Chapter II

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS
A. Kecemasan
1. Defenisi
Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman subyektif
mengenai ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang menyertai suatu konflik
atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada
hubungannya berbagai perasaan yang sifatnya difuss, yang sering bergabung atau
disertai gejala jasmani.
2. Macammacam Kecemasan
a. Kecemasan Akut
Definisi Pada keadaan ini perasaan sakit berat, dan takut bisa berjalan
beberapa menit atau beberapa jam. Mungkin penderita sadar, sebelumnya
punya pengalaman emosi (biasa terdapat pada Ibu yang akan bersalin).
Gejala-gejala :
1) Perasaan takut
2) Mudah berdebar-debar
3) Hyperventilasi
4) Perasaan payah (lemah, lesu)
5) Tachy cardi

Universitas Sumatera Utara

6) Hyperhyrosis
7) Pernafasan kasar
8) Hypertensi sifatnya sistolik
9) Diarrhee
10) Polyuri (sering kencing)
11) Perasaan tersumbat di tenggorokan dsb.
b. Kecemasan Kronis
Definisi : Kecemasan timbul untuk sebab yang tidak diketahui (tidak di
sadari)
Mungkin karena penderita tidak tahu sebab maka justru kecemasannya akan
bertambah, sehingga fisik makin bertambah pula.
Gejala-gejala :
1) Sakit kepala
2) Keluhan-keluhan gastro intestinal
3) Kelelahan
4) Pada pemeriksaan fisik lengkap tidak ditemukan kelainan apa-apa
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan dalam Persalinan
a. Takut Mati
Perasaan takut mati biasanya muncul karena belum menyadari akan nilai
hidup dan kematian, kecemasan yang muncul pada intinya adalah disebabkan
karena hati dan hidup tidak ada ketentraman, orang yang cemas adalah

Universitas Sumatera Utara

karena dirinya tidak mengenal takdir nasib dari Tuhan. Ketakutan terhadap
kematian biasanya muncul pada orang yang tidak memiliki kepercayaan dan
keyakinan

terhadap

Tuhan.

Ketidaksiapan

menghadapi

kematian

menimbulkan kecemasan saat Ibu menghadapi persalinan.


b. Trauma Kelahiran
Trauma kelahiran ini berupa ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim
Ibunya, ketakutan berpisah ada kalanya menghinggapi seorang Ibu yang
merasa amat takut kalau bayinya akan terpisah dari dirinya, seolah-olah Ibu
tersebut menjadi tidak mampu menjamin keselamatan bayinya.
c. Perasaan berdosa atau bersalah terhadap Ibunya
Sejak kecil kita mendapat perawatan orang tua dengan kasih sayang, setelah
beranjak dewasa tentu kita ingin membalas budi orang tua, masalah terjadi
manakala kita tidak dapat membalas budi orang tua dan apa yang terjadi pada
diri kita saat ini tidak sesuai harapan orang tua (Bambang, 1987)
d. Ketakutan Melahirkan
Ketakutan melahirkan berhubungan dengan proses melahirkan yang
berkaitan dengan Ibu, kejadian melahirkan merupakan peristiwa besar yang
membawa Ibu berada antara hidup dan mati, menyebabkan Ibu merasa cemas
akan keadaannya, dukungan yang penuh dari anggota keluarga penting
artinya bagi seorang Ibu bersalin terutama dukungan suami sehingga
memberikan support moril terhadap Ibu (Kartono, 1986).

Universitas Sumatera Utara

4. Tingkat Kecemasan
Menurut Stuart & Sudden (1998), tingkat kecemasan dapat terbari menjadi 4,
yaitu :
a. Kecemasan ringan atau Mild anxiety
Adalah suatu kecemasan yang masih ringan. Pada tingkat ini sebenarnya
merupakan hal yang sehat karena merupakan tanda bahwa antara lain
keadaan jiwa dan tubuh manusia agar dapat mempertahankan diri dan
lingkungan yang serba berubah. Kecemasan dapat sangat bersifat konstruktif
bila dilakukan dengan secara sehat dan normal.
b. Kecemasan sedang atau moderate
Adalah suatu kemampuan yang menyempit, ada gangguan atau hambatan
dalam perbaikan dirinya, terjadi peningkatan respirasi dan denyut nadi.
c. Kecemasan berat atau Severe
Adalah adanya perasaan-perasaan canggung terhadap waktu atau perhatian,
persepsi menurun, tidak konsentrasi, kesulitan komunikasi, hyperventilasi,
tachicardi, mual dan sulit kepala.
d. Panik atau Panic
Individu sangat kacau sehingga berbahaya bagi diri maupun orang lain. Tidak
mampu bertindak, berkomunikasi dan berfungsi secara aktif.

Universitas Sumatera Utara

5. Ciri-ciri Kecemasan
Menurut Jeffery S., (2003:164) beberapa ciri dan kecemasan adalah
a. Ciri Fisik
1) Kegelisahan, kegugupan
2) Tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar
3) Banyak berkeringat
4) Mulut atau kerongkongan terasa kering, sulit menelan
5) berdebar keras berdetak kencang
6) Terdapat gangguan sakit perut atau mual
7) Wajah terasa memerah dan merasa sensitif atau mudah marah
b.

Ciri-ciri Behavioral
1) Perilaku menghibur
2) Perilaku melekat dan dependent
3) Perilaku terguncang
4) Ciri-ciri Kognitif
5) Khawatir tentang sesuatu
6) Kecemasan akan kehilangan kontrol
7) Berfikir bahwa semuanya tidak lagi bisa dikendalikan
8) Pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan
9) Sulit berkonsentrasi

Universitas Sumatera Utara

6. Anxiety Rating Sacle atau Skala Kecemasan


Menurut Hamilton (1998), skala kecemasan terbagi beberapa aspek :
a. Aspek Psikologis
1) Perasaan cemas: cemas, firasat buruk, cemas, mudah tersinggung.
2) Ketegangan: merasa cemas, letih, mudah terkejut, mudah menangis,
gemetar, gelisah, tidak dapat istirahat.
3) Kecemasan: pandangan gelap, cemas ditinggal sendiri, cemas pada orang
asing, cemas pada binatang besar, cemas pada kerumunan orang banyak,
cemas keramaian lalu lintas.
4) Gangguan kecerdasan: sukar berkonsentrasi, daya ingat buruk.
5) Perasaan depresi: hilang minat, sedih, perasaan berubah setiap hari.
b. Aspek Fisiologis
1) Gangguan tidur: sukar tidur, terbangun pada malam hari, mimpi buruk,
mimpi menakutkan, tidur pulas, bila terbangun badan lemas, sering
mimpi.
2) Gejala somatik atau otot-otot: nyeri otot, kaku, kedutan, gigi gemerutuk,
suara tidak stabil.
3) Gejala sensorik: penn glihatan kabur, gelisah, muka merab, merasa lemas.
4) Gejala Kardiovaskuler: tachycardi, nyeri dada, denyut nadi meningkat,
merasa lemah, denyut jantung berhenti sejenak.

Universitas Sumatera Utara

5) Pernafasan: merasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik


nafas pendek.
6) Ganguan Gastrointestinal: sulit menelan, gangguan penceranaan, nyeri
lambung, mual muntah, pernafasan perut.
7) Gangguan Urogenital: tidak dapat

menahan kencing,

frigiditas,

amenorrhoe.
8) Gangguan Otonom: Mulut kering, muka merah, berkeringat, bulu roma
berdiri.
9) Perilaku sesaat: gelisah, tidak tenang, jari gemetar, muka tegang, tonus
otot meningkat, mengerutkan dahi, nafas pendek dan cepat.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai