BEKASI TIMUR
Disusun oleh:
KEVIN WIBISANA
1206217976
NAZRA IKRIMA
1006660900
Dosen Pembimbing
Mulia Orientalize, ST, M. Eng
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu wa Taala, Tuhan yang
Maha Esa, Tidak ada sekutu bagi-Nya, yang telah melimpahkan segala rahmat
serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan kerja praktik pada Proyek
Pembangunan Apartemen Lagoon Bekasi Timur dan menyelesaikan penulisan
laporan kerja praktik ini sesuai rencana.
Kerja praktik ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus
dilaksanakan untuk mencapai gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Sipil
FTUI. Tujuan kerja praktik ini adalah untuk menambah wawasan mahasiswa
sehingga mempunyai pengetahuan dan pengalaman mengenai pekerjaan proyek
konstruksi sipil.
Untuk mewujudkan maksud tersebut, kami telah diberi kesempatan oleh PT.
Jasa Ubersakti sebagai kontraktor untuk melaksanakan kerja praktik dari bulan
Oktober 2015 hingga November 2015, dan melengkapi data-data hingga selesai.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan dan penyelesaian laporan praktek kerja lapangan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Bapak Agus Riyanto selaku Project Manager
2. Bapak Jimmi Ranike selaku Manager Konstruksi dan pembimbing
lapangan
3. Para staf dan pegawai yang telah membantu dalam penyusunan laporan
ini.
4. Ibu Mulia Orientalize selaku dosen pembimbing KP
Semoga Allah Subhanahu wa Taala berkenan membalas kebaikan semua
pihak yang telah membantu kami selama proses penyusunan kerja praktik ini.
Laporan KP ini tentunya tidak lepas dari kesalahan sehingga diharapkan kritik dan
saran dari pihak yang berkenan. Semoga laporan kerja praktik ini membawa
manfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Depok, 29 November 2015
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................i
DAFTAR ISI....................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..........................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................1
1.2 TUJUAN PROYEK..........................................................................1
1.3 DATA PROYEK.............................................................................1
1.3.1 DATA UMUM PROYEK.................................................................1
1.3.2 DATA FISIK PROYEK...................................................................2
1.4 LOKASI PROYEK..........................................................................2
1.5 FASILITAS PELENGKAP..................................................................4
1.6 RUANG LINGKUP PROYEK..............................................................5
1.7 PROJECT STATEMENT....................................................................6
1.8 DELIVERABLES............................................................................6
1.9 CONSTRAINT DAN ASUMSI.............................................................6
1.9.1 CONSTRAINT............................................................................6
1.9.2 ASUMSI...................................................................................6
1.10........................................................ SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
7
BAB 2 LOKASI KERJA (SITE PLAN)....................................8
2.1 PENDAHULUAN............................................................................8
2.2 PERENCANAAN SITE PLAN.............................................................8
2.2.1 KANTOR PROYEK....................................................................10
2.2.2 GUDANG MATERIAL DAN PERALATAN...........................................10
2.2.3 BASE CAMP STAF PROYEK DAN BARAK PEKERJA............................10
2.2.4 LOS KERJA BESI DAN KAYU........................................................11
2.2.5 PAGAR PROYEK DAN PINTU GERBANG.........................................11
2.2.6 JALAN KERJA..........................................................................12
2.2.7 PENEMPATAN ALAT BERAT TC, PH, LIFT BARANG DAN LAIN-LAIN......13
2.2.8 POS JAGA..............................................................................14
2.2.9 AREA PARKIR.........................................................................14
2.2.10...................................................................... INSTALASI AIR BERSIH
...........................................................................................15
2.2.11...................................................................... INSTALASI AIR KOTOR
...........................................................................................15
2.2.12............................................................................ INSTALASI LISTRIK
...........................................................................................15
DAFTAR GAMBAR
daftar tabe
BAB 1
PENDAHULUAN
Putih
10. Supplier Bekisting : PT. Putra Saluyu
11. Peruntukan
Semi Basement : Tempat parkir
Lantai lower ground : Kios-kios
Lantai ground : tempat bermain, dan kolam
berenang
Lantai 1 19 : kamar tidur
12. Jenis Kontrak : lump sump fixed price
13. Nilai Kontrak (NK) : Rp. 89.996.000.000,00
14. Cara Pembayaran : Montly payment
15. Uang Muka : 10% dari Nilai Proyek
16.
Retensi : 5%
17.
18.
19.
Semi Basement
Lantai lower ground
Lantai ground
Lantai 1 19
Lantai lower
Ground untuk
kios-kios
Lantai Semi
Basement
sebagai
tempat parkir
Lantai 1-19
sebagai
kamar tidur
Lantai Ground
untuk tempat
bermain dan
kolam berenang
Lokasi
Proyek
banyak
fasilitas
pelengkap
yang
menjadi
Waterproofing coating
Retaining wall
2. Pekerjaan Arsitektur
a. Pasangan dinding
b. Plester aci
c. Finishing Beton
d. Railing Tangga
e. Plafond
f. Screed Lantai
g. Kansteen
h. Siku Kolom
i. Alur ramp
j. Coring dan Grouting Instalasi ME
k. Koef Lampu
tingkat
pengembalian
modal
yang
cepat
bagi
perusahaan.
b. Proyek dengan tingkat kesulitan relatif tinggi diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan sumber daya dalam mengelola
proyek proyek sejenis di masa mendatang.
c. Melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan sumber daya
yang dimiliki dan yang dapat memberikan nilai tambah yang
paling optimmal bagi perusahaan.
1.8 Deliverables
Deliverables dari proyek ini adalah sebagai berikut :
a. Gedung Apartemen
b. As-built Drawing
c. Maintenance Guarantee
kepada
metode
pelaksanaan
yang
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
: Pendahuluan
: Lokasi Proyek dan Pekerjaan Pendahuluan
: Metode Konstruksi dan Peralatan
: Manajemen Proyek
: Permasalahan pada proyek
BAB 2
LOKASI KERJA (SITE PLAN)
2.1 Pendahuluan
Sebelum melakukan pekerjaan konstruksi dibutuhkan melakukan
pekerjaan persiapan diantaranya pekerjaan site plan, perhitungan kebutuhan
sumber daya (listrik dan air), pembuatan shop drawing, pengadaan material untuk
pekerjaan persiapan, mobilisasi peralatan dan pelaksanaan di lapangan.
2.2 Perencanaan Site Plan
Perencanaan site-plan adalah perencanaan untuk tata letak atau lay out
dari fasilitas-fasilitas yang diperlukan selama pelaksanaan proyek. Fasilitasfasilitas yang dimaksud antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
Kantor Proyek
Gudang material dan peralatan
Base camp staf proyek dan barak pekerja
Los kerja besi dan kayu
Pagar proyek dan pintu gerbang
Jalan kerja
Penempatan alat berat, tower crane, dan lift bahan
Lokasi pembuatan komponen precast
Cleaning pit
Pos Jaga
Toilet
Parkir
Instalasi Air Bersih
Instalasi Air Kotor
Instalasi Listrik
Pembuatan lay out untuk pekerjaan persiapan ini harus memperhitungkan
dengan kondisi lapangan yang ada yang disesuaikan dengan gambar lay out yng
direncanakan agar pekerjaan proyek dapat berjalan dengan baik.
Adapun fasilitas fasilitas proyek ini sifatnya adalah sementara, yang
nantinya akan dibongkar setelah pekerjaan proyek selesai dan akan dikembalikan
ke dalam gudang peralatan kontraktor. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam
perencanaan lay out fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan suatu
proyek antara lain:
a. Menempatkan semua fasilitas proyek di luar dari bagian denah proyek
yang akan dikerjakan agar tidak mengganggu pelaksanaan proyek. Kecuali
jika lahan terlalu sempit dan atau telah tersedia lahan area gedung
(biasanya struktur basement) untuk dapat ditempati.
b. Menempatkan material bangunan, seperti: besi beton, kayu, panel beton
dan lainnya, harus dipisahkan sesuai dengan jenis dan ukurannya, sehingga
memudahkan penyimpanan dan pengambilannya.
c. Menempatkan material-material yang harus terlindung dari cuaca, seperti:
semen maupun material finishing lainnya dalam gudang tertutup.
d. Menempatkan alat-alat berat seperti tower crane pada posisi strategis, agar
dapat menjangkau seluruh area kerja yang diperlukan dengan tetap
memperhatikan aspek kemudahan erection dan dismantling.
e. Merencanakan jalur jalan kerja dan arus lalu lintasnya secara benar baik
lalu lintas material maupun manuver alat-alat berat.
f. Menempatkan los kerja tidak jauh dari penumpukan material.
g. Menempatkan pos jaga yang tepat sehingga memudahkan mengawasi
seluruh kegiatan proyek.
a.
b.
c.
Ada pun pekerjaan site plan dibuat dari beberapa kondisi antara lain :
Kondisi pekerjaan substructure (struktur bawah)
Kondisi pekerjaan upperstructure (struktur atas)
Kondisi pekerjaan finishing
yang menggunakan alat bar bender dan bar cutter. Di los pembesian ini
dibuat berbagai jenis tulangan seperti sengkang, cakar ayam,
rangkaian tulangan kolom, dan rangkaian tulangan balok. Los kerja
kayu digunakan sebagai tempat pembuatan bekisting dan pekerjaan kayu lainnya.
Bangunan untuk fasilitas ini dibuat lepas tanpa dinding (los) dan diberi penutup
atap, agar para pekerja dapat bekerja dengan nyaman. Pada Proyek ini, los kerja
besi berada di area dekat danau.
2.2.7 Penempatan Alat Berat TC, PH, lift barang dan lain-lain
Penggunaan alat berat seperti TC, PH, lift barang, gondola sangat
dibutuhkan untuk proyek proyek konstruksi gedung-gedung bertingkat tinggi
untuk transpotasi material dan alat-alat ke arah vertikal. Tower crane merupakan
alat berat yang biasanya digunakan untuk mengangkut material material
pekerjaan struktur secara vertikal seperti besi beton, bekisting, beton cor, dan
material lainnya. Penempatan tower crane harus berada pada lokasi strategis yang
bisa menjangkau seluruh areal proyek konstruksi bangunan yang akan dikerjakan
dengan manuver yang aman tanpa terhalang. Penggunaan tower crane juga harus
memperhatikan beban maksimum yang mampu diangkatnya.
2.2.11 Instalasi
Instalasi
Air
Kotor
air
ada
air
bored
toilet,
pile,
air
dari
mutu
air
setempat,
pada
sisa
proyek
pekerjaan
dan
lain-lain.
pengolahan
buangan
telah
persyaratan
kemudian
air
Gerbang
proyek
Gudan
gArea
toilet
jalan
Ruang
Bekas
kerja
Pos jaga safety
kantor
proyek
Los
Kantor proyek
dan
pembesian
ruang rapat
dipindah
ke lantai basement
tower A
digunakan
menganalisa
sebagai
kapasitas
dukung
bahan
dan
pertimbangan
penurunan.
dalam
Tuntutan
yang dipilih
menentukan tipe dan kedalaman fondasi
untuk mengetahui posisi muka air tanah
untuk mengetahui besarnya penurunan
menentukan besarnya tekanan tanah terhadap dinding
ini
meliputi
pekerjaan
pengukuran
untuk
sesuai
dengan
gambar
dan
harus
memperoleh
pelaksanaan pekerjaan.
e. Setiap tanda yang di buat oleh tim pengawas ataupun oleh
kontraktor harus di jaga baikbaik, bila terganggu atau rusak
harus diperbaiki oleh kontraktor atas tanggungan sendiri.
2.3.3 Land Clearing (Pembersihan dan Kupasan).
Pekerjaan ini mencakup penggalian, penimbunan dan
pemadatan atau pembuangan material sisa atau pembuatan stok
tanah dari badan jalan atau blok kavling sesuai dengan
spesifikasi ini dan yang memenuhi garis, kelandaian dan
penampang melintang yang ditujukan dalam gambar atau
ditentukan oleh tim pengawas.
BAB 3
METODE KONSTRUKSI DAN PERALATAN
3.1 Pendahuluan
Metode konstruksi proyek memiliki peran yang sangat penting dalam
proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek yang menyangkut
masalah biaya, kualitas, dan waktu pengerjaan proyek. Aspek teknologi, sangat
berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak
diterapkan dalam metode-metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan
metode yang tepat, praktis, cepat, dan aman, sangat membantu dalam
penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi.
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan
suatu metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan. Khususnya
pada saat menghadapi kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan
yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode
pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu
dalam
penyelesaian
proyek
konstruksi
bersangkutan.
Hal-
hal
yang
Keterangan
-6.000
3 m, 3.3 m, 2,1 m
-3.200
-16.000
-4.600, -4.000, -3.700
Concrete
Elevasi Lantai Dasar
+0.000
Jumlah
Lantai
Basement 2 lantai
(Rencana)
Jumlah Lantai Gedung di atas 19 lantai
Semi Basement (Rencana)
Tinggi Gedung Rencana
Kondisi Tanah
50 m
Tanah
Sistem Struktur
kedalaman 10 m
Semi top down
keras
mencapai
Resume
Spesifikasi
Mutu beton
- kolom
basement- lt 4)
Fc = 30 Mpa
Fc = 40 Mpa
Fc = 30 Mpa
Fc = 30 Mpa
2 hari
10 hari
Fy = 5000 kg/cm2
Fy = 2400 kg/cm2
-
170 ton
-
Uji tekan
Uji Tarik
-
Fungsi
Alat Berat
Gambar
Spesifikasi
Alat
sebagai
pengangkut
proyek konstruksi
vertikal bahan-
ini berjumlah 2
bahan yang
dengan radius
diperlukan untuk
Tower
pekerjaan
60 m memiliki
Crane
struktur seperti
kemampuan
baja, bekisting,
sedangkan Tc 70
material
m memiliki
material lainnya..
kemampuan
alat untuk
membawa mix
kapasitas 7 m3
Truck
Mixer
Excavator
memindahkan
berjumlah 2
dengan kapasitas
galian maupun
bucket 1 m3
urugan.
untuk
Dump Truck
mengangkut
berjumlah 2 truk
Dump
dengan kapasitas
Truck
timbunan dengan
sekitar 9 m3
Excavat
or
bantuan
excavator.
untuk
Terdapat 7
mempermudah
gondola yang
pengerjaan yang
digunakan dalam
berkaitan dengan
proyek apartemen
dinding luar,
Lagoon, dengan
seperti finishing
kemampuan
angkut masing-
luar dan
masing gondola
pengecatan
Passeng
er Hoist
(PH)
tertentu
untuk
Terdapat 2 PH
mengangkut
dengan daya
pekerja, material,
tampung
dan peralatan.
Bar
Cutter
Alat Bantu
Fungsi
untuk
membengkokkan
besi
Gambar
untuk memadatkan
Vibrat adukan beton di tempat
or
pengecoran, seperti
pengecoran balok dan
kolom.
untuk menyambung
untuk sambungan
Alat
Las
Komp
pekerjaan pembersihan,
resor Udara
(air
compressor)
Alat
ukur
theodolit
Water
pass
untuk mengecek
kedataran suatu bangunan. Alat
ini juga digunakan untuk
mengukur perbedaan ketinggian
elevasi.
digunakan sebagai
penyangga pekerjaan
struktur, penyangga
bekisting, membantu
pekerjaan finishing,
Scaf
olding
Tangk
i dan pompa
air
untuk
memenuhi
kebutuhan proyek.
Alat ini digunakan
untuk meratakan lapisan
Trowe lantai
l
lapisan
setelah
diberi
pengeras
(floor
hardening)
Bekis
ting Kayu
Keterangan
Material
Gambar
beton
pihak
Beton
dilakukan
supplier
pengawasan
oleh
dengan
dari
quality
dengan
yang
diinginkan.
Material
baja
yang
tegangan
minimum
Baja
kg/cm2
baja
dan
polos
baja
kg/cm2.
Dalam
material
baja
leleh
2400
ulir
proyek
yang
5000
ini
dipakai
yaitu 20x60x7cm
Mortar
ater
pr
oofing
Bo
nding
Agent
untuk
mengikat
dan
membentuk
Ka tulangan
dan
pembesian
wat
sehingga
Bendrat
membentuk
suatu
yang
mirip
yang
Digunakan
berbeda.
pada
bagian
sebagai
bahan
F basement
finishing
lantai
parkir
loor
Harden kendaraan agar lantai tidak
mudah
er
aus
dan
untuk
dengan
lalu
digosok.
Kawat ayam biasanya
digunakan sebagai seperator
Ka
wat
ayam
saluran
air
bersih
dan
air
buangan.
pekerjaan
bekisting,
pembesian
dan
pengecoran,
Pilecap
Setelah pekerjaan bore pile selesai maka dilajutkan
pelat
lantai.
Struktur
atas
merupakan
struktur
yang
meneruskan basement.
a. Kolom
Kolom merupakan struktur utama dari bangunan portal
yang berfungsi memikul beban vertikal, beban horizontal,
maupun beban momen yang berasal dari beban tetap, maupun
Konsep
perancangan
balok
menggunakan
metode
lantai
merupakan
elemen
konstruksi
yang
dan
dump
truck.
Penggalian
manual
dilakukan
atau
acuan
merupakan
suatu
konstruksi
dalam
pemasangan
sehingga
akan
diperoleh
sedangkan
untuk
bekisting
kolom
adalah
10
hari.
2. Cairan beton dimasukkan dalam tiga lapis, tiap lapis ditumbuk 25 kali
dengan tongkat baja untuk memadatkan
3. Selanjutnya kerucut dibuka secara perlahan lalu kerucut segera diletakkan
dalam posisi terbalik sebagai acuan pengukuran runtuhnya adukan beton
4. Segera setelah adukan beton runtuh, tinggi timbunan beton diukur dan
disesuaikan dengan mutu slump pada standar proyek yaitu 122 cm.
5. Pengujian slump dilakukan 3 kali kemudian diambil rata-rata dari ketiga
pengujian untuk mengetahui slump beton.
6. Apabila rata-rata dari ketiga nilai pengujian slump beton tersebut
memenuhi persyaratan mutu, maka pengecoran segera dilakukan namun
jika nilai slump tidak memenuhi, beton akan dikembalikan ke supplier
kemudian supplier bertanggung jawab untuk membawa kembali pesanan
beton sesuai dengan permintaan kontraktor.
3.7.4 Pekerjaan Slab dan Balok
a. Pekerjaan Penulangan Pelat
Penulangan pada pelat dilakukan ketika bekisting pelat
telah selesai dipasang. Pekerjaan penulangan pelat adalah
memasang
tulangan
bawah
kemudian
dilanjutkan
dengan
yang diinginkan
tercapai.
Pada
dipastikan
bersih
dari
sampah-sampah.
Untuk
1. Beton ready mix dituang dari concrete mixer truck ke concrete pump
truck. Untuk mencegah beton setting pada saat pengiriman beton dari
batching plant ke lokasi proyek, digunakan admixture retarder sesuai
dengan takaran penggunaan yang telah ditentukan oleh supplier beton. Jika
penggunaan retarder terlalu banyak akan menyebabkan waktu setting
beton menjadi lebih lama saat beton telah di cor.
2. Beton dituang ke atas bekisting balok dan pelat lantai dengan
menggunakan pipa tremie dengan tinggi jatuh maksimal 1,5 m karena jika
tinggi jatuh lebih dari 1,5 m maka material yang lebih berat akan jatuh
terlebih dahulu sehingga menimbulkan segregasi pada beton.
3. Beton dituangkan di beberapa tempat dalam 1 zona pengecoran, selapis
demi selapis lalu dibiarkan mengalir kemudian dipadatkan dengan vibrator
untuk mengeluarkan udara yang berada diantara beton dan bekisting agar
cairan beton dapat memenuhi rongga kosong. Pemadatan beton dengan
vibrator bertujuan untuk mencegah adanya rongga kosong pada beton
setelah beton kering.
4. Setelah beton telah memenuhi 1 zona pengecoran, kemudian lapisan beton
diratakan dengan ruskam kayu sesuai dengan tinggi beton yang telah
ditentukan. Untuk membatasi zona pengecoran, digunakan kawat ayam
yang berfungsi sebagai stop cor, untuk menghambat aliran beton ke luar
zona cor.
5. Ketika beton setengah kaku, permukaan lapisan beton diratakan dengan
trowel
6. Saat beton telah setting, kelembapan beton harus dijaga dengan cara
menyiramkan air pada lapisan beton untuk mencegah keretakan pada
lapisan beton.
7. Bekisting pelat dan balok dilepas setelah 2 hari
8. Pada kegiatan pengecoran berikutnya, untuk menyambung lapisan beton
lama dengan lapisan beton baru diantara sambungan zona pengecoran 1
dan 2, digunakan bonding agent dengan cara dioleskan dengan kuas ke
permukaan beton lama yang akan menjadi sambungan beton baru.
Selanjutnya zona berikutnya segera di cor saat bonding agent masih basah.
pekerjaan
penulangan
ramp
meliputi
ramp
langkah pekerjaan
tulangan
selesai
selanjutnya
dilakukan
utama
dilakukan
sepanjang
tinggi
kolom
perlantai
Sedangkan
penekukan
pada
sengkang
mengikatkan
tulangan
utama
kolom
dengan
jumlah
tulangan
pokok
sengkang
disesuaikan
dan
stek
tulangan
mengencangkan
sebelumnya
dengan
kolom
lantai
di
atasnya.
Penyambungan
b. Pemasangan bekisting
1.
(marking).
2. Kemudian memasang sepatu kolom
yang berfungsi
selesai
dilakukan,
dilakukan
marking
pemasangan
yang
telah
bekisting
dibuat.
sesuai
Pemasangan
(form
oil).
Sebelum
dipasang
bekisting
bekisting.
Sedangkan
untuk
memastikan
untuk
kolom
K350,
K400,
K450,
dilakukan
vibrator.
1/3
Kegiatan
tinggi
kolom
tersebut
sampai
diulangi
setiap
adonan
beton
8. Pengawasan
dilakukan
secara
kontinu
terhadap
pelaksanaan pengecoran.
9. Pengecoran kolom pada proyek apartemen Lagoon
dihentikan setiap mencapai satu lantai.
10.
Setelah beton kolom setting, proses curing dimulai dengan cara
menutupi permukaan beton kolom dengan kain basah selama 3 hari
11. Selanjutnya bekisting kolom dilepas setelah 10 hari dari waktu
pengecoran
3.7.7 Pekerjaan Plumbing
a Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, gambar rencana (shop drawing)
pekerjaan pipa instalasi air bersih, dan air kotor telah disiapkan,
beserta penetapan material pipa, lahan kerja serta alat kerja
untuk pemasangan pipa. Di proyek ini pipa untuk air bersih dari
ground water tank menuju rooftop menggunakan material besi,
sedangkan dari rooftop ke lantai-lantai memakai pipa PPR. Untuk
air kotor, air hujan, dan air bekas menggunakan material PVC.
b Tahap Pemasangan Pompa dan Tangki air
Pada tahap ini dilakukan pemasangan booster pump
dimana satu set booster pump terdapat dua pompa dipasang
paralel. Pompa yang dipakai disini menggunakan pompa diesel.
Kode
Pompa
SP
SP
Service
Pompa
Sumppit S.
Basement
Pompa
100
Total
Head
(MKA)
12
Power
Input
(KW)
2,2
150
16
3,7
Kapasita
s (Lpm)
SP
SWP-1
SWP-2
SWP-3
Sumppit R.
Genset
Pompa
Sumppit R.
Pompa
Pompa
Sewage Pit - 1
Pompa
Sewage Pit - 2
Pompa
Sewage Pit - 3
150
16
3,7
150
12
2,2
150
12
2,2
150
12
2,2
tahap
dan
ini
yang
memberi
Kemudian
harus
tanda
dilakukan
jalur
diperhatikan
instalasi
pemasangan
adalah
dan
pipa
titik
dan
bata
Pipa
yang
melalui
pelat,
balok
atau
kolom
Tipe Unit
Janitor
Kios
Toilet Umum
Tipe Studio, STC
Tipe 2B, 2BC, 2BC+, 2BC++
Tipe 3BC
dan
memberi
tanda
jalur
instalasi
dan
titik
yang
terpasang
ditanggulangi/diperbaiki.
sehingga
dapat
segera
BAB 4
MANAJEMEN PROYEK
dipilih melalui
kontraktor.
Keuntungan pihak kontraktor:
1. Potensi keuntungan yang lebih besar karena kontraktor memiliki
kebebasan dalam pemanfaatan metode konstruksi dan sumber daya
untuk menyelesaikan proyek.
2. Partisipasi minimal dari owner terhadap pelaksanaan kegiatan
konstruksi karena penggunaan kontrak ini menunjukkan bahwa yang
diharapkan oleh owner adalah hasil proyek konstruksinya.
sejumlah 10% dari nilai proyek keseluruhan kepada kontraktor sebagai uang muka.
Selanjutnya pembayaran dari owner di bayarkan tiap bulan (monthly payment)
dengan pembayaran sebesar 5% dari nilai proyek. Pembayaran dari owner akan
dihentikan saat uang sejumlah 95% dari nilai proyek telah dibayarkan kepada
kontraktor. 5 % dari sisa pembayaran akan ditahan sebagai retensi yang kemudian
akan dibayarkan owner kepada kontraktor yang terbagi selama 2 kali masa
pembayaran pada masa pengawasan dan pemeliharaan hasil konstruksi yaitu selama 1
tahun setelah kegiatan konstruksi selesai.
54
lapangan
diperlukan
untuk
memperlancar
kegiatan
55
56
57
mandatory
terhadap
pihak
kontraktor
sebagai
perintah
58
Pekerjaan persiapan
Pekerjaan struktur bawah
Pekerjaan struktur atas
Pekerjaan arsitektur
59
Pekerjaan Persiapan
Pembuatan jalan masuk dan jalan sementara
Penyediaan air bersih
Pengadaan tenaga listrik
Pagar dan pos jaga sementara
Pekerjaan tanah
Galian tanah dan urugan tanah
Pekerjaan Struktur
Pekerjaan struktur bagian bawah
Pekerjaan pondasi tiang pancang beton pracetak
Pekerjaan beton
Pekerjaan beton pile cap
Pekerjaan beton dinding pit lift
Pekerjaan beton lantai
Pekerjaan beton GWT dan R pompa
Pekerjaan beton sumpit
Pekerjaan struktur bagian atas
Lantai semi basement
Pekerjaan beton kolom
Pekerjaan beton shear wall
Pekerjaan beton tie beam
Pekerjaan beton pelat lantai
Pekerjaan beton tangga
Pekerjaan beton retaining wall
Pekerjaan floor hardener pelat lantai
Lantai lower ground
Pekerjaan beton kolom
Pekerjaan beton shear wall
Pekerjaan beton balok
Pekerjaan beton pelat lantai
Pekerjaan beton tangga
Pekerjaan floor hardener pelat lantai
Lantai ground
Pekerjaan beton kolom
Pekerjaan beton shear wall
Pekerjaan beton balok
Pekerjaan beton pelat lantai
Pekerjaan beton tangga
Lantai 1
60
sangat
kecelakaan,
rentan
terhadap
bahaya
kehilangan
nyawa,
maupun
seperti
terjadinya
kehilangan
secara
61
pedoman
dasar
pelaksanaan
K3L
pada
proyek
No.Per.
01/MEN/1980
tentang,
K3
pada
Pedoman
tentang,
K3
pada
tempat
kegiatan konstruksi.
d. Permenaker No. PER 05/MEN/1996 tentang SMK3.
e. UU No. 18 Tahun 1999 tentang, Jasa Konstruksi.
f. UU No. 21 Tahun 2003 tentang Konvensi ILO No. 81
mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan dalam Industri dan
Perdagangan.
g. Kepres No. 22 Tahun 1993 tentang, Penyakit yang timbul
karena hubungan kerja.
program
proyek
K3L
untuk
pembangunan
mencegah
apartemen
timbulnya
ini
bahaya
terdapat
seperti
62
yang
kecelakaan
dan
memungkinkan
melakukan
untuk
tindakan
terjadinya
pencegahannya
penyakit
yang
dapat
ditimbulkan
oleh
sampah,
serta
63
keselamatan
(safety
training)
guna
menunjang
subkontraktor
keselamatan
kerja
kami
yang
memberikan
berkaitan
pelatihan
dengan
kegiatan
dengan
cara
penganggulangan,
dan
upaya
pencegahannya.
d. First aid
Memberikan pelatihan tentang pertolongan pertama pada
kecelakaan
untuk
kecelakaan-kecelakaan
kecil
yang
64
65
plug,
ear
untuk
(rubber
boot) berfungsi
sebagai
alat
Jenis Pengaman
Kerja
Pelindung Diri
(Umum)
2.
Sepatu safety
3.
Sarung Tangan
Standar
Pengamanan
- Helmet
- Sepatu
- Pakaian Sopan
- Memakai
Sepatu
- Mempuyai
safety toe yang
tahan benturan
-Dari bahan
tahan panas,
tidak mudah
Yang wajib
menggunakan
- semua orang yang
berada di area
proyek
- Operator alat berat/
mekanik
- Staf, Engineer,
Koordinator
Lapangan
- Tukang Besi,
ducting, baja & Las
- Teknisi Listrik
66
4.
Masker Las
5.
6.
Kaca mata
7.
Masker
a. Safety Belt
b. Full Body
Harnest
sobek
- dari bahan
yang tidak
menghantarkan
listrik
- Dapat
melindungi
mata&wajah
dari
percikan api
Dapat
mengurangi
kadar bising >
85 dB
Tahan terhadap
percikan puing &
debu
Dapat menahan
bahaya partikelpartikel debu/
asap
Mampu
menahan beban
(maks. 100 kg)
- Tukang las/welder
Operator genset
Tukang bobok,
tukang gerinda &
pekerjaan
Pengikisan
Tenaga kebersihan,
tukang gerinda
Pekerja yang
berpotensi jatuh
bebas dari 2 m s/d <
3m
67
Pemasangan
railing
tepi
lantai
atau
lubang
dengan
mudah
terlihat
serta
terjangkau.
Jenis
tabung
68
h.
P3K
Kotak
harus
ditempatkan
pada
Kotak
tempat-tempat
yang
BAB 5
PERMASALAHAN PADA PROYEK
saat
pelaksanaan
pengecoran
pelat
podium,
menggunakan
calbond/bonding
agent
untuk
beton.
Untuk
mengatasi
permasalahan
jika
70
71
program
K3L
telah
dibuat
guna
menunjang
safety,
bahkan
terdapat
pekerja
yang
bekerja
di
72