Kehadiran MNCterkadang memang membawa keuntungan dan kerugian. Hal inilah yang
menjadi perdebatan antara pihak-pihak yang pro dan kontra atas kehadiran Perusahaan
Multinasional di negara mereka.
Pihak yang kontra berpendapat bahwa Perusahaan Multinasional dalam praktiknya
membawa lebih banyak kerugian daripada keuntungan bagi negara mereka. Salah satu isu yang
paling kontroversial mengenai kehadiran MNCterutama di negara-negara berkembang
adalah isu mengenai outsourcing. Selain itu,terkadang kedaulatan nasioal juga tergadaikan
dengan adanya upaya MNC untuk masuk ke dalam negara tersebut. Upaya alih teknologi yang
pada mulanya diisukan sebagai keunggulan dari masuknya perusahaan multinasional di negaranegara berkembang ternyata tidak terbukti. Di samping itu, masih banyak lagi reaksi-reaksi
negatif lainnya yang bermunculan akibat masuknya perusahaan multinasional di negara-negara
dunia ketiga.
Namun, terkadang orang menjadi lupa bahwa kehadiran Perusahaan Multinasional
sebenarnya tidak hanya membawa dampak yang negatif saja bagi negara penerima. Selain
membawa modal asing dan pemasukan berupa pajak, MNC sebenarnya juga membawa dampak
positif lainnya. Perbincangan mengenai MNC tidak akan berkembang jika hanya mengenai
dampak negatif yang dibawa oleh MNC saja. Kehadiran MNC sebenarnya bisa menjadi stimulus
bagi berkembangnya usaha-usaha lokal sejenis yang ada bagi negara penerima. Salah satu contoh
kasus yang disajikan dalam tulisan ini adalah kehadiran DunkinDonats yang memacu hadirnya
usaha-usaha donat lokal seperti J.CO, I-Crave, Java Donat, dan lain sebagainya.
MASUKNYA DUNKIN DONATS DI INDONESIA
DunkinDonats pertama kali masuk ke Indonesia melalui Penanaman Modal Asing
Langsungnya dengan membuka perusahaan pertamanya di Jakarta. Dunkin Donats sebelumnya
juga telah membuka cabang-cabangnya (franchise) di berbagai negara, seperti negara-negara di
Eropa.
Sebelumnya, dengan mengacu pada UU No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal
Asing, mari kita lihat terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan penanaman modal asing:
Pengertian penanaman modal asing di dalam undang-undang ini hanyalah meliputi
penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan
undang-undang . dan yang digunakan untuk menjalankan Perusahaan di
Indonesia Sedangkan yang dimaksud dengan Modal Asing dalam undang-undang tersebut
adalah: Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa
Indonesia, yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk pembiayaan Perusahaan di
Indonesia. Salah satu bentuk pembiayaan yang dilakukan oleh Perusahaan Multinasional di
Indonesia adalah dalam bentuk pajak(taxation).
DunkinDonats pada mulanya tumbuh dan berkembang di kota Boston, Amerika Serikat pada
tahun 1940 (dengan nama awal Open Kettle). Kemudian perusahaan ini terus tumbuh dan
berkembang hingga akhirnya pada tahun 1970, DunkinDonats telah berhasil menjadi
perusahaan dengan merek internasional. Kemudian pada tahun 1983 perusahaan DunkinDonats
dibeli oleh Domecq Sekutu (Allied Domecq) yang juga membawahi Togos dan Baskin Robins.
Di bawah Allied Domecq, perluasan pasar DunkinDonats secara internasional semakin
diintensifkan. Hingga akhirnya gerai DunkinDonats tersebar tidak hanya di benua Amerika saja,
tetapi juga meluas ke benua-benua seperti Eropa dan Asia.
Di Indonesia sendiri, Dunkin Donats mulai merambah pasarnya pada tahun 1985 dengan
gerai pertama didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Khusus wilayah Indonesia, master
franchise DunkinDonats dipegang oleh Dunkin Donats Indonesia. Saat pertama kali
DunkinDonats membuka gerai pertamanya di Indonesia (pada tahun 1980-an), tidak ada reaksi
keras dari masyarakat yang menentang perusahaan tersebut untuk masuk. Masyarakat cenderung
menganggap positif atas upaya perusahaan tersebut dalam memperluas jaringan pasarnya.
Mereka justru cenderung merasa senang atas hadirnya DunkinDonats di Indonesia.
DunkinDonats. Sebut saja donat I-Crave, Java Donat, J.CO, Donat Oishii, Mister Donat, dan
lain sebagainya. Donat-donat lokal ini juga tidak kalah digemarinya oleh para penikmat donat.
Sebuah polling dalam sebuah situs internet baru-baru ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
kegemaran para penikmat donat terhadap rasa dari jenis-jenis donat yang ada, baik lokal maupun
yang dari luar.
Salah satu dari perusahaan-perusahaan donat lokal yang mampu bersaing dengan
Perusahaan DunkinDonats adalah J.CO (perusahaan milik penata rambut Johnny Andrean).
J.CO mulai berdiri sejak tahun 2005. Perusahaan ini bahkan dianggap mampu menyaingi
DunkinDonats dalam hal cita rasa dan pelayanan. J.CO pun telah membuka gerai-gerainya di
mall-mall besar di kota-kota besar di Indonesia. J.CO dianggap sebagai salah satu perusahaan
donat lokal yang mampu keluar dari bayang-bayang Perusahaan Multinasional DunkinDonat.
Perusahaan donat J.CO dianggap sebagai perusahaan donat lokal yang berhasil membuat
gebrakan dalam bisnis di bidang resto donat dan kopi. J.CO dianggap berhasil tampil beda
dengan para pemain sebelumnya karena berhasil menawarkan konsep gerai baru. J.CO
menggunakan konsep gerai Open Kitchen (sama seperti Bread Talk, keduanya juga berada
dalam satu payung perusahaan yang sama). Namun, bukan hanya konsep gerai saja yang
membuat J.CO dianggap lebih unggul daripada DunkinDonats. Kualitas jasa (tingkat pelayanan)
J.CO juga dinilai lebih baik daripada tingkat pelayanan DunkinDonats.
Di samping itu, kualitas produk dalam hal rasa dan bahan J.CO juga dinilai lebih baik dan lebih
berkualitas. J.CO dinilai lebih legit dan lebih lembut bagi para penikmat donat dibandingkan
dengan rasa Dunkin Donats. Bahan-bahan yang digunakan juga dinilai baik dan sehat. Misalnya,
coklat putih Belgia, yoghurt dan susu bebas lemak, biji kopi yang dikembangkan dari Brazil
dan lain sebagainyayang memang dinilai sebagai bahan-bahan yang berkualitas. Selain itu,
teknologi mesin penggoreng yang digunakan juga diimpor langsung dari Amerika Serikat.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lokal juga mampu memiliki kualitas dalam hal
produk, pelayanan, maupun sistem manajemen yang tidak kalah dengan Perusahaan-Perusahaan
Multinasional. Ditambah lagi, perusahaan J.CO juga memiliki wadah komunitas berupa J.CO
Community dan jejaring sosial berupa facebook. Sehingga memudahkan J.CO untuk
menyalurkan info-info kepada para pelanggannya, baik berupa launching gerai ataupun outlet
baru, promosi produk, sampai dalam hal pelayanan baru misalnya berupa Midnite Sale. Eventevent ataupun kegiatan-kegiatan yang diadakan perusahaan tersebut, biasanya juga
diinformasikan melalui sarana media tersebut. Hal ini membuat perusahaan J.CO semakin dekat
dengan para pelanggannya
Tidak hanya memasarkan produknya di dalam negeri (tingkat lokal) saja. J.CO Donats &
Coffee Indonesia juga telah membuka cabang-cabangnya di negara-negara Asia Tenggara.seperti
Malaysia, Singapura dan Filipina. Di Malaysia sendiri, J.CO Donats & Coffee telah membuka
gerainya di Kuala Lumpur dan Petaling Jaya, Selangoryang dianggap sebagai pusat kegiatan
ekonomi Malaysia. Saat ini bahkan J.CO dianggap sebagai waralaba resto Donat & Coffe yang
laju pertumbuhannya paling cepat di Asia Tenggara.
Dampak Impor China Terhadap Neraca Perdagangan Indonesia dan sektor yang paling
berpengaruh.
Indonesia kebanjiran produk impor, terutama dari China. Produk impor yang masuk melalui
sejumlah pelabuhan di Tanah Air itu "menyerang" konsumen dengan barang jadi dan industri
dengan bahan baku.
Kinerja perdagangan Indonesia tahun 2013-2015 mengalami penurunan, seiring pertumbuhan
perdagangan dunia yang diperkirakan terus menurun. Penurunan kinerja perdagangan Indonesia
tersebut, mulai berdampak terhadap ekspor Indonesia yang terus menurun.
Sejak perdagangan bebas dengan Asean dan Cina mulai 1 Januari 2010 mulai berdampak pada
pasar dalam negeri. Terjadi persaingan ketat antara berbagai Negara dalam bidang
perdagangan.Jika tidak pintar menciptakan produk yang baru maka produk mereka akan
tersingkir. Seperti : Produk Indonesia dengan produk Cina yang sedang panas beberapa tahun ini.
Serangan produk Cina ke dalam pasar internasional telah menyingkirkan produk lokal. Penjualan
produk Cina pun begitu mencengangkan, karena rata-rata penjualan produk china lebih tinggi
daripada produk Indonesia.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sektor yang
paling berdampak dari adanya Impor barang dari China adalah Pasar produk besi baja, mesinmesin, dan otomotif. Yang ditunjukkan dari data tahun 2013 sampai 2015 sebesar
$31.283.302.980, di mana setiap tahunnya mengalami kenaikan yang menyebabkan neraca
perdagangan Indonesia defisit yang mengakibatkan terhambatnya kegiatan ekspor.
No
.
1
2013
2014
2015
10.126.275.535
10.645.640.092
10.511.387.353
6.724.511.791
2.533.046.913
2.450.895.104
1.452.427.716
367.507.114
557.834.234
6.438.820.761
2.588.682.506
2.592.231.643
1.405.460.632
485.840.349
563.558.129
5.862.972.465
2.612.705.109
2.345.106.718
1.507.108.809
666.484.745
560.962.809
2
3
4
5
6
7
Otomotif
Elektronika
Tekstil
Kimia Dasar
Alat-alat Listrik
Pupuk
Plastik
481.273.332
549.543.800
510.233.095
Pengolahan Aluminium
366.886.839
544.836.090
424.199.593
441.654.433
434.396.877
400.857.678
391.112.742
366.816.658
342.796.407
10
11
Barang-barang
Kimia
lainnya
Kulit, Barang
Kulit
dan
Sepatu/Alas Kaki
12
332.731.150
306.868.447
320.261.259
13
14
15
311.664.220
252.221.312
241.339.819
315.220.365
235.927.515
229.555.902
290.737.934
213.391.746
195.502.142
186.347.673
194.423.261
168.256.466
171.451.622
166.320.798
20
21
22
Komoditi lainnya
291.875.642
Produk Farmasi
245.018.345
Pulp dan Kertas
246.215.076
Pengolahan Tembaga, Timah
204.609.921
dll.
Pengolahan Karet
224.766.415
Rokok
207.349.125
Alat Olah Raga, Musik,
231.842.025
Pendidikan dan Mainan
Pengolahan Kayu
167.421.656
Minyak Atsiri
101.652.835
Makanan Ternak
39.375.443
163.670.608
103.860.274
176.367.327
152.533.217
97.411.436
81.295.714
23
79.203.041
72.021.861
65.780.958
54.182.873
57.731.416
56.853.778
19.260.486
Semen
Pengolahan Tetes
39.687.783
Kosmetika
39.063.149
Peng. Emas, Perak, Logam
13.354.693
Mulia, Perhiasan dll.
15.973.629
54.137.812
35.133.510
36.779.544
39.270.256
31.927.923
13.398.425
19.106.683
16
17
18
19
24
25
26
27
28
Barang-barang
lainnya
Semen dan
Kerajinan
Produk
dari
29
30
Pengolahan
Hasil
Hutan
Ikutan
Pengolahan
Kelapa/Kelapa
15.264.176
7.700.084
Sawit
(Dalam US$; Sumber data: BPS, diolah Kemenperin.)
15.920.531
11.609.857
7.322.797
5.827.517
Nama Kelompok :
Fikih Fitria 1331500080
Candra Asmorowati 1331502508
Novia Andriani 1331500395