Phenologi Pertumbuhan Dan Produksi Gandum Pada Lingkungan Tropika Basah
Phenologi Pertumbuhan Dan Produksi Gandum Pada Lingkungan Tropika Basah
ISSN : 978-979-8940-29-3
Abstrak
Perubahan fenologi pertumbuhan dan produksi suatu tanaman merupakan fenomena yang sudah lazim ketika terjadi perubahan lingkungan tumbuh yang sangat besar. Khusus tanaman gandum
perubahan lingkungan tumbuh dari subtropis ke tropis merupakan perubahan lingkungan yang sangat besar pengaruhnya terhadap perubahan fenologi dari seluruh fase pertumbuhan dan produksi,
perubahan fenologi akan terjadi lebih besar lagi ketika di lingkungan tropis memiliki temperatur
yang cukup tinggi. Penelitian ini melihat beberapa fenomena fenologi pertumbuhan dilingkungan
tropika basah pada beberapa genotipe gandum. Sebanyak sepuluh genotipe gandum dan dua varietas pembanding Dewata dan Selayar diuji di dua lingkungan yaitu dataran tinggi (>1000 m dpl) Cipanas dan dataran rendah (< 400 m dpl) Bogor, masing-masing disusun dalam Rancangan Acak
Kelompok 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan lingkungan tumbuh dari dataran tinggi ke dataran rendah pada lingkungan tropika basah menyebabkan terjadinya penurunan
daya berkecambah benih, penurunan tinggi tanaman, penurunan jumlah anakan produktif dari setiap
genotipe. Hal ini terlihat pada tinggi tanaman dan jumlah anakan setiap genotipe di dataran tinggi
tidak memperlihatkan pengaruh yang nyata, namun pada dataran rendah baik tinggi tanaman dan
jumlah anakan setiap genotipe memberikan respon yang berbeda. Karakter komponen hasil pada
dataran rendah semua peubah yang diamati memberikan respon yang berpengaruh nyata pada
setiap genotipe, sedangkan di dataran tinggi terdapat beberapa peubah yang tidak memberikan respon seperti umur berbunga, panjang malai dan jumlah biji/malai.
Kata Kunci : Fenologi, genotype gandum, tropika basah
tinggi seperti sayuran dan tanaman hortikultura lainnya yang memiliki nilai ekonomi yang
lebih tinggi.
Perubahan lingkungan tumbuh dari
lingkungan subtropis ke lingkungan tropis secara spontan dapat merubah fenologi pertumbuhan dan produksi gandum, khususnya jika
mengalami suatu cekaman seperti suhu tinggi.
Meurut Philips (1980), perubahan fenologi
terjadi diduga merupakan sebuah respon dari
tanaman terhadap faktor-faktor lingkungan
pada suatu daerah yang mana merupakan
manifestasi dari interaksi komponen struktur
dan fungsi tanaman terhadap lingkungannya.
Perbedaan dapat disebabkan karena kondisi
cahaya, temperatur, substrat dan nutrisi.
Pendahuluan
Gandum merupakan komoditas yang
banyak dikembangkan di daerah subtropis,
dimana siklus hidupnya membutuhkan suhu
udara antara 4-13oC dengan suhu optimum
rata-rata 20oC untuk tumbuh dan berproduksi
dengan baik (Fisher 1980). Oleh karena itu, di
Indonesia sebagai lingkungan tropis, gandum
lebih sesuai dibudidayakan di dataran tinggi
(>800 m dpl) dengan temperatur sekitar 22
24oC. Kondisi iklim yang demikian hanya
dapat ditemukan di beberapa wilayah di
Indonesia dan bila gandum dibudidayakan di
daerah tersebut, maka akan bersaing dengan
komoditas yang sering ditanam di dataran
188
ISSN : 978-979-8940-29-3
189
ISSN : 978-979-8940-29-3
1. Umur berbunga dihitung dari saat tanaman sampai 50% tanaman dalam plot
telah berbunga
2. Tinggi tanaman setiap minggu, dihitung
dari permukaan tanah sampai ujung malai
tidak termasuk bulu selama 5 minggu,
mulai umur 35 hst
3. Jumlah Anakan setiap minggu selama 5
minggu, mulai umur 35 hst
4. Umur panen, dihitung dari saat tanam
sampai malai berisi penuh biji, biji keras,
kadar air biji sekitar 25%
5. Jumlah biji/malai, diambil dari 10 contoh
malai
6. Bobot biji/malai, diambil dari 10 tanaman
sampel
7. Jumlah spiklet, diambil dari 10 contoh
malai
8. Jumlah spiklet yang hampa, diambil dari
10 contoh malai
9. Bobot 1000 biji, biji diambil secara acak
10. Bobot biji/Petak
190
ISSN : 978-979-8940-29-3
2 hst
3 hst
4 hst
10 hst
30 hst
55 hst
30 hst
55 hst
2 hst
3 hst
10 hst
4 hst
Gambar 1. Periode perkecambahan dan Pertumbuhan tanaman gandum pada umur 2 hst hingga
55 hst di dataran tinggi (>1000 mdpl) dan dataran rendah (<400 mdpl).
Bogor, 30 HST
Cipanas, 30 HST
ISSN : 978-979-8940-29-3
Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman dan analisis ragam tanaman gandum setiap minggu pada data
ran tinggi (>1000 mdpl) dan dataran rendah (<400 mdpl) dilingkungan tropika basah
Bogor (< 400 m dpl)
Entry
T35
T42
TT49
TA
T35
T42
T49
T55
TTA
OASIS
32,7
36,9
40,2
49,2
63,4
33,6
39,9
47,5
59,9
65,57
HP 17
31,6
39,9
56,3 s+
59,8 s+
59,1
32,1
45,4
55,2
59,3
71,93
LAJ
32,6
35,5
37,2
43,1
57,5
33,2
40,9
47,2
66,1
69,77
RABE
31,8
34,9
40,4
47,2
59,4
33,4
41,9
49,3
57,3
63,30
H-21
36,4
41,4
44,0 s+
56,0
73,8 s+
35,9
45,2
51,3
62,5
73,30
G-21
38,0
41,4
46,2 s+
49,0
74,4 s+
34,2
43,4
51,1
59,0
77,33
G-18
34,7
39,6
41,5
51,9
70,9
33,9
43,5
49,5
57,2
66,30 s+
MENEMEN
31,2
35,4
37,7
47,5
56,6
32,6
40,9
48,0
59,6
65,87
BASRIBEY
32,7
35,9
38,4
43,3
55,9
32,7
40,9
48,5
56,8
70,80
ALIBEY
33,1
36,6
40,3
52,2
58,4
32,6
39,5
45,9
53,2
62,90
SELAYAR
31,2
33,5
35,1
45,1
58,5
33,3
40,2
46,8
65,2
56,07
DEWATA
34,5
37,7
39,9
46,4
50,8
36,2
45,3
51,5
54,6
65,57
Rata
33,36
37,4
41,4
49,2
61,6
33,7
42,3
49,3
59,3
67,39
Entry
tn
tn
**
**
**
tn
tn
tn
tn
tn
KK
10,4
9,6
8,4
9,7
9,8
8,1
6,7
8,0
11,2
11,64
Dunnet
0.05
2,99
2,99
2,99
2,99
2,99
2,99
2,99
2,99
2,99
2.99
Keterangan : TT = Tinggi Tanaman (cm); TTA = Tinggi tanaman akhir (cm); *,** : Berpengaruh nyata pada taraf 5% dan
1%, tn: Tidak berbeda nyata; s+/- = Berbeda nyata lebih atau kurang dibanding kontrol (Selayar) pada Uji
192
ISSN : 978-979-8940-29-3
Tabel 2. Rata-rata Jumlah anakan dan Anakan produktif serta analisis ragam tanaman gandum setiap
minggu pada dataran tinggi (>1000 m dpl) dan dataran rendah (<400 m dpl) di lingkungan
tropika basah
Bogor (< 400 m dpl)
JA35
Entry
OASIS
JA42
JA49
JA55
AP
JA35
4.0
JA42
JA49
JA55
AP
5.5
7.1
2.3
2.5
4.0
5.5
6.5
6.7
1.6
2.9
4.3
4.9
5.8
5.8
HP 17
1.9
2.8
2.4
3.1 s-
LAJ
2.8
4.8
6.6
7.9
2.9
2.6
4.2
5.5
6.6
6.8
RABE
2.1
3.4
4.5
5.9
2.3
2.8
3.9
5.2
6.3
6.5
H-21
2.7
4.7
7.7
7.7
2.7
2.7
4.2
5.2
6.3
6.9
G-21
2.8
5.2
7.4
8.4
3.4
2.9
4.6
6.9
8.2
9.5s+
G-18
2.0
3.9
5.4
6.7
1.9
2.9
4.4
6.0
6.9
7.7
MENEMEN
1.9
3.5
4.7
5.9
2.7
2.8
4.6
6.3
7.6
8.9
BASRIBEY
1.9
2.6
3.9
6.7
2.5
2.6
4.2
5.4
6.5
7.4
ALIBEY
1.9
2.8
3.9
4.9
2.8
2.6
4.0
5.5
6.6
6.8
SELAYAR
2.8
4.2
5.3
6.4
3.7
2.5
4.2
5.2
6.1
6.1
DEWATA
2.9
5.6
7.9
8.8
3.0
4.1
5.2
6.6
7.3
Rata
2.3
3.9
5.4
6.6
2.6
2.7
4.2
5.6
6.7
7.2
Entry
**
**
**
tn
tn
tn
tn
tn
tn
KK
8.4
9.3
11.5
10.4
15.8
12.1
7.6
13.6
15.9
19.7
Dunnet 0.05
2.9
2.9
2.9
2.9
2.9
2.9
2.9
2.9
2.9
2.9
Keterangan : JA = Jumlah Anakan; AP = Anakan produktif. *,** : Berpengaruh nyata pada taraf 5% dan 1%, tn: Tidak berbeda nyata; s+/- = Berbeda nyata lebih atau kurang dibanding kontrol (Selayar) pada Uji Dunnett taraf 5%
193
ISSN : 978-979-8940-29-3
ISSN : 978-979-8940-29-3
Tabel 3. Rata-rata karakter agronomi genotipe gandum pada dataran tinggi (>1000 m dpl) dan
dataran rendah (<400 m dpl) di lingkungan tropika basah
Genotipe
Cipanas
Bogor
UB
UP
PM
JSP
SHM
UB
UP
PM
JSP
SHM
OASIS/SKAU
62
99
9.00
20,83
9,88
62
93
7,63
14,40
4,77
HP 1744
64
98
11,92
19,40
10,16
43
80
7,21
12,73
7,83
LAJ/MO88
64
97
7,98
18,00
8,46
68
101
6,69s-
12,98
6,46
RABE/MO88
59
94
8,18
18,20
8,32
70
94
6,98
13,04
6,34
H-21
62
99
8,38
18,60
8,82
69
101
8,66 s+
17,39 s+
9,53
G-21
66
100
9,20
19,97
8,91
72
100
8,64s+
16,31 s+
7,57
G-18
61
105
9,75
21,30
10,41
69
100
8,32s+
16,09 s+
5,28
MENEMEN
68
105
9,25
21,20
10,51
67
96
7,74
14,74
4,74
BASRIBEY
62
99
8,93
20,57
8,96
67
90
7,45
16,56 s+
5,71
ALIBEY
64
96
8,17
19,10
9,49
57
86
7,58
14,50
4,56
SELAYAR
66
100
8,32
19,77
10,16
68
108
7,32
13,58
5,69
DEWATA
64
99
8,90
20,97
10,62
Rata-rata
63
99
9,00
19,83
9,56
65
95
7,66
14,76
6,22
Genotipe
tn
**
tn
**
**
**
**
**
**
**
KK (%)
6,7
3,1
17,5
5,4
13,6
4,9
3,3
3,0
5,1
16,6
Dunnett 0.05
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
Keterangan : UB:Umur berbunga (hst), UP:Umur panen (hst)PM:Panjang malai (cm), JSP:Jumlah spikelet, SHM: Spikelet
hampa, *,** : Berpengaruh nyata pada taraf 5% dan 1%, tn: Tidak berbeda nyata; s+/- = Berbeda nyata lebih
atau kurang dibanding kontrol (Selayar) pada Uji Dunnett taraf 5%
195
ISSN : 978-979-8940-29-3
Tabel 4. Rata-rata komponen hasil genotipe gandum rata-rata karakter agronomi genotipe gandum pada dataran tinggi (>1000 m dpl) dan dataran rendah (<400 m dpl) di lingkungan
tropika basah
Genotipe
Cipanas
Bogor
JBM
BBM
B1B
BPT
JBM
BBM
B1B
BPT
OASIS/SKAUZ
22,40
0,77
24,75
904,70
28,90
0,50
27,91
429,67
HP 1744
24,80
0,89
26,83
1290,37 s-
13,40 s-
0,31 s-
2585
227,99 s-
LAJ/MO88
24,10
0,81 s+
31,02
1149,05 s-
19,50 s-
0,63
25,93
220,09 s-
RABE/MO88
29,60
1,09 s+
30,37
1251,11 s-
20,10 s-
0,41 s-
2422
255,51 s-
H-21
29,30
1,11
29,43
1344,31
22,00
0,58
29,00
344,90
G-21
31,70
1,07
28,17
1063,45 s-
23,40
0,56
25,63
214,05 s-
G-18
32,70
1,09 s+
29,28
758,47
32,50
0,82
29,44
367,53
MENEMEN
32,10
0,97
22,32
1293,79 s-
30,00
0,60
23,08 s-
317,00
BASRIBEY
29,60
1,05
24,10
1116,25
32,60
0,67
21,91 s-
367,91
ALIBEY
29,70
0,92
25,96
1368,09
29,80
0,50
24,66
391,39
SELAYAR
28,80
0,75
23,24
1382,58
27,20
0,65
30,66
490,02
DEWATA
20,60
0,63
22,05
904,70
Rata-rata
27,90
0,93
26,46
1174,74
25,40
0,56
26,21
329,64
Genotipe
tn
**
**
**
**
19,2
19,8
14,0
14,7
10,6
14,6
10,3
10
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
2,9
KK (%)
Dunnett 0.05
Keterangan: JBM: Jumlah biji per malai, BBM: Bobot biji per malai (g), B1B: Bobot 1000 biji (g), BPT: Bobot biji per
petak (g)(data ditransformasi Arc sin), *,** : Berpengaruh nyata pada taraf 5% dan 1%, tn: Tidak berbeda nyata; s+/- = Berbeda nyata lebih atau kurang dibanding kontrol (Selayar) pada Uji Dunnett taraf
5%
ISSN : 978-979-8940-29-3
Saran
Perlu peningkatan keragaman genetik melalui persilangan dan mutasi untuk memperbaiki adaptasi tanaman gandum pada
dataran rendah
Daftar Pustaka
Aqil M, Marcia BP, dan Muslimah H. 2011. Inovasi Gandum Adaptif Dataran Rendah.
Sinar Tani Edisi 26 Januari-1 Februari
2011 No.3390 Tahun XLI.
Ehlers JD, Hall AE. 1998. Heat tolerance of contrasting cowpea lines in short and long
days. Field Crops Res. 55, 1121.
ISSN : 978-979-8940-29-3
198