Anda di halaman 1dari 29

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR
ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan
Makalah.......................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan
Makalah........................................................................ 2
E. Prosedur Penulisan
Makalah....................................................................... 3
F. Sistematika Penulisan
Makalah ...................................................................

BAB II KAJIAN TEORI


A. Pengertian
Peradaban.................................................................................. 4

BAB III PEMBAHASAN


A. Peradaban Islam pada Masa Khilafah
Rasyidiah........................................ 7
B. Peradaban Islam pada Masa
Kini.................................................................
C. Penyebab kemunduran Peradaban
Islam......................................................

BAB IV PENUTUP

11
18

A.
Simpulan......................................................................................................
20
B.
Saran............................................................................................................
21
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Peradaban Islam menjadi sangat kuat dan dominan pada abad


pertengahan, masyarakat Eropa cenderung meniru atau "berkiblat ke
Islam". Kini ketika giliran kebudayaan Barat yang kuat dan dominan maka
proses peniruan itu juga terjadi. Terbukti sejak kebangkitan Barat dan
lemahnya kekuasaan politik Islam, para ilmuwan Muslim belajar berbagai
disiplin ilmu termasuk Islam ke Barat dalam rangka meminjam. Hanya
saja karena peradaban Islam dalam kondisi terhegemoni maka
kemampuan menfilter konsep-konsep dalam pemikiran dan kebudayaan
Barat juga lemah.
Dalam kehidupan kita mengenal adanya pembagian waktu diantaranya;
masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Dengan adanya sejarah
kita dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Keadaan pada masa lalu mempengaruhi masa kini dan mendatang.
Mengetahui sejarah dan perjalanan Islam pada masa-masa tersebut dapat
membantu dalam menerawang perkembangan dan perubahan yang
terjadi pada peradaban Islam. Sejalan dengan waktu yang terus berjalan
maka perubahan pasti terjadi baik ke arah positif maupun negatif.
Perubahan tersebut perlu disadari agar tidak terus berkembang kepada
arah yang negatif.

Jika kita telaah Qs. Al-fatihah, surat pertama di dalam Al-Quran, kita akan
mendapati:




Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah
engkau anugrahkan nimat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang
dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. (QS. 1:6,7)
Jelas sekali ayat diatas menganjurkan kita untuk banyak membaca
sejarah, agar hal-hal yang dapat merugikan manusia tidak akan kita
ulangi lagi. Kita juga harus tanggap dan peka atas kejadian-kejadian yang
terjadi di sekitar kita saat ini, dengan mengambil pelajaran dari sejarah
masa lalu untuk bekal kita dimasa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peradaban Islam pada masa Nabi Muhammad saw?
2. Bagaimana peradaban Islam pada masa kini?
3. Apakah penyebab kemunduran peradaban Islam?

C. Tujuan Masalah
Sejalan

dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk

mengetahui dan mendeskripsikan:


1. menjelaskan peradaban Islam pada masa Nabi Muhammad saw,
2. menjelaskan peradaban Islam pada masa kini,
3. mengetahui penyebab kemunduran peradaban Islam.

D. Manfaat Penulisan Makalah


Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis
maupun secara praktis. Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai bahan ajar yang tepat

untuk memahami, mengembangkan, serta menerapkan ilmu pengetahuan tentang


perkembangan peradaban Islam. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan tentang peradaban Islam,
2. pembaca, sebagai media informasi tentang memahami ilmu pengetahuan peradaban Islam dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik secara teoritis maupun praktis.

E. Prosedur Penulisan Makalah


Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun metode
yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana penyusun menguraikan permasalahan yang
dibahas secara jelas dan komperhensif. Data teoritis dikumpulkan dengan menggunakan
teknik studi pustaka yaitu penyusun mengambil data melalui kegiatan membaca dari berbagai
literatur yang sesuai dengan tema makalah. Kemudian data tersebut diolah dengan teknik
analisis isi dengan melakukan kegiatan pengeksposisian data serta menerapkan data tersebut
dalam konteks tema makalah.

F.

Sistematika Penulisan Makalah

Kata pengantar, daftar isi, bab I pendahuluan, latar belakang, rumusan


masalah, tujuan penulisan makalah, manfaat penulisan makalah, prosedur
penulisan makalah, sistematika penulisan makalah, bab II kajian teori,
pengertian peradaban, bab III pembahasan, peradaban islam pada masa
Nabi Muhammad saw, peradaban Islam pada masa kini, penyebab
kemunduran peradaban Islam, bab IV penutup, simpulan, saran, daftar
pustaka.

BAB II
KAJIAN TEORI

A.

Pengertian Peradaban

Demokrasi sering diartikan sebagai penghargaan terhadap hak-hak asasi


manusia, partisipasi dalam pengambilan keputusan dan persamaan hak di
depan hukum. Dari sini kemudian muncul idiom-idiom demokrasi, seperti
egalite (persamaan), equality (keadilan), liberty (kebebasan), human right
(hak asasi manusia), dan sebagainya.
Demokrasi secara etimologis terdiri dari dua kata yang berasal dari
bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu
tempat cratein atau cratus yang berarti kekuasan dan kedudukan jadi
secara istilah demokrasi adalah keadaan negara dimana dalam sistem
pemerintahannya kedaulatan berada ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi
berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan
rakyat dan kekuasaan oleh rakyat. Dalam pengertian ini, demokrasi
berarti demokrasi langsung yang dipraktikkan di beberapa negara kota di
Yunani kuno. Dengan demikian, demokrasi dapat bersifat langsung seperti
yang di Yunani kuno, berupa partisipasi langsung dari rakyat untuk
membuat peraturan perundang-undangan, atau demokrasi tidak langsung
yang dilakukan melalui lembaga perwakilan. Demokrasi tidak langsung ini
cocok untuk negara yang penduduknya banyak dan wilayahnya luas.
Demokrasi sering diartikan sebagai penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, partisipasi dalam pengambilan keputusan, dan persamaan
hukum. Dalam tradisi Barat, demokrasi didasarkan pada penekanan
bahwa rakyat seharusnya menjadi pemerintah bagi dirinya sendiri dan
wakil rakyat seharusnya menjadi pengendali yang bertanggung jawab
terhadap tugasnya. Oleh karena rakyat tidak mungkin rakyat mengambil
keputusan karena jumlah terlalu besar maka dibentuklah dewan
perwakilan rakyat. Sistem ini popular karena melibatkan masyarakat
merupakan komponen utamanya.
Pemerintah dipilh langsung oleh rakyat yang berfungsi sebagai penyalur
aspirasi dan membuat kebijakan untuk kepentingan rakyat demi
kesejahteraan rakyat.
Dari penjelasan tersebut jelas sekali bahwa demokrasi menginginkan
pemerintahan diselenggarakan secara terbuka dan rakyat diberi
kesempatan dalam memerintah. Demokrasi dan kebebasan sering
digunakan secara timbal balik. Namun keduanya tidak sama atau
berbeda. Demokrasi merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang
kebebasan dan juga seperangkat praktek dan prosedur tertentu melalui
sejarah panjangnya yang berliku-liku. Oleh karena itu, demokrasi sering
diartikan sebagai sebuah pelembagaan kebebasan.
Sistem Demokrasi juga digunakan di Indonesia dengan berdasarkan
Pancasila. Indonesia memiliki Badan Legislatif yang anggotanya

merupakan wakil rakyat. Rakyat juga berwenang untuk memilih Presiden


dan Wakil Presiden secara langsung. Dalam Islam, demokrasi sudah
diajarkan oleh Rasulullah. Contohnya, pada saat Perang Badar beliau
mendengarkan saran sahabatnya mengenai lokasi perang walaupun itu
bukan pilihan yang diajukan olehnya.
Pada saat ini, banyak Negara yang mengadaptasi sistem Demokrasi yang
berasal dari Negara Barat. Dalam tradisi Barat, demokrasi didasarkan
pada penekanan bahwa rakyat seharusnya menjadi pemerintah bagi
dirinya sendiri, dan wakil rakyat seharusnya menjadi pengendali yang
bertanggung jawab atas tugasnya. Karena alasan inilah maka lembaga
legislatif di dunia Barat menganggap sebagai pioner dan garda depan
demokrasi. Lembaga legislatif benar-benar menjadi wakil rakyat dan
berfungsi sebagai agen rakyat yang aspiratif dan distributif. Keberadaan
wakil rakyat didasarkan atas pertimbangan, bahwa tidak mungkin semua
rakyat dalam suatu negara mengambil keputusan karena jumlahnya yang
terlalu besar. Oleh sebab itu kemudian dibentuk dewan perwakilan. Di sini
lantas prinsip amanah dan tanggung jawab (credible and accountable)
menjadi keharusan bagi setiap anggota dewan. Sehingga jika ada
tindakan pemerintah yang cenderung mengabaikan hak-hak sipil dan hak
politik rakyat, maka harus segera ditegur. Itulah perlunya perwakilan
rakyat yang kuat untuk menjadi penyeimbang dan kontrol pemerintah.
Padahal, sistem demokrasi tersebut belum tentu sesuai dengan kaidahkaidah Islam. Sistem Demokrasi di Barat memiliki tujuan-tujuan yang
sifatnya duniawi dan materialistis. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari
Sistem Demokrasi yang sejalan dengan aturan Islam.
Pada kenyataannya demokrasi negara yang berkembang atau terbelakang
cenderung pelaksanaan demokrasi tidak berjalan baik dan bahkan tidak
berjalan sama sekali. Salah satu faktornya adalah kebutuhan biologis
masyarakat belum sepenuhnya terpenuhi. Oleh karena itu, mereka tidak
banyak memikirkan hal-hal lain yang mendasar dan luas bagi
kelangsungan kehidupan mereka dalam kancah perpolitikan. Mereka
hanya cukup untuk mendapatkan sesuap nasi guna mendapati
kelangsungan hidup mereka dan yang terpenting perut tidak kosong.

Perhatikan FirmanNya:
()
Artinya:

Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang
kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui, (Q.S An-Nahl: 43).
Dari contoh ayat-ayat Al-Quran di atas dapat dipahami adanya prinsip
musyawarah dan persatuan dan kesatuan umat sebagai salah satu sendi
atau pilar demokrasi. Disamping itu, pilar yang lain seperti tolongmenolong, rasa kebersamaan, dan sebagainya.

BAB III
PEMBAHASAN

Islam adalah agama yang berdasarkan pada ketundukkan terhadap aturan


Allah. Islam adalah agama penghambaan kepada Allah yang mencipta,
mengatur, dan memelihara alam semesta. Islam adalah agama yang
diturunkan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi
manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam
sebagaimana dijelaskan oleh surat Al Anbiya ayat 107.

Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai


rahmat bagi seluruh manusia (QS. Al Anbiya: 107)
Islam dalam arti agama yang disampaikan melalui Nabi Muhammad saw,
lahir bersama dengan turunnya Al-Quran 14 abad lebih yang lalu.
Masyarakat jahiliah adalah masyarakat pertama yang bersentuhan
dengannya, serta masyarakat pertama pula yang berubah pola pikir,
sikap, dan tingkah lakunya, sebagaimana dikehendaki Islam.

PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan-aturan Tuhan. Ada beberapa pengertian manusia menurut para ahli
diantaranya:

Menurut Sokrates, Manusia adalah makhluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan
kuku datar dan lebar.

Menurut Nicolaus dan Sudiarja, Manusia itu bhineka tetapi tunggal. Bhineka karena terdiri

dari jasmani dan rohani akan tetapi satu karena jasmani dan rohani terdapat dalam satu jasad.
Menurut Omar Muhammad, Manusia adalah makhluk yang paling mulia karena dapat
berpikir. Manusia itu memiliki 3 dimensi yaitu badan, akal dan ruh. Manusia juga disebut
sebagai makhluk individu dan makhluk social.
Manusia sebagai makhluk individu Manusia sebagai makhluk individu apabila unsurunsur tersebut tidak terbagi atau dapat dikatakan tetap berada dalam satu kesatuan yang utuh.
Manusia sebagai makhluk social Manusia dikatakan makhluk sosial apabila kita tidak bisa
hidup sendiri dan selalu membutuhkan pertolongan dari orang lain. Menurut Mead,
pengembangan diri manusia berlangsung beberapa tahap, yaitu:
Play stage (bermain)
Game stage (bertanding)
Significant other (bersama orang dekat)
Generalized other (bersama masyarakat secara umum)
Sedangkan agen-agen dari tahap-tahap tersebut meliputi:
Keluarga
Teman sebaya
Sekolah
Media masa
PENGERTIAN PERADABAN
Peradaban berasal dari kata adab yang berarti kesopanan, kehormatan, budi bahasa dan
etiket. Lawannya adalah biadab, kasar, kurang ajar dan tak tahu pergaulan. Peradaban adalah
seluruh

kehidupan

sosial,

politik,

ekonomi,

dan

ilmu

teknik

untuk

kegunaan

praktis.Peradaban sebagai suatu perwujudan budaya yang didasarkan pada akal (rasio)
semata-mata dengan mengabaikan nurani akan berlainan dengan perwujudan budaya yang
didasarkan pada akal, nurani, dan kehendak sebagai kesatuan yang utuh.
Manusia yang beradab adalah manusia yang memiliki kesopanan dan berbudi pekerti.
Manusia yang tidak beradab = biadab. Berikut penjelasan mengenai ukuran akhlak,
kesopanan dan budi pekerti;

Prof. Dr. Koentjaraningrat, peradaban ialah bagian- bagian kebudayaan yang halus dan indah

seperti kesenian.
Oswald Spengl (1880-1936) Kebudayaan ialah wujud dari seluruh kehidupan adat, industrial
filsafat dan sebagainya, peradaban ialah kebudayaan yang sudah tidak tumbuh lagi, sudah
mati.
Peradaban didefinisikan sebagai keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok
manusia yang mengatasi negara, ras, suku atau agama yang membedakannya dari yang
lain.Beradab setidaknya sebuah masyarakat bersifat relatif dan harus ada norma. Kebutuhan
akan adab dengan peradaban mengacu pada masyarakat yang memiliki organisasi sosial,
kebudayaan dan cara berkehidupan yang sudah maju yang menyebabkan berbeda dari
masyarakat lain.
Peradaban merupakan tahap kebudayaan tertentu dan telah maju yang bercirikan
penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan lain-lain. Masyarakat memiliki peradaban
yang berbeda-beda satu sama lain.
Beberapa pendapat mengenai peradaban yang disampaikan oleh para ahli:

1. Menurut Oswalg Spengl, Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami perubahan dan
menekankan pada kesejahteraan fisik dan material.
2. Menurut Anne Ahira, Peradaban adalah kebudayaan yang mengalami kemajuan yang tinggi.
3. Menurut KBBI, Peradaban adalah kemajuan yang menyangkut sopan santun, budi bahasa
dana kebudayaan suatu bangsa.
Dalam kebudayaan Barat, manusia beradab adalah yang berpendidikan, sopan dan
berbudaya. Ciri penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya (cultured), antara lain:
melek huruf (lettered).
Makna Manusia
Manusia beradab karena dalam jiwanya dilengkapi dengan akal, nurani, dan kehendak.
Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Nurani
berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber kesenian.
Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan, dan sumber
kegunaan. Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu
memiliki cipta, rasa dan karsa. Cipta, rasa dan karsa itu akan menimbulkan perkembangan
pengetahuan yang berasal dari suatu budaya. Nah, dari hal itulah kebudayaan akan
mengalami kemajuan sehingga dikatakan sebagai peradaban. Contoh : zaman dahulu,
manusia menanam karet dan hanya menunggu hasil berdasarkan kemampuan alam untuk

memproduksi. Tetapi sekarang tidak lagi karena ada perkembangan seperti pupuk, dan itu
akan menumbuhkan karet dengan cepat.
Manusia seutuhnya adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani.
Melalui akalnya manusia dapat menciptakan dan mengembangkan teknologi, lewat
jasmaninya manusia dapat menerapkan dan merasakan kemudahan yang diperolehnya dari
teknologi tersebut sedangkan melalui rohani terciptalah peradaban. Lebih dari itu melalui
ketiganya (akal, jasmani, rohani) manusia dapat membuat perubahan di berbagai bidang
sesuai dengan perjalanan waktu yang dilaluinya sebagai upaya penyesuaian terhadap
perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. Aspek inilah yang menjadi pembeda
antara manusia dengan mahluk lainnya dalam hal kemampuannya beradaptasi dengan alam.
Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu :
1. Sebagai makhluk tuhan
2. Sebagai makhluk individu
3. Sebagai makhluk sosial budaya
Sebagai makhluk pribadi, manusia terus melakukan interaksi dengan sesamanya sebagai
jalan mencari pemahaman tentang dirinya, lingkungan dan sarana untuk pemenuhan
kebutuhan yang tidak dapat diperolehnya sendiri. Interaksi tersebut sebagai cikal
terbentuknya suatu komunitas sosial yang selanjutnya melahirkan aturan-aturan dan norma
yang disepakati bersama untuk mengatur interaksi yang terjadi tersebut. Sejarah peradaban
manusia menunjukkan bahwa konsep dasar keorganisasian dan manajemen bukan merupakan
sesuatu yang baru. Beberapa peninggalan bersejarah baik yang berupa bangunan, tulisan atau
yang sejenisnya dari beberapa dinasti di seluruh dunia yang dibuat beberapa ribu tahun silam
merupakan saksi bisu yang menguatkan pernyataan di atas.

Keberadaan dinasti tersebut seolah mengatakan bahwa masyarakat pada saat itu sudah
mengenal organisasi yang mengatur segala macam interaksi yang terjadi antar individu dalam
masyarakat, sedangkan peninggalan sejarah (misalnya tujuh keajaiban dunia) bisa dikatakan
sebagai sebuah maha karya yang tak akan terwujud bila proses pembuatannya tidak
menggunakan konsep manajemen yang benar-benar brilian.
Makna Adab dan Peradaban

Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering
dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Definisi peradaban menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa peradaban merupakan
bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu
pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan,
kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan
kompleks.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur
budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat
pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:
Pendidikan,
Kemajuan teknologi dan
Ilmu pengetahuan.
Peran Dan Fungsi Agama Dalam Kehidupan Manusia
Manusia merupakan makhluk yang paling mulia di sisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan
yang beragam dalam hal :ras,suku,maupun agama.Agama dalam kehidupan manusia sangat berperan
penting dalam menjalani kehidupannya.
A. Pengertian Agama Secara Umum
Merumuskan pengertian agama bukan suatu perkara mudah, dan ketidak sanggupan
manusia untuk mendefinisikan agama karena disebabkan oleh persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan kepentingan mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar lagi,
karena itu tidak mengherankan jika secara internal muncul pendapat-pendapat yang
secara apriori menyatakan bahwa agama tertentu saja sebagai satu-satunya agama samawi,
meskipun dalam waktu yang bersamaan menyatakan bahwa agama samawi itu meliputi
Islam, Kristen dan Yahudi.
Sumber terjadinya agama terdapat dua katagori, pada umumnya agama Samawi dari
langit, agama yang diperoleh melalui Wahyu Illahi antara lain Islam, Kristen dan Yahudi.dan agama Wadi atau agama bumi yang juga sering disebut sebagai agama budaya yang

diperoleh berdasarkan kekuatan pikiran atau akal budi manusia antara lain Hindu, Buddha,
Tao, Khonghucu dan berbagai aliran keagamaan lain atau kepercayaan.
Dalam prakteknya, sulit memisahkan antara wahyu Illahi dengan budaya, karena
pandangan-pandangan, ajaran-ajaran, seruan-seruan pemuka agama meskipun diluar Kitab
Sucinya, tetapi oleh pengikut-pengikutnya dianggap sebagai Perintah Illahi, sedangkan
pemuka-pemuka agama itu sendiri merupakan bagian dari budaya dan tidak dapat
melepaskan diri dari budaya dalam masa kehidupannya, manusia selalu dalam jalinan lingkup
budaya karena manusia berpikir dan berperilaku.
Beberapa acuan yang berkaitan dengan kata Agama pada umumnya; berdasarkan
Sansekerta yang menunjukkan adanya keyakinan manusia berdasarkan Wahyu Illahi dari kata
A-GAM-A, awalan A berarti tidak dan GAM berarti pergi atau berjalan, sedangkan
akhiran A bersifat menguatkan yang kekal, dengan demikian agama: berarti pedoman
hidup yang kekal
Berdasarkan kitab, SUNARIGAMA yang memunculkan dua istilah; AGAMA dan
UGAMA, agama berasal dari kata A-GA-MA, huruf A berarti awang-awang, kosong atau
hampa, GA berarti genah atau tempat dan MA berarti matahari, terang atau bersinar,
sehingga agama dimaknai sebagai ajaran untuk menguak rahasia misteri Tuhan, sedangkan
istilah UGAMA mengandung makna, U atau UDDAHA yang berarti tirta atau air suci dan
kata GA atau Gni berarti api, sedangkan MA atau Maruta berarti angin atau udara
sehingga dalam hal ini agama berarti sebagai upacara yang harus dilaksanakan dengan sarana
air, api, kidung kemenyan atau mantra.
Berdasarkan kitab SADARIGAMA dari bahasa sansekerta IGAMA yang
mengandung arti I atau Iswara, GA berarti Jasmani atau tubuh dan MA berarti Amartha
berarti hidup, sehingga agama berarti Ilmu guna memahami tentang hakikat hidup dan
keberadaan Tuhan.

B. Peran Dan Fungsi Agama Bagi Kehidupan


Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia,
antara lain adalah :

Karena agama merupakan sumber moral

Karena agama merupakan petunjuk kebenaran

Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.

Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun
di kala duka.

Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak
mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia
menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka
yang mensyukurinya.
Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam
godaan dan rayuan, baik dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan daridalam
diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu

Godaan dan rayuan yang berysaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan,
yang menurut istilah Al-Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak
Al-hidayah yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada hidayah
ataukebaikan..

Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan,yang


menurut istilah Al-Gazali dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-kekuatan
yang berusaha menarik manusia kepada kejahatan

Disinilah letak fungsi agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia kejalan
yang baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran.
C. Fungsi Agama Kepada Manusia
Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan
oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan
hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa
yang dihuraikan di bawah:

Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.

Agama dikatankan memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia sentiasanya memberi
penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di
dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui inderia manusia,
melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan
kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan Allah SWTdan setiap manusia harus menaati
Allah SWT

Menjawab pelbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.

Sesetangah soalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang tidak terjawab
oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati, matlamat menarik dan
untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi untuk menjawab soalansoalan ini

Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.

Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerana
sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama, malah
tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.

Memainkan fungsi kawanan sosial.

Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri
sebenarnya telah menggariskan kod etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini
dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial.

Fungsi Sosial Agama


Secara sosiologis, pengaruh agama bisa dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh yang

bersifat positif atau pengaruh yang menyatukan (integrative factor) dan pengaruh yang
bersifat negatif atau pengaruh yang bersifat destruktif dan memecah-belah (desintegrative
factor).

Pembahasan tentang fungsi agama disini akan dibatasi pada dua hal yaitu agama
sebagai faktor integratif dan sekaligus disintegratif bagi masyarakat.
a. Fungsi Integratif Agama
Peranan sosial agama sebagai faktor integratif bagi masyarakat berarti peran agama
dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa

masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan


mereka. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial
didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga agama menjamin adanya
konsensus dalam masyarakat.
b. Fungsi Disintegratif Agama.
Meskipun agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan,
mengikat, dan memelihara eksistensi suatu masyarakat, pada saat yang sama agama juga
dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-belah bahkan
menghancurkan eksistensi suatu masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi dari begitu
kuatnya agama dalam mengikat kelompok pemeluknya sendiri sehingga seringkali
mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain
D. Tujuan Agama
Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya ber-budipekerti dengan adab
yang sempurna baik dengan tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat.
semua agama sudah sangat sempurna dikarnakan dapat menuntun umat-nya bersikap
dengan baik dan benar serta dibenarkan. keburukan cara ber-sikap dan penyampaian si
pemeluk agama dikarnakan ketidakpahaman tujuan daripada agama-nya. memburukan serta
membandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk agama
Beberapa tujuan agama yaitu :

Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tahuit).

Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan baik, sehingga


dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.

Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah.

Menyempurnakan akhlak manusia.

Menurut para peletak dasar ilmu sosial seperti Max Weber, Erich Fromm, dan Peter L Berger,
agama merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Bagi umumnya agamawan, agama merupakan aspek yang paling besar pengaruhnya bahkan
sampai pada aspek yang terdalam (seperti kalbu, ruang batin) dalam kehidupan
kemanusiaan.Masalahnya, di balik keyakinan para agamawan ini, mengintai kepentingan para

politisi. Mereka yang mabuk kekuasaan akan melihat dengan jeli dan tidak akan menyianyiakan sisi potensial dari agama ini. Maka, tak ayal agama kemudian dijadikan sebagai
komoditas yang sangat potensial untuk merebut kekuasaan.Yang lebih sial lagi, di antara elite
agama (terutama Islam dan Kristen yang ekspansionis), banyak di antaranya yang berambisi
ingin mendakwahkan atau menebarkan misi (baca, mengekspansi) seluas-luasnya keyakinan
agama yang dipeluknya. Dan, para elite agama ini pun tentunya sangat jeli dan tidak akan
menyia-nyiakan peran signifikan dari negara sebagaimana yang dikatakan Hobbes di atas.
Maka, kloplah, politisasi agama menjadi proyek kerja sama antara politisi yang mabuk
kekuasaan dengan para elite agama yang juga mabuk ekspansi keyakinan.Namun, perlu
dicatat, dalam proyek kerja sama ini tentunya para politisi jauh lebih lihai dibandingkan
elite agama. Dengan retorikanya yang memabukkan, mereka tampil (seolah-olah) menjadi
elite yang sangat relijius yang mengupayakan penyebaran dakwah (misi agama) melalui jalur
politik. Padahal sangat jelas, yang terjadi sebenarnya adalah politisasi agama.Di tangan
penguasa atau politisi yang ambisius, agama yang lahir untuk membimbing ke jalan yang
benar disalahfungsikan menjadi alat legitimasi kekuasaan; agama yang mestinya bisa
mempersatukan umat malah dijadikan alat untuk mengkotak-kotakkan umat, atau bahkan
dijadikan dalil untuk memvonis pihak-pihak yang tidak sejalan sebagai kafir, sesat, dan
tuduhan jahat lainnya,disfungsi atau penyalahgunaan fungsi agama inilah yang seyogianya
diperhatikan oleh segenap ulama, baik yang ada di organisasi-organisasi Islam semacam
MUI. Ulama harus mempu mengembalikan fungsi agama karena Agama bukan benda yang
harus dimiliki, melainkan nilai yang melekat dalam hati.Mengapa kita sering takut
kehilangan agama, karena agama kita miliki, bukan kita internalisasi dalam hati. Agama tidak
berfungsi karena lepas dari ruang batinnya yang hakiki, yakni hati (kalbu). Itulah sebab,
mengapa Rasulullah SAW pernah menegaskan bahwa segala tingkah laku manusia
merupakan pantulan hatinya. Bila hati sudah rusak, rusak pula kehidupan manusia. Hati yang
rusak adalah yang lepas dari agama.
Dengan kata lain, hanya agama yang diletakkan di relung hati yang bisa diobjektifikasi,
memancarkan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari.Sayangnya, kita lebih suka meletakkan
agama di arena yang lain: di panggung atau di kibaran bendera, bukan di relung hati.
Fungsi pertama agama ialah mendefinisikan siapakah saya dan siapakah Tuhan, serta
bagaimanakah saya berhubung dengan Tuhan itu. Bagi Muslim, dimensi ini dinamakan
sebagai hablun minaLlah dan ia merupakah skop manusia meneliti dan mengkaji kesahihan
kepercayaannya dalam menghuraikan persoalan diri dan Tuhan yang saya sebutkan tadi.

Perbincangan tentang fungsi pertama ini berkisar tentang Ketuhanan, Kenabian, Kesahihan
Risalah dan sebagainya.
Kategori pertama ini, adalah daerah yang tidak terlibat di dalam dialog antara agama.
Pluralisma agama yang disebut beberapa kali oleh satu dua penceramah, TIDAK bermaksud
menyamaratakan semua agama dalam konteks ini. Mana mungkin penyama rataan dibuat
sedangkan sesiapa sahaja tahu bahawa asas agama malah sejarahnya begitu berbeza. Tidak
mungkin semua agama itu sama!
Manakala fungsi kedua bagi agama ialah mendefinisikan siapakah saya dalam konteks
interpersonal iaitu bagaimanakah saya berhubung dengan manusia. Bagi pembaca Muslim,
kategori ini saya rujukkan ia sebagai hablun minannaas.
Ketika Allah SWT menurunkan ayat al-Quran yang memerintahkan manusia agar saling
kenal mengenal (Al-Hujurat 49: 13), perbezaan yang berlaku di antara manusia bukan sahaja
meliputi perbezaan kaum, malah agama dan kepercayaan. Fenomena berbilang agama adalah
seiring dengan perkembangan manusia yang berbilang bangsa itu semenjak sekian lama.
Maka manusia dituntut agar belajar untuk menjadikan perbedaan itu sebagai medan kenal
mengenal, dan bukannya gelanggang krisis dan perbalahan.
Untuk seorang manusia berkenalan dan seterusnya bekerjasama di antara satu sama lain,
mereka memerlukan beberapa perkara yang boleh dikongsi bersama untuk menghasilkan
persefahaman. Maka di sinilah, dialog antara agama (Interfaith Dialogue) mengambil tempat.
Dialog antara agama bertujuan untuk menerokai beberapa persamaan yang ada di antara
agama. Dan persamaan itu banyak ditemui di peringkat etika dan nilai

A.

Peradaban Islam pada Masa Rasulullah saw

Dalam masa tiga tahun sejak wafatnya Nabi Muhammad saw pada tahun
623 Masehi, pasukan kaum Muslimin yang telah menguasai jazirah Arab.
Di bawah pimpinan para khalifah, pemimpin spiritual dan politik yang
menggantikan Nabi Muhammad, pasukan Muslim menyebar dengan cepat
ke segala Arah.
Beberapa hal yang menjadi spirit yang sangat penting dalam meraih
sukses kaun Muslimin membangun imperium Islam yang besar selama
berabad-abad adalah pendakatan yang rasional, adil, dan manusiawi
terhadap peraturan dan pengaturan masyarakat di daerah-daerah yang
ditaklukkannya, tidak memaksakan untuk pindah agama bagi penganut
agama-agama yang sudah ada, suatu pendekatan yang mencerminkan

ajaran-ajaran moral Islam yang berasal dari Al-Quran, sehingga banyak


penganut baru agama Islam berlimpah di banyak daerah.
Cepatnya ekspansi wilayah pemerintahan Muslim yang diikuti
perpindahan agama secara sukarela dari banyak pengikut Kristen, Yahudi,
dan lain-lain menyebabkan kaum Muslimin Arab dihadapkan pada pilihan
bagaimana cara dan mengadaptasikan kepercayaan dan pemikiran Islam
dengan kepercayaan, pemikiran, budaya, dan filsafat dari wilayah-wilayah
yang telah kaum Muslimin taklukkan. Islam telah mengalami kemajuan
yang sangat pesat dalam peradaban dalam beberapa masa yang
puncaknya terjadi pada era Rasulullah saw.
Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia
berlangsung sangat lama sekitar 13 abad, yaitu sejak masa
kepemimpinan Rasulullah saw di Madinah, Khulafaur Rasyidin, Umayyah,
Abbasiyah, sampai tumbangnya kehilafan Turki Utsmani. Masa-masa
kejayaan dan puncak keemasan peradaban Islam melahirkan banyak
ilmuan muslim berkelas internasional yang telah menghasilkan karyakarya luar biasa dan bermanfaat bagi umat manusia yang terjadi selama
kurang lebih 700 tahun. Pada masa tersebut, kendali peradaban dunia
berada pada tangan umat Islam.
Kita dapat membagi masa dakwah Rasulullah saw menjadi dua periode,
yaitu fase Mekkah dan Madinah.
1.

Fase Mekkah

Setiap periode memiliki tahapan-tahapan sendiri dengan kekhususannya


masing-masing yang satu berbeda dengan yang lain. Hal ini tampak jelas
setelah meneliti berbagai unsur yang menyertai dakwah itu selama dua
periode secara mendetail. Fase Mekkah berjalan kira-kira selama tiga
belas tahun. Peiode Mekkah dibagi menjadi tiga tahapan dakwah yaitu:
a)
Tahapan dakwah secara sembunyi-sembunyi yang berjalan selama
tiga tahun.
b)
Tahapan dakwah secara terang-terangan di tengah penduduk
Mekkah yang dimulai sejak tahun keempat hingga akhir tahun kesepuluh.
c)
Tahapan dakwah di luar Mekkah dan penyebarannya yang dimulai
dari tahun kesepuluh hingga hijrah ke Madinah.

2.

Fase Madinah

Fase Madinah berjalan selama sepuluh tahun penuh. Pada periode Mekkah
Nabi Muhammad saw belum berhasil meletakkan dasar-dasar Islam
karena tidak mendapatkan sambutan dari sebagian besar kaum Quraisy.
Tetapi setelah pindah ke Madinah, Nabi Muhammad saw berhasil
meletakkan dasar-dasar masyarakat Islam. Rasulullah mendapatkan
sambutan yang hangat ketika tiba di Madinah, segera mendapatkan
pengikut dan sebagian penduduknya menjadikan Muhammad sebagai
pemimpin mereka. Pada saat itu, penduduk kota Madinah terdiri dari tiga
golongan, yaitu
a)
Penduduk asli, mereka yang membantu kepentingan Nabi
Muhammad saw.
b)
Muhajirin, mereka yang hijrah dari Mekkah untuk mencari
perlindungan di dalamnya.
c)
Umat Yahudi, mereka yang sedikit demi sedikit dipaksa keluar dari
Arab.
Dari golongan pertama dan kedua, Nabi Muhammad saw membentuk
pasukannya. Seseudah hijrah, kota Madinah menajdi tempat kelahiran
Islam dan tempat berlindung bagi umat Islam dan akhirnya disebut kota
Nabi.
Pada saat berjaya, peradaban Islam semangat pencarian ilmu sangat
kental dalam kehidupan sehari-hari. Semangat pencarian ilmu yang
berkembang menjadi tradisi intelektual secara historis dimulai dari
pemahaman terhadap al-Quran yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad saw yang kemudian dipahami, ditafsirkan, dan dikembangkan
oleh para sahabat.
Kesuksesan Rasulullah saw dalam membangun peradaban Islam yang
tiada taranya dalam kurun waktu 23 tahun merupakan rentang waktu
kurang dari satu generasi saat Rasulullah saw berhasil memegang kendali
kekuasaan atas bangsa-bangsa yang lebih tua peradabannya saat itu
khususnya Romawi, Persia dan Mesir. Rasulullah merupakan pemimpin
yang luar biasa, beliau membangun peradaban Islam hingga puncak
kesuksesannya hanya dalam kurun waktu yang terbilang singkat. Masa
kerasulan Muhammad saw pada akhir periode Madinah merupakan
puncak Islam karena sistem Islam disempurnakan dan ditegakkan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. (Q.S. Al-Maidah ayat 3)
Kesuksesan tersebut membawa Islam menjadi sumber kemajuan
peradaban Islam berskala dunia terutama dalam hal ilmu pengetahuan
dan teknologi, sesungguhnya kemajuan yang dicapai Barat pada mulanya
bersumber dari peradaban Islam.
Islam menciptakan peradaban yang gemilang dengan menciptakan karyakarya teknologi yang mempengaruhi kehidupan dunia sampai saat ini.
Dari abad ke-9 sampai ke-12, karya-karya tentang filosofi, sejarah,
kedokteran, keagamaan, astronomi, dan geografi lebih banyak ditulis
dalam bahasa Arab daripada bahasa lainnya.
Islam adalah salah satu peradaban yang paling unik, terlahir paling muda,
menyebar paling cepat, mencakup wilayah yang paling luas, dianut oleh
sangat banyak jenis suku bangsa dan ras, muncul dalam berbagai aspek
yang sangat beragam, baik dalam bidang teknologi, sastra, kaligrafi,
arsitektur, busana, dan berbagai disiplin keilmuan.
Sekian lamanya Islam melakukan penyebaran ajarannya telah
menorehkan banyak hasil yang dapat dirasakan oleh dunia saat ini.
Beberapa warisan peradaban Islam yang telah mendunia antara lain
operasi bedah (dasar-dasar ilmu bedah modern) oleh Al-Zahrawi, pesawat
terbang oleh Abbas Qasim Ibnu Firnas, optik oleh Ibnu Haytam, mesin
robot oleh Al-Jazari, perancang air mancur oleh Banu Musa bersaudara,
hukum gravitasi universal oleh salah satu Banu Musa bersaudara yaitu
Abu Jafar Muhammad.
Berbagai hasil yang luar biasa dari masa-masa peradaban saat itu telah
tercipta dan membuat peradaban Islam memiliki pengaruh yang luar
biasa terhadap peradaban dunia.

B.

Peradaban Islam pada Masa Kini

Kita saat ini hidup di abad modern yang kebetulan dimulai dari Eropa
Barat. Namun sesungguhnya bahan-bahan pembentuk kemodernan
berasal dari pengalaman hampir seluruh umat manusia dari Cina di Timur
sampai Spanyol di Barat. Rentang daerah peradaban umat manusia pramodern itu berpusat di kawasan Timur Tengah dengan budaya Islamnya
membuat peradaban Islam menjadi pemberi paling banyak sumbangan
bahan klasik bagi timbulnya abad modern.

Dalam kosakata ilmu pengetahuan modern dapat kita temukan berbagai


jejak kaki yang menunjukkan bahwa sumbangan Islam itu terutama
berwujud sebagai bahan yang merupakan high culture umat manusia saat
itu dan sampai sekarang, sebagaimana tercermin pada istilah-istilah
ilmiah seperti aljabar (al-jabr), alkohol (al-kuhul), logaritma (alkhawarizmiyyah) dan lain-lain.
Sejarah mencatat bahwa umat Islam adalah kelompok umat manusia
yang pertama menginternasionalkan ilmu pengetahuan. Jika sebelumnya
suatu cabang ilmu pengetahuan hanya merupakan kekayaan nasional
bangsa tertentu, seperti Yunani, Persia, India, dan Cina, maka sejak Islam
dan perdaban Islam, ilmu-ilmu itu tumbuh menjadi kekayaan bersama
umat Islam.
Berawal pada abad ke-14, Islam sebagai sebuah imperium mengalami
kemunduran dibidang militer, politik, budaya, sebuah kondisi dan
kecenderungan yang tidak berubah hinga saat ini. Penaklukkan oleh Turki
Seljuk, perang salib, dan perebutan kembali wilayah Spanyol Muslim
menimbulkan gejolak dan ketidakstabilan di wilayah Islam yang
mengakibatkan hilangnya vitalitas dan tujuan sosial.
Setelah abad ke-15 sains dan ilmu pengetahuan di wilayah Muslim
menjadi tertutup dari energi yang inovatif dan keberhasilan di bidang ilmu
pengetahuan lebih berkembang di Eropa yang telah belajar dari ilmuanilmuan Muslim.
Antara pertengahan abad ke-18 dan abad ke-20, teknologi, prosedur
pendidikan, dan strategi politik yang dikembangkan Barat menjadi
kekuatan-kekuatan sosial dan budaya baru yang progresif dan menjadi
asing bagi Islam yang semakin kurang dinamis dalam karakter, bentuk,
dan tujuan.
Dunia Muslim hari ini memiliki keterbatasan dalam berbagai bidang
terutama ekonomi, politik, dan militer. Dalam konteks ekonomi, misalnya
mayoritas negara-negara Islam merupakan negara berkembang dan
tergolong miskin, kecuali di beberapa negara seperti di Kuwait, Saudi
Arabia, Brunei Darussalam, Persatuan Emirat Arab, Qatar, Libya, Iran.
Sedangkan 60 negara berpenduduk Muslim dapat dikatakan memiliki
penduduk miskin yang kurang lebih sama dengan Indonesia, bahkan lebih
menderita, misalnya Somalia, Jibouti, Kashmir, Afghanistan, Nigeria, Mali,
Kamerun, Gaban, Kosofo, dan banyak lainnya. Sedangkan di negaranegara Muslim yang relatif kaya pun, terdapat kesenjangan mutu
kehidupan antara kaya dengan yang miskin masih merupakan kenyataan
yang mengganggu keseimbangan kehidupan umat di masa-masa
mendatang.

Dalam politik, negara-negara Muslim belum sepenuhnya bisa


mempraktikkan sistem demokrasi, sehingga belum tercipta stabilitas
politik. Apalagi kalau dilihat dari perspektif militer, dunia Muslim masih
jauh tertinggal.
Di samping dalam ketiga bidang di atas, negara-negara Muslim juga
mengalami ketertinggalan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Perkembangan dan penguasaan IPTEK masih didominasi negara-negara
Barat, walaupun faktanya negara-negara Muslim tersebut memiliki harta
kekayaan yang banyak seperti berbagai macam harta galian emas, perak,
gas alam, minyak bumi, dan harta kekayaan lainnya, namun karena
keterbatasan sumber daya manusia Muslim dalam bidang teknologi,
akhirnya menghambat terciptanya kesempatan menciptakan kemakmuran
dari hasil mengekplorasi sumber daya alam yang dikarunia Allah, dan
tidak dapat keluar dari krisis peradaban yang mengelilingi Islam dari
berbagai penjuru.
Padahal seperti pembahasan di atas bahwa era golden age Islam
sesungguhnya ditopang oleh penguasaan kaum Muslim terhadap ilmu
pengetahuan dan teknologi modern kala itu. Pada era tersebut, komunitas
Muslim menjadi rujukan dan sentra peradaban dunia. Mahasiswa
berdatangan dari berbagai penjuru dunia untuk mendalami berbagai
varian ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasilnya, terlihat beberapa abad
kemudian. Eropa yang sebelumnya dalam kegelapan, akhirnya dapat
mengejar ketertinggalan mereka dan menjadi pusat peradaban baru.
Ditambah lagi, saat ini terjadi perubahan yang sangat serius yaitu muncul
rasa takut yang tidak beralasan di Barat terhadap Islam yang
dianggapnya sebagai musuh atau bahaya baru yang mengancam
peradaban dunia setelah lemahnya ideologi komunisme dengan bubarnya
Uni Soviet. Selain tantangan yang berasal dari luar, ada juga tantangan
dari dalam yang bermacam-macam. Di antaranya, tersebarnya fenomena
terorisme di dunia Islam, walaupun ia dianggap sebagai fenomena
universal dan adanya gambaran pemahaman yang salah tentang Islam
dan penafsiran-penafsiran yang salah tentang ajaran-ajaran Islam.
Jika membahas mengenai bagaimana kondisi umat Islam saat ini,
khususnya dalam hal moralitas, maka akan ditemukan satu kenyataan
yang rasanya tidak cukup memuaskan. Saat ini, umat Islam sudah terlalu
terlena dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang semakin banyaknya dan
pada akhirnya menjauhkan mereka dari nilai-nilai keislaman yang
sebenarnya. Di lain pihak, golongan umat yang lebih sedikit mengenyam
pendidikan justru menjadi fanatis terhadap Islam dan kemudian
melakukan tindakan-tindakan yang menjurus pada radikalisme. Dari

kondisi ini, dapat terlihat bahwa umat Islam Indonesia masih terjebak
dalam suatu ketersesatan karena tidak sanggup menunjukkan nilai-nilai
keislamannya meskipun sudah mengakui Islam sebagai agamanya. Bisa
dilihat dari bagaimana maraknya kasus-kasus besar yang telah
menjangkiti para pemimpin bangsa saat ini. Mulai dari kasus korupsi yang
sangat marak, kerusuhan-kerusuhan atas dalih agama, dan lain-lain.
Semua ini bisa terjadi karena masih kurangnya pemahaman akan
moralitas yang benar tentang agama Islam oleh sebagian besar umat
Islam. Dengan kata lain, penanaman benih-benih keislaman umat melalui
pendidikan tidaklah cukup berhasil dalam prakteknya.
Penanaman benih-benih Islam dalam umat tidak harus dilakukan dalam
sekolah-sekolah yang berbasiskan Islam saja, namun juga di sekolahsekolah umum. Permasalahannya ialah kurangnya kesadaran untuk
menjalani kehidupan bernegara yang sekaligus beragama. Konsep negara
pada dasarnya adalah konsep yang dibawa dari Barat, yang sebelumnya
masih sangat asing bagi orang-orang Indonesia. Oleh karena itu, konsep
negara ini harus bisa diselaraskan dengan Islam sebagai tempat bernaung
umat sebelum konsep negara itu dapat diterima oleh setiap muslim
Indonesia. Bisa dilihat dari contoh yang terjadi pada kasus Ahmadiyah
beberapa waktu lalu, di mana terjadi penyerangan dan perusakan
terhadap penganut Ahmadiyah dan juga fasilitas-fasilitas umum lainnya.
Pada dasarnya, masalah ini bisa diselesaikan oleh negara melalui jalan
hukum, namun masyarakat justru mengambil tindakan terlebih dahulu
untuk membereskan masalah ini dengan jalan kekerasan. Meskipun
begitu, lambatnya pemerintah untuk mengatasi masalah ini juga menjadi
bukti bagaimana ketidaksigapan mereka dalam mengatasi masalah
penistaan agama.
Berbagai macam permasalahan negara dan umat tersebut menjadi
sesuatu yang sangat disayangkan dan disesalkan, karena dapat dilihat
bagaimana moral umat saat ini sudah demikian jatuh. Kalaupun
menunjukkan kemajuan, sayangnya itu hanya berlaku untuk segolongan
umat saja, apalagi dalam dunia politik. Padahal, para pemimpin dan
penggerak umat pada masa-masa menuju kemerdekaan sanggup
menggerakkan dan membangkitkan umat Islam Indonesia untuk satu
tujuan yang mulia (kemerdekaan Indonesia).
Umat Islam Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk maju
kedepannya. Selain karena jumlah umat yang besar, umat Islam di
Indonesia relatif tidak terlalu mengalami pergolakan-pergolakan yang saat
ini tengah melanda Timur Tengah. Selain itu, SDA yang dimiliki sangat
banyak dan seharusnya umat bisa menguasai itu dibandingkan orangorang Barat yang notabenenya adalah orang asing. Umat Islam sejauh ini

sudah memiliki peranan yang besar dalam kehidupan bernegara di


Indonesia, namun masih kurang mampu untuk menselaraskannya dengan
kehidupan beragama. Karena itu, peningkatan moralitas umat Islam
Indonesia harus digencarkan kembali melalui pembaharuan-pembaharuan
yang sifatnya tidak bertentangan dengan dasar-dasar Islam dan di lain
pihak juga dapat membentuk karakter Bangsa Indonesia yang mayoritas
adalah muslim ini.
Fakta, umat Islam di masa sekarang berada pada salah satu masa
terburuknya sejak cahaya Islam muncul di Makkah dan benderang di
Madinah. Keadaan umat Islam sekarang lebih buruk daripada masa-masa
suram ketika bangsa Mongol menghancurkan Baghdad, membunuh
khalifah dan menjadikan jalanan Baghdad basah oleh darah umat Islam.
Masa itu memang merupakan masa yang sangat suram bagi umat Islam,
namun kondisi umat Islam sekarang lebih buruk dari masa tersebut.
Saat itu, Baghdad menjadi lautan darah. Saat ini, bukan cuma Baghdad
yang bermandikan darah dan porak-poranda, tapi juga Bashrah,
Yerusalem, Ghaza, Kabul, Islamabad, Kashmir dan kota-kota Islam lainnya.
Saat itu, khalifah terbunuh oleh pasukan Mongol. Sekarang, umat Islam
telah hidup puluhan tahun tanpa khalifah, tanpa imam bagi seluruh umat
Islam, padahal semua ulama bersepakat bahwa mengangkat seorang
imam atau khalifah bagi seluruh umat Islam merupakan kewajiban yang
dibebankan di setiap pundak umat Islam.
Fitnah terbesar umat Islam di masa ini adalah ketika sebagian besar umat
Islam tidak menyadari kondisi mereka sebenar-benarnya. Mereka
sekarang tak peduli lagi dengan Islam dan peradabannya dan lebih
mengagungkan peradaban barat yang sekuler bahkan anti tuhan. Mereka
menganggap Islam sama dengan agama-agama lain, hanya mengatur
aspek-aspek spiritual saja, dan tak punya aturan dalam kehidupan
masyarakat, tak punya tuntunan dalam bidang sosial, budaya, pendidikan,
ekonomi, politik dan pemerintahan. Umat Islam sekarang senang
mendengar ceramah dan khutbah yang menganjurkan sedekah dan
sabar, namun sakit telinga ketika mendengar dai yang menyerukan
penerapan Islam secara kaffah.
Umat Islam sekarang dengan senang hati terlibat dalam aktivitas riba
bunga bank, muamalah batil ala asuransi, pakaian setengah telanjang dan
pergaulan bebas, sebaliknya mereka anti dan alergi terhadap celana
cingkrang, wajah yang jenggotan, muslimah yang berjilbab (baju kurung)
dan berkerudung menutupi seluruh auratnya, mirip teroris kata mereka.
Lihatlah umat Islam sekarang ini. Perzinaan merajalela, judi menjadi-jadi,
minum khamr jadi kegemaran, suap-menyuap hal biasa, malah yang taat

kepada Allah dianggap hina. Saksikanlah, seorang artis yang telah


melakukan zina tetap dipuja-puja bahkan didukung oleh masyarakat
banyak, terutama kalangan remaja dan para artis, mereka meminta artis
tersebut dibebaskan dari ancaman hukuman dan dipulihkan nama
baiknya. Saksikanlah juga artis wanita pasangan zinanya, baik yang sudah
punya suami dan yang belum, mereka hanya menjadi saksi atas kejahatan
yang mereka lakukan dan mereka akui sendiri. Bandingkanlah dengan
yang terjadi pada seorang ustadz yang ditinggalkan jamaah pengajiannya
dan dikecam dimana-mana hanya karena ustadz tersebut menikah lagi
secara syari. Bandingkanlah wahai orang-orang yang berakal!
Ingatlah wahai seluruh umat Islam, jika standar hidup diserahkan pada
manusia, maka kekacauan yang akan terjadi. Jika tolok ukur benar-salah
tergantung hawa nafsu, maka kezaliman yang akan merajalela. Hanya
Islamlah solusi bagi semua permasalahan umat ini. Mari kembali kepada
Islam, secara kaffah, jangan setengah- setengah.
Mari kita sama-sama renungi ayat-ayat al-Quran berikut ini:
Artinya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya. (QS. Al- Araf: 96)
Ayat ini menunjukkan dua akibat berbeda, berkah dari langit dan bumi jika
penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa serta siksa jika penduduk
negeri- negeri mendustakan ayat- ayat Allah taala. Semoga kita termasuk
orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah subhanahu wa
taala.
Artinya: Dan peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kalian. Dan ketahuilah
bahwa Allah amat keras siksaan- Nya. (QS. Al-Anfal: 25)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah azza wa jalla akan menimpakan siksaan
bagi umat manusia secara umum, baik terhadap orang-orang yang zalim
maupun terhadap yang taat. Kondisi ini terjadi ketika kemaksiatan telah
nampak nyata dan kemungkaran telah merajalela serta tidak ada upaya
yang cukup untuk melakukan perubahan terhadap kemaksiatan dan
kemungkaran tersebut oleh orang-orang yang taat. Semoga ancaman
ayat ini tidak menimpa kita, naudzubillah min dzalik.
Artinya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh
perbuatan tangan-tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar). (QS. Ar-Rum: 41)

Kata al-fasad menunjukkan kerusakan secara umum, baik kerusakan


alam, moral, kerusakan di bidang sosial, budaya, pendidikan, ekonomi dan
politik. Kerusakan- kerusakan tersebut menurut ayat ini disebabkan oleh
kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia.
Saudaraku sesama muslim, jika Anda ingin mengecek kebenaran syarah
(penjelasan) saya terhadap ayat-ayat di atas, silakan cek di kitab-kitab
tafsir mutabar. Ayat-ayat diatas merupakan peringatan Allah yang sangat
jelas kepada kita semua, agar kita tak coba-coba untuk bermaksiat
kepada-Nya dan menentang perintah-Nya. Allah telah menyiapkan azab di
dunia dan di akhirat bagi ahli maksiat yang senang berlumur dosa dan
para penentang ayat-ayat-Nya. Hanya kepada-Nya kita bermohon
keselamatan dan perlindungan dari azab dunia dan azab yang sangat
pedih di akhirat.

C.

Penyebab Kemunduran Peradaban Islam

Islam sebagai suatu sistem peradaban merupakan sistem budaya, oleh


karena itu bersifat simbolik, sebagai model untuk realitas. Dalam agama,
konsepsi manusia mengenai realitas tidak didasarkan pada pengetahuan
tetapi pada keyakinan yang berbeda antara agama yang satu dengan
agama yang lain. Dalam agama monotheistik, otoritas ini adalah Tuhan
dengan semua wahyu yang diturunnkan oleh-Nya. Konsep-konsep untuk
realita akan mengalami suatu perubahan yang paralel. Wahyu al-Quran
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw merupakan kebenaran
akhir, yang valid untuk segala waktu, semua agama dan seluruh
kemanusiaan. Dalam intepretasi ini, agama Islam tidak dapat diubah dan
tidak dapat disesuaikan dengan realitas apapun, karena agama Islam
merupakan agama terakhir yang di turunkan kepada Nabi terakhir.
Ketika kita telah mengetahui bagaimana peradaban Islam zaman dahulu
pada masa kejayaan, dimana para pemimpin masih sangat kuat dalam
memperjuangkan serta menyebarkan Islam hingga akhir hayatnya, tentu
terlihat perbedaan yang sangat kontras bila dibandingkan dengan
peradaban Islam sekarang. Dari abad ke abad terjadi penurunan
peradaban Islam dimulai dari abad ke-14, Islam sebagai sebuah imperium
mengalami kemunduran dibidang militer, politik, budaya, sebuah kondisi
dan kecenderungan yang tidak berubah hinga saat ini. Pendapat Wakil
Ketua MPR RI 2012, Hajriyanto Y. Thohari yang dipetik dari portal
Republika, mengatakan bahwa terdapat 2 alasan yang menjadi faktor
menurunnya peradaban Islam.

a.
Pertama, umat Islam punya kecenderungan meninggalkan budayabudaya lama yang Islami di tengah arus modernisasi dan globalisasi.
Pasalnya, beberapa budaya Islam dianggap tidak relevan dan rasional.
b.
Kedua, budaya Islam di Indonesia banyak dipengaruhi oleh budaya
barat yang lebih modern dan kosmopolitan sebagai akibat dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Selain disebabkan kedua hal tersebut, semakin hari benteng pertahanan
umat Islam semakin berkurang, banyak masyarakat yang beragama Islam
namun tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya, bahkan melanggar
pada ajaran Islam. Hampir sebagian besar umat Islam larut dalam arus
modernisasi dan globalisasi yang di antaranya tidak memiliki pondasi
agama yang kuat, sehingga lebih mudah dipengaruhi hal negatif
ketimbang hal positif. Kemudian dari berbagai hal tersebut jarang sekali
ada orang yang ingin memperbaikinya, sehingga peradaban Islam kurang
berkembang dengan baik sekarang.

BAB IV
PENUTUP

A.

Simpulan

Kesuksesan Rasulullah saw dalam membangun peradaban Islam yang


tiada taranya dalam sejarah dicapai dalam kurun waktu 23 tahun. Periode
23 tahun merupakan rentang waktu kurang dari satu generasi, di mana
Nabi Muhammad saw telah berhasil memegang kendali kekuasaan atas
bangsa-bangsa yang lebih tua peradabannya saat itu khususnya Romawi,
Persia, dan Mesir. Nabi Muhammad saw merupakan pemimpin yang
sangat luar biasa, beliau membangun peradaban Islam hingga puncak
kesuksesannya hanya dalam kurun waktu yang terbilang singkat.
Peradaban Islam sangat mempengaruhi peradaban dunia karena
kemajuan yang dicapai Barat pada mulanya bersumber dari peradaban
Islam. Tak banyak yang mengetahui bahwa Islam menciptakan peradaban
yang gemilang dengan menciptakan karya-karya teknologi yang
mempengaruhi kehidupan dunia sampai saat ini. Salah satu ilmuan Eropa
melukiskan perkembangan peradaban Islam sebagai suatu ledakan yang
mengguncangkan seluruh dunia.

Banyak penemuan-penemuan oleh ilmuan Islam menciptakan teknologi


dan ilmu pengetahuan yang berpengaruh bagi dunia. Hasil karya ilmuanilmuan Islam bisa kita rasakan sampai saat ini, meskipun dalam hal ini
ilmuan-ilmuan Eropa yang mengembangkan hasil karya ilmuan Islam.
Dunia pengetahuan dan teknologi mengalami zaman keemasan dengan
bermunculannya ilmuan-ilmuan Muslim yang sampai sekarang
penemuannya masih digunakan dan menjadi rujukan sebagai dasar dari
perkembangan pengetahuan modern, tapi mungkin karena kurangnya
publisitas dan banyaknya peristiwa sejarah yangmenjadikan nama-nama
mereka kurang dikenal bahkan dikalangann para umat Muslim itu sendiri.
Berawal pada abad ke-14, Islam sebagai sebuah imperium mengalami
kemunduran pada bidang militer, politik, budaya, sebuah kondisi dan
kecenderungan yang tidak berubah hinga saat ini. Bidang teknologi,
prosedur pendidikan, dan strategi politik yang dikembangkan Barat
menjadi kekuatan-kekuatan sosial dan budaya baru yang progresif dan
menjadi asing bagi Islam yang semakin kurang dinamis dalam karakter,
bentuk, dan tujuan. Berbagai penurunan terjadi dari berbagai segi,
termasuk norma. Arus modernisasi dan globalisasi yang masuk diterima
oleh kebanyakan umat tanpa disaring terlebih dahulu baik dan buruknya.
Pondasi kehidupan setiap orang yang berpegang pada agama Islam tidak
kokoh sehingga menjadi salah satu penyebab menurunnya peradaban
Islam yang berkualitas seperti pada masa-masa sebelumnya.

B.

Saran

Peradaban Islam yang kini kian menurun perlu segera dibenahi.


Perubahan ini tidak hanya dilakukan esok atau bagi orang lain saja,
namun kesadaran diri sendiri. Kita dapat memulainya dari detik ini dan
bisa dari hal terkecil. Sebagai umat kita perlu saling mengingatkan
sesama dan yang paling penting adalah menjadikan Al-Quran sebagai
pedoman hidup.
Umat Islam perlu menyelaraskan modernisasi dan globalisasi dengan
kehidupan beragama. Oleh karena itu, peningkatan moralitas umat Islam
Indonesia harus digencarkan kembali melalui pembaharuan-pembaharuan
yang sifatnya tidak bertentangan dengan dasar-dasar Islam serta perlu
membentuk karakter umat Muslim saat ini. Budaya Islam terutama di
Indonesia yang banyak dipengaruhi oleh budaya barat yang lebih modern
dan kosmopolitan sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi tetap dapat diterima namun kita dapat berupaya

menyaring segala hal yang baik dan buruk sesuai dengan ajaran Islam
sehingga kehidupan kita dapat seimbang.
Salah satu upaya lain yang dapat kita lakukan khususnya sebagai
pendidik adalah menanam benih karakter Islami yang matang kepada
anak didik. Segala hal yang didapat oleh anak pada masa golden age
akan menjadi pondasi bagi kehidupan masa depannya. Oleh karena itu,
sebagai pendidik harus mampu memaksimalkan masa tersebut untuk
membentuk karakter anak sebaik mungkin agar mereka tumbuh menjadi
generasi yang berakhlak dan mampu menjadi umat Muslim yang kokoh.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003). Islam Pribumi. Jakarta: Erlangga


Thohir, A. (2004). Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Srijayanti, dkk. (2007). Etika Membangun Masyarakat Islam Modern.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Yatim, B. (2008). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Rundjan, R. (2011). Kondisi Umat Islam Saat Ini.
Jakarta: Catatanraha.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen5 halaman
    Daftar Isi
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen8 halaman
    Abs Trak
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Kusus
    Kusus
    Dokumen5 halaman
    Kusus
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Dapus
    Dapus
    Dokumen1 halaman
    Dapus
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Note
    Note
    Dokumen2 halaman
    Note
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Ipi 60993
    Ipi 60993
    Dokumen6 halaman
    Ipi 60993
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • AEROSOL FARMASI
    AEROSOL FARMASI
    Dokumen32 halaman
    AEROSOL FARMASI
    rahmiadeliani
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen8 halaman
    Abs Trak
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Tablet
    Evaluasi Tablet
    Dokumen22 halaman
    Evaluasi Tablet
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Kel3 Tox
    Kel3 Tox
    Dokumen27 halaman
    Kel3 Tox
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen8 halaman
    Abs Trak
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Kotal Ampul
    Kotal Ampul
    Dokumen2 halaman
    Kotal Ampul
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Zat Aditif
    Zat Aditif
    Dokumen32 halaman
    Zat Aditif
    Anonymous GMszCsWC6
    Belum ada peringkat
  • 379 759 1 SM
    379 759 1 SM
    Dokumen6 halaman
    379 759 1 SM
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • AEROSOL FARMASI
    AEROSOL FARMASI
    Dokumen32 halaman
    AEROSOL FARMASI
    rahmiadeliani
    Belum ada peringkat
  • Note
    Note
    Dokumen2 halaman
    Note
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Brosur Ampul ASAM FOLAT
    Brosur Ampul ASAM FOLAT
    Dokumen1 halaman
    Brosur Ampul ASAM FOLAT
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Kotak Ampul
    Kotak Ampul
    Dokumen1 halaman
    Kotak Ampul
    jhika1304
    100% (1)
  • Brosur Ampul ASAM FOLAT
    Brosur Ampul ASAM FOLAT
    Dokumen1 halaman
    Brosur Ampul ASAM FOLAT
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Steril Brosur
    Steril Brosur
    Dokumen2 halaman
    Steril Brosur
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Kel3 Tox
    Kel3 Tox
    Dokumen27 halaman
    Kel3 Tox
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Brosur Ampul
    Brosur Ampul
    Dokumen1 halaman
    Brosur Ampul
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Kotak Ampul1
    Kotak Ampul1
    Dokumen1 halaman
    Kotak Ampul1
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Steril Brosur
    Steril Brosur
    Dokumen2 halaman
    Steril Brosur
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Malaria Dalam Kehamilan
    Malaria Dalam Kehamilan
    Dokumen26 halaman
    Malaria Dalam Kehamilan
    Lilis Irene Sinambela
    100% (1)
  • Kotak Emulsi
    Kotak Emulsi
    Dokumen1 halaman
    Kotak Emulsi
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • Terato Log I
    Terato Log I
    Dokumen3 halaman
    Terato Log I
    jhika1304
    Belum ada peringkat
  • RANCANGAN ACAK LENGKAP
    RANCANGAN ACAK LENGKAP
    Dokumen13 halaman
    RANCANGAN ACAK LENGKAP
    Elvin Giantara Muharam
    Belum ada peringkat
  • ETIKET
    ETIKET
    Dokumen1 halaman
    ETIKET
    jhika1304
    Belum ada peringkat