Anda di halaman 1dari 10

HUKUM BISNIS

Perkembangan dan tantangan hukum bisnis di


indonesia dalam menghadapi MEA
Disusun Oleh:
Resha Intan RH
41152010130108

Masyarakat Ekonomi Asean adalah integrasi


kawasan ASEAN dalam bidang perekonomian.
Pembentukan MEA dilandaskan pada empat pilar.
Yaitu :
menjadikan

ASEAN sebagai pasar tunggal dan pusat

produksi
menjadi

kawasan ekonomi yang kompetitif.

menciptakan
integrasi

pertumbuhan ekonomi yang seimbang

ke ekonomi global.

Persiapan Indonesia dalam


menhadapi MEA
Indonesia memiliki beberapa keunggulan yang dapat
difungsikan menjadi modal dalam menghadapi MEA.
Keunggulan-keunggulan tersebut antara lain adalah:

Jumlah penduduk Indonesia merupakan yang terbesar


diantara negara=negara ASEAN lainnya.

Indonesia memiliki Sumber Daya Alam yang cenderung


lengkap apabila dibandingkan dengan negara-negara
ASEAN lainnya.

Indonesia tergabung dalam forum kerjasama ekonomi


G2D

Tantangan Menghadapi
MEA
Indonesia

berpotensi sekedar
pemasok energi dan bahan baku bagi
industrilasasi di kawasan ASEAN,
sehingga manfaat yang diperoleh dari
kekayaan sumber daya alam, tetapi
defisit neraca perdagangan barang
Indonesia yang saat ini paling besar di
antara negara-negara ASEAN semakin
bertambah

melebarkan

defisit neraca perdagangan


jasa seiring peningkatan perdagangan
barang
Membebaskan aliran tenaga kerja
sehingga Indonesia harus
mengantisipasi dengan menyiapkan
strategi karena potensi membanjirnya
Tenaga Kerja Asing (TKA)

Peluang dan tantangan Indonesia dalam


Mayarakat Ekonomi ASEAN sangatlah besar.
Indonesia dapat memperoleh beberapa
keuntungan diantaranya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Namun hal itu juga
harus diikuti oleh perbaikan kualitas sumber
daya manusia, dan pemanfaatan sumber
daya alam semaksimal mungkin.

Resiko yang dihadapi


Indonesia saat MEA
1.competition risk
akan muncul dengan banyaknya barang impor yang akan
mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan
mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produkproduk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada
akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan
bagi Negara Indonesia sendiri.

2.exploitation risk
dengan skala besar terhadap ketersediaan sumber daya
alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia
sebagai negara yang memiliki jumlah sumber daya alam
melimpah dibandingkan negara-negara lainnya. Tidak
tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan
perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia,
sedangkan regulasi investasi yang ada di Indonesia belum
cukup kuat untuk menjaga kondisi alam termasuk
ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.

3.risiko ketenagakarejaan
dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia
masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari
Malaysia, Singapura, dan Thailand serta fondasi industri
yang bagi Indonesia sendiri membuat Indonesia berada
pada peringkat keempat di ASEAN.

KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan, untuk mengatasi tantangan
serta resiko yang mungkin akan muncul dalam
Masyarakat Ekonomi ASEAN dapat dilakukan dengan
membekali diri dengan ilmu pengetahuan,
menanamkan rasa cinta terhadap produk dalam
negeri, serta mempertajam soft skill dan hard skill
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai