Anda di halaman 1dari 2

Tugas Mikrobiologi Pertanian

Nama
NIM

: Amin Kholil
: 1501086

Kelas

: 11

Prodi

: Agroteknologi

Dosen

: Dra. Umul Aiman., M. Si.

Soal
1. Bagaimana mekanisme pemebentukan bintil akar!
2. Apa fungsi bintil akar bagi tanaman?
3. Bagiamana cara memaksimalkan peran bakteri Rhizobium?
JAWABAN
1. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan
yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau
bintil-bintil

akar.

Bakteri

nitrogen

adalah

bakteri

yang

mampu

mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang
dapat diserap oleh tumbuhan. Berkat kemampuannya mengikat nitrogen di udara,
bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian.
Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang
hidup

bebas

yaitu

Azotobacter

chroococcum, Clostridium

pasteurianum,

dan Rhodospirillum rubrum. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak


digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar
tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi
bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan
dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya
dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa
nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian
terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.

2. Tumbuhan kacang-kacangan mempunyai bintik-bintik pada akarnya.


Bintik-bintik ini dinamakan bintil akar. Di dalam bintil akar hidup

bakteri nitrogen. Bakteri nitrogen mengambil nitrogen dari udara


dan mengubahnya menjadi nitrogen terlarut. Semakin banyak
nitrogen yang terlarut di dalam tanah, maka semakin subur tanah
itu. Sehingga, bakteri nitrogen juga berfungsi sebagai pupuk alam.
3. Cara memaksimalkan bakteri Rhizobium adalam sbb ;

Pemeliharaan dan peningkatan kesuburan tanah dengan memanfaatkan mikrobia


yang berperan dalam siklus Nitrogen (mikrobia penambat nitrogen, mikrobia
amonifikasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi), Fosfor (mikrobia pelarut fosfat), Sulfur

(Mikrobia pengoksidasi sulfur), dan Logam-logam (Fe, Cu, Mn, dan Al),
Pemeliharaan kesehatan tanah dengan memanfaatkan mikrobia penekan

organisma pengganggu tanaman (OPT),


Pemulihan kesehatan tanah dengan memanfaatkan mikrobia pendekomposisi /
penyerap senyawa-senyawa toksik terhadap mahluk hidup (Bioremediasi),
Pemacuan pertumbuhan tanaman dengan memanfaatkan mikrobia penghasil
fitohormon.

Anda mungkin juga menyukai