Disusun oleh :
1. Melda butar-butar
2. Yusmaniar olivia marbun
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Palangkaraya, november
2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum STMJ (Susu Telur Madu Jahe)
STMJ merupakan campuran antara Susu, Telur, Madu dan jahe
dan hampir seluruh masyarakat Indonesia pasti mengetahui dan pernah
merasakan minuman khas Jogjakarta ini STMJ ( susu telor madu jahe ).
Minuman kesehatan ini sudah banyak menyebar khususnya didaerah
palangkaraya. kebanyakan warung yang menjual minuman ini tersebar dipusat
kota atau dekat kampus. STMJ disamping menyehatkan juga dapat
menyegarkan, menghangatkan badan dan pengganti sel rusak/ Vitalitas. STMJ
kalau di Indonesia merupakan minuman kesehatan yang dimana dari bahannya
sendiri dari Susu Telur Madu dan Jahe banyak khasiatnya.
Adapun khasiat dari masing masing bahan minuman dari STMJ (Susu
Telur Madu Jahe) adalah sebagai berikut :
Susu
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa susu adalah salah satu sumber nutrisi yang
Membantu mengatasi kelelahan dan kecapaian tubuh
Fungsi telur bebek untuk kesehatan :
Secara medis telur bebek malah bisa dijadikan alat bantu vitalitas
3. Madu
Madu tersusun atas beberapa senyawa gula seperti glukosa dan fruktosa
serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, kalsium, natrium, klor,
belerang, besi, dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan
B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas nektar dan serbuk
sari. Di samping itu, dalam madu terdapat pula sejumlah kecil tembaga,
yodium, dan seng, serta beberapa jenis hormon. Kelebihan madu yang lainnya
adalah mudah dicerna, rendah kalori, berdifusi lebih cepat melalui darah,
membantu pembentukan darah, dan membunuh bakteri. Royal Jelly yang
biasanya terdapat dalam madu juga berfungsi untuk menanggulangi masalah
yang disebabkan oleh kekurangan jaringan atau kelemahan tubuh.
4. Jahe
Khasiat jahe yang telah terbukti adalah dapat mengurangi rasa mual,
mengobati masuk angin, mencegah rematik, dan juga meningkatkan nafsu
makan. Zat aktif dalam jahe yang kaya manfaat itu berasal dari gingerol,
zingerone, dan shogaol. Gingerol sendiri berfungsi sebagai analgesik, bahan
sedatif, antipiretik, dan juga antibakteri.
Dalam penelitan ini bahwa kebanyakan orang palangkaraya
telah mengenal minuman khas Jogjakarta ini yaitu STMJ. Warung STMJ Mbak
susi yang beralokasikan di Jalan Yos Sudarso berdiri dari tahun 2007 sampai
dengan sekarang. Namun Warung STMJ Mbak susi ini mulai terkenal 5 tahun
belakangan ini setelah Mbak susi mengubah bahan baku jahe STMJ dari jahe
putih ke jahe merah dikarenakan rasa dari jahe merah lebih pedas dibanding
jahe putih. Mbak susi mengatakan bahwa dengan mengeluarkan uang Rp.
10.000, minuman STMJ sudah siap saji dalam kondisi panas.
Mbak susi menjelaskan, minuman STMJ ini menggunakan bahan baku
jahe merah yang diolah dengan cara ditumbuk kemudian disaring menggunakan
kain dan air saringannya di masak sebanyak 3 drijen atau 5 liter air, kemudian
dicampur dengan 2 kilogram gula merah dan 1 kilogram gula putih yang
dimasak didalam gentong hingga masak atau mengeluarkan aroma jahe.
Proses pembuatan STMJ di warung Mbak susi adalah kuning telur ayam
kampung dikocok ditambah setengah sendok air jeruk nipis agar tidak berbau
amis kemudian ditambah susu 1 setengah sendok dan madu 1 setengah sendok,
dan dicampur air rebusan jahe yang sudah disiapkan sebelumnya dalam keadaan
panas dan STMJ pun siap disajikan.
2.2. Tinjauan Umum Jahe bahan baku STMJ (Susu telur madu jahe)
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan rempah-rempah Indonesia
yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang
kesehatan. Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang
semu dan termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Jahe berasal dari
Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. ( Paimin, 2008).
Tanaman jahe
termasuk
keluarga Zingiberaceae yaitu suatu tanaman rumput
rumputan tegak dengan ketinggian 30 -75 cm, berdaun sempit memanjang
menyerupai pita, dengan panjang 15 23 cm, lebar lebih kurang dua koma lima
sentimeter, tersusun teratur dua baris berseling, berwarna hijau bunganya
kuning kehijauan dengan bibir bunga ungu gelap berbintik-bintik putih
kekuningan dan kepala sarinya berwarna ungu. Akarnya yang bercabangcabang dan berbau harum, berwarna kuning atau jingga dan berserat.
2.2.1.
tajam. Jahe ini selalu dipanen setelah umur tua. Kandungan minyak atsirinya
lebih besar dari jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas. Jahe ini cocok
untuk ramuan obat- obatan, atau diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
3. Jahe merah.
Jahe merah ditandai dengan ukuran rimpang yang kecil, berwarna
merah jingga, berserat kasar, beraroma serta berasa
tajam (pedas).
Dipanen setelah tua dan memiliki minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil
sehingga jahe merah pada umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku obatobatan.
2.2.2. Botani tanaman jahe.
Jahe merupakan tanaman herbal tahunan yang tumbuh pada lahan
dataran rendah sampai menengah (300-900 m dpl). Di Indonesia dikenal tiga
tipe jahe yang didasarkan atas ukuran dan warna rimpang, yaitu jahe putih
besar, jahe putih kecil dan jahe merah. Jahe putih kecil dan jahe merah sebagian
besar dimanfaatkan dalam industri minuman penyegar dan bahan baku indutri
OT, herba terstandar maupun fitofarmaka (Bermawie et al. 2006). Jahe putih
besar, di Jawa Barat dikenal dengan nama umum jahe badak tapi di Sumatera
disebut jahe gajah. Nama lainnya yaitu jahe ganyong dan jahe lempung di
Kuningan, jahe kapur di Jawa Timur. Ukuran jahe ini jauh lebih besar dan
bentuknya lebih gemuk, demikian pula aroma dan rasanya kurang tajam
dibanding kedua jenis lainnya. Jahe ini banyak digunakan untuk sayur,
makanan, minuman, permen dan rempah-rempah (Januwati 1991). Jahe putih
besar mempunyai rimpang yang tumbuh bergerombol pada pangkal batangnya,
berdaging dan berukuran tebal serta bercabang tidak beraturan.
Tanaman jahe mempunyai batang semu (pseudostems) yang berbentuk
bulat. Tegak, tidak bercabang, berwarna hijau muda, sering kemerahan pada
bagian dasar. Setiap batang umumnya terdiri dari 8 -12 helai daun.
Tinggi tanaman ini rata-rata 68.63 12.5 cm.
Penerimaan
Menurut Boediono (1982) penerimaan adalah jumlah uang yang
diterima produsen dari hasil penjualan outputnya.
Soekartawi (1995) menyatakan bahwa penerimaan adalah perkalian
antara produksi yang diperoleh dangan harga jual.Menurut Mubarak, F. (2001)
bahwa penerimaan adalah jumlah uang yang diterima dari penjualan sejumlah
output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang di peroleh oleh
perusahaan hasil dari penjualan produksinya.
2.3.4.
Keuntungan
Menurut Rosyidi,S.(1981) keuntungan yang di artikan sebagai suatu
kelebihanrevenue (penerimaan) cost (biaya). Keuntungan adalah penerimaan
total dikurangi seluruh biaya. Selanjutnya Supari (2001)
menyatakan bahwa hasil penjualan yang bisa menutup semua biaya dan
masih ada sisa lebihnya.
2.4. Prosfektif masa depan.
Usaha ini adalah usaha yang lebih mengutamakan produksi yang
berkelanjutan dan punya prospek yang baik. Dari produk olahan STMJ berbeda
dengan STMJ lain nya.
Dengan sistem manajemen yang terkontrol kualitas yang terjaga maka
usaha ini akan berpotensi hingga masa depan . Dengan manajemen yang
diterapkan pada tiap bagian dari usaha ini, dari mulai manajemen dalam bahan
baku, hingga pemasaran, maka usaha apa pun akan dapat bertahan menghadapi
persaingan baik dengan sesame produsen STMJ maupun dengan produk baru
lain nya.
Untuk hal ini STMJ merupakan minuman berkhasiat dan menjadi banyak
pilihan masyarakan menjadikan STMJ minuman herbal yang sehat serta
berkhasiat.
2.5. Analisis persaingan.
Seorang pengusaha harus jeli dalam melihat kesempatan dalam pasar
untuk menjalakan sebuah usaha.
Persaingan dengan pengusaha lain bisa diatasi dengan terencana dengan
melakukan efesiensi serta peningkatan produk yang diolah,dalam hal ini STMJ
olahan yang melalui proses yang panjang, namun tidak melupakan akan ke
alamian dari produk ini.
Efesiensi dari tenaga terampil yang sudah bisa menyiapkan bahan baku
hingga ke proses penyajian kepada pelanggan. Untuk hal ini cita rasa menjadi
daya tarik yang kuat agar pelanggan merasa puas dan merasa lebih nyaman
setelah meminum STMJ.
Packing yang lebih baik bisa menarik minat, mungkin bisa menggunakan
gelas plastic yang aman,agar pembeli bisa membawa pulang atau bisa dinikmati
dalam perjalanan.
Dalam penentuan harga jual diperhitungkan harga yang cukup tinggi akan
membuat konsumen berpikir untuk mencoba atau pun membeli produk yang
dijual.
2.6.
Analisis SWOT.
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai factor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan didasarkan pada logic yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opprtunities) namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan acaman (threats).
Proses penyusunan perencanaan strategis melalui 3 tahap,yaitu :
1.
Tahap pengumpulan data.
Data eksternal : Analisis pasar
Analisis competitor
Analisis komunitas
Analisis pemasok
Analisis pemerintah
Analisis kelompok kepentingan tertentu
Data internal : Laporan keuangan
Laporan kegiatan sumberdaya manusia
Laporan kegiatan operasional
Laporan kegiatan pemasaran
2.
Tahap analisis
3.
Tahap pengambilan keputusan
2.6.1.
BAB III
METODE PENELITIAN