Anda di halaman 1dari 23

GELOMBANG STASIONER

Wahdini Ramli, Fatimah H. M. Adam, Rahmatiah


Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Makassar
Abstrak
Telah dilakukan eksperimen Gelombang Stasioner dengan tujuan memahami prinsip
kerja percobaan gelombang tali, hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali, dan hubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat gelombang pada tali. Alat dan
bahan yang digunakan adalah vibrator, power supply, neraca Ohauss 310 g, mistar, kabel, katrol,
dan beban gantung. Prosedur kerja pada kegiatan pertama yaitu menentukan hubungan kecepatan
gelombang dan tegangan dengan penmbahan beban gantung sedangkan kegiatan kedua
menentukan hubungan kecepatan gelombang dan rapat massa tali dengan jenis tali berbeda. Hasil
pengamatan pada kegiatan pertama, diperoleh cepat rambat gelombang berbanding lurus dengan
akar gaya tegangan. Pada kegiatan kedua, cepat rambat gelombang berbanding terbalik dengan
akar rapat massa. Dari keseluruhan diperoleh kesimpulan prinsip percobaan yaitu dengan jenis tali
dengan massa beban tertentu yang diberikan getaran dari vibrator akan menimbulkan gelombang
stsioner dengan jumlah dan panjang gelombang yang berbeda. Hubungan dari kegiatan 1 dan 2
diperoleh v~

dan 2 adalah

v=

dan v~

1/

. Persamaan cepat rambat gelombang tali dari kegiatan 1

F
. Dengan persen diff berdasarkan teori dan praktiku <2% sehingga

praktikum ini berhasil.

Kata kunci: cepat rambat gelombang, gaya tegangan, jumlah gelombang, panjang
gelombang, rapat massa.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana prinsip kerja percobaan gelombang tali?
2. Bagaimana hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali?
3. Bagaimana hubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali?
4. Bagaimana persamaan cepat rambat gelombang tali?
TUJUAN
1. Memahami prinsip kerja percobaan gelombang tali.
2. Memahami hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali.

3. Memahami hubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali.
4. Memformulasikan persamaan cepat rambat gelombang tali.
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori Singkat
Bila gelombang mengenai suatu rintangan, atau datang pada ujung media
di mana gelombang tersebut berjalan, paling tidak sebagian gelombang akan
dipantulkan. Sebuah pulsa gelombang berjalan pada seutas tali akan dipantulkan,
jika ujung tali tetap maka gelombangnya kembali ke kanan ke sisi atas jika
ujungnya bebas. Bila ujungnya diikat pada penopang maka pulsa yang mencapai
ujung tetapnya akan mengerjakan gaya (ke atas) pada penopangnya (Giancoli,
2001: 389-390).
Pada gelombang mekanik seperti gelombang pada tali atau gelombang
bunyi diudara, energi dan momentum dipindahkan melalui gangguan dalam
medium. Tali biola dipetik atau digesek, dan gangguan terhadap tali dijalarkan
sepanjang tali. Pada saat yang bersamaan, tali yang bergetar menghasilkan sedikit
perubahan pada tekanan udara disekitarnya, dan perubahan tekanan ini dijalarkan
sebagai gelombang bunyi melalui udara. Pada kedua peristiwa diatas gangguan
dijalarkan karena sifat-sifat elastik medium. Meskipun ragam fenomena
gelombang yang dapat diamati di alam luar biasa banyaknya, banyak ciri yang
sama pada semua jenis gelombang, dan ciri-ciri lainnya sama-sama dimiliki oleh
sejumlah besar fenomena gelombang (Tipler, 1991: 471-172).
Jika menggetarkan tali secara kontinu, akan ada gelombang berjalan dalam
kedua arah, dan gelombang berjalan sepanjang tali akan berinterferensi dengan
gelombang pantul yang dating kembali. Tetapi jika Anda menggetarkan tali pada
frekuensi yang tepat, kedua gelombang berjalan akan berinterferensi sedemikian
rupa sehingga akan dihasilkan gelombang tegak dengan amplitudo yang besar.
Tali secara sederhana berosilasi naik dan turun dengan pola yang tetap. Titik
interferensi destruktif, di mana tali dipertahankan tenang, disebut simpul; titik
interferensi konstruktif, di mana tali berosilasi dengan amplitudo maksimum,

disebut perut. Simpul dan perut dipertahankan dalam posisi yang tetapm untuk
frekuensi tertentu. Gelombang tegak adalah hasil interferensi dua gelombang
berjalan dalam arah yang berlawanan (Giancoli, 2001: 393).
Seutas tali dengan salah satu ujungnya diikat pada suatu penggetar
(vibrator) di A, sedangkan pada ujung yang lain dipentalkan pada sebuah katrol
dan diberi beban yang bermassa M. Besar tegangan tali adalah besar gaya berat
dari massa beban yang digantungkan. Jika vibrator digetarkan listrik dengan
frekuensi f, maka energi gelombang melalui akan bergerak dari A ke B, energi
gelombang ini menyebabkan tali menjadi bergelombang. Pantulan gelombang
oleh simpul di B menyebabkan adanya gelombang yang arahnya berlawanan
dengan gelombang datang dari sumber (titik A). Perpaduan (interferensi)
gelombang datang dan gelombang pantul ini menghasilkan gelombang stasioner
(Herman, 2015: 51).
Menurut Herman (2015: 52), satu gelombang yang terbentuk jika terdapat
tiga simpul atau dua perut. Jika frekuensi penggetar dapat diketahui dan panjang
gelombang dapat dihitung maka cepat rambat gelombang pada tali dapat
ditentukan. Selain itu,cepat rambat gelombang pada tali dapat ditentukan dengan
persamaan:
v=
v=

dengan:
v = laju rambat gelombang tali (m/s)
F = gaya tegangan tali (N)
= rapat massa tali (kg/m)
= panjang gelombang (m)
f = frekuensi getar vibrator (Hz)
Menurut Young (2001: 35), kita dapat menurukan fungsi gelombang untuk
gelombang berdiri dengan menambahkan fungsi gelombang y1(x,t) dan y2(x,t)
untuk dua gelombang dengan amplitudo yang sama,periode yang sama,dan

panjang gelombang yang sama yang berjalan dalam arah yang berlawanan. Disini
y1(x,t) menyatakan gelombang masuk yang berjalan kekiri sepanjang sumbu x
positif yang tiba dititik x=0 dan direfleksikan y2(x,t) menyatakan gelombang yang
direfleksikan dari ujung tetap dawai akan dibalikkan,sehingga kita memberikan
tanda negarif untuk salah satu gelombang itu:
y1(x,t) = A sin(t + kx)

(berjalan ke kiri)

y2(x,t) = -A sin( t - kx)

(berjalan ke kanan)

Perubahan tanda bersesuaian dengan perubahan fasa sebesar 1800 atau

radian. Di x = 0 gerak dari gelombang masuk adalah A sin t,yang dapat juga
dituliskan sebagai A sin (t + ). Fungsi gelombang ntuk gelombang berdiri iu
adalah jumlah dari fungsi-fungsi gelombang individu tersebut:
t+ kx
()sin (tkx )
y(x,t) = y1(x,t) + y2(x,t) = A
sin

Menggunakan identitas sinus dari jumlah dan selisih dua sudut: sin (a b) = sin a
cos b cos a sin b. dengan menggunakan ini dan dengan menggabungkan sukusuku, kita mendapat fungsi gelombang untuk gelombang berdiri itu:
y(x,t) = y1(x,t) + y2(x,t) = (2A sin kx) cos t,
atau y(x,t) = (Asw sin kx) cos t
Amplitudo gelombang berdiri adalah Asw adalah dua kali amplitudo A dari yang
mana saja dari gelombang berjalan yang semula:
Asw = 2A
Alat dan Bahan
1. Alat
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Vibrator (penggetar)
Variabel Power Supply
Neraca Ohauss 310 gram
Mistar
Kabel penghubung
Katrol

= 1 buah
= 1 buah
= 1 buah
= 1 buah
= 2 buah
= 1 buah

g. Meteran gulung

= 1 buah

2. Bahan
a. Beban gantung

= 5 buah

b. Tali/benang

= 3 buah

Identifikasi Variabel
Kegiatan 1: Menyelidiki hubungan kecepatan gelombang dengan tegangan tali
1. Variabel manipulasi
Massa beban (m)
2. Variabel respon
a. Panjang tali akhir (l)
b. Jumlah gelombang (n)
3. Variabel kontrol
a. Massa tali (m)
b. Frekuensi getaran (f)
c. Panjang tali awal (l)
Kegiatan 2: Menyelidiki Hubungan

Antara Kecepatan Rambat Gelombang

Dengan Massa Persatuan Panjang Tali.


1. Variabel manipulasi
Massa tali (m)
2. Variabel respon
a. Panjang tali akhir (l)
b. Jumlah gelombang (n)
3. Variabel kontrol
a. Massa beban (m)
b. Frekuensi getaran (f)
c. Panjang tali awal (l)
Definisi Operasional Variabel
Kegiatan 1: Menyelidiki hubungan kecepatan gelombang dengan tegangan tali
1. Variabel manipulasi
Massa beban (m) adalah beban yang dikaitkan dengan ujung tali yang
dihubungkan oleh katrol yang diukur dengan menggunakan neraca Ohauss 310
gram dengan satuan gram (g).
2. Variabel respon
a. Panjang tali akhir (l) adalah panjang tali ketika sampai pada posisi dimana
gelombang stasionernya terlihat paling jelas yang diukur dengan

menggunakan meteran gulung dimulai pada pertengahan katrol hingga ke


vibrator dengan satuan centimeter (cm).
b. Jumlah gelombang (n) adalah jumlah gelombang stasioner yang terbentuk
akibat vibrator ketika catu daya dinyalakan yang dihitung dengan melihat
jumlah simpul dimana satu gelombang terdiri dari 3 simpul dan tidak
bersatuan.
3. Variabel kontrol
a. Massa tali (m) adalah ukuran materi dari tali yang diukur dengan
menggunakan neraca Ohauss 310 gram dengan satuan gram (g).
b. Frekuensi getaran (f) adalah jumlah gelombang yang terbentuk tiap satu
sekon yang telah ditentukan dari PLN yaitu 50 Hz dengan satuan hertz
(Hz).
c. Panjang tali awal (l) adalah panjang tali yang diukur sebelumnya dengan
menggunakan mistar dari ujung tali satu ke ujung tali yang lainnya yang
ditentukan 100 cm dengan satuan centimeter (cm)
Kegiatan 2: Menyelidiki

Hubungan

Antara Kecepatan Rambat Gelombang

Dengan Massa Persatuan Panjang Tali.


1. Variabel manipulasi
Massa tali (m) adalah ukuran materi dari 3 jenis tali yang diukur dengan
menggunakan neraca Ohauss 310 gram dengan satuan gram (g).
2. Variabel respon
a. Panjang tali (l) adalah panjang tali ketika sampai pada posisi dimana
gelombang stasionernya terlihat paling jelas yang diukur dengan
menggunakan meteran gulung dimulai pada pertengahan katrol hingga ke
vibrator dengan satuan centimeter (cm).
b. Jumlah gelombang (n) adalah jumlah gelombang stasioner yang terbentuk
akibat vibrator ketika catu daya dinyalakan yang dihitung dengan melihat
jumlah simpul dimana satu gelombang terdiri dari 3 simpul dan tidak
bersatuan.
3. Variabel kontrol
a. Massa beban (m) adalah beban yang dikaitkan dengan ujung tali yang
dihubungkan oleh katrol yang diukur dengan menggunakan neraca Ohauss
310 gram dengan satuan gram (g).

b. Frekuensi getaran (Hz) adalah jumlah gelombang yang terbentuk tiap satu
sekon yang telah ditentukan dari PLN yaitu 50 Hz dengan satuan hertz
(Hz).
c. Panjang tali awal (l) adalah panjang tali yang diukur sebelumnya dengan
menggunakan mistar dari ujung tali satu ke ujung tali yang lainnya yang
ditentukan 100 cm dengan satuan centimeter (cm)
Prosedur Kerja
Kegiatan 1: Hubungan antara kecepatan rambat gelombang dengan gaya
tegangan.
1. Menimbang massa beban yang digunakan sebanyak lima macam dengan alat
ukur neraca Ohauss 310 gram.
2. Mengambil sepotong benang atau tali lalu diikatkan salah satu ujungnya pada
vibrator lalu dipentalkan pada katrol dan diberi beban sebesar M1

3. Setelah menyusun berdasarkan gambar di atas, maka nyalakan Power Supply


sehingga vibrator bergetar.
4. Mengatur
terbentuk

panjang

tali

sambil

menggeser-geser vibrator

sehingga

gelombang

stasioner.
5. Mengukur panjang tali dari vibrator sampai katrol pada saat terbentuk
gelombang stasioner.
6. Menentukan jumlah simpul kemudian hitung panjang gelombang.
7. Mengulangi kegiatan a sampai e sebanyak 5 kali dengan massa beban yang
berbeda.

8. Mencatat seluruh hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang tersedia.


9. Menghitung kecepatan rambat gelombang setiap percobaan.
Kegiatan 2: Menyelidiki

Hubungan

Antara Kecepatan Rambat Gelombang

Dengan Massa Persatuan Panjang Tali.


1. Menyiapkan

tiga

macam

tali/benang

yang berbeda besarnya.

2. Mengambil sebuah tali/benang, ukur panjangnya lalu timbang.


3. Melakukan kegiatan a untuk jenis benang lain
4. Menghitung massa tiap persatuan panjang tali.
5. Mengambil sepotong tali/benang pertama, ikatkan salah satu ujungnya
pada vibrator, sedang ujung yang lain dipentalkan pada katrol dan
diberikan beban M.
6. Menyalakan Power Supply sehingga vibrator bergetar kemudian atur
panjang tali sehingga terbentuk gelombang.
7. Mengukur panjang tali dari vibrator sampai katrol pada saat terbentuk
gelombang stasioner.
8. Mencatat banyaknya simpul yang terjadi.
9. Mengulangi kegiatan d sampai h untuk jenis tali yang lain dengan
massa beban tetap.
10. Mencatat semua hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
11. Menghitung cepat rambat gelombang tali pada setiap percobaan.

HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA


Hasil Pengamatan
Kegiatan 1: Hubungan tegangan tali dengan kecepatan gelombang
NST Neraca Ohauss
1
SP = 10 gram
= 0,1 gram
NST mistar

=
SN =

0,1
10

gram

= 0,01 gram

NST =
x

1
cm=
0,1 cm
10
= 0,05 cm

Frekuensi getar (f) = 50 Hz


Tabel 1. Hubungan tegangan tali dengan kecepatan gelombang
No

Massa beban (g)

Panjang tali (cm)

Jumlah gelombang

{34,820,01}

{60,000,05}

{40,000,01}

{64,600,05}

{47,010,01}

{68,700,05}

{55,030,01}

{79,000,05}

{59,310,01}

{88,500,05}

Kegiatan 2: Hubungan antara rapat massa tali dengan kecepatan rambat


gelombang tali
Rapat massa tali 1 = 0,0054 g/cm
Rapat massa tali 2 = 0,0114 g/cm
Rapat massa tali 3 = 0,0156 g/cm
Massa beban

= |47,010,01| gram

Frekuensi getar

= 50 Hz

Tabel 2. Hubungan tegangan tali dengan kecepatan gelombang


No

Jenis tali

Panjang tali (cm)

Jumlah gelombang

{89,400,05}

1,5

II

{79,700,05}

III

{69,700,05}

ANALISIS DATA
Analisis data

Kegiatan 1: Hubungan antara kecepatan rambat gelombang dengan gaya


tegangan.
1. Kecepatan rambat gelombang v = . f
a. Untuk m 1 =|34,820,01| gram
=

panjang tali (m)


jumlah gelombang

0,60 m
2

=0,3000 m
v=0,300050

v=15,000 m/s
b. Untuk m 2 =|40,000,01| gram
=

panjang tali (m)


jumlah gelombang

0,6460m
2

=0,323 m
v= 0,32350

v=16,150 m/s
c. Untuk m 3 =|47,010,01| gram
=

panjang tali (m)


jumlah gelombang

0,6870 m
2

=0,3435 m
v=0,3435 50

v=17,175 m/s
d. Untuk m 4 =|55,030,01| gram

panjang tali (m)


jumlah gelombang

0,79 m
2

=0,395 m
v=0,39550

v=19,750 m/s
e. Untuk m 5 =|59,310,01| gram
=

panjang tali (m)


jumlah gelombang

0,8850
2

=0,4425 m
v=0,442550

v=22,125 m/s
2. Tegangan tali ( F=m. g )
a. Untuk m 1 =|34,820,01| gram
F=m.g

F=0,0348210
F=0,3482 kg m /s 2
b. Untuk m 2 =|40,000,01| gram
F=m.g
F=0,0410

F=0,4000 kg m /s 2
c. Untuk m 3 =|47,010,01| gram
F=m.g

F=0,0470110
F=0,4701 kg m /s

d. Untuk m 4 =|55,030,01| gram


F=m.g

F=0,0550310
F=0,5503 kg m /s

e. Untuk m 5 =|59,310,01| gram


F=m.g
F=0,0593110

F=0,5931 kg m /s

Tabel 1. Hubungan antara kecepatan gelombang dan tegangan


No

v ( m/ s)

F( N )

15,000

0,3482

16,150

0,4000

17,175

0,4701

19,750

0,5503

22,125

0,5931

0.7
0.6

f(x) = 0.03x - 0.15


R = 0.95

0.5
0.4
F (N) 0.3
0.2
0.1
0
14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

V (m/s)

Grafik 1.. Hubungan antara kecepatan gelombang dan tegangan


Berdasarkan grafik hubungan antara kecepatan gelombang dan
tegangan dimana diperoleh dari grafik y = 0.034x - 0.149, sehingga dari hasil

itu dapat dituliskan bahwa y sebagai F dan x2 sebagai v. Dari persamaan


tersebut sehingga dapat diperoleh bahwa antara v

F atau v 2= F.

Kegiatan 2: Hubungan antara kecepatan rambat gelombang dengan rapat massa


tali.
1. Kecepatan rambat gelombang dengan menggunakan persamaan
dimana f = 50Hz.
a. Untuk tali I |89,400,05|cm
=

panjang tali (m)


jumlah gelombang

1,5=0,8940 m
=

0,8940 m
1,5

=0,596 m

v = .f
v =0,59650

v =29,800 m/s
b. Untuk tali II |79,700,05|cm
=

panjang tali (m)


jumlah gelombang

2=0,7970 m
=

0,7970 m
2

=0,3985 m

v = .f
v =0,398550

v =19,925 m/s

v = . f ,

c. Untuktali III |69,70 0,05|cm

panjang tali (m)


jumlah gelombang

2=0,6970 m

0,6970m
2

=0,3485 m
v = .f

v =0,348550
v =17,425 m

2. Massa persatuan panjang tali,

m
l , dimana panjang tali sebesar 1m

a. Untuk massa persatuan panjang tali I


0,54 10-3 kg
=
1m
=0,54 10-3 kg /m

= 0,00054 kg /m

b. Untuk massa persatuan panjang tali II


1,14 10 -3 kg
=
1m
=1,14 10-3 kg /m

= 0,00114 kg /m

c. Untuk massa persatuan panjang tali III


1,56 10 -3 kg
=
1m
=1,56 10-3 kg /m

= 0,00156 kg /m

Tabel 2.Hubungan antara kecepatan gelombang dan rapat massa


No

v ( m/s )

( kg /m )

29,800

0,54 103

19,925

1,14 103

17,425

1,56 103

0
0
(kg/m)

f(x) = - 0x + 0
R = 0.95

0
0
0
16

18

20

22

24

26

28

30

32

v (m/s)

Grafik 2. Hubungan antara kecepatan gelombang dan rapat massa tali


Berdasarkan grafik hubungan antara kecepatan gelombang dan rapat massa
dimana diperoleh dari grafik y = -8E-05x + 0.002, sehingga dari hasil itu dapat

dituliskan bahwa y sebagai

dan x2 sebagai v. Dari persamaan tersebut

sehingga dapat diperoleh bahwa antara v

atau

v 2=

1
.

3. Formulasi rumus kecepatan rambat gelombang tali


Dari kegiatan pertama diperoleh hubungan v

kedua diperoleh hubungan v

F dan v

v=

F dan v=

F sedangkan pada kegiatan

1
. Jika digabungkan diperoleh rumus.

v=

F
4. Kecepatan rambat gelombang tali menggunakan persamaan v =
a. Untuk tali I, |89,40 0,05|cm
F = m.g
F = 0,04701 kg 10 m/s2
F = 0,4701 N
F
v=

0,4701
0,00054

0,4701 kgm/ s 2
0,00054 kg

v=
v=

v=29,5051 m/s

b. Untuk tali II, |79,70 0,05| cm


F = m.g
F = 0,04701 kg 10 m/s2
F = 0,4701 N
F
v=

v=

0,4701
0,00114

0,4701 kgm/ s 2
v=
0,00114 kg
v=20,3068 m/s

c. Untuk tali I, |89,40 0,05|cm


F = m.g
F = 0,04701 kg 10 m/s2
F = 0,4701 N
F
v=

v=

0,4701
0,00156

v=

0,4701 kgm/ s 2
0,00054 kg

v=17,3593 m/s

Untuk melihat perbandingan hasil antara nilai kecepatan gelombang


v = . f

dan kecepatan gelombang

v=

dimana ( F=m. g ,

Maka dibuktikan dengan memasukkan nilai yang diperoleh kedalam


persamaan.

Tabel 3. Perbandingan nilai kecepatan gelombang

v = . f

dan kecepatan

F
gelombang v =

No

v= . f

29,800 m/s

29,5051 m/s

19,925 m/s

20,3068 m/s

17,425 m/s

17,3593 m/s

5. Persen diff oraktikum dengan teori

|praktikum-teori
|100%
teori

% perbedaan=

Kecepatan data I:

v=

% perbedaan=

( 29,800 - 29,5051 ) m/s


0,2949
100%=
100% = 0,99 %
29,6525
( 29,800 + 29,5051 ) m/s
2

Kecepatan data II:


( 19,925 - 20,3068 ) m/s
0,3818
% perbedaan=
100%=
100% = 1,89 %
20,1159
( 19,925 + 20,3068 ) m/s
2

Kecepatan data III:


( 17,425 - 17,3593 ) m/s
0,0657
% perbedaan=
100%=
100% = 0,37 %
17,3921
( 17,425 + 17,3593 ) m/s
2

PEMBAHASAN
Kegiatan 1: Hubungan antara kecepatan rambat gelombang dengan gaya
tegangan.
Pada kegiatan ini, hal yang pertama dilakukan adalah menghitung
kecepatan rambat gelombang dengan menggunakan rumus

v = . f . Panjang

gelombang diperoleh dari data panjang tali dibagi dengan jumlah gelombang dan
data frekuensi tiap penambahan massa beban. Untuk beban pertama, diperoleh
kecepatan 15,000 m/s, beban kedua 16,150 m/s, beban ketiga 17,175 m/s, beban
keempat 19,750 m/s, beban kelima 22,125 m/s.
Sedangkan gaya tegangan tali diperoleh dengan rumus F=m.g dimana nilai
m adalah massa beban yang telah diukur dengan neraca Ohauss 310 gram dan g
merupakan percepatan gravitasi yaitu 10,00 m/s2. Untuk beban pertama diperoleh
tegangan tali yaitu 0,3482 N, beban kedua 0,4000 N, beban ketiga 0,4701 N,
beban keempat 0,5503, dan beban kelima 0,5931 N. Nilai kecepatan rambat
gelombang dan gaya tegangan tali ini dibuatkan grafik dimana v di sumbu x dan F
di sumbu y untuk memperoleh hubungan antara kecepatan rambat gelombang tali
dengan gaya tegangan tali. Dari grafik diperoleh persamaan garis singgung yaitu y
= 0.034x - 0.149. Hasil tersebut dapat dituliskan bahwa y sebagai F dan x 2 sebagai

v. Dari persamaan tersebut diperoleh hubungan v

F atau v 2= F. Dengan

kata lain, kecepatan rambat gelombang tali berbanding lurus dengan akar gaya
tegangan tali atau kuadrat kecepatan rambat gelombang berbanding lurus dengan
gaya tengangan tali.
Kegiatan 2: Menyelidiki

Hubungan

Antara Kecepatan Rambat Gelombang

Dengan Massa Persatuan Panjang Tali.


Pada kegiatan ini, untuk menetukan hubungan antara kecepatan rambat
gelombang dengan massa tali dilakukan dengan menghitung kecepatan rambat
gelombang menggunakan rumus

v = . f . Panjang gelombang diperoleh dari

data panjang tali dibagi dengan jumlah gelombang dan data frekuensi dengan
jenis tali yang berbeda. Untuk jenis tali I, diperoleh kecepatan 29,800 m/s, jenis
tali II 19,925 m/s, dan jenis tali III 17,425 m/s.
Jenis tali diurutkan dari tali yang terkecil ke tali yang terbesar dengan
terlebih dahulu menentukan massa jenisnya. Massa jenis atau rapat massa tali
diperoleh dengan pengukuran panjang tali dan massa tali untuk masing-masing

tali. Analisisnya menggunakan rumus

m
l . Tali I mempunyai rapat massa

tali 0,00054 kg/m, tali II 0,00114 kg/m, dan tali III 0,00156 kg/m. Nilai kecepatan
rambat gelombang dan rapat massa tali ini dibuatkan grafik dimana v di sumbu x
dan di sumbu y untuk memperoleh hubungan antara kecepatan rambat
gelombang tali dengan gaya tegangan tali. Berdasarkan grafik hubungan antara
kecepatan gelombang dan rapat massa tali diperoleh persamaan garis singgung y

=-8E-05x + 0.002, sehingga dari hasil itu dapat dituliskan bahwa y sebagai

dan x2 sebagai v. Dari persamaan tersebut sehingga dapat diperoleh bahwa antara

atau

v=

1
.

Kecepatan rambat tali mempunyai 2 rumus. Rumus pertama sesuai teori


v = . f

yaitu

menggunakan data frekuensi dan panjang gelombang.

Sedangkan rumus kedua berdasarkan praktikum yaitu

v=

menggunakan

data gaya tegangan tali dengan rapat massa tali. Untuk gaya tegangan tali karena
massa bebannya sama untuk jenis tali yang berbeda diperoleh 0,04701 N. Nilai F
ini subtitusikan ke persamaan cepat rambat gelombang menggunakan rumus
v=

F
. Sehingga untuk jenis tali I diperoleh cepat rambat gelombang 29,5051

m/s, jenis tali II 20,3068 m/s, dan tali III diperoleh 17,3593 m/s.
Nilai cepat rambat gelombang tali dari kedua rumus tersebut kemudian
dibandingkan. Jika hasilnya sama maka menunjukkan hasil praktikum yang baik.
Karena rumus tersebut sesuai dengan teori maka hasilnya pun harus sama. Untuk
itu

ditentukan

persen

diff

antara

|praktikum-teori
|100%
teori

% perbedaan=

kedua

hasilnya

dengan

rumus

. Untuk jenis tali I diperoleh persen

perbedaan yaitu 0,99%, jenis tali II yaitu 1,89 %, dan jenis tali III 0,37%. Hasil
tersebut sangat mendekati. Dengan nilai persen perbedaan yang kecil yaitu <2%
berarti cepat rambat berdasarkan teori sama dengan praktikum sehingga
praktikum kami berhasil.
SIMPULAN DAN DISKUSI
A. Simpulan
Simpulan berdasarkan rumusan masalah yang diajukan adalah,

1. Prinsip kerja percobaan gelombang tali adalah prinsip percobaan yaitu


dengan jenis tali dengan massa beban tertentu yang diberikan getaran
dari vibrator akan menimbulkan gelombang stsioner dengan jumlah
dan panjang gelombang yang berbeda. Seutas tali dengan salah satu
ujungnya diikat pada suatu penggetar (vibrator) di A, sedangkan pada
ujung yang lain dipentalkan pada sebuah katrol dan diberi beban yang
bermassa M. Besar tegangan tali adalah besar gaya berat dari massa
beban yang digantungkan. Jika vibrator digetarkan listrik dengan
frekuensi f, maka energi gelombang melalui akan bergerak dari A ke
B, energi gelombang ini menyebabkan terbentuknya gelombang
stasioner
2. Hubungan antara cepat rambat gelombang tali dengan gaya tegangan
tali yaitu cepat rambat gelombang tali berbanding lurus dengan akar
gaya tegangan tali v

F . Jika cepat rambat gelombang talinya

besar maka akar gaya tegangan talinya juga besar begitu pula
sebaliknya.
3. Hubungan cepat rambat gelombang tali dengan rapat massa persatuan
panjang tali yaitu cepat rambat gelombang berbanding terbalik dengan

akar rapat massa persatuan panjang tali v

1
. Semakin kecil cepat

rambat gelombang maka akar massa persatuan panjang talinya


semakin besar dan begitu pula sebaliknya.
4. Dari kegiatan 1 dan 2 yaitu hubungan antara cepat rambat gelombang
tali dengan gaya tegangan tali v

F dan hubungan antara cepat

rambat gelombang tali dengan rapat massa tali v

digabungkan diperoleh persamaan v =

setelah

B. Diskusi
Diskusi yang kami lakukan berupa saran untuk asisten, dosen, dan
laboratorium ,
1. Saran bagi asisten
Kepada asisten kami menyarankan agar lebih memperhatikan keadaan
praktikan. Asisten hendaknya tidak meninggalkan praktikan saat
melakukan praktikum agar segala pengarahan mengenai praktikum dapat
diperoleh dengan jelas oleh praktikan.
2. Saran bagi dosen
Kepada dosen hendaknya membimbing lebih baik kepada para asisten
akan bagaimana cara membimbing praktikannya dalam melakukan suatu
praktikum sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
3. Saran bagi laboratorium
Kepada laboratorium maupun petugas yang menyediakan alat dan bahan
dalam praktikum hendaknya mengawasi dan memperhatikan alat-alat
ukur atau kelengkapan yang ada di dalam laboratorium karena masih
banyak dari alat tersebut yang sudah rusak yaitu memiliki kesalahan
bersistem bahkan tak dapat/layak untuk digunakan lagi.

DAFTAR RUJUKAN
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 2 Edisi 5. Jakarta: Erlangga
Herman dan asisten LFD. 2015. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Makassar:
Unit Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Makassar.
Tipler. Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Tehnik Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Young, Hugh D. Dan Freedman, Riber A. 2001. Fisika Universitas Edisi
Kesepuluh Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai