Anda di halaman 1dari 7

Makalah bakteri

1. Latar Belakang
Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria); merupakan kelompok
raksasa dari organisme hidup. Bakteri memiliki ukuran yang sangat kecil (mikroskopis) dan
kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa
nukleus / inti sel, sitoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Bakteri adalah organisme yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Bakteri
tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain.
Banyak bakteri yang bersifat patogen. Bakteri biasanya hanya berukuran 0,5-5 m. Bakteri
umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat
berbeda. Banyak yang bergerak menggunakan flagella, yang berbeda dalam strukturnya dari
flagella kelompok lain.
2 definisi bakteri

Bakteri adalah nama sekelompok mikroorganisme yang termasuk prokariotik yang


bersel satu, berkembang biak dengan membelah diri dan bahan-bahan genetiknya tidak
terbungkus dalam membran inti. Pada umumnya bakteri tidak mempunyai klorofil, kecuali
beberapa spesies tertentu yang mempunyai pigmen fotosintesis. Oleh karena itu, ada
bakteri yang hidupnya heterotrof dan ada juga bakteri yang hidup autotrof. Bakteri heterotrof
dapat dibedakan menjadi bakteri yang hidup sebagai parsit dan saprofit, Sedangkan bakteri
autotrof dapat dibedakan berdasarkan atas sumber energi yang digunakan untuk mensentetis
makanannya menjadi bakteri fotoautotrof dan kemoautotrof. Bakteri dapat hidup dimana saja,
ada yang merugikan manusia, hewan maupun tumbuhan. Namun demikian ada juga bakteri
yang menguntungkan bagi umat manusia.
Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit,
sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan,
dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus / inti sel, kerangka sel,
dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar
perbedaan antara sel prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks.
Bakteri

dapat

ditemukan

di

hampir

semua

tempat:

di tanah, air, udara,

dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan
dalam tubuh manusia.
3

Struktur Sel Bakteri

Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 m, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat
berdiameter hingga 700 m, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel,
seperti

sel tumbuhan dan jamur,

tetapi

dengan

bahan

pembentuk

sangat

berbeda

(peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini
disebabkan oleh flagel. Umumnya sel bakteri yang berbentuk bulat berdiameter sekitar 0,7 1,3 mikron. Sedangkan sel bakteri berbentuk batang lebarnya sekitar 0,2 - 2,0 m dan
panjangnya 0,7 - 3,7 m.
Bagian tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas 3 bagian yaitu dinding sel,
protoplasma (di dalamnya terdapat membran sel, mesosom, lisosom, DNA, endospora), dan
bagian yang terdapat di luar dinding sel seperti kapsul, flagel, pilus. Di antara bagian bagian
tersebut ada yang selalu didapatkan pada sel bakteri, yaitu membran sel, ribosom dan DNA.
Bagian-bagian ini disebut sebagai invarian. Sedangkan bagian bagian yang tidak selalu ada
pada setiap sel bakteri, misalnya dinding sel, flagel, pilus, dan kapsul. Bagian bagian ini
disebut varian.
Susunan bagian-bagian utama sel bakteri, dijelaskan sebagai berikut:
a. Membran sel
Membran sel merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya,
terletak di sebelah dalam dinding sel, tetapi tidak terikat erat dengan dinding sel. Bagi
membran sel sangat vital, bagian ini merupakan batas antara bagian dalam sel dengan
lingkungannya. Jika membran sel pecah atau rusak, maka sel bakteri akan mati. Membran sel
terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Pada lapisan fosfo lipid ini terdapat senyawa
protein dan karbohidrat dengan kadar berbeda-beda pada berbagai sel bakteri.
b. Ribosom
Ribosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein.
Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas
protein dan RNA.
c. DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri berupa
benang sirkuler (melingkar). DNA bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis protein
bakteri dan pembawa sifat. DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti yang disebut
nukleoid. Bagian ini tidak memiliki membran sebagaimana inti sel eukariotik.
d. Dinding sel
Dinding sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang terdiri dari
monomer monomer tetrapeptidaglikan (polisakarida dan asam amino). Berdasarkan

susunan kimia dinding selnya, bakteri dibedakan atas bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif. Susunan kimia dinding sel bakteri gram negatif lebih rumit daripada bakteri gram
positif. Dinding sel bakteri gram positif hanya tersusun atas satu lapis peptidoglikan yang
relatif tebal, sedangkan dinding sel bakteri gram negatif terdiri atas dua lapisan. Lapisan
luar tersusun atas protein dan polisakarida, lapisan dalamnya tersusun atas peptidoglikan
yang lebih tipis dibanding lapisan peptidoglikan pada bakteri gram positif. Dinding sel
bakteri berfungsi untuk memberi bentuk sel, memberi kekuatan, melindungi sel dan
menyelenggarakan pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.
e. Flagel
Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri, meskipun tidak semua gerakan bakteri
disebabkan oleh flagel. Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa protein yang
disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa bakteri mengandung lipid. Jumlah dan
letak flagel pada berbagai jenis bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua, atau lebih, dan
letaknya dapat di ujung, sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan letak flagel
dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri.
f. Pilus
Pada permukaan sel bakteri gram negatif seringkali terdapat banyak bagian seperti
benang pendek yang disebut pilus atau fimbria (jamak dari pilus). Pilus merupakan alat lekat
sel bakteri dengan sel bakteri lain atau dengan bahan bahan padat lain, misalnya makanan
sel bakteri.
g. Kapsul
Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri. Pada
umumnya kapsul tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida atau protein polisakarida
(glikoprotein). Kapsul berfungsi untuk perlindungan diri terhadap antibodi yang dihasilkan
sel inang. Oleh karenanya kapsul hanya didapatkan pada bakteri patogen.
h. Endospora
Di antara bakteri ada yang membentuk endospora. Pembentukan endospora
merupakan cara bakteri mengatasi keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Keadaan
lingkungan yang tidak menguntungkan antara lain : panas, dingin, kering, tekanan osmosis
dan juga zat kimia tertentu. Jika kondisi lingkungan baik atau sesuai maka endospora akan
tumbuh

menjadi

sel

bakteri.

Endospora

bakteri

tidak

berfungsi

sebagai

alat

perkembangbiakan, tetapi sebagai alat perlindungan diri.


Sel-sel bakteri yang membentuk spora tampak sebagai ruangan berisi benda bulat,
yang letaknya dapat di salah satu ujung ruang itu, dapat pula di tengah tengah.

Apabila lingkungan hidup bakteri menjadi buruk, maka banyak yang mati, akan tetapi
ada juga bakteri bakteri yang dapat membentuk spora yang tahan terhadap lingkungan yang
buruk seperti kekeringan, kekurangan bahan makanan dan lain sebagainya. Jika keadaan
menjadi baik kembali, maka spora itu akan tumbuh menjadi bakteri biasa yang disebut bentuk
vegetatif. Spora-spora pada bakteri ini dibentuk disebelah dalam dinding sel bakteri sehingga
dinamakan endospora. Proses pembentukan endospora yang di dalam sel induk dikenal
sebagai sporulasi atau sporogenesis.
Pada tahap pertama proses sporulasi ini dapat dilihat terjadinya replikasi kromosom
bakteri dan sebagai kecil dari sitoplasma terpisah oleh suatu sekat (septum) spora. Sekat
spora ini menjadi membrane yang berlapis dua yang masing masing mengelilingi
kromosom dan sitoplasma. Struktur ini seluruhnya dibungkus di dalam sel asal yang disebut
fore spore. Lapisan lapisan peptidoglikan yang tebal terdapat diantara 2 lapisan membran.
Kemudian suatu mantel spora yang tebal yang terdiri dari protein terbentuk disebelah luar
membran. Mantel ini berfungsi untuk melindungi endospora terhadap zat-zat kimia keras.
Kemudian endospora dapat keluar atau bebas dari sel. Letaknya endospora di dalam sel
bakteri tergantung dari spesies bakterinya.
Apabila endospora telah matang dinding sel vegetatif melebur dan endospora
dibebaskan. Inti endospora yang mengalami dehidrasi yang tinggi, hanya mengandung sedikit
DNA, RNA, ribosom, enzim dan beberapa molekul yang penting. Endospora itu dapat
dianggap sebagai bentuk laten dari bakteri yang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang
lama sekali. Endospora yang kembali kepada keadaan vegetatif mengalami suatu proses yang
disebut dengan germinasi. Proses germinasi atau perkecambahan ini dipacu adanya kerusakan
fisik dan kemis pada mantel endospora. Enzim enzim yang terdapat dalam endospora akan
merusak lapisan lapisan lain terdapat di sekeliling endospora, kemudian air dapat masuk
sehingga metabolisme dapat berlangsung. Oleh karena satu sel vegetatif hanya membentuk
satu endospora, maka sporogenesis pada bakteri bukan merupakan alat perkembangbiakan,
karena tidak ada pertambahan jumlah sel. Dipandang dari segi klinis, endospora ini sangat
penting karena tahan terhadap pemanasan, pendinginan, penggunaan zat-zat kimia dan
radiasi. Kebanyakan sel vegetatif akan mati pada suhu 700C sedangkan endospora dapat tetap
hidup pada air mendidih sampai setengah jam atau lebih.
4. Klasifikasi Bakteri
Bakteri dapat digolongkan berdasarkan persamaan ciri ciri morfologi, cara
reproduksi, kemampuan menghasilkan spora, motalitas dan siklus hidupnya.
A. Berdasarkan bentuk tubuh

Ditinjau berdasarkan bentuk tubuhnya, bakteri dikelompokkan lagi menjadi :


1. Bakteri Coccus (Bulat)
Bakteri yang berbentuk kokus, biasanya bulat atau pun berbentuk oval, memanjang atau satu
sisinya. Apabila bakteri berbentuk kokus ini berkembang biak dengan membelah diri selselnya tetap berdempetan dan tidak akan memisah. Bakteri yang berbentuk kokus ini masih
dapat dibedakan lagi menjadi beberapa macam yaitu:
Monococcus
Diplococcus
Streptococcus
Stafilococcus
Tetracoccus
Sarcina
2. Bakteri Basil (Batang)
Bakteri berbentuk hasil menyerupai bentuk batang pendek, silindris, yang ukuran dan
bentuknya bermacam-macam. Bakteri Basil ini dapat dibedakan lagi menjadi :
Monobacillus
Coccobacillus
Diplobacillus
Streptobacillus
3. Bakteri Spiral (Lengkung)
Bakteri yang bentuknya seperti batang, melengkung dan menyerupai bentuk koma. Bakteri
ini dapat dikelompokkan lagi menjadi :

Vibrio
Heliks
Filamentous
Spyrochaeta

5. Bakteri yang menguntungkan


Banyak bakteri yang menguntungkan dalam kehidupan manusia. Bakteri tersebut ada yang
berperan dalam bidang pertanian, kelautan, industri, kesehatan dan masih banyak lagi. Salah
satunya adalah dalam bidang pertanian.
1. Bacillus cereus yang mampu mengendalikan laju pertumbuhan hama Spodoptera litura
pada tanaman kubis
2. Leuconostoc mesenteroides Pbac1 merupakan bakteri yang mampu menghasilkan
bakteriosin yang berperan sebagai bakterisida dan juga pengawet makanan secara alami.
3. Lactobacillus Bulgaricus yang membantu dalam proses pembuatan keju dari susu kacang
hijau

4.

Enterobacter sp yang berperan penting dalam menghambat pertumbuhan fungi

Curvularia sp yang menyebabkan penyakit bercak daun pada tanaman mentimun


Selain beberapa hal tersebut diatas, berikut ini merupakan manfaat dari pada bakteri dalam
kehidupan manusia.
No
Nama Bakteri
Peranan
.
1 Lactobacillus bulgarius
Memfermentasi susu menjadi lemak
2 Lactobacillus sp
Produksi asinan buah
3 Streptococcus thermophilus
Produksi mentega
4 Pediococccus cereviceae
Produksi sosis
5 Streptococcus tactis
Produksi kefir
6 Acetobacter xylinium
Produksi nata de coco
7 Acetobacter sp
Produksi asam cuka
8 Bacillus brevis
Menghasilkan terotrisin (antibiotik)
9 Bacillus subtilis
Menghasilkan basitrasin (antibiotik)
10 Polymyka
Menghasilkan polimixin (antibiotik)
11 Lactobacillus cassei
Produksi yoghurt
12 Thiobacillus thiozidans
Produksi asam sulfat
13 Entamoeba coli
Membusukkan sisa pencernaan
14 Rhizopus oligosporus
Pembuatan tempe
15 Aspergillus oryzae
Pembuatan tauco
16 Neurospora crassa
Pembuatan oncom
17 Streptococcus laktis
Pembuatan keju
18 Streptococcus cremoris
Pembuatan keju
19 Rhizobium leguminosarum
Fiksasi nitrogen dalam akar kacang
20 Entero bakteria
Bakteri pengurai
Tabel 2.2. Tabel bakteri yang menguntungkan dalam kehidupan manusia
6.bakteri yang merugikan
Bakteri Merugikan bagi Manusia - Dari dampak yang ditimbulkan bakteri yang sebagian
besar dari itu adalah bakteri yang merugikan bagi kehidupan manusia, kehidupan anda, untuk
itu ketahuilah ciri-ciri bakteri yaitu bakteri yang membusukkan bahan-bahan makanan,
menghasilkan racun, bersifat parasit dan bersifat patogen pada manusia, hewan ternak, dan
tanaman budidaya. Macam-Macam Bakteri yang Merugikan adalah sebagai berikut...
Macam-Macam Bakteri yang Merugikan bagi Kehidupan Manusia

1.
2.
3.
4.

Jenis atau Nama


Bakteri
Neisseria
gonorrchoeae
Bordetella pertussis
Treponema pallidum
Coxiella burnetii

Tempat
Hidup/inang
Manusia

Kerugian yang ditimbulkan

Manusia
Manusia
Hewan

Menyebabkan batu krejan


Menyebabkan penyakit kelamin sifilis
Menyebabkan demam, penularan melalui

Kencing nanah pada wanita dan laki-laki

5.

6.
7.
8.

ternak,
manusia
Clostridium
Tanah, feses
botulinum
hewan,
makanan
kaleng
Clostridium tetani
Manusia
Mycobacterium leprae Manusia
Treponema pallidum Manusia
pertenue

9.

Mycobacterium
tuberculosis
10. Corynebacterium
diphtheria
11. Bacillus anthracis
12. Francisella tularensis
13. Vibrio cholera
14. Propionibacterium
acnes
15. Candidatus
liberibacter asiaticus
16. Streptococcus mutans

hewan ternak dan udara


Menyebabkan
(botulisme)

keracunan

makanan

Manusia

Penyakit tetanus (kejang otot)


Menyebabkan penyakit leprae
Penyakit frambosia (infeksi pada kulit
lengan atau kaki yang umumnya diderita
pada anak-anak yang berusia di bawah 15
tahun)
Menyebabkan penyakit leprae

Manusia

Menyebabkan penyakit difteri

Hewan,
manusia
Manusia,
hewan
Manusia,
Kulit
manusia

Menyebabkan penyakit antraks pada sapid


an mausia
Menyebabkan penyakit tularemis

Jaringan
hidup
tanaman
jeruk
Manusia

17. Pseudomonas
solanacrearum
18. Vibrio
parahaemolyticus

Tanaman

19. Agrobacterium
tumefaciens
20. Streptococcus
pneumonia
21. Salmonella
typhi,
Salmonella paratyphi
22. Staphylococcus
aureus
23. Chlamydia
trachomatis

Tanaman

Ikan laut

Kulit
manusia
Manusia
Makanan,
Manusia
Manusia

Menyebabkan penyakit kolera (muntaber)


Menyebabkan jerawat, menghasilkan
enzim lipase yang menguraikan lipid pada
kulit menjadi asam lemak bebas penyebab
radang
Penyebab penyakit tanaman CVPD (citrus
vein phloem degeneration)
Menyintesis polisakarida (dekstran) dari
sukrosa, sehingga menyebabkan karies
(gigi berlubang)
Menyebabkan penyakit pada tanaman
tomat, terung dan cabai
Menyebabkan muntah, diare, demam dan
kejang perut setelah memakan ikan laut
yang terkontaminasi
Penyebab tumor crown gall
Menyebabkan
pneumonia,
sinusitis,
bronchitis dan meningitis
Menyebabkan
demam
tifoid
dan
pendarahan usus
Menyebabkan keracunan makanan dan
infeksi kulit
Menyebabkan penyakit mata dan kebutaan

Anda mungkin juga menyukai