Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui unjuk kerja metode
penetapan sulfat dalam air secara spektrofotometri sinar tampak dan mengurangi
pengeluaran biaya sehingga memberikan nilai ekonomis pada setiap analisis rutin
yang dilakukan. Jika hasil percobaan sesuai dengan syarat mutu yang telah
ditetapkan oleh perusahaan, maka metode ini dapat digunakan untuk analisis rutin
di Laboratorium Water Quality PT OSL.
Tempat dan Waktu
Percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Uji PT Organo Science
Laboratory Plaza Amsterdam no. 7 Blok A, Sentul city.

Percobaan ini

berlangsung dari Maret sampai dengan Mei 2016.


Bahan dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi bahan uji dan bahan
kimia. Bahan uji yang digunakan adalah larutan standar sulfat. Bahan kimia yang
digunakan antara lain larutan BaCl, buffer, dan air demineralisasi.
Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Spektrofotometer UV-Vis
tipe Perkin-Elmer Lambda 40, neraca analitik, tabung reaksi, labu takar,
micropipettes, pipet 5 ml, gelas piala, pipet tetes, spatula dan alat gelas lainnya.

Metode Percobaan

Percobaan ini terdiri dari 3 tahap yaitu tahap persiapan, pengujian, dan pengolahan data.
Pada tahap persiapan, dilakukan pembuatan larutan BaCL, buffer, dan deret standar.
Tahap berikutnya pengukuran air dan deret standar sulfat dengan spektrofotometer sinar
tampak pada panjang gelombang 420 nm dengan parameter validasi yaitu linieritas, limit
deteksi instrumen, limit deteksi metode,limit kuantitasi, ripitabilitas, akurasi, dan
reprodusibilitas. Pengolahan data dilakukan secara statistika dan hasilnya

dibandingkan dengan syarat mutu yang ditetapkan oleh PT OSL.

Cara Kerja
Persiapan
Pembuatan Larutan Standar Induk sulfat 1.000 mg/L
.

Timbang sebanyak 1,479 g Na2so4, lalu larutkan ke dalam labu ukur 1000

mL. Tera dan homogenkan larutan menggunakan air demineral.


Pembuatan Larutan BaCl2
Ditimbang sebanyak 7 gram BaCl2 dan dilarutkan ke dalam 50 mL air
demineral.
Pembuatan Larutan stok buffer conditioning
Ditimbang sebanyak 37,5 g NaCl, kemudian larutkan kedalam air
sebanyak 150 mL. Tambahkan 25 mL gliserol, 15 mL HCl pekat dan 50 mL etanol
kedalam larutan.
Pembuatan larutan kerja buffer conditioning
Encerkan sebanyak 8 mL larutan stok buffer conditioning ke dalam 50 mL
air demineral.
Pembuatan Larutan Stok Standar Sulfat 100 mg/L
Larutan standar induk sulfat 1000 mg/L dipipet sebanyak 10 mL, lalu
dimasukkan ke labu takar 100 mL. Setelah itu, ditambahkan air demineral hingga
tanda batas kemudian dihomogenkan.

Pengujian
Linieritas
Pada uji linieritas dibuat deret standar sulfat dengan konsentrasi 0,00
mg/L; 5 mg/L; 10 mg/L; 20 mg/L; dan 40 mg/L dari larutan standar sulfat 100
mg/L, kemudian
konsentrasi.

penetapan kadar sulfat dilakukan untuk masing-masing

Hasil yang diperoleh dibuat kurva hubungan konsentrasi dan

absorbansi kemudian diolah secara statistik.


Limit Deteksi Instrumen
Limit deteksi instrumen diuji dengan melakukan penetapan kadar sulfat
terhadap larutan blangko. Penetapan dilakukan sebanyak 10 kali ulangan
kemudian hasil yang diperoleh diolah secara statistik.
Limit Deteksi Metode
Pada uji limit deteksi metode dibuat dengan cara memipet sebanyak10 mL
larutan blangko, lalu ditambahkan mL buffer conditioning, lalu ditambahkan mL
BaCl, lalu aduk dengan magnetic stirrer. Setelah itu

penetapan kadar sulfat

dilakukan untuk larutan tersebut. Penetapan dilakukan sebanyak 10 kali ulangan


kemudian hasil yang diperoleh diolah secara statistik.
Limit Kuantitasi
Uji limit terkuantitasi dilakukan dengan melakukan

penetapan kadar

sulfat terhadap larutan standar sulfat 0,5 mg/L. Penetapan dilakukan sebanyak 10
kali ulangan kemudian hasil yang diperoleh diolah secara statistik.

Presisi dan Akurasi


Uji presisi dan akurasi dilakukan dengan melakukan penetapan kadar
sulfat pada blangko ekstrak air yang ditambahkan konsentrasi tertentu. Uji ini
dilakukan terhadap konsentrasi tengah, konsentrasi atas, dan uji reprodusibilitas
pada konsentrasi tengah.

Anda mungkin juga menyukai