1.1
: 63,78 km 2
: 96,94 %
3.
: 3,06 %
4.
: 7 desa
5.
: 7 desa
6.
: 7 desa
7.
: tidak ada
Sebelah utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
: Kecamatan Kalisat
: Kecamatan Silo
: Kecamatan Mumbulsari
: Kecamatan Pakusari
B. Prasarana
Jumlah desa yang biasa dilalui kedaraan roda 2 pada :
Musim hujan
7 desa
Musim kemarau
7 desa
Musim hujan
7 desa
Musim kemarau
7 desa
3 desa
4 desa
: 12 Km
C. Demografi
1. Jumlah Penduduk Seluruhnya
Laki-Laki
Perempuan
2. Jumlah Kepala Keluarga
3. Jumlah Keluarga Miskin
4. Jumlah bayi ( < 1 tahun )
5. Jumlah Anak Balita ( 1-4 tahun )
6. Jumlah Anak Pra Sekolah ( 3-5 tahun )
7. Jumlah Wanita Usia Subur
8. Jumlah Pasangan Usia Subur
9. Jumlah Ibu Hamil
10. Jumlah Ibu Bersalin Nakes
11. Jumlah Ibu Nifas
12. Jumlah Ibu Meneteki
: 49.520 orang
: 24.365 orang
: 25.155 orang
: 18.192 KK
: 7.400 KK
: 651 bayi
: 2.658 anak
: 1.636 anak
: 9.719 orang
: 8.419 pasang
:
876 orang
:
872 orang
:
872 orang
: 1.744 orang
D. Sarana pendidikan
a.
Jumlah Sekolah
1. Taman Kanak-kanak
35 buah
2. SD/MI
36 buah
3. SLTP/MTs
19 buah
4. SMU/MA
11 buah
5. Akademi
0 buah
6. Perguruan tinggi
0 buah
7. Pondok Pesantren
1 buah
b.
Jumlah Murid
1. TK
: 1223 anak
2. SD/MI
: 5143 anak
3. SLTP/MTs
: 1930 anak
4. SMU/MA
728 anak
5. Akademi
0 anak
6. Perguruan Tinggi
0 anak
7. Pondok Pesantren
189 anak
E. Sarana Kesehatan
1. Rumah Sakit
: 0 buah
2. Puskesmas
: 1 buah
3. Pustu
: 4 buah
F.
4. Puskesmas Keliling
: 2 buah
5. Polindes
: - buah
6. Rumah Bersalin
: - buah
7. BP Swasta
: - buah
: 3 buah
: 3 buah
Tenaga Kesehatan
1. Dokter
2. Dokter Gigi
3. Sarjana Kesehatan Masyarakat
4. Bidan/D3 Kebidanan
5. Perawat/D3 Perawat
6. Perawat Gigi
7. Sanitarian/D3 Kesling
8. Petugas Gizi/D4 Gizi
9. Asistan Apoteker
10. Analis Laboratorium/D3 Laboratorium
11. Juru Imunisasi/Juru Malaria
12. Tenaga Administrasi
13. Sopir, Penjaga
14. Lain-Lain
Jumlah
( PNS 17, PTT 7, Honorer 24)
: 1 orang
: 1 orang
: - orang
: 21 orang
: 11 orang
: - orang
: - orang
: 1 orang
: 2 orang
: 1 orang
: - orang
: 3 orang
: 2 orang
: 10 orang
: 48 orang
digalang. Peran aktif masyarakat dan keluarga sangat penting dan akan
menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan seperti memberdayakan
masyarakat untuk mendapatkan haknya dan menjalankan kewajibannya.
Potensi yang ada harus dimanfaatkan dan mampu mendorong kemandirian
masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat.
4
5
6
7
8
9
Nurul Ajizah
Farida Nurhayati
Agus Budiono
Faridah Ariani
Efi Artanti
Moh Firdaus
dan operasional
Bikor KIA dan BPJS
KB dan VK
P2 dan Matra
Pengobatan dan BOK
Jurim
Koordinator Zaal dan
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Nurlailiani
Kesling
Koordinator UKS
Anggota
10
11
12
13
14
15
16
Promkes
Kesehatan lingkungan
Anggota
Anggota
Fitria Hidayati
Sri Wulandari
Syukron Amin
Rohandoyo
dan Kusta
Koordinator Usila
Petugas loket
SP2TP
Sopir dan Obat
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
I. Program Puskesmas
A. Program Pokok
1. Kesehatan Lingkungan
2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
3. Promosi Kesehatan
4. Pemberantasan Penyakit Menular
5. Gizi
6. Keluarga Berencana (KB)
B. Program Inovatif
1. Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Laboratoium
3. Kesehatan Sekolah
4. Kesehatan Kerja
5. Kesehatan Indra
6. Kesehatan Gigi
7. Kesehatan Matra
8. Kesehatan USILA
9. Kesehatan Jiwa
10. Rawat Inap
11. UGD, dll
1.2
Rencana Kegiatan
peran
serta
masyarakat,
membina
pembangunan
berwawasan
Promosi kesehatan
2.
3.
4.
5.
Keluarga berencana
6.
7.
b.
Pengobatan
Manejemen
1.
Manajemen operasional
2.
c.
Program inovatif
1.
2.
3.
P2M
4.
5.
6.
7.
Laboratorium
8.
9.
10.
11.
Pemeriksaan penunjang
12.
13.
14.
15.
16.
10
poli yang ditentukan, setelah perawatan selesai Kartu status pasien akan
dikembalikan ke Loket dan dicatat di buku Register kunjungan pasien. Kendala
dari pelayanan diloket adalah banyak pasien yang sudah berkunjung, tetapi
mengaku belum pernah berkunjung. Kartu berobat sering hilang. Pelaporan
bagian ini dilakukan satu bulan sekali yang memuat jumlah kunjungan pasien,
Kunjungan baru/ lama, jumlah kunjungan BPJS, umum dan program.
6. Orientasi Bagian Laboratorium (18 November 2015)
Orientasi di bagian Laboratorium dilaksanakan pada tanggal 18 November
2015 disampaikan oleh Ibu Fatmawati. Fasilitas yang tersedia di bagian laborat
Puskesmas Mayang adalah test DL (Darah Lengkap), GDA (Gula Darah Acak),
GD (Golongan Darah), HB (Haemoglobin), dan BTA (Bakteri Tahan Asam).
Pemeriksaan di laboratorium ini masih menggunakan manual. Saat ini hanya
melayani test BTA, karena untuk pemeriksaan darah yang lain terdapat kendala
tidak tersedianya reagen hematologi.
SOP pelayanan laboratorium:
1. Petugas menerima permintaan dari Poli Umum/ Poli Gigi/ KIA untuk
dilakukan pemeriksaan laboratorium.
2. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan pemeriksaan spesimen sesuai
permintaan.
3. Mencocokkan identitas pasien.
4. Petugas mengambil spesimen.
5. Pemeriksaan spesimen.
6. Pengisian di buku register serta blanko hasil pemeriksaan.
7. Menyerahkan hasil pemeriksaan.
Cara melakukan test BTA untuk menegakkan diagnosa TB menggunakan
sample dari sputum, sedangkan test BTA untuk menegakkan diagnosa kusta
menggunakan sample dari cuping telinga. Laborat ini melayani berbagai macam
pasien, baik pasien yang datang sendiri ke puskesmas, baik pasien yang berasal
dari posyandu.. Angka kejadian kasus TB paru positif rata-rata setiap bulan
sebanyak 30% dari sampel yang diperiksa. Setiap tiga bulan sekali hasil tes BTA
dikirim ke RS. Paru untuk di crosscheck kebenaran dalam uji tes BTA Puskesmas.
Menyerahkan hasil
pemeriksaan
kepada pasien
11
12
Kendala yang dihadapi gudang obat adalah apabila ada keterlambatan laporan dari
wilayah dapat menyebabkan keterlambatan selanjutnya.
9. Orientasi Bagian Usila (20 November 2015)
Orientasi Program ini dibimbing oleh ibu Endah Candraningsih. Program
ini dilakukan tiap bulan bersamaan dengan posyandu balita. Kategori lansia yang
mengikuti program ini adalah pralansia (49-59 tahun), lansia (60-69 tahun) dan
lansia beresiko tinggi (> 70 tahun). Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan lansia antara lain
a)
b)
c)
d)
e)
f)
dana sehingga program kurang maksimal, belum ada sarana posyandu lansia, dan
kesulitan dalam mengumpulkan lansia karena masih bekerja saat posyandu
dilaksanakan. pelaporan dari kegiatan ini berisi tentang jumlah sarana lansia,
jumlah lansia yang dibina, dan jumlah kader lansia.
13
14
(kapasitas penyakit). Isi laporan meliputi jumlah pasien, kunjungan, jumlah kasus,
dan jumlah obat-obatan.
12. Orientasi di bagian Program Penyakit Menular (23 November 2015)
Penanggung jawab di bagian Program Penyakit Menular adalah Pak Agus.
P2M bertujuan untuk menentukan kasus penyakit menular sedini mungkin dan
mengurangi faktor resiko yang memudahkan penyakitnya. Pelaporan penyakit
yang pernah terjadi antara lain
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
15
16
Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh ibu Efi Artanti. Imunisasi rutin
dilakukan di posyandu. Imunisasi diberikan pada anak usia 0 5 tahun. Pelayanan
imunisasi dijadwalkan setiap hari Jumat. Pelayanan imunisasi yang diberikan
antara lain:
a. Hepatitis B
: usia bayi kurang dari 7 hari
b. Polio
: usia 1 bulan
c. DPT
: usia 2 4 bulan
d. Campak
: usia 5 bulan
e. BCG
: usia 1 bulan
Program imunisasi lain yang dilaksanakan adalah imunisasi yang dilakukan
di sekolah yang sasarannya adalah siswa SD kelas I, II, dan III. Vaksin yang
diberikan adalah campak, tetanus, dan dipteri. Kegiatan ini dilaksanakan pada tiap
sekolah dalam durasi 1 tahun sekali. Pemberian vaksin pada ibu hamil berupa TT
(tetanus) sampai T5. Pemberian antara rentang pertama dan selanjutnya minimal
28 hari. Usia minimal 1 bulan harus sudah lengkap pemberian vaksinnya.
Permintaan bahan dan alat imunisasi kepada dinkes dengan mengisi formulir
permintaan vaksin yang didasarkan pada jumlah sasaran yang ditentukan dari
dinas kesehatan. Target imunisasi ditentukan dari dinas kesehatan sesuai dengan
proyeksi. Apabila kegiatan imunisasi pada suatu waktu tidak mencapai target,
upaya yang dilakukan antara lain kerjasama lintas sector dan kerjasama lintas
program.
Kendala yang dihadapi pada bagian ini adalah orang tua yang melarang
anaknya diimunisasi dan kurangnya petugas imunisasi.
15. Orientasi di bagian Promosi Kesehatan (24 November 2015)
Orientasi di bagian Promosi Kesehatan dilaksanakan pada tanggal 24
November 2015 disampaikan oleh Ibu Luluk. Kegiatan yang dilakukan dalam
program ini berupa pembinaan, penyuluhan, dan pengembangan peran serta
masyarakat. Pelaksanaan dari program ini bisa di luar gedung ataupun di dalam
gedung Puskesmas. Sebelum dilakukan penyuluhan terlebih dahulu dibuat
rencana kerja. Siaran keliling ke masyarakat juga dilakukan jika terdapat kasus
tertentu. Tujuan dari program ini adalah mengubah perilaku masyarakat agar
hidup bersih dan sehat dengan mengikutsertakan masyarakat secara langsung.
Sasaran dari program ini adalah seluruh masyarakat Jenggawah, terutama
17
kelompok rawan seperti ibu hamil, balita, anak sekolah, usia lanjut, serta seluruh
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan program ini
adalah:
1. Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Promosi kesehatan melalui posyandu atau kelompok masyarakat
Melalui program ini diharapkan masyarakat dapat memiliki pengetahuan yang
benar tentang hidup sehat sehingga dapat mengubah perilaku ke arah hidup sehat.
Untuk penilaian keberhasilan promosi kesehatan dilakukan dengan cara
pemberian kuesioner yang dilakukan sekali dalam setahun. Dalam kuesioner
tersebut ada berbagai indikator yang bisa menilai keberhasilan program promosi
kesehatan. Kuesioiner diberikan di lingkungan perumahan, sekolah, pondok
pesantren, dan lingkungan kerja.
16. Orientasi di bagian PM-PSM (24 November 2015)
Orientasi pada program ini juga dibimbing oleh ibu Luluk. Program
kesehatan merupakan upaya masyarakat yang dilakukan mulai dari penyuluhan,
program dilakukan untuk kader posyandu, perawat, dan kader kesling di dalam
dan luar gedung. Kendalanya berupa factor geografis (daerah yang sulit
dijangkau), kurangnya koordinasi tenaga penyuluh dan kurangnya petugas yang
melaksanakan.
17. Orientasi Posyandu (24 November 2015)
Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Bu Luluk B. Di Puskesmas
Mayang, posyandu dilakukan per wilayah, kegiatan yang dilakukan pemeriksan
ibu hamil, penyuluhan KB, peningkatan perbaikan gizi, imunisasi bumil dan bayi.
Alur posyandu pertama pendaftaran setelah itu peserta akan diarahkan ke
penimbangan, kemudian pencatatan oleh petugas dan dilakukan penyuluhan,
terakhir peserta posyandu akan diperiksa oleh petugas kesehatan misalnya
pemeriksaan bumil,pemberian imunisasi pada bayi, dan lain-lain.
18. Orientasi Bagian Balai Pengobatan Umum (25 November 2015)
18
Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Bu Farida Arini. Program pada
balai pengobatan di Puskesmas Mayang adalah kuratif dan rehabilitatif. Beberapa
kasus yang dijumpai antara lain ISPA, Rhinitis alergi, dermatitis, diare, dan lainlain. Kendala yang didapat antara lain rumah pasien jauh dari puskesma dan
ketersediaan obat terbatas.
19. Orientasi Bagian Kesehatan Indera (25 November 2015)
Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh ibu Farida Ariani S.Kep (Ns).
Bagian kesehatan indra membawahi 2 masalah, antara lain:
a. Upaya pencegahan kebutaan
Untuk kasus mata, beberapa kasus yang bisa ditangani antara lain
konjunctivitis, keratitis, dan trauma ringan. Pemeriksaan mata dasar yang bisa
dilakukan adalah syellen test card, katarak, dan buku buta warna. Untuk pasien
yang membutuhkan tindakan operasi seperti kasus katarak, glaucoma, pterilium
dirujuk ke rumah sakit. Pasien diberi penyuluhan bahwa katarak dapat sembuh
dengan operasi.
b. Upaya pencegahan gangguan pendengaran
Pemeriksaan kesehatan telinga yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan
gangguan pendengaran sementara seperti pemeriksaan pasien yang mengalami
infeksi akibat benda tumpul dan infeksi karena benda asing. Jika pasien datang
dengan keluhan gangguan telinga langsung dirujuk ke RSUD dr. Soebandi.
Pengobatan yang dapat ditangani seperti infeksi otitis media purulen dan akut,
dapat juga menangani penyakit telinga lainnya.
20. Orientasi di bagian Kesehatan Ibu dan Anak (26 November 2015)
Informasi mengenai Bagian KIA ini disampaikan oleh Bu Nurul selaku
petugas KIA Pukesmas Mayang. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia.
Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu
melahirkan dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan
kematian ibu dan bayi serta kejadian sakit di kalangan ibu. KIA sendiri bertujuan
memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara
efektif dan efisien:
19
operasional puskesmas
dokumen kepegawaian
Dana SPJmutasi
menangani masalah
kenaikan pangkat pegawai
gaji pegawai dan kenaikan gaji
absensi danPelaksanaan
cuti pegawai
SPJ
Protap
Dinas
Pegawai
Laporan Dinas
20
untuk
melakukan
pelayanan
makanan,
pelayanan
terapi
diet,
penyuluhan/konsultasi gizi dan penelitian gizi terapan. Tugas instalasi gizi adalah
melaksanakan pelayanan gizi secara efektif dengan kualitas yang optimal dalam
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan kesehatan
klien/pasien .
Masalah pada gizi yang sering terjadi adalah kekurangan energy dan
protein pada balita, gangguan akibat kekurangan iodium, anemia (kekurangan zat
besi) dan defisiensi vitamin A. Kegiatan yang dilakukan untuk perbaikan gizi
melalui pelayanan dan pemantauan status gizi antara lain :
a. Program Penanggulangan KEP (Pencegahan dan penanggulangan gizi buruk)
Tingkat pendidikan rendah Pola asuh salah KEP.
1) PMT penyuluhan
2) PMT pemulihan dana BOK (APBN) dan dana APBD
b. Program penanggulangan GAKI
Kajian monitoring program beriodium
1) Program penanggulangan kekurangan viamin A.
2) Penanggulangan anemia (kekurangn zat besi)
Untuk Ibu hamil Pemberian tablet tambah darah 90 hari
23. Orientasi SP2TP (27 November 2015)
Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Pak Syukron. Tugas bagian
SP2TP adalah mengambil laporan dari masing-masing kegiatan baik dalam dan
luar gedung. Misalnya kegiatan luar gedung adalah pelayanan di Polindes,
21
Kendala yang terjadi pada bagian ini adalah adanya keterlambatan laporan
dari tiap tiap bagian.
24. Orientasi Kesehatan Jiwa (28 November 2015)
Informasi mengenai Bagian Kesehatan Jiwa ini disampaikan oleh Ibu
Ciptasari Rosian selaku petugas di bagian kesehatan jiwa Pukesmas Mayang.
Pelaksanaan kesehatan jiwa meliputi penanganan neurologis diantara adalah:
1) Penyuluhan kesehatan jiwa yang dilaksanakan setiap bulan
2) Penyuluhan penyalahgunaan Narkoba
3) Merujuk pasien ke RSJ
Kendala yang biasa terjadi yaitu:
1)
2)
3)
4)
Psikotic
Gangguan neurotik
Degenerasi mental
Epilepsi
Penyakit jiwa yang lainnya
Gangguan kesehatan jiwa
perkembangannya.
pada
bayi,
remaja,
dan
gangguan
22
produktif yang disebabkan oleh suatu karies yang luas pada pulpa muda. Pulpitis
hiperplastik kronis (pulpa polip) biasanya terjadi pada gigi molar anak-anak dan
remaja yang ditandai dengan pertumbuhan berlebih dari jaringan granulomatosa
pada rongga karies. Penyebab polip pulpa adalah terdapat iritan pada jaringan
pulpa baik berupa iritan mikroorganisme dari karies gigi ataupun trauma.
Manifestasi klinis dari pulpa polip ini, muncul sebagai massa berdaging dari
jaringan yang terhubung ke ruang pulpa yang tampak tumbuh dari gigi. Lesi yang
dihasilkan tanpa gejala atau jarang menyakitkan kecuali ketika pengunyahan
menyebabkan iritasi dan perdarahan.
Penatalaksanaan perawatan untuk pulpa polip antara lain terapi saluran
akar dan pencabutan gigi. Perawatan saluran akar diindikasikan untuk kasus gigi
yang dengan struktur anatomis masih dalam keadaan yang baik. Sedangkan gigi
yang tidak mungkin untuk direstorasi, akan dilakukan pencabutan. Prognosis
pulpa polip sangat baik. Tidak ada risiko kekambuhan ada setelah pengobatan
definitif telah diberikan.
23
Pemberian
antibiotika
terhadap
kuman aerob dan anaerob juga diberikan. Untuk meringankan nyeri dan
mempercepat penyembuhan, suatu abses perlu dilakukan drainase pada dengan
cara membuka atap pulpa gigi penyebab. Pemberian analgesik diberikan untuk
mengatasi nyeri. Vitamin juga diberikan untuk terapi suportif.
1.3.3 Kegiatan UKGS dan UKGMD
Kegiatan UKGS dilaksanakan pada tanggal 20 November 2015 di TK
PGRI desa Sumber Kejayan, tanggal 21 November 2015 di MI Sirojul Ulum desa
Tegalwaru,. Rangkaian kegiatan saat UKGS meliputi penyuluhan, demo sikat gigi,
dan pemeriksaan gigi dan mulut. Jumlah peserta UKGS di TK PGRI desa Sumber
Kejayan sebanyak 25 siswa, di MI Sirojul Ulum desa Tegalwaru sebanyak 27
siswa. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada siswa MI didapatkan banyak
siswa yang gigi molarnya mengalami karies. Sedangkan pada pemeriksaan
terhadap siswa TK didapatkan mayoritas semua anak menderita karies rampan
pada gigi insisivus. Hal ini dikarenakan masih rendahnya kesadaran orang tua
untuk memberi motivasi bagi anaknya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Selain itu anak-anak cenderung mengkonsumsi makaanan yang bersifat
kariogenik.
Kegiatan UKGMD dilaksanakan pada tanggal 18 November 2015 di
Posyandu Tulip 17 Desa Mrawan. Kegiatan yang dilakukan meliputi
penyuluhann, pemeriksaan gigi dan mulut serta konsultasi seputar kesehatan gigi
dan mulut. Sasaran saat UKGMD adalah balita, ibu hamil, dan masyarakat umum.
Jumlah peserta UKGMD di Posyandu Tulip 17 sebanyak 87. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan kesimpulan banyaknya balita yang rata-rata sudah
menderita karies terutama karies rampan. Ibu hamil juga menderita penyakit gigi
24
dan mulut seperti gingivitis. Ibu-ibu masyarakat umum juga banyak menderita
karies. Hal ini dikarenakan karena baik ibu hamil, masyarakat umum maupun ibu
balita kurang memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pada
saat UKGMD posisi dokter gigi berada di meja posyandu ke 4. Posyandu terdiri
dari 5 meja, yaitu meja 1 (pendaftaran), meja 2 (penimbangan), meja 3 (pengisian
KMS), meja 4 (penyuluhan perorangan), dan meja 5 (pelayanan oleh paramedis).
Kegiatan UKGMD dan UKGS ini bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut masyarakat serta kesadaran untuk menjaga kesehatan
dan kebersihan gigi dan mulutnya.
1.4 Hasil dan Pembahasan
Data jumlah kunjungan pasien berikut ini diperoleh selama melaksanakan
PKL IKGM IV di Puskesmas Mayang pada tanggal 16 November 28 November
2015 selama 2 minggu. Didapatkan data kunjungan pasien di poli gigi Puskesmas
Mayang dengan diagnosa dan terapi yang berbeda baik pasien laki-laki maupun
perempuan. Data kunjungan pasien poli gigi Puskesmas Mayang Periode tanggal
16 November 28 November 2015 dapat dilihat dari tabel yang ditampilkan
sebagai berikut:
A. Data kunjungan pasien Puskesmas Mayang berdasarkan diagnosa dan jenis
kelamin.
Tabel 1. Data kunjungan pasien Puskesmas Mayang berdasarkan diagnosa dan
jenis kelamin tanggal 16 November 28 November 2015
Kode
DX
Jenis Kelamin
L
Total
K.00
19
21%
19
21%
38
42%
K.01
0%
1%
1%
K.02
5%
0%
5%
K 03
0%
0%
0%
K.04
10
11%
24
26%
34
37%
K.05
6%
9%
13
15%
K.06
0%
0%
0%
K 12
0%
0%
0%
Total
38
43%
52
57%
90
100%
25
Keterangan :
K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K01 : Gigi terbenam dan impaksi
K02 : Karies gigi
K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain
K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.
K12 : Stomatitis
Kode
Total
Ekstraksi
Medikasi
Sterilisasi
Tumpat
Scalling
Kunsul
K.00
34
37%
5%
0%
0%
0%
0%
0%
38
42%
K.01
0%
1%
0%
0%
0%
0%
0%
1%
K.02
0%
0%
0%
3%
0%
2%
0%
5%
K.03
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
K.04
10%
21
23%
2%
2%
0%
0%
0%
34
37%
K.05
0%
10
11%
0%
0%
4%
0%
0%
15%
K.06
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
K.12
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
Total
43
47%
36
40%
2%
5%
4%
2%
0%
90
0%
100%
DX
Keterangan :
K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K01 : Gigi terbenam dan impaksi
K02 : Karies gigi
K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain
K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
Odon
26
Data wilayah
1. Luas wilayah
: 58,44 km2
27
Dataran rendah
: 99 %
Dataran tinggi
:1%
2. Jumlah desa
: Kecamatan Umbulsari
Sebelah barat
: Kecamatan Kencong
: Kecamatan Puger
III. Pemerintahan
Wilayah kerja puskesmas Gumukmas meliputi 5 desa yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
IV.
Desa Gumukmas
Desa Menampu
Desa Mayangan
Desa Kepanjen
Desa Purwosari
Data kependudukan
1. Jumlah penduduk
: 54.542
orang
2. Laki-laki
:26.768
orang
3. Perempuan
: 27.774
orang
4. Jumlah KK
: 16.693
KK
:14.742
jiwa (4.387
: 10.355
jiwa
: 14.742
orang
8. Jumlah bumil
: 1.002
orang
: 780
bayi
: 3.436
anak
:14.759
orang
:11.362orang
KK)
28
V.
:753
orang
:750
orang
:750
orang
Data pendidikan
a. Jumlah sekolah
1. Taman kanak-kanak
: 26
TK
2. SD/MI
: 24/13
SD/MI
3. SLTP/MTs
: 9/5
SLTP/MTs
4. SMU/MA
: 4/3
SMU/MA
1. Taman kanak-kanak
: 1.067
TK
2. SD/MI
3. SLTP/MTs
: 1.275/1.244 SLTP/MTs
4. SMU/MA
: 268/396
SMU/MA
:1
orang
:5
orang
:3
orang
:2
orang
:765
orang
:6
orang ( 2 bln : 1 )
:0
orang
: 160 orang
29
VII. Ketenagaan
- Dokter
:2
PNS
- Dokter gigi
:1
PNS
- Bidan
:5
PNS
- P2b
:2
orang
- Bides
: 2/3
PNS/PTT
- Perawat
:4/2/1 SPK/D3/S1
- Perawat Poskesdes
:2
kontrak
- Sanitarian
:1
PNS
- Petugas Gizi
:0
orang
- Asisten Apoteker
:0
orang
- Analis Lab
:1
Sukwan
- Jurim
:0
orang
- Tenaga Administrasi
:8
PNS
- Lain Lain
:2
orang
- Puskesmas
:1
buah
- Pustu
:3
buah
- Pusling
:2
buah
- Polindes
:2
buah
:3
buah
: 10
buah
- Praktek Perawat
:0
buah
: 19
orang
- juml. Kader
: 315
orang
: 42
orang
: 40
orang
IX.
30
:5
kelp
:3
kelp
- juml. Posyandu
: 63
buah
: 12
buah
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
JENIS PENYAKIT
Infeksi akut lain pd sal pernafasan
Ginggivitis dan penyakit periodontal
Hipertensi primer
Ganguam Gigi dan jaringan penyangga lain
ya
Gangguan sendi
ganguan neuritik lain
Gastritis
diare dab gastroenterintis (colitis)
BARU
1660
1297
520
LAMA
653
337
249
KKL
174
9
485
TOTAL
2487
1643
1254
PERSEN
18,60
12,29
9,38
830
534
563
625
679
309
353
351
132
16
40
159
74
46
1
1179
1046
988
803
696
8,82
7,82
7,39
6,00
5,20
31
9
10
11
12
13
14
15
V.
490
265
409
30
410
215
183
8710
72
273
79
53
37
106
91
3111
39
0
24
384
13
61
44
1553
601
538
512
467
460
382
318
13374
4,49
4,02
3,83
3,49
3,44
2,86
2,38
32
33
Puskesmas Gumukmas adalah jam 08.00-12.00 dengan satu orang tenaga dokter
gigi. Peralatan di puskesmas induk cukup lengkap, poli gigi melayani pelayanan
pencabutan dewasa tanpa komplikasi, pencabutan gigi sulung, perawatan tambal
sederhana, dan pembersihan karang gigi. Selain itu, sebagai langkah promotif
rutin dilakukan UKGS ke sekolah di wilayah kerja Puskesmas Gumukmas.
2. Orientasi di bagian Laboratorium (1 Desember 2015)
Orientasi di bagian Laboratorium dilaksanakan pada tanggal 1 Desember
2015 disampaikan oleh Bapak H. Aziz Arifin. Kegiatan yang dilakukan di
laboratorium Puskesmas Gumukmas adalah pemeriksaan laboratorium meliputi
pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan urine, pemeriksaan feses, pemeriksaan
widal, pemeriksaan IMS VCT, dan pemeriksaan BTA setiap hari Rabu.
SOP pelayanan laboratorium (FKM Undas, 2013):
1. Petugas menerima permintaan dari Poli Umum/ Poli Gigi/ KIA untuk
dilakukan pemeriksaan laboratorium.
2. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan pemeriksaan spesimen sesuai
permintaan.
3. Mencocokkan identitas pasien.
4. Petugas mengambil spesimen.
5. Pemeriksaan spesimen.
6. Pengisian di buku register serta blanko hasil pemeriksaan.
7. Menyerahkan hasil pemeriksaan.
3. Orientasi di bagian Kesehatan Jiwa (2 Desember 2015)
Orientasi di bagian kesehatan jiwa dilaksanakan pada hari Rabu,
tanggal 2 Desember 2015 disampaikan oleh Ibu Herlina. Bagian kesehatan
jiwa melaksanakan tugas untuk penanganan kasus yang berkaitan dengan
neurologi (kesehatan jiwa).Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan jiwa masyarakat.
Kegiatannya meliputi:
1. Pemeriksaan dan pengobatan jiwa
2. Rujukan dan konsultasi ke rumah sakit
3. Penyuluhan kesehatan jiwa.
34
1.
2.
3.
4.
5.
.
6.
KIA
BP
BP Gigi
Rawat inap
Pustu
Polindes
Apotik
Konsumen
Pelaporannya yaitu laporan dari sub unit gudang obat puskesmas ke GFK
(dinkes) tiap bulan.
35
36
37
berupa pengobatan dasar, jika pasien memerlukan perawatan yang intensif maka
dirujuk untuk rawat inap, dan jika memerlukam perwatan dengan sepesialis maka
pasien dirujuk ke rumah sakit umum maupun khusus.
Bagian ini melayani pemeriksaan dan pengobatan pasien. Pemeriksaan
pasien meliputi pemeriksaan kesehatan secara umum, tekanan darah, dan juga
pemeriksan yang membutuhkan rujukan ke bagian laboratorium. Semenjak
diterapkan ISO pada tahun 2008, Balai Pengobatan Umum tidak melayani
tindakan langsung ke pasien, semua tindakan yang akan dilakukan pada pasien
dirujuk ke bagian UGD. Oleh karena itu, BP. Umum banyak melakukan rujukan
internal ke bagian UGD, laboratorium, maupun rawat inap.
BP umum memiliki 2 macam pasien yang berkunjung.Yang pertama
pasien sakit berobat untuk kesembuhan penyakitnya. Yang kedua adalah pasien
yang berkunjung dalam keadaan sehat yang datang dengan tujuan pemeriksaan
haji, pemeriksaan tes ujian masuk perguruan tinggi serta meminta surat
keterangan sehat. Penyakit tersering yang dikeluhkan masyarakat Gumukmas
seperti, diare, ISPA tipes, gastritis, hipertensi.
10. Orientasi di bagian Matra (3 Desember 2015)
Orientasi Kesehatan Matra dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2015
disampaikan oleh Bapak Budi. Program ini adalah kesehatan pada pasien yang
bukan pada lingkungannya. Contoh dari program ini seperti calon jamaah haji dan
pada pramuka. Kegiatannya berupa penyuluhan, dan pemeriksaan. Untuk calon
jamaah haji dapat langsung periksa di puskesmas, untuk pramuka kadang ada
pendampingan ke daerah perkemahan, kadang tidak karena sudah ada saka bakti
husada yaitu anggota pramuka yang diberi pelatihan dan pemdampingan
kesehatan oleh puskesmas.
11. Orientasi di bagian Tata Usaha (3 Desember 2015)
Orientasi bagian ini dibimbing oleh Ibu Suwarni. Bagian T.U puskesmas
Gumukmas bertanggung jawab terhadap kepegawaian, keuangan dan sistem
pelaporan. Semua bagian di puskemas melapor ke bagian SP2TP selanjutnya
dilaporkan ke bagian TU. Di bidang kepegawaian, tugas TU membuat struktur
organisasi, daftar kepangkatan pegawai, absensi pegawai, pengangkatan pegawai,
38
39
6 bulan
1 tahun
T5
1 tahun
40
Dari Poli
Rujukan Dokter
Datang Sendiri
UGD
Pulang
(Kasus Ringan dengan
GCS baik)
Rawat Inap
(Kondisi Pasien
memungkinkan)
Rujuk ke RS
- Kecelakaan
- Kondisi menurun
Pemberian Terapi
Penanganan Awal
- Menghentikan
perdarahan
- Heating
41
42
43
44
gigi,
bisa
disebabkan
oleh
sialadenitis kelenjar
submandibula,
ditimbulkan.
2.
permukaan gigi. Veener dapat digunakan untuk menutupi warna gigi yang kuning
sehingga gigi jadi tampak putih bersinar, menutupi renggang antara 2 gigi,
memperbaiki gigi yang patah atau keropos, meratakan posisi gigi yang sedikit
tidak rapi, dan untuk memperbaiki bentuk gigi agar terlihat lebih baik. Veneer ada
2 macam, yaitu direct veneer (composite veneer), veneer yang langsung
dikerjakan dan dibentuk di gigi menggunakan bahan resin komposit. Sedangkan
satunya adalah indirect veneer (porcelain veneer), veneer yang terbuat dari bahan
porcelain. Veneer ini membutuhkan minimal 2x kunjungan ke dokter gigi.
2.3.3 Kegiatan UKGS dan UKGMD
Kegiatan UKGS dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2015 di TK Siti
Khodijah desa Jatiagung , tanggal 5 Desember 2015 di SD NU Gumukmas desa
Jatiagung. Rangkaian kegiatan saat UKGS meliputi penyuluhan, demo sikat gigi,
45
dan pemeriksaan gigi dan mulut. Jumlah peserta UKGS di TK Siti Khodijah
diikuti oleh seluruh siswa kelas A dan B sebanyak 57 siswa, dan di SD NU
Gumukmas diikuti oleh seluruh siswa kelas 1 dan 2 sebanyak 22 siswa,. Dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan pada siswa SD didapatkan banyak siswa yang gigi
molarnya mengalami karies dan kasus persistensi. Sedangkan pada pemeriksaan
terhadap siswa TK didapatkan mayoritas semua anak menderita karies rampan
pada gigi insisivus. Hal ini dikarenakan masih rendahnya kesadaran orang tua
untuk memberi motivasi bagi anaknya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Selain itu anak-anak cenderung mengkonsumsi makaanan yang bersifat
kariogenik.
Kegiatan UKGMD dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2015 di
Posyandu Salak 21 Desa Menampu dan pada tanggal 11 Desember 2015 di
Posyandu Salak 17 Desa Gumukmas. Kegiatan yang dilakukan meliputi
penyuluhann, pemeriksaan gigi dan mulut serta konsultasi seputar kesehatan gigi
dan mulut. Sasaran saat UKGMD adalah balita, ibu hamil, dan masyarakat umum.
Jumlah peserta UKGMD di Posyandu di Posyandu Salak 21 Desa Menampu
sebanyak 22 orang dan pada tanggal 11 Desember 2015 di Posyandu Salak 17
Desa Gumukmas sebanyak 13 orang. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
kesimpulan banyaknya balita yang rata-rata sudah menderita karies terutama
karies rampan. Ibu hamil juga menderita penyakit gigi dan mulut seperti
gingivitis. Ibu-ibu masyarakat umum juga banyak menderita karies. Hal ini
dikarenakan karena baik ibu hamil, masyarakat umum maupun ibu balita kurang
memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pada saat
UKGMD posisi dokter gigi berada di meja posyandu ke 4. Posyandu terdiri dari 5
meja, yaitu meja 1 (pendaftaran), meja 2 (penimbangan), meja 3 (pengisian
KMS), meja 4 (penyuluhan perorangan), dan meja 5 (pelayanan oleh paramedis).
Kegiatan UKGMD dan UKGS ini bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut masyarakat serta kesadaran untuk menjaga kesehatan
dan kebersihan gigi dan mulutnya.
2.4 Hasil dan Pembahasan
46
Kode
DX
Total
K.00
N
19
%
24%
N
12
%
15%
N
31
%
39%
K.01
1%
1%
2%
K.02
0%
0%
0%
K 03
0%
0%
0%
K.04
12
15%
21
26%
33
41%
K.05
6%
12%
14
18%
K.06
0%
0%
0%
K.12
0%
0%
0%
Total
37
46%
43
54%
80
100%
Keterangan :
K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K01 : Gigi terbenam dan impaksi
K02 : Karies gigi
K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain
K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.
K12 : Stomatitis
47
jaringan periapikal) sebanyak 41% yaitu pada pasien perempuan sebanyak 26%
dan pasien laki-laki sebanyak 15%.
B. Data kunjungan pasien Puskesmas Gumukmas berdasarkan diagnosa dan
terapi.
Tabel 4. Data kunjungan pasien Puskesmas Gumukmas berdasarkan diagnosa dan
terapi tanggal 30 November 12 Desember 2015
TX
Kode
Ekstraksi
Medikasi
Sterilisasi
Tumpat
Scalling
Kunsul
K.00
30
38%
1%
0%
0%
0%
0%
K.01
0%
1%
0%
0%
0%
1%
K.02
0%
0%
0%
0%
0%
0%
DX
Total
Odon
0%
N
31
39%
0%
2%
0%
0%
0%
K.03
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
K.04
1%
25
31%
1%
8%
0%
0%
0%
33
41%
K.05
5%
9%
0%
0%
4%
0%
0%
14
18%
K.06
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
K.12
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
Total
35
44%
34
42%
1%
8%
4%
1%
0%
80
100%
Keterangan :
K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K01 : Gigi terbenam dan impaksi
K02 : Karies gigi
K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain
K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.
K12 : Stomatitis
48
10
Nomor
NamaRumahSakit
Jenis Rumah Sakit
Kelas Rumah Sakit
Nama Direktur RS
Nomor Hp
Email
Nama PenyelenggaraRS
Alamat/lokasi RS
9.1 Jalan
9.2 Kab/Kota
9.3 Kode Pos
9.4 Telepon
9.5 Fax
9.6 Email
Luas Rumah Sakit
10.1 Tanah
:
:
:
:
:
:
:
:
3510043
RSUD GENTENG
RSU
C
dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS
indahsrilestasri20@yahoo.co.id
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
:
:
:
:
:
:
: 17.000 M2
49
11
12
: 8.600 M2
10.2 Bangunan
Surat IzinOperasional
11.1 Nomor
11.2 Tanggal
11.3 Oleh
Surat PenetapanKelas
12.1 Nomor
12.2 Tanggal
12.3 Oleh
Data Umum
RSUD Genteng merupakan lembaga teknis daerah yang dipimpin oleh
seorang direktur. RSUD Genteng saat ini merupakan satuan kerja perangkat
daerah (SKPD) yang berada di lingkungan pemerintahan Kabupaten Banyuwangi,
RSUD Genteng semula adalah rawat inap dari Puskesmas Genteng Kulon,
kemudian pada tahun 1981 terpisah dan berdiri sendiri menjadi Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng, sedangkan pelayanan rawat jalan tetap ada sampai
sekarang. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi No.6 tahun
1984 tanggal 20 Juni 1984 dan Keputusan Gubernur KDH TK. I Jawa Timur
tanggal 12 Oktober 1984 No.3 338/P tahun 1984, secara resmi Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng telah disahkan menjadi Rumah Sakit kelas D, kemudian
berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
republik
Indonesia
No:
50
51
52
Relief of Pain
Medikasi abses
Pencabutan gigi permanen dan sulung
Tumpatan komposit
Tumpatan GI
Tumpatan sementara
53
Pemeriksaan hemoglobin
Pemeriksaan leukosit
Pemeriksaan diffcount
Pemeriksaan BBS/LED
Pemeriksaan hapusan darah
Pemeriksaan trombosit
Pemeriksaan hematokrit
Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan preparat mikrobiologi
Pemeriksaan widal
Pemeriksaan PP tes
Pemeriksaan albumin protein urin
Pemeriksaan reduksi urin
Pemeriksaan urobin
Pemeriksaan burubin
Pemeriksaan sedimen
Pemeriksaan SGOT
Pemeriksaan SGPT
Pemeriksaan ureum
Pemeriksaan keratinin
Pemeriksaan kolesterol
Pemeriksaan trigliserin
Pemeriksaan uric acid
Pemeriksaan glukosa darah
Pemeriksaan albumin
Pemeriksaan globulin
Pemeriksaan VDRL/Shipilis
Pemeriksaan hepatitis
mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan
ketatausahaan,
urusan
54
dimasukkan dalam rekam medis dibedakan untuk pasien yang diperiksa di unit
rawat jalan, unit rawat inap, dan gawat darurat. Rekam medis merupakan sarana
yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena rekam medis berfungsi
sebagai sumber informasi dan acuan baik mengenai data social, data medis,
hingga segala tindakan pengobatan yang diberikan kepada pasien.
55
56
selama
ditangani
4-6
dengan
minggu
dalam
reduksi
posisi
tertutup
fraktur
intermaksila.
5) Pada pasien dapat dilakukan reduksi terbuka, kemudian dipasang
plat dan screw.
1.
2. Diskusi tentang Neksrosis Pulpa oleh drg. Sonny Perdana. (15
Desember 2015)
Nekrosis pulpa adalah kematian pada pulpa yang merupakan
proses lajutan radang pulpa akut maupun kronis atau terhentinya sirkulasi
darah secara tiba-tiba akibat trauma. Nekrosis pulpa dapat bersifat partial
atau total. Nekrosis ada dua jenis yaitu koagulasi dan likuifaksi
(pengentalan dan pencairan).
Pada jenis koagulasi, bagian jaringan yang dapat larut mengendap
atau diubah menjadi bahan solid. Pengejuan adalah suatu bentuk nekrosis
koagulasi yang jaringannya berubah menjadi masa seperti keju, yang
terdiri atas protein yang mengental, lemak dan air. Nekrosis likuefaksi
terjadi bila enzim proteolitik mengubah jaringan menjadi massa yang
melunak, suatu cairan atau debris amorfus.
Pulpa terkurung oleh dinding yang kaku, tidak mempunyai
sirkulasi daerah kolateral, dan venul serta limfatiknya kolaps akibat
meningkatnya tekanan jaringan sehingga pulpitis irreversible akan menjadi
nekrosis likuifaksi. Jika eksudat yang dihasilkan selama pulpitis
irreversible diserap atau didrainase melalui kavitas karies atau daerah
pulpa yang tebuka ke dalam rongga mulut, proses nekrosis akan tertunda;
pulpa di daerah akar akan tetap vital dalam jangka waktu yang cukup
lama. Sebaliknya, tertutup atau ditutupnya pulpa yang terinflamasi
mengakibatkan proses nekrosis pulpa yang cepat dan total serta timbulnya
patosis periapikal.
57
58
Kode
DX
Total
K.00
N
2
%
5%
N
3
%
6%
N
5
%
11%
K.01
0%
5%
5%
K.02
2%
0%
2%
K 03
5%
0%
5%
K.04
16%
11
26%
18
42%
K.05
12%
10
23%
15
35%
K.06
0%
0%
0%
K.12
0%
0%
0%
Total
17
40%
26
60%
43
100%
Keterangan :
K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K01 : Gigi terbenam dan impaksi
K02 : Karies gigi
K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain
K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.
K12 : Stomatitis
59
Kode
Ekstraksi
Medikasi
Sterilisasi
Tumpat
Scalling
Kunsul
K.00
11%
0%
0%
0%
0%
0%
K.01
0%
2%
0%
0%
0%
0%
K.02
0%
0%
0%
2%
0%
K.03
0%
4%
0%
0%
0%
K.04
5%
11%
5%
21%
K.05
16%
7%
0%
0%
K.06
0%
0%
0%
K.12
0%
0%
0%
DX
Total
14
32%
11
25%
5%
10
Total
Odon
0%
N
5
11%
2%
5%
0%
0%
2%
0%
0%
5%
0%
6%
0%
18
42%
11%
0%
0%
15
35%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
2%
43
100%
24%
11%
0%
Keterangan :
K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K01 : Gigi terbenam dan impaksi
K02 : Karies gigi
K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain
K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.
K12 : Stomatitis
60
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan praktikum kerja
lapangan IKGM/ IKGP IV di Puskesmas Mayang, Puskesmas Gumukmas Dan
RSUD Genteng, pada periode 16 November 26 Desember 2015 adalah :
1. PKL IKGM / IKGP IV merupakan sarana yang menerapkan ilmu pengetahuan
yang telah di peroleh di kuliah, pengetahuan tentang rumah sakit dan
puskesmas serta menambah pengalaman untuk menyiapkan menghadapi dunia
kerja
2. Dari data hasil pemeriksaan didapatkan bahwa kunjungan paling banyak
diakukan oleh pasien perempuan. Diagnosa terbanyak pada kasus K04.
4.2 Saran
Pencatatan data dan analisa lebih lanjut mengenai hubungan jumlah pasien
yang datang ke Rumah Sakit atau Puskesmas berdasar jenis kelamin, usia dengan
diagnosa dan perawatan yang didapat.
61
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T. 2002. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : Universitas
Indonesia Press.
Alamsyah, D. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Azwar. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi 3, Jakarta: Binarupa
Aksara
Depkes. RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Depkes RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/Sk/Ii/2004.
Tentang Kebijakan Sarana Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Depkes RI
Dinkes Nusa Tenggara Barat. 2011. Petunjuk Teknis Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Nusa Tenggara Barat : Dinas
Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Imron, Ali. 2009. Hubungan Sumberdaya Organisasi dan Fungsi Kepemimpinan
Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di
Kota Medan Tahun 2008. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatra Utara.
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/III/2010. Diunduh dari :
www.bppsdmk.depkes.go.id
Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
62