Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan

Pukul 02.00 WIB, dengan pemantauan pertama :


pasien mulas (+) hilang timbul, keluar air-air(+),
keluar lendir darah(+), gerak janin aktif(+). Pada
pemeriksaan fisik Vital sign dalam batas normal,
Status obstetrikus: HIS ireguler, DJJ:148 dpm,
VT: portio lunak, posterior, tebal 2 cm,
pembukaan 1 cm, kepala hodge I-II. UUK: sulit
dievaluasi. PS:4 dan Dilakukan pemeriksaan
CTG didapatkan hasil kategori 1. Pasien belum
diinduksi.
Pada pasien dilakukan:
- Menjaga hemodinamik ibu dan janin
agar tetap stabil dengan observasi
tekanan darah, nadi, suhu, His, DJJ
per jam.
- Observasi tanda-tanda fetal distress,
kompresi tali pusat dan infeksi intra
uterin.
- Cegah infeksi: Ceftriaxone 2x1
gr/12 jam IV
- Misoprostol 25 mg/vaginam ke I
(nilai ulang 6 jam (jam 08.00 WIB)

Teori
Secara teori, porsio primigravida akan menipis
terlebih dahulu lalu diikuti pembukaan. Tetapi
pada hasil VT di jam pertama, sudah terdapat
pebukaan 1 cm dan tebal porsio masih 2 cm. 1
Pemeriksaan Pelvic Score didapatkan skor 4,
maka pada pasien
dilakukan pemberian
Misoprostol untuk pematangan serviks.7 Induksi
persalinan belum dilakukan karena Skor Pelvic
belum > 4.

Pada pukul 04.30 WIB, hasil pemantauan pasien


masih mengeluhkan mulas (+) sering dan teratur
keluar air-air(+), gerak janin aktif (+). HIS:
3x/10/35, DJJ:146 dpm, VT: pembukaan 4 cm,
kepala Hodge II-III. UUK: kanan depan PS:6.
Pada pasien dilakukan:
:- Menjaga hemodinamik ibu dan janin
agar tetap stabil dengan observasi
tekanan darah, nadi, suhu, His, DJJ
per 30 menit
- Observasi fetal distres, kompresi tali
pusat dan infeksi intra uterin.
- Rencana persalinan: Persalinan
pervaginam
- Akselerasi oxytocin 5 IU dalam RL
500 cc dimulai dengan 5 tpm
dinaikkan 5 tpm setiap 30 menit atau
sampai his adekuat.
- Evaluasi ulang dalam 2 jam (06.30
WIB)
Pada pukul 06.30 WIB pasien masih mulas (+)
sering dan teratur keluar air-air(+), gerak janin
aktif(+).HIS: 4x/10/40, DJJ:150 dpm, VT:
pembukaan 6cm, kepala Hodge II-III. UUK:
kanan depan PS:6
Pada pasien ini dilakukan:
- Menjaga hemodinamik ibu dan janin agar
tetap stabil dengan observasi tekanan
darah, nadi, suhu, His, DJJ per 30 menit
- Observasi fetal distres, kompresi tali pusat

Secara teori, pemeriksaan dalam dilakukan setiap


4 jam. Pada pasien ini sudah dilakukan
pemeriksaan dalam setelah 2 jam dikarenakan
pasien terdapat tanda-tanda penyulit yaitu KPD.
Skor Pelvic didapatkan 6, maka induksi
persalinan dimulai. Pada pasien ini sudah
dilakukan pemberian Oxytocin.

Pada pasien ini sudah memasuki Kala II.


Rencana persalinan pervaginam telah dipastikan
dari hasil VT. Secarateori, setelah memasuki kala
I fase aktif. Pemantauan terus dilakukan hingga
pasien memasuki kala II

dan infeksi intra uterin.


Rencana persalinan: Persalinan
pervaginam
- Akselerasi oxytocin 20 tpm menetap
- Evaluasi ulang dalam 4 jam 10.30 WIB
Pada pukul 09.30 WIB, pasien masih mulas (+) ,
ibu merasa ingin mengejan, gerak janin aktif(+).
HIS 4x10/45, DJJ:148 dpm, VT: pembukaan
lengkap, selaput ketuban negatif, kepala hodge
III-IV,UUK anterior.
Pada pasien ini dilakukan:
- Menjaga hemodinamik ibu dan janin agar
tetap stabil dengan observasi tekanan
darah, nadi, suhu, His, DJJ per 5 menit
- Observasi tanda-tanda fetal distress,
infeksi intra uteri, kompresi tali pusar
- Pimpin ibu meneran sesuai datangnya his
-

Pasien sudah menunjukkan tanda-tanda Kala II.


Pasien sudah disiapkan pimpin persalinan.

Anda mungkin juga menyukai