PASIEN
I .Definisi
Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seorang mengalami jatuh dengan atau
tanpa disaksikan oleh orang lain, tak disengaja / tak direncanakan, dengan arah jatuh ke
lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor
fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin).
II. Tujuan
Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara:
1. Mengidentifikasi pasien yang memiliki risiko tinggi jatuh dengan
menggunakan Asesmen Risiko Jatuh.
2. Melakukan asesmen ulang pada semua pasien (setiap hari)
3. Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap pasien yang berisiko
jatuh dengan menggunakan Asesmen Risiko Jatuh Harian
4. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara
komprehensif
III. Prosedur
1. Perawat yang bertugas akan melakukan skrining risiko jatuh kepada setiap
pasien dengan menggunakan Asesmen Risiko Jatuh Harian
2. Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang setiap harinya
3. Asesmen ulang juga dilakukan pada pasien yang mengalami perubahan
kondisi fisik atau status mental
Risiko Jatuh
04
Rendah (R)
58
Sedang (S)
Tinggi (T)
7. Asesmen ulang
i. Semua pasien akan dilakukan asesmen ulang oleh perawat yang bertugas
setiap harinya
VI. Prosedur Pencegahan Jatuh pada Pasien Risiko Sedang dan Tinggi
1. Langsung diterapkan pada saat pasien memasuki ruang perawatan.
i. Berikan tanda di depan kamar pasien untuk identifikasi pasien risiko
jatuh
ii. Lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat (nurse station)
iii. Pastikan sepanjang waktu bahwa posisi tempat tidur rendah dan
kedua sisi pegangan tempat tidur terpasang dengan baik
iv. Batasi aktivitas pasien dan berikan tindakan pencegahan pada pasien
dan keluarga
v. Perawat mengingatkan keluarga untuk membawa alas kaki dan alat
bantu dari rumah (seperti tongkat, alat penopang)
vi. Pastikan pasien menggunakan alat bantu yang sesuai
FAKTOR RISIKO
1. Pemimpin teknis
2. Rehabilitasi medik dan fisioterapi
3. Kegiatan sosial
4. Ahli gizi
5. Instalasi Gawat Darurat
6. Farmasi
7. Kepala Perawat
PENCEGAHAN JATUH
Lingkup
Rumah sakit
Tujuan
Prosedur
1. Asesmen awal / skrining
a. Perawat akan melakukan penilaian dengan Asesmen Risiko Jatuh
Morse (lampiran A) dalam waktu 4 jam dari pasien masuk RS dan
mencatat hasil asesmen ke dalam komputer
2. Kategori risiko tinggi: lakukan tindakan pencegahan umum dan hal-hal berikut
ini.
a. Beri penanda berupa gelang berwarna kuning yang dipakaikan di
pergelangan tangan pasien
b. Kursi Roda
c. Tawarkan bantuan ke kamar mandi / penggunaan pispot (saat pasien
bangun pagi), dan secara periodik (saat malam hari)
d. Kunjungi dan amati pasien setiap 6 jam oleh petugas medis
e. Nilai kebutuhan akan:
i. Fisioterapi
ii. Tempat tidur rendah (khusus)
Strategi Rencana Keperawatan
1. Strategi umum untuk pasien risiko jatuh, yaitu:
a. Tawarkan bantuan ke kamar mandi (saat pasien bangun pagi), dan
secara periodik (saat malam hari)
b. Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidur
c. Jangan ragu untuk meminta bantuan
d. Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan
2. Strategi untuk mengurangi / mengantisipasi kejadian jatuh fisiologis, yaitu:
a. Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien
b. Kurangi suara berisik
c. Lakukan asesmen ulang
d. Sediakan dukungan emosional dan psikologis
3. Strategi pada faktor lingkungan untuk mengurangi risiko jatuh, yaitu:
a. Kursi Roda berada dalam jangkauan
b. Posisi tempat tidur rendah
c. Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin
d. Pencahayaan yang adekuat
e. Ruangan rapi
f. Sarana toilet dekat dengan pasien
4. Manajemen Setelah Kejadian Jatuh
a. Nilai apakah terdapat cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi,
fraktur, cedera kepala)
b. Nilai tanda vital
c. Nilai adanya keterbatasan gerak
d. Pantau pasien dengan ketat
e. Catat dalam status pasien (rekam medik)
5. Edukasi pasien/keluarga
a. Pasien dan keluarga harus diinformasikan mengenai faktor risiko jatuh
dan setuju untuk mengikuti strategi pencegahan jatuh yang telah
ditetapkan. Pasien dan keluarga harus diberikan edukasi mengenai faktor
risiko jatuh di lingkungan rumah sakit dan melanjutkan keikutsertaannya
sepanjang keperawatan pasien.
i. Informasikan pasien dan keluarga dalam semua aktivitas
sebelum memulai penggunaan alat bantu (kursi roda)
ii. Ajari pasien untuk menggunakan pegangan dinding dan kursi
roda
iii. Informasikan pasien mengenai obat yang dimakan
NRM :
Nama :
Jenis kelamin
Usia :
Tgl lahir
:
4.
5.
6.
PENGKAJIAN
Riwayat jatuh: apakah pasien pernah
jatuh
dalam 3 bulan terakhir?
Diagnosa sekunder: apakah pasien
memiliki
lebih dari satu penyakit?
Alat Bantu jalan:
- Bed rest/ dibantu perawat
- Kruk/ tongkat/ walker
- Berpegangan pada benda-benda di
sekitar
(kursi,Intravena:
lemari, meja)
Terapi
apakah saat ini
pasien
terpasang infus?
Gaya berjalan/ cara berpindah:
- Normal/ bed rest/ immobile
(tidak dapat bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga)
- Gangguan/ tidak normal (pincang/
diseret)
Status Mental
- Pasien menyadari kondisi dirinya
- Pasien mengalami keterbatasan daya
ingat
SKALA
Tidak
Ya
0
25
Tidak
Ya
0
15
Skoring 1
Saat Masuk
Skoring 2
Tgl
0
15
30
Tidak
Ya
0
20
0
10
20
0
15
Total Nilai
Paraf & Nama Petugas yang Menilai
Skoring
3
Tgl
Keterangan:
Tingkatan Risiko
Nilai MFS
Tindakan
Tidak berisiko
0 - 24
Perawatan dasar
Risiko rendah
25 - 50
Risiko tinggi
51
NRM :
Nama :
Jenis kelamin
Usia :
Tgl lahir
:
Jenis kelamin
Diagnosis
Gangguan
kognitif
Faktor
lingkungan
Respons
terhadap:
1. Pembedaha
n/ sedasi /
anestesi
2. Penggunaa
n
medikamen
tosa
kriteria
< 3 tahun
3 7 tahun
7 13 tahun
13 tahun
Laki-laki
Perempuan
Diagnosis neurologi
Perubahan oksigenasi (diagnosis
respiratorik, dehidrasi, anemia,
anoreksia, sinkop, pusing, dsb.)
Gangguan perilaku / psikiatri
Diagnosis lainnya
Tidak menyadari keterbatasan
dirinya
Lupa akan adanya keterbatasan
Orientasi baik terhadap diri
sendiri
Riwayat jatuh / bayi diletakkan di
tempat tidur dewasa
Pasien
menggunakan
alat
bantu / bayi diletakkan dalam
tempat tidur bayi / perabot
rumah
Pasien diletakkan di tempat tidur
Area di luar rumah sakit
Dalam 24 jam
Dalam 48 jam
> 48 jam atau tidak menjalani
pembedahan/sedasi/anestesi
Penggunaan multipel: sedatif,
obat
hipnosis,
barbiturat,
fenotiazin,
antidepresan,
pencahar, diuretik, narkose
Penggunaan salah satu obat di
atas
Penggunaan medikasi lainnya /
tidak ada medikasi
nilai
4
3
2
1
2
1
4
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
3
2
1
3
2
1
skor
NRM :
Nama :
ONTARIO MODIFIED STRATIFY - SYDNEY SCORING
Jenis kelamin
Usia :
RSUD SUNGAI BAHAR
Tgl lahir
:
Tanggal :
Parameter
Skrining
Jawaba
Keterangan
Skor
n
Riwayat
jatuh
Status
mental
Penglihatan
Kebiasaan
berkemih
Transfer
(dari
tempat
tidur ke
kursi dan
kembali ke
tempat
tidur)
Mobilitas
Ya
tidak
Ya/
tidak
total skor
Keterangan skor:
0-5= risiko rendah
6-16 = risiko sedang
Ya/
tidak
Nilai
/ Salah satu
jawaban ya = 6
Salah satu
jawaban ya = 14
Ya/
tidak
Ya/
tidak
Ya/
tidak
Ya/
tidak
Ya/
tidak
Salah satu
jawaban ya = 1
Ya/
tidak
ya = 2
jumlahkan nilai
transfer dan
mobilitas. Jika
nilai total 0-3,
maka skor = 0.
jika nilai total 46, maka skor = 7
1
2
3
1
2
3
PROSEDUR
RSUD
Sungai Bahar
Nomer Dokumen
Revisi ke : 0
Halaman
1/2
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(S P O)
Pengertian
Tujuan
Direktur RSUD
Sungai Bahar
Tgl diterbitkan :
(dr. Aang Hambali)
NIP .198010042011011007
Kebijakan
Prosedur
A. Persiapan Alat
1. Status Rekam Medis Pasien
2. Tanda resiko pasien jatuh (gelang kuning )
3. Form pengkajian resiko jatuh (skala jatuh morse )
4. Form pengkajian Humpty Dumpty untuk anak-anak
5. Form pengkajian resiko jatuh pada Lansia (Omtario Modified
Stratify- Sydney Scoring)
6. Form dokumentasi informasi pasien jatuh
B. Pelaksanaan Tindakan
I.
Tindakan pencegahan umum (untuk semua pasien rawat inap )
1. Ucapkan salam
2. Sebutkan nama dan peran anda
3. Informasikan pada pasien /keluarga pasien tentang kegiatan
pengkajian resiko jatuh yang akan dilakukan beserta
tujuannya.
4. Kaji tingkat resiko pasien jatuh sesuai format pengkajian
resiko jatuh .
5. Tentukan tingkat resiko pasien jatuh ringan, sedang, tinggi
6. Informasikan pada pasien /keluarga pasien tentang tindakan
yang dilakukan untuk mencegah resiko jatuh sesuai format
dokumentasi pemberian informasi resiko pasien jatuh
7. Orientasikan pasien dan keluarga terhadap lingkungan ruang
perawatan dan petugas yang merawat.
8. Atur posisi tempat tidur senyaman mungkin
9. Pasang pengaman tempat tidur dikedua sisi terutama untuk
pasien resiko sedang dan tinggi
10. Kunci roda tempat tidur (sesuaikan fasilitas tempat tidur )
11. Dekatkan semua kebutuhan pasien (Kursi Roda, dan barangbarang yang dibutuhkan oleh pasien )
12. Berikan pencahayaan yang kuat sesuai dengan kebutuhan
pasien
13. Lakukan pemantauan terhadap obat-obat yang digunakan
14. Berikan edukasi pada pasien dan keluarga .
II.
III.
Unit Terkait
UGD
Ruang Rawat Inap
Unit Care Intensive
Unit Rawat Jalan