Laporan Praktikum Rlab KR 02
Laporan Praktikum Rlab KR 02
Nama / NPM
: Group 13
1. Erfandy Muhammad
2. Akbar Kurniawan
3. Rashelia Radela
4. Nadya Aryani
5. A. Fariz Mursyidan
6. Muhammad Syifa
No. & Nama Percobaan
Minggu Percobaan
: Minggu ke 7
Tanggal Percobaan
Nama Asisten
: Adnan
B. Alat
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor (bermassa 2 gr)
3. Termometer
4. Voltmeter dan ampmeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
C. Dasar Teori
Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan
kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai
resistensi yang dinyatakan dengan persamaan :
W=P.t
= V. i . t .. (1)
1|Laporan rLab
Dimana:
W
kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu suatu zat
dinyatakan dengan persamaan :
Q = m . c . (Ta - T) (2)
Dimana :
Q
Ta
dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang
terjadi akan diamati oleh sensor kemudia dicatat oleh system instrumentasi. Tegangan
yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perubahan temperatur dapat bervariasi
sesuai dengan tegangan yang diberikan.
2|Laporan rLab
D. Teori Tambahan
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi dapat dibagi menjadi
berbagai jenis, misalnya energi gerak, energi panas, energi bunyi, atau energi listrik.
Salah satu jenis energi yang memiliki peran besar bagi manusia adalah energi panas.
Energi panas atau yang dikenal dengan nama kalor adalah suatu bentuk energi yang
dimiliki oleh suatu benda karena benda tersebut memiliki suhu. Untuk mendeteksi adanya
kalor yang dimiliki oleh suatu benda dapat dilakukan dengan cara mengukur suhu benda
tersebut. Jika suhu yang terukur tinggi, maka kalor yang dimiliki benda tersebut juga
besar, begitu juga sebaliknya.
Pada energi panas berlaku juga hukum kekekalan energi, dimana energi tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan, namun hanya dapat diubah bentuknya saja. Hukum
ini diciptakan oleh James Prescott Joule, seorang ahli fisika dari Inggris. Untuk
menghormatinya, satuan dari energi menggunakan Joule (J) sesuai dengan namanya.
Hukum ini dapat dirumuskan menjadi :
Eawal = Eakhir
Keterangan : energi total tidak akan berkurang dan juga tidak akan bertambah.
Berdasarkan percobaan yang banyak dilakukan untuk mengetahui besar atau
kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda dan zat, dapat didapatkan hasil dimana kalor
dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu massa zat, jenis zat (kalor jenis suatu zat), dan perubahan
suhu. Sehingga secara matematis dapat dirumuskan sesuai dengan persamaan (1).
Energi kalor dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu energi yang digunakan untuk
menaikkan suhu dan energi yang digunakan untuk mengubah wujud benda atau yang
disebut dengan kalor laten. Kalor laten sendiri dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu
3|Laporan rLab
kalor uap untuk mengubah zat cair menjadi gas dan kalor lebur untuk mengubah zat padat
menjadi cair. Kalor uap dan kalor lebur dapat dirumuskan secara matematis menjadi :
Q=m.U
dan
Q = m. L
Dimana :
Q
pengkonversian energi listrik. Beberapa contoh alat yang dapat mengubah energi listrik
menajdi energi kalor adalah pemanas, solder, setrika, atau kompor listrik. Alat-alat
tersebut dilengkapi dengan elemen pemanas yang dapat mengubah energi listrik yang
dialirkan pada elemen tersebut menjadi energi panas.
Besarnya energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besat kalor yang
akan dihasilkan. Sehingga secara matematis dapat dituliskan menjadi :
W=Q
Dimana :
W
4|Laporan rLab
Sehingga dari persamaan diatas didapatkan hubungan antara persamaan (1) dan
persamaan (2) yaitu :
V. i . t = m . c . (Ta - T)
Dimana :
V
Ta
kawat konduktor. Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menauikkan suhu benda sebesar 1oC yang dapat dirumuskan menjadi :
H=
( )
Dimana :
H
Ta
5|Laporan rLab
Selain itu, benda juga memiliki kalor jenis, yaitu banyaknya kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 oC. kalor jenis dapat dirumuskan
secara matematis menjadi :
c=
.( )
Dimana :
c
Ta
J/kg C
4180
2400
2100
1700
900
860
840
450
390
230
140
130
126
6|Laporan rLab
Apabila persamaan kapasitas kalor dan kalor jenis dihubungkan maka didapatkan
suatu persamaan yaitu :
H = m .c
Dimana :
H = Kapasitas kalor (J/oC)
c
E. Prosedur Percobaan
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah
halaman web.
1. Mengaktifkan web cam dengan cara meng-klik icon videoa pada halaman web rLab
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor
3. Menghidupkan power supply dengan meng-klik radio button disebelahnya
4. Mengambil data perubahan temperature, tegangan, dan arus listrik pada kawat
konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara meng-klik tombol ukur
5. Memperhatikan temperature kawat yang terlihat di web cam, lalu menunggu
hingga mendekati termperatur awal saat diberikan Vo
6. Mengulangi langkah 2 hingga 2 untuk tegangan V1 , V2 , dan V3
7|Laporan rLab
F. Data Percobaan
Tabel Data Percobaan Calori Work
Tegangan V0
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tegangan (volt)
Temperatur (oC)
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
19.7
19.6
19.6
19.6
19.6
19.6
19.7
19.6
19.6
19.6
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
8|Laporan rLab
Tegangan V1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tegangan (volt)
Temperatur (oC)
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
0.66
0.66
0.66
0.65
0.65
0.65
0.66
0.66
0.66
0.65
19.7
19.8
19.9
20.1
20.3
20.4
20.6
20.7
20.8
20.9
Tegangan (volt)
Temperatur (oC)
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
1.57
1.57
1.58
1.58
1.58
1.58
1.58
1.58
1.58
1.58
20.3
20.6
21.5
22.5
23.4
24.3
25.1
25.8
26.4
26.9
Tegangan (volt)
Temperatur (oC)
3
6
9
12
15
18
1.06
1.06
1.06
1.06
1.06
1.06
24.3
24.1
24.3
24.4
24.6
24.8
35.13
35.13
35.13
35.25
35.25
35.25
35.13
35.13
35.13
35.25
Tegangan V2
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
50.88
50.88
50.76
50.88
50.76
50.76
50.76
50.88
50.88
50.88
Tegangan V3
No
1
2
3
4
5
6
41.86
41.86
41.86
41.86
41.98
41.86
9|Laporan rLab
7
8
9
10
21
24
27
30
41.86
41.86
41.86
41.86
1.06
1.06
1.06
1.06
25.0
25.1
25.3
25.4
G. Pengolahan Data
1. Grafik hubungan antara temperatur dan waktu
Tegangan V0
No
1
2
3
.4
5
6
7
8
9
10
Waktu (sekon)
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
Temperatur (oC)
19.7
19.6
19.6
19.6
19.6
19.6
19.7
19.6
19.6
19.6
Temperatur ('C)
19.68
19.66
19.64
19.62
19.6
19.58
0
10
15
20
25
30
35
Waktu (s)
10 | L a p o r a n r L a b
Tegangan V1
No
Waktu (sekon)
Temperatur (oC)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
19.7
19.8
19.9
20.1
20.3
20.4
20.6
20.7
20.8
20.9
Temperatur ('C)
20.8
20.6
20.4
20.2
20
19.8
19.6
0
10
15
20
25
30
35
Waktu (s)
11 | L a p o r a n r L a b
Tegangan V2
No Waktu (sekon)
Temperatur (oC)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
20.3
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
20.6
21.5
22.5
23.4
24.3
25.1
25.8
26.4
26.9
Temperatur ('C)
25
20
15
10
5
0
0
10
15
20
25
30
35
Waktu (s)
12 | L a p o r a n r L a b
Tegangan V3
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Waktu (sekon)
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
Temperatur (oC)
24.3
24.1
24.3
24.4
24.6
24.8
25.0
25.1
25.3
25.4
Temperatur ('C)
25.2
25
24.8
24.6
24.4
24.2
24
0
10
15
20
25
30
35
Waktu (s)
13 | L a p o r a n r L a b
Q=W
m . c . T = V . I . t
sehingga didapatkan persamaan untuk kalor jenis yaitu :
c=
..
.
persamaan diatas digunakan untuk menghitung kalor jenis dari kawat konduktor
yang digunakan dalam percobaan.
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu benda sebesar 1 oC dapat dicari menggunakan persamaan :
H = m. c
Kemudian disubsitusikan persamaan kalor jenis, sehingga didapatkan persamaan :
H=
..
14 | L a p o r a n r L a b
Tegangan V0
Pada tegangan V0 tidak dapat ditentukan kapasitas kalor dan kalor jenisnya.
Tegangan V1
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Waktu (s)
I (mA)
V (volt)
T (oC)
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
35.13
35.13
35.13
35.25
35.25
35.25
35.13
35.13
35.13
35.25
0.66
0.66
0.66
0.65
0.65
0.65
0.66
0.66
0.66
0.65
19.7
19.8
19.9
20.1
20.3
20.4
20.6
20.7
20.8
20.9
165
351.78
6.56
203.2
T (C)
V.i.t (J)
m.T (kgC)
c (J/kgC)
H (J/C)
0.00
0.1
0.2
0.4
0.6
0.7
0.9
1
1.1
1.2
6.20
6.786484
6.788802
6.791121
6.715654
6.720236
6.722528
6.807351
6.809669
6.811988
6.733984
0
0.0002
0.0004
0.0008
0.0012
0.0014
0.0018
0.002
0.0022
0.0024
0.0124
3394.401
1697.78
839.4568
560.0197
480.1806
378.1862
340.4835
309.6358
280.5827
8280.726
67.88802
33.95561
16.78914
11.20039
9.603611
7.563723
6.809669
6.192716
5.611653
16.56145
6768.878
c =
ci
n
8280.726
9
= 920.08067 J/kgoC
15 | L a p o r a n r L a b
=
H
Hi
n
16.56145
= 1.834016 J/oC
Tegangan V2
No
Waktu (s)
I (mA)
V (volt)
T (oC)
50.88
1.57
20.3
2
3
4
5
6
7
8
9
10
50.88
1.57
20.6
50.76
1.58
21.5
12
50.88
1.58
22.5
15
50.76
1.58
23.4
18
50.76
1.58
21
50.76
24
T (C)
V.i.t (J)
m.T (kgC)
0 1.621596
0.3 1.645561
c (J/kgC)
0 -
H (J/C)
-
0.0006
2742.602
5.485203
1.2 1.724317
2.2 1.808784
0.0024
718.4654
1.436931
0.0044
411.0873
0.822175
0.0062
302.6934
0.605387
24.3
3.1 1.876699
4 1.948879
0.008
243.6099
0.48722
1.58
25.1
4.8
2.01304
0.0096
209.6917
0.419383
50.88
1.58
25.8
0.011
188.552
0.377104
27
50.88
1.58
26.4
5.5 2.074072
6.1 2.122307
0.0122
173.9596
0.347919
30
50.88
1.58
26.9
0.0132
163.8259
0.327652
5154.487
10.30897
165
508.32
15.78
6.6 2.162502
18.99776 0.0676
236.8 33.8
16 | L a p o r a n r L a b
c =
ci
n
5154.487
9
= 572.7207 J/kgoC
=
H
Hi
n
10.30897
9
= 1.14541111111 J/oC
Tegangan V3
T (C)
m.T (kgC)
No
Waktu (s)
I (mA)
V (volt)
T (oC)
41.41
1.03
18.6
0.865842
41.52
1.03
18.8
0.2
0.880971
0.0004
2202.428
4.404855
0.91946
0.0012
766.2167
1.532433
V.i.t (J)
c (J/kgC)
0 -
H (J/C)
-
41.52
1.03
19.2
0.6
12
41.41
1.03
19.6
0.959677
0.002
479.8385
0.959677
15
41.41
1.03
20.1
1.5
0.998064
0.003
332.688
0.665376
18
41.41
1.03
20.4
1.8
1.036451
0.0036
287.9031
0.575806
1.070573
0.0044
243.312
0.486624
21
41.41
1.03
20.8
2.2
24
41.41
1.03
21.1
2.5
1.100429
0.005
220.0858
0.440172
27
41.41
1.03
21.3
2.7
1.126021
0.0054
208.5224
0.417045
10
30
41.41
1.03
21.5
2.9
197.8184
4938.812
0.0308
0.395637
201.4
1.147347
10.10483
0.0058
15.4
165
414.32
10.3
9.877625
17 | L a p o r a n r L a b
18 | L a p o r a n r L a b
c =
ci
n
4938.812
9
= 548.7568 J/kgoC
=
H
Hi
n
9.877625
9
= 1.097513888 J/oC
1 + 2 + 3
3
3
= 680.5194 J/kgoC
Selain itu, karena pada percobaan ini terdapat tiga nilai kapasitas kalor,
sehingga diperlukan rata-rata dari ketiganya. Sehingga diperoleh :
1 + 2 + 3
3
3
= 1.35898J/oC
18 | L a p o r a n r L a b
H. Analisis Data
1. Analisis Percobaan
Pada modul ini praktikan tidak perlu mendatangi langsung UPP IPD untuk
melakukan percobaan karena praktikan menggunakan teknologi r-Lab (remote
lab) untuk melakukan percobaan. Untuk melakukan percobaan pada praktikum ini
praktikan hanya perlu mengikuti langkah-langkah yang terdapat di sitrampil untuk
mendapatkan data. Namun, di dalam melakukan percobaan modul ini, praktikan
mendapatkan kesulitan karena web-cam pada r-Lab tidak dapat digunakan. Hal ini
membuat praktikan tidak dapat mengetahui secara persis kapan percobaan
selanjutnya dapat dimulai. Dengan web-cam yang tidak menyala, praktikan tidak
dapat mengetahui kapan suhu sudah kembali seperti awal, seperti syarat yang
19 | L a p o r a n r L a b
tertera pada prosedur percobaan di sitrampil. Hal ini akan sangat mempengaruhi
data dan pengolahan data yang dilakukan oleh praktikan. Untuk mengatasinya,
praktikan melakukan beberapa kali pengambilan data dengan diberi jeda waktu
diantara setiap pengukuran tegangan yang berbeda.
20 | L a p o r a n r L a b
percobaan ini didapatkan kenaikan suhu sebesar 6.3oC. setelah data diolah
didapatkan kalor jenis dari kawat konduktor sebesar 572.0721J/kgoC dan
kapasitas kalornya sebesar 1.14541J/oC.
Pada percobaan keempat diatur tegangan sebesar 1.05 volt yang membuat
arus listrik yang mengalir sebesar 42.09 mA. Pada akhir percobaan ini didapatkan
kenaikan suhu sebesar 3.2oC. setelah data diolah didapatkan kalor jenis dari kawat
konduktor sebesar 548.757 J/kgoC dan kapasitas kalornya sebesar 1.09751J/oC.
Dari pengolahan data yang dilakukan dapat terlihat bahwa semakin tinggi
tengangan yang digunakan maka akan semakin besar kenaikan suhu yang terjadi.
Hal ini terjadi karena tegangan berbanding lurus dengan kenaikan suhu sesuai
dengan persamaan yang telah dibahas. Apabila tegangan semakin besar maka
kenaikan suhu juga semakin besar, begitu juga sebaliknya. Energi listrik yang
semakin besar membuat elektron pada kawat bergerak semakin cepat sehinggat
kenaikan suhu akan semakin besar.
Kawat konduktor yang digunakan pada percobaan ini masih belum
diketahui. Sehingga untuk mengetahuinya dilakukan perbandingan antara rata-rata
kalor jenis dari keempat percobaan dengan nilai kalor jenis yang ada pada
literatur. Setelah kedua nilai dibandingkan, didapatkan kemungkinan jenis logam
yang digunakan pada kawat yaitu tembaga. Walaupun begitu masih terdapat
kesalahan literatur sekitar 75%.
3. Analisis Grafik
21 | L a p o r a n r L a b
4. Analisis Kesalahan
Dalam percobaan modul ini praktikan sudah melakukan percobaan sesuai
dengan prosedur yang ada, namun kesalahan tetap terjadi yang dapat membuat
kesalahan literatur sekitar 75%. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah :
I. Kesimpulan
22 | L a p o r a n r L a b
kalor
dari
kawat
konduktor
yang
digunakan
adalah
0.5822638613 J/oC.
J. Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition,
Prentice Hall, NJ, 2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition,
Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
Universitas Indonesia. 2015. www.sitrampil.ui.ac.id
Universitas
Pendidikan
Indonesia.
2009.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0700746/kalor%20
jenis.htm
23 | L a p o r a n r L a b