dan 2 adalah
v=
dan v~
1/
F
. Dengan persen diff berdasarkan teori dan praktiku <2% sehingga
Kata kunci: cepat rambat gelombang, gaya tegangan, jumlah gelombang, panjang
gelombang, rapat massa.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana prinsip kerja percobaan gelombang tali?
2. Bagaimana hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali?
3. Bagaimana hubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali?
4. Bagaimana persamaan cepat rambat gelombang tali?
TUJUAN
1. Memahami prinsip kerja percobaan gelombang tali.
2. Memahami hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali.
3. Memahami hubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali.
4. Memformulasikan persamaan cepat rambat gelombang tali.
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori Singkat
Bila gelombang mengenai suatu rintangan, atau datang pada ujung media
di mana gelombang tersebut berjalan, paling tidak sebagian gelombang akan
dipantulkan. Sebuah pulsa gelombang berjalan pada seutas tali akan dipantulkan,
jika ujung tali tetap maka gelombangnya kembali ke kanan ke sisi atas jika
ujungnya bebas. Bila ujungnya diikat pada penopang maka pulsa yang mencapai
ujung tetapnya akan mengerjakan gaya (ke atas) pada penopangnya (Giancoli,
2001: 389-390).
Pada gelombang mekanik seperti gelombang pada tali atau gelombang
bunyi diudara, energi dan momentum dipindahkan melalui gangguan dalam
medium. Tali biola dipetik atau digesek, dan gangguan terhadap tali dijalarkan
sepanjang tali. Pada saat yang bersamaan, tali yang bergetar menghasilkan sedikit
perubahan pada tekanan udara disekitarnya, dan perubahan tekanan ini dijalarkan
sebagai gelombang bunyi melalui udara. Pada kedua peristiwa diatas gangguan
dijalarkan karena sifat-sifat elastik medium. Meskipun ragam fenomena
gelombang yang dapat diamati di alam luar biasa banyaknya, banyak ciri yang
sama pada semua jenis gelombang, dan ciri-ciri lainnya sama-sama dimiliki oleh
sejumlah besar fenomena gelombang (Tipler, 1991: 471-172).
Jika menggetarkan tali secara kontinu, akan ada gelombang berjalan dalam
kedua arah, dan gelombang berjalan sepanjang tali akan berinterferensi dengan
gelombang pantul yang dating kembali. Tetapi jika Anda menggetarkan tali pada
frekuensi yang tepat, kedua gelombang berjalan akan berinterferensi sedemikian
rupa sehingga akan dihasilkan gelombang tegak dengan amplitudo yang besar.
Tali secara sederhana berosilasi naik dan turun dengan pola yang tetap. Titik
interferensi destruktif, di mana tali dipertahankan tenang, disebut simpul; titik
interferensi konstruktif, di mana tali berosilasi dengan amplitudo maksimum,
disebut perut. Simpul dan perut dipertahankan dalam posisi yang tetapm untuk
frekuensi tertentu. Gelombang tegak adalah hasil interferensi dua gelombang
berjalan dalam arah yang berlawanan (Giancoli, 2001: 393).
Seutas tali dengan salah satu ujungnya diikat pada suatu penggetar
(vibrator) di A, sedangkan pada ujung yang lain dipentalkan pada sebuah katrol
dan diberi beban yang bermassa M. Besar tegangan tali adalah besar gaya berat
dari massa beban yang digantungkan. Jika vibrator digetarkan listrik dengan
frekuensi f, maka energi gelombang melalui akan bergerak dari A ke B, energi
gelombang ini menyebabkan tali menjadi bergelombang. Pantulan gelombang
oleh simpul di B menyebabkan adanya gelombang yang arahnya berlawanan
dengan gelombang datang dari sumber (titik A). Perpaduan (interferensi)
gelombang datang dan gelombang pantul ini menghasilkan gelombang stasioner
(Herman, 2015: 51).
Menurut Herman (2015: 52), satu gelombang yang terbentuk jika terdapat
tiga simpul atau dua perut. Jika frekuensi penggetar dapat diketahui dan panjang
gelombang dapat dihitung maka cepat rambat gelombang pada tali dapat
ditentukan. Selain itu,cepat rambat gelombang pada tali dapat ditentukan dengan
persamaan:
v=
v=
dengan:
v = laju rambat gelombang tali (m/s)
F = gaya tegangan tali (N)
= rapat massa tali (kg/m)
= panjang gelombang (m)
f = frekuensi getar vibrator (Hz)
Menurut Young (2001: 35), kita dapat menurukan fungsi gelombang untuk
gelombang berdiri dengan menambahkan fungsi gelombang y1(x,t) dan y2(x,t)
untuk dua gelombang dengan amplitudo yang sama,periode yang sama,dan
panjang gelombang yang sama yang berjalan dalam arah yang berlawanan. Disini
y1(x,t) menyatakan gelombang masuk yang berjalan kekiri sepanjang sumbu x
positif yang tiba dititik x=0 dan direfleksikan y2(x,t) menyatakan gelombang yang
direfleksikan dari ujung tetap dawai akan dibalikkan,sehingga kita memberikan
tanda negarif untuk salah satu gelombang itu:
y1(x,t) = A sin(t + kx)
(berjalan ke kiri)
(berjalan ke kanan)
radian. Di x = 0 gerak dari gelombang masuk adalah A sin t,yang dapat juga
dituliskan sebagai A sin (t + ). Fungsi gelombang ntuk gelombang berdiri iu
adalah jumlah dari fungsi-fungsi gelombang individu tersebut:
t+ kx
()sin (tkx )
y(x,t) = y1(x,t) + y2(x,t) = A
sin
Menggunakan identitas sinus dari jumlah dan selisih dua sudut: sin (a b) = sin a
cos b cos a sin b. dengan menggunakan ini dan dengan menggabungkan sukusuku, kita mendapat fungsi gelombang untuk gelombang berdiri itu:
y(x,t) = y1(x,t) + y2(x,t) = (2A sin kx) cos t,
atau y(x,t) = (Asw sin kx) cos t
Amplitudo gelombang berdiri adalah Asw adalah dua kali amplitudo A dari yang
mana saja dari gelombang berjalan yang semula:
Asw = 2A
Alat dan Bahan
1. Alat
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Vibrator (penggetar)
Variabel Power Supply
Neraca Ohauss 310 gram
Mistar
Kabel penghubung
Katrol
= 1 buah
= 1 buah
= 1 buah
= 1 buah
= 2 buah
= 1 buah
g. Meteran gulung
= 1 buah
2. Bahan
a. Beban gantung
= 5 buah
b. Tali/benang
= 3 buah
Identifikasi Variabel
Kegiatan 1: Menyelidiki hubungan kecepatan gelombang dengan tegangan tali
1. Variabel manipulasi
Massa beban (m)
2. Variabel respon
a. Panjang tali akhir (l)
b. Jumlah gelombang (n)
3. Variabel kontrol
a. Massa tali (m)
b. Frekuensi getaran (f)
c. Panjang tali awal (l)
Kegiatan 2: Menyelidiki Hubungan
Hubungan
b. Frekuensi getaran (Hz) adalah jumlah gelombang yang terbentuk tiap satu
sekon yang telah ditentukan dari PLN yaitu 50 Hz dengan satuan hertz
(Hz).
c. Panjang tali awal (l) adalah panjang tali yang diukur sebelumnya dengan
menggunakan mistar dari ujung tali satu ke ujung tali yang lainnya yang
ditentukan 100 cm dengan satuan centimeter (cm)
Prosedur Kerja
Kegiatan 1: Hubungan antara kecepatan rambat gelombang dengan gaya
tegangan.
1. Menimbang massa beban yang digunakan sebanyak lima macam dengan alat
ukur neraca Ohauss 310 gram.
2. Mengambil sepotong benang atau tali lalu diikatkan salah satu ujungnya pada
vibrator lalu dipentalkan pada katrol dan diberi beban sebesar M1
panjang
tali
sambil
menggeser-geser vibrator
sehingga
gelombang
stasioner.
5. Mengukur panjang tali dari vibrator sampai katrol pada saat terbentuk
gelombang stasioner.
6. Menentukan jumlah simpul kemudian hitung panjang gelombang.
7. Mengulangi kegiatan a sampai e sebanyak 5 kali dengan massa beban yang
berbeda.
Hubungan
tiga
macam
tali/benang
=
SN =
0,1
10
gram
= 0,01 gram
NST =
x
1
cm=
0,1 cm
10
= 0,05 cm
Jumlah gelombang
{34,820,01}
{60,000,05}
{40,000,01}
{64,600,05}
{47,010,01}
{68,700,05}
{55,030,01}
{79,000,05}
{59,310,01}
{88,500,05}
= |47,010,01| gram
Frekuensi getar
= 50 Hz
Jenis tali
Jumlah gelombang
{89,400,05}
1,5
II
{79,700,05}
III
{69,700,05}
ANALISIS DATA
Analisis data
0,60 m
2
=0,3000 m
v=0,300050
v=15,000 m/s
b. Untuk m 2 =|40,000,01| gram
=
0,6460m
2
=0,323 m
v= 0,32350
v=16,150 m/s
c. Untuk m 3 =|47,010,01| gram
=
0,6870 m
2
=0,3435 m
v=0,3435 50
v=17,175 m/s
d. Untuk m 4 =|55,030,01| gram
0,79 m
2
=0,395 m
v=0,39550
v=19,750 m/s
e. Untuk m 5 =|59,310,01| gram
=
0,8850
2
=0,4425 m
v=0,442550
v=22,125 m/s
2. Tegangan tali ( F=m. g )
a. Untuk m 1 =|34,820,01| gram
F=m.g
F=0,0348210
F=0,3482 kg m /s 2
b. Untuk m 2 =|40,000,01| gram
F=m.g
F=0,0410
F=0,4000 kg m /s 2
c. Untuk m 3 =|47,010,01| gram
F=m.g
F=0,0470110
F=0,4701 kg m /s
F=0,0550310
F=0,5503 kg m /s
F=0,5931 kg m /s
v ( m/ s)
F( N )
15,000
0,3482
16,150
0,4000
17,175
0,4701
19,750
0,5503
22,125
0,5931
0.7
0.6
0.5
0.4
F (N) 0.3
0.2
0.1
0
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
V (m/s)
F atau v 2= F.
1,5=0,8940 m
=
0,8940 m
1,5
=0,596 m
v = .f
v =0,59650
v =29,800 m/s
b. Untuk tali II |79,700,05|cm
=
2=0,7970 m
=
0,7970 m
2
=0,3985 m
v = .f
v =0,398550
v =19,925 m/s
v = . f ,
2=0,6970 m
0,6970m
2
=0,3485 m
v = .f
v =0,348550
v =17,425 m
m
l , dimana panjang tali sebesar 1m
= 0,00054 kg /m
= 0,00114 kg /m
= 0,00156 kg /m
v ( m/s )
( kg /m )
29,800
0,54 103
19,925
1,14 103
17,425
1,56 103
0
0
(kg/m)
f(x) = - 0x + 0
R = 0.95
0
0
0
16
18
20
22
24
26
28
30
32
v (m/s)
atau
v 2=
1
.
F dan v
v=
F dan v=
1
. Jika digabungkan diperoleh rumus.
v=
F
4. Kecepatan rambat gelombang tali menggunakan persamaan v =
a. Untuk tali I, |89,40 0,05|cm
F = m.g
F = 0,04701 kg 10 m/s2
F = 0,4701 N
F
v=
0,4701
0,00054
0,4701 kgm/ s 2
0,00054 kg
v=
v=
v=29,5051 m/s
v=
0,4701
0,00114
0,4701 kgm/ s 2
v=
0,00114 kg
v=20,3068 m/s
v=
0,4701
0,00156
v=
0,4701 kgm/ s 2
0,00054 kg
v=17,3593 m/s
v=
dimana ( F=m. g ,
v = . f
dan kecepatan
F
gelombang v =
No
v= . f
29,800 m/s
29,5051 m/s
19,925 m/s
20,3068 m/s
17,425 m/s
17,3593 m/s
|praktikum-teori
|100%
teori
% perbedaan=
Kecepatan data I:
v=
% perbedaan=
PEMBAHASAN
Kegiatan 1: Hubungan antara kecepatan rambat gelombang dengan gaya
tegangan.
Pada kegiatan ini, hal yang pertama dilakukan adalah menghitung
kecepatan rambat gelombang dengan menggunakan rumus
v = . f . Panjang
gelombang diperoleh dari data panjang tali dibagi dengan jumlah gelombang dan
data frekuensi tiap penambahan massa beban. Untuk beban pertama, diperoleh
kecepatan 15,000 m/s, beban kedua 16,150 m/s, beban ketiga 17,175 m/s, beban
keempat 19,750 m/s, beban kelima 22,125 m/s.
Sedangkan gaya tegangan tali diperoleh dengan rumus F=m.g dimana nilai
m adalah massa beban yang telah diukur dengan neraca Ohauss 310 gram dan g
merupakan percepatan gravitasi yaitu 10,00 m/s2. Untuk beban pertama diperoleh
tegangan tali yaitu 0,3482 N, beban kedua 0,4000 N, beban ketiga 0,4701 N,
beban keempat 0,5503, dan beban kelima 0,5931 N. Nilai kecepatan rambat
gelombang dan gaya tegangan tali ini dibuatkan grafik dimana v di sumbu x dan F
di sumbu y untuk memperoleh hubungan antara kecepatan rambat gelombang tali
dengan gaya tegangan tali. Dari grafik diperoleh persamaan garis singgung yaitu y
= 0.034x - 0.149. Hasil tersebut dapat dituliskan bahwa y sebagai F dan x 2 sebagai
F atau v 2= F. Dengan
kata lain, kecepatan rambat gelombang tali berbanding lurus dengan akar gaya
tegangan tali atau kuadrat kecepatan rambat gelombang berbanding lurus dengan
gaya tengangan tali.
Kegiatan 2: Menyelidiki
Hubungan
data panjang tali dibagi dengan jumlah gelombang dan data frekuensi dengan
jenis tali yang berbeda. Untuk jenis tali I, diperoleh kecepatan 29,800 m/s, jenis
tali II 19,925 m/s, dan jenis tali III 17,425 m/s.
Jenis tali diurutkan dari tali yang terkecil ke tali yang terbesar dengan
terlebih dahulu menentukan massa jenisnya. Massa jenis atau rapat massa tali
diperoleh dengan pengukuran panjang tali dan massa tali untuk masing-masing
m
l . Tali I mempunyai rapat massa
tali 0,00054 kg/m, tali II 0,00114 kg/m, dan tali III 0,00156 kg/m. Nilai kecepatan
rambat gelombang dan rapat massa tali ini dibuatkan grafik dimana v di sumbu x
dan di sumbu y untuk memperoleh hubungan antara kecepatan rambat
gelombang tali dengan gaya tegangan tali. Berdasarkan grafik hubungan antara
kecepatan gelombang dan rapat massa tali diperoleh persamaan garis singgung y
=-8E-05x + 0.002, sehingga dari hasil itu dapat dituliskan bahwa y sebagai
dan x2 sebagai v. Dari persamaan tersebut sehingga dapat diperoleh bahwa antara
atau
v=
1
.
yaitu
v=
menggunakan
data gaya tegangan tali dengan rapat massa tali. Untuk gaya tegangan tali karena
massa bebannya sama untuk jenis tali yang berbeda diperoleh 0,04701 N. Nilai F
ini subtitusikan ke persamaan cepat rambat gelombang menggunakan rumus
v=
F
. Sehingga untuk jenis tali I diperoleh cepat rambat gelombang 29,5051
m/s, jenis tali II 20,3068 m/s, dan tali III diperoleh 17,3593 m/s.
Nilai cepat rambat gelombang tali dari kedua rumus tersebut kemudian
dibandingkan. Jika hasilnya sama maka menunjukkan hasil praktikum yang baik.
Karena rumus tersebut sesuai dengan teori maka hasilnya pun harus sama. Untuk
itu
ditentukan
persen
diff
antara
|praktikum-teori
|100%
teori
% perbedaan=
kedua
hasilnya
dengan
rumus
perbedaan yaitu 0,99%, jenis tali II yaitu 1,89 %, dan jenis tali III 0,37%. Hasil
tersebut sangat mendekati. Dengan nilai persen perbedaan yang kecil yaitu <2%
berarti cepat rambat berdasarkan teori sama dengan praktikum sehingga
praktikum kami berhasil.
SIMPULAN DAN DISKUSI
A. Simpulan
Simpulan berdasarkan rumusan masalah yang diajukan adalah,
besar maka akar gaya tegangan talinya juga besar begitu pula
sebaliknya.
3. Hubungan cepat rambat gelombang tali dengan rapat massa persatuan
panjang tali yaitu cepat rambat gelombang berbanding terbalik dengan
1
. Semakin kecil cepat
setelah
B. Diskusi
Diskusi yang kami lakukan berupa saran untuk asisten, dosen, dan
laboratorium ,
1. Saran bagi asisten
Kepada asisten kami menyarankan agar lebih memperhatikan keadaan
praktikan. Asisten hendaknya tidak meninggalkan praktikan saat
melakukan praktikum agar segala pengarahan mengenai praktikum dapat
diperoleh dengan jelas oleh praktikan.
2. Saran bagi dosen
Kepada dosen hendaknya membimbing lebih baik kepada para asisten
akan bagaimana cara membimbing praktikannya dalam melakukan suatu
praktikum sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
3. Saran bagi laboratorium
Kepada laboratorium maupun petugas yang menyediakan alat dan bahan
dalam praktikum hendaknya mengawasi dan memperhatikan alat-alat
ukur atau kelengkapan yang ada di dalam laboratorium karena masih
banyak dari alat tersebut yang sudah rusak yaitu memiliki kesalahan
bersistem bahkan tak dapat/layak untuk digunakan lagi.
DAFTAR RUJUKAN
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 2 Edisi 5. Jakarta: Erlangga
Herman dan asisten LFD. 2015. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Makassar:
Unit Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Makassar.
Tipler. Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Tehnik Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Young, Hugh D. Dan Freedman, Riber A. 2001. Fisika Universitas Edisi
Kesepuluh Jilid 2. Jakarta: Erlangga.