Anda di halaman 1dari 27

Pemikiran Politik Syiah

Pemikiran Politik Islam

Pendahuluan
Dunia ini tak akan pernah damai jika kepemimpinan diserahkan
bukan pada pemiliknya, kepemimpinan itu bagi syiah adalah
ibadah yang tak menggunakan logika karenaya hanyalah wahyu
yang membenarkan kepemimpinan
Wahyu menyebut bahwa nabi muhammadlah pemimpin yang sah
selanjutnya diserahkan kepada Ali bin Abi Thalib dan
keturunannya yang 12, selain 12 kepemimpinan ini, Syiah
mnganggap kepemimpinan tak sah dan karenaya harus terus
dilawan termasuk Abu bakar, Umar utsman bahkan Aisyah
Pemikiran poltik syiah muncul karena menurut mereka ingin
mengembalikan keadilan pada pemiliknya yaitu keturunan Ali yang
disebut Ahlu Bait

Sejarah Kemunculan
Kelompok Syiah dinisbahkan kepada pendukung politik Ali bin Abi Thalib sejak
peristiwa konflik antara Ali, Mua`wiyah dan kelompok Khawarij
Sejak kepemimpinan umat islam diambil alih oleh Mu`awiyah lalu ibu kota
dipindahkan ke Damaskus maka kepemimpinan umat islam diambil alih oleh
keturunan Ali yaitu Hasan
Namun kepemimpinan Hasan ditentang Mu`awiyah dan terlibat konflik persenjataan
dengan nya hingga menewaskan Hasan dan juga Husen, anak-anak Ali bin Abi Thalib
Sejak saat itu pendukung keturunan Ali mennjelma menjadi kelompok oposisi
terhadap kepemimpinan Mu`awiyah, dan selalu mengalami kekalahan dari
Mu`awiyah
Saat inilah nama Syiah muncul dan kemudian membangun pemikiran sosial politik,
secara politik memiliki pemikiran bahwa kepemimpinan umat islam hanya boleh
dijabat oleh keturunan Ali dan kepemimpinan merupakan penetapan yang bersifat
wahyu dan manusia tak boleh memilih pemimpin dengan logika
Secara pemikiran sosial mereka juga memiliki mazhab yang berbeda, dengan
munculnya mazhab Ja`fari yang dianggap sebagai pemikiran budaya sosial

Perkembangan Syiah
Secara politik kelompok ini sebagian besarnya mengalami banyak
kekalahan, namun pada era Ismailiyah Fatimiyah, mazhab ini pernah
menjadi mazhab resmi negara dan sosial terutama di Mesir yang berhasil
mendirikan Al-Azhar namun kemudian ditaklukkan Salahuddin Al-Ayyubi,
Kini Syiah secara budaya banyak ditemukan di hampir negara-negara
Timur tengah dan secara politik menjadi mazhab resmi politik Iran
Di Timur tengah Syiah tersebar di banyak negara, Saudi ada sekitar 7
persen penduduknya Syiah namun secara politik termarginalkan, di
Baharain ada sekitar 60-70 persen warga syiah namun kepemimpinan
Bahrain dipegang non syiah, di Irak ada sekitar 40 persen syiah namun
terlibat banyak konflik dengan non syiah, di Syiria, dan beberapa negara
Timur tengah lainnya ada kelompok minoritas Syiah yang tidak memegang
kendali politik
Hanya diIran Syiah kini menjadi mazhab sosial dan politik

Klasifikasi Syiah
Pemikiran politik Syiah secara umum terbagi menjadi
dua pemikiran,
Syiah Imamiyah
Syiah Zaidiyah

Imamiyah dan Zaidiyah memiliki kesamaan pada


keharusan kepemimpinan dipegang oleh keturunan
Ali namun berbeda pada fakta, Imamiyah tidak
mengakui kepemimpinan ada pada selain Syiah
sementara Zaidiyah mengakui kepemimpinan selain
syiah, masuk dalam konteks al-Fadhil dan al-Mafdhul

Pemikiran politik Syiah


1. Ali dan keturunan yang paling berhak menjadi pemimpin
2. Kepemimpinan itu ditentukan dengan wahyu dan bukan
dari ijtihad manusia
3. Kepemimpinan memiliki urutan : Ali bin Abi Thalib,
Hasan, Husen, Ali Zainal Abidin, Muhammad Baqir, Ja`far
Shadiq, Musa al-Kadzhim, Ali Ridha, Muhammad Jawwad,
Ali al-Hadi, al-Hasan al-Askary, Muhammad al-Mahdy
4. Nama yang terakhir ini adalah pemimpin yang
bersembunyi diwaktu kecil dan akan kembali menjadi
pemipimpin mereka disaat yang tepat dan akan muncul
dari daerah Samara Iran.

Lanjutan
Mengakui Ismah, sebuah konsep yang menyebut bahwa
pemimpin itu tak boleh salah, semua yang dilakukannya
adalah sebuah kebenaran
Percaya Ilmu Laduni, menurut Syiah nabi dan pemimpin itu
memiliki kemampuan intlektual yang sama, hanya saja
pemimpin syiah tak mendapatkan wahyu
Pemimpin itu harus memiliki bukti kemukjizatan
Mempercayai Raj`ah, sebuah konsep harusnya menyakini
kembali dan datanganya pemipmpin terakhir mereka
Percaya Taqiyah, sebuah konsep bolehnya menyembunyikan
keyakinan hingga munculnya pemipin mereka yang
bersembunyi tersebut.

Beberapa Catatan
Iran menjadikan Syiah sebagai mazhab politik dan sosial, setelah
Khumainy mampu menggulingkan Syah Pahlevi tahun 1970 an
kemudian untuk mengisi kekosongan kepemimpinan yang belum
muncul maka ia menggulirkan ide Wilayatul Faqih
Wilayatul Faqih adalah pemikiran politik Khumainy yang
menjadikan kepemimpinan harus dipegang oleh ahli agama
(faqih) mereka memimpin hingga tibanya Muhammad al-Mahdy
sebagai pemimpin tertinggi Syiah.
Syiah memiliki Mazhab agama yang bernama mazhab Ja`fari,
yang memiliki kitab suci berbeda dengan al-Quran, Hadist yang
berbeda dengan hadist Bukhari dan Muslim
Membolehkan nikah Mut`ah yang membedakannya dengan
Zaidiyah

Hari Besar
Ghadir Khum, diperingati sebagai hari
ditunjuknya
Ali
sebagai
penerus
Nabi
Muhammad diperingati setiap tanggal 18 Zul
Hijjah
Hari Karbala, diperingati pada sepuluh hari
pertama bulan Muharram, diperingati untuk
mengenang wafatnya Husen dan diyakini
sebagai tempat menghapus dosa

Tokoh-Tokoh
Khumainy yang menulis tentang wilayatul fakih,
kepemimpinan darurat sebelum datangnya
keturunan Ali yang terakhir
Ali Syariaty, pemikir Syiah yang menggerakkan
Revolusi Iran 1978 bersama Khumainy
Dll seperti mutahhari

Hari Karbala

Karbala

Ashura

Sholat Syiah

Azan Syiah

Nikah Mut`ah

Semangat Oposisi

Sekian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai