Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

BAHASA TUBUH DALAM KOMUNIKASI


INTERPERSONAL

REGINA ISWARA PRAMUSITA


ROHEDY AYUCANDRA F.

14030115130108
14030115130109

MUHAMMAD ADRIAN REYNALD S

14030115130112

IMMANUEL TEJA KUMALA

14030115130117

DINDA RAHMASARI TUNGGAL S

14030115130119

ELISABETH DIANA T

14030115130120

CINTYA PRATYAKSA

14030115130123

MUHAMMAD CAESARIO BRIATONO S

14030115130125

ALAM TONGGAK AMARTA

14040115140124

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Sebagai manusia, kita dituntut untuk berkomunikasi dengan sesama guna memenuhi
kebutuhan kita akan sosial maupun raga. Komunikasi adalah hal yang ada pada diri setiap
manusia, namun tidak semua dapat menguasai kemampuan berkomunikasi dengan optimal.
Menurut sebuah studi oleh Albert Mehrabian, keberhasilan dalam sebuah komunikasi
ditentukan oleh beberapa faktor, yakni isi dari apa yang kita utarakan (7%), bagaimana cara
kita mengutarakan (38%), dan bahasa tubuh atau

body language (55%). Studi tersebut

menunjukkan bahwa kata bukanlah faktor yang dominan dalam komunikasi, meskipun dalam
sehari-hari kita lebih banyak berkomunikasi dengan cara berbicara. Justru, bahasa tubuh atau
body language, meskipun tidak berupa kata-kata, memegang peranan yang sangat penting
dalam proses komunikasi. Oleh karena itu adanya pengetahuan dan ilmu mengenai bahasa
tubuh selayaknya dipelajari oleh setiap manusia untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dengan sesama.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut,
1. Apa pengertian dan komponen dari bahasa tubuh?
2. Mengapa bahasa tubuh dianggap sangat penting dalam komunikasi?
I.3 TUJUAN PENULISAN
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengertian dari bahasa tubuh atau
body language dan mengapa bahasa tubuh sangat penting untuk kita ketahui. Adanya
kesalahan dalam penggunaan bahasa tubuh dapat merubah tujuan dari apa yang akan kita
komunikasikan, baik sengaja maupun tidak sengaja. Tanpa adanya pengetahuan mengenai
bahasa tubuh dapat berakibat pada gagalnya proses komunikasi yang dapat memberikan
dampak pada kedua pihak. Oleh karena pentingnya masalah ini, kelompok kami mencoba
untuk membahas permasalahan tersebut.

Adapun beberapa tujuan dari pengambilan materi bahasa tubuh dalam konteks
komunikasi interpersonal ini adalah,
1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai bahasa tubuh
2. Penulis mengerti mengenai pentingnya penerapan bahasa tubuh yang baik
dalam komunikasi sehari hari
3. Penulis dapat menerapkan pengetahuan bahasa tubuh dalam berkomunikasi
sehari-hari
4. Penulis dapat memahami bahasa tubuh subjek lain ketika berkomunikasi
sehari-hari
I.4 MANFAAT PENULISAN
Penulisan ini memberikan beberapa manfaat yakni dapat memberikan informasi mengenai
pengertian dari bahasa tubuh, pentingnya bahasa tubuh, dan penerapan bahasa tubuh dalam
kehidupan sehari-hari.
I.5 METODE PENULISAN
Dalam pembahasan materi Bahasa Tubuh dalam Komunikasi Interpesonal ini, penulis
menggunakan metode kepustakaan untuk mendapatkan bahan materi yang menyeluruh.
Kepustakaan yang penulis gunakan tak hanya memakai beberapa buku untuk menjadi sumber
acuan. Akan tetapi, penulis juga mencari bahan dari internet baik berupa materi maupun
gambar yang dapat melengkapi pembahasan materi ini.

BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 PENGERTIAN BAHASA TUBUH
Bahasa tubuh adalah salah satu bentuk komunikasi non-verbal. Dalam komunikasi
non-verbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan
sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa,
misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan
sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan;
untuk mengatur atau mengendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan
ketegangan. Biasanya, isyarat nonverbal ini lebih jujur daripada kata-kata yang keluar dari
mulut manusia. Bahasa tubuh kita akan mengirimkan sinyal kepada pikiran bawah sadar
lawan bicara. Lewat bahasa tubuh, tabir perasaan lawan bicara akan tersibak. Oleh karena itu,
kemampuan menginterpretasi bahasa tubuh menjadi penting untuk di kuasai, baik dalam
hubungan relasi personal maupun bisnis.
Peter Clayton dalam buku Bahasa Tubuh dalam Pergaulan Sehari-hari
mengungkapkan, Apakah yang disebut dengan bahasa tubuh? Saya mengajukan pertanyaan
ini kepada orang yang tak terhitung banyaknya. Jawaban yang mereka berikan tanpa kecuali
sesuatu yang sejalan dengan komunikasi nonverbalyang menurut hemat saya tidak salah
sejauh ini. Akan tetapi, jawaban itu tidak benar-benar menjelaskan kebenaran alami dari
bahasa tubuh. Selama bertahun-tahun saya berusaha untuk menyingkat pengertian ini menjadi
beberapa kalimat sederhana.
Lain halnya dengan Alo Liliweri dalam buku Komunikasi Verbal dan Nonverbal, ia
menjelaskan bahwa bahasa tubuh adalah gerakan; tubuh yang merupakan sebagian perilaku
nonverbal (termasuk yang kita miliki) dapat disampaikan melalui simbol komunikasi kepada
orang lain. Perilaku itu sangat bergantung dari erat tidaknya hubungan dengan orang lain.
Dalam bagian ini akan diuraikan komunikasi nonverbal gerak tubuh atau yang disebut
kinesik.
David Cohen dalam buku Bahasa Tubuh dalam Pergaulan menjelaskan tentang
bahasa tubuh sebagai topeng-topeng dan bahasa tubuh juga sebagai penyingkap topeng-

topeng kita. Manusia belajar menggunakan topeng sejak kecil dan banyak diantara kita dapat
melakukannya dengan baik. Banyak isyarat-isyarat nonverbal tantang perasaan bersifat
sangat halus dan terjadi hanya sekilas. Membacanya seperti mencoba menguraikan pola dari
selendang yang dipakai seseorang yang sedang lewat. Kita dapat melakukannya, tapi
membutuhkan keahlian dan latihan.
II. 2 PENTINGNYA BAHASA TUBUH
Sering kali, orang memkitang bahwa mempelajari lawan bicara hanya cukup dari cara
mereka bertutur kata. Orang yang pkitai berbicara dianggap lebih mumpuni terhadap segala
hal. Padahal, pendapat ini perlu dipertanyakan keabsahannya karena ada cara lain yang lebih
dapat mewakili pribadi seseorang, yaitu komunikasi nonverbal.
Sebenarnya, setiap hari kita telah terbiasa menggunakan body language. Kita sering
mengamati teman kuliah di kampus yang acuh tak acuh saat diajak berbicara, spontan
mengalihkan topik pembicaraan, ataupun tkita kegeraman dari raut wajahnya. Dari situ kita
bisa mencoba menguraikan sebuah pertanyaan, Mengapa dia bersikap demikian? sehingga
dihasilkan jawaban, Sepertinya, aku harus melakukan ini.
Namun yang menjadi kendala, adalah kita tidak pernah memolakan pola latihan kita
dengan latihan mempelajari bahasa tubuh secara maksimal. Hasilnya, kita selalu terjebak
pada sebuah rutinitas penguraian masalah yang itu-itu saja dan menjemukan.
Dengan mengetahui apa arti bahasa tubuh, kita dapat melihat perasaan seseorang yang
sebenarnya, walaupun mereka tidak ingin mengatakannya. Bahasa tubuh kedengarannya
seperti sebuah kontradiksi. Kita biasanya berbicara melalui mulut. Namun penelitian makin
menemukan bahwa bahasa tubuh itu benar-benar sebuah bahasa. Mungkin dapat kita
bayangkan kata-kata dan kalimat-kalimat yang terdiri dari gerak isyarat tubuh disengaja dan
tkita-tkita dari alam bawah sadar yang tidak disadari. Beberapa diantaranya merupakan
gerakan-gerakan gugup yang cepat, merupakan tkita-tkita kecil yang hanya dapat ditangkap
melalui pengawasan yang cermat.
Dengan mengamati bahasa tubuh lawan bicara, kita dapat:
Mengerti apa yang tidak terkatakan, dan ada dipikiran lawan bicara.
Mengenali kebohongan, kebosanan, dan lain-lain.

Dengan memperbaiki bahasa tubuh kita sendiri, kita dapat:


Membangun hubungan dengan lebih cepat.
Memperkuat pengaruh komunikasi.
Menghindari kesalahpahaman dalam memberi dan menerima informasi.
II.3 BENTUK-BENTUK BAHASA TUBUH
1. Kontak Mata
Kontak mata mengacu pada istilah gaze yang meliputi suatu keadaan penglihatan
secara langsung antar orang (selalu pada wilayah wajah) disaat sedang berbicara. Kontak
mata sangat menentukan kebutuhan psikologis dan membantu kita memantau efek
komunikasi antar pribadi. Melalui kontak mata kita dapat menceritakan kepada orang lain
suatu pesan sehingga orang akan memperhatikan kata demi kata melalui tatapan. Misalnya
pandangan yang sayu, cemas, takut, terharu, dapat mewarnai latar belakang psikologis kita.
Jumlah dan cara-cara penataan mata berbeda dari seseorang dengan orang yang lainnya, dari
budaya yang satu ke budaya lain.
1. Gesture
Gesture merupakan bentuk perilaku nonverbal pada gerakan tangan, bahu, dan jarijari. Kita sering menggunakan gerakan anggota tubuh secara sadar maupun tidak sadar untuk
menekankan suatu pesan. Ketika kita berkata, Pohon itu tinggi! atau Rumahnya dekat,
kok, dari sini, maka kita pasti menggerakkan telunjuk tangan untuk menggambarkan
deskripsi verbalnya. Ternyata manusia mempunyai banyak cara dan bervariasi dalam
menggerakkan tubuh dan angota tubuhnya ketika mereka sedang berbicara. Mereka yang
cacat bahkan berkomunikasi melalui media tangan juga.
Ketika kita menanyakan kepada seseorang dimanakah rumah seorang teman dan ia
hanya menjawab dengan mengangkat bahu saja, kita bisa menilai bahwa ia sedang merasa
malas atau ia sedang berkonsentrasi dengan hal lain yang menjadi perhatiannya.
Begitu pula dengan jari-jari kita. Ketika kita melihat seseorang yang jari-jarinya
bergemetar dengan hebat, bisa jadi ia sedang nervous karena menunggu sesuatu atau ia baru
saja menerima kabar yang mengejutkan. Atau bisa saja ia kedinginan karena udara sejuk yang
berhembus.

2. Postur
Postur menyampaikan informasi tentang:
sikap hubungan antar pribadi, misalnya saya suka dan saya tidak suka, ingin

menghindari, dll
ciri-ciri kepribadian, seperti keyakinan, sikap tunduk , keterbukaan, kebutuhan
sosial berdiri, asal-usul sosial, posisi dalam hirarki sosial
saat emosional, rasa takut, rasa aman, ketegangan relaksasi,
frustrasi sifat perkembangan atau karakter, cedera mental (trauma), dll
karakteristik temperamen, menurut teori Hippocrates, Kretschmer, Sheldon.

3. Ekspresi Wajah
Banyak informasi yang bisa disampaikan oleh wajah. Wajah manusia
merupakan bagian tubuh yang memiliki paling banyak gerakan otot. Ribuan ekspresi
bisa dihasilkan dari wajah manusia. Ekspresi wajah berfungsi dalam proses interaksi
sosial spesies manusia, maka dari itu ia berkembang jauh lebih banyak dibandingkan
pada makhluk lainnya dan mamalia lainnya. Beberapa ekspresi wajah merupakan
bawaan lahir, jadi sifatnya universal pada budaya manapun.
Ekspresi Mikro
Ekspresi mikro adalah ekspresi wajah yang muncul hanya sepersekiandetik,
diakibatkan oleh emosi yang disembunyikan. Studi terhadap ekspresi mikro dipelopori oleh
Dr. Paul Ekman dan menginspirasi dibuatnya serial TV Lie To Me.

II. 4 BAHASA TUBUH DAN PENIPUAN


Seperti para aktor lain tahu, sangatlah sulit untuk melakukan suatu performance yang
sempurna di depan para penonton. Dalam interaksi sehari-hari, sebuah bahasa tubuh yang
muncul secara tak sengaja dapat mengganggu komunikasi kita. Ketika seorang bocah lakilaki pulang ke rumah larut malam dan berusaha menjelaskan kepada ibunya mengapa ia bisa
selarut ini, sang ibu merasa ragu dengan ucapan sang anak karena anak tersebut tak mau
menatap mata ibunya. Ketika seorang selebriti berbicara di sebuah talkshow di televisi bahwa

ia sudah menerima dan rela hati mengenai masalah yang menimpa dirinya, namun ayunan
kakinya yang tak mau diam seakan ada sesuatu yang ia sembunyikan. Karena bahasa tubuh
sangatlah susah untuk kita control, terkadang muncul suatu dugaan penipuan. Seperti ketika
ada perubahan dalam irama pernapasan kita, denyut nadi, aliran darah, dan tekanan darah
meningkat yang terekam di mesin pendeteksi kebohongan yang mengindikasikan bahwa
seseorang telah berbohong.
Mendeteksi adanya ketidakjujuran merupakan suatu hal yang rumit pula sebab tidak
ada bahasa tubuh yang dapat menunjukkan dengan pasti suatu kebohongan. Kunci untuk
mengetahui kebohongan adalah dengan memperhatikan dengan seksama performance yang
sedang berjalan dengan kontak mata yang tiada putusnya.

BAB III
PENUTUP
III.3 KESIMPULAN
Bahasa tubuh atau body language adalah suatu pengganti kata atau frasa dengan
menggunakan gerakan dari segala bagian tubuh kita seperti mata, tangan, dan bahu. Menurut
para ahli, bahasa tubuh adalah bahasa yang rumit dijelaskan dengan kata-kata namun mudah
untuk dianalisa. Bahasa tubuh juga merupakan suatu gerakan tubuh atau kinesik yang dapat
menyampaikan suatu pesan komunikasi. Selain itu bahasa tubuh dapat dianggap sebagai
topeng untuk menunjukkan suasana hati kita dan bahasa tubuh jugalah yang dapat menyibak
rahasia suasana hati kita.
Mempelajari bahasa tubuh sangat berguna bagi kemampuan kita berkomunikasi.
Dengan bahasa tubuh kita dapat menilai kepribadian seseorang dengan lebih baik,
memperkuat kualitas komunikasi, memahami apa yang sedang dirasakan orang lain,
menghindari dari tindak kebohongan dan penipuan, serta dapat menghindari adanya
kesalahpahaman dalam pertukaran informasi.
Bentuk-bentuk bahasa tubuh adalah kontak mata, gestur seperti gerakan tangan, bahu,
dan jari-jari lalu postur. Kesalahan yang sengaja maupun tidak disengaja dalam penggunaan
bahasa tubuh dapat menimbulkan adanya kesalahpahaman maupun kegagalan dalam
komunikasi. Oleh karena itu kita harus cermat dalam menggunakan bahasa tubuh pada
kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
1. Clayton, Peter. 2003. Bahasa Tubuh dalam Pergaulan Sehari-hari. London, Part of
2.
3.
4.
5.

Octopus Publishing Group Ltd.


Cohen, David. 1992. Bahasa Tubuh dalam Pergaulan. London; Sheldon Press, SPCK.
Macionis, John. 2008. Sociology. New Jersey; Pearson Education, Inc.
https://en.wikipedia.org/wiki/Albert_Mehrabian, diakses pada 7 Oktober 2015
http://membacafikiran.com/bahasa-tubuh/mengapa-belajar-bahasa-tubuh/,
diakses

pada 7 Oktober 2015


6. http://www.learnbodylanguage.org/, diakses pada 10 Oktober 2015
7. http://www.academia.edu/9701799/Makalah_Ekspresi_Non_Verbal, diakses pada 12
Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai