Biomol UTS
Biomol UTS
dapat menghasilkan partikel-partikel kecil melalui reaksi silang (cross-linkers). Namun, partikelpartikel yang diperoleh dari reaksi emulsi-silang ini relatif besar dalam skala mikro. Fang et al.
(2008), dan Franssen dan Hennink (1998) diamati mikrosfer pati yang dihasilkan reaksi ini
mempunyai diameter rata-rata 19 m dan
partikel-partikel ini, emulsi mengandung
umumnya disebut miniemulsi, submikron emulsi atau nano emulsi. Hal ini karena tetesan emulsi
mempertahankan bentuk dan ukuran mereka dalam fase terdispersi. Zhou et al. (2014) berusaha
untuk mengurangi ukuran partikel dengan menggunakan sistem mikroemulsi, cairan ionik dalam
minyak (IL / O) dari pada pendekatan emulsi tradisional, air dalam minyak (W / O). Dengan
menggantikan fase air dengan menggunakan 1-oktil-3-methylimidazolium asetat, nanopartikel
pati dapat diperoleh dengan diameter rata-rata 96,9 nm. Studi lain dari Zhou et al. (2014)
menyatakan bahwa adanya kemungkinan produksi SNP melalui sistem mikroemulsi air dalam
cairan ionik (W / IL). Pendekatan ini efisien dan ramah lingkungan karena tidak ada reagen
organic beracun seperti sikloheksana yang digunakan sebagai fasa minyak. Miniemulsi dapat
diproduksi dengan merancang khusus alat yang dapat memberikan energi mekanik yang cukup
(misalnya, rotor-stator, sonicators, homogenizers bertekanan tinggi, dan sistem membran).
Dengan menggunakan perangkat mekanik ini maka efisiensi dari proses emulsifikasi dapat
meningkat dan menekan biaya dengan penggunaan surfaktan dengan jumlah yang kecil. Shi et al.
(2011) Homogenizer tekanan tinggi pada tekanan mulai dari 10 MPa sampai 60 MPa dapat
menghasilkan miniemulsi di mana bulatan nanopartikelnya baik dan distribusi ukuran relatif
seragam. Ukuran dari partikel-partikelnya bervariasi tergantung pada parameter proses termasuk
surfaktan, rasio air/minyak, konsentrasi pati, tekanan homogenisasi dan siklus. Dengan
menerapkan lebih banyak energi, ukuran emulsi dapat meningkat karena adanya perpaduan ulang
dari tetesan.