BAB I
PENDAHULUAN
Panggung ekonomi Indonesia tidak pernah sepi dari hiruk pikuk peristiwa
dramatis. Sejak kemerdekaan, krisis ekonomi datang silih berganti. Tahun 1945
s.d 1966 masa pancaroba perekonomian karena sebagian besar kegiatan
domestik ditindih oleh krisis politik yang tidak pernah bosan hadir di tengahtengah masyarakat. Tahun 1966 ekonomi ambruk, yang ditandai dengan inflasi
nyaris tanpa batas, penggangguran tak terbendung dan kemiskinan kian
menyeruak.
Kemerdekaan yang diproklamasikan pada tahun 1945 telah memberikan
kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-citanya Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam wadah negara yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila .
Tata ekonomi Indonesia selalu ditekankan berdasarkan Pancasila. Ini bukan
hanya suatu ungkapan bagus, yang setiap kali harus dikatakan, tetapi dimaksud
sebagai pedoman arah dasar bagi tata susunan ekonomi nasional dan sikap
mental yang mendasarinya. Idealnya sistem ekonomi Indonesia adalah suatu
tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi pancasila, suatu ekonomi nasional yang
merupakan usaha bersama dan yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan di bawah pimpinan pemerintah.
Memang, mungkin sistem ini secara finansial tidak begitu menguntungkan,
tetapi lebih bersifat manusiawi karena mengutamakan unsur sosial, keadilan,
dan persaudaraan, atau dapat disebut tata ekonomi yang bermoral. Inilah citacita kita, pedoman yang normatif , tetapi sayangnya belum menjadi kenyataan.
Jika kita kaitkan sistem ekonomi pancasila sangat berkaitan dengan sistem
ekonomi kerakyatan, yang didalam sistem ekonomi pancasila itu digali dan
dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa
prinsip dasar yang ada dalam sistem ekonomi pancasila tersebut antara lain
berkaitan dengan prinsip kemanusian, nasionalisme ekonomi, demokrasi
ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
Namun, sistem ekonomi pancasila ini hanya sebuah impian yang tidak realistis
dan tidak mungkin dapat tercapai, hal ini dikarenakan jauh dari kenyataan
kehidupan sehari-hari dan menyimpan dari gambaran ideal tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara indonesia adalah sistem
perekonomian pancasila,ini berarti sitem perekonomian yang dijalankan
diindonesia harus berpedoman oleh pancasila sehingga secara normatif
pancasila dan uud 1945 adalah landasan idil sistem perekonomian diindonesia.
Sistem ekonomi indonesia adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur
perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk meraih suatu
tujuan,sistem perekonomian disetiap negara dipengaruhi oleh beberapa
faktor,antara lain ideologi bangsa,sifat dan jati diri bangsa dan struktur ekonomi.
a.
b.
d.
mengarah pada pengambilan inisiatif yang berasal dari daerah dalam proses
pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja bary dan merangsang
peningkatan kegiatan ekonomi.
Pembangunan Ekonomi daerah adalah suatu proses yang mencangkup
pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri alternatif, perbaikan
kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih
baik, identifikasi pasar, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan perusahaan
perusahaan baru.Tujuan Utama setuap upaya pembangunan ekonomi daerah
adalah meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja bagi masyarakat daerah
dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Pemerintah Daerah bersama
masyarakatnya harus mengambil inisiatif pembangauan daerah.Oleh Karena Itu
Pemerintah Daerah dengan dukungan partisipasi masyarakatnya harus mampu
menaksir potensi sumber daya yang ada dan diperlukan untuk merancang dan
membanguan perekonomian daerah.
Dalam pemberdayaan masyarakat, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),
Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi memiliki
potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Peran UMKM
yang besar ditunjukkan oleh kontribusinya terhadap produksi nasional.
Dengan perspektif peran seperti: meningkatnya produktivitas UMKM,
meningkatnya proporsi usaha kecil formal, meningkatnya nilai ekspor produk
usaha kecil dan menengah, berfungsinya sistem untuk menumbuhkan wirausaha
baru berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dan meningkatnya kualitas
kelembagaan dan organisasi koperasi sesuai dengan jati diri koperasi. Arah
kebijakan mengembangkan, memperkuat dan memperluas usaha kecil dan
menengah (UKM). Dengan berbagai progam-progam pembangunan.
Berbagai program tersebut antara lain, Program Penciptaan Iklim Usaha bagi
UMKM, yang bertujuan untuk memfasilitasi terselenggaranya usaha yang efesien
secara ekonomi, sehat dalam persaingan, dan non-dikriminatif bagi
kelangsungan dan peningkatan kerja usaha UMKM, sehingga dapat menggurangi
beban administrasi, hambatan usaha dan biaya usaha maupun meningkatkan
rata-rata skala usaha, mutu layanan perijinan usaha, dan partisipasi stakeholder
dalam pemgembangan kebijakan UMKM.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Ekonomi Kerakyatan pada dasarnya adalah visi kedepan dalam pencapain
kemandirian ekonomi yang dilihat dari beberapa pencapaian dengan hasil yang
merupakan basis dari Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan di setiap. Pada
negara berkembang, UMKM adalah pengarah utama inovasi, kewirausahaan dan
ketenaga-kerjaan. Membangun suatu campuran yang sehat antara usaha
besar berkwalitas dengan UMKM, penting untuk memperkuat dan
memperluas basis ekonomi. Ini dilakukan dengan membangun kapasitas
usahawan lokal dan menanamkan modal dalam pelatihan yang memastikan
suatu kekuatan pekerja trampil akan mengembangkan atau membangun
perekonomian lokal.
3.2. SARAN
Seharusnya pemnbangunan di proritaskan ke pedesaan dan daerah, sementara
itu, pembangunan perkotaan lebih diarajkan mendukung perekonomian daerah
maupun pedesaaan. sehingga dapat mengembangkan kapasitas SDM pedesaan
secara instenm dalam peningkatan produktivitas masyarakat melalui teknologi
dan pemerataan penguasaan alat produktif, dalam pengembangan industrialisasi
melaui pasar domestik maupun pasar luar. Dan yang paling penting adalah
seberapa besar masyarakat bisa mengadaptasi perubahan-perubahan cepat
yang terjadi akibat perencanaan pembagunan pemerintah daerah dalam
pengembangan ekonomi kerakyatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://windasirumapea.wordpress.com/2013/07/07/perkembangan-ekonomirakyat-di-indonesia/
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-diindonesia.html
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=35&