KOKRISTALISASI
Oleh :
Nama
NRP
Kel/Meja
Tgl Praktikum
Asisten
Tgl. Pengumpulan
% Produk
W Produk
W basis
X 100%
murni dan coklat bubuk. Alat-alat percobaan yang digunakan dalam percobaan ini
antara lain neraca digital, wajan, spatula kayu blender, cetakan.
Sukrosa
Pencampuran I
Pemasakan
Coklat bubuk
Pencampuran II
Penggilingan
Pengayakan
Fermentasi
0
T=40-45
C t=8jamatau
Pengukuran
Kokristalisasi
Susu
Yoghurt
0
T=37
C
t=12 jam
Volume
Inokulasi
PEMBAHASAN
dan pencetakan.
Fungsi pengayakan adalah untuk memperoleh bahan dengan ukuran yang
seragam.
Fungsi pencetakan adalah untuk mencetak atau membentuk bahan.
Fungsi penambahan sukrosa adalah sebagai pemberi rasa manis dan untuk
mengentalkan bahan.
Fungsi penambahan coklat bubuk adalah untuk pemberi rasa khas coklat dan
untuk membentuk kokristalisasi susu.
Perubahan fisik yang terjadi yaitu pada tahap pemanasan bahan menjadi
kental, proses penggilingan bahan menjadi berbentuk kristal bubuk dan proses
pencetakan bahan menjadi bentuk yang padat. Perubahan kimia yang terjadi ketika
penambahan sukrosa sebagai pemberi rasa manis dan perubahan komposisi pada
bahan. Perubahan mikrobiologi terjadi ketika penambahan sukrosa yang berfungsi
untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme sehingga dapat memperpanjang
umur simpan produk.
Mekanisme pembentukan kristal gula menurut Miers-Ostwald terbagi atas dua
daerah, yaitu daerah metastabil dan daerah labil. Pada daerah metastabil, larutan gula
tidak bisa mengkristal secara spontan, tetapi dapat dengan cara :
(1) dilakukan
pengadukan, (2) menggunakan teknik mekanik, (3) dengan menambah kristal gula.
Pada daerah labil, tanpa bantuan apapun larutan gula akan mengkristal secara spontan
(Sofyanti, 2007).
Proses kokristalisasi hanya dapat terjadi jika larutan gula pasir dalam keadaan
lewat jenuh. Pada gula pasir lewat jenuh yang diperoleh melalui pemekatan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Amaliya, Fida Suci. 2012. Hazard Analysis and Critical Control Point.
http://vhyda15.blogspot.co.id/. Diakses 19 April 2016.
Sofyanti, Sofa. 2007. Mikrokristal. digilib.unpas.ac.id/download.php.id. Diakses :
19 April 2016.
LAMPIRAN SNI
Syarat Mutu Mikrokristal
Kriteria Uji
Keadaan :
Warna
Bau
Rasa
Padatan terlarut
Gula (Sukrosa)
Bahan tambahan
makanan :
Pengawet
Satuan
%, b/b
%, b/b
Persyaratan
Normal
Normal
Normal
Min. 10,0/11,0
Maks. 5
SNI 01-0222-1995
SNI 01-0222-1995
Pewarna tambahan
Cemaran logam :
Timbal (Pb)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Timah (Sn)
Besi (Fe)
Jumlah Cu, Zn, dan Fe
Cemaran arsen (As)
Cemaran mikroba :
Angka lempeng total
Bakteri bentuk Coli
E. Coli
Kapang
Khamir
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
Koloni/ ml
APM/ ml
APM/ml
Koloni/ml
Koloni/ml
Maks. 0,3
Maks. 5,0
Maks. 5,0
Maks. 40,0/250
Maks. 15,0
Maks. 20,0
Maks. 0,2
Maks. 2 x 102
Maks. 20
<3
Maks. 50
Maks. 50
LAMPIRAN PERHITUNGAN
: 150 g
Susu murni
47,50
150=71,25 g
100
Sukrosa
47,50
150=71,25 g
100
Susu bubuk
5
150=7,5 g
100
% Produk
W Produk
100
W Basis
68,9
100 =45,93
150
LAMPIRAN KUIS