Anda di halaman 1dari 62

MEE2

2013

BAB II
FLUIDA STATIK

FLUIDA STATIK

MEE2
2013

ZAT PADAT : Arah gaya yang bekerja pada


permukaan dapat sembarang
FLUIDA STATIK : Selalu tegak lurus () pada
permu kaan, karena fluida diam tidak dapat
menahan gaya tangensial.
Lapisan2 fluida akan meluncur diatas lapisan
lainnya, bila fluida dikenakan gaya tangensial.
Ketidakmampuan fluida terhadap gaya tangen
sial tsb, merupakan suatu karakteristik fluida da
lam mengubah bentuknya /fluida akan mengalir.
2

MEE2
2013

Fluida statik tegangan geser = 0

p
W

Gaya berat harus disetimbangkan dengan gaya


permukaan, yang tegak lurus () pada bidang
permukaan yang mengelilinginya.
3

Tekanan pada suatu titik

MEE2
2013

p
p2
l

p3

Tinggi elemen = a . tg
a
p
1
Volume
= . a2 . tg . l
W
Berat
= . g . a2 . tg . l
Keseimbangan arah vertikal,
g a2 tg l = p1(a.l) p2 (a/cos ) l cos
g a tg = p1 p2
jika a 0 , maka : p1 p2 = 0

Arah horizontal,
p3(a.l.tg ) = p2 (a.l/cos ) sin

MEE2
2013

p3 = p2
Sehingga

p 1 = p 2 = p3

pada suatu titik tekanan akan sama


untuk sembarang arah
p = skalar

Persamaan Hidrostatik
Elemen fluida diam, tidak ada
gaya geser,

MEE2
2013

A
p+dp

jumlah gaya (F) = 0


(p)A (p + dp)A g A dh = 0
(p)A (p)A (dp)A g A dh =
dp(A) = g A dh
p

dh
p
x

dp g dh
0

p po = g (h ho)
6

MEE2
2013

Dalam kehidupan sehari-hari ke


tinggian ditinjau dari permukaan
( h ho ) = h

p po

= h

Jadi tekanan pada suatu ketinggian


/titik :

p = h

Persamaan Hidrostatik

MEE2
2013

(p + p y ) x y
y

W = berat elemen
= x y z

y
x

(p
z

p = gradien
tekanan
x

p y) x y
y 2

p y
Permukaan atas : ( p
) x z
y 2
p y
Permukaan bawah : ( p ) x z
y 2

Sehingga gaya yg bekerja pada arah y

MEE2
2013

p y
x z
Fy y xy z p
.
y 2

p y
x z
p
.
y 2

p
y x y z
x y z
y

untuk sumbu x dan z tidak ada gaya berat, sehingga:


p
Fx
x y z
x

p
Fz z y x
z

Gaya vektoris yang bekerja


F = i Fx + j Fy + k Fz
p
p
p
x y z
i
j
k
y
z
x

MEE2
2013

j x y z

Jika elemen diperkecil mendekati nol maka


setelah dibagi x y z = ( V), maka
persamaan menjadi :
gradien


i
j
k
P - j
y
z
x

untuk lim V 0

10

F Adalah gaya resultante


per
V volume satuan titik, dan jika
dalam keadaan diam maka
jumlah gaya yang bekerja
harus = 0
0 = - p - j

MEE2
2013

-p = gradien negatip p, adalah


suatu medan vektor (f)
untuk gaya permukaan
per volume satuan
f = - p
f - j = 0

11

gradien gaya permukaan/tekanan


diakibatkan oleh berat.

MEE2
2013

p
p
p
0,
- ,
0
x
y
z

dp - dy
p = -y+c
Hukum hidrostatika biasanya ditulis :
p=

(arah vertikal kebawah)

12

Tekanan Mutlak & Meteran (Absolute & Gauge)


225 kPa (mutlak)

MEE2
2013

225 101,325 = 123,775 kPa (meteran)

Tek. mutlak selalu pos.

Variasi dari tek. atm. dari 95


kPa (mutlak) s/d 105 kPa
(mutlak)

Persamaan Barometer

daerah tek.
meteran pos.
daerah tek.
meteran neg.
Tek. atm.= 101325 N/m2 (Pa) = 1,012
Bar = 760 mm Hg
= 10,34 H20 =
14,7 psi

Gas Sempurna :
p=RT
= 1/
= spesifik volume (m3/kg)

13

Sehingga
p = 1/ R T

R = konstanta gas

MEE2
2013

p = RT

N m3 1
Nm
J
2.

m kg k
kg K
kg.K

V = volume dari suatu massa unit gas


=
m. ( m3 )
Sehingga,
p = RT p(V/m) = RT pV = mRT
Jika V= volume per mole gas
= massa per mole gas
jumlah mole gas

=
14

m = n. M ( kg)
contoh :
= massa dari
M dari O2 adalah
suatu unit gas 32 kg
pV = nMRT , dimana p = RT
maka :

MEE2
2013

pV
pV
MR untuk gas sempurna,
konstan
nT
nT

Sehingga MR konstan (gas sempurna)


MR = universal gas constant (konstanta gas universal)
= 8312 [ m (N/kg) mole.K]
R=

8312/M

[m.N/(kg.K)] = J/(kg.K)
15

Contoh :
Gas dengan berat molekull M = 44
pada tekanan p = 0,9 M Pa , temp = 20o C .
Hitung kerapatannya
jawab
R = 8312/44 = 188.91 Nm/kg.K
Gas sempurna p = RT

MEE2
2013

p
0,9 x 10 6 Pa (N/m 2 )

RT 188,91 x (273 20) K

16,26

kg / m 3

dengan berat spesifik


= g = 16,26 x 9,81 = 159,5 N/ m3

16

Variasi tekanan terhadap ketinggian dari gas


pada temperatur konstan

MEE2
2013

Gas sempurna p = RT
= p/RT
Dari persamaan hidrostatik
dp/dh = g
dp = - g dh
dp = - g dh dp/dh = - pg/RT
p = - h
p

dp
g
dp
. dh

p
RT
p

po

ho

g
dh
RT

p
eksponen
h - ho
po
RT

ln

p
g
(h - ho)
po
RT

17

Variasi temp dan tek. pada atm yg riil

Ketinggian
(km)

ME
E2

10.000
Ionosphere
1.000
Stratopause

100

Stratosphere

Mt everest

10

Tropopause
Pressure(tekanan)

1
Temperature

Troposphere

0,1
0,01

- 50

0 0,1

- 10 0
0,5

10
1

50
T ( oC)
P (Bar)

18

MANOMETER

MEE2
2013

Gunanya untuk mengukur perbedaan tekanan


a. Micro manometer
a
b

Pada garis z-z tekanan yang


terjadi
p a + B g (Zm + Rm)
p b + B g(Zm) + AgRm

pa - pb = g Rm (A- B)
19

b. Manometer miring

MEE2
2013

pa - pb = g R1 (A - B) sin
Manometer miring mempunyai ketepatan pengu
kuran yang lebih baik, bila dibandingkan dengan
micro manometer. Hal ini dikarenakan pada mano
meter miring perubahan/ perpindahan fluida akan
cukup besar dengan adanya perubahan tekanan
yang terjadi (bandingkan dengan perubahan yang
terjadi pada manometer tegak)
20

Contoh 2.1
Ubahlah tekanan 155 kPa (gage) kedalam tekanan
absolut. Tekanan atmosfir setempat 98 kPa (abs)
MEE2
2013

Jawab: pabs = pgage + patm


=155 kPa (gage) + 98 kPa (abs) = 253 kPa (abs)
Contoh 2.2
Ubah tekanan 225 kPa(abs) menjadi tek. gage,
tek. atmosfir setempat adalah 101 kPa (abs)
Jawab : pabs = page + patm
pgage
= pabs - patm
= 225 kPa(abs) - 101 kPa(abs)
= 124 kPa

21

Contoh 2.3
Tekanan statik dalam fluida.
Hitung perubahan tekanan dalam air dari
permulaan sampai kedalaman 5 m
jawab :
MEE2
2013

p = h

air = air

= 9,81. 103 N/m3

h=5m
p = 9,81. 103 N/m3 . 5 m
= 49,05 . 103 N/m2
= 49,05 kPa
22

Contoh 2.4
Tekanan disuatu titik dalam
fluida.
Suatu tangki berisi minyak
dengan salah satu bagian
terbuka dan bagian lain
tertutup dengan sisa ruang
berisi udara. Minyak mempu
nyai spesific gravity 0,9.
Hitung tekanan gage pada
titik A, B, C, D, E, F, dan
tekanan udara permukaan
minyak tersebut

MEE2
2013

F
1,5 m

3 m

minyak

B
3 m
C

23

Jawab:
pada titik A berada diluar fluida sehingga
berlaku tekanan atmosfir, jadi tekanan gage = 0
Titik B : kedalam titik B dari permukaan 3 m
spesific weight dari minyak ( minyak )

MEE2
2013

pA-B

= 0,9 x 9,81 x103 N/m3


= 8,83 x103 N/m3
= minyak . h

= 8,83 x 103 . 3
= 26,5 k N/m2 = 26,5 kPa
tekanan B
pB = pA + pA-B
= 0 Pa(gage) + 26,5 kPa

24

MEE2
2013

Titik C: perubahan kedudukan dari titik A


ke titik C = 6,0 m dengan C lebih rendah
dari A
pA-C = . H
= 8,83kN/m3. 6,0m-53,0 kN/m2
pc = pA + pA-C
= 0 + 53 kPa = 53 kPa
Titik D: titik tersebut berada pada
kedudukan yang sama dengan titik B, jadi
tekanannya akan sama dengan titik D
pD = pB = 26,5 kPa

25

MEE2
2013

Titik E : Seperti pada kondisi diatas, kedu


dukan titik E sama dengan titik A , sehingga
tekanannya akan sama dengan titik A..
Titik F : Perubahan kedudukan anatara titik A
dan titik F adalah 1,95 m dimana F lebih tinggi
dari A. Tekanan di F.
pA-F = - . h
= -8,83 . 10 N/m2 . 1,5
= -13,2 kN/m2 = -13,2 kPa
pf = pA + pA-F
= 0 pA(gage) + (-13,2 kPa)
= -13,2 kPa

26

MANOMETER

MEE2
2013

fluida 1

Contoh 2.5
3
2
Hitung tekanan titik A (bar)
Tekanan di titik 3 = tekanan di titik 2.
P3 = tekanan pA pada A + tekanan yang bekerja
akibat kedalam fluida 1
= pA + g l1
= pA + 1000 . 9,81 . 0,4
27

MEE
220
13

p2

= tekanan p1 + tekanan yang bekerja akibat


kedalaman fluida 2
= p1 + g h2
= p1 + 13,6 x 1000 x 9,81 x 0,25

p3

= p2

pA + 1000.9,81.0,4 = p1+ 13,6 x1000x9,81x0,25


dimana p1 = patmosfir = 0 (gage)
pA

= 3335 4 - 3924 (N/m2)

pA

= 29,43 kN/m2
= 29,43 kPa
28

Contoh 2.6

MEE2
2013

Hitung beda tekanan A dan B bila fluida 1 :


a). Udara , = 1,23 kg/m3
b). Minyak , = 800 kg/m3
x

a = 0,25m b = 0,15 m
h = 0,3 m
jawab :
Diambil titik x-x sebagai titik
referensi
air

fluida 1
x
Oli
s.g. = 0.9
air

29

pA = air.g.a + (1).g.h+ pxx

MEE2
2013

pxx= pA - air.g.a - (1).g.h


pB = pxx+ air g (b) + oli g (h)
pxx= pB - airg(b) - olig(h)
pB - pA=air g( b - a) + g.h(oli-(1))
a. Jika fluida 1 udara. (1) = 1,23 kg/m3
pB-pA= 103.9,81(0,15 -0,25) + 9,81(0,3)(900 -1,23)
= 1664,1 N/m2
b. Jika fluida 1 minyak minyak= 0,8 x 103 kg/m3
pB-pA = 103.9,81(0,15 - 0,25) + 9,81(0,3)(900-800)
= - 686,7 N/m2

30

GAYA HIDROLIS PADA PERM UKAAN


BIDANG DALAM FLUIDA DIAM

MEE2
2013

a. Per mukaan Horizontal


h

p = gh
df = gh dA

dF gh dA
A

F gh dA
A

31

b. Untuk permukaan miring

Titik pusat

h
B
p

bidang
miring

yF = jarak ttk pusat ke central tek. air pada bidang miring.


Tekanan pada elemen dA
p = g h = g y sin
gaya pd elemen dA adalah (dF):
32
dF = p . dA = g y sin dA

gaya pada A(F) g y sin dA


A

dim ana :

MEE2
2013

g sin y dA
A

pertama dari area A terhadap titik 0


y dA momen
y A , y jarak dari ttk pusat 0 thd c.g.

gaya pada A :

F g sin y A
jadi besarnya gaya tersebut adalah tekanan rata2
pada centroid (titik pusat gravitasi) x area
33

jadi besarnya gaya tersebut adalah tekanan rata2


pada centroid (titik pusat gravitasi) x area

F
yA
g sin

Catatan : Gaya resultantenya


tidak bekerja pada centroid,
tetapi bawahnya.
Bekerjanya melalui titik B yg
disebut Centre of Pressure

Momen yang bekerja pada titik 0 :

F.y F ( g y sin dA) x ( y) untuk sembarang titik


A

g sin y dA
A

34

dim ana y dA momen kedua dr luas permukaan


A

atau terhadap 0, momen inertia dari total area


2

I cg y A

y dA I cg y A

2
F.y F
I cg y A
g sin
35

Icg y 2 A
y F g sin
F
2
g sin I cg y A

g sin y A

1
2
I cg y A
yA

yF y

I cg y A
yA

I cg
yA
36

MEE2
2013

Momen inersia dari berbagai bentuk bidang


yang sering digunakan.
I cg

1
3

bd
12

1
I cg
bd 3
36

b
37

MEE2
2013

I cg

1 4
r
4

I cg 0,05488 r 4
4

16 9

= r4

38

MEE2
2013

Gaya Statik Pada Permukaan Melengkung


Dapat diuraikan atas Komponen-komponen
1. Komponen Horizontal
Besar gaya sama dengan gaya yang bekerja
pada proyeksi bidang vertikal dari permukaan
melengkung tersebut dan bekerja pada center of
pressure dari proyek bidang vertikal

yF y

I cg
yA
39

2. Komponen vertikal
Besarnya gaya sama dengan berat kolom
fluida tepat diatas permukaan bidang
melengkung dan bekerja pada titik berat (c.g)
dari kolom tersebut
MEE2
2013

40

Contoh 2.7
Gaya yg bekerja pada bid. datar (dalam fluida diam)
1. Suatu pintu berbentuk segitiga CDE (lihat gambar)
digantungkan pada engsel C-D, dan dibuka oleh suatu
gaya normal P yang bekerja pada E. pintu tadi
menahan oli yang berada dalam bejana terbuka s.g oli
0,86. Abaikan berat pintu, tentukan :
a. Besar gaya F yang bekerja pada pintu
b. Letak pusat tekanan
c. Besar gaya P yg diperlukan untuk
membuka pintu
Titik pusat 0
MEE2
2013

y+

oli

x+
4m

P
F

2,5 m

E
3m

5m

41

a. Besarnya gaya yang bekerja pada pintu (F)


F p x A ( y sin ) A

MEE2
2013

= (9,81 x 1000 x 0,86)(4 + 2,5)(0,5)(3x5/2)


= 205,01 kN
Dengan metode integrasi :
F p.dA sin y x dy
A

= sin

6,5

6 ,5

xy dy + sin xy dy
42

Pada:
y = 4; x = 0 dan y = 6,5 ; x = 3 dgn x bervariasi linier thd y.
x = ay + b
0 = 4a + b dan 3 = 6,5 a + b
a = 6/5 ; b = (4,8/5)
x = (6/5)(y 4)
y = 6, 5 ; x = 3 ; y = 9 ; x = 0 dan x = (6/5)(9-y).
MEE2
2013

F sin

4 ( y 4) y dy+ 6,5 (9 y) ydy

6,5

6 y
2
=9810x0,86x0,5x [
2y
5 3

3

6,5

y
4,5 y 3

] 205.01 kN
6,5

43

b. Letak pusat gaya (yF)


I CG
y F y+
yA
I CG
yF y
yA

MEE2
2013

1x 3 x 2,52
=2.
0,16 m
12 x 6,5 x 7,5

Jadi: Letak pusat gaya 0,16 m dibawah pusat grafitasi (c.g).


c. Besar gaya P untuk membuka pintu air:
P x 3 = 191200 x 1
P
= 63,74 kN

44

Contoh 2.7
Gb.dibawah adalah sebuah pintu air berbentuk segi empat.
Sisi AB dengan A sebagai engsel, dan pintu tetap tertutup
akibat berat dari pintu itu sendiri. Pintu itu lebar 120 m,
dan 90 m panjang dan c.g dari pintu dengan berat pada G.
Berat pintu 1000 kg.f. Hitung tinggi h agar pintu terbuka !.
Tinggi vertikal AC = 0,9. sin 600
= 0,78 m
Kedalaman sampai pusat E =
y
h
D
A
W
= h- x 0,78 = (h-0,39) m 90 cm
Gaya tekanan R = .A.y
E
G c.g.
3
= 9,81.10 (1,2 x 0,9)(h-0,39)
C
B
= 10,55.103 (h-0,39) N.

MEE2
2013

45

Kedalaman sampai pada pusat tekanan:


F D sin 2

KE 2
_

MEE2
2013

y
2
d
KE 2
d panjang segi empat
12
0,9 2

D = sin 2 60 12 (h 0,39)
h 1,3

0,81
=
(h 0,39) m
16(h - 0,39)

46

Momen gaya tekan thd A = R x A


D (h 0,78)
R
sin 60 0

10,55.10 3 (h 0,39)
0,81

0,39
0
sin 60
16(h 0,39)

0,55.0,81 4,12(h 0,39)

kN m
0
0
16 sin 60
sin 60
(4,77h 12,4)
kN m
MEE2
2013

Momen W thd A = 9,81 x 1000 x 0,3


= 2,94 kN - m
Keseimbangan momen : 4,77 h - 1,24 = 2,94
h = 0,88 m

47

Contoh 2.8
Soal Gaya Pada Bidang Lengkung
Rumus:Fvertikal = . Volume di atas bidang lengkung.

MEE2
2013

Sebuah penghalang berbentuk


silinder (lihat gambar) menahan
air. Asumsikan panjang silinder
1 m. Tentukan:
a. Gaya vertikal
b. Gaya yang menekan bidang.
Jawab:
a.Untuk kesetimbangan , berat dari silinder harus sama
dengan gaya vertikal pada daerah BCD.
48

Jawab:
a.Untuk kesetimbangan , berat dari silinder harus sama
dengan gaya vertikal pada daerah BCD.
MEE2
2013

Fvertikal BCD

r 2

2r = (2 + 8)
2

Gaya vertikal pada AB.


Fv AB

r
= - r2

= - (4 - )

Jadi gaya vertikal persatuan panjang.


FvBCD+ FvAB =(3+4) = 0,132 MN.
49

b. Gaya yang menekan dinding adalah gaya horizontal


pada ABC dikurangi gaya horizontal pada CD.
Komponen horizontal BC dan CD tidak ada.
FH = FHAB = 2. = 19,6 kN
M
E
E
2
2
0
1
3

Contoh 2.9
Suatu konstruksi pintu air seperti pada gambar di bawah.
Lebar pintu = 3 m
Massa = 6000 kg
Hitung: besar dan
arah gaya tekan
yang bekerja pada
dinding pintu.
50

Jawab:
Komponen horizontal H:
= .luas.OA dalam ke pusat OA.
= 9,81.103 (3.15).0,75
= 33,1.103 N
Komponen Vertikal V:
= berat fluida di atas bidang OAB.
= .volume silinder OAB.
= 9,8.103(3.)
= 52.103 N.
Jumlah tekanan

MEE2
2013

H2 V2

(109,5 X 10 6 )(270,5X10 6 ) 61600


51

Arah gaya tekan:


tg = 52/33,1
= 570,28
Besar momen yang diperlukan untuk memutar pintu:
= W.0,6
= (6000. 9,81) x 0,6
= 35300 N-m.
MEE2
2013

52

Bouyancy

MEE2
2013

Gaya Apung.
Resultan gaya pd permukaan
benda, (FB) besarnya adalah =
berat fluida yang dipindahkan.
Gaya Horizontal
FH = proyeksi daerah 123.
Komponen gaya Vertikal.
FVT = berat kolom fluida diatas permukaan 412.
Komponen gaya Vertikal
FVB = berat kolom fluida di atas permukaan 234.
FB = Vd , FB = Gaya Bouyant Vd = Vol. yg dipindahkan
Gaya bouyancy ini bekerja pada titik pusat (centroid) dari
fluida yang dipindahkan, arah gayanya vertikal
53

KESEIMBANGAN PADA BENDA DALAM FLUIDA


MEE2
2013

Sebuah benda didalam fluida dapat dikatakan stabil apabila


benda tersebut kembali ke keadaan semula setelah diputar
atau digerakkan terhadap sumbu horizontal. Keadaan stabil
ini akan berbeda untuk benda yang nyata-nyata dibenamkan
atau untuk benda yang terapung.

54

KESEIMBANGAN PADA BENDA YG MELAYANG


Apabila centre of gravity & centre of bouyancy-nya
berimpit maka tidak akan muncul momen kopel, ini
dalam keseimbangan netral.

Hal yang pokok pada kasus ini adalah;


Pusat gravitasi atau centre of gravity harus berada
dibawah centre of buoyancy.
Contoh: - pada kapal selam
55
- balon udara

KESEIMBANGAN PADA BENDA YG TERAPUNG


Berbeda dengan benda yang melayang

Pada gambar (A).


Kapal dalam keadaan setimbang ,dengan syarat/ketentuan
centre of gravity nya berada diatas centre of buoyancy
dan dalam satu garis lurus.
Garis lurus yang melalui kedua titik tersebut dinamakan :
Sumbu vertikal (vertical axis) dari benda tersebut/kapal.
56

MEE2
2013

Pada gambar (B).


Jika kapal diputar sedikit maka centre of buoyancy-nya
akan berubah letaknya karena fluida yang dipindahkan
volume akan berubah/baik bentuk maupun besarnya.
Akibatnya, gaya berat dan gaya buoyancy akan
membentuk momen kopel untuk mengembalikan kapal
pada posisi seimbang.
Untuk membicarakan masalah keseimbangan pada benda
yang terampung kita perlu mengetahui apa yang disebut
meta centre (MC).
57

Meta centre adalah titik perpotongan antara sumbu


vertikal dengan garis vertikal yang melalui centre of
buoyancy pada saat menempati kedudukan barunya (pada
saat miring). Benda yang terampung akan disebut stabil
apabila c.g - nya berada di bawah meta centre-nya.
Untuk menghitung dimana letak meta centre pada benda
yang terampung, harus diketahui jarak antara centre of
buoyancy dengan meta centre-nya (BM) .
I
BM
Vd

Dimana Vd adalah jumlah


volume fluida yg dipindahkan.
I = adalah momen inersia dari
bidang horizontal dari
permukaan benda yang
dibatasi oleh fluida
58

Contoh 2.8

MEE2
2013

Sebuah kapal dgn. berat 150 kN dan ukuran seperti yg


terlihat dalam gambarterendam dalam air.
FV 0
Apakah kapal dlm keadaan stabil ?
FB W 0
W = FB
c.g.
1,4
m
x = 1,06 m
0,8 m
Vd = B . L . X

FB

FB = Vd
= B.L.X.
x

150
B .L .

150

( 2,4)(6)(9,81)
1,06 m

59

Letak centre of bouyancy - nya

1
x 1,06 = 0,53 m
2
3

I
BM =
Vd

Apakah kapal
tersebut stabil?
Ya!, karena c.g.
dibawah M.C.
M.C

LB
6 x 2,4
I

6,91 m 4
12 6 x 2,4 x 1,06
6,91
BM
0,45 m
6 x 2,4 x 1,06

0,8
0,53

dasar kapal
60

Contoh 2.9 Hitung perbandingan antara v1 dan V


v = v 1 + v2

v1

Berat es = .g.v.
= 900 . 9,81 v
= 900. 9,81 (v1 + v2)

v2

Air laut
= 1020 kg /cm3

Gunung es = 900 kg/ cm3

gaya apung (FB) = air laut . g . V2


= 1020 . 9,81 v2.
Dalam keadaaan stabil
gaya berat (berat es) = gaya apung
900 . 9.81 (v1 + v2) = 1020. 9.81 v2
0,88 (v1 + v2) = v2
0,88 (v) = v2

61

Bahan Bacaan :

MEE2
2013

Olson R. M., 1993


(Hal 43 69)
Pekerjaan Rumah :
Olson R. M., 1993
No. 2-2, 2-11, 2-35, 2-40, 2-42, 2-48, 2-57, 2-60, 2-63,
2-95, 2-96, 2-98.
Pekerjaan rumah diserahkan hari kamis, 19 Feb.2004

62

Anda mungkin juga menyukai