Anda di halaman 1dari 26

1.

Pendahuluan
Baut adalah salah satu alat penyambung profil baja, selain paku keling
danlas. Baut yang lazim digunakan sebagai alat penyambung profil baja adalah
bauthitam dan baut berkekuatan tinggi. Baut hitam terdiri dari 2 jenis, yaitu :
Bautyang diulir penuh dan baut yang tidak diulir penuh, sedangkan baut
berkekuatantinggi menurut bahannya terdiri dari 3 jenis yaitu :
Tipe 1 : Baut baja karbon sedang,
Tipe 2 : Baut baja karbon rendah,
Tipe 3 : Baut baja tahan karat.
Walaupun baut ini kurang kaku bila dibandingkan dengan paku keling dan
las, tetapi masih banyak digunakan karena pemasangan baut relatif lebih praktis.
Dalam kegiatan belajar 1 ini, anda dapat mempelajari lebih mendalam mengenai :

Perencanaan sambungan profil baja dengan menggunakan alatpenyambung


baut.

Kompetensi Dasar :
Setelah

selesai

kegiatan

belajar

ini,

anda

akan

dapat

merencanakansambungan profil baja dengan menggunakan baut sesuai dengan


PPBBI.
2. Uraian
Pada umumnya baut yang digunakan untuk menyambung profil baja ada 2
jenis, yaitu :

Baut yang diulir penuh


Baut yang tidak diulir penuh

Baut Yang Diulir Penuh


Baut yang diulir penuh berarti mulai dari pangkal baut sampai ujung bautdiulir. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Baut yang diulirpenuh

Diameter baut yang diulir penuh disebut Diameter Kern (inti) yang ditulis
dengannotasi dkdan diameter nominal dinotasikan dnpada Tabel Baja tentang Baut,
misalnya :
Diameter nominal
( dn )
inchi
mm

12,70

Tinggimur
mm

Diameter inti ( dk )
mm

Keterangan

13

9,99

M12

5/8

15,87

16

12,92

M16

19,05

19

15,80

M20

25,40

25

21,34

M25

Diameter yang dipergunakan untuk menghitung luas penampang (Abaut) ialah :


1
A baut = d 2s
4
Dimana: Abaut= Luas penampang baut.
ds=

d n +3. d k
4

Jadi kalau anda ingin mengetahui luas penampang baut M16 diulir penuh,
makaanda harus menghitung dengan rumus dari tabel di atas, yaitu :
ds =

maka:

15,87+3.12,92
=13,66 mm=1,366 cm
4

1
A baut = d 2s
4

1
2
2
A baut = 3,14.(1,366) =1,46 cm
4

Kalau baut yang diulir penuh digunakan sebagai alat penyambung, maka ulir baut
akan berada pada bidang geser. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 2berikut.

Gambar 2. Ulir Baut Berada pada Bidang Geser


Baut Yang Tidak Diulir Penuh
Baut yang tidak diulir penuh ialah baut yang hanya bagian ujungnya
diulir.Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Baut yang tidak Diulir Penuh


Diameter nominal baut yang tidak diulir penuh ialah diameter terluar dari
batangbaut. Diameter nominal ialah diameter yang tercantum pada nama
perdagangan,misalnya baut M16 berarti diameter nominal baut tersebut = 16
mm.Mengenai kekuatan tarik baut, anda dapat melihat pada tabel konstruksi
baja.Sebagai contoh, Kalau baut hitam, ada tertulis di kepala baut4,6 ini berarti
tegangan leleh minimum baut = 4 x 6 x 100 = 2400 kg/cm 2. Untuk menghitung luas
penampang baut tidak diulir penuh digunakanrumus :
1
A baut = d 2s
4

Aktivitas 1.1

1. Hitunglah luas penampang baut M20 yang diulir penuh


2. Hitunglah luas penampang baut M25 yang tidak diulir penuh

Jenis-jenis Sambungan Yang Menggunakan Baut


Ada 4 jenis sambungan yang menggunakan baut, yaitu :
1) Baut dengan 1 irisan (Tegangan geser tegak lurus dengan sumbu baut)

Gambar 4. Baut dengan Satu Irisan


2) Baut dengan 2 irisan (Tegangan geser tegak lurus dengan sumbu baut)

Gambar 5. Baut dengan Dua Irisan


3) Baut yang dibebani // sumbunya

Gambar 6. Baut yang dibebani Sejajar dengan Sumbu

4) Baut yang dibebani sejajar sumbu dan tegak lurus sumbu

Gambar 7. Baut yang dibebani sejajar sumbu dan tegak lurus sumbu
Besarnya tegangan izin baut pada sambungan yang menggunakan baut telah diatur
pada PPBBI pasal. 8.2 yaitu :

Tegangan geser izin :

=0,6

Tegangan Tarik izin : tarik = 0,7


Tegangan idiil (akibat geser dan tarik) izin :

Tegangan tumpuan izin

= +1,56
2

: tumpu =1,5 untuk St 2d


5

: tumpu = 1,2 untuk 1,5 St 2d


(Ket. St = Jarak sumbu baut paling luar ke tepi pelat yang disambung)
Tetapi perlu diperhatikan, apabila pelat tidak kuat bila dibandingkan dengan
baut,maka lubang baut pada pelat akan berubah bentuk dari bulat akan
berubahmenjadi oval. Karena itu harus dihitung kekuatan tumpuan dengan rumus :

tp

= d.s.

tp

dimana :

tp= Kekuatan tumpuan

= diameter lubang

s = tebal pelat terkecil di antara plat yang disambung dan pelat


penyambung.

tp= tegangan tumpuan izin.

Untuk Irisan 1 : S1 < S2 , makaS = S1

Untuk Irisan 2 : harga S pilih terkecilantara 2 S1 dan S2


Mengenai jarak baut pada suatu sambungan, tetap harus berdasarkan
PPBBI pasal 8.2, yaitu :
Banyaknya baut yang dipasang pada satu baris yang sejajar arah gaya,tidak
boleh lebih dari 5 buah.

Jarak antara sumbu baut paling luar ke tepi atau ke ujung bagian
yangdisambung, tidak boleh kurang dari 1,2 d dan tidak boleh lebih besar
dari3d atau 6 t (t adalah tebal terkecil bagian yang disambungkan).
Pada sambungan yang terdiri dari satu baris baut, jarak dari sumbu kesumbu
dari 2 baut yang berurutan tidak boleh kurang dari 2,5 d dan tidakboleh lebih
besar dari 7 d atau 14 t.
Jika sambungan terdiri dari lebih satu baris baut yang tidak berseling,maka
jarak antara kedua baris baut itu dan jarak sumbu ke sumbu dari 2baut yang
berurutan pada satu baris tidak boleh kurang dari 2,5 d dantidak boleh lebih
besar dari 7 d atau 14 t.
2,5 d < s < 7 d atau 14 t
2,5 d < u < 7 d atau 14 t
1,5 d < s1 < 3 d atau 6 t
Jika sambungan terdiri dari lebih dari satu baris baut yang dipasangberseling,
jarak antara baris-baris baut (u) tidak boleh kurang dari 2,5 d dan
tidak boleh lebih besar dari 7 d atau 14 t, sedangkan jarak antara satu
bautdengan baut terdekat pada baris lainnya (s2) tidak boleh lebih besar dari
7d 0,5 u atau 14 t 0,5 u.
2,5 d < u < 7 d atau 14 t
s2 > 7 d 0,5 u atau 14 t 0,5 u
DAFTAR TEGANGAN LELEH DAN TEGANGAN DASAR BERBAGAI MUTU BAJA

Mutu Baja

Tegangan Leleh
l

Tegangan Dasar

Bj.33 ( Fe.310 )

Kg/cm2
2000

MPa
200

Kg/cm2
1333

MPa
133,3

Bj.37 ( Fe.360 )

2400

240

1600

160

Bj.44 ( Fe.430 )

2800

280

1867

186,7

Bj.52 ( Fe.510 )
Contoh :

3600

360

2400

240

Diketahui suatu sambungan tergambar, gaya yang bekerja = 25 ton


dandiameter baut = 20 mm. Lebar pelat = 300 mm, dan tebal pelat adalah 12
mm dan16 mm. Mutu baja BJ 37.

Ditanya
1) Hitunglah besarnya tegangan yang timbul
2) Periksa tegangan yang timbul terhadap tegangan izin
3) Hitunglah besarnya gaya yang dapat didukung sambungan tersebut.
Jawab :
1) Besarnya tegangan yang timbul
a. Tegangan tarik :

P
Fn

Fn = Fbr t (d + 0,1 mm) 3 lubang


= (30 x 1,6) 1,6 (2,0 + 0,1) 3
= 37,92 cm2
Maka = 25000 kg / 37,92 cm2
= 659,28 kg/cm2
b. Tegangan Geser :

= P / nFs
Fs = 2 (1/4 d2)
= 2 (1/4 x 3,14 x 2,02)
= 6,28 cm2

Maka :

= P / nFs
8

= 25000 / 3 x 6,28
= 1326,96 kg / cm2
c. Tegangan tumpu :tp= P / nFtp
Ftp = d x t
= 2,0 cm x 1,6 cm
= 3,20 cm2
Maka :

tp = P / nFtp
= 25000 kg / 3 x 3,20 cm2
= 2604,16 kg / cm2

2) Periksa terhadap tegangan yang dizinkan


a. Tegangan tarik : trk < 0,7
659, 28 kg/cm2 < 0,7 x 1600 kg/cm2
ternyata 659,28 kg/cm2 < 1120 kg/cm2
b. Tegangan geser :

< 0,6
1326,96 kg/cm2 > 0,6 x 1600 kg/cm2
ternyata 1326,96 kg/cm2 > 960 kg/cm2

c. Tegangan tumpu : tp = 1,5


2604, 16 kg/cm2 > 1,5 x 1600 kg/cm2
ternyata 2604, 16 kg/cm2 > 2400 kg/cm 2
3) Besarnya gaya yang dapat didukung sambungan adalah :
a. Gaya Tarik : Ptrk = Fn x 0,7
= 37,92 cm2 x 0,7 x 1600 kg/cm2
= 42470,4 kg
= 42,470 ton
b. Gaya geser : Pgr = n x Fs x 0,6
= 3 x 6,28 cm2 x 0,6 x 1600 kg/cm2
= 18086,4 kg
= 18,086 ton
c. Kekuatan tumpu : Ptp

= n x Ftp x tp
= 3 x 3,2 cm2 x 2400 kg/cm2
= 23040 kg
9

= 23,040 ton
Aktivitas 1.2
1 Jelaskan perbedaan jenis sambungan baut 1 irisan dan 2 irisan
2 Mengapa lubang baut yang bulat pada suatu pelat yang disambung
Berubahbentuk menjadi oval.
3. Kesimpulan
Didalam sambungan yang menggunakan baut dapat digunakan baut
yangdiulir penuh dan baut yang tidak diulir penuh. Besarnya tegangan izin
baut padasambungan yang menggunakan baut harus sesuai dengan PPBBI
pasal 8.2.Demikian juga halnya mengenai jarak baut harus tetap sesuai
dengan aturanPPBBI Pasal 8.2.
4. Latihan Kegiatan Belajar 1
Pilihlah salah satu jawaban yang benar di antara a, b, c atau d setelah
andamenghitungnya. Anda dapat memeriksa jawaban yang anda pilih,
apakah benaratau tidak pada bagian F diakhir modul ini.
Soal :
Diketahui suatu sambungan seperti tergambar, dimana gaya yang
bekerja= 30 ton dan diameter baut = 25 mm. Lebar pelat = 300 mm dan tebal
pelatadalah 12 mm dan 16 mm.

10

1. Tegangan tarik yang timbul adalah......


a. 1020 kg/cm2
b. 845 kg/cm2
c. 2500 kg/cm2
d. 985 kg/cm2
2. Tegangan geser yang timbul adalah......
a. 985 kg/cm2
b. 2500 kg/cm2
c. 845 kg/cm2
d. 1020 kg/cm2
3. Tegangan tumpu adalah........
a. 845 kg/cm2
b. 1020 kg/cm2
c. 2500 kg/cm2
d. 985 kg/cm2
4. Bila mutu bajanya 44 berapa besarnya gaya maksimum yang mungkin
dapat didukung

11

1. Pendahuluan
Paku keling (rivet) adalah salah satu alat penyambung atau profil baja,selain
baut dan las. Paku keling terdiri dari sebuah baja yang pendek yangmudah ditempa
dan berbentuk mangkuk setengah bulatan. Pada saat paku kelingdalam keadaan
plastis, paku keling dipukul dengan palu sehingga akan terbentuksebuah kepala lagi
pada sisi yang lainnya. Dan biasanya, paku keling akanmengembang sehingga
mengisi seluruh lubang. Penggunaan paku keling sebagaialat penyambung lebih
kaku bila dibandingkan dengan penggunaan baut.Dalam kegiatan belajar 2 ini, anda
dapat mempelajari lebih mendalammengenai :
Perencanaan sambungan profil baja dengan menggunakan alatpenyambung
Paku Keling.
Kompetensi Dasar :

12

Setelah selesai kegiatan belajar 2 ini, anda akan dapat merencanakan


sambungan profil baja dengan menggunakan Paku Keling sesuai dengan PPBBI.
2. Uraian
Pada umumnya paku keling yang dipakai pada struktur baja adalah
pakukeling yang dipasang di bengkel dan paku keling yang dipasang di
lapangan.Sebagaimana telah dijelaskan pada pendahuluan, paku keling terdiri
secarasederhana dari sebuah baja yang pendek, mudah ditempa dan berbentuk
mangkuksetengah

bulatan.

Tetapi

bisa

juga

kepala

paku

keling

tersebut

berbentukbonggolan. Pada saat paku keling berada dalam keadaan plastis, paku
kelingdipukul dengan palu sehingga akan terbentuk sebuah kepala lagi pada sisi
yanglainnya, dan paku keling tersebut mengembang serta mengisi seluruh
lubang.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 8 berikut ini.

Gambar 8. Alat Penyambung dengan Paku Keling


Selama proses penempaan, sebuah alat bucking di tempatkan dibawahkepala paku
keling di sisi belakang sambungan, untuk memegang paku kelingsupaya tidak
bergerak dan berfungsi sebagai landasan. Setelah ditempa, pakukeling kemudian
menjadi dingin dan pendek, proses pemendekkan ini akanmemberikan tekanan
pada pelat-pelat yang disambung.Didalam perhitungan, prinsip sambungan dengan
menggunakan

paku

keling

samasaja

dengan

menggunakan

baut.

Yangmembedakannya

prinsip

hanyalah

sambungan

tegangan

izin.

dengan
Untuk

mengetahui tegangan izinnyadapat dilihat PPBBI pasal 8.3. ayat (1). Kecuali
kombinasi tegangan geser dantegangan tarik yang diizinkan sama dengan
kombinasi tegangan geser dantegangan tarik pada sambungan baut, yaitu :

= +1,56
2

13

Hal

ini

didasarkan

kepada

pendapat

Gunawan

dan

Margaret

(1991)

yangmenyatakan bahwa pada PPBBI rumus tersebut ditulis salah.Besarnya


tegangan izin dalam menghitung kekuatan paku keling adalah :
Tegangan geser yang diizinkan : = 0,8
Tegangan tarik yang diizinkan : tr = 0,8
Tegangan tumpuan yang diizinkan :
tr = 2 untuk S1 > 2 d
tr = 1,6 untuk1,5 d S1 2 d
Dimana :
S1 = Jarak dari paku keling yang paling luar ke tepi bagian yang disambung
d = Diameter pake keling.
= Tegangan dasar menurut tabel 1 (pasal 2.2), kecuali untuk tumpuan
menggunakan tegangan dasar bahan yang disambung.
Contoh :
Diketahui suatu sambungan seperti tergambar, gaya yang bekerja = 25 ton
dan diameter pake keling = 20 mm. Lebar pelat = 300 mm, dan tebal pelat = 12
mm dan 16 mm. Mutu baja BJ 37.

14

Ditanya :
1) Hitung besarnya tegangan yang timbul
2) Periksa tegangan yang timbul terhadap tegangan izin
3) Hitunglah besarnya gaya yang dapat didukung sambung tersebut.
Jawab :
1) Besarnya tegangan yang timbul
a. Tegangan tarik : = P / Fn
Fn = Fbr t (d + 0,1 mm) 3 lubang
= (30 x 1,6) 1,6 (2,0 + 0,1) 3
= 37,92 cm2
Maka

= P / Fn
= 25000 kg / 37,92 cm
= 659,28 kg/cm2

b. Tegangan Geser :

= P / nFs

Fs = 2 (1/4 d2)
= 2 (1/4 x 3,14 x 2,02)
= 6,28 cm2

Maka :

= P / nFs
= 25000 . 3 x 6,28
= 1326,96 kg / cm2

c. Tegangan tumpu : = P / nFtp


Ftp = d x t
= 2,0 cm x 1,6 cm
= 3,20
Maka : tp = P / nFtp
= 25000 kg / 3 x 3,20 cm2
= 2604,16 kg / cm2
Kalau anda perhatikan dengan contoh di depan dengan menggunakan baut,angka
ini persis sama bukan.
2) Periksa terhadap tegangan yang dizinkan
15

a. Tegangan tarik : trk < 0,8


659, 28 kg/cm2< 0,8 x 1600 kg/cm2
ternyata 659,28 kg/cm2< 1280 kg/cm2
b. Tegangan geser : < 0,8
1326,96 kg/cm2> 0,8 x 1600 kg/cm2
ternyata 1326,96 kg/cm2> 1280 kg/cm2
c. Tegangan tumpu : tp = 2
2604, 16 kg/cm2 > 2 x 1600 kg/cm2
ternyata 2604, 16 kg/cm23200 kg/cm2
Kalau anda perhatikan, tegangan izin inilah yang membedakan baut dengan
paku keling
3) Besarnya gaya yang dapat didukung sambungan adalah :
a. Gaya Tarik : Ptrk = Fn x 0,8
= 37,92 cm2 x 0,8 x 1600 kg/cm2
= 48537,6 kg
= 48,537 ton
b. Gaya geser : Pgr = n x Fs x 0,6
= 3 x 6,28 cm2 x 0,8 x 1600 kg/cm2
= 24115,2 kg
= 24,115ton
c. Kekuatan tumpu : Ptp = n x Ftp x tp
= 3 x 3,2 cm2 x 3200 kg/cm2
= 30720 kg
= 30,720 ton
Jadi gaya maksimum yang mungkin diadakan adalahPmax = 24,115 ton (Hasil
perhitungan yang paling kecil)Kalau anda perhatikan, gaya maksimum juga berbeda
dan ternyata daya dukungpaku keling lebih besar bila dibandingkan dengan baut.
Aktivitas 2.2
1. Jelaskan cara pemasangan paku keling di dalam suatu sambungan baja.
16

2. Jelaskan perbedaan antara sambungan paku keling dan sambungan baut di


dalam perhitungannya.
3. Kesimpulan
Di

dalam

sambungan

yang

menggunakan

paku

keling

sama

prinsipperhitungannya dengan sambungan yang menggunakan baut. Perbedaannya


hanyalah

tegangan

yang

diizinkan.

Besarnya

tegangan

yang

diizinkan

padasambungan yang menggunakan paku keling harus sesuai dengan PPBBI pasal
8.3.sedangkan mengenai jarak paku keling dapat dipakai aturan PPBBI pasal 8.2.
4. Latihan Kegiatan Belajar 2
Pilihlah salah satu jawaban yang benar di antara a, b, c, atau d setelah anda
menghitungnya.
Soal :
Diketahui sebuah batang tarik yang terdiri dari pelat yang disambungkanseperti
tergambar

Tebal pelat penyambung dan tebal pelat yang disambung = 20 mm. Diameterlubang
paku keling = 20 mm. Mutu baja Bj 33, P ( beban ) = 30 ton
1. Kekuatan paku keling terhadap geser adalah............
17

a. 8960 kg/cm2
b. 9860 kg/cm2
c. 7637 kg/cm2
d. 7037 kg/cm2
2. Kekuatan paku keling terhadap tumpuan.....
a. 7037 kg/cm2
b. 8960 kg/cm2
c. 9860 kg/cm2
d. 7637 kg/cm2

Pendahuluan
Pengelasan adalah salah satu cara menyambung pelat atau profil baja,selain
menggunakan baut dan paku keling. Kalau diperhatikan sekarang ini,sebagian besar
sambungan yang dikerjakan di bengkel menggunakan las,misalnya pembuatan
pagar besi, pembuatan tangga besi ataupun jerejak. Prosespengelasan biasanya
dikerjakan secara manual dengan menggunakan batang las (batang elektroda).
Batang elektroda berbeda-beda tipenya tergantung kepadajenis baja yang akan
dilas, di pasaran biasanya disebut las listrik. Selain itu adajuga proses pengelasan
dengan menggunakan gas acetylin yang disebut lasantogen, bahasa pasarannya
disebut las karbit, pernahkah anda dengar?
Kompetensi Dasar :
Setelah selesai kegiatan belajar 3 ini, anda akan dapat merencanakan
sambungan pelat atau profil baja dengan menggunakan las sesuai dengan PPBBI.
2. Uraian
Pada Konstruksi baja biasanya terdapat 2 macam las, yaitu las tumpul dan
las sudut.
Las Tumpul :
Untuk menyambung pelat atau profil baja dengan las tumpul ada 4 jenis
yaitu :

18

Las tumpul persegi panjang : Sambungan jenis ini hanya dipakai bila
tebal logam dasar tidak lebih dari 5 mm.

Gambar 9. Las Tumpul Persegi Panjang

Las tumpul V tunggal : Sambungan jenis ini tidak ekonomis bila


logam dasar tebalnya melebihi 15 mm.

Gambar 10. Las Tumpul V Tunggal


Las tumpul V ganda : sambungan jenis ini lebih cocok untuk seluruh
kondisi.

Gambar 11. Las Tumpul V Ganda


Las tumpul U tunggal : Sambungan jenis ini cocok untuk logam dasaryang
tebalnya tidak lebih dari 30 mm

19

Gambar 12. Las Tumpul U Tunggal

Las Sudut
Untuk menyambung pelat atau profil baja dengan las sudut ada 3 jenis yaitu :
Las sudut datar : Sambungan jenis ini adalah sambungan las yangpaling
umum digunakan karena memberikan kekuatan yang samadengan
pemakaian elektroda yang lebih sedikit.

Gambar 13. Las Sudut Datar


Las

sudut

cekung

Pemakaian

elektroda

dibandingkandengan las sudut datar.

Gambar 14. Las Sudut Cekung


20

lebih

banyak

Las sudut cembung : Pemakaian elektroda lebih banyak sama sepertilas


sudut cekung.

Gambar 15. Las Sudut Cembung


Aktivitas 1.2
1. Jelaskan

perbedaan

sambungan

pelat

atau

profil

baja

antara

yangmenggunakan baut, paku keling, dan las ditinjau dari segi kekakuan !
2. Jelaskan tiga perbedaan antara las tumpul dan las sudut !
Peraturan Sambungan Dengan Menggunakan Las
Untuk menyambung pelat atau profil baja dengan menggunakan las harus
berpedoman kepada Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia
(PPBBI)tahun 1983, pasal 8.5, antara lain :
1) Panjang netto las adalah :
Ln = Lbruto 3a
Dimana : a = tebal las
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 16 pada halaman berikut ini.

21

Gambar 16. Panjang Las dan Tebal Las


2) Panjang netto las tidak boleh kurang dari 40 mm atau 8 a 10 kali tebal las.
3) Panjang netto las tidak boleh lebih dari 40 kali tebal las. Kalau
diperlukanpanjang netto las yang lebih dari 40 kali tebal las, sebaiknya dibuat
las yangterputus-putus.
4) Untuk las terputus pada batang tekan, jarak bagian-bagian las itu tidak
bolehmelebihi 16 t atau 30 cm. Sedangkan pada batang tarik, jarak itu tidak
bolehmelebihi 24 t atau 30 cm, dimana t adalah tebal terkecil dari elemen
yangdilas.
5) Tebal las sudut tidak boleh lebih dari t 2
6) Gaya P yang ditahan oleh las membentuk sudut dengan bidang retak
las,maka tegangan miring diizinkan adalah :

1
sin + 3 cos2
2

Tegangan miring yang terjadi dihitung dengan :

= A
a
dimana : P = Gaya yang ditahan oleh las
A = Luas Bidang retak las
Tegangan idiil pada las dapat dihitung dengan :
22

a
1
c=
2
c
a=
sin +3 cos 2

7) Gaya yang diizinkan untuk beberapa macam sambungan las


a.

P
= A ( untuk

=900

b.

P
= A ( untuk

=900

c.

P
= 0,58 A(untuk =00)

d.

e.

P
= 0,58 A(untuk =00)

P
= 0,91 A(untuk =790)

f.
23


P
= 0,71 A(untuk =450)

g.

P
= 0,58 A(untuk =00)

h.

P
= A(untuk =900)

i.
P
=1,2 A

j.

P
=0,89

A(untuk =770)

24

Aktivitas 3.2
1. Berapakah panjang minimum las pada suatu sambungan ?
2.Upaya apa yang anda lakukan apabila pada suatu sambungan memerlukan
panjang netto las lebih dari 40 kali tebal las ?
3. Berapakah besarnya gaya yang diizinkan untuk sambungan las tumpul
yangmengalami gaya tekan ?
3. Kesimpulan
Di dalam sambungan pelat atau profil baja yang menggunakan las
akandiperoleh sambungan yang sangat kaku apabila dibandingkan dengan baut
ataupaku keling. Pada konstruksi baja biasanya ada 2 macam las yaitu las tumpul
dan
las

sudut,

dimana

akandisambungkan.

penggunaannya
Untuk

tergantung

menyambung

pelat

kepada
atau

konstruksi

profil

baja

yang
dengan

menggunakanlas harus berpedoman kepada PPBBI pasal. 8.5

4. Latihan Kegiatan Belajar 3


Pilihlah salah satu jawaban yang benar di antara a, b, c, atau d setelah
andamenghitungnya.
Soal :
Diketahui suatu pelat yang berukuran 80 mm x 10 mm dihubungkandengan las pada
suatu pelat yang lain, seperti tergambar mutu pelat Bj 37.

1. Gaya Tarik yang dapat diizinkan adalah .......


a. 12800
b. 12,80 ton
c. 11648 ton
d. 11,648 ton
2. Tabel las sudut adalah.....
25

a. 70,0 mm
b. 7,00 mm
c. 50 mm
d. 5 mm
3. Panjang Netto las maksimum adalah......
a. 280 cm
b. 140 cm
c. 28 cm
d. 14 cm

26

Anda mungkin juga menyukai