KIMIA DASAR II
DISUSUN OLEH
TIM KIMIA DASAR
KATA PENGANTAR
Kimia Dasar sebagai ilmu dasar telah menjadi tuntutan dalam banyak jurusan di perguruan
tinggi, karena ilmu ini akan menunjang ilmu-ilmu lain yang akan diikuti mahasiswa pada
semester berikutnya. Ilmu kimia pada hakekatnya adalah ilmu yang bersifat eksperimental, maka
percobaan adalah salah satu langkah penting dalam pengembangan ilmu yang berkaitan dengan
kimia. Buku penuntun Praktikum Kimia Dasar ini disusun untuk memenuhi harapan tersebut.
Dalam pelaksanaan praktikum, mahasiswa harus memahami tujuan kerja pada setiap
percobaan, karena dengan telah melakukan praktikum akan dapat lebih memahami teori yang
telah dipelajari sebelumnya.
Dalam buku penuntun praktikum ini telah diberikan beberapa aturan yang harus di taati
oleh mahasiswa yang akan mengikuti Praktikum Kimia Dasar, hal ini bertujuan agar pratikum
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Mudah-mudahan buku ini dapat bermanfaat dalam menjalankan pratikum di Laboratorium
Kimia Dasar sehingga apa-apa yang ditargetkan pada materi kuliah ini dapat tercapai. Terima
kasih.
Pekanbaru, Februari 2016
Ka. Lab Kimia Dasar
FMIPA UNRI
DAFTAR ISI
Halaman :
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
PERCOBAAN I
PERCOBAAN II
Termokimia..........................................................................
PERCOBAAN III
PERCOBAAN VI
PERCOBAAN V
17
PERCOBAAN VI
Sistem Koloid....................................................................... 19
Elektrolisa........................................................................... 27
PERCOBAAN X
Elektrolit.............................................................................. 30
PERCOBAAN I
REAKSI OKSIDASI-REDUKSI
Tujuan Percobaan
Memperkenalkan beberapa reaksi redoks dan menentukan zat yang bertindak sebagai
oksidator dan reduktor.
Teori
Reaksi oksidasi reduksi ( Redoks) adalah reaksi pengikatan dan pelepasan elektron.
Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron sedangkan reaksi reduksi adalah penerimaan /
penyerapan elektron oleh suatu zat kimia. Pelepasan dan penerimaan elektron terjadi secara
simultan artinya jika suatu senyawa kimia melepaskan elektron berarti ada senyawa kimia lain
yang menerima elektron. Reaksi redoks ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi pada saat
pereaksi berubah menjadi hasil reaksi atau pada oksidasi terjadi penambahan bilangan oksidasi
sedangkan pada reduksi terjadi penurunan bilangan oksidasi.
oksidasi
Cl (aq)
MnO2 (s)
Cl2 (g)
2+
Mn (aq)
(suasana asam)
reduksi
2 Cl (aq) + MnO2
(s)
+4
(aq)
Alkohol 50%
Cl2
(g)
2+
Mn (aq)
2 H 2O
H2SO4 pekat
Peralatan :
Tabung reaksi
Gelas ukur
Gabus
Lampu spritus
Beaker gelas
Cara kerja
Selanjutnya tabung reaksi dimasukan ke dalam beaker yang telah berisi air
dan Dibiarkan beberapa menit.
Amati warna yang terbentuk dan bau yang terjadi, dan bandingkan dengan
alkohol.
Larutan NaOH 1 M
Larutan H2O2 3%
Larutan H2SO4 2 M
Gelas ukur
bau
Pipet tetes
Cara kerja
PERCOBAAN II
TERMOKIMIA
Tujuan Percobaan
Mencari panas netralisasi pada reaksi 1 mol HCl dengan 1 mol NaOH
dengan alat sederhana.
Teori
Termodinamika adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perubahan
energi secara kimia atau fisis. Dalam percobaan ini, kita akan menyelidiki
perubahan energi dalam bentuk kalor, yang mengiringi reaksi kimia
(termokimia).
Menurut hukum termodinamika, perubahan energi yang menyertai
perubahan wujud dinyatakan dalam rumus:
E = Q W
dimana
NaOH(aq)
+ HCl(aq)
NaCl(aq)
+ H+
H2O
H2O
H =
Atau
OH-
H =
Gelas ukur
Batang pengaduk
Thermometer
Bahan-bahan yang digunakan :
Air suling
Serbuk gergaji
Cara kerja :
1. Ukur 40 mL air suling dengan gelas ukur.
2. Tuangkan ke dalam Kalorimeter.
3. Tutuplah kalorimeter yang telah dilengkapi dengan termometer dan
alat pengaduk, catat suhu (Td).
4. Ukur lagi 40 mL air suling degan gelas ukur.
5. Tuangkan ke dalam gelas piala kering dan panaskan air ini sampai 60 o
70oC.
6. Ukur suhu air panas dengan tepat (Tp) dengan termometer yang sama.
7. Dengan hati-hati dan cepat pindahkan cairan (6) ke kalorimeter (3),
dan tutup kembali. Cata suhu setiap 15 detik sambil mengaduk
campuran.
8. Suhu larutan akan segera mencapai maksimum, lalu perlahan-lahan
turun. Bila mulai turun, catatlah suhu setiap 1 menit sampai tidak ada
lagi perubahan suhu.
9. Tentukanlah tetapan kalorimeternya.
Mp
Md
Tp
Td
= sebelum bercampur
Tm
= suhu campuran
Gelas ukur
Batang pengaduk
Thermometer
Bahan-bahan yang digunakan :
5. Ukurlah suhu larutan basa. Suhu kedua larutan tidak boleh berselisih
lebih dari 0,5oC. Bila tidak sama, sesuaikan suhu larutan asam dengan
cara
menghangatkan
gelas
piala
dengan
telapak
tangan
atau
= suhu campuran
Ti
=-Q
sekeliling
0,040
PERCOBAAN III
REAKSI DAPAT BALIK
Tujuan Percobaan
Menunjukkan Reaksi-reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah.
Teori
Reaksi dapat balik adalah perubahan kimia yang dapat berlangsung dalam dua arah. Dengan
menambahkan pereaksi tertentu maka suatu senyawa dapat berubah menjadi senyawa lain, dan
dapat lagi dikembalikan menjadi zat semula. Hal ini disebabkan karena terjadi suatu
kesetimbangan reaksi. Kesetimbangan reaksi dapat dipengaruhi oleh temperatur, ion sejenis,
kosentrasi dan penambahan garam
1. Perubahan K2CrO4 menjadi K2Cr2O7 dan kembali menjadi K2Cr2O4
Bahan-bahan yang digunakan :
Larutan H2SO4 2 M.
Larutan KOH 3 M.
Tabung reaksi
Gelas ukur.
Pipet tetes.
Cara kerja:
Kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan H2SO4, sehingga terjadi perubahan warna
larutan.
Selanjutnya kedalam tabung reaksi tersebut ditambahkan beberapa tetes larutan KOH
sambil dikocok-kocok, sehingga warna larutan kembali menjadi warna larutan asalnya.
Tabung reaksi
Gelas ukur.
Pipet tetes.
Cara kerja:
PERCOBAAN IV
REAKSI SENYAWA ORGANIK
Tujuan Percobaan
Mengenal sifat fisik dan kimia beberapa senyawa organik, dan meninjau reaksi adisi, reaksi
esterifikasi, dan reaksi redoks.
Teori
Sifat fisik dari suatu senyawa organik dapat diamati melalui bau, warna , gas yang terbentuk,
suhu dan terjadinya endapan. Sedangkan sifat kimia dapat dianalisis melalui suatu reaksi kimia
antara lain reaksi iodoform, adisi, esterifikasi dan reaksi oksidasi=reduksi.
Senyawa-senyawa organik dapat dibedakan berdasarkan gugus fungsinya. Contohnya adalah:
Alkohol dapat dibedakan menjadi tiga golongan karena berbedaan letak gugus fungsinya, yaitu
alkohol primer, sekunder dan tersier. Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan
menggunakan suatu oksidator menjadi aldehid dan keton.
Senyawa ester dapat dibuat dengan mereaksikan suatu asam karboksilat dan alkohol. Ester
biasanya mudah menguap dan mempunyai bau yang khas, seperti bau bunga dan buah-buahan.
1. Reaksi Iodoform
bahan-bahan yang digunakan :
alkohol 50 %
larutan NaOH 1 M
tabung reaksi
gelas ukur
pipet tetes
lampu spritus
beaker gelas
Cara kerja :
Kemudian ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 1 M sampai larutan berwarna
kuning pucat
Tutup tabung reaksi dengan gabus dan letakkan kedalam beaker gelas yang berisi air
panas selama beberapa menit
2. Reaksi Adisi
Bahan-bahan yang digunakan ;
Aseton
NaHSO3 40%
Alkohol
Tabung reaksi
Gelas ukur
Pipet tetes
Cara kerja
Kemudian tambahkan 2 tetes alkohol dan goyang tabung reaksi, amati perubahan yang
terjadi
Jika terbentuk senyawa padat encerkan dengan aquades 3 ml, amati perubahannya.
3. Reaksi Esterifikasi
Bahan-bahan yang digunakan :
Alkohol 50 %
Larutan CH3COOH 6M
H2SO4 pekat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Gelas ukur
Beaker gelas
Cara kerja :
Kemudian ditambahkan dengan 1 ml larutan asam asetat, dan 5 tetes H2SO4 pekat
Panaskan tabung reaksi ini pada penangas air selama beberapa menit
Tuang larutan ini kedalam tabung reaksi yang sudah berisi 1 ml air, dan cium bau larutan
tersebut.
PERCOBAAN V
UNSUR-UNSUR GOLONGAN II-B
Tujuan Percobaan
Mengenal beberapa reaksi terhadap seng (Zn) dan raksa (Hg).
Teori
Unsur-unsur yang termasuk golongan II-B adalah logam-logam Zn, Cd, Hg. Seng adalah
logam berwarna putih kebiruan. Logamnya yang murni melarut sangat lambat dalam larutan
asam dan dalam larutan alkali.
Raksa adalah logam cair yang berwarna putih keperakan pada suhu kamar. Raksa tidak
bereaksi dengan asam klorida atau asam sulfat encer, tapi mudah bereaksi dengan asam nitrat.
Analisis kaulitatif dalam satu golongan dapat dilakukan dengan penambahan senyawa kimia
tertentu dimana masing-masing unsur diatas akan mnenghasilkan senyawa baru dengan warna
spesifik.
Larutan NaOH 1 M.
Larutan NH4OH 1 M.
Tabung reaksi.
Gelas ukur.
Pipet tetes.
Cara kerja:
Pada tabung reaksi B ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH, amati perubahan yang
terjadi. Kemudian sambil dikocok, ditambahkan lagi beberapa tetes larutan NaOH
sehingga larutan kembali menjadi bening. Catat berapa tetes larutan NaOH yang terpakai.
Larutan NaOH 1 M.
KI 0,1 M.
Tabung reaksi
Gelas ukur.
Pipet tetes.
Cara kerja:
Diambil 3 buah tabung reaksi (A, B dan C) masing-masing diisi dengan 2 mL larutan
HgCl2.
Ke dalam tabung reaksi B ditambahakan 1 mL larutan SnCl2 dan amati perubahan yang
terjadi.
PERCOBAAN VI
SISTEM KOLOID
Tujuan Percobaan
Untuk memperlihatkan beberapa cara pembuatan koloid dan mengenal beberapa sifatsifatnya.
Teori
Sisitim koloid adalah suatu senyawa kimia yang tedisperst dalam suatu pelarut dimana
ukuran partikelnya lebih besar dari ukuran partikel larutan dan lebih kecil dari ukran partikel
suspensi dimana ukuran partikelnya adalah antara 1 m-100 m. Contoh sistem koloid adalah
larutan kanji yang sangat encer.
1.
Minyak tanah.
Deterjen.
Tabung reaksi.
Rak tabung.
Pipet tetes.
Gelas ukur.
Spatula.
Batang pengaduk
StopWatch
Cara kerja:
Masukkan kedalam sebuah tabung reaksi 5 mL larutan minyak tanah dan 10 mL air, lalu
dikocok.
Kocok larutan tersebut. Kemudian catat waktu yang diperlukan untuk pemisahan larutan
tersebut.
Bandingkan waktu yang diperkirakan untuk pemisahan dengan hasil pemisahan tanpa
ditambahkan deterjen.
Larutan FeCl3 1 M.
Beaker gelas.
Gelas ukur.
Pipet tetes.
Lampu spritus.
Cara kerja:
Pembuatan Gel
Bahan-bahan yang digunakan:
Alkohol
Beaker gelas
Gelas ukur
Pipet tetes.
Cara kerja:
tabung reaksi
lampu senter
gelas ukur
pipet tetes
Cara Kerja
PERCOBAAN VII
KESETIMBANGAN KIMIA
Tujuan Percobaan
Mempelajari pengaruh penambahan zat pada suatu reaksi kesetimbangan
Teori
Jika pada suatu reaksi yang berlangsung dalam dua arah, bila kecepatan reaksinya dalam dua
arah sama besarnya maka tercapailah suatu keadaan kesetimbangan. Penambahan zat-zat tertentu
dapat menggeser letaknya kesetimbangan.
A
Kecepatan suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh suhu, penambahan ion senama dan tekanan
konstan, dimana kecepatan suatu reaksi kimia pada suhu konstan adalah sebanding dengan hasil
kali konsentrasi zat-zat yang bereaksi.
Larutan CH3COONa 1 M
Metil Orange
Tabung Reaksi
Gelas ukur
Pipet tetes
Cara Kerja
Isi sebuah tabung reaksi dengan 2 ml larutan CH3COOH
Kemudian ditambahkan 1 tetes larutan metil orange, catat warna larutannya.
Ditambahkan tetes demi tetes larutan CH 3COONa sambil dikocok sampai warna larutan
berubah.
Larutan NH4Cl 1 M
Indikator PP
Tabung Reaksi
Gelas ukur
Pipet tetes
Cara Kerja
Kemudian ke dalam tabung tersebut ditambahkan 1 tetes indikator PP, catat warna
larutan.
Kemudian ditambahkan tetes demi tetes larutan NH4Cl sambil dikocok sampai warna
larutan berubah warna. Catatlah warna larutannya.
Tabung Reaksi
Gelas Ukur
Pipet Tetes
Beaker gelas
Cara Kerja :
Pindahkan campuran ini kedalam beaker gelas dan encerkan dengan aquades, sehingga
warna larutan berubah menjadi merah muda.
Sediakan 4 tabung reaksi (A, B, C, dan D), masing-masing tabung diisi dengan 1 ml
larutan tersebut.
bandingkan warna larutan-larutan di atas dengan warna larutan yang terdapat dalam
tabung reaksi D.
PERCOBAAN VIII
KINETIKA KIMIA
Tujuan Percobaan
Mengamati pengaruh suhu dan katalis pada laju reaksi.
Teori
Pengukuran laju reaksi merupakan bidang kimia yang menakjubkan. Laju reaksi kimia
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor: konsentrasi pereaksi, suhu dan katalis. Pengukuran laju
biasanya dilakukan di bawah kondisi percobaan yang tetap, dengan satu faktor tetap sedangkan
faktor lain diragamkan. Bila pengaruh faktor ini terhadap laju telah ditentukan, faktor ini dibuat
tetap dan faktor lain diragamkan.
1. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi
Pada percobaan ini dilakukan reaksi antara asam oksalat dengan KMnO4 dalam suasana
asam.
Bahan-bahan yang digunakan :
Larutan H2SO4 6 N
Tabung reaksi
Gelas ukur
Pipet tetes
Gelas piala
Termometer
Cara Kerja :
diambil 6 buah tabung reaksi, diisi masing-masing dengan 8 mL asam oksalat 0,1 N dan 2
mL H2SO4 6 N.
Disiapkan 3 gelas piala, isi separuhnya dengan air, gelas piala pertama didihkan, gelas
piala kedua panaskan hingga 50oC, sedangkan gelas piala ketiga tidak dipanaskan.
Setelah 10 menit, ke dalam setiap tabung raeksi ditambahkan 3 tetes KMnO 4 0,1 N.
perhatikan perubahan warna dan catat waktu dari reaksi dalam setiap tabung.
Larutan H2SO4 1 N
Tabung reaksi
Gelas ukur
Pipet tetes
Cara kerja :
Ke dalam setiap tabung ditambahkan 3 tetes KMnO4. Perhatikanlah perubahan warna dan
catat waktu reaksinya.
PERCOBAAN IX
ELEKTROLIT
Tujuan Percobaan
Membedakan laritan elektrolit dan non elektrolit.
Teori
Zat yang dalam pelarut air dapat menghantar arus listrik disebut
elektrolit. Ada pula zat yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut
non elektrolit. Percobaan ini bertujuan untuk membedakan larutan-laruatan
elektrolit dan non elektrolit. Untuk memperlihat perbedaan ini dipakai bola
lampu yang akan menyala bila arus listrik dialirkan kedalam larutan
elektrolit. Adakalanya larutan elektrolit yang diperiksa tidak cukup kuat
untuk menyalakan lampu, tetapi disekitar anoda dan katoda dapat dilihat
terjadinya suatu reaksi kimia. Hal ini dapat juga dipakai untuk menentukan
suatu elektrolit. Bola lampu tidak akan menyala jika dialirkan ke larutan non
elektrolit.
Alat-alat yang digunakan :
Elektroda karbon
Kabel
Tempat baterai
Aquades
Larutan HCl 1M
Larutan CH3COOH 1M
Larutan H2SO4 1M
Larutan NaOH 1M
Larutan NaCl 1M
elektroda
bola lampu
sumber arus
Cara kerja :
Siapkan alat-alat yang dipakai dan susun seperti gambar. Sebagai
tempat larutan yang akan diperiksa dipakai tabung plastik dengan diameter
4 cm. Pinggir tutup tabung ini dibuat 2 lubang untuk meletakkan elektroda
karbon. Sebagai elektroda karbon dapat dipakai sumbu bekas batu baterai.
Ambil 2 buah kabel yang masing-masing panjangnya 25 cm. Sambung kedua
kabel ini dengan baterai. Ujung kabel pertama diberi jepit buaya, dan ujung
kabel ke dua diberi bola lampu 6 volt. Isi tabung plastik dengan akuades.
Pada kedua lubang tutup tabung plastik masukkan elektroda-elektroda
karbon dan letakkan tutup tabung ini di atas tabung plastik. Jepitkan kabel
pertama pada salah satu elektroda dan pada elektrodanya kedua letakkan
bola lampu. Amati apa yang terjadi. Ulangi percobaan di atas dengan
larutan-larutan :
HCl 1 M
CH3COOH
H2SO4 1M
NH4OH 1M
NaOH 1M
NaCl 1M
PERCOBAAN X
ELEKTROLISA
Tujuan Percobaan
Memperlihatkan beberapa reaksi elektrolisa.
Teori
Elektrolisa adalah peristiwa peruraian suatu zat dengan bantuan arus listrik.
Yang dapat dielektrolisa adalah larutan elektrolit.
Alat-alat yang digunakan :
Pipa U
Elektroda karbon
Elektroda tembaga
Batu baterai
Kabel-kabel
Standard
Klem
Gelas ukur
Pipet tetes
Larutan KI 0,5M
Phenolphtalein (pp)