Anda di halaman 1dari 62

1

BAB 1. PUSKESMAS MAYANG

1.1

Profil Puskesmas Mayang


Puskesmas mayang yang berada di kabupaten Jember wilayah timur

memiliki luas wilayah 63,78 km

dengan jumlah penduduk 49.249 orang.

Wilayah kerja Puskesmas Mayang meliputi 7 desa, yaitu: Mayang, Mrawan,


Seputih, Sidomukti, Sumber Kejayan, Tegal Rejo, dan Tegal Waru.
A. Geografi
1.
Luas Wilayah
2.
Wilayah dataran rendah

: 63,78 km 2
: 96,94 %

3.

Wilayah dataran tinggi

: 3,06 %

4.

Jumlah desa / kelurahan

: 7 desa

5.

Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4

: 7 desa

6.

Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2

: 7 desa

7.

Yang tidak dapat dijangkau roda 4 dan 2

: tidak ada

Batas wilayah Puskesmas Mayang :

Sebelah utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat

: Kecamatan Kalisat
: Kecamatan Silo
: Kecamatan Mumbulsari
: Kecamatan Pakusari

B. Prasarana
Jumlah desa yang biasa dilalui kedaraan roda 2 pada :

Musim hujan

7 desa

Musim kemarau

7 desa

Jumlah desa yang biasa dilalui kendaraan roda 4 pada :

Musim hujan

7 desa

Musim kemarau

7 desa

Jarak desa ke Puskesmas < 5 km

3 desa

Jarak desa ke Puskesmas lebih dari 5 km

4 desa

Jarak Puskesmas ke ibukota kabupaten

: 12 Km

C. Demografi
1. Jumlah Penduduk Seluruhnya
Laki-Laki
Perempuan
2. Jumlah Kepala Keluarga
3. Jumlah Keluarga Miskin
4. Jumlah bayi ( < 1 tahun )
5. Jumlah Anak Balita ( 1-4 tahun )
6. Jumlah Anak Pra Sekolah ( 3-5 tahun )
7. Jumlah Wanita Usia Subur
8. Jumlah Pasangan Usia Subur
9. Jumlah Ibu Hamil
10. Jumlah Ibu Bersalin Nakes
11. Jumlah Ibu Nifas
12. Jumlah Ibu Meneteki

: 49.520 orang
: 24.365 orang
: 25.155 orang
: 18.192 KK
: 7.400 KK
: 651 bayi
: 2.658 anak
: 1.636 anak
: 9.719 orang
: 8.419 pasang
:
876 orang
:
872 orang
:
872 orang
: 1.744 orang

D. Sarana pendidikan
a.

Jumlah Sekolah
1. Taman Kanak-kanak

35 buah

2. SD/MI

36 buah

3. SLTP/MTs

19 buah

4. SMU/MA

11 buah

5. Akademi

0 buah

6. Perguruan tinggi

0 buah

7. Pondok Pesantren

1 buah

b.

Jumlah Murid
1. TK

: 1223 anak

2. SD/MI

: 5143 anak

3. SLTP/MTs

: 1930 anak

4. SMU/MA

728 anak

5. Akademi

0 anak

6. Perguruan Tinggi

0 anak

7. Pondok Pesantren

189 anak

E. Sarana Kesehatan
1. Rumah Sakit

: 0 buah

2. Puskesmas

: 1 buah

3. Pustu

: 4 buah

F.

4. Puskesmas Keliling

: 2 buah

5. Polindes

: - buah

6. Rumah Bersalin

: - buah

7. BP Swasta

: - buah

8. Dokter Praktek Swasta

: 3 buah

9. Bidan Praktek Swasta

: 3 buah

Tenaga Kesehatan
1. Dokter
2. Dokter Gigi
3. Sarjana Kesehatan Masyarakat
4. Bidan/D3 Kebidanan
5. Perawat/D3 Perawat
6. Perawat Gigi
7. Sanitarian/D3 Kesling
8. Petugas Gizi/D4 Gizi
9. Asistan Apoteker
10. Analis Laboratorium/D3 Laboratorium
11. Juru Imunisasi/Juru Malaria
12. Tenaga Administrasi
13. Sopir, Penjaga
14. Lain-Lain
Jumlah
( PNS 17, PTT 7, Honorer 24)

: 1 orang
: 1 orang
: - orang
: 21 orang
: 11 orang
: - orang
: - orang
: 1 orang
: 2 orang
: 1 orang
: - orang
: 3 orang
: 2 orang
: 10 orang
: 48 orang

G. Visi dan Misi


Visi :
Terwujudnya Masyarakat Mayang Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan 2019
Misi :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
Pembangunan diarahkan untuk meningkatkan wawasan masyarakat tentang
pentingnya kesehatan serta partisipasi masyarakat di bidang kesehatan.
2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam membangun kesehatan
Potensi masyarakat

dan keluarga adalah aset pembangunan yang harus

digalang. Peran aktif masyarakat dan keluarga sangat penting dan akan
menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan seperti memberdayakan
masyarakat untuk mendapatkan haknya dan menjalankan kewajibannya.
Potensi yang ada harus dimanfaatkan dan mampu mendorong kemandirian
masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat.

3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu


Dengan meningkatkan mutu dan kinerja upaya kesehatan , diharapkan upaya
kesehatan dapat terselenggara dengan baik, Accressible (dapat dicapai),
Affordable (dapat dijangkau ) oleh segenap kalangan masyarakat, serta
terjamin mutunya. Upaya kesehatan tingkat pertama tersebut meliputi upaya
kesehatan masyarakat (Public Goods) dan upaya kesehatan perorangan
(Private Goods)
4. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia sesuai kompetensi
bidang tugas
Untuk dapat mencapai pembangunan kesehatan yang memadai diperlukan
peningkatan mutu profesionalisme sumber daya manusia (seperti dengan
mengikutsertakan petugas kesehatan dalam seminar- seminar yang ada) baik
itu dokter, perawat, bidan, apoteker serta petugas pelayanan kesehatan yang
lain sesuai kompetensi bidang tugasnya msing-masing.
Tujuan : Tercapainya derajat kesehatan masyarakat Mayang yang optimal
melalui peningkatan kesehatan ibu dan anak, peningkatan perilaku hidup bersih
dan sehat, terciptanya lingkungan yang sehat, dan mudahnya mendapat jaminan
pembiayaan ketika sakit melalui sistem jaminan kesehatan (JKN) sehingga
tercapai umur harapan hidup yang optimal , produktif dan berkwalitas sesuai
amanah MDGs 2015.
H. Struktur Organisasi
No
Nama
1
Dr. Abd. Rouf
2
Drg.Rulita Agustin
3
Farida Hary A

Jabatan dalam Instansi


Jabatan dalam Tim
Ka Puskesmas
Penanggung Jawab
Petugas Fungsional Gigi Ketua
Petugas Fungsional Gizi Sekretaris

4
5
6
7
8
9

Nurul Ajizah
Farida Nurhayati
Agus Budiono
Faridah Ariani
Efi Artanti
Moh Firdaus

dan operasional
Bikor KIA dan BPJS
KB dan VK
P2 dan Matra
Pengobatan dan BOK
Jurim
Koordinator Zaal dan

Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota

Nurlailiani

Kesling
Koordinator UKS

Anggota

10

11
12
13
14
15
16

Luluk Budi Astuti


Moh. Firdaus

Promkes
Kesehatan lingkungan

Anggota
Anggota

Fitria Hidayati
Sri Wulandari
Syukron Amin
Rohandoyo

dan Kusta
Koordinator Usila
Petugas loket
SP2TP
Sopir dan Obat

Anggota
Anggota
Anggota
Anggota

I. Program Puskesmas
A. Program Pokok
1. Kesehatan Lingkungan
2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
3. Promosi Kesehatan
4. Pemberantasan Penyakit Menular
5. Gizi
6. Keluarga Berencana (KB)
B. Program Inovatif
1. Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Laboratoium
3. Kesehatan Sekolah
4. Kesehatan Kerja
5. Kesehatan Indra
6. Kesehatan Gigi
7. Kesehatan Matra
8. Kesehatan USILA
9. Kesehatan Jiwa
10. Rawat Inap
11. UGD, dll

1.2

Rencana Kegiatan

Senin, 16 November 2015


1. Mengikuti apel pagi
2. Menghadap Kepala Puskesmas Mayang
3. Menghadap Kepala Poli Gigi dan Mulut
4. Orientasi dan membantu pelayanan kesehatan di bagian Poli Gigi dan Mulut
Selasa, 17 November 2015
1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut
2. Orientasi di bagian loket
3. Orientasi di bagian Poli Umum
4. Orientasi bagian kantor dan TU
Rabu, 18 November 2015
1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut

2. Melaksanakan kegiatan UKGMD


3. Orientasi di bagian promosi kesehatan
4. Orientasi bagian gudang obat dan apotek
Kamis, 19 November 2015
1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut
2. Orientasi bagian penyehatan lingkungan
3. Orientasi bagian KIA
4. Orientasi bagian KB
Jumat, 20 November 2015
1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut
2. Orientasi di bagian gizi
Sabtu, 21 November 2015
1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut
2. Melaksanakan kegiatan UKGS
3. Orientasi bagian kesehatan USILA
4. Orientasi bagian laboratorium
Senin, 23 November 2015
1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut
2. Orientasi bagian P2M
3. Orientasi bagian pengobatan
4. Orientasi bagian kesehatan indera
Selasa, 24 November 2015
1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut
2. Melaksanakan kegiatan UKGS
3. Orientasi bagian kesehatan remaja dan anak sekolah
4. Orientasi bagian kesehatan matra
Rabu, 25 November 2015
1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut
2. Orientasi bagian kesehatan jiwa
3. Klinik Ortodonsia di FKG Universitas Jember
Kamis, 26 November 2015
1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut
2. Melaksanakan kegiatan UKGS
3. Orientasi bagian SP2TP
Jumat, 27 November 2015
1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut
2. Orientasi bagian rawat inap

Sabtu, 28 November 2015


1. Membantu pelayanan di bagian pelayanan Gigi dan Mulut
2. Menghadap kepala BP Gigi dan Mulut
3. Menghadap kepala Puskesmas Mayang
1.3 Pelaksanaan Kegiatan
1.3.1 Kegiatan Orientasi
1. Orientasi di Poli Gigi (16 November 2015)
Pengenalan alat dan bahan yang digunakan di Puskesmas Mayang oleh
Pak Siswanto dan penanggung jawab di bagian poli gigi adalah drg. Rulita
Agustin. Poli gigi merupakan salah satu bagian pelayanan yang berada di
puskesmas. Poli gigi melayani pasien umum maupun BPJS. Perawatan yang
dilakukan di poli gigi meliputi pencabutan gigi dewasa dan anak anak,
penambalan ART, pembersihan karang gigi, medikasi Relief Of Pain, dan
penambalan sementara.
2. Orientasi Manajemen (16 November 2015)
Orientasi Manajemen dibimbing langsung oleh dr. Abdul Rouf selaku
Kepala Puskesmas Mayang. Manajemen dibedakan menjadi 2 yaitu manajemen
operasional dan manajemen sumber daya. Manajemen ini mempelajari tentang
pengertian puskesmas,fungsi puskesmas, penyusunan perencana dan programprogram puskesmas. Fungsi puskesmas adalah pelayanan kesehatan medis dasar
memberi

peran

serta

masyarakat,

membina

pembangunan

berwawasan

lingkungan. Penyusunan perencanaan perlu memperhatikan analisa situasi,


masalah, prioritas masalah, pengaturan target, dan kendala yang muncul.
Berdasarkan SK Menkes 128 tahun 2004 program pokok puskesmas:
a.

Program pokok (wajib dilaksanakan)


1.

Promosi kesehatan

2.

Upaya penyehatan lingkungan

3.

Upaya perbaikan gizi

4.

Kesehatan ibu dan anak

5.

Keluarga berencana

6.

Pemberantasan penyakit menular

7.
b.

Pengobatan
Manejemen

1.

Manajemen operasional

2.

Manajemen sumber daya

c.

Program inovatif
1.

Upaya kesehatan gigi dan mulut

2.

Upaya kesehatan anak sekolah dan remaja

3.

P2M

4.

Upaya perbaikan gizi

5.

Upaya penyehatan lingkungan

6.

Upaya penyehatan rawat inap

7.

Laboratorium

8.

Usaha kesehatan usia lanjut

9.

Upaya kesehatan olah raga

10.

Pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian


hidup

11.

Pemeriksaan penunjang

12.

Upaya kesehatan kerja

13.

Upaya kesehatan jiwa

14.

Upaya kesehatan indra

15.

Upaya kesehatan matra

16.

Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan

3. Orientasi UKS dan Kesehatan Remaja (17 November 2015)


Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Bu Nurlaeliani. Program ini
bersifat promotif, preventif dan kuratif. Tujuan dari program ini adalah
meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah sebagai lingkungan belajar yang
sehat. Kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Kunjungan ke sekolah SD, SMP, SMA (8 kali per tahun) jumlah sekolah di
wilayah puskesmas mayang 36 SD, 15 SMP/MTs, dan 7 SMA
b. Screening jumlah murid dan sekolah
c. Pembentukan kader UKS di sekolah
1) Target 100% dari jumlah sekolah
2) 10% dari jumlah murid

3) Setiap tahun harus ada kegiatan


4) Biasanya yang dijadikan target kader kelas 4, 5, 6
d. Penyuluhan kesehatan remaja (konseling). Mencakup narkoba, kesehatan
reproduksi, kesehatan kejiwaan. Bekerja sama dengan guru BP.
e. Pelaksanaan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
Kendala yang dihadapi adalah kesulitan dalam manajemen anak-anak karena
mereka merasa takut disuntik, sehingga ada anak yang tidak diimunisasi,
pendataan yang susah karena penolakan oleh sekolah, banyak sekolah yang belum
memiliki UKS.
4. Orientasi Keluarga Berencana (17 November 2015)
Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Bu Nurlaeliani. Program KB
bertujuan untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang keluarga berencana
serta efek samping dan waktu pelesan yang tepat untuk alat KB, selain itu juga
menjelaskan keuntungan-keuntungan dri KB. Kegiatan yang dilakukan pada
program ini adalah konseling, penyuluhan pelayanan akseptor KB, dan pembinaan
akseptor. Macam-macam alat KB yang tersedia berupa implant iodoplan (3tahun),
suntik (1 dan 3 bulanan), IUD, kondom, dan pil. Kendala yang sering terjadi
yaitau tingkat pendidikan masyarakat yang kurang untuk memahami pentingnya
KB, kepercayaan atau agama, dan tingkat social ekonomi.
Pelayanan pengaduan konsumen adalah elemen penting untuk melengkapi
pelayanan KB berkualitas baik dan dapat menolong menyesuaikan kehendak
konsumen dengan tujuan program KB. Tujuan KB adalah meningkatkan
pengertian masyarakat tentang KB, serta efek samping, keuntungan, dan waktu
pelepasan. Kendala yang dihadapi antara lain: tingkat pendidikan, sosial ekonomi,
serta kepercayaan atau agama.
5. Orientasi di bagian Loket (17 November 2015)
Orientasi loket dibimbing oleh ibu Sri wulandari. Tugas loket adalah
melakukan pendaftaran pasien baik baru maupun lama, mendistibusikan pasien ke
poli, mengisi buku register kunjungan pasien, mengisi buku indeks, rekap laporan
bulanan kunjungan pasien. Alus pendaftaran pasien: pasien datang akan didata,
pasien dimintai KTPK (Kartu Tanda Pengenal Keluarga), dari KTPK pasien akan
mendapat nomor indeks / nomor Rekam Medis. Setelah itu pasien dapat menuju

10

poli yang ditentukan, setelah perawatan selesai Kartu status pasien akan
dikembalikan ke Loket dan dicatat di buku Register kunjungan pasien. Kendala
dari pelayanan diloket adalah banyak pasien yang sudah berkunjung, tetapi
mengaku belum pernah berkunjung. Kartu berobat sering hilang. Pelaporan
bagian ini dilakukan satu bulan sekali yang memuat jumlah kunjungan pasien,
Kunjungan baru/ lama, jumlah kunjungan BPJS, umum dan program.
6. Orientasi Bagian Laboratorium (18 November 2015)
Orientasi di bagian Laboratorium dilaksanakan pada tanggal 18 November
2015 disampaikan oleh Ibu Fatmawati. Fasilitas yang tersedia di bagian laborat
Puskesmas Mayang adalah test DL (Darah Lengkap), GDA (Gula Darah Acak),
GD (Golongan Darah), HB (Haemoglobin), dan BTA (Bakteri Tahan Asam).
Pemeriksaan di laboratorium ini masih menggunakan manual. Saat ini hanya
melayani test BTA, karena untuk pemeriksaan darah yang lain terdapat kendala
tidak tersedianya reagen hematologi.
SOP pelayanan laboratorium:
1. Petugas menerima permintaan dari Poli Umum/ Poli Gigi/ KIA untuk
dilakukan pemeriksaan laboratorium.
2. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan pemeriksaan spesimen sesuai
permintaan.
3. Mencocokkan identitas pasien.
4. Petugas mengambil spesimen.
5. Pemeriksaan spesimen.
6. Pengisian di buku register serta blanko hasil pemeriksaan.
7. Menyerahkan hasil pemeriksaan.
Cara melakukan test BTA untuk menegakkan diagnosa TB menggunakan
sample dari sputum, sedangkan test BTA untuk menegakkan diagnosa kusta
menggunakan sample dari cuping telinga. Laborat ini melayani berbagai macam
pasien, baik pasien yang datang sendiri ke puskesmas, baik pasien yang berasal
dari posyandu.. Angka kejadian kasus TB paru positif rata-rata setiap bulan
sebanyak 30% dari sampel yang diperiksa. Setiap tiga bulan sekali hasil tes BTA
dikirim ke RS. Paru untuk di crosscheck kebenaran dalam uji tes BTA Puskesmas.

Menyerahkan hasil
pemeriksaan
kepada pasien

11

7. Orientasi Bagian Apotek (19 November 2015)


Pada bagian farmasi terdapat 2 petugas dan hanya melayani resep dari
dokter Puskesmas. Pengadaan obat dan bahan dilakukan setiap 2 bulan sekali ke
Dinas Kesehatan dengan 2 kali asumsi setiap 2 bulan. Permintaan obat dari Pustu,
polindes, dan puskesling dilakukan setiap 1 bulan sekali. Penyimpanan obat
psikotropika dan narkotika disimpan di tempat tertutup dan hanya bisa diambil
dengan resep dokter.
8. Orientasi di bagian Gudang Obat (19 November 2015)
Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh ibu Suliswanti. Kegiatan yang
dilakukan bagian apotek adalah perencanaan, pengadaaan, distribusi dan
pelaporan obat. Laporan di bagian apotek berupa pemakaian dan lembar
permintaan obat dibuat setiap bulan dan diserahkan ke gudang obat. Apotek hanya
melayani obat oral, dan peralatan langsung dari gudang obat. Obat yang masuk
dan keluar dicatat dalam indeks dan register obat, kemudian dibuat laporan
bulanan.
Alur distribusi obat di apotek adalah obat dari GFK (Gudang Farmasi
Kabupaten) diterima oleh gudang obat Puskesmas kemudian didistribusikan ke
KIA, BP Umum, BP Gigi, Rawat inap melalui apotek, juga ke Pustu dan polindes.
Program apotek adalah bayar gratis pengobatan kusta dan TB selama 6 bulan.
LPLPO setiap bulan diserahkan pada gudang obat. Jika obat habis sebelum
waktunya maka dilakukan bon obat, misalnya untuk kasus KLB. Bon obat
dilakukan setiap bulan menggunakan kartu stok di buku gudang obat. Obat-obatan
yang tersedia adalah obat untuk pasien umum dan BPJS. Apotek melayani obatobatan generic yang dibeli di apotek besar melalui GFK.
Laporan sub unit dibuat oleh apotek untuk diserahkan ke bagian gudang obat
Puskesmas tiap bulan. Gudang obat menyerahkan laporan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten. Tugas dari bagian gudang obat sendiri membuat laporan LPLPO
untuk dilaporkan ke GFK (Gudang Farmasi Kabupaten). Distribusi obat dari
apotek ke pasien disesuaikan dengan resep yang diterima pasien. Apabila obat
habis sebelum waktunya, maka dilakukan bon cito yang terbatas hanya 2
kali/bulan. Obat dari gudang obat didistribusikan ke 6 wilayah Pustu dan polindes.

12

Kendala yang dihadapi gudang obat adalah apabila ada keterlambatan laporan dari
wilayah dapat menyebabkan keterlambatan selanjutnya.
9. Orientasi Bagian Usila (20 November 2015)
Orientasi Program ini dibimbing oleh ibu Endah Candraningsih. Program
ini dilakukan tiap bulan bersamaan dengan posyandu balita. Kategori lansia yang
mengikuti program ini adalah pralansia (49-59 tahun), lansia (60-69 tahun) dan
lansia beresiko tinggi (> 70 tahun). Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan lansia antara lain
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Pemeriksaan/ pemotretan fisik, tensi, nadi, BB, dan TB.


Pengobatan ringan.
Penyuluhan.
Olah raga atau senam lansia.
Melakukan rujukan ke puskesmas, untuk kasus yang beresiko,
Rekreasi jika ada dana.
Kendala yang terjadi dalam pelaksaan program ini yaitu keterlambatan

dana sehingga program kurang maksimal, belum ada sarana posyandu lansia, dan
kesulitan dalam mengumpulkan lansia karena masih bekerja saat posyandu
dilaksanakan. pelaporan dari kegiatan ini berisi tentang jumlah sarana lansia,
jumlah lansia yang dibina, dan jumlah kader lansia.

10. Orientasi di bagian Kesehatan Lingkungan (21 November 2015)


Orientasi di bagian Kesehatan Lingkungan dilaksanakan pada tanggal 21
November 2015 disampaikan oleh Bapak M.Firdaus. Kegiatan dari program ini
meliputi penyuluhan, pengawasan, pengamatan terhadap lingkungan dan
pemukiman, meliputi pengawasan dan pengendalian penyehatan lingkungan
pemukiman, tempat-tempat umum dan penyehatan tempat pengelolaan makanan.
Sasaran program kesehatan lingkungan adalah:
1. Tempat-tempat umum meliputi pondok pesantren, masjid, dan pasar.
2. Tempat penjual makanan meliputi pedagang keliling, kaki lima, depot,
dan rumah makan
3. Tempat produksi makanan, meliputi pabrik tahu dan tempe

13

4. Toko penjual pestisida


5. Tempat pembuangan akhir (TPA)
6. Pemukiman penduduk dengan melihat kondisi rumah, sehat atau tidak.
7. Jumlah sarana air minum dan jamban keluarga
8. Saluran pembuangan air limbah
9. Jumlah sumur
Beberapa faktor penghambat yang ditemui dalam pelaksanaan program ini
adalah:
1. Faktor ekonomi. Masih banyaknya penduduk yang hidup di bawah
garis kemiskinan sehingga untuk melakukan pembangunan rumah
sehat, jamban, dll sulit terwujud.
2. Faktor sumber daya manusia. Rendahnya tingkat pendidikan secara
umum di masyarakat sehingga petugas terkadang sulit melakukan
penyuluhan.
3. Faktor budaya (kebiasaan). Masih banyak penduduk yang menjadikan
sungai sebagai tempat mandi, mencuci, dan berak.
11. Orientasi di bagian Rawat Inap (21 November 2015)
Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh M Firdaus. Kegiatan yang
dilakukan pada bagian rawat inap adalah melakukan perawatan, pengobatan,
pembuatan administrasi, dan pelaporan jumlah pasien dan data penyakit yang
dirawat setiap hari. Rawat inap maksimal 3 hari, jika lebih dari 3 hari tidak
menunjukkan kesembuhan, maka dirujuk ke rumah sakit. Bila pasien tidak mau
dirujuk, maka pasien membuat surat pernyataan rawat inap.
Kendala yang dihadapi adalah pada sebagian besar pasien tidak mau
dirujuk ke rumah sakit dengan alasan tidak ada biaya dan kurangnya pengertian
sehingga dianggap pelayanan di Puskesmas sama dengan di rumah sakit. Kendala
di Puskesmas adalah kurangnya tenaga kesehatan sehingga banyak petugas yang
merangkap tugasnya sehingga kurang optimal.
Rawat inap di Puskesmas Mayang terdapat 14 bed untuk pasien. Shift pada
ruang rawat inap dibagi menjadi 3. Pelaporan bagian rawat inap ada di buku
ekspedisi, buku register, buku laporan LB, laporan harian, dan laporan bulanan

14

(kapasitas penyakit). Isi laporan meliputi jumlah pasien, kunjungan, jumlah kasus,
dan jumlah obat-obatan.
12. Orientasi di bagian Program Penyakit Menular (23 November 2015)
Penanggung jawab di bagian Program Penyakit Menular adalah Pak Agus.
P2M bertujuan untuk menentukan kasus penyakit menular sedini mungkin dan
mengurangi faktor resiko yang memudahkan penyakitnya. Pelaporan penyakit
yang pernah terjadi antara lain
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Pemberantasan penyakit DHF


Pemberantasan penyakit DB
Pemberantasan penyakit TB
Pemberantasan penyakit Diare
Pemberantasan penyakit Chikungunya
Pemberantasan penyakit Malaria
Pemberantasan penyakit Thypus
Pemberantasan penyakit Hepatitis
Pemberantasan penyakit AIDS

Prioritas: TB dan Kusta


Pencegahan penyakit menular yang pernah dilakukan misalnya pada
penyakit DB dengan dilakukannya fogging di tempat yang kumuh,banyak jentik,
banyak kaleng bekas, rumah padat penduduk dan biasanya dilakukan 200 meter
dari fokus penderita.
13. Orientasi di bagian Kesehatan Matra (23 November 2015)
Kesehatan matra merupakan program puskesmas yang bertujuan untuk
mengetahui kesehatan calon jemaah haji secara umum. Orientasi pada bagian ini
dibimbing oleh bapak Agus Budiono.. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan secara keseluruhan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan
laboratorium (urine, HB, plana test) dan rontgent foto. Hasil pemeriksaan dikirim
ke dinas kesehatan dan departemen agama.
Kendala yang dihadapi antara lain pada usia lanjut dan 40 tahun ke atas
perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan dan pada WUS dilakukan pemeriksaan
lanjutan.

15

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor : 1215/Menkes/Sk/Xi/2001
Tentang Pedoman Kesehatan Matra
Jenis jenis kesehatan matra sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Meliputi:
a. Kesehatan lapangan
b. Kesehatan kelautan dan bawah air
c. Kesehatan kedirgantaraan.
Kesehatan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Meliputi :
a. Kesehatan Haji
b. Kesehatan transmigrasi
c. Kesehatan dalam penanggulangan korban bencana
d. Kesehatan di bumi perkemahan
e. Kesehatan dalam situasi khusus
f. Kesehatan lintas alam
g. Kesehatan bawah tanah
h. Kesehatan dalam penanggulangan gangguan keamanan ketertiban
masyarakat
i. Kesehatan dalam operasi dan latihan militer di darat.
Kesehatan Kelautan dan bawah air sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi .
a. Kesehatan pelayaran dan lepas pantai
b. Kesehatan penyelaman dan hiperbarik
c. Kesehatan dalam operasi dan latihan militer di laut.
(5) Kesehatan kedirgantaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Kesehatan penerbangan di dirgantara
b. Kesehatan dalam operasi dan latihan militer di dirgantara.
14. Orientasi di bagian Imunisasi (23 November 2015)

16

Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh ibu Efi Artanti. Imunisasi rutin
dilakukan di posyandu. Imunisasi diberikan pada anak usia 0 5 tahun. Pelayanan
imunisasi dijadwalkan setiap hari Jumat. Pelayanan imunisasi yang diberikan
antara lain:
a. Hepatitis B
: usia bayi kurang dari 7 hari
b. Polio
: usia 1 bulan
c. DPT
: usia 2 4 bulan
d. Campak
: usia 5 bulan
e. BCG
: usia 1 bulan
Program imunisasi lain yang dilaksanakan adalah imunisasi yang dilakukan
di sekolah yang sasarannya adalah siswa SD kelas I, II, dan III. Vaksin yang
diberikan adalah campak, tetanus, dan dipteri. Kegiatan ini dilaksanakan pada tiap
sekolah dalam durasi 1 tahun sekali. Pemberian vaksin pada ibu hamil berupa TT
(tetanus) sampai T5. Pemberian antara rentang pertama dan selanjutnya minimal
28 hari. Usia minimal 1 bulan harus sudah lengkap pemberian vaksinnya.
Permintaan bahan dan alat imunisasi kepada dinkes dengan mengisi formulir
permintaan vaksin yang didasarkan pada jumlah sasaran yang ditentukan dari
dinas kesehatan. Target imunisasi ditentukan dari dinas kesehatan sesuai dengan
proyeksi. Apabila kegiatan imunisasi pada suatu waktu tidak mencapai target,
upaya yang dilakukan antara lain kerjasama lintas sector dan kerjasama lintas
program.
Kendala yang dihadapi pada bagian ini adalah orang tua yang melarang
anaknya diimunisasi dan kurangnya petugas imunisasi.
15. Orientasi di bagian Promosi Kesehatan (24 November 2015)
Orientasi di bagian Promosi Kesehatan dilaksanakan pada tanggal 24
November 2015 disampaikan oleh Ibu Luluk. Kegiatan yang dilakukan dalam
program ini berupa pembinaan, penyuluhan, dan pengembangan peran serta
masyarakat. Pelaksanaan dari program ini bisa di luar gedung ataupun di dalam
gedung Puskesmas. Sebelum dilakukan penyuluhan terlebih dahulu dibuat
rencana kerja. Siaran keliling ke masyarakat juga dilakukan jika terdapat kasus
tertentu. Tujuan dari program ini adalah mengubah perilaku masyarakat agar
hidup bersih dan sehat dengan mengikutsertakan masyarakat secara langsung.
Sasaran dari program ini adalah seluruh masyarakat Jenggawah, terutama

17

kelompok rawan seperti ibu hamil, balita, anak sekolah, usia lanjut, serta seluruh
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan program ini
adalah:
1. Kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Promosi kesehatan melalui posyandu atau kelompok masyarakat
Melalui program ini diharapkan masyarakat dapat memiliki pengetahuan yang
benar tentang hidup sehat sehingga dapat mengubah perilaku ke arah hidup sehat.
Untuk penilaian keberhasilan promosi kesehatan dilakukan dengan cara
pemberian kuesioner yang dilakukan sekali dalam setahun. Dalam kuesioner
tersebut ada berbagai indikator yang bisa menilai keberhasilan program promosi
kesehatan. Kuesioiner diberikan di lingkungan perumahan, sekolah, pondok
pesantren, dan lingkungan kerja.
16. Orientasi di bagian PM-PSM (24 November 2015)
Orientasi pada program ini juga dibimbing oleh ibu Luluk. Program
kesehatan merupakan upaya masyarakat yang dilakukan mulai dari penyuluhan,
program dilakukan untuk kader posyandu, perawat, dan kader kesling di dalam
dan luar gedung. Kendalanya berupa factor geografis (daerah yang sulit
dijangkau), kurangnya koordinasi tenaga penyuluh dan kurangnya petugas yang
melaksanakan.
17. Orientasi Posyandu (24 November 2015)
Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Bu Luluk B. Di Puskesmas
Mayang, posyandu dilakukan per wilayah, kegiatan yang dilakukan pemeriksan
ibu hamil, penyuluhan KB, peningkatan perbaikan gizi, imunisasi bumil dan bayi.
Alur posyandu pertama pendaftaran setelah itu peserta akan diarahkan ke
penimbangan, kemudian pencatatan oleh petugas dan dilakukan penyuluhan,
terakhir peserta posyandu akan diperiksa oleh petugas kesehatan misalnya
pemeriksaan bumil,pemberian imunisasi pada bayi, dan lain-lain.
18. Orientasi Bagian Balai Pengobatan Umum (25 November 2015)

18

Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Bu Farida Arini. Program pada
balai pengobatan di Puskesmas Mayang adalah kuratif dan rehabilitatif. Beberapa
kasus yang dijumpai antara lain ISPA, Rhinitis alergi, dermatitis, diare, dan lainlain. Kendala yang didapat antara lain rumah pasien jauh dari puskesma dan
ketersediaan obat terbatas.
19. Orientasi Bagian Kesehatan Indera (25 November 2015)
Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh ibu Farida Ariani S.Kep (Ns).
Bagian kesehatan indra membawahi 2 masalah, antara lain:
a. Upaya pencegahan kebutaan
Untuk kasus mata, beberapa kasus yang bisa ditangani antara lain
konjunctivitis, keratitis, dan trauma ringan. Pemeriksaan mata dasar yang bisa
dilakukan adalah syellen test card, katarak, dan buku buta warna. Untuk pasien
yang membutuhkan tindakan operasi seperti kasus katarak, glaucoma, pterilium
dirujuk ke rumah sakit. Pasien diberi penyuluhan bahwa katarak dapat sembuh
dengan operasi.
b. Upaya pencegahan gangguan pendengaran
Pemeriksaan kesehatan telinga yang bisa dilakukan adalah pemeriksaan
gangguan pendengaran sementara seperti pemeriksaan pasien yang mengalami
infeksi akibat benda tumpul dan infeksi karena benda asing. Jika pasien datang
dengan keluhan gangguan telinga langsung dirujuk ke RSUD dr. Soebandi.
Pengobatan yang dapat ditangani seperti infeksi otitis media purulen dan akut,
dapat juga menangani penyakit telinga lainnya.
20. Orientasi di bagian Kesehatan Ibu dan Anak (26 November 2015)
Informasi mengenai Bagian KIA ini disampaikan oleh Bu Nurul selaku
petugas KIA Pukesmas Mayang. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia.
Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu
melahirkan dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan
kematian ibu dan bayi serta kejadian sakit di kalangan ibu. KIA sendiri bertujuan
memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara
efektif dan efisien:

19

a. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di


semua fasilitas kesehatan.
b. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten
diarahkan ke fasilitas kesehatan.
c. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
d. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
e. Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan
neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat.
f. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat
dan pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan.
g. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
h. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di
semua fasilitas kesehatan.
i. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar.
Kegiatan KIA dilakukan di dalam dan luar gedung. Kegiatan dalam
gedung berupa pemeriksaan bayi dan balita sehat, imunisasi calon pengantin
wanita,wanita usia subur, bayi dan anak sekolah, pertolongan pada persalinan.
Sedangkan kegiatan diluar gedung antara lain posyandu dan UKS.
21. Orientasi Bagaian Tata Usaha ( 26 November 2015)
Informasi mengenai Bagian Tata Usaha ini disampaikan oleh Bu Farida H,
selaku petugas Tata Usaha Pukesmas Mayang. Bagian tata usaha yang
bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dan bertugas membedakan
pelayanan yang berhubungan dengan kesekretariatan kepegawaian serta
administrasi puskesmas. Tugas-tugas tersebut meliputi :
darisurat
masinga. Program
pembuatan
tugasmasing unit
b.
c.
d.
e.
f.
g.

operasional puskesmas
dokumen kepegawaian
Dana SPJmutasi
menangani masalah
kenaikan pangkat pegawai
gaji pegawai dan kenaikan gaji
absensi danPelaksanaan
cuti pegawai

Alur pelayanan bagian Tata Usaha adalah sebagai berikut:


Laporan

SPJ

Protap

Dinas

Pegawai

Laporan Dinas

20

22. Orientasi Gizi (26 November 2015)


Penanggung jawab di bagian gizi adalah Bu Farida H. Instalasi gizi adalah
unit yang mengelola kegiatan pelayanan gizi di Puskesmas Mayang sebagai
wadah

untuk

melakukan

pelayanan

makanan,

pelayanan

terapi

diet,

penyuluhan/konsultasi gizi dan penelitian gizi terapan. Tugas instalasi gizi adalah
melaksanakan pelayanan gizi secara efektif dengan kualitas yang optimal dalam
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan kesehatan
klien/pasien .
Masalah pada gizi yang sering terjadi adalah kekurangan energy dan
protein pada balita, gangguan akibat kekurangan iodium, anemia (kekurangan zat
besi) dan defisiensi vitamin A. Kegiatan yang dilakukan untuk perbaikan gizi
melalui pelayanan dan pemantauan status gizi antara lain :
a. Program Penanggulangan KEP (Pencegahan dan penanggulangan gizi buruk)
Tingkat pendidikan rendah Pola asuh salah KEP.
1) PMT penyuluhan
2) PMT pemulihan dana BOK (APBN) dan dana APBD
b. Program penanggulangan GAKI
Kajian monitoring program beriodium
1) Program penanggulangan kekurangan viamin A.
2) Penanggulangan anemia (kekurangn zat besi)
Untuk Ibu hamil Pemberian tablet tambah darah 90 hari
23. Orientasi SP2TP (27 November 2015)
Orientasi pada bagian ini dibimbing oleh Pak Syukron. Tugas bagian
SP2TP adalah mengambil laporan dari masing-masing kegiatan baik dalam dan
luar gedung. Misalnya kegiatan luar gedung adalah pelayanan di Polindes,

21

pelayanan di Pustu, pelayanan di Posyandu, Pelayanan di Pusling, dan


pelayanan kunjungan rumah. Sedangkan contoh kegiatan di dalam gedung
adalah pelayanan balai pengobatan umum, pelayanan poli gigi, pelayanan
kesehatan ibu dan anak, pelayanan perawatan, pelayanan UGD, dan pelayanan
pemeriksaan laboratorium.
Data yang terkumpul akan diserahkan setiap bulannya, data yang dibuat
adalah:
a.
b.
c.
d.

LB1 : data kesakitan


LB2 : data obat-obatan
LB3 : data gizi, KIA, imunisasi, P2M
LB4 : data kegiatan Puskesmas

Kendala yang terjadi pada bagian ini adalah adanya keterlambatan laporan
dari tiap tiap bagian.
24. Orientasi Kesehatan Jiwa (28 November 2015)
Informasi mengenai Bagian Kesehatan Jiwa ini disampaikan oleh Ibu
Ciptasari Rosian selaku petugas di bagian kesehatan jiwa Pukesmas Mayang.
Pelaksanaan kesehatan jiwa meliputi penanganan neurologis diantara adalah:
1) Penyuluhan kesehatan jiwa yang dilaksanakan setiap bulan
2) Penyuluhan penyalahgunaan Narkoba
3) Merujuk pasien ke RSJ
Kendala yang biasa terjadi yaitu:
1)
2)
3)
4)

SDM yang rendah atau sedikit


Ekonomi masyarakat yang rendah
Kepercayaan masyarakat terhadap tidakaan alternatif
Pertisipasi masyarakat kurang

Sistem pelaporan tiap bulan sekali meliputi


a.
b.
c.
d.
e.
f.

Psikotic
Gangguan neurotik
Degenerasi mental
Epilepsi
Penyakit jiwa yang lainnya
Gangguan kesehatan jiwa
perkembangannya.

pada

bayi,

remaja,

dan

gangguan

22

1.3.2 Kegiatan Diskusi


1. Diskusi tentang perawatan gigi pada ibu hamil oleh drg. Rulita Agustin
(18 November 2015)
Waktu perawatan yang terbaik adalah pada trimester kedua. Tindakan
medis gigi pada trimester 1 dan trimester 3 sebisa mungkin dihidari, karena ini
merupakan masa yang rentan. Perawatan seperti skaling, tumpatan dan
pencabutan sederhana dapat dilakukan. Anastesi lokal sebagai penunjang dalam
pemeriksaan dan tindakan medis aman dilakukan terhadap ibu hamil. X-ray lebih
baik dihindari, namun apabila merupakan suatu keharusan maka dapat dilakukan
dengan proteksi yang maksimal. Yang perlu diperhatikan adalah pemberian obatobatan yang dapat menembus plasenta salah satunya adalah tertrasiklin, karena
dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin.
2.

Diskusi tentang penatalaksanaan pulpa polip oleh drg. Rulita


Agustin (19 November 2015)
Pulpitis hiperplastik kronis (pulpa polip) adalah suatu inflamasi pulpa

produktif yang disebabkan oleh suatu karies yang luas pada pulpa muda. Pulpitis
hiperplastik kronis (pulpa polip) biasanya terjadi pada gigi molar anak-anak dan
remaja yang ditandai dengan pertumbuhan berlebih dari jaringan granulomatosa
pada rongga karies. Penyebab polip pulpa adalah terdapat iritan pada jaringan
pulpa baik berupa iritan mikroorganisme dari karies gigi ataupun trauma.
Manifestasi klinis dari pulpa polip ini, muncul sebagai massa berdaging dari
jaringan yang terhubung ke ruang pulpa yang tampak tumbuh dari gigi. Lesi yang
dihasilkan tanpa gejala atau jarang menyakitkan kecuali ketika pengunyahan
menyebabkan iritasi dan perdarahan.
Penatalaksanaan perawatan untuk pulpa polip antara lain terapi saluran
akar dan pencabutan gigi. Perawatan saluran akar diindikasikan untuk kasus gigi
yang dengan struktur anatomis masih dalam keadaan yang baik. Sedangkan gigi
yang tidak mungkin untuk direstorasi, akan dilakukan pencabutan. Prognosis
pulpa polip sangat baik. Tidak ada risiko kekambuhan ada setelah pengobatan
definitif telah diberikan.

23

3. Diskusi tentang penanganan abses vestibular oleh Rulita Agustin (23


November 2015)
Abses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat atau
infeksi bakteri. Abses vestibular adalah abses yang terjadi di daerah vestibulum
oris. Gambaran klinis diantaranya, pembengkakan, teraba hangat, nyeri pada
palpasi. Untuk menetukan penyebab abses biasanya juga dilakukan pemeriksaan
rontgen panoramik, lateral, atau dental.

Pemberian

antibiotika

terhadap

kuman aerob dan anaerob juga diberikan. Untuk meringankan nyeri dan
mempercepat penyembuhan, suatu abses perlu dilakukan drainase pada dengan
cara membuka atap pulpa gigi penyebab. Pemberian analgesik diberikan untuk
mengatasi nyeri. Vitamin juga diberikan untuk terapi suportif.
1.3.3 Kegiatan UKGS dan UKGMD
Kegiatan UKGS dilaksanakan pada tanggal 20 November 2015 di TK
PGRI desa Sumber Kejayan, tanggal 21 November 2015 di MI Sirojul Ulum desa
Tegalwaru,. Rangkaian kegiatan saat UKGS meliputi penyuluhan, demo sikat gigi,
dan pemeriksaan gigi dan mulut. Jumlah peserta UKGS di TK PGRI desa Sumber
Kejayan sebanyak 25 siswa, di MI Sirojul Ulum desa Tegalwaru sebanyak 27
siswa. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada siswa MI didapatkan banyak
siswa yang gigi molarnya mengalami karies. Sedangkan pada pemeriksaan
terhadap siswa TK didapatkan mayoritas semua anak menderita karies rampan
pada gigi insisivus. Hal ini dikarenakan masih rendahnya kesadaran orang tua
untuk memberi motivasi bagi anaknya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Selain itu anak-anak cenderung mengkonsumsi makaanan yang bersifat
kariogenik.
Kegiatan UKGMD dilaksanakan pada tanggal 18 November 2015 di
Posyandu Tulip 17 Desa Mrawan. Kegiatan yang dilakukan meliputi
penyuluhann, pemeriksaan gigi dan mulut serta konsultasi seputar kesehatan gigi
dan mulut. Sasaran saat UKGMD adalah balita, ibu hamil, dan masyarakat umum.
Jumlah peserta UKGMD di Posyandu Tulip 17 sebanyak 87. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan kesimpulan banyaknya balita yang rata-rata sudah
menderita karies terutama karies rampan. Ibu hamil juga menderita penyakit gigi

24

dan mulut seperti gingivitis. Ibu-ibu masyarakat umum juga banyak menderita
karies. Hal ini dikarenakan karena baik ibu hamil, masyarakat umum maupun ibu
balita kurang memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pada
saat UKGMD posisi dokter gigi berada di meja posyandu ke 4. Posyandu terdiri
dari 5 meja, yaitu meja 1 (pendaftaran), meja 2 (penimbangan), meja 3 (pengisian
KMS), meja 4 (penyuluhan perorangan), dan meja 5 (pelayanan oleh paramedis).
Kegiatan UKGMD dan UKGS ini bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut masyarakat serta kesadaran untuk menjaga kesehatan
dan kebersihan gigi dan mulutnya.
1.4 Hasil dan Pembahasan
Data jumlah kunjungan pasien berikut ini diperoleh selama melaksanakan
PKL IKGM IV di Puskesmas Mayang pada tanggal 16 November 28 November
2015 selama 2 minggu. Didapatkan data kunjungan pasien di poli gigi Puskesmas
Mayang dengan diagnosa dan terapi yang berbeda baik pasien laki-laki maupun
perempuan. Data kunjungan pasien poli gigi Puskesmas Mayang Periode tanggal
16 November 28 November 2015 dapat dilihat dari tabel yang ditampilkan
sebagai berikut:
A. Data kunjungan pasien Puskesmas Mayang berdasarkan diagnosa dan jenis
kelamin.
Tabel 1. Data kunjungan pasien Puskesmas Mayang berdasarkan diagnosa dan
jenis kelamin tanggal 16 November 28 November 2015
Kode
DX

Jenis Kelamin
L

Total

K.00

19

21%

19

21%

38

42%

K.01

0%

1%

1%

K.02

5%

0%

5%

K 03

0%

0%

0%

K.04

10

11%

24

26%

34

37%

K.05

6%

9%

13

15%

K.06

0%

0%

0%

K 12

0%

0%

0%

Total

38

43%

52

57%

90

100%

25

Keterangan :
K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K01 : Gigi terbenam dan impaksi
K02 : Karies gigi
K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain
K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.
K12 : Stomatitis

Tabel 1 menunjukkan pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 57%


dan pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 43%. Kasus yang banyak dijumpai
di Puskesmas Mayang adalah kasus K00 (gangguan perkembangan dan erupsi
gigi) sebanyak 42% yaitu pada pasien perempuan sebanyak 21% dan pasien lakilaki sebanyak 21%.
B. Data kunjungan pasien Puskesmas Mayang berdasarkan diagnosa dan terapi.
Tabel 2. Data kunjungan pasien Puskesmas Mayang berdasarkan diagnosa dan
terapi tanggal 16 November 28 November 2015
TX

Kode

Total

Ekstraksi

Medikasi

Sterilisasi

Tumpat

Scalling

Kunsul

K.00

34

37%

5%

0%

0%

0%

0%

0%

38

42%

K.01

0%

1%

0%

0%

0%

0%

0%

1%

K.02

0%

0%

0%

3%

0%

2%

0%

5%

K.03

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

K.04

10%

21

23%

2%

2%

0%

0%

0%

34

37%

K.05

0%

10

11%

0%

0%

4%

0%

0%

15%

K.06

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

K.12

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

Total

43

47%

36

40%

2%

5%

4%

2%

0%

90

0%
100%

DX

Keterangan :
K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K01 : Gigi terbenam dan impaksi
K02 : Karies gigi
K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain
K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal

Odon

26

K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal


K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.
K12 : Stomatitis

Tabel 2 menunjukkan terapi ekstraksi sebanyak 47%, medikasi sebanyak


40%, sterilisasi sebanyak 2% , tumpat sebanyak 5%, scalling sebanyak 4%, dan
konsul sebanyak 2%. Diagnosa yang banyak dijumpai di Puskesmas Mayang
adalah K00 (gangguan perkembangan dan erupsi gigi) sebanyak 42% dengan
37% nya dilakukan ekstraksi.

BAB 2. PUSKESMAS GUMUKMAS


2.1 Profil Puskesmas Gumukas
Puskesmas Gumukmas terletak di Jalan Puger, No. 23 Kecamatan
Gumukmas, Jember.
I.

Data wilayah
1. Luas wilayah

: 58,44 km2

27

Dataran rendah

: 99 %

Dataran tinggi

:1%

2. Jumlah desa

: 5 desa ( semua desa dapat


dijangkau dengan mengguna
kan roda 2 dan roda 4 )

II. Batas wilayah


Sebelah utara

: Kecamatan Umbulsari

Sebelah barat

: Kecamatan Kencong

Sebelah Selatan : Samudra Indonesia


Sebelah timur

: Kecamatan Puger

III. Pemerintahan
Wilayah kerja puskesmas Gumukmas meliputi 5 desa yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
IV.

Desa Gumukmas
Desa Menampu
Desa Mayangan
Desa Kepanjen
Desa Purwosari
Data kependudukan
1. Jumlah penduduk

: 54.542

orang

2. Laki-laki

:26.768

orang

3. Perempuan

: 27.774

orang

4. Jumlah KK

: 16.693

KK

5. Jumlah pend. Miskin

:14.742

jiwa (4.387

6. Jumlah angota keluarga miskin ( pbi )

: 10.355

jiwa

7.jumlah yang punya kartu bpjs

: 14.742

orang

8. Jumlah bumil

: 1.002

orang

9. Jumlah bayi (< 1 th)

: 780

bayi

10. Jumlah balita (1-4 th)

: 3.436

anak

11. Jumlah wus

:14.759

orang

12. Jumlah pus

:11.362orang

KK)

28

V.

13. Jumlah bulin

:753

orang

14. Jumlah bufas

:750

orang

15. Jumlah butek

:750

orang

Data pendidikan
a. Jumlah sekolah
1. Taman kanak-kanak

: 26

TK

2. SD/MI

: 24/13

SD/MI

3. SLTP/MTs

: 9/5

SLTP/MTs

4. SMU/MA

: 4/3

SMU/MA

1. Taman kanak-kanak

: 1.067

TK

2. SD/MI

: 2.701 /2.680 SD/MI

3. SLTP/MTs

: 1.275/1.244 SLTP/MTs

4. SMU/MA

: 268/396

b. Jumlah murid yang ada

SMU/MA

VI. Derajat kesehatan


- juml. Kematian ibu

:1

orang

- juml. Kematian perinatal

:5

orang

- juml. Kematian neonatal

:3

orang

- juml. Lahir mati

:2

orang

- juml. Lahir hidup

:765

orang

- juml. Kematian bayi

:6

orang ( 2 bln : 1 )

- juml. Kematian balita

:0

orang

- juml. Kematian semua umur

: 160 orang

29

VII. Ketenagaan
- Dokter

:2

PNS

- Dokter gigi

:1

PNS

- Bidan

:5

PNS

- P2b

:2

orang

- Bides

: 2/3

PNS/PTT

- Perawat

:4/2/1 SPK/D3/S1

- Perawat Poskesdes

:2

kontrak

- Sanitarian

:1

PNS

- Petugas Gizi

:0

orang

- Asisten Apoteker

:0

orang

- Analis Lab

:1

Sukwan

- Jurim

:0

orang

- Tenaga Administrasi

:8

PNS

- Lain Lain

:2

orang

- Puskesmas

:1

buah

- Pustu

:3

buah

- Pusling

:2

buah

- Polindes

:2

buah

- Praktek Dokter Swasta

:3

buah

- Praktek Bidan Swasta

: 10

buah

- Praktek Perawat

:0

buah

- juml. Dukun bayi

: 19

orang

- juml. Kader

: 315

orang

- juml. Guru uks

: 42

orang

- juml. Kader SBH

: 40

orang

VIII. Sarana kesehatan

IX.

Peran serta masyarakat

30

- juml. Kelp usila

:5

kelp

- juml. Kelp. Batra

:3

kelp

- juml. Posyandu

: 63

buah

- juml. Posy usila

: 12

buah

X. Jenis pelayanan di Puskesmas Gumukmas


a. Pelayanan BP umum
b. Pelayanan BP gigi dan mulut
c. Pelayanan UGD 24 jam
d. Pelayanan KIA/KB
e. Pelayanan Imunisasi
f. Pelayanan Laboratorium
g. Pelayanan kamar obat
h. Pelayanan PONED 24 jam
i. Pelayanan Rawat inap tingkat pertama

NO
1
2
3
4
5
6
7
8

JENIS PENYAKIT
Infeksi akut lain pd sal pernafasan
Ginggivitis dan penyakit periodontal
Hipertensi primer
Ganguam Gigi dan jaringan penyangga lain
ya
Gangguan sendi
ganguan neuritik lain
Gastritis
diare dab gastroenterintis (colitis)

BARU
1660
1297
520

LAMA
653
337
249

KKL
174
9
485

TOTAL
2487
1643
1254

PERSEN
18,60
12,29
9,38

830
534
563
625
679

309
353
351
132
16

40
159
74
46
1

1179
1046
988
803
696

8,82
7,82
7,39
6,00
5,20

31

9
10
11
12
13
14
15

penyebab lain pada sal pernafasan atas


Penyakit Pulpa dan jaringan periapikal
nyeri kepala
TB paru BTA
demam yang tidak di ketahui sebabnya
infeksi kuliot dan jaringan sub kutan yang
penyakit kulit lainya
JUMLAH TOTAL
DATA MORBIDITAS

V.

490
265
409
30
410
215
183
8710

2.2 Rencana Kegiatan


Senin, 30 November 2015
1.
2.
3.
4.

Menghadap Kepala Puskesmas Gumukmas


Menghadap Kepala Poli Gigi Puskesmas Gumukmas
Orientasi di Poli Gigi dan Mulut
Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut

Selasa, 1 Desember 2015


1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut
2. Orientasi di bagian TU
3. Orientasi di bagian KIA

Rabu, 2 Desember 2015


1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut
2. Orientasi di bagian Loket
3. Orientasi di bagian Apotek
Kamis, 3 Desember 2015
1.
2.
3.
4.

Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut


Orientasi di bagian Poli Umum
Orientasi di bagian Imunisasi
Membantu pelaksanaan kegiatan Posyandu

Jumat, 4 Desember 2015


1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut
2. Orientasi di bagian UGD

72
273
79
53
37
106
91
3111

39
0
24
384
13
61
44
1553

601
538
512
467
460
382
318
13374

4,49
4,02
3,83
3,49
3,44
2,86
2,38

32

3. Orientasi di bagian Laboratorium


Sabtu, 5 Desember 2015
1. Membantu Pelayanan Di Poli Gigi Dan Mulut
2. Orientasi di bagian KB
3. Orientasi di bagian P2M
Senin, 7 Desember 2015
1. Mengikuti apel pagi
2. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut
3. Melaksanakan Kegiatan UKGS
Selasa, 8 Desember 2015
1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut
2. Orientasi di bagian Promosi Kesehatan
3. Orientasi di bagian SP2TP
Rabu, 9 Desember 2015
1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut
2. Orientasi di bagian Gizi
3. Klinik Ortodonsia di FKG Universitas Jember
Kamis, 10 Desember 2015
1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut
2. Melaksanakan kegiatan UKGS
3. Orientasi dibagian Kesling
Jumat, 11 Desember 2015
1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut
2. Orientasi di bagian Rawat Inap
Sabtu, 12 Desember 2015
1. Membantu pelayanan di Poli Gigi dan Mulut
2. Menghadap Kepala Puskesmas
3. Menghadap Kepala Poli Gigi dan Mulut Puskesmas
2.3 Pelaksanaan Kegiatan
2.3.1 Kegiatan Orientasi
1. Orientasi di bagian Poli Gigi (30 November 2015)
Orientasi di bagian poli gigi dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30
November 2015 disampaikan oleh drg.Wendie Sinang Dria . Jam kerja poli gigi di

33

Puskesmas Gumukmas adalah jam 08.00-12.00 dengan satu orang tenaga dokter
gigi. Peralatan di puskesmas induk cukup lengkap, poli gigi melayani pelayanan
pencabutan dewasa tanpa komplikasi, pencabutan gigi sulung, perawatan tambal
sederhana, dan pembersihan karang gigi. Selain itu, sebagai langkah promotif
rutin dilakukan UKGS ke sekolah di wilayah kerja Puskesmas Gumukmas.
2. Orientasi di bagian Laboratorium (1 Desember 2015)
Orientasi di bagian Laboratorium dilaksanakan pada tanggal 1 Desember
2015 disampaikan oleh Bapak H. Aziz Arifin. Kegiatan yang dilakukan di
laboratorium Puskesmas Gumukmas adalah pemeriksaan laboratorium meliputi
pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan urine, pemeriksaan feses, pemeriksaan
widal, pemeriksaan IMS VCT, dan pemeriksaan BTA setiap hari Rabu.
SOP pelayanan laboratorium (FKM Undas, 2013):
1. Petugas menerima permintaan dari Poli Umum/ Poli Gigi/ KIA untuk
dilakukan pemeriksaan laboratorium.
2. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan pemeriksaan spesimen sesuai
permintaan.
3. Mencocokkan identitas pasien.
4. Petugas mengambil spesimen.
5. Pemeriksaan spesimen.
6. Pengisian di buku register serta blanko hasil pemeriksaan.
7. Menyerahkan hasil pemeriksaan.
3. Orientasi di bagian Kesehatan Jiwa (2 Desember 2015)
Orientasi di bagian kesehatan jiwa dilaksanakan pada hari Rabu,
tanggal 2 Desember 2015 disampaikan oleh Ibu Herlina. Bagian kesehatan
jiwa melaksanakan tugas untuk penanganan kasus yang berkaitan dengan
neurologi (kesehatan jiwa).Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan jiwa masyarakat.
Kegiatannya meliputi:
1. Pemeriksaan dan pengobatan jiwa
2. Rujukan dan konsultasi ke rumah sakit
3. Penyuluhan kesehatan jiwa.

34

Sistem pelaporan dilakukan setiap sebulan sekali, isi pelaporan meliputi


psikosa, retardasi mental, epilepsy, penyakit jiwa lainnya, gangguan kesehatan
jiwa pada bayi, remaja, dan gangguan perkembangannya.
4. Orientasi Apotek (2 Desember 2015)
Kegiatan di apotek meliputi perencanaan, pengadaan, distribusi, dan pelaporan
obat. Laporan pemakaian dan lembar permintaan obat dibuat tiap bulan dan
diserahkan ke gudang obat. Apotek hanya melayani obat oral, injeksi, dan
peralatan langsung dari gudang obat. Obat masuk dan keluar dicatat dalam indeks
dan register obat, kemudian dibuat laporan bulanan. Obat yang diberikan hanya
dari poli.
Programnya antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Bayar gratis untuk pengobatan kusta dan TB selama 6 bulan.


LPLO (tiap bulan)
Gudang obat
Jika Obat habis sebelum waktunya
Bon, Ex : Kasus KLB.
Bon 1 bulan sekali
Kartu stok
Buku Gudang Obat.
Obat-obatan yang tersedia :BPJS, INPRES, JPS.

Obat-obatan yang ada: Generik dibeli di apotek besar melalui GFK


Alur:

Puskesmas Gudang Obat

1.
2.
3.
4.
5.
.
6.

KIA
BP
BP Gigi
Rawat inap
Pustu
Polindes

Apotik

Konsumen

Pelaporannya yaitu laporan dari sub unit gudang obat puskesmas ke GFK
(dinkes) tiap bulan.

35

5. Orientasi di bagian Promosi Kesehatan (2 Desember 2015)


Orientasi Program ini dibimbing oleh Pak Fatkhullah. Promkes merupakan
bagian yang bertanggungjawab melaksanakan kegiatan promotif dan preventif di
bidang kesehatan. Terdiri dari 1 orang petugas sebagai koordinator, dan memiliki
15 petugas penyuluh yang sudah ditentukan dari keseluruhan petugas puskesmas
yang berkegiatan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
berperilaku hidup sehat dan bersih. Penyuluhan yang dilakukan oleh petugas
puskesmas gumukmas dilakukan setiap satu bulan sekali secara rutin, tetapi hal
tersebut sulit untuk direalisakan mengingat anggaran yang terbatas, Sarana
Prasarana yang kurang memadai, medan yang terlalu luas, dan tingkat kebutuhan
masyarakat yang masih kurang terhadap kesehatan.
6. Orientasi Pengobatan Tradisional (2 Desember 2015)
Kesehatan Batra merupakan bagian dari program puskesmas yang
menangani tentang pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dikenal
oleh masyarakat antara lain dukun, dukun bayi, dukun patah tulang dan akupuntur.
Kegiatan yang dilakukan program ini adalah memberi penyuluhan secara
kelompok maupun perorangan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi angka kematian dan kecacatan. Contohnya pada dukun bayi, saat ini
dukun bayi sudah tidak boleh membantu persalinan, hanya boleh merawat bayi
dan ibu yang sudah melahirkan yang sebelumnya sudah diberikan pelatihan cara
merawat bayi. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kematian bayi dan ibu
melahirkan dan pada akhirnya mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
7. Orientasi Bagian UKK (2 Desember 2015)
Orientasi di bagian UKK dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 Desember
2015, disampaikan oleh Pak Fathkullah.Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja. Adapun sasaran dari program ini
adalah pekerja di sektor kesehatan antara lain masyarakat pekerja di puskesmas,
balai pengobatan/poliklinik, laboraturium kesehatan, Pos Upaya Kesehatan Kerja

36

(Pos UKK), Jaringan dokter perusahaan bidang kesehatan kerja, masyarakat


pekerja diberbagai sektor pembangunan, dunia usaha dan lembaga swadaya
masyarakat. Strategi yang dikembangkan adalah dengan cara terpadu dan
menyeluruh dalam pola pelayanan kesehatan puskesmas dan rujukan, dilakukan
melalui pelayanan kesehatan paripurna, yang meliputi upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Serta peningkatan pelayanan kesehatan kerja dilaksanakan
melalui peran serta aktif masyakarat khususnya masyarakat pekerja.
Namun masih terdapat banyak kendala dalam melaksakan program ini
antara lain: tidak adanya tempat/pos untuk melakukan penyuluhan, kesadaran
masyarakat masih kurang akan pentingnya menjaga keselamatan diri saat bekerja.
8. Orientasi di bagian P2M (3 Desember 2015)
Program ini dipegang oleh pak Budi yang bertujuan menekan kasus
penyakit menular sedini mungkin dan mengurangi berbagai faktor resiko
lingkungan masyarakat yang memudahkan terjadinya penyebaran penyakit
menular. Upaya yang dilakukan yaitu survey epidemiologi, penanggulangan KLB,
pencegahan dan pengobatan pasien yang menderita TB, Kusta, ISPA, DBD dan
lain-lain.
Macam kegiatan yang dilakukan :
1. Pelayanan imunisasi.
2. Survey epidemiologi.
3. Kasus yang ditangani oleh petugas di poli khusus seperti kusta dan TBC.
Poli khusus merupakan tempat pemeriksaan untuk pasien dengan riwayat
penyakit menular. Di Puskesmas Gumukmas poli ini dibentuk dan terdapat 2
petugas yang melayani pasien dengan riwayat TB dan kusta. Buka hanya setiap
hari sabtu, sehingga dapat dilayani secara intensif.
9. Orientasi di bagian Balai Pengobatan Umum (3 Desember 2015)
Orientasi di bagian BP Umum dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 3
Desember 2015 dibimbing oleh dr. Arvi. Bagian ini memberikan pelayanan
pengobatan untuk pasien yang datang berkunjung ke puskesmas. Buka setiap hari
dengan petugas satu dokter umum, dan satu perawat. Pelayanan yang diberikan

37

berupa pengobatan dasar, jika pasien memerlukan perawatan yang intensif maka
dirujuk untuk rawat inap, dan jika memerlukam perwatan dengan sepesialis maka
pasien dirujuk ke rumah sakit umum maupun khusus.
Bagian ini melayani pemeriksaan dan pengobatan pasien. Pemeriksaan
pasien meliputi pemeriksaan kesehatan secara umum, tekanan darah, dan juga
pemeriksan yang membutuhkan rujukan ke bagian laboratorium. Semenjak
diterapkan ISO pada tahun 2008, Balai Pengobatan Umum tidak melayani
tindakan langsung ke pasien, semua tindakan yang akan dilakukan pada pasien
dirujuk ke bagian UGD. Oleh karena itu, BP. Umum banyak melakukan rujukan
internal ke bagian UGD, laboratorium, maupun rawat inap.
BP umum memiliki 2 macam pasien yang berkunjung.Yang pertama
pasien sakit berobat untuk kesembuhan penyakitnya. Yang kedua adalah pasien
yang berkunjung dalam keadaan sehat yang datang dengan tujuan pemeriksaan
haji, pemeriksaan tes ujian masuk perguruan tinggi serta meminta surat
keterangan sehat. Penyakit tersering yang dikeluhkan masyarakat Gumukmas
seperti, diare, ISPA tipes, gastritis, hipertensi.
10. Orientasi di bagian Matra (3 Desember 2015)
Orientasi Kesehatan Matra dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2015
disampaikan oleh Bapak Budi. Program ini adalah kesehatan pada pasien yang
bukan pada lingkungannya. Contoh dari program ini seperti calon jamaah haji dan
pada pramuka. Kegiatannya berupa penyuluhan, dan pemeriksaan. Untuk calon
jamaah haji dapat langsung periksa di puskesmas, untuk pramuka kadang ada
pendampingan ke daerah perkemahan, kadang tidak karena sudah ada saka bakti
husada yaitu anggota pramuka yang diberi pelatihan dan pemdampingan
kesehatan oleh puskesmas.
11. Orientasi di bagian Tata Usaha (3 Desember 2015)
Orientasi bagian ini dibimbing oleh Ibu Suwarni. Bagian T.U puskesmas
Gumukmas bertanggung jawab terhadap kepegawaian, keuangan dan sistem
pelaporan. Semua bagian di puskemas melapor ke bagian SP2TP selanjutnya
dilaporkan ke bagian TU. Di bidang kepegawaian, tugas TU membuat struktur
organisasi, daftar kepangkatan pegawai, absensi pegawai, pengangkatan pegawai,

38

dan sebagainya. Dibidang SP2TP, TU bertugas untuk membuat serta mencatat


laporan bulanan maupun tahunan kegiatan puskesmas yang selanjutnya akan
dilaporkan ke Dinkes Jember
12. Orientasi di bagian KIA (4 Desember 2015)
Orientasi KIA disampaikan Oleh ibu Zulaikah. KIA merupakan program
pelayanan sehat untuk ibu dan anak. Kegiatannya mulai dari skrining ibu hamil
dengan resiko komplikasi melahirkan rendah, dan penyuluhan. Penyuluhan luar
gedung dilakukan di posyandu dan saat supervisi luar Gedung. Untuk pelayanan
sakit, oleh KIA pasien akan dirujuk ke BP umum.
Program lain dari KIA adalah MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit).
Layanan ini dilakukan setiap hari Rabu ke dokter umum. Selain itu ada program
IVA yaitu program deteksi dini kanker rahim yang dilaksanakan setiap hari sabtu.
13. Orientasi di bagian PONED (4 Desember 2015)
Orientasi Program PONED juga disampaikan Oleh ibu Zulaikah. PONED
adalah singkatan dari pelayanan obstetri neonatus esensial dasar. Kegiatan
PONED adalah membantu persalinan dasar ibu hamil. Jika faktor komplikasi
tinggi maka ibu hamil akan dirujuk ke rumah sakit Balung. Kendala dalam
kegiatan ini adalah persalinan yang rendah, karena JAMPERSAL sudah tidak ada
sehingga ibu hamil memilih melakukan persalinan diluar Puskesmas.
14. Orientasi di bagian Imunisasi (5 Desember 2015)
Penanggung jawab pada bagian ini adalah ibu Eliyah. Bagian ini bertugas
memberikan imunisasi dasar, imunisasi anak sekolah dan imunisasi pada wanita
subur.
a. Imunisasi dasar (usia 0-1 tahun)
1) 0-7 hari : bayi diberi BCG, HB uniject. Dalam interval 1 bulan
2)
3)
4)
5)

diberi imunisasi Pilio 1.


Usia 2 bulan : DPT/HB 1 Combo I, Polio 2
Usia 3 bulan : DPT/HB 2 Combo II dan Polio 3
Usia 4 bulan : DPT/HB 3 Combo III dan Polio 4
Usia 9 bulan : Campak
Imunisasi polio dilakukan pada bayi usia 0-5 tahun.

39

b. Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)


1) Dilakukan 1x dalam setahun, biasanya pada bulan September dan
November
2) Kelas 1 SD : Imunisasi DT dan Campak
3) Kelas 2 dan 3 SD : imunisasi TT
4) September : Campak II
5) November : DT dan TT
c. Wanita Usia Subur (WUS) dan Ibu hamil
Diberikan pada wanita usia 15-40 tahun.
TT
T1
T2
T3
T4
1 bulan

6 bulan

1 tahun

T5
1 tahun

Kendala: kesadaran masyarakat untuk melakukan imunisasi masih kurang.


15. Orientasi di bagian Gizi (7 Desember 2015)
Orientasi di bagian ini dibimbing oleh Bu Lis. Bagian ini bertanggung
jawab memantau dan memberikan penyuluhan pada masyarakat tentang
pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi. Banyak kegiatan atau program
dari bagian gizi yang dikerjakan oleh petugas puskesmas gumukmas yang
meliputi:
a. Posyandu, yaitu kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
balita maupun bumil.
b. MP ASI untuk balita usia 6 bulan - 2 tahun. Untuk bayi yang bermasalah,
yaitu BB tetap atau turun maka menjadi sasaran utama petugas.
c. PMT, pemberian makanan tambahan perlu diperhatikan kususnya pada
balita dengan gizi yang kurang.
d. Bumil dengan KEK (kekurangan energi kalori), dipantau lingkar lengan
setiap satu minggu sekali dan jika perlu pemberian PMT.
e. Vit A, biasanya dilakukan pada balita setiap 6 bulan (2x dalam setahun)
pda usia balita 6-59 bulan.
f. Suplementasi, pemberian vitamin dari dinas kesehatan berupa curcuma
dan Zinc terutama pada balita yang bermasalah pertumbuhan dan
perkembangannya.
g. Survey garam yodium, biasanya dilakukan di sekolah dasar dan diambil
beberapa sampel dari siswa untuk melihat kandungan yodium dari garam
yang dibawa dari rumah masing-masing.

40

16. Orientasi di bagian UGD (8 Desember 2015)


UGD adalah pelayanan di puskesmas Gumukmas yang buka selama 24 jam
tanpa hari libur. Petugas yang berjaga di UGD sebanyak 10 orang di bagi dalam 3
shift per hari. Kasus-kasus yang ditangani di bagian ini meliputi: tindakan medis,
kasus kegawatdaruratan, kasus yang mengancam jiwa, kasus yang memerlukan
tindakan lanjutan. Dokter yang bertanggung jawab di bagian ini adalah dr. Erlina,
sedangkan kepala UGD adalah pak Zidni.

Dari Poli

Rujukan Dokter

Datang Sendiri

UGD

Pulang
(Kasus Ringan dengan
GCS baik)

Rawat Inap
(Kondisi Pasien
memungkinkan)

Rujuk ke RS
- Kecelakaan
- Kondisi menurun

Pemberian Terapi

Penanganan Awal
- Menghentikan
perdarahan
- Heating

17. Orientasi di bagian Rawat Inap (8 Desember 2015)


Penanggung jawab di bagian rawat inap adalah pak Zidni. Kegiatan yang
dilakukan di rawat inap adalah:
a.
b.
c.
d.

Melakukan perawatan pada pasien


Melakukan pengobatan
Pembuatan Administrasi
Pelaporan jumlah pasien yang dirawat setiap hari.

41

Rawat inap maksimal 3 hari, apabila selama 3 hari pasien tidak


menunjukkan adanya kesembuhan maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
Kendala: pada sebagian besar pasien tidak mau dirujuk ke rumah sakit karena
alasan tidak memiliki biaya dan karena kurangnya pengertian masyarakat tentang
pelayanan puskesmas dan rumah sakit.
Pelaporan berupa buku ekspedisi, buku register, buku laporan LB, laporan
harian, laporan bulanan. Isi laporan tentang jumlah pasien, jumlah kunjungan,
jumlah kasus dan jumlah obat-obatan. Shift pada bagian rawat inap dibagi
menjadi 3 shift yaitu pagi jam 7.00-14.00, siang jam 3.00-20.30, dan malam jam
20.30-07.00.
18. Orientasi di bagian SP2TP (8 Desember 2015)
Orientasi SP2TP dibimbing oleh Bapak Zidni. SP2TP adalah kegiatan
pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan
kesehatan di Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya semua data hasil kegiatan
Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan tempat tidur, Puskesmas Pembantu,
Puskesmas keliling, bidan di Desa dan Posyandu) dan data yang berkaitan, serta
dilaporkannya data tersebut kepada jenjang administrasi diatasnya sesuai
kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya
kesehatan masyarakat.
Laporan Bulanan
1) LB1
: Data kesakitan dari semua poli meliputi diagnosa, umur,
jenis kelamin
2) LB2: P2M seperti kusta, diare, TB, HIV
3) LB3: Laporan tentang kegiatan gizi, KIA, imunisasi
4) LB4: Semua Kunjungan Puskesmas meliputi :
a) Puskesmas
b) Jamkesmas
c) Poli
d) Rawat Inap
e) PHN
f) Kunjungan Sekolah
g) Laboratorium
Laporan obat tidak masuk laporan SP2TP. Kendala pada Program ini
adalah kegiatan wilayah yang banyak sehingga pengiriman laporan sering kali
telat.

42

19. Orientasi di bagian SIK (11 Desember 2015)


Orientasi di bagian SIK dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2015
disampaikan oleh Pak Heru. Adanya sistem informasi kesehatan yang berbasis
komputer dengan aplikasi software, dapat memudahkan dalam pengumpulan data
yang ada di Puskesmas untuk dijadikan sebagai informasi kesehatan. Informasi
kesehatan tersebut meliputi Standar Pelayanan Minimal (SPM), LB1, Komunikasi
Data (Komdat), Profil Kesehatan dan data kesehatan lainnya. Konsep Data Satu
Pintu merupakan konsep dimana pengelola program merupakan pintu utama
untuk akses data kesehatan. Pengelola program bertugas dalam mengelola data
kesehatan dari pengelola data menjadi data dan informasi kesehatan. Data dan
informasi kesehatan tersebut akan disampaikan kepada Dinkes Kabupaten Jember
dan Kemenkes RI Dinkes Provinsi Jatim melalui aplikasi software di komputer.
Dasar pelaksanaan SIK di Puskesmas Gumukmas, Jember yaitu
1. UU No. 32 Th. 2004 tentang Pemerintah Daerah
2. UU No. 14 Th. 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
3. UU No. 36 Th. 2009 tentang Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah RI No. 46 th. 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan
5. PERDA Kabupaten Jember No. 1 Th. 2012 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Kab. Jember
6. Kepmenkes No. 11/Menkes/SK/V/2002 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pengembangan Sistem Informasi Daerah (SIKDA)
7. Peraturan Bupati Jember No. 45 Th. 2008 tentang TUPOKSI Dinkes
Kab. Jember
Surat Keputusan Kepala Dinkes Kab. Jember No. 893/056/414/2014
tentang Petugas Pengelola Data SPM dan Profil Kesehatan Th. 2014

20. Orientasi di bagian Kesehatan Lingkungan (12 Desember 2015)


Orientasi di bagian Kesling dibimbing oleh ibu Novi. Kesling merupakan
salah satu program pokok puskesmas yang bertanggung jawab terhadap

43

kebersihan dan sanitasi lingkungan sekitar Gumukmas. Banyak program yang


dilaksanakan secara rutin demi mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat
dengan melibatkan petugas di wilayah seperti:
1. Tempat-tempat umum :
Meliputi : Ponpes, masjid, pasar dan Terminal
2. Tempat Penjual Makanan
Meliputi : Pedagang keliling, kaki lima, depot dan rumah makan
3. Tempat produksi makanan
Meliputi : Pabrik tahu dan tempe
4. Toko penjual pestisida
5. Tempat pembuangan akhir (TPA)
6. Pemukiman penduduk dengan melihat kondisi rumah, sehat atau tidak
7. Jumlah SAMI JAGA (Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga)
8. Jumlah saluran Pembuangan Air Limbah
9. Jumlah sumur
Faktor Penghambat :
1. Faktor Budaya (Kebiasaan)
Pada umunya penduduk Pakusari menjadikan sungai sebagai tempat
mandi, mencuci dan berak. Banyaknya aliran sungai kecil sehingga
penduduk merasa lebih mudah untuk mandi, mencuci dan berak ditempat
tersebut
2. Faktor Sumber Daya Manusia
Rendahnya tingkat pndidikan secara umum di masyarakat sehingga
terkadang petugas sulit melakukan penyuluhan. Rata-rata penduduk
Kecamatan Pakusari berpendidikan sekolah dasar (SD).
3. Faktor Ekonomi
Masih banyaknya penduduk Gumukmas yang hidup dibawah garis
kemiskinan sehingga untuk melakukan pembangunan rumah sehat, jamban
dan lain-lain sulit terwujud.
2.3.2 Kegiatan Diskusi

44

1. Diskusi tentang penanganan abses mandibula oleh drg. Wendie Sinang


Dria (1 Desember 2015)
Abses mandibula dalam adalah abses yang terbentuk di dalam ruang
potensial di antara fasia leher dalam. Abses mandibula selain disebabkan oleh
infeksi

gigi,

bisa

disebabkan

oleh

sialadenitis kelenjar

submandibula,

limfadenitis, trauma, atau pembedahan dan bisa juga sebagai kelanjutan


infeksi ruang leher dalam lain. Penyebab infeksi dapat disebabkan oleh
kuman aerob, anaerob atau campuran. Infeksi di ruang submandibula biasanya
ditandai dengan pembengkakan di bawah rahang, baik unilateral atau bilateral
dan atau di bawah lidah yang berfluktuasi, dan sering ditemukan trismus.
Penatalaksanaan abses mandibula dapat diberikan terapi antibiotik yang
adekuat dan drainase abses. Umumnya pasien diberikan antibiotik untuk
kuman aerob dan anaerob. Drainase abses dapat berupa aspirasi abses atau
insisi dan eksplorasi, tergantung

pada luasnya abses dan komplikasi yang

ditimbulkan.
2.

Diskusi tentang penggunaan veneer oleh drg. . Wendie Sinang Dria


(10 Desember 2015)
Veneer gigi adalah lapisan tipis material yang ditempel permanen di

permukaan gigi. Veener dapat digunakan untuk menutupi warna gigi yang kuning
sehingga gigi jadi tampak putih bersinar, menutupi renggang antara 2 gigi,
memperbaiki gigi yang patah atau keropos, meratakan posisi gigi yang sedikit
tidak rapi, dan untuk memperbaiki bentuk gigi agar terlihat lebih baik. Veneer ada
2 macam, yaitu direct veneer (composite veneer), veneer yang langsung
dikerjakan dan dibentuk di gigi menggunakan bahan resin komposit. Sedangkan
satunya adalah indirect veneer (porcelain veneer), veneer yang terbuat dari bahan
porcelain. Veneer ini membutuhkan minimal 2x kunjungan ke dokter gigi.
2.3.3 Kegiatan UKGS dan UKGMD
Kegiatan UKGS dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2015 di TK Siti
Khodijah desa Jatiagung , tanggal 5 Desember 2015 di SD NU Gumukmas desa
Jatiagung. Rangkaian kegiatan saat UKGS meliputi penyuluhan, demo sikat gigi,

45

dan pemeriksaan gigi dan mulut. Jumlah peserta UKGS di TK Siti Khodijah
diikuti oleh seluruh siswa kelas A dan B sebanyak 57 siswa, dan di SD NU
Gumukmas diikuti oleh seluruh siswa kelas 1 dan 2 sebanyak 22 siswa,. Dari hasil
pemeriksaan yang dilakukan pada siswa SD didapatkan banyak siswa yang gigi
molarnya mengalami karies dan kasus persistensi. Sedangkan pada pemeriksaan
terhadap siswa TK didapatkan mayoritas semua anak menderita karies rampan
pada gigi insisivus. Hal ini dikarenakan masih rendahnya kesadaran orang tua
untuk memberi motivasi bagi anaknya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Selain itu anak-anak cenderung mengkonsumsi makaanan yang bersifat
kariogenik.
Kegiatan UKGMD dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2015 di
Posyandu Salak 21 Desa Menampu dan pada tanggal 11 Desember 2015 di
Posyandu Salak 17 Desa Gumukmas. Kegiatan yang dilakukan meliputi
penyuluhann, pemeriksaan gigi dan mulut serta konsultasi seputar kesehatan gigi
dan mulut. Sasaran saat UKGMD adalah balita, ibu hamil, dan masyarakat umum.
Jumlah peserta UKGMD di Posyandu di Posyandu Salak 21 Desa Menampu
sebanyak 22 orang dan pada tanggal 11 Desember 2015 di Posyandu Salak 17
Desa Gumukmas sebanyak 13 orang. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
kesimpulan banyaknya balita yang rata-rata sudah menderita karies terutama
karies rampan. Ibu hamil juga menderita penyakit gigi dan mulut seperti
gingivitis. Ibu-ibu masyarakat umum juga banyak menderita karies. Hal ini
dikarenakan karena baik ibu hamil, masyarakat umum maupun ibu balita kurang
memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pada saat
UKGMD posisi dokter gigi berada di meja posyandu ke 4. Posyandu terdiri dari 5
meja, yaitu meja 1 (pendaftaran), meja 2 (penimbangan), meja 3 (pengisian
KMS), meja 4 (penyuluhan perorangan), dan meja 5 (pelayanan oleh paramedis).
Kegiatan UKGMD dan UKGS ini bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan gigi dan mulut masyarakat serta kesadaran untuk menjaga kesehatan
dan kebersihan gigi dan mulutnya.
2.4 Hasil dan Pembahasan

46

Data jumlah kunjungan pasien berikut ini diperoleh selama melaksanakan


PKL IKGM IV di Puskesmas Gumukmas pada tanggal 30 November 12
Desember 2015 selama 2 minggu. Didapatkan data kunjungan pasien di poli gigi
Puskesmas Gumukmas dengan diagnosa dan terapi yang berbeda baik pasien lakilaki maupun perempuan. Data kunjungan pasien poli gigi Puskesmas Gumukmas
Periode tanggal 30 November 12 Desember 2015 dapat dilihat dari tabel yang
ditampilkan sebagai berikut:
A. Data kunjungan pasien Puskesmas Gumukmas berdasarkan diagnosa dan jenis
kelamin.
Tabel 3. Data kunjungan pasien Puskesmas Gumukmas berdasarkan diagnosa dan
jenis kelamin tanggal 30 November 12 Desember 2015
Jenis Kelamin

Kode
DX

Total

K.00

N
19

%
24%

N
12

%
15%

N
31

%
39%

K.01

1%

1%

2%

K.02

0%

0%

0%

K 03

0%

0%

0%

K.04

12

15%

21

26%

33

41%

K.05

6%

12%

14

18%

K.06

0%

0%

0%

K.12

0%

0%

0%

Total

37

46%

43

54%

80

100%

Keterangan :
K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K01 : Gigi terbenam dan impaksi
K02 : Karies gigi
K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain
K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.
K12 : Stomatitis

Tabel 3 menunjukkan pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 54 %


dan pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46 %. Kasus yang banyak
dijumpai di Puskesmas Gumukmas adalah kasus K04 (penyakit pulpa dan

47

jaringan periapikal) sebanyak 41% yaitu pada pasien perempuan sebanyak 26%
dan pasien laki-laki sebanyak 15%.
B. Data kunjungan pasien Puskesmas Gumukmas berdasarkan diagnosa dan
terapi.
Tabel 4. Data kunjungan pasien Puskesmas Gumukmas berdasarkan diagnosa dan
terapi tanggal 30 November 12 Desember 2015
TX

Kode
Ekstraksi

Medikasi

Sterilisasi

Tumpat

Scalling

Kunsul

K.00

30

38%

1%

0%

0%

0%

0%

K.01

0%

1%

0%

0%

0%

1%

K.02

0%

0%

0%

0%

0%

0%

DX

Total

Odon

0%

N
31

39%

0%

2%

0%

0%
0%

K.03

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

K.04

1%

25

31%

1%

8%

0%

0%

0%

33

41%

K.05

5%

9%

0%

0%

4%

0%

0%

14

18%

K.06

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

K.12

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

Total

35

44%

34

42%

1%

8%

4%

1%

0%

80

100%

Keterangan :
K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K01 : Gigi terbenam dan impaksi
K02 : Karies gigi
K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain
K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.
K12 : Stomatitis

Tabel 4 menunjukkan terapi ekstraksi sebanyak 44%, medikasi sebanyak


42%, sterilisasi sebanyak 1% , tumpat sebanyak 8%, scalling sebanyak 4%, dan
konsul sebanyak 1%. Diagnosa yang banyak dijumpai di Puskesmas Gumukmas
adalah K04 (penyakit pulpa dan jaringan periapikal) sebanyak 41% dengan 31%
nya dilakukan medikasi.

48

BAB 3. RSUD GENTENG


3.1 Profil RSUD Genteng Banyuwangi
1
2
3
4
5
6
7
8
9

10

Nomor
NamaRumahSakit
Jenis Rumah Sakit
Kelas Rumah Sakit
Nama Direktur RS
Nomor Hp
Email
Nama PenyelenggaraRS
Alamat/lokasi RS
9.1 Jalan
9.2 Kab/Kota
9.3 Kode Pos
9.4 Telepon
9.5 Fax
9.6 Email
Luas Rumah Sakit
10.1 Tanah

:
:
:
:
:
:
:
:

3510043
RSUD GENTENG
RSU
C
dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS
indahsrilestasri20@yahoo.co.id
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

:
:
:
:
:
:

Jl. Hasanudin 98 Genteng


Banyuwangi
68465
(0333) 845839
(0333) 846917
rsudgenteng@banyuwangikab.go.id

: 17.000 M2

49

11

12

: 8.600 M2

10.2 Bangunan
Surat IzinOperasional
11.1 Nomor
11.2 Tanggal
11.3 Oleh
Surat PenetapanKelas
12.1 Nomor
12.2 Tanggal
12.3 Oleh

: No.338/P Th. 1984


: 12 Oktober 1984
: Gubernur KDH TK 1
: No: 168/MENKES/II/1994
: 3 Maret 1994
: Menteri Kesehatan RepublikIndonesia

Data Umum
RSUD Genteng merupakan lembaga teknis daerah yang dipimpin oleh
seorang direktur. RSUD Genteng saat ini merupakan satuan kerja perangkat
daerah (SKPD) yang berada di lingkungan pemerintahan Kabupaten Banyuwangi,
RSUD Genteng semula adalah rawat inap dari Puskesmas Genteng Kulon,
kemudian pada tahun 1981 terpisah dan berdiri sendiri menjadi Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng, sedangkan pelayanan rawat jalan tetap ada sampai
sekarang. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi No.6 tahun
1984 tanggal 20 Juni 1984 dan Keputusan Gubernur KDH TK. I Jawa Timur
tanggal 12 Oktober 1984 No.3 338/P tahun 1984, secara resmi Rumah Sakit
Umum Daerah Genteng telah disahkan menjadi Rumah Sakit kelas D, kemudian
berdasarkan

Keputusan

Menteri

Kesehatan

republik

Indonesia

No:

168/MENKES/ II/1994 tanggal 3 maret 1994, Rumah Sakit Umum Daerah


Genteng ditingkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit kelas C. Ditindaklanjuti
dengan Surat Keputusan Bupati No: 188/1561/KEP/429.011/2011 tanggal 30
Desember 2011 Rumah Sakit Umum Daerah Genteng ditetapkan sebagai Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) penuh sampai dengan sekarang.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Banyuwangi, Rumah Sakit Umum Daerah
Genteng sebagai salah satu SKPD, selain mempunyai tugas pokok dan fungsinya,
juga mempunyai tugas yang sangat penting dalam rangka upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi, khususnya pelayanan
kesehatan tingkat lanjutan (rujukan). RSUD Genteng terletak di jalan Hasanuddin
No. 98 Genteng, Kabupaten Banyuwangi.

50

Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Daerah Genteng


1. Visi
Terwujudnya rumah sakit Tipe B pada tahun 2015 melalui pelayanan
yang mandiri dan berkualitas dengan prinsip berkeadilan
2. Misi
1) Mewujudkan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat melalui SDM
yang professional, produktif, dan berkomitmen.
2) Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai.
3) Mewujudkan manajemen yang efektif, efisien, dan mandiri.
4) Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan kualitas lingkungan yang
dapat mendorong peningkatan kinerja.
3. Motto
Kepuasan Pasien Harapan Kami
Kredo (Janji Layanan) CANTIK: Cepat, Aman, Nyaman, Tepat, Informatif,
dan Komunikatif.

Susunan Organisasi RSUD Genteng


1. Unsur pimpinan yaitu kepala bagian
2. Unsur pembantu pimpinan yaitu Tata Usaha yang terdiri :
a. Kasubag umum dan kelengkapan
b. Kasubag kepegawaian
c. Kasubag program, evaluasi, dan pelaporan
3. Unsur pelaksana
a. Bidang perencanaan dan pengembangan
b. Bidang pelayanan medis
c. Bidang keperawatan
4. Kelompok jabatan fungsional
Luas Tanah Rumah Sakit terdiri dari :
1. Rumah Dinas
2. Kantor Tata Usaha
3. Ruang Poli Gigi
4. Poliklinik rawat jalan
5. Kantor rekam medis
6. Kantor dan toko koperasi
7. IGD
8. Ruang anak
9. Ruang bedah
10. Ruang logistik
11. Ruang operasi

51

12. Ruang apotek 1 dan 2


13. Ruang penyakit dalam 1 dan 2
14. Ruang IPBRS
15. Ruang radiologi
16. Ruang gudang obat
17. Musholla
18. Tempat cucian
19. Tempat parkir
20. Tempat jenazah
21. Gedung rawat inap pafiliun
22. Gedung rawat inap kelas 1

3.2 Rencana Kegiatan


Senin, 14 Desember 2015
1. MenghadapKepala Sub Bagian Kepegawaian RSUD Genteng
2. Menghadap Kepala Poli Gigi RSUD Genteng
3. Orientasi dan membantu pelayanan di poli gigi
Selasa, 15 Desember 2015
1. Membantu pelayanan di poli gigi
2. Orientasi di bagian laboratorium
Rabu, 16 Desember 2015
1. Membantu pelayanan di poli gigi
2. Orientasi di bagian radiologi
Kamis, 17 Desember 2015
1. Membantu pelayanan di poli gigi
2. Orientasi di bagian farmasi
Jum`at, 18 Desember 2015
1. Membantu pelayanan di poli gigi
Sabtu, 19 Desember 2015
1. Membantu pelayanan di poli gigi
Senin, 21 Desember 2015
1. Membantu pelayanan di poli gigi
2. Orientasi di bagian kantor pusat (bagiantatausaha)

52

Selasa, 22 Desember 2015


1. Membantu pelayanan di poli gigi
2. Orientasi di bagian rekammedik
Rabu, 23 Desember 2015
1. Klinik Ortodonsia di RSGM FKG Unej
Kamis, 24 Desember 2015
Libur Hari Raya Maulid Nabi Muhammad SAW
Jum`at, 25 Desember 2015
Libur Hari Raya Natal
Sabtu, 26 Desember 2015
1. Membantu pelayanan di poligigi
2. Menghadap Kepala Sub Bagian Kepegawaian RSUD Genteng
3.3 Pelaksanaan Kegiatan
3.3.1 Kegiatan Orientasi
1. Orientasi di Bagian Poli Gigi (14 Desember 2015)
Penanggung jawab di bagian Poli Gigi RSUD Genteng adalah drg. Sonny
Perdana. Pelayanan di poli gigi dilakukan setiap hari senin sabtu pada jam 08.00
sampai jam 13.00. Pelayanan yang dilakukan di poli gigi RSUD genteng antara
lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Relief of Pain
Medikasi abses
Pencabutan gigi permanen dan sulung
Tumpatan komposit
Tumpatan GI
Tumpatan sementara

2. Orientasi di bagian Laboratorium (15 Desember 2015)


Orientasi di bagian laboratorium dibimbing oleh bu Ani. Laboratorium
mempunyai tugas melaksanakan berbagai macam pemeriksaan untuk pemeriksaan

53

penunjang guna membantu menegakkan diagnose. Macam-macam pemeriksaan


yang dilakukan di laboratorium RSUD Genteng adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.
y.
z.
aa.
bb.

Pemeriksaan hemoglobin
Pemeriksaan leukosit
Pemeriksaan diffcount
Pemeriksaan BBS/LED
Pemeriksaan hapusan darah
Pemeriksaan trombosit
Pemeriksaan hematokrit
Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan preparat mikrobiologi
Pemeriksaan widal
Pemeriksaan PP tes
Pemeriksaan albumin protein urin
Pemeriksaan reduksi urin
Pemeriksaan urobin
Pemeriksaan burubin
Pemeriksaan sedimen
Pemeriksaan SGOT
Pemeriksaan SGPT
Pemeriksaan ureum
Pemeriksaan keratinin
Pemeriksaan kolesterol
Pemeriksaan trigliserin
Pemeriksaan uric acid
Pemeriksaan glukosa darah
Pemeriksaan albumin
Pemeriksaan globulin
Pemeriksaan VDRL/Shipilis
Pemeriksaan hepatitis

3. Orientasi di Kantor Tata Usaha (15 Desember 2015)


Orientasi di bagian laboratorium dibimbing oleh pak Rochim. Bagian Tata
Usaha

mempunyai

tugas

pokok

melaksanakan

ketatausahaan,

urusan

perlengkapan kantor, hukum dan humas, pengelolaan sumber daya manusia,


pendidikan dan pelatihan, administrasi kepegawaian, penyusunan program,
evaluasi dan pelaporan Rumah Sakit.
4. Orientasi di bagian Radiologi (16 Desember 2015)
Orientasi di bagian laboratorium dibimbing oleh dr. Ida Sp. Rad. Di
instalasi radiologi dilakukan pemeriksaan dan pelayanan yang bermacam-macam,

54

diantaranya adalah pelayanan diagnostik dan radioterapi yang menggunakan


energi pengion dan energi non pengion baik dalam bidang diagnostic dan terapi.
Foto rontgen yang dilakukan antara lain : foto thorax, sculler mastoid, tulang
belakang, ekstremitas, dental, waters, eisler, sedangkan USG berupa rontgen
abdomen, prostat, dan kandungan. Pelayanan foto rontgen dilakukan oleh petugas
yang hasilnya akan dibaca oleh dokter spesialis radiologi yaitu dr. Ida Sp. Rad
5. Orientasi Bagian Apotek (18 Desember 2015)
Orientasi di bagian Apotek dibimbing oleh bu Dinda. Tugas pokok dari
instalasi farmasi adalah menyediakan, mengelola dan melaksanakan penelitian
tentang obat. Pengelolaan meliputi perencanaan, pengadaan, penerimaan,
perhimpunan, pendisribusian dan pelayanan Apotek di RSUD Genteng terbagi
atas 2 apotek. Tugas dari masing-masing apotek adalah :
a. Apotek 1
Melayani permintaan obat dan alat, alat kesehatan serta
melayani obat-obatan golongan narkotika dan psikotopika serta
melaporkan setiap bulan dan kepada Kepala Dinas Kesehatan.
b. Apotek 2
a) Melaksanakan pengelolaan obat.
b) Melayani pengambilan obat dan alat kesehatan melalui resep dokter
kepada pasien.
c) Menerima obat psikotropika yang sesuai dengan prosedur
penerimaan.
6. Orientasi Bagian Rekam Medis (30 September 2015)
Orientasi Rekam Medis disampaikan oleh ibu Uum. Rekam medis rumah
sakit adalah berkas yang berisi catatan dan dokumentasi antara lain identitas
pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan serta tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Data-data yang harus

dimasukkan dalam rekam medis dibedakan untuk pasien yang diperiksa di unit
rawat jalan, unit rawat inap, dan gawat darurat. Rekam medis merupakan sarana
yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena rekam medis berfungsi
sebagai sumber informasi dan acuan baik mengenai data social, data medis,
hingga segala tindakan pengobatan yang diberikan kepada pasien.

55

Kegiatan dalam rekam medik meliputi;


a. Penerimaan pasien (data social pasien)
b. Pencatatan (data pelayanan)
c. Pengelolaan atau pengarsipan data medik (coding, indexing)
d. Pelaporan
e. Pengambilan kembali hingga pemusnahan berkas medis tersebut.
3.3.2 Kegiatan Diskusi
1. Diskusi tentang Fraktur Mandibula oleh drg. Sonny Perdana. (15
Desember 2015)
Fraktur mandibula adalah putusnya kontinuitas tulang mandibula yang
diakibatkan oleh trauma ataupun keadaan patologis. Diagnosis dengan cara:
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi: deformitas angulasi medial, lateral, posterior atau
anterior, diskrepansi, rotasi, perpendekan atau perpanjangan,
bengkak atau kebiruan pada luka.
2) Palpasi: nyeri tekan pada daerah fraktur, nyeri bila digerakkan.
3) Gerakan: gerakan sendi di sekitarnya terbatas karena nyeri
akibatnya fungsi terganggu.
4) Pemeriksaan trauma di tempat lain seperti kepala, toraks, abdomen
dan lain-lain.
5) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sinar X A-P, lateral. Bila perlu dilakukan foto Waters.
b. Diagnosis
Fraktur mandibula dapat ditunjukkan dengan adanya: rasa sakit,
pembengkakan, nyeri tekan dan maloklusi. Patahnya gigi, adanya gap,
tidak ratanya gigi tidak simetrisnya arcus dentalis, adanya laserasi intra
oral, gigi goyang dan krepitasi menunjukkan kemungkinan adanya fraktur.
c. Penanganan
Penanganan yang bersifat kedaruratan adalah jalan nafas,
pernafasan, sirkulasi, penanganan luka jaringan lunak dan imobilisasi
sementara. Tehnik reduksi tertutup dan fiksasi fraktur mandibula ada
beberapa variasi yaitu fiksasi maksilomandibular (MMF) dan fiksasi
Intermaksilary (IMF).
Prosedur:
1) Fraktur yang tidak ter-displace dapat ditangani dengan jalan
reduksi tertutup dan fiksasi intermaksila. Namun pada prakteknya,
reduksi terbuka lebih disukai pada kebanyakan fraktur.

56

2) Fraktur dikembalikan ke posisi yang sebenarnya dengan jalan


reduksi tertutup dan arch bar dipasang ke mandibula dan maksila.
3) Kawat dapat dipasang pada gigi di kedua sisi fraktur untuk
menyatukan fraktur.
4) Fraktur yang hanya
dipertahankan

selama

ditangani
4-6

dengan

minggu

dalam

reduksi
posisi

tertutup
fraktur

intermaksila.
5) Pada pasien dapat dilakukan reduksi terbuka, kemudian dipasang
plat dan screw.
1.
2. Diskusi tentang Neksrosis Pulpa oleh drg. Sonny Perdana. (15
Desember 2015)
Nekrosis pulpa adalah kematian pada pulpa yang merupakan
proses lajutan radang pulpa akut maupun kronis atau terhentinya sirkulasi
darah secara tiba-tiba akibat trauma. Nekrosis pulpa dapat bersifat partial
atau total. Nekrosis ada dua jenis yaitu koagulasi dan likuifaksi
(pengentalan dan pencairan).
Pada jenis koagulasi, bagian jaringan yang dapat larut mengendap
atau diubah menjadi bahan solid. Pengejuan adalah suatu bentuk nekrosis
koagulasi yang jaringannya berubah menjadi masa seperti keju, yang
terdiri atas protein yang mengental, lemak dan air. Nekrosis likuefaksi
terjadi bila enzim proteolitik mengubah jaringan menjadi massa yang
melunak, suatu cairan atau debris amorfus.
Pulpa terkurung oleh dinding yang kaku, tidak mempunyai
sirkulasi daerah kolateral, dan venul serta limfatiknya kolaps akibat
meningkatnya tekanan jaringan sehingga pulpitis irreversible akan menjadi
nekrosis likuifaksi. Jika eksudat yang dihasilkan selama pulpitis
irreversible diserap atau didrainase melalui kavitas karies atau daerah
pulpa yang tebuka ke dalam rongga mulut, proses nekrosis akan tertunda;
pulpa di daerah akar akan tetap vital dalam jangka waktu yang cukup
lama. Sebaliknya, tertutup atau ditutupnya pulpa yang terinflamasi
mengakibatkan proses nekrosis pulpa yang cepat dan total serta timbulnya
patosis periapikal.

57

Gejala umum nekrosis pulpa :


a. Simptomnya sering kali hampir sama dengan pulpitis irreversible
b. Nyeri spontan atau tidak ada keluhan nyeri tapi pernah nyeri
spontan.
c. Sangat sedikit/ tidak ada perubahan radiografik
d. Mungkin memiliki perubahan-perubahan radiografik defenitif
seperti pelebaran jaringan periodontal yang sangat nyata adalah
kehilangan lamina dura
e. Perubahan-perubahan radiografik mungkin jelas terlihat
f. Lesi radiolusen yang berukuran kecil hingga besar disekitar apeks
dari salah satu atau beberapa gigi, tergantung pada kelompok gigi.
Keluhan subjektif :
a. Gigi berlubang, kadang-kadang sakit bila kena rangsangan panas
b. Bau mulut (halitosis)
c. Gigi berubah warna.
Pemeriksaan objektif :
a.
b.
c.
d.

Gigi berubah warna, menjadi abu-abu kehitam-hitaman


Terdapat lubang gigi yang dalam
Sondenasi,perkusi dan palpasi tidak sakit
Biasanya tidak bereaksi terhadap tes elektrik dan termal. Kecuali

pada nekrosis tipe liquifaktif.


e. Bila sudah ada peradangan jaringan periodontium, perkusi, palpasi
dan sondasi sakit.
3.4 Hasil dan Pembahasan
Data jumlah kunjungan pasien berikut ini diperoleh selama melaksanakan
PKL IKGM IV di RSUD Genteng pada tanggal 14 Desember 26 Desember
2015 selama 2 minggu. Didapatkan data kunjungan pasien di poli gigi RSUD
Genteng dengan diagnosa dan terapi yang berbeda baik pasien laki-laki maupun
perempuan. Data kunjungan pasien poli gigi RSUD Genteng Periode tanggal 14
Desember 26 Desember 2015 dapat dilihat dari tabel yang ditampilkan sebagai
berikut:

58

A. Data kunjungan pasien RSUD Genteng berdasarkan diagnosa dan jenis


kelamin.
Tabel 5. Data kunjungan pasien RSUD Genteng berdasarkan diagnosa dan jenis
kelamin tanggal 14 Desember 26 Desember 2015
Jenis Kelamin

Kode
DX

Total

K.00

N
2

%
5%

N
3

%
6%

N
5

%
11%

K.01

0%

5%

5%

K.02

2%

0%

2%

K 03

5%

0%

5%

K.04

16%

11

26%

18

42%

K.05

12%

10

23%

15

35%

K.06

0%

0%

0%

K.12

0%

0%

0%

Total

17

40%

26

60%

43

100%

Keterangan :
K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K01 : Gigi terbenam dan impaksi
K02 : Karies gigi
K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain
K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.
K12 : Stomatitis

Tabel 5 menunjukkan pasien berjenis kelamin perempuan sebanyak 60%


dan pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 40%. Kasus yang banyak dijumpai
di RSUD Genteng adalah kasus K04 (penyakit pulpa dan jaringan periapikal)
sebanyak 42% yaitu pada pasien perempuan sebanyak 26% dan pasien laki-laki
sebanyak 12%.

59

B. Data kunjungan pasien RSUD Genteng berdasarkan diagnosa dan terapi.


Tabel 6. Data kunjungan pasien RSUD Genteng berdasarkan diagnosa dan terapi
tanggal 14 Desember 26 Desember 2015
TX

Kode
Ekstraksi

Medikasi

Sterilisasi

Tumpat

Scalling

Kunsul

K.00

11%

0%

0%

0%

0%

0%

K.01

0%

2%

0%

0%

0%

0%

K.02

0%

0%

0%

2%

0%

K.03

0%

4%

0%

0%

0%

K.04

5%

11%

5%

21%

K.05

16%

7%

0%

0%

K.06

0%

0%

0%

K.12

0%

0%

0%

DX

Total

14

32%

11

25%

5%

10

Total

Odon

0%

N
5

11%

2%

5%

0%

0%

2%

0%

0%

5%

0%

6%

0%

18

42%

11%

0%

0%

15

35%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

2%

43

100%

24%

11%

0%

Keterangan :
K00 : Gangguan perkembangan dan erupsi gigi
K01 : Gigi terbenam dan impaksi
K02 : Karies gigi
K03 : Penyakit Jaringan Keras Gigi lain
K04 : Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
K05 : Gingivitis dan penyakit periodontal
K06 : Gangguan gusi dan hubungan alveolar tak bergigi lainnya.
K12 : Stomatitis

Tabel 6 menunjukkan terapi ekstraksi sebanyak 32%, medikasi sebanyak


25%, sterilisasi sebanyak 5% , tumpat sebanyak 24%, scalling sebanyak 11%,
konsultasi sebanyak 0% dan odon sebanyak 2%. Diagnosa yang banyak dijumpai
di RSUD Genteng adalah K04 (penyakit pulpa dan jaringan periapikal) sebanyak
42% dengan 21% nya dilakukan tumpatan.

60

BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan praktikum kerja
lapangan IKGM/ IKGP IV di Puskesmas Mayang, Puskesmas Gumukmas Dan
RSUD Genteng, pada periode 16 November 26 Desember 2015 adalah :
1. PKL IKGM / IKGP IV merupakan sarana yang menerapkan ilmu pengetahuan
yang telah di peroleh di kuliah, pengetahuan tentang rumah sakit dan
puskesmas serta menambah pengalaman untuk menyiapkan menghadapi dunia
kerja
2. Dari data hasil pemeriksaan didapatkan bahwa kunjungan paling banyak
diakukan oleh pasien perempuan. Diagnosa terbanyak pada kasus K04.
4.2 Saran
Pencatatan data dan analisa lebih lanjut mengenai hubungan jumlah pasien
yang datang ke Rumah Sakit atau Puskesmas berdasar jenis kelamin, usia dengan
diagnosa dan perawatan yang didapat.

61

DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T. 2002. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : Universitas
Indonesia Press.
Alamsyah, D. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Azwar. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi 3, Jakarta: Binarupa
Aksara
Depkes. RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Depkes RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/Sk/Ii/2004.
Tentang Kebijakan Sarana Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Depkes RI
Dinkes Nusa Tenggara Barat. 2011. Petunjuk Teknis Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Nusa Tenggara Barat : Dinas
Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Imron, Ali. 2009. Hubungan Sumberdaya Organisasi dan Fungsi Kepemimpinan
Dengan Kinerja Tim Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Puskesmas Di
Kota Medan Tahun 2008. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatra Utara.
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/III/2010. Diunduh dari :
www.bppsdmk.depkes.go.id
Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

62

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Nomor 75 Tentang Pusat


kesehatan masyarakat.
Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. nomor 56 tentang

klasifikasi dan perizinan rumah sakit.


PERMENKES RI. 2005. Pusat Kesehatan Masyarakat. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Rahardjo, Pambudi. 2009. Ortodontsia Dasar. Surabaya: Airlangga University
Press.
Siregar, C. J. P. 2004. Farmasi Rumah Sakit : Teori dan Penerapan. Jakarta :
EGC.
Trihono. 2005. Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. Jakarta: CV
Sagung Seto.
Wijono.2010. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Teori Strategi dan
Aplikasi.Surabaya : UAF.
Worotitjan, Indry dkk. 2013. Pengalaman karies gigi serta pola makan dan minum
pada anak sekolah dasar di desa kiawa kecamatan kawangkoan utara. Jurnal
e-GiGi (eG), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 59-68.
Zamilah. 2009. Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut Terhadap
Kepuasan Pasien Di Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru-Riau Tahun 2009.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatrera Utara.

Anda mungkin juga menyukai