Anda di halaman 1dari 5

Jet Turbulen Bebas

A. Tujuan
1. Mengamati aliran udara yang keluar nozzle dengan bantuan manometer.
2. Memahami pengaruh ketinggian dan posisi manometer terhadap aliran udara
yang masuk.
3. Mengetahui bentuk aliran dari hasil pengolahan data yang diperoleh.
4. Membuktikan momentum di setiap ketinggian sama.
5. Menentukan jenis aliran udara yang mengalir turbulen atau laminar.
B. Peralatan
1. Blower
2. Manometer
3. Plenum Chamber
4. Nozzle
5. Termometer
6. Alat Tulis
7. Kalkulator
C. Cara Kerja
1. Mencatat suhu ruangan ketika hendak melakukan praktikum.
2. Mencatat tekanan awal h0 pada fluida yang tercatat pada manometer.
3. Memastikan ketinggian awal dari manometer, dimulai dari y = 5 cm.
4. Memastikan posisi awal dari manometer dimulai dari x = 0.
5. Menyalakan blower.
6. Mencatat tekanan pada ketinggian y = 5 cm, dengan posisi manometer pada x =
0, x = 0,4, x = 0,8, x = 1,2, dan seterusnya sampai x = 4. Kemudian mencatat
tekanan pada posisi x = - 0,4, x = - 0,8, x = - 1,2, dan seterusnya sampai x = - 4.
7. Setelah selesai mencatat tekanan untuk semua x yang diperlukan pada y tertentu,
langakah selanjutnya menaikkan ketinggian untuk y = 15 cm, y = 25 cm, y = 35
cm, y = 45 cm, y = 60 cm. Di tiap-tiap ketinggian, mencatat tekanan untuk x
seperti pada langkah no. 6.
8. Setelah selesai mencatat semua tekanan yang diperlukan, mencatat bilangan pada
plenum chamber pada manometernya.
9. Mematikan blower setelah semua pengukuran dilakukan.
D. Teori Dasar
Jika ada fluida yang mengalir masuk ke fluida sejenis yang sedang dalam
keadaan diam, maka akan terjadi shear velocity. Turbulensi ini lah yang disebabkan
oleh shear velocity tersebut. Sifat dari aliran turbulen tergantung dari bentuk dan gaya
dari aliran tersebut.
Tekanan statik pada jet turbulen mempunyai besaran yang sama dengan
tekanan statik fluida. Adanya pengurangan kecepatan dari jet turbulen terhadap jarak
dengan nozzle diakibatkan oleh tekanan dari gesekan antara jet turbulen dengan
daerah di sekitarnya. Semakin jauh aliran fluida terhadap nozzle, maka beberapa
bagian dari fluida yang mengalir di sekitarnya, yang pada awalnya diam kemudian
1

terpengaruh dan terdapat laju alir massa yang proporsional terhadap jarak dari fluida
jet turbulen. Momentum yang terjadi pada peristiwa jet turbulen ini besarnya adalah
sama pada setiap titik pada cakupan medan aliran fluida yang sama. Mekanisme
endapan fluida melibatkan transport of fluid dari daerah sekeliling dengan arah radial
terhadap dinding kerucut aliran fluida.

Massa jenis udara tetap, maka menentukan tekanan dapat dengan cara :
p = (V2 ) / 2....................................................(1)
Massa jenis udara dipengaruhi oleh temperaturnya dan juga tekanannya, maka massa
jenis bisa ditentukan dengan persamaan :
= 1,293 (ht / ho) (273,15 / T).........................(2)
Untuk mencari massa jenis, dibutuhkan nilai head pada temperatur tertentu :
ht = ho (0,12 (T 273,15))..............................(3)
Dari persamaan (1), (2), dan (3) massa jenis digunakan untuk mencari kecepatan
aliran pada persamaan berikut :
V = 4,429

hv

..........................................(4)

Persamaan (4) dapat digunakan juga untuk mengitung kecepatan yang berada di
dalam plenum chamber, namun bukan hv melainkan hc.
hc
Vd = 4,429
............................... (5)

Untuk mendapatkan persamaan aliran massa dari plenum chamber diketahui bahwa
nilai koefisien discharge = 0,98 pada nozzle adalah =
Md = 0,98 ( / 4) d2 Vd ....................(6)
P = Md Vd......................................................................................... (7)
E. Hasil Pengamatan dan Pengolahan Data
1. Data Pengamatan
Percobaan dilakukan pada kondisi : T = 29,2 oC (302,35 K) dan ho = 760 mmHg
Tabel hv (Dalam satuan mmOli)
X

hv y = 5

hv y = 15

hv y = 25

hv y = 35

hv y = 45

hv y = 60
2

-4
-3,6
-3,2
-2,8
-2,4
-2,0
-1,6
-1,2
-0,8
-0,4
0
0,4
0,8
1,2
1,6
2,0
2,4
2,8
3,2
3,6
4
ht

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
2
2
1
1
0
4
2
2
2
1
1
8
5
3
2
1
1
9
6
3
2
1
1
9
7
3
2
1
1
9
6
3
2
1
1
8,5
5
3
1
1
0
7
3
2
1
1
0
3
2
2
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
= ho 0,12 (T 273) = 760 0,12 (302,35 273) = 756,48 mmHg
= 1,293 (ht / 760) (273 / T) = 1,293 (756,48 / 760) (273 /

302,35)
= 1,16 kg/m3
2. Berdasarkan data hv, maka data dapat diolah dengan menggunakan persamaan (4)
untuk mencari V.
Tabel hasil pengolahan V (m/s)
X
-4
-3,6
-3,2
-2,8
-2,4
-2,0
-1,6
-1,2

V, y = 5
0
0
0
0
0
0
4,108551

V, y = 15
0
0
0
0
4,108551
4,108551
5,810369

V, y = 25 V, y = 35
0
0
0
0
0
0
4,108551 4,108551
4,108551 4,108551
4,108551 4,108551
5,810369 4,108551

V, y = 45
0
0
0
4,108551
4,108551
4,108551
4,108551

V, y = 60
0
0
0
0
0
0
0
4,10855

8,217103

7,11622

5,810369

5,810369

4,108551

1
4,10855

11,62074

9,187

7,11622

5,810369

4,108551

1
4,10855

12,32565
12,32565

10,06385
10,87021

7,11622
7,11622

5,810369
5,810369

4,108551
4,108551

1
4,10855

-0,8
-0,4
0

1
4,10855

0,4
0,8
1,2
1,6
2,0
2,4
2,8
3,2
3,6
4

12,32565
11,97838
10,87021
7,11622
4,108551
0
0
0
0
0

10,06385
9,187
7,11622
5,810369
4,108551
4,108551
0
0
0
0

7,11622
7,11622
5,810369
5,810369
4,108551
4,108551
0
0
0
0

5,810369
4,108551
4,108551
4,108551
4,108551
4,108551
4,108551
0
0
0

4,108551
4,108551
4,108551
4,108551
4,108551
4,108551
4,108551
0
0
0

1
0
0
0
0
0
0
0
0
0

3. Data dari Plenum Chamber


Nilai hc = 224 mmOli, dengan kondisi awal hc = 216 mmOli. Dengan
persamaan (5), diperoleh nilai Vd
8
Vd = 4,429
1,16 = 11,63 m/s

Nilai massa aliran dalam nozzle dapat diperoleh dengan menggunakan

persamaan (6)
Md = 0,98 ( / 4) 0,0252 11,63 1,16 = 0,0064 kg
Nilai momentum diperoleh dengan persamaan (7)
P = 0,0064 11,63 = 0,0754 kg.m/s
4. Grafik
(Grafik terdapat di lampiran)
F. Analisis WAJIB 2 HALAMAN
Analisis Percobaan
Pada praktikum Jet Turbulen Bebas kali ini, praktikan
dituntut untuk mengamati aliran udara/profil kecepatan aliran udara
yang keluar nozzle dengan bantuan manometer. Pertama-tama
praktikan akan mencatat suhu ruangan ketika akan melakukan
praktikum. Selama praktikum suhu ruangan berubah-ubah sehingga
dapat mengubah hasil dari praktikum itu sendiri. Kedua, hal yang
harus dilakukan ialah mencatat tekanan awal pada fluida yang
tercatat pada manometer. Lalu, memastikan ketinggian awal y= 5
cm dan posisi awal x= 0. Selanjutnya, menyalakan blower dan
mencatat tekanan pada ketinggian y= 5 cm dengan x dari -4, -3,6,
seterusnya kelipatan 0.4 hingga mencapai x= 4 cm dan hal itu
diulang kembali pada y= 15, 25, 35, 45, dan 60 cm. Setelah
melakukan pencatatan tekanan pada ketinggian dan posisi yang
berbeda, maka selanjutnya ialah mencatat semua tekanan yang
4

diperlukan, seperti mencatat bilangan pada plenum chamber pada


manometernya. Terakhir mematikan blower setelah semua
pengukuran dilakukan.
Pada praktikum kali ini ada bebrapa hal yang perlu
diperhatikan yang akan menimbulkan masalah pada hasil akhir
praktikum. Pertama ialah manometer yang tersedia pada praktikum
kali ini memiliki ketelitian hanya mencapai 0.5 sehingga hasil
belum dapat dikatakan mencapai ketelitian yang diinginkan menurut
praktikan. Kedua, karena ketelitian yang hanya 0.5 makan ada
beberapa situasi dimana praktikan melakukan perkiraan hasil yang
lebih valid mekipun belum benar-benar valid. Ketiga, keterbatasan
indra/pengamatan yang dimiliki oleh praktikan dapat mempengaruhi
hasil akhir praktikum ini, disin hal yang dimaksudkan adalah human
error yang terjadi selama praktikum bak dalah hal kesalahan
pengamatan maupun perlakuan selama praktikum berlangsung.

Analisis Hasil
Gambaran Data yang diperoleh. Data apa saja yang diperoleh dan diolah.
Menganalisa hasil dan bentuk aliran jet yang seharusnya dan yang diperoleh.
Gua kasih clue ya, data aliran kita lumayan bagus. pada saat posisi manometer
udah tinggi, pembacaan udah agak sulit karena perubahan kecepatan udah
rendah banget jadi ga seberapa keliatan. Sebutin aja momentum di tiap titik

aliran sama.
G. Kesimpulan
Daerah yang terkena aliran jet semakin luas, ketika aliran sudah mencapai

ketinggian yang tinggi.


Tekanan yang terbaca oleh manometer semakin besar pada saat posisi manometer

ada di center line.


Tekanan yang terbaca oleh manometer semakin besar pada saat ketinggian

manometer semakin mendekati sumber aliran jet.


Besar momentum pada tiap titik pada aliran adalah sama.
H. Daftar Pustaka
Munson, Bruce R. Young, Donald F. Okiishi, Theodore H. 2004. Mekanika
Fluida. Jakarta. Erlangga.
Modul Praktikum Mekanika Fluida Turbulent Jet.
I. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai