Anda di halaman 1dari 3

Upacara Adat Di Indonesia

1. Aruh Baharain - Dayak Aruh baharin ialah upacara adat di Indonesia yang
selalu digelar Masyarakat Dayak setelah musim panen padi huma. Upacara adat
ini dilakukan sebagai syarat untuk memohon izin leluhur agar mereka dapat
memakan hasil panen dari padi yang mereka tanam. Upacara adat ini umum
dilakukan di balai adat. Dalam kepercayaan mereka, jika padi yang dipanen
dimakan tanpa seizin leluhur, bala bahaya diyakini akan menghampiri kampung
di kemudian hari.

2. Batombe Sumatera Barat Upacara adat di Indonesia selanjutnya berasal dari


Sumatera Barat. Ya, Batombe namanya. Batombe adalah upacara balas pantun
yang dilakukan antara bujang gadis. Pada mulanya, upacara ini dilakukan setiap
salah satu warga kampung akan membangun rumah gadang, namun dewasa ini,
upacara batombe juga diterapkan ketika ada hajat pernikahan.
3. Aruh Buntang - Dayak Aruh buntang adalah upacara adat suku Dayak Dusun
Deah yang dilakukan untuk mengantarkan arwah orang meninggal menuju
tempat di kehidupan berikutnya. Upacara aruh buntang dilakukan selama 3
sampai 14 hari dengan perpaduan nyanyian, tarian, dan musik. Nyanyian, tarian,
dan musik yang menjadi bagian dari upacara ini dianggap amat sakral bagi
penduduk setempat.
4. Etu - Flores Etu adalah upacara pagelaran tinju adat yang dilakukan
masyarakat Flores untuk menguji kejantanan antar pemuda. Berbeda dengan
tinju konvensional, sarung tinju yang dikenakan petinju etu hanya terbuat dari
anyaman ijuk. Satu tangan disarungi untuk memukul, dan satu tangan lainnya
dibiarkan tanpa sarung dan digunakan hanya untuk menangkis pukulan lawan.

5. Katiana - Poso Katiana adalah upacara selamatan bagi wanita suku Pamona
(Poso) yang baru pertama kali hamil. Umumnya, upacara ini dilakukan saat usia
kehamilan telah mencapai 7 bulan. Upacara Katiana ini biasanya dilakukan
apabila kandungan itu sudah berumur 6 atau 7 bulan.
6. Katoba Sulawesi Tenggara Katoba adalah upacara adat di Indonesia yang
dilakukan Suku Muna di Sulawesi Tenggara. Upacara ini dikhususkan bagi anakanak yang menjelang usia akil balik (6 sampai 12 tahun) sehari setelah mereka
dikhitan. Anak-anak tersebut dalam upacara ini akan diberi sejumlah petuah oleh
seorang imam.
7. Macceratasi - Bugis Macceratasi merupakan upacara adat menumpahkan
darah hewan ke laut yang dilakukan oleh masyarakat suku Bugis, Mandar, dan
Banjar pesisir Kotabaru. Upacara adat di Indonesia yang satu ini dilakukan
sebagai ungkapan rasa syukur atas karunia Tuhan terhadap hasil laut yang
mereka peroleh selama satu tahun.
8. Mallassuang Manu - Mandar Mallassuang Manu adalah upacara muda mudi
Suku Mandar yang tinggal di Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru, Provinsi
Kalimantan Selatan. Dalam upacara adat ini, kaum muda mudi melepaskan
beberapa pasang ayam jantan dan betina sebagai wujud permohonan kepada
Tuhan agar mereka segera dikaruniai jodoh.

9. Mappanretasi - Bugis Mappanretasi adalah sebuah upacara adat suku Bugis


yang turun-temurun dilaksanakan setiap bulan April di Pagatan, Tanah Bumbu,
Kalimantan Selatan, Indonesia. Upacara ini dilakukan dengan melarung berbagai

bahan pangan ke laut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas karunia
hasil laut yang berlimpah sepanjang tahun.
10. Nadran - Jawa Nadran adalah upacara adat di Indonesia yang digelar nelayan
pesisir pantai utara Jawa rutin setiap tahun. Upacara ini dilakukan sebagai
bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan yang berlimpah selama mereka melaut.
Mereka melarung berbagai bahan pangan ke laut, dan berharap ditahun-tahun
berikutnya mereka akan mendapatkan lebih banyak lagi hasil tangkapan.

Anda mungkin juga menyukai