0
A. SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA
Perekonomian Indonesia di Zaman Raja-Raja
Ciri yang menunjukan kejayaan perekonomian Indonesia adalah munculnya
imperium kerajaan. Letak Indonesia yang strategis juga menjadi faktor
utama terlaksananya perekonomian Indonesia. Letak Indonesia yang
dihimpit oleh dua benua, Asia dan Eropa, dan dua samudra, Pasifik dan
Hindia menjadi keberuntungan karena posisi tersebut menjadi tempat
pelayaran niaga antarbenua. Perdagangan dari peradaban-peradaban besar
seperti Cina, Romawi, dan Mesir membangkirkan semangat para penduduk
pribumi untuk berdagang. Pada saat itu, mulai diperkenalkannya uang
berupa koin dan emas untuk menunjang perekonomian. Perekonomian
Indonesia semakin melesat setekah ditemukannya komoditi yang memiliki
nilai besar seperti rempah-rempah.
Perekonomian Indonesia di Zaman Kolonial
Sebelum Indonesia merdeka ada 4 negara yang menjajah, diantaranya
yaiutu Portugis, Inggris, Belanda dan Jepang. Dari negara-negara yang
pernah menjajah Indonesia, Belanda yang sangat banyak menanamkan
sistem perekonomian di Indonesia. Belanda yang saat itu menganut paham
Merkantilis. Belanda melimpahkan wewenang untuk mengatur Hindia
Belanda kepada VOC. Untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC
diberi hak Octrooi. Walaupun diberi hak itu, bukan berarti VOC mempunyai
hak seutuhnya terhadap perekonomian Hindia Belanda. Untuk menjamin hak
atas monopoli yang telah ditetapkan, VOC telah menguasai kota dagang dan
jalur pelayaran. VOC juga menetapkan peraturan-peraturan seperti
Verplichte leverentie (kewajiban menyerahkan hasil bumi pada VOC) dan
Contigenten (pajak hasil bumi) untuk mendukung monopoli tersebut.
Namun , pada tahun VOC bubar karena dianggap gagal dalam
mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada
definisit kas VOC. Karena kegagalan tersebut VOC akhirnya diambil alih oleh
Bataafsche Republiek. Tetapi, Bataafsche tidak dapat bertahan lama karena
1. Inflasi
Inflasi ini dikarenakan adanya mata uang lebih dari satu yang
beredar di masyarakat yang tidak terkendali. Pada saat itu, pemerintah
menyatakan bahwa di Indonesia berlaku 3 mata uang, yaitu mata uang De
Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belada, dan mata uang
pendudukan Jepang. Oktober 1946, pemerintah RI juga mengeluarkan yang
kertas baru, yaitu ORI ( Oeng Republik Indonesia) sebagai pengganti uang
Jepang. padahal berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang yang
beredar dapat mempengaruhi kenikan tingkat harga.
2. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945
untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI.
3. Kas Negara kosong
4. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan
B. MASA DEMOKRASI LIBERAL (1950-1957)
Pada masa ini sistem ekonomi menggunakan prinsip-prinsip liberal.
Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang
menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih
lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama
pengusaha Cina. hal itu mengakibatkan memburuknya sistem perekonomian
Indonesia karena pengusaha dari pribumi kalah saing dengan pengusaha
dari nonpribumi. Padahal pada saat itu Indonesia masih baru merdeka.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi. Antara
lain :
a)
Gunting Syariffudin, yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret
1950.
b)
Program Benteng (kabinet Natsir), yaitu upaya menumbuhkan
wiraswasrawan pribumi dan mendorong importir nasional agar bisa bersaing
dengan perusahaan asing
c)
Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15
Desember 1951 lewat UU no.24 tahun 1951 dengan fungsi sebagai bank
sentral dan bank sirkulasi.
d)
Sistem ekonomi Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yaitu
penggalangan kerjasama antara penusaha cina dan pengusaha pribumi.
e)
Pembatalan sepihak atas hasil-asil KMB, termasuk pembubaran Uni
Indonesia-Belanda.
C.
Dikit demi sedikit presiden juga mulai memberantas korupsi, karena korupsi
itu merugikan Negara dan juga mengambil hak rakyat. Hal tersebut sangat
mendapat respon positif dari masyarakat. Dalam penanganan masalah
korupsi ini presiden tidak memancang bulu siapa pun yang berbuat korupsi
dan apapun jabatannya yang melakukan tindak korupsi akan diadili sesuai
undang-undang yang berlaku.
Perekonomian Indonesia saat ini bisa dibilang menganut sistem
liberalis/kapitalis. Hal ini dapat dilihat karena pemerintah membebaskan
rakyatnya untuk beraktivitas, termasuk dalam kegiatan ekonomi. Namun,
pada akhirnya kaum pemodallah yang memegang kekuasaan penting dalam
kegiatan ekonomi ini, sehingga yang kaya semakin kaya sedangkan yang
miskin menjadi lebih miskin. Sistem perekonomian ini dirasakan belum
mampu membuat masyarakat sejahtera.
Dengan adanya masalah-masalah dalam perekonomian Indonesia
diharapkan pemerintah dapat lebih peka untuk mengatasi masalah ini agar
masyarakat semuany dapat hidup sejahtera. Selain itu, masalah KKN yang
semakin maraknya terjadi yang dapat menghancurkan negara ini bisa dapat
diatasi dengan baik. Seperti halnya mereka yang memakai uang negara,
seharusnya uang tersebut bisa saja digunakan untuk memberikan bantuan
kepada rakyat yang tidak mampu, karena dengan seperti itu pemerataan
kesejahteraan rakyat bisa saja terjadi.
B. Paradigma Perekonomian Indonesia
Pembangunan perekonomian Indonesia sesuai dengan Pancasila, berpijar
pada nilai moral yang ada di dalam pancasila. Secara khusus, sistem
ekonomi harus didasari pada moralitas ketuhanan (sila I Pancasila ) dan
kemanusiaan (sila II Pancasila). Sistem ekonomi yang mendasar pada
moralitas dan humanistis akan menghasilkan sistem ekonomi yang
berperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang berparadigma pada pancasila
akan menghasilkan perekonomian yang maju karena menghargai hakikat
manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun
makhluk Tuhan.
REPELITA
Repelita I (1969-1974)
Repelita I bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur
dengan penekanan pada bidang pertanian. Pemerintah telah menyusun
program-program untuk merealisasikan repelita I tersebut, yaitu :
1. Memberikan bibit unggul kepada petani dan melakukan percobaan
untuk menghasilkan bibit unggul yang tahan hama.
2. Memperbaiki infrastruktur yang digunakan oleh sektor pertanian.
3. Melakukan transmigrasi agar lahan yang berada di Kalimantan,
Sulawesi, Maluku dan Papua dapat diolah agar menjadi lahan yang
menghasilkan bagi perekonomian.
Repelita I ini menekankan pada bidang pertanian karena sebagian besar
penduduk Indonesia tinggal di pedesaan yang bermata pencarian dibidang
pertanian, selain itu Indonesia juga termasuk negara Agraris. Hal ini berarti
sumber pendapatan terbesar yaitu berasal dari sektor pertanian. Dengan
penekanan pada sektor pertanian juga memajukan pendapatan masyarkat
pedesaan.
Repelita II (1974-1979)
Target pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 7,5% per tahun. Prioritas
utamanya adalah sector pertanian yang merupakan dasar untuk memenuhi
kebutuhan pangan dalam negeri dan merupakan dasar tumbuhnya industri
yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
Repelita III (1979-1984)
Pertumbuhan ekonomi yang dialami pada saat repelita II sangat tinggi
namun itu lebih rendah dari yang ditargertkan sebesar 7,5%t. Namun,
sangat dirasakan kurang adanya keseimbangan pengembangan
perekonomian antara kota dan desa serta ke. Pada masa repelita ini
diharapkan pembangunan perekonomian dapat merata. Dalam
Sumber :
1. http://mrjoxfadh.blogspot.com/2011/07/teori-5-tahapan-pembangunanmenurut-w-w.html
2. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/sejarah-perekonomianindonesia-8/
3. http://alfin1991.blogspot.com/2011/05/pancasila-sebagai-paradigmapembangunan.html
4. http://www.anneahira.com/perekonomian-indonesia.htm
5. http://id.wikipedia.org/wiki/repelita
6. http://wahyubudiutami.blogspot.com/2011/05/repelita.html