Anda di halaman 1dari 23

lapkas

KIRTA DERMOID

Presented by
Ridho Ramadhansah S.Ked
Preseptor
dr. Syafruddin, Sp.B

pendahuluan
Kista dermoid merupakan suatu choristoma
yang bersifat kongenital dilapisi oleh
keratinizing epidermis dengan struktur
dermis di dalamnya, seperti folikel rambut,
kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea.
Kista dermoid berisi cairan sebasea,
keratin, kalsium, dan kristal kolesterol

laporan kasus
IDENTITAS PENDERITA
Nama Lengkap
Tempat dan Tanggal Lahir
Februari 1998
Umur
Pekerjaan
Alamat
Jenis Kelamin
Pendidikan

: Nn. A
: Sp Kramat, 27
: 14 tahun
: Pelajar
: Sp. Kramat
: Perempuan
: SLTP

KELUHAN UTAMA
Benjolan di belakang telinga
KELUHAN TAMBAHAN
Sakit kepala
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Os datang ke rumah sakit dengan keluhan benjolan Di
belakangg telinga kanan , benjolan tersebut sudah ada
sejak kecil, awalnya benjolan seebesar biji padi, makin
lama benjolan makin membesar, benjolan tidak terasa
nyeri, dan tidak mengganggu pendengaran os, namun
dalam beberapa bulan terakhir os mulai mengeluhkan
sakit kepala yang hilang timbul, keluhan sakit kepala
dirasakan terutama bila os banyak aktifitas, mual (-),
muntah(-).

STATUS LOKALISATA
Inspeksi : benjolan bulat (+), hiperemis (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), konstitensi lunak/cair (+),
baas tegas(+), ukuran : 2x3cm
9. STATUS UMUM
Keadaan Umum :
Baik
Kesadaran :
Compos mentis
Tanda Vital
-Tekanan Darah :
120/90 mmHg
-Nadi :
80 x/menit
-Laju Napas
:
20 x/menit
-Suhu
:
36.50C

KEPALA
a. Bentuk kepala
b.Mata
c. Hidung
d.Mulut
e. Leher
THORAKS
a. Inspeksi
b.Palpasi
c. Perkusi
d.Auskultasi
ABDOMEN
a.Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi

: kontur maxillofasial simetris


: pupil isokor +/+, konjungtiva anemis -/: dbn
: dbn
: tidak ada massa atau pembesaran KGB

: simetris dalam keadaan statis maupun dinamis


: stem fremitus normal kiri dan kanan
: sonor seluruh lapangan paru.
: Paru : vesikuler +/+, Wheezing -/-, Rhonki -/Jantung : BJ1>BJ2
: simetris, tidak terlihat penonjolan,
distensi (-)
: nyeri tekan (-) a/r epigastrium
Darm contour (-), darm steifung (-)
: hipertimpani (-), liver dullness(-)
: peristaltik (nomar)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin : 12,2 g/dl
Leukosit
: 7,2 k/l
Eritrosit
: 4,15 M/l
Trombosit
: 272 k/l
CT
: 1 menit
BT
: 6 menit
MCV : 86 fl
MCH : 31,3 pg
MCHC
: 36,5 g/dl
RDW :12,3 %
MPV : 6,6 Vm
PCT : 0179 %

DIAGNOSA KERJA
Kista dermoid
PLANNING
Os direncanakan dilakukan eksisi kista
dermoid a/r temporal occipital pada12
November 2014 jam 11.00

LAPORAN OPERASI
1.Informe consent
2.Tanggal 12 november 2014, pasien dalam posisi
supine dilakukan tindakan eksisi kista dermoid
3.Pasien dalam posisi supine
4.Dilakukan tindakan asepsis/disenfektan dengan
povidone iodine dan alkohol 70%
5.Batasi lapangan operasi dengan duk steril
6.Dilakukan tindakan total intra vena anastesi
7.Dilakukan eksisi pada area kista dermoid a/r
temporal accipital
8.Heating luka bekas op dengan metode jelujur
9.Tutup luka denan verban

Follow up 12 november 2014


S : os post op eksisi, nyeri sudah berkurang , mual (-) ,muntah (-), BAK (+),
BAB (-), luka terbalut verban (+)
O: TD =110/70 mmHg
RR= 20x/ menit
HR=88x/menit
T =37 C
Nyeri post Op (+), luka dibalut verban (+), Bleeding (-), Pus (-), Heating (+)
A: post eksisi kista dermoid a/r temporal occipital
P: Pantau keadaan umum
Terapi
Diet MB
IVFD RL 20 gtt/menit
Ketorolac 1 ampul/8 jam
Fosmicin 1 vial / 12 jam
Toracic 1 ampul
Crome 1 ampul/ drip

Follow up 13 november 2014


S : nyeri kepala sudah berkurang , mual (-) ,muntah (-), BAK (+), BAB
(-), luka terbalut verban (+)
O: TD =120/70 mmHg
RR= 20x/ menit
HR=88x/menit
T =36,5 C
Nyeri post Op (-), luka dibalut verban (+), Bleeding (-), Pus (-),
Heating (+)
A: post eksisi kista dermoid a/r temporal occipital
P: Pantau keadaan umum
Terapi
Diet MB
IVFD RL 20 gtt/menit
Ketorolac 1 ampul/8 jam
Fosmicin 1 vial / 12 jam
Toracic 1 ampul
Crome 1 ampul/ drip

Follow up 14 november 2014


S : nyeri kepala sudah berkurang , mual (-) ,muntah (-), BAK (+), BAB
(-), luka terbalut verban (+)
O: TD =120/70 mmHg
RR= 20x/ menit
HR=88x/menit
T =36,5 C
Nyeri post Op (-), luka dibalut verban (+), Bleeding (-), Pus (-), Heating
(+)
A: post eksisi kista dermoid a/r temporal occipital
P: Pantau keadaan umum
GV
Terapi
Diet MB
IVFD RL 20 gtt/menit
Ketorolac 1 ampul/8 jam
Fosmicin 1 vial / 12 jam
Toracic 1 ampul
Crome 1 ampul/ drip

Follow up 15
november 2014
Luka post op sudah
kering (+), keluhan (-),
os sudah
diperbolekan pulang
dan control kembali
luka post op 3 hari
kemudian

TINJAUAN PUSTAKA
Kista dermoid merupakan suatu massa
kistik (choristoma) yang dilapisi oleh
keratinizing epidermis dengan dermal
appendages pada dindingnya seperti
folikel rambut, kelenjar sebasea, dan
kelenjar keringat. Kista dermoid dapat
bersifat kongenital atau didapat.

EPIDEMIOLOGI
Sekitar 10-50% kista dermoid merupakan
kista dermoid kongenital. Pada suatu
penelitian histopatologi dilaporkan terdapat
307 kasus tumor orbital, 35% merupakan
kista dermoid. Selain itu, pada survei yang
dilakukan oleh Schield terhadap 645
biopsia orbita pada semua usia, 24%
merupakan kista dermoid dimana dari 250
anak di bawah usia 18 tahun, 46%
merupakan kista dermoid.

ETIOLOGI
Etiologi kista dermoid belum diketahui secara pasti.
Kista dermoid dapat bersifat kongenital atau
didapat. Terdapat teori yang menyatakan bahwa
kista dermoid kongenital merupakan lesi
disembriogenik yang berasal dari elemen
ektoderm yang terjebak pada saat penggabungan
antara arkus brankial pertama dan kedua yang
terjadi pada saat gestasi 3 sampai 4 minggu.
Sedangkan kista dermoid yang didapat terjadi
akibat trauma yang menyebabkan implantasi sel
epitel ke jaringan yang lebih dalam atau karena
oklusi duktus kelenjar sebassea

Manifestasi Klinik
Pada umumnya, penderita datang dengan
keluhan terdapat massa yang terlihat
pada area kulit. Pertumbuhan lesi tersebut
biasanya perlahan

1.Pada anak-anak
-Pada umumnya terdapat di aspek superior
temporal orbita.
-Massa tersebut umumnya berdiameter kurang
dari 1-4 cm, tidak nyeri, dan berbentuk oval.
-Kista dermoid tidak terfiksir pada kulit, hal ini
membantu membedakannya dengan kista
sebasea.
2.Pada orang dewasa
Kista dapat teraba dengan mudah dan memiliki
batas yang tidak tegas. Kista biasanya
menggeser organ sekitar dan dapat masuk ke
dalam struktur yang berdekatan.

Diagnosis Banding
Kista Ateroma
Kista Epidermoid
Lipoma

penegakan diagnosis
Berupa nodul intrakutan atau subkutan,
soliter berukuran 1-4 cm, mudah
digerakkan dari kulit diatasnya dan dari
jaringan di bawahnya. Pada palpasi,
permukaannya halus, konsistensi lunak
dan kenyal

histopatologi
Secara histologi, kista
dermoid berisi
desquamated
squamous epithelium
dan keratin di
lumennya (panah 1)
dan dibatasi oleh
keratinized stratified
squamous epithelium
(panah 2)

penalaksanaan : eksisi tumor


komplikasi : kista dermoid dapat menekan
nervus di sekitar tumor

terima kasih

Anda mungkin juga menyukai