Nomor
2014
Lampiran
/SNA/2014
Mataram,15 Agustus
:-
Perihal
Kepada Yth.
Direksi PT.Bank NTB
Di
Jl.Pejanggik No. 30 Mataram
Dengan Hormat,
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan Ikatan Akuntansi Indonesia Kompartemen
Akuntansi Pendidikan (IAI KAPd) bekerjasma dengan Fakulats Ekonomi Universitas
Mataram akan melaksanakan SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI (SNA) XVII yang
bertemakan PELAPORANTERINTEGRASI MENUJU PEMBANGUNAN YANG
BERKELANJUTAN. Kegiatan tersebut akan dihadiri oleh sedikitnya 1.000 oprang
peserta yangf terdiri dari 200 pemakalah, 50 reviewer, 750 orang peserta yang
berasal dari Perguruan Negri Tinggi (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di
seluruh Indonesia. Pelaksanaanya selama 4 haridari tanggal 24 s.d 27 September
2014.
Untuk mensukseskan kegiatan SNA XVII Lombok ini maka kami dari panitia
memohon untuk diberikan pinjaman kendaraan dari institusi yang Bapak/Ibu
pimpinan untuk dipergunakan dari tanggal 24 s.d 27 September 2014. Contact
person untuk peminjaman kendaraan ini adalah Bapak Bambang, SE.,M.Ak (No HP :
087865254999).
Demikian permohonan kami dan atas segala dukungan Bapak kami ucapkan
terimakasih.
Mengetahui,
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram
Lombok,
Dekan,
NIP : 196006171989031001
196212291988031003
NIP :
No
: 21/UN18.1/DT/2014
Hal
: UNDANGAN
Yth.
BAPAK/Ibu Dosen
1 Maret 2015
Fakultas Ekonomi
diMataram
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu Sdr. Dalam pertemuan
yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Acara
nternet
sekarang
mudah anda dapati.
Didekat
kontrakan
kita, dekat kampus,
dan bahkan di Mall,
Warung-pun
sekarang
bukan hanya warung
makan
dan
warung
telepon saja, tetapi ada
juga Warung Internet
(Warnet).
Bahkan
komoditas
Warnet-pun
telah ditingkatkan dengan
sebutan Kafe Internet,
yang
menunjukkan
nuansa lebih modern,
gaul, dan cool.
Bagaimana
dengan kehidupan
Internet
di
kampus? Apakah
sudah
menjadi
kebutuhan
para
civitas Akademikanya?
Pertanyaan
ini membutuhkan
suatu survey yang
akan mengetahui
seberapa
besar
kemampuan
dan
kemauan
para
mahasiswa
dan
dosen
dalam
memanfaatkan
fasilitas Internet.
dari
dunia
pendidikan,
dapat
dimanfaatkan
hiburan,
tetapi
pendidikan
pengembangan keilmuan.
juga
dan
X
N
4.
(1t 2 + t 4t 0 +)d
x
1 x=
u
t1
Teorema A :
Andaikan S(x) adalah jumlah sebuah deret pangkat pada sebuah selang I:JADI,
3
an x =au + a 1 x +a1 x +
n
S ( X )=
n=u
D a ( x )= n n x n1
n
n=1
S( x )=
n=u
a1 +2 a2 +3a 3 x +
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................
iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................
iv
ABSTRAK ...................................................................................................................................................
ix
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................................................
1.1.Latar belakang...........................................................................................................................
1.2.Perumusan Masalah..................................................................................................................
2.1.Leverage....................................................................................................................................
2.3.Manajemen Laba.......................................................................................................................
19
2.4.Kerangka Konseptual................................................................................................................
21
2.5.Hipotesis....................................................................................................................................
21
23
3.1.Lokasi Penelitian.......................................................................................................................
23
3.2.Jenis Penelitian.........................................................................................................................
23
23
3.4.Variabel Penelitian.....................................................................................................................
25
26
26
26
28
4.1.Deskripsi Data...........................................................................................................................
31
4.6.Interpretasi.................................................................................................................................
53
56
5.1.Kesimpulan................................................................................................................................
56
5.2.Saran.........................................................................................................................................
57
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................
58
Alat Perencanaan
dan Pemotivasian
ABM sebagai
implementasi
ABB
Alat Pemantu
ACTIVITY BASED
MANAGEMENT
(ABB)
(ABCS)
ACTIVITY BASED
MANAGEMENT (ABM)
ACTIVITY BASED
MANAGEMENT (ABM)
Juta Dolar
As
396
833
1603
429
3343
1305
941
2653
2907
Juta Dolar As
Jerman
Prancis
Cheska
Austria
Autralia
0
500
No
1.
2.
3.
Jenis Kacang
Kacang Rebus
Kacang Asin
Kacang Goreng
Jumlah
Jumlah
3
4
5
N
o
1
2
3
4
Type
Rumah
21
36
70
120
2010
70%
50%
65%
1.85
2011
60%
70%
60%
1.9
2012
20%
40%
45%
1.05
Nama Barang
DVD Eksternal LG
Hardisk Seagate Portable 2,5 320 GB
Mouse Optik Hi-Rice
Luas
Tanah
80
100
140
180
Harga Cash
(Rp)
13.300.000
22.430.000
45.800.000
79.900.000
2013
90%
70%
75%
2.35
Harga
250000
500000
40000
Sub Total
PPN
Total Harga
Kandungan
CO2
H2O
CO2 + H2O
Total Harga
750.000
2.000.000
200.000
2.950.000
295.000
3.245.000
Harga Kredit
Uang muka
Cicilan
3.800.000
235.000
6.250.000
287.000
14.700.000
566.000
23.500.000
998.000
Lamanya
5 tahun
5 tahun
5 tahun
5 tahun
Bengkel Computer
Bergerak di bidang teknisi komputer / laptop dan software usaha kami melayani
service komputer / laptop semua merk dan service bergaransi
Kami di 0812345678910(sam)
UNIVERSITAS MATARAM
MARE 2012
Hibah Komputer
1. Judul Penelitian
Ketua Peneliti
Universitas Mataram
Ir.H.AMIRUDIN,M.Si
Dr.PRAYETNO BASUKI,
MA
NIP. 196212311987031024
NIP. 196206041987031001
Mengetahui
Pimpinan Perguruan Tinggi,
Prof.Ir. SUNARPI,Ph.D
NIP. 196208041986091001
Judul:
PAJAK
MEMBERATKAN
DAN
DAN
RETRIBUSI
DAERAH
MENYUSUN
PEMETAAN
STANDARD
PERATURAN
OPERATIONAL
YANG
PROCEDURE
(SOP)PEMERIKSAAN
1. Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang
Melalui UU No.22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah serta UU No.25
Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah daerah dan
pemerintah psat yang kemudiian disempurnakan dengan UU No.32 dan UU
No.33tahun2004,daerah
diberikan
hak
dan
kewenangan
untuk
1.2.
1.3.
1.4.
1.8.
Roadmap
Tabel 1. Roadmap Penelitian
Pemetaan
1.5. Aktivitas
1. Analisis tekstual (analisis
1.6.
1.9.
Tahun
2014
peraturan pajak
daerah yang
bermasalah
menghambat pertumbuhan
ekonomi daerah di
pertumbuhan ekonomi
daerah di Kabupaten
Lombok Barat.
Lombok Barat.
2. Usulan revisi paraturan
pusat dan daerah terkait
pajak daerah di Kabupaten
1.10. Penyusuna
Lombok Barat
1. Analisis tekstual (analisis
1.11. 2015
1. Analisis prosedure
n peraturan
pemeriksaan
pajak dan
retribusi daerah
standard Operational
Standart Operational
Procedure (SOP)
Procedure (SOP)
Retribusi Daerh
Retribusi Daerah.
2. Penyusuna standard
1.12.
2. Penusunan Standard
Retribusi Daerah
Retribusi Daerah.
1.13.
1.3.
Tujuan Kegiatan
1.14.
1.15.
Tahun 1:
a. Mengetahui peraturan pusat dan daerah terkait pajak daerah di kabupaten Lombok barat, yang memberatkan wajib pajak
dan menghambat pertumbuhan ekonomi daerah melalui analisis tekstual (analisis konten) dan analisis kontekstual (melalui
in-depth interview dan FGD) dengan wajib pajak daerah (terutama pelaku usaha), asosiasi pengusaha, pemda, dan Kadid
Propinsi/Kabupaten.
b. Membuat usulan revisi peraturan pusat dan daerah terkait pajak daerah yang berlaku di Kabupaten Lombok Barat.
1.16.
Tahun 2:
a. Membuat usulan SOP pemeriksaan pajak dan retribusi daerah Kabupaten Lombok Barat berdasarkan in-depth interview
dan FGD dengan Pemda., Kadid, dan pemeriksaan di DPPKD Kabupaten Lombok Barat.
b. Membuat modul dan buku ajar pemerikaan pajak dan retribusi daerah Kabupaten Lombok Barat.
1.17.
1.4.
Hasil penelitian ini adalah pemetaan peraturan pusat dan daerah terkait pajak dan retribusi daerah yang dianggap
memberatkan pembayarnya dan menghambat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Barat. Dari pemetaan ini, akan
1.18.
1.19.
1.20.
2.
1.21.
Uraian Kegiatan
Kegiatan yang Telah Dilakukan
a. Pendataan dan penyusunan model penghitungan potensi pajak hotel, restoran, dan hiburan Kabupaten Lombok Barat
(tahun 2013).
b. Studi pendahuluan penggalian persepsi wajib pajak hotel, restoran, dan hiburan, serta pemungut pajak daerah atas kendala
pemungutan pajak daerah (2012 dan 2013).
c. Pelatihan pemeriksaan pajak daerah bagi pegawai Dinas Pendapatan dan Pengelola Keuangan Daerah (selanjutnya
disingkat DPPKD) Kabupaten Lombok Barat (tahun 2012 dan 2013).
1.22.
Kegiatan yang Akan Dilakukan (Tahun 1) Analisis Tekstual dan Kontekstual Peraturan-Peraturan Pajak
Daerah
a. Pada tahun kudua, studi esplorasi akan dilakukan terhadap peraturan pusat dan daerah terkait retribusi daerah yang
diangggap memberatkan pembayarnya maupun menghambat pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten Lombok Barat.
Serupa dengan analisis peraturan pajak daerah, analisis peraturan retribusi daerah juga akan dilakukan melalui analisis
tekstual melalui analisis konten atau isi tiap peraturan retribusi daerah. Analisis tekstual juga akan dilengkapi dengan
analisis konstektual melalui in-depth interview dan FGD untuk menggali retribusi daerah yang memberatkan menurut
persepsi pembayar retribusi (terutama pembayar dari pelaku usaha) dan asosiasi pengusaha di Kabupaten Lombok Barat.
1.23.
Serupa kembali dengan analisis pajak daerah, analisis konstektual juga akan dilakukan melalui FGD pada
Pemda, dan Kadid propinsi/Kabupaten untuk mengetahui kendala pemungutan retribusi daerah. Melalui studi ini, dapat
dilakukan pemetaan peraturan ritribusi daerahyang memberatkan pembayarnya dan menghambat pertumbuhan ekonomi
daerah.
b. Atas pemetaan peraturan pusat dan daerah terkait retribusi daerah yan memberatkan dan menghambat pertumbuhan
ekonomi daerah di Kabupaten Lombok Barat, pengusul akan membuat usulan untuk revisi peraturan retribusi daerah.
1.24.
Usulan revisi dapat berupa pengubahan pasal namun jika sangat krusial, maka usulan juga dapat berupa
pembatalan peraturan bersangkutan.
1.25.
Kegiatan yang Akan Dilakukan (Tahun 2) Analisis Tekstual dan Kontekstual Peraturan-Peraturan Pajak
Daerah
a. Pada tahun kedua, akan dirumuskan Standard Operasional Prosedre (SOP) untuk kegiatan pemeriksaan pajak dan retribusi
daerah Kabupaten Lombok Barat. Penyusunan SOP akan dilakukan melalui analisis tekstual berdasarkan pengkajian
Kepmendagri No.173 Tahun 2007 dan peraturan daerah lain yang sebelumnya telah membuat peraturan pemeriksaan
serupa. Analisis ini akan dilengkapi dengan analisis kontekstual melalui in-depth interview dan FGD Pemda, Kadid, dan
pemeriksa di DPPKD Kabupaten Lombok Barat atas prosedur pemeriksaan yang telah dilakukan di Kabupaten Lombok
Barat.
b. Atas usulan SOP pemeriksaan pajak dan retribusi daerah, pengusul akan membuat modul pembelajaran bagi pemeriksa di
DPPKD Kabupaten Lombok Barat.
1.26.
1.27.
a. Penelitian mengenai pajak dan retribusi daerah telah banyak dilakukan, namun penelitian sejenis umumnya hanya
ditujukan untuk menganalisis peraturan yang memberatkan bagi pelaku usaha. Penelitian ini tidak hanya ditujukan pada
pelaku dunia usaha, tapi juga masyarakat umum yang menjadi wajib pajak daerah dan pembayar retribusi. Selain itu,
penelitian ini tidak mengkaji perda pajak dan retribusi daerah, tapi juga peraturan perundangan dari pusat yang
menaunginya.
1.28.
b. Penelitian untuk membuat Standard Operasional Prosedure (SOP) pemeriksaan Pajak dan Retribusi Daerah juga
belum banyak dilakukan. Penelitian ini juga sangat penting mengingat beberap daerah, termasuk Kabupaten Lombok
Barat, belum memiliki SOP tentang pemeriksaan pajak dan retribusi daerah yang dituangkan dalam peraturan daerah.
1.29.
1.30.
1.31.
1.32.
pelatihan Standard Operasional Prosedure (SOP) Pemeriksaan Pajak dan Retribusi Daerah.
Modul dan buku ajar Pemeriksaan Pajak dan Retribusi Daerah.
Diseminasi hasil penelitian dalam bentuk seminar dan lokakarya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sskunder. Data primer yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan persepsi para stakeholder mengenai peraturan pajak dan retribusi daerah (baik
peraturan pusat maupun daerah). Data primer diperoleh dengan melakukan in-depth interview dan Focus Group Discusion (FGD)
dengan pihak-pihak terkait. Sementara data sekunder adalah dokumen peraturan pusat maupun daerah terkait pajak dan retribusi
daerah yang berlaku di Kabupaten Lombok Barat versi paling mutakhir pertahun pemeriksaan, dengan syarat peraturan
bersangkutan belum dibatalkan oleh Kemendagri. Semua peraturan pajak dan retribusi daerah , baik yang mengakibatkan
terhambatnya perizinan usaha (barries to entry), maupun yang mengakibatkan terhambatnya lalu lintas perdagangan barang dan
jasa (barries to trade).
1.37.
1.38.
1.39.
1.40.
1.41.
1.42.
1.43.
1.44.
Retribusi daerah yang berlakudi Kabupaten Lombok Barat versi saling mutakhir per tahun
pemeriksaan. Dengan syarat peraturan bersangkutan belum dibatalkan oleh oleh Kemendagri. Semua
- Peta Praturan
Pusat
peraturan pajak dan retribusi daerah dianalisis. Baik yang mengakibatkan
terhambatnya
perizinan usaha
dan Daerah terkait
(barriers to entry), maupun yang mengakibatkan terhambatnya lalu lintas perdagangan barang dan jasa
pajak dan yang
(barriers to trade).
memberatkan
pembayaran nya &
1.45.
Berikut adalah fishbone diagram untuk metode kegiatan penelitian ini:
Menghambat
1.46.
Pertumbuhan
ALAT
ANALISIS
MAN
Output :
Ekonomi Daerah
1.47.
- Usulan revisi
Ahli Pajak &
peraturan pusat dan
1.48.
Ek.
Tekstual
daerah terkait pajak
Pembangun
dan retribusi daerah
SOP Pemeriksaan
Kontekstu
Ahli Akt
PENGUMPULAN
SPSSJENIS
Pajak Retribusi
al
PENELIT
Kualitatif
JENIS DATA
DATA
In-Depth
Daerah
Fenomeno IAN
Interview
Dokumenta
FGD
Ordinal
Dokumen
Deskriptif
- Modul dan buku ajar
1.49.
1.50.
1.51.
1.52.
1.53.
1.54.
1.55.
1.56.
1.57.
1.58.
1.59. Untuk output berikut adalah bagan output yang akan dihasilkan tiap tahun selama periode penelitian :
1.60.
Tahun Pertama
1.61.
Pemetaan dan Usulan Revisi
1.62.
Peraturan Pusat dan Daerah
Tahun Kedua
Penyusunan SOP,Modul,dan Buku
Ajar Pemeriksaan Pajak dan
1.64.
1.65.
b.
Retribusi Daerah
a.
menghambat
pertumbuhan
8. Pustaka
Acuanekonomi
daerah
b.
Barat
Membuat modul dan buku ajar
pemeriksaan pajak dan retribusi daerah
1.66.
Pajak daerah merupakan konstribusi wajib pajak (baik orang pribadi maupun badan) kepada daerah yang sifat
memaksa tanpa adanygan pajak imbalan secara langsung. Berbeda dengan pajak, retribusi merupakan kontribusi daerah dengan
adanya imbalan atau kontraprestasi secara langsung bagi pembayar retribusi. Melalui otonomi daerah, pemerintah daerah lebih
leluasa menggali potensi-potensi penerimaan pajak dan retribusi daerah dan mengundangkannya melalui penertiban (Perda).
1.67.
Konsep otonomi daerah sendiri menghendaki perda dan pelaksaannya menciptakan iklim yang kondusip yang menarik
minat penanam modal. Pada kenyataannya, pemerintah daerah justru kadangkala membuat peraturan-peraturan yang membretkan
wajib pajak atau pembayar retribusi, baik dari segi tarip maupun segi objek pajak ataupun retribusi yang di pungut. Tidak hanya
peraturan daerah, perturan pusat juga seringkali di anggap membertkan dari segi subyek atau pembayarnya. Penelitian ini berujuan
membuat pemetaan tentang peraturan pajak dan retribusi daerah, baik peraturan pusat maupun daerah, yang di anggap memberetkan
wajip pajak dan pembayar retribusi. Serta mengakibatkan perekonomian daerah terhambat.
1.68.
Lokasi penelitan adalah Kabupaten Lombok Barat. Di Kabupaten Lombok Barat, payung utama peraturan pajak
daerah adalah UU No.28 Tahun 2009, Perda No.1 Tahun 2011, dan perda Kabupaten Lombok Barat No. 2 Tahun 2011 yang di
turunkan menjadi banyak perda pajak daerah, sementara perda retribusi daerah di atur melalui UU No. 28 Tahun 2009 yang di
turunkan menjadi lebih banyak perda retribusi daerah. Kabupaten Lombok Barat sendiri di ambil sebagai lokasi penelitian karena
sepengetahuan peneliti, kabupaten ini belum pernah di jadikan sebagai lokasi penelitian untuk pemetaan peraturan pajak dari
retribusi daerah. Kabupaten ini sebenarnya menunjukkan keunggulan dalam lingkungan usaha dan akses permodalan., namun relative
rendah dalam lingkungan perturan. Selain itu, kabupaten ini belum memiliki Standard Opersioanal Prosedur (SOP) terkait
pemeriksaan pajak dan retribusi daerah, yang di undangkan menjadi perturan daerah.
1.69.
Berikut adalah matrik penelitian terdahulu terkait pemetaan perturan pajak dan retribusi daerah, serta pemeriksaan
1.71.
1.72.
1.73.
1.74.
Penliti
1.76.
Objek
1.77.
etode
Pengu
mpul
an
Data
1.78.
Hasil
Penelitian
1.79.
Bank
1.80.
awa
1.81.
Perda
1.82.
a. Berkaitan
ntervi
dengan kriteria
Indo
tenga
paja
ew/
kesesuaian
nesi
FCD
dengan
denga
dan
deng
peraturan
Sem
n5
retri
an
perundang-
aran
semp
busi
pemp
undangan yang
el
daer
rov
dan
kabup
ah
pemd
lebih tinggi:
- Banyak
LSK
aten/k
yan
a/pe
ota
mkot
Eko
yang
men
dan
nom
memil
gha
kadid
iki
mba
provi
UND
rata-
nsi/ko
IP
rata
pert
ta
Sem
pertu
umb
aran
mbuh
uha
an
(200
ekono
eko
mo
nom
tertin
i di
perda
pajak
dan retribusi
daerah yang
tidak
di
sebutkan
secara
ekspilisit
dalam
perudangundangan di
atasnya.
Beberapa
perda belum
ggi
Jawa
mengacu
dan
Teng
pada
teren
ah
perturan
dah
perudang-
selam
undangan
a
20012005
terbaru.
Dalam
beberapa
perda
di
temukan
ketidaksesua
ian
prinsip
dan sasaran
retribusi,
terutama
retribusi
perijinan
tertentu.
b. Berkaitan
dengan criteria
terhadap
lintas
lalu
barang
ada
permasalahan
yang
menyebabkan
hambatan
terhadap
distribusi
barang
akibat
perda-perda
yang di kaji.
c. Berkaitan
dengan criteria
pungutan
-berganda
Pengusaha
menanggun
g
beban
berlipat-lipat
sebagai
subyek pajak
karna
retribusi
pajak
maupun
pungutan
lainnya
tarik
di
dalam
waktu
-
yang
bersamaan
Terdapat
perda-perda
retribusi
yang
tumpang
tindih
d. Berkaitan
dengan criteria
besaran tarif,
terdapat perdaperda
yang
dasar
penentuan
punguntannya
tidak
jelas.
Misalnya dalam
penentuan tarik
ijin usaha yang
di
dasarkan
atas
besarnya
skala usaha.
1.83.
1.84.
1.85.
1.86.
1.87.
1.88.
1.89.
1.90.
1.91.
1.92.
1.93.
1.94.
1.95.
1.96.
1.97.
1.98.
Pemerintah pusat sendiri melalui kemedagri telah menganalisis perda pajak dan retribusi daerah setiap tahun. Akan
tetapi, analisais kemedagri lebih di arahkan pada pembatalan perda yang melenceng dari kriteria. Oleh karena itu, pelitian ini lebih di
arahkan untuk membuat usulan refisi bagi peraturan pusat maupun daerah tentang pajak dan retribusi daerah. Selain itu, perbedaan
penelitian ini dengan peelitian terdahulu di antaranya sebagai berikut :
a. Penelitian ini tidak hanya enggali peraturan pajak dan retribusi daerah yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan
memberatkan dari persepsi wajib pajak dan pembayar retribusi kalangan pelaku usaha, tapi juga dari masyarakat umum yang
menjadi wajib pajak daerah maupun pembayar retribusi terkait.
b. Penelitian ini akan menghasilakn usulan revisi tidak hanya bagi peraturan daerah yang terkait pajak dan retribusi daerah, tapi
juga peraturan pusat ataupun peraturan lain yang menaunginya.
1.99.
Dalam penelitian ini analisis peraturan akan di lakukan menurut kriteria yang di kembangkan dari penelitian bank
Indonesia semarang bekerja sama dengan LSKE Fakultas Ekoomi UNDIP Tahun 2005 dan berdasarkan kriteria laporan CAPPLER
projek yang di lakukan oleh tim direktorat fasilitasi perencanaan peraturan daerah direktoran peraturan perundang-undangan
departemen hokum dan hak asasi manusia RI bekerja sam dengan UNDP (2008). Berikut kriteria yang akan di gunakan:
a. Kesesuain dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Peraturan pajak dan retribusi daerah tidak boleh
bertentangan peraturan di atasnya yang lebih tinggi. Selain itu, peraturan pajak dan retribusi daerah juga harus mengikuti
perkembangan. Jika peraturan yang menaunginya mengalami perubahan atau di hapuskan, maka peraturan pajak dan retribusi
daerah terkait juga harus di revisi atau di hapuskan.
b. Mempertimbangkan akibat terhadap lalu lintas distribusi barang dan jasa baik yang bersifat tariff maupun non tariff. Beberapa
perda yang di buat oleh pemerintah daerah ternyata di anggap menghambat kelacaran lalu lintas manusia barang atau jasa
antar daerah karna banyaknya pungutan akan menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Pungutan umunya terjadi atas
pengumuman.
1.100.
1.101.
1.102.
1.103.
9.Jadwal Kegiatan
1.104. Secara umum, jdawal kegiatan ini di gambarkan dalam tabel berikiut :
1.105.
1.106.1.107.
1.109.
Bulan ke 1.112. 1.113. 1.114. 1.115. 1.116.1.117. 1.118. 1.119. 1.120. 1.121.
egiatan
1.108.
1.122.1.123.
1
ersiapan
penelitia
n&
suvey
1.134.1.135.
P
2
enyusua
nan ijin
&
pelatihan
enumem
ator
1.146.1.147.
lapangan
1.158.1.159.
I
egitan
nputing
data,
pengolah
an dan
analisis
1.170.1.171.
P
enulisan
laporan
1.182.
1.183.
1.184. 1.185.
N
egiatan
1.199.1.200.
1.186.
Bulan ke
1.189. 1.190. 1.191. 1.192. 1.193.1.194. 1.195.1.196.
1.197. 1.198.
1.209. 1.210.
1.221. 1.222.
1.233. 1.234.
lapangan
1.235.1.236.
In
1.245. 1.246.
ersiapan
penelitian
& suvey
1.211. 1.212.
P
2
enyusuan
an ijin &
pelatihan
enumema
tor
1.223.1.224.
3
egitan
puting
data,
pengolah
an dan
analisis
1.247.1.248.
P
5
enulisan
laporan
1.259.
1.260.
1.261.
1.262.
1.263.
1.264.
1.265.
1.266.
1.267.
1.268.
1.269.
1.270.
1.257. 1.258.
1.271.
1.272.
1.273.
1.274.
1.275.
1.276.
1.277.
1.278.
1.279.
1.280.
1.281.
1.282.