Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PROSEDUR PENGADAAN BAHAN MAKANAN SEGAR

GUNA MENUNJANG KUALITAS BAHAN MAKANAN DI UNIT GIZI


RUMAH SAKIT

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Program Manajemen RS

Disusun Oleh :
NURUL ANNISA
NPM 13.305.054

POLITEKNIK
PIKSI GANESHA BANDUNG
2015

DAFTAR ISI

Judul
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................. 1
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.

Latar belakang...................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................. 2
Tujuan................................................................................... 2
Manfaat ................................................................................ 2

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN........................................... 3


1.5.

Kajian Ilmiah....................................................................... 3
A. Kajian Ilmiah................................................................... 3
1. Pengertian Analisis..................................................... 3
2. Pengertian Prosedur.................................................... 3
3. Pengadaan Bahan Makanan Segar.............................. 4
B. Konsep Kualitas Bahan Makanan.................................... 8
1. Pengertian Kualitas..................................................... 8
C. Unit Gizi..........................................................................12
D. Rumah Sakit....................................................................12
1. Pengertian Rumah Sakit.............................................12
2. Tugas dan Fungsi Rumah S akit.................................13
3. Klasifikasi Rumah Sakit.............................................13

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
penyediaan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (PerMenKes 2010).
Rumah Sakit juga menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan seuai dengan standar pelayanan rumah sakit, Pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan
ketiga sesuai kebutuhan medis,Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan,Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang kesehatan.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara, meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat.
Salah satu unit yang memberikan pelayanan di Rumah Sakit sebagai pelayanan
penunjang medis yaitu Unit Gizi. Gizi berasal dari bahasa arab yaitu Ghidza. Gizi
adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh
organisme melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan lehidupan dan
fungsi normal

dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Dimas, 2012). Dan menurut (KBBI edisi
ke 3) bahwa gizi merupakan makanan pokok yang diperlukan dalam pertumbuhan
kesehatan badan,pengolahan pelayanan kegizian diselenggarakan secara terintegrasi
dengan unit kesehatan lainnya agar dicapai pelayanan gizi yang optimal dan
penyelenggaraan makanan yang bermutu tinggi.

Didalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit, unit gizi harus


merencanakan berbagai hal penting yang mendukung peningkatan mutu pelayanan
makanan tersebut, karena makanan di hasilkan atau disajikan di rumah sakit berfungsi
sebagai salah satu komponen kegiatan dalam upaya penyembuhan pasien. Setiap tahap
kegiatan pengadaan bahan makanan harus mendapat perhatian yang proporsional guna
mendukung kinerja setiap unit kerja maupun mendukung efektifitas dan efisiensi
organisasi secara keseluruhan. Alur pengadaan bahan makanan segar di Rumah Sakit
meliputi taksiran kebutuhan bahan makanan,pemesanan bahan makanan, penerimaan
dan penyimpanan bahan makanan. Pengadaan bahan makanan awal untuk
memberikan pelayanan penyelenggaraan makanan bagi pasien rawat inap,dengan
pengelolaan bahan makanan yang baik dalam hal merencanakan kebutuhan sesuai
siklus menu dan jumlah yang akan diperlukan,dengan demikian persediaan bahan
makanan akan tetap terjaga kualitasnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil pokok permasalahan
bagaimana Analisis Prosedur Pengadaan Bahan Manakan Segar di Unit Gizi Rumah
Sakit.
1.3 Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui prosedur pengadaan bahan makanan segar guna menunjang
kualitas bahan makanan di Unit Gizi Rumah Sakit
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui prosedur pengadaan bahan makanan segar di Unit
Gizi Rumah Sakit
b. Untuk mengetahui kualitas bahan makanan segar di unit gizi rumah sakit
1.4 Manfaat
1. Bagi Akademik
Sebagai bahan kajian dan sebagai pertimbangan pemberian teori dalam materi
perkuliahan,serta dapat memberikan informasi bagi rekan-rekan khususnya untuk
program studi Manajemen Rumah Sakit di Politeknik Piksi Ganesha Bandung
untuk memperkaya materi manajemen gizi rumah sakit.
2. Bagi Penulis
Untuk megaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan, memperdalam
wawasan dan pengetahuan tentang proseedur pengadaan bahan makanan segar
guna menunjang kualiatas bahan makanan

BAB II
KERANGKA TEORI
1.5 Kajian Ilmiah
A. Konsep Analiis Prosedur Pengadaan Bahan Makanan
1. Pengertian Analisis

Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai,


membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali
menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya.
Dalam pengertianyang lain, analisis adalah sikap atau perhatian terhadap sesuatu
(benda, fakta, fenomena) sampai mampu menguraikan menjadi bagian-bagian, serta
mengenal kaitan antarbagian tersebut dalam keseluruhan. Analisis dapat juga diartikan
sebagai kemampuan memecahkan atau menguraikan suatu materi atau informasi
menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami.
2. Pengertian Prosedur
Suatu kegiatan atau pekerjaan dapat tercapai tujuannya adalah harapan semua
instansi, oleh karena itu agar terlaksana dengan baik harus mengacu pada sebuah
prosedur yang telah disusun, sementara pengertian prosedur itu sendiri adalah sebagai
berikut :
a. Menurut Mulyadi (2001:5) mendefinisikan Prosedur adalah suatu urutan
kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen
atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Didalam suatu sistem, biasanya terdiri
dari beberapa prosedur dimana prosedur-prosedur itu saling terkait dan saling
mempengaruhi Akibatnya jika terjadi perubahan maka salah satu prosedur,
maka akan mempengaruhi prosedur-prosedur yang lain.

b. Prosedur didefinisikan sebagai langkah-langkah pentahapan dan urutan-urutan


pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan cara efisien dan efektif (Amsyah
Zulkifli, 2005)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan mengenai

pengertian

prosedur, maka penulis mengambil kesimpulan bahwaprosedur adalah suatu tata cara
yang tersusun dan saling berkaitan dengan urutan waktu dan dijadikan pedoman yang
dilakukan dengan berulang-ulang dalam melaksanakan kegiatan disuatu organisasi

Manfaat prosedur itu sendiri adalah untuk memudahkan dalam

menentukan

langkah-langkah kegiatan dimasa yang akan datang, mengubah pekerjaan yang


berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas,adanya suatu petunjuk atau program kerja
yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana

3. Pengadaan Bahan Makanan Segar


a. Pengertian Pengadaan
Pengadaan merupakan usaha dan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
operasional yang telah digantikan dalam fungsi pada instansi-instansi pelaksanaan
agar barang yang telah ada bisa disimpan, dipelihara, dan didistribusikan dengan
sebaik-baiknya agar dalam pengendalian dan sirkulasi barang tersebut bisa
menghasilkan suatu penataan yang baik dan akhirnya mempunyai parameter tersendiri
untuk menghasilkan omset yang diperoleh.
Awal dari proses pengadaan adalah dengan menentukan kebutuhan, karena
menentukan kebutuhan merupakan dasar atau landasan bagi kegiatan pengadaan.
(PGRS 2013). Kegiatan pengadaan bahan makanan meliputi penetapan spesifikasi
bahan, perhitungan jumlah bahan makanan segar, pemesanan dan pembelian dan
sehingga penyimpanan bahan makanan segar.
5

b. Pengertian Bahan Makanan Segar


Bahan makanan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan, yang
dapat dikonsumsi langsung atau dijadikan bahan baku pengolahan, yang dapat
dikonsumsi langsung atau dijadikan bahan baku pengolahan pangan. Misalnya beras,
gandum, segala macam buah, ikan, air segar, dan sebagainya.
Bahan makanan yang segar di golongkan sebagai berikut:

1. Sumber Protein Nabati


Protein Nabati : Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhtumbuhan. Contohnya, kedelai, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.

2. Sumber Protein Hewani


Protein Hewani : Protein nabati adalah protein yang berasal dari hewan.
Contohnya, daging, susu, keju, telur dan ikan.
3. Buah-buahan
Buah-buahan adalah merupakan menu penyeimbang asupan gizi. Itu sebabnya
agar kita selalu makan buah minimal 2-3 porsi perhari. (made astawan)
4. Sayuran
Menurut Made Astawan s ayuran adalah bagian dari tanaman yang umum di
makan untuk memenuhi kebutuhan gizi seseorang. Berdasarkan definisi
tersebut sayuran dapat dibedakan dalam beberapa kategori, yaitu sayuran daun
seperti kangkung, katuk, sawi, bayam dan selada air); sayuran bunga (berupa
kembang turi, brokoli dan kembang kol); dan sayuran buah berupa terong,
cabe, paprika, labu, ketimbun, tomat dan sebagainya. Sayuran biji muda seperti
kapri muda, jagung muda, kacang muda, buncis dan semi /baby corn).
Kemudian ada pula sayuran batang muda seperti asparagus, rebung, dan jamur.
Ada juga sayuran akar seperti bit, lobak, wortel dan radis, dan terakhir adalah
sayuran umbi berupa kentang, bawang Bombay, dan bawang merah.
6

Dalam aktifitas pengadaan terdapat 2 (dua) hal penting yang tidak dapat dipisahkan
satu dengan yang lainnya, yaitu:
a. Taksiran Kebutuhan Bahan Makanan (TKBM)
b. Spesifikasi Bahan Makanan

Taksiran Kebutuhan Makanan adalah serangkaian kegiatan menetapkan macam,


jumlah dan mutu bahan makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam
rangka mempersiapkan penyelenggaraan makanan rumah sakit. (PGRS 2013).
Berikut langkah perhitungan kebutuhan bahan makanan:
1) Susun Bahan Makanan segar yang diperlukan
2) Hitung semua kebutuhan bahan makanan satu persatu dengan cara:
a) Tetapkan jumlah konsumen rata-rata yang dilayani
b) Hitung macam dan kebutuhan bahan makanan dalam 1 siklus menu
(misalnya : 5, 7 atau 10 hari).

c) Tetapkan kurun waktu kebutuhan bahan makanan (1 bulan, 3 bulan, 6


bulan atau 1 tahun).
d) Hitung berapa siklus dalam 1 periode yang telah ditetapkan dengan
menggunakan kalender.
Contoh: Bila menu yang digunakan adalah 10 hari, maka dalam 1 bulan
(30 hari) berlaku 3 kali siklus menu. Bila 1 bulan adalah 31 hari, maka
berlaku 3 kali siklus ditambah 1 menu untuk tanggal 31.
e) Hitung kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan untuk kurun
waktu yang ditetapkan (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun).
f) Masukan dalam format kebutuhan makanan yang telah dilengkapi
dengan spesifikasi.
Secara umum dapat pula dihitung secara sederhana dengan rumus sebagai berikut
(contoh menu 10 hari):

(365 hari/10 x konsumen rata-rata x total macam dan makanan 10 hari).


Langkah Pemesanan Bahan Makanan :
1) Menentukan frekuensi pemesanan bahan makanan.
2) Rekapitulasi kebutuhan bahan makanan dengan cara mengalikan standar porsi
dengan jumlah konsumen/pasien kali kurun waktu pemesanan. (PGRS 2013)
Spesifikasi Bahan Makanan
Spesifikasi bahan makanan adalah standar bahan makanan yang ditetapkan oleh
unit/ Instalasi Gizi sesuai dengan ukuran, bentuk, penampilan, dan kualitas bahan
makanan (PGRS 2013)
1) Spesifikasi Tehnik
Biasanya digunakan untuk bahan yang dapat diukur secara objektif dan
diukur dengan menggunakan instrumen tertentu. Secara khusus digunakan pada
bahan makanan dengan tingkat kualitas tertentu yang secara nasional sudah
ada.
2) Spesifikasi Penampilan

Dalam menetapkan spesifikasi bahan makanan haruslah sesederhana,


lengkap dan jelas. Secara garis besar berisi:
a) Nama bahan makanan/produk
b) Ukuran / tipe unit / kontainer/kemasan
c) Tingkat kualitas
d) Umur bahan makanan
e) Warna bahan makanan
f) Identifikasi pabrik
g) Masa pakai bahan makanan / masa kadaluarsa
h) Data isi produk bila dalam suatu kemasan
i) Satuan bahan makanan yang dimaksud
j) Keterangan khusus lain bila diperlukan
8

Contoh: Spesifikasi Ikan tongkol adalah tanpa tulang atau fillet, berat
kg / potong, daging tidak berlendir, kenyal, bau segar tidak amis, dan
tidak beku.
3) Spesifikasi Pabrik
Diaplikasikan pada kualitas barang yang telah dikeluarkan oleh suatu
pabrik dan telah diketahui oleh pembeli. Misalnya spesifikasi untuk makanan
kaleng.(jangan diterima bila kemasan rusak)
4) Survei Pasar
Survey pasar adalah kegiatan untuk mencari informasi mengenai harga
bahan makanan yang ada dipasaran, sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
sebagai dasar perencanaan anggaran bahan makanan. Dari survei tersebut akan
diperoleh perkiraan harga bahan makanan yang meliputi harga terendah, harga
tertinggi, harga tertimbang dan harga perkiraan maksimal

B. Konsep Kualitas Bahan Makanan


1. Pengertian Kualitas
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
(Tjiptono, 2001)

Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kroteria keamanan dan
kandungan gizi pangan dan Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk
mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang
dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. (UU RI No.7
Tahun 1996 Pasal 1 angka 4)
Untuk menjaga kualitas bahan makanan maka perlu diperhatikan sistem yang
digunakan. Kualitas sistem merupakan suatu pengatur secara keseluruhan dari hulu ke
hilir, yaitu mulai dari penerimaan bahan makanan baku, proses produksi, hingga
distribusi produk ke konsumen agar didapatkan produk dengan mutu yang seragam
dan sesuai dengan yang diharapkan.
9

2. Indikator Kualitas Bahan Makanan


a. Penampilan/kondisi bahan makanan
b. Kadaluwarsa bahan makanan
c. Bentuk/fisik bahan makanan
d. Aroma bahan makanan
e. Tekstur bahan makanan
f. Warna bahan makanan
g. Rasa makanan
3. Ciri-ciri Bahan Makanan yang berkualitas
Bahan makanan mentah menjadi rusak dan busuk karena beberapa penyebab.
Tetapi saling utama adalah kerusakan atau kebusukan karena mikroba. Mutu dan
keamanan suatu produk makanan sangat tergantung pada mutu dan keamanan
suatu produk bahan bakunya.
Pemilihan bahan makanan, terutama bahan makanan mentah (segar) ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum diolah. Hal-hal tersebut adalah :
a. Mutu bahan makanan yang terkait dengan gizi
b. Kebutuhan bahan makanan
c. Kebersihan
d. Bebas dari unsur yang tidak diharapkan
Bahan makanan yang baik dan berkualitas memiliki ciri-ciri berbentuk
yang baik dan menarik, ukuran/besar hampir seragam,warna,aroma dan rasa
khas segar tidak rusak atau berubah warna dan rsa juga tidak berlendir.
4. Tanda kerusakan pada bahan makanan

a. Daging dan produk olahannya


Daging mudah sekali mengalami kerusakan mikrobiologi karena kandungan gizi
dan kadar airnya yang tinggi, serta banyak mengandung vitamin dan mineral.
Kerusakan pada daging ditandai dengan perubahan bau dan timbulnya lendir.
Biasanya kerusakan ini terjadi jika jumlah mikroba menjadi jutaan atau ratusan
juta (106 108) sel atau lebih per 1 cm luas permukaan daging. Kerusakan
mikrobiologi pada daging terutama disebabkan oleh pertumbuhan bakteri
10

pembusuk.
Kerusakan pada daging dapat dikenal karena tanda-tanda sebagai berikut:
adanya perubahan bau menjadi tengik atau bau busuk,
terbentuknya lendir,
adanya perubahan warna,
adanya perubahan rasa menjadi asam,
tumbuhnya kapang pada bahan/dendeng kering.
Pada daging yang telah dikeringkan sehingga nilai aw-nya rendah, misalnya
daging asap atau dendeng, kerusakan terutama disebabkan oleh
pertumbuhan kapang pada permukaan. Pada daging yang dikalengkan,
kerusakan dapat di.sebabkan oleh bakteri pembentuk spora yang kadangkadang membentuk gas sehingga kaleng menjadi kembung.

b. Ikan dan produk olahannya


Kerusakan pada ikan dan produk-produk ikan terutama disebabkan oleh
pertumbuhan bakteri pembusuk. Tanda-tanda kerusakan pada ikan karena
mikroba adalah:

adanya bau busuk karena gas amonia, sulfida atau senyawa busuk lainnya,
perubahan bau busuk (anyir) ini lebih cepat terjadi pada ikan laut
dibandingkan dengan ikan air tawar.
terbentuknya lendir pada permukaan ikan,
adanya perubahan warna, yaitu kulit dan daging ikan menjadi kusam atau
pucat,
adanya perubahan daging ikan menjadi tidak kenyal lagi,
tumbuhnya kapang pada ikan kering.

11

c. Susu dan produk olahannya


Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat mudah rusak, karena
merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Tanda-tanda
kerusakan pada susu adalah:
adanya perubahan rasa susu menjadi asam, disebabkan oleh pertumbuhan
bakteri pembentuk asam, terutama bakteri asam laktat dan bakteri e. coli.
d. Telur dan produk olahannya
Telur meskipun masih utuh dapat mengalami kerusakan, baik kerusakan fisik
maupun kerusakan yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroba. Mikroba dari
air, udara maupun kotoran ayam dapat masuk ke dalam telur melalui pori-pori
yang terdapat pada kulit telur. Telur yang telah dipecah akan mengalami kontak
langsung dengan lingkungan, sehingga lebih mudah rusak dibandingkan
dengan telur yang masih utuh.
Tanda-tanda kerusakan yang sering terjadi pada telur adalah sebagai berikut:
adanya perubahan fisik seperti penurunan berat karena airnya menguap,
pembesaran kantung telur karena sebagian isi telur berkurang,
timbulnya bintik-bintik berwarna hijau, hitam atau merah karena tumbuhnya
bakteri,

bulukan, disebabkan oleh tumbuhnya kapang perusak telur,


keluarnya bau busuk karena pertumbuhan bakteri pembusuk
e. Sayuran dan buah-buahan serta produk olahannya
Sayuran atau buah-buahan dapat menjadi rusak baik secara fisik maupun oleh
serangga atau karena pertumbuhan mikroba. Tanda-tanda kerusakan sayuran
dan buah-buahan serta produk olahannya adalah:
menjadi memar karena benturan fisik,
menjadi layu karena penguapan air,
12

timbulnya noda-noda warna karena spora kapang yang tumbuh pada


permukaannya,
timbulnya bau alkohol atau rasa asam, disebabkan oleh pertumbuhan kamir
atau bakteri asam laktat,
menjadi lunak karena sayuran dan buah-buahan menjadi berair.
f. Biji-bijian dan kacang-kacangan serta umbi-umbian
Meskipun sudah dikeringkan, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian
dapat menjadi rusak jika pengeringannya tidak cukup atau kondisi
penyimpanannya salah, misalnya suhu naik dan terlalu lembab. Tanda-tanda
kerusakan pada biji-bijian dan kacang-kacangan serta umbi-umbian adalah:
tumbuhnya kapang yang menyebabkan bulukan,
timbulnya bintik-bintik berwarna karena pertumbuhan kapang,
bentuk jadi lebih keriput, atau menyusut drastis.

C. Unit Gizi
Unit gizi rumah sakit adalah unit khusus penunjang di rumah sakit yang
menyediakan menu makanan untuk pasien dengan tahapan perencanaan menu

makanan, dengan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan


pengolahan bahan makanan dan penyajian atau pendistribusian makanan
kepada pasien rumah sakit (PGRS,DepKes 2005)

D. Rumah Sakit
1. Pengertian Rumah Sakit
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
13

2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit


Menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi
rumah sakit adalah :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahan bidang kesehatan.

3. Klasifikasi Rumah Sakit


Rumah sakit terdiri dari atas rumah sakit umum dan khusus. Rumah Sakit
Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit. Sedangkan Rumah Sakit Khusus adalah

rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu.
A. Klasifikasi Rumah Sakit Umum
1. Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4
(empat) spesialis dasar, 5 (lima) spesialis penunjang medik, 12 (dua
belas) spesialis lain dan 13 (tiga belas) Subspesialis.
2. Rumah Sakit Umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit
4(empat) spesialis dasar, 4 (empat) spesialis penunjang medik, 8
(delapan) spesialis lain dan 2 (dua) subspesialis dasar.
14

3. Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit umum yang


mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4
(empat) spesialis dasar dan 4 (empat) spesialis penunjang medik.
4. Rumah Sakit Umum Kelas D adalah rumah sakit umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2
(dua) spesialis dasar.
B. Klasifikasi Rumah Sakit Khusus
1. Rumah Sakit Khusus kelas A adalah Rumah Sakit Khusus yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik
spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan yang
lengkap.
2. Rumah Sakit Khusus kelas B adalah Rumah Sakit Khusus yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik
spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan yang
terbatas.
3. Rumah Sakit Khusus kelas C adalah Rumah Sakit Khusus yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik
spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan yang
minimal.

Anda mungkin juga menyukai