FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TUGAS
MARET 2016
OLEH :
kelompok II:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pembimbing :
Drg. Yayi
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perguruan Tinggi Muhammadiyah Makassar didirikan oleh Pimpinan
Wilayah Muhamadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara sebagai hasil karya
Panitia Pendiri yang dibentuk pada Musyawarah Wilayah Sulawesi Selatan
dan Tenggara ke 24 di Kabupaten Watan Soppeng pada tanggal 5 september
1962, dengan Fakultas Ilmu Penelitian. Pada tahun 1966-1967, Universitas
Muhammadiyah Makassar dengan menempati gedung Sekolah China yang
pada tahun 1966.
Setelah melalui beberapa tahap persiapan di tingkat Universitas seperti,
penandatanganan MOU kerja sama dengan Fakultas Kedokteran UNHAS dan
Rumah sakit Syekh Yusuf Gowa, maka pada tahun 2007 proposal pendirian
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNISMUH diusulkan ke DIKTI
jakarta. Dari hasil usulan tersebut maka pada tanggal 16-17 Mei 2008 oleh
tim KKI (konsil kedokteran Indonesia) melakukan visitasi ke Universitas
Muhamadiyah untuk
melihat
kelayakan
pembukaan
program studi.
Alhamdullilah dengan segala rasa syukur kepada Allah SWT, pada tanggal 29
juli 2008 keluarlah izin operasional dari Dirjen Dikti Program Studi
Kedokteran dengan No.2422/D/T/2008.
Program kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Unismuh merupakan suatu bentuk pendidikan profesi dokter
untuk belajar dari pengalaman kerja praktis di puskesmas, dengan adaya
program ini dapat diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan dalam
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TODDOPULI
Puskesmas Toddupuli merupakan puskesmas baru yang merupakan
pengembangan dari Puskesmas Batua yang terletak di Jl. Toddupuli Raya no.96
dan dipimpin oleh drg. Hj.Yayi Manggarsari, M.Kes. Dahulu Puskesmas
Toddupuli merupakan PUSTU (puskesmas pembantu) dari Puskesmas Batua,
dan akhirnya sekitar 6 November 2013 Pustu Puskesmas Batua ini dijadikan
puskesmas yang dinamakan Puskesmas Toddopuli.
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Todupulli sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Kelurahan Panaikang
b. Sebelah Barat : Kecamatan Pandang/Karampuang
c. Sebelah Timur : Kecamatan Tello Baru Batua
d. Sebelah Selatan : Kelurahan Pandang/Borong
Pada waktu itu Puskesmas Toddopuli hanya memberikan pelayanan kepada
pasien
rawat jalan
dengan pegawai
tanggal 01 sampai tanggal 16 bulan berjalan dengan melakukan kegiatankegiatan diantaranya pemberian makanan tambahan, imunisasi, penyuluhan
kesehatan, pemantauan tumbuh kembang anak, pemeriksaan Bumil, dan
pengobatan penyakit. Semua kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan untuk masing-masing penanggung jawab kegiatan yang
dilaksanakan oelh petugas dari puskesmas Toddopuli.
A. Keadaan Demografi
1. Luas wilayah
2. Jumlah KK
3. Jumlah penduduk
a. Laki-laki
b. Perempuan
: 1.170.138 M3
: 3.594 KK
: 16.271 orang (BPS, 2013)
: 7.800 orang
: 8.959 orang
c. SMP/Sederajat
: 2 buah
d. SMA/Sederajat
: 1 buah
3. Jumlah Posyandu
: 8, terdiri dari:
a. Teratai I Jl.Dirgantara
b. Teratai III, Jl.Paropo 8
c. Teratai IV Jl.Babusalam
d. Teratai V Jl.Batua Raya
e. Teratai VI kompleks Paropo Indah
f. Teratai VII A
g. Teratai VII B
h. Teratai IX, Meranti
4. Posbindu, di RW III
5. Jumlah sarana Olahraga
a. Lapangan tenis lokasi BLKI
b. Lapangan Bulu tangkis lokasi dirgantara
c. Lapangan bola basket lokasi filadelvia
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
B. Etiologi DBD
Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang
termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga flaviviridae. Flavivirus
merupakan virus dengan diameter 30 nm terdiri dari asam ribonukleat
rantai tunggal dengan berat molekul 4 X 106. 2
Penyebab dari penyakit demam berdarah adalah virus Dengue jenis
arbovirus dengan 4 serotipenya yaitu D1, D2, D3 dan D4. Virus ini
memerlukan
perantara
untuk
bisa
masuk
ke
tubuh
manusia.
menghisap
darah
agar
bisa
memperoleh
protein
unutuk
1. Demam
Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak, terus
menerus berlangsung 2-7 hari. Panas dapat turun pada hari ke-3 yang
kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6 atau ke-7 panas mendadak
turun.
2. Tanda-Tanda Perdarahan
Perdarahan ini terjadi di semua organ. Bentuk perdarahan dapat
hanya berupa uji Tourniquet (Rumple Leede) positif atau dalam bentuk
satu atau lebih manifestasi perdarahan sebagai berikut: Petekie,
Purpura, Ekimosis, Perdarahan konjungtiva, Epistaksis, Pendarahan
gusi, Hematemesis, Melena dan Hematuri. Uji Tourniquet positif
sebagai tanda perdarahan ringan, dapat dinilai sebagai presumptif test
(dugaan keras) oleh karena uji Tourniquest positif pada hari-hari
pertama demam terdapat pada sebagian besar penderita DBD. Namun
uji Tourniquet positif dapt juga dijumpai pada penyakit virus lain
(campak), infeksi bakteri (thypus abdominalis) dan lain-lain.
Petekie merupakan tanda pendarahan yang tersering
ditemukan. Tanda ini dapat muncul pada hari-hari pertama demam.
Epistaksis dan perdarahan gusi lebih jarang ditemukan, sedangkan
perdarahan gastrointestinal biasanya menyertai renjatan. Kadangkadang dijumpai pula perdarahan konjungtiva serta hematuri.
3. Pembesaran Hati (Hepatomegali)
Sifat Pembesaran Hati :
1. DBD derajat I
DBD derajat I memiliki tanda tanda demam disertai gejala gejala
yang lain, seperti mual, muntah, sakit pada ulu hati, pusing, nyeri otot,
dan lain lain tanpa adanya pendarahan spontan dan bila dilakukan uji
tourniquet menunjukkan hasil yang positif (+) terdapat bintik bintik
merah. Selain itu, pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan tanda
tanda hemokonsentrasi dan trombositopenia.
2. DBD derajat II
DBD derajat II memiliki tanda tanda dan gejala seperti yang terdapat
pada DBD derajat I yang disertai dengan adanya pendarahan spontan
pada kulit ataupun tempat lain (gusi, mimisan, dan lain sebagainya)