PERAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN GARUT

DALAM PENINGKATAN PENGGUNAAN OBAT RASIONAL

(POR) DI PUSKESMAS

Disampaikan oleh :
dr. H. Asep Sani Sulaeman
Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten
Garut

PETA KABUPATEN GARUT

GAMBARAN UMUM

Luas Wilayah
3065,19 Km2

GAMBARAN KHUSUS BIDANG

KESEHATAN
KAB. GARUT 2014
3 RUMAH SAKIT
(1 RS PONEK)

69 Dokter umum
16 Dokter gigi

65 PUSKESMAS

25 Apoteker
937 Perawat

42 Kecamatan

138 Pustu
30PUSKESMAS PONED

424 Ds/Kel
203 POLINDES

411 Bidan
38 Asisten Apoteker

67 Sanitarian
34 Tenaga Gizi

Jml. Penduduk
2.324.317 jiwa

3230 POSYANDU
11 Tenaga Kesmas
9798 Kader aktif

18 Teknis Medis

PENGADAAN OBAT DI KAB. GARUT

TAHUN DAK

DAU

TOTAL

+PROP

2012

9.085.480.0
00

1.209.368.4
00

10.294.848.4
00

Obat program

2013

9.096.386.3
63

10.006.024.9
909.638.630 93

Obat program

2014

7.667.880.0
00

Obat program
831.517.500 8.499.397.50
0
+BPJS = 3,5
M

PENGGUNAAN OBAT RASIONAL

PENGERTIAN POR BERDASARKAN
WHO (1985) :
PASIEN MENERIMA OBAT YANG
SESUAI DENGAN KEBUTUHANNYA,
UNTUK PERIODE WAKTU YANG
ADEQUAT, DENGAN HARGA YANG
PALING MURAH UNTUKNYA DAN
MASYARAKAT

KRITERIA POR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

TEPAT DIAGNOSIS
SESUAI INDIKASI PENYAKIT
TEPAT PILIH OBAT
TEPAT DOSIS
TEPAT CARA PEMBERIAN
TEPAT INTERVAL WAKTU PEMBERIAN
TEPAT LAMA PEMBERIAN
WASPADA ESO
TEPAT PENILAIAN KONDISI PASIEN
OBAT AMAN, MUTU TERJAMIN & TERSEDIA SETIAP
SAAT
TEPAT INFORMASI
TEPAT TINDAK LANJUT
TEPAT PENYERAHAN OBAT
KEPATUHAN PASIEN

RUANG LINGKUP POR

1. Penerapan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
meliputi :
a. Sumber Daya Manusia
b. Sarana dan Prasarana
c. Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
d. Administrasi
2. Pelayanan Farmasi Klinik
a. Pelayanan Resep
b. PIO (Pelayanan Informasi Obat)
3. Monitoring dan Evaluasi

PENDEKATAN POR
1. PENERAPAN KONSEP OBAT ESSENSIAL
OBAT ESSENSIAL ADALAH OBAT TERPILIH
YANG PALING DIBUTUHKAN UNTUK
PELAYANAN KESEHATAN
2. PENGGUNAAN OBAT GENERIK
3. PROMOSI PENGGUNAAN OBAT RASIONAL

KONSEP POR
Pengelolaan Obat

Penulis Resep

PIO

Penggunaan Obat

Pasien

Konseling

Visite

KORELASI KETERSEDIAAN OBAT DENGAN

POR

2
KETERSEDIAA
N OBAT

POR

KORELASI PENGELOLAAN OBAT DENGAN

PENGGUNAAN OBAT

2
PENGELOLAA
N OBAT

PENGGUNAA
N OBAT

KORELASI PENGELOLA OBAT DENGAN

PENGGUNA OBAT

2
PENGELOLA
OBAT

PENGGUNA
OBAT

KORELASI PENANGGUNG JAWAB OBAT

DENGAN PENULIS RESEP DAN PASIEN

PENANGGUN
G JAWAB
OBAT

PENULIS
RESEP

PASIEN

STANDAR/TARGET POR

Resep rata-rata terdiri dari 3 item obat

Penggunaan antibiotika pada ISPA non Pneumonia

rata-rata =< 20%
Penggunaan antibiotika pada Diare non spesifik
rata-rata = < 20%
Penggunan injeksi pada Myalgia rata-rata = < 20%
Pengadaan obat generik rata-rata = 100%

PELAPORAN MONITORING INDIKATOR PERESEPAN/

PENGGUNAAN OBAT RASIONAL (POR)
PUSKESMAS/
PUSTU
a. Mengambil 25 kasus perbulan untuk setiap
diagnosis

DINKES
KABUPATEN
a. Melaksanakan pelatihan penggunaan obat rasional

(ISPA non pneumonia, diare akut non spesifik, untuk pengelola obat PKM (21 September 2011 dan
Myalgia)
15 Mei 2012 )
b. Melakukan supervisi pengelolaan obat PKM dan
b. Diagnosis tunggal, tidak ganda atau disertai
pelaksanaan POR di PKM
keluhan lain
c. Puyer dan obat kombinasi ditulis rincian jenis c. Menghimpun data pelaksanaan POR di PKM dan
obatnya
mengevaluasinya
d. Jenis obat termasuk obat minum, injeksi, obat
luar
e. Imunisasi tidak dimasukan dalam kategori
injeksi
f. Istilah Antibiotik termasuk kemoterapi dan
antiamoeba

d. Mengirimkan Laporan pelaksanaan POR ke Dinkes

Propinsi Jabar Setiap bulan

g. Kolom "kesesuaian dg pedoman" dikosongkan

(akan diisi oleh Dinkes pada saat supervisi)
h. Mengirimkan Laporan pelaksanaan POR ke
Dinkes Kabupaten setiap bulan

POR DI KABUPATEN GARUT

Pelaksanaan pilot project PIO di

Puskesmas Tahun 2009
Tarogong DTP
(Mulyaningsih,S.Si,Apt)

Yang telah dilakukan :

1. Persiapan Sosialisasi
program dan pembuatan
jadwal kerja (time skedule)
2. Pembuatan format
pencatatan
3. Pelaksanaan PIO px khusus
dan px RJ
4. Konseling px RJ
5. Konseling dg petugas lain
6. Visite mandiri
7. Pembuatan leaflet

Limbangan DTP
(Arif Rahman,S.Si,Apt)

Yang telah dilakukan

1. Persiapan Sosialisasi
program dan pembuatan
jadwal kerja (time skedule)
2. Pembuatan format
pencatatan
3. Pelaksanaan PIO px khusus
dan px RJ
4. Konseling px RJ
5. Pembuatan leaflet

PUSKESMAS YANG TELAH DILATIH PROGRAM

PELAYANAN KEFARMASIAN DI TINGKAT PROVINSI

PUSKESMAS TAROGONG
PUSKESMAS LIMBANGAN
PUSKESMAS SILIWANGI
PUSKESMAS LELES
PUSKESMAS CIBATU
PUSKESMAS CISURUPAN
PUSKESMAS
MALANGBONG

PUSKESMAS
SUKAMERANG
PUSKESMAS
SUKASENANG
PUSKESMAS
BAYONGBONG
PUSKESMAS CITERAS
PUSKESMAS CILAWU
PUSKESMAS WANARAJA
PUSKESMAS CIPANAS

UPAYA YG TELAH & AKAN DILAKUKAN

Telah dilakukan upaya pendukung dengan
pembagian Buku Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas
Advokasi anggaran belanja obat supaya
ketersediaan obat sesuai kebutuhan
Perencanaan melalui PPOT Dinas Kesehatan
Mengubah model LPLPO ,
Mengklasifikasikan obat berdasarkan kelas terapi,
sehingga memudahkan mencari pilihan obat sejenis

Menambah kolom pada laporan kunjungan

dg laporan R/ setiap lembarnya

Memberikan laporan ketersediaan obat tiap
akhir bulan ke Puskesmas

Koordinasi lintas program dg seksi2 lain yg

berhubungan dg pengobatan di Puskesmas

ttg penerapan POR
Pembuatan leaflet dlm rangka mendukung
POR Puskesmas
Supervisi pengelolaan obat Puskesmas dalam
rangka pemantauan POR di Puskesmas
Perbaikan Tata cara penulisan resep
Perbaikan Format resep

HASIL SUPERVISI PUSKESMAS

Masih ditemukan item obat dalam resep

sekitar 3,2
Penggunaan antibiotika pada ISPA non
Pneumonia rata-rata = 35,8%
Penggunaan antibiotika pada Diare non
spesifik rata-rata = 35,8%
Penggunan injeksi pada Myalgia rata-rata =
6,2 %
Pengadaan obat generik rata-rata = 93,84%

120
100
80
60
40
20
0

% PENGGUNAAN AB PADA ISPA NON PNEUMONIA

DI PUSKESMAS SE- KABUPATEN GARUT
APRIL JUNI 2014

% PENGGUNAAN AB PADA DIARE NON SPESIFIK

DI PUSKESMAS SE- KABUPATEN GARUT
APRIL JUNI 2014
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

% PENGGUNAAN INJEKSI PADA MYALGIA

DI PUSKESMAS SE- KABUPATEN GARUT
APRIL JUNI 2014
70
60
50
40
30
20
10
0

RATA-RATA ITEM OBAT PER LEMBAR RESEP

DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN GARUT
APRIL JUNI 2014

5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0

10 (SEPULUH) PUSKESMAS DENGAN % PENGGUNAAN AB

PADA ISPA NON PNEUMONIA PALING TINGGI
100
100
98

100
97.75 97.83

96.95 96.75

95.95

96
94
92
90
88
86
84

92

91.43
89.58

10 (SEPULUH) PUSKESMAS DENGAN %

PENGGUNAAN AB
PADA DIARE NON SPESIFIK PALING TINGGI
100

100

100

100

100
99
98
97
96
95
94
93
92
91
90

97.6
95.65

95.27
93.83 93.75 93.56

5 (LIMA) PUSKESMAS DENGAN % PENGGUNAAN INJEKSI

PALING TINGGI PADA MYALGIA
70
60
50
40
30
20
10
0

Cibiuk

Kadungora

Gadog

Karangpawitan DTP. Leles

10 (SEPULUH) PUSKESMAS DENGAN RATA-RATA

ITEM OBAT
PER LEMBAR RESEP TERTINGGI
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

A
M
I
TER H
I
S
A
K