MODUL VII
ASSEMBLY LINE BALANCING
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikan dapat merencanakan lintasan produksi yang efisien
Praktikan mampu menganalisis keseimbangan lintasan produksi
Praktikan dapat menentukan perhitungan waktu siklus, tingkat efisiensi dan efektivitas
dalam pengerjaan produk dalam suatu lintasan produksi
II. KELENGKAPAN PRAKTIKUM
Software Microsoft Excel
Software Microsoft Visio
Data dari Laboratorium SISPROMASI
III. MATERI PRAKTIKUM
7.1 Pengertian
Line balancing yaitu suatu metode penugasan sejumlah pekerjaan kedalam serangkaian
stasiun kerja dalam suatu lintasan produksi sehingga setiap stasiun kerja yang ditangani oleh
seorang atau lebih operator memiliki waktu kerja (beban kerja) yang tidak melebihi waktu
siklus dari stasiun kerja tersebut.
Konsep line balancing bertujuan memaksimumkan efisiensi atau meminimumkan balance
delay / idle time (waktu menganggur). Dalam konsep ini, elemen-elemen operasi akan
digabung menjadi beberapa stasiun
mendapatkan rasio delay / idle (menganggur) yang serendah mungkin dan dicapai suatu
efisiensi kerja yang tinggi di tiap stasiun kerja.
Bottleneck Station
Tc
Idle time
Tsi
Tr
Gambar 7.1 Skema waktu pada tiap workstation
=
1
Tek
ne
Elemen Simbol adalah lingkaran dengan nomor atau huruf elemen yang
terkandung di dalamnya. Elemen akan diberi nomor/huruf berurutan untuk
menyatakan identifikasi.
atau
Zoning Constraint
Pengalokasian dari elemen-elemen kerja pada stasiun kerja juga dibatasi oleh
zoning constraint yang menghalangi atau mengharuskan pengelompokkan elemen
kerja tertentu pada stasiun tertentu. Zoning Constraint yang negatif menghalangi
pengelompokkan elemen kerja pada stasiun yang sama. Misalnya
operasi
mempunyai sifat antagonis (atau lebih dikenal dengan destruktif) dengan operasi
2 menyebabkan percikan / konseling api, maka tidak dapat disatukan walaupun
dari segi fungsi dan makna dapat disatukan. Sebaliknya zoning constraint yang
positif menghendaki pengelompokkan elemen-elemen kerja pada satu stasiun yang
sama dengan alasan misalnya menggunakan peralatan yang sama dan peralatan itu
mahal.
7.3 Istilah-istilah dalam Line Balancing
1) Production Speed (Rp)
Production
speed
yaitu
kecepatan
untuk
memproduksi
suatu
barang
dengan
Operation time
= waktu produksi
(
)
3) Waktu Stasiun
Waktu stasiun merupakan waktu yang diberikan kepada setiap stasiun kerja untuk
melakukan pekerjaannya dan sudah memperhitungkan waktu repositioning.
Keterangan :
Ws
Wi
= 1,2,3,,n
berikut :
( )(
)
()
(
)
Keterangan :
N
Efisiensi Lintasan Produksi merupakan rasio dari total waktu stasiun kerja dibagi dengan
siklus dikalikan jumlah stasiun kerja. Line Efficiency menunjukan tingkat efisiensi suatu
lintasan.
=
%
Keterangan :
N
9) Work Station
Work Station merupakan tempat pada lini perakitan di mana proses perakitan
dilakukan. Setelah menentukan interval waktu siklus, maka jumlah stasiun kerja yang
efisien dapat ditetapkan dengan rumus:
=
Keterangan :
Twc
Ts
= waktu stasiun
Waktu (menit)
Predecensor
-
Pemotongan Kabel
2.58
2.29
2.29
6.06
6.06
5.13
2,3,4,5
Inspeksi I
2.58
Packaging
2.03
10
Inspeksi II
1
1
1
1
Dari data di atas, tentukan precedence diagram, waktu siklus, stasiun kerja, efisiensi stasiun
kerja, dan efisiensi lintasan dari pembuatan jam tersebut dengan menggunakan metode
Ranked Positional Weight (RPW), Killbridge-Wester Heuristic, dan Regional Approach.
TOTAL
RPW-1
2.58+2.29+2.29+6.06+6.06+5.13+1+2.58+2.03+1 31.02
RPW-4
6.06+5.13+1+2.58+2.03+1
17.80
RPW-5
6.06+5.13+1+2.58+2.03+1
17.80
RPW-2
2.29+5.13+1+2.58+2.03+1
14.03
RPW-3
2.29+5.13+1+2.58+2.03+1
14.03
RPW-6
5.13+1+2.58+2.03+1
11.74
RPW-7
1+2.58+2.03+1
6.61
RPW-8
2.58+2.03+1
5.61
RPW-9
2.03+1
3.03
RPW-10 1
1.00
10
Urutkan elemen kerja dengan nilai RPW dari yang terbesar hingga terkecil:
Tabel 7.3 Nilai RPW tiap elemen (lanjutan)
Elemen Kerja
RPW
Tek
Predecessor
20.38
2.58
17.80
6.06
17.80
6.06
14.03
2.29
14.03
2.29
11.74
5.13
2,3,4,5
6.61
1.00
5.61
2.58
3.03
2.03
10
1.00
1.00
Total
112.03
31.02
=
Cycle Time (Tc) =
= . /
( )
=
=
(.
)
= ,
.
w = min integer
= 6 workstation
Elemen
kerja
Tek
Waktu stasiun
Waktu Siklus
Efisiensi
stasiun kerja
Idle time
4.87
6.06
80%
1.19
2.58
2.29
2.29
2.29
6.06
38%
3.77
6.06
6.06
6.06
100%
6.06
6.06
6.06
100%
5.13
5.13
6.06
85%
0.93
6.06
17%
5.06
2.58
2.03
5.61
6.06
93%
0.45
10
Line efficiency
: 73.13%
Balance delay
: 26.87%
Smoothest Index
: 6.503845017
Workstation Efficiency Idle Time
1
80%
1.19
2
38%
3.77
3
100%
0
4
100%
0
5
85%
0.93
6
17%
5.06
7
93%
0.45
WS 1
1,2
WS
2
3
WS
3
4
WS 4
5
WS 5
6
WS 6
7
WS
7
8,9,1
0
Kolom
Tek
Total Waktu
Per Kolom
Predecessor
2.58
2.58
2.29
2.29
II
6.06
1
16.7
6.06
1
1
1
III
5.13
5.13
2,3,4,5
IV
2.58
2.58
VI
2.03
2.03
10
VII
31.02
31.02
Total
=
Cycle Time (Tc)
= . /
( )
=
=
(.
)
= ,
.
w = min integer
..
= 6 workstation
didapat
jumlah
stasiun
kerja
teoretis,
maka
dapat
dilakukan
Elemen kerja
Tek
Waktu
stasiun
Waktu
Siklus
Efisiensi
stasiun kerja
Idle time
2.58
2.58
6.06
43%
3.48
2.29
2.29
4.58
6.06
76%
1.48
6.06
6.06
6.06
100%
6.06
6.06
6.06
100%
5.13
5.13
6.06
85%
0.93
6.06
17%
5.06
2.58
2.03
5.61
6.06
93%
0.45
10
Efficiency line
: 73.13%
Balance delay
: 26.87%
Smoothest Index
: 6.400921809
Workstation Efficiency
1
43%
2
76%
3
100%
4
100%
5
85%
6
17%
7
93%
WS 1
1
WS
2
2,3
WS
3
4
WS 4
5
Idle Time
3.48
1.48
0
0
0.93
5.06
0.45
WS 5
6
WS 6
7
WS
7
8,9,1
0
=
Cycle Time (Tc)
= . /
( )
=
=
(.
)
= ,
.
w = min integer
..
= 6 workstation
Tek
Predecessor
6.06
6.06
5.13
2,3,4,5
2.58
2.58
2.29
2.29
2.03
10
Total
31.02
Elemen kerja
Tek
Waktu stasiun
Waktu Siklus
Efisiensi
stasiun
kerja
Idle time
2.58
2.58
6.06
43%
3.48
6.06
6.06
6.06
100%
6.06
6.06
6.06
100%
2.29
2.29
4.58
6.06
76%
1.48
5.13
5.13
6.06
85%
0.93
6.06
17%
5.06
2.58
2.03
5.61
6.06
93%
0.45
10
Efficiency line
: 73.13 %
Balance delay
: 13.04 %
Smoothest Index
: 6.400921809
WS 1
1
WS
2
4
WS
3
5
WS 4
2,3
WS 5
6
WS 6
7
WS
7
8,9,1
0
V. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Praktikan melakukan tes awal selama 20 menit.
2. Asisten menjelaskan mengenai materi line balancing.
3. Praktikan belajar membuat precedence diagram sesuai lintasan produksi menggunakan
software Microsoft Visio, mengisi
setiap
tabel
dan
rumus
line
balancing
dan
balance
delay dengan
membandingkan
keempat
metode
yang telah
VI. REFERENSI
Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia
Bedworth, David D. 1978. Integrated Production and Control System. United States of
America: Jhon Willey & Sams.
Ginting, Rosnani Ir. 2007. Sistem Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Groover, Michael. 2001. Computer Integrated Manufacturing & Automation. USA:
McGraw-Hill.
Laboratory, Sispromasi. 2013. Modul Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
Bandung.