Stability Tower
Stability Tower
Stability Tower
: 94.600 kg
: 49.400 kg
Sebagai hasil dari beban / pengaruh angin, tall tower mengalami vibrasi
Periode getaran untuk vertical vessel harus dibatasi, karena vibrasi alami yang
besar dapat mengakibatkan kegagalan dari vessel (fatique failure)
Ta 0,80
WH
Vg
(3.29)
H
T 0,0000265
wD
t
..(3.30)
Dengan:
T = periode getar dari vessel, detik
Ta = periode getar maksimum yang diizinkan pada vessel, detik
D = diameter luar dari vessel, ft
g = percepatan gravitasi bumi, 32,20 ft/detik2
(3.32)
C tidak boleh lebih dari 0,12
H
T 0,0000265
wD
t
.(3.33)
V = Cd x W..(3.34)
Cd = C x I x K = 0,1..(3.35)
0,067
T
C
(3.36)
= (067 / 0,639)
= 0,105
Karakteristik tempat (zone gempa) untuk waktu getar (Ts) tidak diketahui, maka dipakai
S = 1,50 (karena T < 2,50 detik)
C x S = 0,105 x 1,50 =0,1575
Dipakai harga maksimum CS: 0,14 ( Freeze , 1959 )
V = Z x I x K x (CS) x W.(3.37)
Z = 1 (untuk zone 4)
= Cd x W..(3.38)
Dengan:
Cd = Z x I x K x (CS).(3.39)
Untuk daerah Serang:
Cd
= Cd x W
12 xM
3,14 xR 2 xSvxE
(3.42)
12 x1.868.692,20
3,14 x 4,588 2 x1,00 x 23.226,3
x ( 1/ 144 )
= 8,6 / 144 ft
= 059 ft
= 0,78 inchi
= 1,798 cm = 17,98 mm
Terpakai t plat untuk shell: 24 mm, jadi cukup aman
SS
M SB
3,14 xR 2 (ts c)
.(3.43)
Dengan c = corrosion allowance untuk skirt material (data dipakai pabrik: c = 1,60 mm =
05248 ft)
SS
1.868.692,20
3,14 x 4,588 2 (0,0492 0,005248)
= 643.267,47 lb/ft2
e). Perhitungan beban angin terhadap vessel
Data data perancangan:
1. Pada perancangan ini, perhitungan wind load (beban karena angin)
dihitung berdasarkan pada ANSI A 58.1-1982
2. Wind pressure yang dirancang ditentukan untuk sembarang ketinggian
terhadap ground level, dihitung berdasarkan rumus:
P q b xCq xCe
..(3.44)
Dengan:
P = design wind pressure, lb/sft
qb
Wind stagnation pressure pada ketinggian standard yaitu 30 ft (dari ground
level), dicari dari tabel 3.1dibawah:
Tabel 3.1. Kecepatan angin dan tekanan stagnant
Kecepatan angin
70
80
90
100
110
120
130
13
17
21
26
31
37
44
qb
, Psf
Cq
= Shape factor (pressure coefficient)
Untuk round / elliptical vessel / tower = 0,80
Cq
Jika pada vessel ditempelkan berbagai jenis attachment, maka
, diambil 0,90
Ce
= Koefien gabungan antara ketinggian, vessel exposure dan gust coefficient, dicari
dari tabel 3.2
Ce
Coeficient
Exposure C
Exposure B
0-20
20-40
40-60
1.2
1.3
1.5
0.7
0.8
1.0
60-100
1.6
1.1
100-150
150-200
200-300
1.8
1.9
2.1
1.3
1.4
1.6
(above
ground
level), ft.
300-400
2.2
1.8
At height, ft
qb
Ce
Cq
0-20
20-40
40-60
60-100
26
26
26
26
0.7
0.8
1.0
1.1
0.8
0.8
0.8
0.8
14.56
16.64
20.80
22.88
Pw 0,0025 xVw
.(3.45)
Dengan:
Pw = tekanan yang ditimbulkan, lb/ft
Vw = kecepatan angin, mph
Pw = 025 x 109, 61x 109,61 lb/ft
= 303 lb/ft
Luasan yang terkena beban angin pada sisi menara (projected area), dihitung sebagai
berikut:
A = Fs x D x H.(3.46)
Dengan:
Fs = shape factor, untuk silinder yang pada permukaannya dipasangkan
attachment, dipakai Fs = 0,85
D = diameter tower absorber, ft
= 2.842 mm = 2.842 x 3,208 ft = 9,117 ft
H = ketinggian tower absorber,
Momen yang bekerja pada bagian dasar tower absorber, Mt, dihitung sebagai
berikut:
Gaya geser, V, dihitung dengan rumus:
V AxPw
(3.47)
= 477,52 x 303 lb
= 14.342,73 lb
Ketinggian skirt = 4,00 m (data pabrik)
hT = 4 , 00 x 3,28 ft
= 13,12 ft
Momen geser, M, dihitung dengan rumus:
M Vxh1
(3.48)
Dengan:
h1
= H/2
= 61,62 /2
= 30,81 ft
M = 14.342,73 x 30,81 lb ft
= 441.898,59 lb-ft
Momen yang bekerja (geser) pada dasar tower, MT , dihitung sebagai berikut:
M T M hT (V 0,50 xPw xD1 xhT )
.(3.49)
Dengan:
D1
= 60,62 ft
Sw
441.8898,59
4,628 2 x3,417 x0,0787
.(3.51)
= 76.721,34 lb/ft2
h) Pengecekan pengaruh angin saja:
Pengecekan tebal didasarkan pada pengaruh angin saja:
Tebal plat yang diperlukan: tr, dihitung dengan rumus:
tr
12 xM
R x3,14 xSxE
2
(3.52)
Dengan:
S = tergangan maksimum yang diizinkan oleh material
E = joint effisiensi = 0,85
i) Beban bobot mati (dead weight stress)
Dari data pabrik diketahui bahwa berat bejana absorber, sangat tergantung pada
kondisi pemakain absorber
: 94.600 kg
: 46.527 kg
: 49.400 kg
: 206.300 kg
Bobot mati (dead weight) dari vessel pada berbagai keadaan operasi, dapat dilihat pada
tabel 3.3
Tabel 3.3 Bobot mati vessel pada berbagai kondisi operasi
Kondisi
pemakaian
mati
vessel
Kosong
vessel, kg
49.400
vessel, lb
108.927,0
(baru)
Kosong
46.527,0 kg
102.592,03
(terkorosi)
dari mati
dari
Operasi/dipaka
94.600
142.443,0
i
Test hidrostatik
206.300
454.891,15
W
xDxt
(3.53)
Dengan:
t = tebal plat yang dipakai , ft
W = bobot mati absorber sampai dengan dasar, lb
D = diameter vessel, ft
Diameter vessel (outside) dari absorber
= 2 x 4,628 ft
= 9,256 ft
Tebal plat terpakai,
t = 0787 ft
3,14 xDxt
Perhitungan stress bobot mati (basis pada bagian bawah absorber), dapat dilihat pada
tabel 3.4
Tabel 3.4 Dead weight stress vessel pada kondisi operasi
Kondisi
Berat / bobot
pemakaian
mati dr vessel,
S dw
vessel
Kosong
lb
108.927,0
47.682,98
(baru)
Kosong
102.592,03
46.223,09
(terkorosi)
, (lb/ft2)
S ap
Operasi/absorbe
SS
142.443,0
r dipakai dipakai
Test hidrostatik 454.891,15
62.354,667
199.129,378
(dengan air)
S dw
Sw
SS
Sw
S ap
S dw
Netto stress yang bekerja pada down-wind side, adalah tegangan tekan (compressive
stress), dengan arah kebawah nilainya positif:
Sdown-wind = (Sdw + Sw + Ss - Sap)..(3.55)
Tabel 3.5 Tabel perhitungan tegangan yang bekerja pada vessel saat test hidrostatik
Seismic stress,
Up-wind side
+ 643.267,47
lb/ft2 **)
Wind load stress,
+ 76.721,34
+ 76.721,34
lb/ft2
Internal working
+ 224.587,26*)
- 224.587,26*)
lb/ft2
Dead weight
- 199.129,378
+ 199.129,378
stress, lb/ft2
Stress (netto)
668.725,34
617.809,60
pressure stress,
lb/ft2
*) Dapat dilihat pada hitungan tebal shell dari absorber (Actual stress = 153
MPa = 224.587,26 lb/ft2)
**) Mengacu pada Paul Buthod (Pressure vessel Handbook), seismic stress
diperhitungkan untuk pengecekan ketebalan plat (stabilitas absorber),
karena lebih besar dibanding wind load
***) Tegangan tarik (tensile stress) diijinkan (data pabrik):
St = 6088.8*1.2
= 7306.56 psi (50.37696 MPa)
= 1.052.144,6 lb/ft2
Tegangan kompresi (compressive stress) diijinkan
Sc = lebih kecil dari St, Sb
= 7306.56 psi (50.37696 MPa)
= 1.052.144,6 lb/ft2
a.) Pada saat test hidrostatik, beban gempa (momen puntir) yang bekerja pada
shell absorber (dari hitungan gempa di depan) = 1.868.692,20 lb ft
b.) Pada saat test hidrostatik, beban angin yang bekerja pada shell absorber (momen
lengkung / bending momen) = 441.898,59 lb-ft
c.) Jadi pada saat tes hidrostatik, beban yang berpengaruh adalah seismic load (beban
gempa)
Karena: M seismic > M wind load
Dari tabel 3.5, terlihat bahwa dengan memakai:
Tebal skirt (untuk penyangga shell) t nominal = 10/16 (15 mm) dan
Tebal plat shell, t nominal = 15/16 (24 mm),
Dapat disimpulkan:
1.
2.
Seismic
Wind stress,
pemakaian
mati
stress, Ss,
Sw *)
vessel
vessel, lb
stress,
(lb/ft2)
(lb/ft2)
Kosong
108.927,0
(lb/ft2)
47.682,98
154.035,08
76.721,34
(baru)
Kosong
102.592,03
46.223,09
(terkorosi)
Operasi/absorbe
142.443,0
62.354,667
294.973,83
76.721,34
199.129,378
643.267,47
76.721,34
dari
r dipakai
Test hidrostatik 454.891,15
S dw
,
(dengan air)
*) Tegangan yang ditimbulkan oleh beban angin, berdasarkan rumus yang dipakai, tidak
dipengaruhi oleh bobot mati absorber, sehingga untuk kondisi absorber apapun wind
load stress tetap
Demikian juga untuk internal working pressure, pada saat tower berdiri (kosong =
belum dipakai), maka internal pressure stress = 0
Sedangkan saat tower itu dipakai, tegangan karena internal working pressure sesuai
dengan tekanan kerjanya. Tegangan yang bekerja sebagai berikut:
Test hidrostatik: 155 MPa (224.587,26 lb/ft2),
Tekanan kerja = 2,382 MPa
Saat operasi: 101 MPa (146.343,96 lb/ft2)
Tekanan kerja = 1,410 MPa