Anda di halaman 1dari 40

PENCEGAHAN

KANKER LEHER RAHIM


By

Dr. Arnita A Harahap


PKM Karawaci Baru

Masalah Kanker Serviks di Negara


sedang Berkembang
Sekitar 400.000 kasus baru setiap tahunnya
Jenis kanker yang paling banyak pada
perempuan
Diperkirakan angka kejadian di Indonesia 50
dari 100.000 penduduk
Hanya sekitar 5% wanita yang menjalani
program skrining ( dibandingkan 70% di negara
berkembang yang menurunkan 90% angka
insidens kanker serviks )

Apakah leher rahim?

Leher rahim : bagian rahim yang


terdapat pada puncak vagina (liang
sanggama) yang hanya dapat dilihat
dengan alat (spekulum)
Apakah itu kanker leher rahim?

penyakit tumor ganas di leher rahim


yang dapat menyebar (metastasis) ke
organ-organ yang lain dan
menyebabkan kematian

Cara penularan ca serviks


Melalui hubungan seksual
Transmisi genital --> genital
Oral --> genital

Agent Host Environment


Agent : Human papillomavirus, Human
immunodeficiency virus
Host : Manusia
Enviroment :Pendidikan rendah

Kanker Leher Rahim

Penyebab
dan bagaimana terjadinya kanker leher
rahim

Apa penyebab kanker leher rahim?


Virus: HPV (Human Papiloma Virus)
Bagaimana terjadinya kanker leher rahim?
ditularkan melalui hubungan seksual
Penderita yang terinfeksi virus HPV tidak
merasakan gejala
Dalam beberapa tahun akan terjadi
kelainan pada leher rahim yang disebut
LESI PRA KANKER.
Lesi pra kanker bila tidak ditemukan dan
diobati dapat berubah menjadi kanker
leher rahim

Faktor Risiko :

merokok

Sistem imun
Berganti-ganti
Pasangan seksual

Ibu & saudara perempuan


terkena kanker leher rahim

Usia hub sex <20 tahun

Penyakit menular
seksual

Riwayat papsmear (+)

Siapa saja yang mempunyai risiko lebih


tinggi untuk menderita kanker leher rahim?

Aktivitas seksual sebelum usia 20 tahun


Berganti-ganti pasangan seksual
Terpapar infeksi yang ditularkan secara seksual (IMS)
Ibu atau kakak yang menderita kanker serviks
Papsmear sebelumnya yang abnormal
Perokok aktif maupun pasif
Penurunan daya tahan tubuh :
HIV/AIDS
Penggunaan kortikosteroid lama

Catatan (masalah pemakaian kondom, faktor nutrisi - belum


establish):

Penggunaan kondom sedikit mengurangi risiko penularan Virus HPV


Vitamin dapat mengurangi risiko terjadinya kanker leher rahim

Faktor resiko ca serviks


1.
2.
3.
4.

Perilaku seksual
Kontrasepsi
Merokok
Genetik

Pencegahan

Papsmear

IVA

Bagaimana mencegah terjadinya


kanker leher rahim?
1) Mencegah terinfeksi dengan virus HPV

Hubungan seksual yang sehat


Dengan vaksinasi

2) Menemukan kelainan/penyakit/lesi pra


kanker

Papsmear
IVA

3) Menemukan kanker leher rahim

TES IVA
Untuk siapa?

Dimana ?
Bidan/dokter

30 50 tahun

Kapan dilakukan?
Setiap saat
Minimal 5 tahun sekali

Puskesmas

Rumah Sakit

Siapa yang dianjurkan untuk tes IVA?

Wanita usia 30 - 50 tahun yang sudah berhubungan


seksual

Dimana dapat dilakukan tes IVA?


- Bidan/dokter
- Puskesmas
- Rumah Sakit
Kapan dilakukan?

Pemeriksaan IVA dapat dilakukan kapan saja


Minimal 5 tahun sekali

IVA positip

dilakukan Krioterapi

IVA positip
Apa artinya IVA positip?
IVA positip berarti ibu mempunyai kelainan/lesi
prakanker. Ibu belum menderita kanker, tetapi
bila tidak diobati akan berkembang menjadi
kanker
Apa pilihan pengobatan?
Krioterapi
Electrocautery
LEEP (Loop Electrosurgical Excision Procedure)
Konisasi
Histerektomi

Tindak lanjut

Tindak lanjut
Bila IVA negatip pemeriksaan IVA ulang 5 tahun
kemudian.
Bila IVA positip dan telah mendapatkan
pengobatan krioterapi
Kontrol pasca tindakan 2 minggu
Pemeriksa ulang IVA 3 bulan

Skrining Ca serviks menggunakan


tes IVA
102008141

skenario
Dokter A di Puskesmas Warnasari melakukan
skrinning Ca serviks pada kelompok wanita di
lokalisasi tuna susila dengan menggunakan tes
IVA. Dari 100 orang yang diperiksa, didapatkan 30
orang terdeteksi positif IVA. Setelah diperiksa
lebih lanjut dari yang positif tes IVA 6 orang +
sakit kanker rahim dan yang hasil tesnya negatif 3
0rang sakit kanker rahim. Dokter bertanya
tentang sensitivitas dan spesifisitas skrinning IVA
tersebut.

Apakah IVA / Servikoskopi ?


Inspeksi Visual stl pemberian asam asetat
Dikenal jg sbg Inspeksi Visual Leher Rahim dg
bantuan asam asetat, atau
Tea asam asetat
Pertama kali diperkenalkan oleh Hinselman pada
tahun 1925 dengan cara mengusap serviks yang
telah dicelup asam asetat 3%
Melihat leher rahim utk mengenal kelainan
setelah pemberian asam asetat
Asam asetat digunakan utk memberi tanda
perubahan acetowhite dr lesi prakanker atau
kanker

Pemeriksaan IVA
Penelitian Gaffikin(97)&Sankaranayan(98):
Sensitivitas 76-90% (Pap Smear 44-86%)
Spesifisitas 64-92% (Pap Smear 90-91%)

Kebutuhan peralatan IVA


IVA dp dilakukan pd setiap keadaan, alat yg
diperlukan adalah:

Meja pemeriksaan,
Spekulum steril, (Cusco's)
Sarung tangan steril
Sumber cahaya,
Lidi kapas,
Syringe utk aplikasi asam asetat,
Asam asetat 3-5%,
Catatan.

Pemeriksaan
Catatan
Jangan lakukan pemeriksaan pd wanita
sedang haid atau menggunakan
pengobatan melalui vagina. Sarankan utk
kembali saat haid atau pengobatan
selesai.
Jangan melakukan aplikasi asam asetat
jika terlihat lesi besar yg diduga
keganasan, rujuk pasien ke spesialis
onkologi atau fasilitas kesehatan tersier.

Hasil temuan IVA

SEBELUM APLIKASI ASAM ASETAT- Unaided visual


inspection of Cx Clinical Down staging

NORMAL: Halus, pink


Sekret mucoid
jernih
Ostium Uteri Nulipara-bulat
Multipara-slit /
cruciate
Wanita
postmenopause atrophic

Leher rahim normal

Hasil temuan IVA


ABNORMAL:
Interpretasi klinis dapat berupa:
Infeksi

Ektopion (Erythroplasia)
Tumor jinak
Curiga keganasan:
Erosi yg berdarah pada perabaan / rapuh
Pertumbuhan dg permukaan iregular atau rapuh

PENGGUNAAN SPRAY ASAM


ASETAT

PENGGUNAAN KAPAS LIDI

Zona transformasi abnormal


Epitel Putih

Skrinning tes
Tujuan skrinning
Mendeteksi dini penyakit
Menurunkan Case Fatality penyakit.

Syarat-syarat skrinning
Tes harus cukup spesifik dan sensitif
Tes aman, murah, sederhana

validitas
Uji tapis merupakan tes awal yang baik untuk
memberikan indikasi individu mana yang benarbenar sakit dan mana yang tidak, disebut
validitas. Validitas mempunyai dua komponen
yaitu:
Sensitivitas
Spesivisitas

Sensitivitas kemampuan suatu tes untuk


mengidentifikasi individu dengan tepat, dengan
hasil tes positif, dan benar sakit.
Spesivisitas kemampuan suatu tes untuk
mengidentifikasi individu dengan tepat, dengan
hasil tes negative, dan benar tidak sakit

Positif Predicted Value adalah kemampuan dari suatu


tes untuk mengidentifikasikan orang-orang yang
benar-benar sakit dari hasil tes skrining positif

Negative Predicted Value adalah suatu kemampuan


dari suatu tes untuk mengidentifikikasi orang-otang
yang benar-benar sehat/tidak bermasalah dari yang
hasil tes skringingnya negative.

Skrining yang dapat dilakukan untuk mendeteksi


ca serviks
IVA : insfeksi visual dengan asam asetat
Pap smear : menggunakan pengerik atau sikat untuk
mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher
rahim.
Thin prep :akan memeriksa seluruh bagian serviks atau
leher rahim

Program IVA di puskesmas


Program deteksi dini kanker serviks ini di
tingkat pelayanan kesehatan yang paling
dasar atau Puskesmas menjadi tanggung
jawab dari bidang Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA)
Hanya beberapa Puskesmas yang sudah
mengembangkan diri dengan memiliki
klinik Voluntary Counseling and Testing
(VCT), sehingga akan lebih membantu
mengoptimalkan program IVA

kesimpulan
Kanker serviks adalah masalah kesehatan wanita di
Indonesia karena jumlah yang banyak dan >70%
didiagnosis pada stadium lanjut.
Di Indonesia masalah pelaksanaan skrining massal
kanker serviks dengan menggunakan tes pap terkait
dengan banyak kendala, antara lain luasnya wilayah
Indonesia, dana dan keterbatasan SDM.
Skrining kanker serviks, dengan sensitivitas dan
spesifisitas yang lebih rendah dibandingkan dengan
tes pap, namun mempunyai cakupan yang lebih luas
adalah Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai