Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

KELOMPOK 3

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Afrilinda
Azita Nurul Aini
Dwiki Wirayanti
Kiki Ariyanti
Latifatun Aziza
Lia Nurul Kamalia
Susi Umayah
Tika Sifaul Jannan
Verawati

4993311879
4993311885
4993311889
4993311897
4993311899
4993311900
4993311914
4993311916
4993311920

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
TA. 2015/2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan manfaat yang positif bagi kita
semua.

Penyusun,

Kelompok 3

DAFTAR ISI

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN......................................................................1


KATA PENGANTAR.................................................................................................. 2
BAB I...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................... 4
A.

Latar Belakang.......................................................................................... 4

B.

Rumusan Masalah..................................................................................... 5

C. Tujuan Penulisan........................................................................................ 5
BAB II.................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN..................................................................................................... 6
A.

Definisi Promosi Kesehatan.......................................................................6

B.

KonsepPromosi Kesehatan........................................................................6

C. Sasaran Dan Ruang Lingkup Promosi Kesehatan......................................7


D. Visi dan Misi Promosi Kesehatan...............................................................9
E.

Etika Dalam Promosi Kesehatan..............................................................10

BAB II................................................................................................................... 12
PENUTUP........................................................................................................... 12
A.

SIMPULAN................................................................................................ 12

B.

SARAN..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 13

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan
pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan pendidikan
kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan
cara penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun
penyuluhan kesehatan.
Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju IPTEK
dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit telah menggugurkan paradigma
pembangunan kesehatan yang lama yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang
bersifat kuratif dan rehabilitatif. Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu
Paradigma Sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang
bersifat proaktif. Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam
jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga
kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif.Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan
adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari
polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman yang sehat,
perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan
masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010
yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit
serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Dalam Piagam Ottawa
disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang-orang

untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan mereka (Health promotion is the process
of enabling people to increase control over, and to improve, their health, WHO, 1986).

B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Apa definisi promosi kesehatan?


Bagaimana konsep promosi kesehatan?
Siapa saja sasaran dan ruang lingkup promosi kesehatan?
Apa visi dan misi dari promosi kesehatan?
Apa itu etika dalam promosi kesehatan?

C. Tujuan Penulisan
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk mengatahui definisi promosi kesehatan.


Untuk mengatahui konsep promosi kesehatan.
Untuk mengetahui sasaran dan ruang lingkup promosi kesehatan.
Untuk mengetahui visi dan misi dari promosi kesehatan.
Untuk mengetahui etika dalam promosi kesehatan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Promosi Kesehatan
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus
mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah
atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).
Menurut Australian Health Foundansion Promosi kesehatan adalah program-program
kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam
masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.
Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan,
organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan
perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998).
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan
kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan
gaya hidup saja, namun berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat
lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.
Definisi yang

bahkan

lebih

sederhana

diajukan

oleh

Larry

Green

dan

para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasipengalaman


belajar

yang

dirancang

untuk

mempermudah adaptasisukarelaterhadap

perilaku

yang kondusif bagi kesehatan.


B. KonsepPromosi Kesehatan
Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor
eksternal. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik individu,
kelompok, maupun masyarakat dikelompokkan menjadi 4 berdasarkan urutan besarnya
(pengaruh) terhadap kesehatan tersebut yaitu lingkungan yang mencakup fisik, sosial,
budaya, politik, ekonomi, prilaku, pelayanan kesehatan dan hereditas (keturunan).
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan masyarakat hendaknya juga dialamatkan kepada
6

4 faktor tersebut. Intervensi terhadap faktor lingkungan fisik adalah dalam bentuk
perbaikan sanitasi lingkungan, sedangkan intervensi terhadap lingkungan sosial, budaya,
politik dan ekonomi dalam bentuk program-program peningkatan pendidikan, intervensi
terhadap faktor pelayanan kesehatan adalah dalam bentuk penyediaan dan atau perbaikan
fasilitas pelayanan kesehatan, perbaikan sistem dan manajemen pelayanan kesehatan
sedangkan intervensi terhadap faktor hereditas antara lain dengan perbaikan gizi
masyarakat khususnya perbaikan gizi ibu hamil.
Dengan demikian, kalau kita telaah secara keseluruhan faktor-faktor tersebut terkait
dengan perilaku manusia. Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor
lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat.
(Blum:1974, dalam bukunya Soekidjo Notoatmodjo, 2007: 15). Upaya terhadap faktor
perilaku secara garis besar yaitu :
1) Tekanan (Enforcement)
Upaya agar masyarakat mengubah perilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan
dengan cara-cara tekanan, paksaan atau koersi (coertion). Upaya enforcement ini
biasa dalam bentuk undang-undang atau peraturan-peraturan (law enforcement),
instruksi-instruksi, tekanan-tekanan (fisik atau non fisik), sanksi-sanksi. Dampak
terhadap perubahan perilaku lebih cepat, tetapi pada umumnya tidak langgeng
(sustainable), karena perubahan perilaku yang dihasilkan dengan cara ini tidak
didasari oleh pengertian dan kesadaran yang tinggi terhadap tujuan perilaku
tersebut.
2) Pendidikan (Education)
Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan masyarakat,
tampakknya pendekatan edukasi (pendidikan kesehatan) lebih tepat dibandingkan
dengan pendekatan koersi. Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep
pendidikan didaam bidang kesehatan.
C. Sasaran Dan Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Sasaran Promosi Kesehatan
Berdasarkan tahapan upaya promosi kesehatan,maka sasaran dibagi dalam tiga kelompok
sasaran, yaitu:
1. Sasaran primer (primary target)
Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi, kepala
keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui anak untuk masalah
KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)serta anak sekolah untuk kesehatan remaja dan lain

sebagainya. Sasaran promosi ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat


(enpowerment).
2. Sasaran sekunder (secondary target)
Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat,tokoh
agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting
dalam kegiatan promosi kesehatan, degan harapan setelah diberikan promosi kesehatan
maka masyarakat tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali
menyampaikan promosi kesehatan paa lingkungan masyarakaat sekitarnya. Tokoh
masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula agar dapat
menjadi model dalam perilaku hisup sehat untuk masyarakat sekitarnya.
3. Sasaran tersier (tertiary target)
Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah pembuat
keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy maker). Hal ini dilakukan
dengan suatu harapan agar kebijakan- kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh
kelompok tersebut akan memiliki efek/ dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder
maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy)
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
Secara sederhana ruang lingkup promosi kesehatan diantaranya sebagai berikut :
1. Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang
penekanannya pada perubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran,
kemauan dan kemampuan.
2. Promosi kesehatan mencakup

pemasaran

sosial

(social

marketing),

yang

penekanannya pada pengenalan produk/jasa melalui kampanye.


3. Promosi kesehatan adalah upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang
tekanannya pada penyebaran informasi.
4. Promosi kesehatan merupakan upaya peningkatan (promotif) yang penekanannya pada
upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
5. Promosi kesehatan mencakup upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk
mempengaruhi lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang
berwawasan kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan
suasana dan lain-lain di berbagai bidang /sektor, sesuai keadaan).
6. Promosi
kesehatan
adalah
juga
pengorganisasian

masyarakat

(communityorganization), pengembangan masyarakat (community development),


penggerakan

masyarakat

(social

mobilization),

(communityempowerment), dll.

pemberdayaan

masyarakat

Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Menurut Prof.Dr. Soekidjo Notoadmodjo, ruang


lingkup promosi kesehatan dapat dilihat dari 2 dimensi yaitu:
1. Dimensi aspek pelayanan kesehatan, dan
2. Dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan.
Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan.
Secara umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup 4 aspek pokok, yakni:
1.
2.
3.
4.

Promotif,
Preventif,
Kuratif, dan
Rehabilitatif.

D. Visi dan Misi Promosi Kesehatan


Perhatian utama dalam promosi kesehatan adalah mengetahui visi serta misi yang
jelas. Dalam konteks promosi kesehatan Visi merupakan sesuatu atau tujuan apa yang
ingin dicapai dalam promosi kesehatan sebagai salah satu bentuk penunjang programprogram kesehatan lainnya.Tentunya akan mudah dipahami bahwa visi dari promosi
kesehatan tidak akan terlepas dari koridor Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun
1992 serta organisasi kesehatan dunia WHO (World Health Organization).
Adapun visi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut: Meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik
fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
Pendidikan kesehatan disemua program kesehatan, baik pemberantasan penyakit
menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program
kesehatan lainnya dan bermuara pada kemampuan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat. Dalam mencapai visi dari promosi
kesehatan diperlukan adanya suatu upaya yang harus dilakukan dan lebih dikenal dengan
istilah Misi. Misi promosi kesehatan merupakan upaya yang harus dilakukan dan
mempunyai keterkaitan dalam pencapaian suatu visi. Secara umum Misi dari promosi
kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Advokasi (Advocation)
Advokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana yang ditujukan kepada para
penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isyu kebijakan yang spesifik.
Dalam hal ini kegiatan advokasi merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para
pembuat keputusan (decission maker) agar dapat mempercayai dan meyakini bahwa
program kesehatan yang ditawarkan perlu mendapat dukungan melalui kebijakan atau
keputusan-keputusan.
2. Menjembatani (Mediate).
9

Kegiatan pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya suatu kerjasama


dengan program lain di lingkungan kesehatan, maupun lintas sektor yang terkait.
Untuk itu perlu adanya suatu jembatan dan menjalin suatu kemitraan (partnership)
dengan berbagai program dan sektor-sektor yang memiliki kaitannya dengan
kesehatan.Karenanya masalah kesehatan tidak hanya dapat diatasi oleh sektor
kesehatan sendiri, melainkan semua pihak juga perlu peduli terhadap masalah
kesehatan tersebut.Oleh karena itu promosi kesehatan memiliki peran yang penting
dalam mewujudkan kerjasama atau kemitraan ini.
3. Kemampuan/Keterampilan(Enable).
Masyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan memelihara serta
meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Adapun tujuan dari pemberian
keterampilan kepada masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan pendapatan
keluarga sehingga diharapkan dengan peningkatan ekonomi keluarga, maka kemapuan
dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan keluarga akan meningkat.
E. Etika Dalam Promosi Kesehatan
Pada tahun 2002, American Public Health Association secara resmi mengadopsi dua belas
prinsip praktek kode etik untuk umum. Dua belas prinsip yang diuraikan:
1. Kesehatan masyarakat terutama harus membahas penyebab dasar penyakit dan
persyaratan untuk kesehatan, yang bertujuan untuk mencegah hasil kesehatan yang
merugikan.
2. Kesehatan masyarakat harus mencapai kesehatan masyarakat dengan cara yang
menghormati hak-hak individu dalam masyarakat.
3. Kebijakan kesehatan masyarakat, program, dan prioritas harus dikembangkan dan
dievaluasi melalui proses yang menjamin kesempatan untuk masukan dari anggota
masyarakat.
4. Kesehatan masyarakat harus mengadvokasi dan bekerja untuk pemberdayaan dari
pemuda anggota masyarakat, yang bertujuan untuk memastikan bahwa sumber daya
dasar dan kondisi diperlukan untuk kesehatan dapat diakses oleh semua.
5. Kesehatan masyarakat harus mencari informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kebijakan yang efektif dan program yang melindungi dan mempromosikan kesehatan.
6. Institusi kesehatan umum harus menyediakan masyarakat dengan informasi yang
mereka miliki yang diperlukan untuk keputusan tentang kebijakan atau programprogram dan harus mendapatkan persetujuan masyarakat untuk pelaksanaannya.
7. Lembaga kesehatan publik harus bertindak secara tepat waktu pada informasi yang
mereka miliki dalam sumber daya dan mandat yang diberikan kepada mereka oleh
masyarakat.
10

8. Program kesehatan umum dan kebijakan harus menggabungkan berbagai pendekatan


yang mengantisipasi dan menghormati nilai-nilai yang beragam, keyakinan, dan
budaya dalam masyarakat.
9. Program kesehatan umum dan kebijakan harus dilaksanakan dengan cara yang paling
meningkatkan lingkungan fisik dan sosial.
10. Lembaga kesehatan publik harus melindungi kerahasiaan informasi yang dapat
membawa kerugian bagi individu atau komunitas jika dibuat publik. Pengecualian
harus dibenarkan
11. Atas dasar kemungkinan tinggi membahayakan signifikan terhadap individu atau
orang lain.
12. Lembaga kesehatan publik harus memastikan kompetensi profesional karyawan
mereka. Institusi kesehatan umum dan karyawan mereka harus terlibat dalam
kolaborasi dan afiliasi dengan cara yang membangun kepercayaan publik dan
efektivitas lembaga.

11

BAB II
PENUTUP

A.

SIMPULAN
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu


untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka
masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan
mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan
sebagainya).
Berdasarkan tahapan upaya promosi kesehatan,maka sasaran dibagi dalam tiga
kelompok sasaran, yaitu:
1. Sasaran primer (primary target)
2. Sasaran tersier (tertiary target)
3. Sasaran tersier (tertiary target)
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Menurut Prof.Dr. Soekidjo Notoadmodjo, ruang
lingkup promosi kesehatan dapat dilihat dari 2 dimensi yaitu:
1. Dimensi aspek pelayanan kesehatan, dan
2. Dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan.
Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan.
Secara umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup 4 aspek pokok, yakni:
1.
2.
3.
4.
B.

Promotif,
Preventif,
Kuratif, dan
Rehabilitatif.

SARAN

Dalam penulisan makalah ini masih kurang dari kesempurnaan karena kurangnya referensi
yang kami dapatkan. Jadi, kritik dan saran ayng sifatnya membangun khususnya dari
dosen pembimbing, maupun dari rekan-rekan pembaca sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Notoatmojo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

12

Novita, Nesi. 2011. Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika
Mubarak, Wahit Iqbal. Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

13

Anda mungkin juga menyukai