Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
Baut adalah salah satu alat penyambung profil baja, selain paku keling
danlas. Baut yang lazim digunakan sebagai alat penyambung profil baja adalah
bauthitam dan baut berkekuatan tinggi. Baut hitam terdiri dari 2 jenis, yaitu :
Bautyang diulir penuh dan baut yang tidak diulir penuh, sedangkan baut
berkekuatantinggi menurut bahannya terdiri dari 3 jenis yaitu :
Tipe 1 : Baut baja karbon sedang,
Tipe 2 : Baut baja karbon rendah,
Tipe 3 : Baut baja tahan karat.
Walaupun baut ini kurang kaku bila dibandingkan dengan paku keling dan
las, tetapi masih banyak digunakan karena pemasangan baut relatif lebih praktis.
Dalam kegiatan belajar 1 ini, anda dapat mempelajari lebih mendalam mengenai :
Kompetensi Dasar :
Setelah
selesai
kegiatan
belajar
ini,
anda
akan
dapat
Diameter baut yang diulir penuh disebut Diameter Kern (inti) yang ditulis
dengannotasi dkdan diameter nominal dinotasikan dnpada Tabel Baja tentang Baut,
misalnya :
Diameter nominal
( dn )
inchi
mm
12,70
Tinggimur
mm
Diameter inti ( dk )
mm
Keterangan
13
9,99
M12
5/8
15,87
16
12,92
M16
19,05
19
15,80
M20
25,40
25
21,34
M25
d n +3. d k
4
Jadi kalau anda ingin mengetahui luas penampang baut M16 diulir penuh,
makaanda harus menghitung dengan rumus dari tabel di atas, yaitu :
ds =
maka:
15,87+3.12,92
=13,66 mm=1,366 cm
4
1
A baut = d 2s
4
1
2
2
A baut = 3,14.(1,366) =1,46 cm
4
Kalau baut yang diulir penuh digunakan sebagai alat penyambung, maka ulir baut
akan berada pada bidang geser. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 2berikut.
Aktivitas 1.1
Gambar 7. Baut yang dibebani sejajar sumbu dan tegak lurus sumbu
Besarnya tegangan izin baut pada sambungan yang menggunakan baut telah diatur
pada PPBBI pasal. 8.2 yaitu :
=0,6
= +1,56
2
tp
= d.s.
tp
dimana :
= diameter lubang
Jarak antara sumbu baut paling luar ke tepi atau ke ujung bagian
yangdisambung, tidak boleh kurang dari 1,2 d dan tidak boleh lebih besar
dari3d atau 6 t (t adalah tebal terkecil bagian yang disambungkan).
Pada sambungan yang terdiri dari satu baris baut, jarak dari sumbu kesumbu
dari 2 baut yang berurutan tidak boleh kurang dari 2,5 d dan tidakboleh lebih
besar dari 7 d atau 14 t.
Jika sambungan terdiri dari lebih satu baris baut yang tidak berseling,maka
jarak antara kedua baris baut itu dan jarak sumbu ke sumbu dari 2baut yang
berurutan pada satu baris tidak boleh kurang dari 2,5 d dantidak boleh lebih
besar dari 7 d atau 14 t.
2,5 d < s < 7 d atau 14 t
2,5 d < u < 7 d atau 14 t
1,5 d < s1 < 3 d atau 6 t
Jika sambungan terdiri dari lebih dari satu baris baut yang dipasangberseling,
jarak antara baris-baris baut (u) tidak boleh kurang dari 2,5 d dan
tidak boleh lebih besar dari 7 d atau 14 t, sedangkan jarak antara satu
bautdengan baut terdekat pada baris lainnya (s2) tidak boleh lebih besar dari
7d 0,5 u atau 14 t 0,5 u.
2,5 d < u < 7 d atau 14 t
s2 > 7 d 0,5 u atau 14 t 0,5 u
DAFTAR TEGANGAN LELEH DAN TEGANGAN DASAR BERBAGAI MUTU BAJA
Mutu Baja
Tegangan Leleh
l
Tegangan Dasar
Bj.33 ( Fe.310 )
Kg/cm2
2000
MPa
200
Kg/cm2
1333
MPa
133,3
Bj.37 ( Fe.360 )
2400
240
1600
160
Bj.44 ( Fe.430 )
2800
280
1867
186,7
Bj.52 ( Fe.510 )
Contoh :
3600
360
2400
240
Ditanya
1) Hitunglah besarnya tegangan yang timbul
2) Periksa tegangan yang timbul terhadap tegangan izin
3) Hitunglah besarnya gaya yang dapat didukung sambungan tersebut.
Jawab :
1) Besarnya tegangan yang timbul
a. Tegangan tarik :
P
Fn
= P / nFs
Fs = 2 (1/4 d2)
= 2 (1/4 x 3,14 x 2,02)
= 6,28 cm2
Maka :
= P / nFs
8
= 25000 / 3 x 6,28
= 1326,96 kg / cm2
c. Tegangan tumpu :tp= P / nFtp
Ftp = d x t
= 2,0 cm x 1,6 cm
= 3,20 cm2
Maka :
tp = P / nFtp
= 25000 kg / 3 x 3,20 cm2
= 2604,16 kg / cm2
< 0,6
1326,96 kg/cm2 > 0,6 x 1600 kg/cm2
ternyata 1326,96 kg/cm2 > 960 kg/cm2
= n x Ftp x tp
= 3 x 3,2 cm2 x 2400 kg/cm2
= 23040 kg
9
= 23,040 ton
Aktivitas 1.2
1 Jelaskan perbedaan jenis sambungan baut 1 irisan dan 2 irisan
2 Mengapa lubang baut yang bulat pada suatu pelat yang disambung
Berubahbentuk menjadi oval.
3. Kesimpulan
Didalam sambungan yang menggunakan baut dapat digunakan baut
yangdiulir penuh dan baut yang tidak diulir penuh. Besarnya tegangan izin
baut padasambungan yang menggunakan baut harus sesuai dengan PPBBI
pasal 8.2.Demikian juga halnya mengenai jarak baut harus tetap sesuai
dengan aturanPPBBI Pasal 8.2.
4. Latihan Kegiatan Belajar 1
Pilihlah salah satu jawaban yang benar di antara a, b, c atau d setelah
andamenghitungnya. Anda dapat memeriksa jawaban yang anda pilih,
apakah benaratau tidak pada bagian F diakhir modul ini.
Soal :
Diketahui suatu sambungan seperti tergambar, dimana gaya yang
bekerja= 30 ton dan diameter baut = 25 mm. Lebar pelat = 300 mm dan tebal
pelatadalah 12 mm dan 16 mm.
10
11
1. Pendahuluan
Paku keling (rivet) adalah salah satu alat penyambung atau profil baja,selain
baut dan las. Paku keling terdiri dari sebuah baja yang pendek yangmudah ditempa
dan berbentuk mangkuk setengah bulatan. Pada saat paku kelingdalam keadaan
plastis, paku keling dipukul dengan palu sehingga akan terbentuksebuah kepala lagi
pada sisi yang lainnya. Dan biasanya, paku keling akanmengembang sehingga
mengisi seluruh lubang. Penggunaan paku keling sebagaialat penyambung lebih
kaku bila dibandingkan dengan penggunaan baut.Dalam kegiatan belajar 2 ini, anda
dapat mempelajari lebih mendalammengenai :
Perencanaan sambungan profil baja dengan menggunakan alatpenyambung
Paku Keling.
Kompetensi Dasar :
12
bulatan.
Tetapi
bisa
juga
kepala
paku
keling
tersebut
berbentukbonggolan. Pada saat paku keling berada dalam keadaan plastis, paku
kelingdipukul dengan palu sehingga akan terbentuk sebuah kepala lagi pada sisi
yanglainnya, dan paku keling tersebut mengembang serta mengisi seluruh
lubang.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 8 berikut ini.
paku
keling
samasaja
dengan
menggunakan
baut.
Yangmembedakannya
prinsip
hanyalah
sambungan
tegangan
izin.
dengan
Untuk
mengetahui tegangan izinnyadapat dilihat PPBBI pasal 8.3. ayat (1). Kecuali
kombinasi tegangan geser dantegangan tarik yang diizinkan sama dengan
kombinasi tegangan geser dantegangan tarik pada sambungan baut, yaitu :
= +1,56
2
13
Hal
ini
didasarkan
kepada
pendapat
Gunawan
dan
Margaret
(1991)
14
Ditanya :
1) Hitung besarnya tegangan yang timbul
2) Periksa tegangan yang timbul terhadap tegangan izin
3) Hitunglah besarnya gaya yang dapat didukung sambung tersebut.
Jawab :
1) Besarnya tegangan yang timbul
a. Tegangan tarik : = P / Fn
Fn = Fbr t (d + 0,1 mm) 3 lubang
= (30 x 1,6) 1,6 (2,0 + 0,1) 3
= 37,92 cm2
Maka
= P / Fn
= 25000 kg / 37,92 cm
= 659,28 kg/cm2
b. Tegangan Geser :
= P / nFs
Fs = 2 (1/4 d2)
= 2 (1/4 x 3,14 x 2,02)
= 6,28 cm2
Maka :
= P / nFs
= 25000 . 3 x 6,28
= 1326,96 kg / cm2
dalam
sambungan
yang
menggunakan
paku
keling
sama
tegangan
yang
diizinkan.
Besarnya
tegangan
yang
diizinkan
padasambungan yang menggunakan paku keling harus sesuai dengan PPBBI pasal
8.3.sedangkan mengenai jarak paku keling dapat dipakai aturan PPBBI pasal 8.2.
4. Latihan Kegiatan Belajar 2
Pilihlah salah satu jawaban yang benar di antara a, b, c, atau d setelah anda
menghitungnya.
Soal :
Diketahui sebuah batang tarik yang terdiri dari pelat yang disambungkanseperti
tergambar
Tebal pelat penyambung dan tebal pelat yang disambung = 20 mm. Diameterlubang
paku keling = 20 mm. Mutu baja Bj 33, P ( beban ) = 30 ton
1. Kekuatan paku keling terhadap geser adalah............
17
a. 8960 kg/cm2
b. 9860 kg/cm2
c. 7637 kg/cm2
d. 7037 kg/cm2
2. Kekuatan paku keling terhadap tumpuan.....
a. 7037 kg/cm2
b. 8960 kg/cm2
c. 9860 kg/cm2
d. 7637 kg/cm2
Pendahuluan
Pengelasan adalah salah satu cara menyambung pelat atau profil baja,selain
menggunakan baut dan paku keling. Kalau diperhatikan sekarang ini,sebagian besar
sambungan yang dikerjakan di bengkel menggunakan las,misalnya pembuatan
pagar besi, pembuatan tangga besi ataupun jerejak. Prosespengelasan biasanya
dikerjakan secara manual dengan menggunakan batang las (batang elektroda).
Batang elektroda berbeda-beda tipenya tergantung kepadajenis baja yang akan
dilas, di pasaran biasanya disebut las listrik. Selain itu adajuga proses pengelasan
dengan menggunakan gas acetylin yang disebut lasantogen, bahasa pasarannya
disebut las karbit, pernahkah anda dengar?
Kompetensi Dasar :
Setelah selesai kegiatan belajar 3 ini, anda akan dapat merencanakan
sambungan pelat atau profil baja dengan menggunakan las sesuai dengan PPBBI.
2. Uraian
Pada Konstruksi baja biasanya terdapat 2 macam las, yaitu las tumpul dan
las sudut.
Las Tumpul :
Untuk menyambung pelat atau profil baja dengan las tumpul ada 4 jenis
yaitu :
18
Las tumpul persegi panjang : Sambungan jenis ini hanya dipakai bila
tebal logam dasar tidak lebih dari 5 mm.
19
Las Sudut
Untuk menyambung pelat atau profil baja dengan las sudut ada 3 jenis yaitu :
Las sudut datar : Sambungan jenis ini adalah sambungan las yangpaling
umum digunakan karena memberikan kekuatan yang samadengan
pemakaian elektroda yang lebih sedikit.
sudut
cekung
Pemakaian
elektroda
lebih
banyak
perbedaan
sambungan
pelat
atau
profil
baja
antara
yangmenggunakan baut, paku keling, dan las ditinjau dari segi kekakuan !
2. Jelaskan tiga perbedaan antara las tumpul dan las sudut !
Peraturan Sambungan Dengan Menggunakan Las
Untuk menyambung pelat atau profil baja dengan menggunakan las harus
berpedoman kepada Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia
(PPBBI)tahun 1983, pasal 8.5, antara lain :
1) Panjang netto las adalah :
Ln = Lbruto 3a
Dimana : a = tebal las
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 16 pada halaman berikut ini.
21
1
sin + 3 cos2
2
= A
a
dimana : P = Gaya yang ditahan oleh las
A = Luas Bidang retak las
Tegangan idiil pada las dapat dihitung dengan :
22
a
1
c=
2
c
a=
sin +3 cos 2
P
= A ( untuk
=900
b.
P
= A ( untuk
=900
c.
P
= 0,58 A(untuk =00)
d.
e.
P
= 0,58 A(untuk =00)
P
= 0,91 A(untuk =790)
f.
23
P
= 0,71 A(untuk =450)
g.
P
= 0,58 A(untuk =00)
h.
P
= A(untuk =900)
i.
P
=1,2 A
j.
P
=0,89
A(untuk =770)
24
Aktivitas 3.2
1. Berapakah panjang minimum las pada suatu sambungan ?
2.Upaya apa yang anda lakukan apabila pada suatu sambungan memerlukan
panjang netto las lebih dari 40 kali tebal las ?
3. Berapakah besarnya gaya yang diizinkan untuk sambungan las tumpul
yangmengalami gaya tekan ?
3. Kesimpulan
Di dalam sambungan pelat atau profil baja yang menggunakan las
akandiperoleh sambungan yang sangat kaku apabila dibandingkan dengan baut
ataupaku keling. Pada konstruksi baja biasanya ada 2 macam las yaitu las tumpul
dan
las
sudut,
dimana
akandisambungkan.
penggunaannya
Untuk
tergantung
menyambung
pelat
kepada
atau
konstruksi
profil
baja
yang
dengan
a. 70,0 mm
b. 7,00 mm
c. 50 mm
d. 5 mm
3. Panjang Netto las maksimum adalah......
a. 280 cm
b. 140 cm
c. 28 cm
d. 14 cm
26