KLP 1 Sisil Uji Tekan Beton
KLP 1 Sisil Uji Tekan Beton
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bangunan yang ada sekarang di Indonesia lebih banyak
dapat
dari
struktur
yang
menggunakan
beton.
Beton
yang
bersifat
kimiawi
ataupun
fisikal
pada
di
mana
tulangan
yang
merupakan
baja
berfungsi
kolom
dan
pada
berbagai
kondisi
lain.
(http://nurlailahcuteinfo.blogspot.com)
1.2
Tujuan
Untuk memperoleh nilai kuat tekan dengan prosedur yang
beton.
1.4 Komposisi Campuran
Adapun
komposisi
campuran
dibutuhkan :
a)
b)
c)
d)
Air
Semen
Pasir
Kerikil
1.5
2.85
4.05
9
kg
kg
kg
kg
untuk
satu
(1)
sampel
yang
mewakili
campuran beton.
b) Mengisi cetakan dengan adukan beton dalam 3 lapis, tiap
lapis dipadatkan dengan 25x tusukan secara merata.
c) Setelah selesai pemadatan, ketuk sisi cetak perlahanlahan sampai rongga bekas tusukan tertutup. Meratakan
permukaan beton.
d) Biarkan beton dalam cetakan selama 24 jam (proses
pengeringan) dan letakkan pada tempat yang bebas
getaran.
e) Setelah 24 jam, buka cetakan dan keluarkan benda uji.
Rendam benda uji dalam bak perendam, agar proses
curing beton berlangsung
baik
dikehendaki.
b. Persiapan pengujian.
a) Mengambil benda uji dari bak permukaan dan lap
permukaannya.
b) Menetukan ukuran benda uji.
c) Benda uji siap untuk diperiksa.
c. Prosedur pengujian tekan beton
a) Meletakkan benda uji pada mesin tekan secara sintris.
b) Periksa manometer yag digunakan pada skala nol.
c) Bundle distel pada posisi penekan lalu hidupkan
mesinnya.
d) Mengamati
pergerakan
manometer,
mencatat
nilai
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Beton
Beton
agregat
polos
halus,
didapat
agregat
dengan
kasar,
mencampurkan
air,
dan
semen,
kadang-kadang
di
mana
campuran
diletakkan
dan
mengeras.
II.2 Semen
Semen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat
adhesive
dan
kohesiv
yang
memungkinkan
meletaknya
dipakai
untuk
beton
bertulang
dinamakan
semen
II.3 Agregat
Karena agregat biasanya menempati sekitar 75 % dari isi
total beton, maka sifat-sifat agregat ini mempunyai pengaruh
yang
besar
terhadap
perilaku
dari
beton
yang
sudah
yang paling sempit antara sisi dari acuan, juga tidak boleh
melebihi (b) 1/3 tinggi dari slab, atau (c) 3/4 jarak bersih antar
baja tulangan.. informasi tambahan mengenai agregat dan
pemakainnya dapat ditemukan dalam sebuah laporan komite
621 dari ACI [10]. (pengantar umum bahan-bahan, dan sifatsifat beton)
II.4 Campuran
Disamping semen, agregat kasar dan halus, dan air, bahanbahan lain yang dikenal sebgai campuran (admisture) dapat
ditambahkan kepada campuran beton segera sebelum atau
ketika sedang mencampur. Campuran dapat dipakai untuk
merubah sifat dari beton agar dapat berfungsi lebih baik atau
ekonomis beberapa kegunaan yang penting dari campuran
adalah sebagai berikut :
a. Meninggikan daya tahan terhadap kemunduran mutu
akubat siklus dari pembekuan pencairan dan dari
penggunaan
garam
pelumarses
campuran
dini
(kalsium
chloride
adalah
campuran
ASTM
C494,
chemical
admixturesfor
concrete).
II.5 kekuatan tekan
Kekuatan tekan betonn ditentukan oleh pengaturan dari
perbandingan semen, agregat kasar dan halus, air, dan
berbagai jenis campuran. Perbandingan dari air dan semen
merupakan factor utama di dalam penentuan kekuatan beton.
Semakin rendah perbandingan air- semen, semakin tinggi
kekuatan tekan . suatu jumlah tertentu air diperlukan untuk
memberikan aksi kimiawi di dalam pengerasan beton ;
kelebihan
air
meningkatkan
kemampuan
pengerjaan
(creep)
dan
susut
(shrin
shrinkage)
adalah
kerusauan
kekurang
yang
terbesar
tepatandan
bagi
kurangnya
perencana
pengetahuan
menghilangkan
bagian
10
halus
agregat
pada
menghasilkan
suatu
sistem
berupa
11
structural
yang
pelaksanaannya
tidak
diperlukan
B0
.
b. Beton Kelas II
Beton kelas II adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan
structural
secara
umum.
Pelaksanaannya
memerlukan
ahli.
Beton
standarnya yaitu
Kelas
B 1, K 125,
II
K 175
dibagi
K 225
dalam
mutu-mutu
lebih
tinggi
dari
K225.
Dalam
pelaksanaanya
untuk
tujuan-tujuan
praktek
pengertiannya
12
b. Kemudahannya mengalir,
c. Kemudahannya dipadatkan.
Kekentalan atau konsistensi beton merupakan suatau
ukuran
untuk
menunjukkan
keadaan
basah
beton
yang
bersangkutan.
jalan
raya,
atau
landasan
pesawat.
diperiksa
13
14
Kekurangan beton
Kekurangan beton dibanding dengan bahan bangunan lain adalah:
a. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak,
oleh karena itu diperlukan baja tulangan untuk menahannya.
b. Beton
segar
mengerut
saat
pengeringan
dan
beton
keras
15
16
Berikut ini berbagai macam zat yang dapat mengurangi kuat tekan beton
dan kadar konsentrasinya dalam campuran seperti yang tercantum dalam tabel
berikut ini.
17
Clorida, Cl :
500 ppm
- beton pratekan
1000 ppm
- beton bertulangan
1000 ppm
Sulfat, SO4
600 ppm
50000 ppm
Total solids
18
Dimana :
(kg/cm2)
fc
n
S
K
=
=
=
=
19
yang
"meluap"
dengan
20
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1. Hasil Pengolahan Data
21
III.2 PEMBAHASAN
Pengujian ini dilakukan terhadap beton yang telah dibuat
sebelumnya
oleh
praktikan,
dengan
komposisi
campuran
22
a) Cetakan yang dibuat manual oleh praktikan memiliki ukuran yang tidak
simetris sempurna dan berbeda tiap sampelnya. Hal ini memungkinkan
terjadinya perbedaan kuat tekan sekalipun dengan komposisi dan perlakuan
campuran yang sama.
b) Akibat dari poin a diatas, juga mengakibatkan perbedaan perlakuan terhadap
masing-masing sampel. Antara lain proses pemadatan campuran kedalam
cetakan oeh praktikan yang menyebabkan perbedaan kepadaan campuran
(concrete) pada masing-masing sampel.
8.18.16
8
7.8
7.6
7.4
7.92
7.76
7.54
7.5
7.2
7.2
7
6.8
6.6
200
250
300
350
400
450
Pada grafik di atas dijelaskan bahwa uji tekan beton umur 7 hari didapatkan
hasil : berat beton 7,76 kg dan tahan tekan 220 KN. Adapun nilai-nilai pada grafik di
atas berbeda-beda karena disebabkan karena adanya beberapa kesalahan yang terjadi
pada proses pencampuran (mixture) dan hal-hal lainnya.
23
7.9
7.86
7.8
7.84
7.82
7.66
7.6
7.4
7.29
7.2
7
6.8
340
360
380
400
420
440
460
480
500
520
Pada grafik uji tekan 28 hari, di dapatkan hasil yang berbeda dari grafik uji
tekan 7 hari yaitu : berat 7,9 kg dan 350 KN. Ini dikarenakan perubahan volume,
yang mungkin bagi beton mengeras secara terus menerus di dalam air dengan volume
yang bertambah. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin lama beton berada di dalam
air maka kekuatan beton semakin bertambah.
8.16
8.1
8
7.8
7.6
7.4
7.9
7.86
7.76
8
7.847.82
7.66
7.54
7.5
7.2
7.92
7.29
7.2
7
6.8
6.6
200
250
300
350
400
450
500
550
Pada grafik uji tekan 7 hari dan 28 hari dapat kita lihat perbedaan yang terjadi
antara kekuatan tekan beton dengan berat antara beton berumur 7 hari dan 28 hari.
Pada umur 28 hari kekuatan beton berada pad titik maksimal sehingga dapat kita
24
simpulkan bahwa semakin tua umur beton maka kekuatan beton akan semakin besar
pula.
BAB IV
PENUTUP
V.I Kesimpulan
Besar hasil uji laboratorium kuat tekan beton yang diperoleh sebesar 220 kN
pada umur 7 hari dan 350 kN pada umur 28 hari.
V.2 Saran
Diharapkan agar Laboratorium Teknik Pantai Program Studi Teknik Kelautan,
dilengkapi peralatan Uji Tekan Beton pada praktek-praktek selanjutnya agar
praktikum dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak mengalami kendala
sesuai waktu yang ditentukan pengujian.
25
lampiran
Gambar Alat dan Bahan
26
Gambar 3
( cetakan )
Gambar 4 (air )
Gambar 5
(semen)
27
Gambar 7
(agregat kasar)
28
Gambar 10 ( alat
penimbang beton)
DAFTAR PUSTAKA
Dipohusodo, istimawan. 1994. Struktur Beton Bertulang, Gramedia
Pustaka utama, Jakarta
http://nurlailahcuteinfo.blogspot.com
http://tatang-wibawa.blogspot.com
http://arsitektura.blogspot.com
www.duniatekniksipil.web.id.
29