Anda di halaman 1dari 6

KERJASAMA OPERASIONAL

Antara
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
Dengan
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA
TENTANG
PERSIAPAN PEMBUKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR
No. FKUIT :....................................................
No. FKUY :
Pada hari ini Sabtu tanggal Tujuh Belas Bulan Oktober Tahun Dua Ribu
Sembilan, yang bertanda tangan di bawah ini masing-masing :
1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia Timur yang berkedudukan di
Jl. Rappocini Raya No 212 Makassar
bertindak untuk dan atas nama
Universitas Indonesia Timur, yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KESATU.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI Timur yang berkedudukan di Jl.
Letjen Suprapto Cempaka Putih Jakarta
Pusatr bertindak untuk dan atas nama
Universitas YARSI, yang selanjutnya
disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerja sama dalam
persiapan Pembukaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Timur,
dengan ketentuntan dan syarat-syarat yang diatur dalam pasal-pasal
sebagai berikut :
OBJEK KERJASAMA
Pasal 1
1. Objek perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak adalah persiapan
pembukaan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Timur.
2. Persiapan pembukaan sebagaimana dimaksud ayat 1 meliputi Pembinaan
dan Pendidikan.
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2

Perjanjian kerjasama ini dimaksudkan untuk membantu, membimbing dan


membina Universitas Indonesia Timurdalam pembukaan fakultas kedokteran.
BENTUK KERJASMA
Pasal 3
1. PIHAK KESATU menyediakan segala fasilitas yang dibutuhkan untuk
tercapainya maksud dan tujuan sebagaimana disebutkan pada pasal 2
perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA bersedia membantu tercapainya maksud dan tujuan di atas
dan selanjutnya bersedia membina fakultas kedokteran yang dimaksud.
HAK DAN KEWAJIBAN MASING-MASING
Pasal 4
1. PIHAK KESATU berkewajiban :
a. Menyedikan fasilitas untuk kegiatan pendidikan kedokteran;
b. Mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku pada
STANDAR PENDIDIKAN DOKTER mengenai ratio Dosen & mahasiswa
yaitu 1 : 3-5
2. PIHAK KEDUA berkewajiban :
a. Membantu PIHAK KESATU dalam hal pengurusan dan penyelesaian
administrasi dan perijinan yang berkaitan dengan Perjanjian kerjasama
ini.
b. Menyediakan fasilitas Universitas Yasri untuk kegiatan Pendidikan
Kedokteran dan mengembangan ilmu bagi karyawan/pegawai PIHAK
KESATU.
c. Membantu PIHAK KESATU dalam hal bantuan tenaga dan jasa yang
berkaitan dengan bentuk Pembinaan yang dimaksud.
d. Mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
yang ada kaitanya dengan penyelenggaraan Pembinaan Fakultas
Kedokteran.
e. Memberika bimbingan yang berkesinambungan dalam upaya
meningkatkan kemampuan pelaksanaan proses belajar mengajar
melalui :
Pelatihan bagi para Dosen;
Kunjungan konsutatif rutin dari masing-masing bidang spesialisasi;
Upaya-upaya lain dari PIHAK KEDUA dalam rangka membantu dan
membina Fakultas Kedokteran yang diselenggarakan oleh PIHAK
KESATU.
Pasal 5
1. PIHAK KESATU berhak :

a. Mempergunakan fasilitas Universitas YARSI sebagai tempat kegiatan


pendidikan dan pelatihan karyawan/pegawai Universitas Indonesia
Timur;
b. Memperoleh bantuan tenaga dan jasa PIHAK KEDUA sebagai bentuk
Pembinaan fakultas kedokteran sebagaimana ketentuan yang berlaku.

2. PIHAK KEDUA berhak :


a. Mempergunakan fasilitas Universitas Indonesia Timursebagai tempat
kegiatan pendidikan dan pelatihan mahasiswa dan dosen.
b. Memperoleh kemudahan administrasi dari PIHAK KESATU dalam
menyelenggarakan pembinaan, pendidikan dan pelatihan.
PENDAPATAN DAN PEMBIYAAN KEGIATAN
Pasal 6
1. Semua pendapatan sebagai hasil kerjasama yang diperoleh PIHAK KESATU
dan PIHAK KEDUA adalah milik masing-masing pihak.
2. Mahasiswa dan Dosen yang ditugaskan oleh PIHAK KEDUA dibiayai oleh
PIHAK KESATU.
3. PIHAK KESATU dalam menugaskan karyawan/pegawai dan dosen untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan pada PIHAK KEDUA, dibiayai oleh
PIHAK KESATU.
TATA TERTIB
Pasal 7
1. PIHAK KEDUA dalam menugaskan para Dosen dan pembimbing untuk
melaksanakan bimbingan mahasiswa, karyawan dan dosen pada PIHAK
KESATU harus mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku pada
PIHAK KESATU.
2. PIHAK KESATU dalam hal ini para karyawan/pegawai yang ditugaskan
untuk mengikuti pendidikan, pelatihan dan penelitian pada PIHAK KEDUA
harus mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku pada PIHAK
KEDUA.
TENAGA DOSEN DAN PEMBIMBING
Pasal 8
1. PIHAK KEDUA dalam hal ini para Dosen dan Pembimbing yang ditugaskan
melaksanakan bimbingan mahasiswa sepenuhnya merupakan wewenang
PIHAK KEDUA

2. PIHAK KEDUA dalam hal ini para Dosen dan Pembimbing dapat
dimanfaatkan oleh PIHAK KESATU guna peningkatan pembinaan fakultas
kedokteran yang diselenggarakan oleh PIHAK KESATU.
LAPORAN
Pasal 9
1. Tiap dosen atau pembimbing PIHAK KEDUA yang akan selesai bertugas
pada PIHAK KESATU wajib melapor pada PIHAK KESATU atau petugas
yang ditunjuk dengan menyampaikan saran dan kritik membangun
secara tertulis.

2. Tiap mahasiswa atau karyawan/pegawai PIHAK KESATU yang akan dan


selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan pada PIHAK KEDUA wajib
melapor kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan hierarki PIHAK KEDUA
PENELITIAN
Pasal 10
1. Peatihan dan Pendidikan yang dilakukukan pada PIHAK KEDUA dan
dibiayai oleh PIHAK KESATU harus disetujui oleh PIHAK KESATU, dan
harus mengikut sertakan tenaga dari PIHAK KESATU yang berminat.
2. Pembinaan dan kunjungan dalam pembinaan yang dilakukan pada PIHAK
KESATU dan dibiyai oleh PIHAK KESATU harus disetujui oleh PIHAK
KEDUA.
TANGGUNG JAWAB
Pasal 11
Tanggung jawab atas pengelolaan intern masing-masing pihak berada pada
masing-masing pihak.
JANGKA WAKTU PERJANJIAN KERJASAMA
Pasal 12
1. Perjanjinan kerjasama ini ditetapkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan ketentuan 3 (tiga) bulan
sebelum perjanjian ini berakhir, harus ada persetujuan tertulis antara
kedua belah pihak.
PEMUTUSAN PERJANJIAN
Pasal 13
1. Perjanjian ini dapat diputuskan oleh PIHAK KESATU maupun PIHAK KEDUA
tanpa adanya tuntutan dari masing-masing PIHAK, apabila masing-

masing PIHK yang terkait dalam perjanjian ini melalaikan salah satu dan
atau keseluruhan kewajiban sesuai yang tercantum dalam pasal 4
perjanjian ini dengan sebelumnya melalui musyawarah bersama.
2. Dalam hal mana terjadi kelalaian kewajiban PIHAK KEDUA maka PIHAK
KESATU memberikan peringatan secara tertulis maupun lisan kepada
PIHAK KEDUA.
3. Dalam hal mana terjadi kelalaian kewajiban PIHAK KESATU maka PIHAK
KEDUA akan memberikan peringatan secara tertulis maupun lisan
kepada PIHAK KESATU.

FARCE MAJOR
Pasal 14
1. Kedua belah pihak dibebaskan dari segala sanksi atas tindak dipenuhinya
kewajiban-kewajiban langsung dari hal-hal kejadian diluar kekuasaan
kedua belah pihak, yakni sebagai berikut :
a. Bencana Alam;
b. Pemberontakan, huru-hara dan perang;
c. Kebakaran besar;
d. Sabotase;
e. Pemogokan umu;
f. Hal-hal lain dinyatakan secara resmi oleh pejabat yang berwenang
sebagai Force Major.
2. Dalam hal ini terjadinya Force Major sebagai mana dimaksud pada ayat 1
pasal 14, PIHAK KEDUA wajib memberitahukan kepada PIHAK KESATU
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal kejadian,
demikian juga sebaliknya PIHAK KESATU ter hadap PIHAK KEDUA.
3. Semua biaya dan kerugian yang timbul dan atau diderita oleh satu pihak
karena terjadinya Force Major tidak dapat dibebankan sebagai tanggung
jawab pihak lain.
PERSELISIHAN
Pasal 15
1. Apabila ada perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian kerja sama ini,
maka harus ada penambahan jangka waktu untuk Pashing Out sampai
batas waktu seluruh mahasiswa, dosen, staf/karyawan yang sedang
mengikuti pelatihan atau pendidikan menyelesaikan pendidikannya.

2. Perselisiahan dalam pelaksanaan perjanjian Kerja Sama ini akan


diselesaikan secara musyawarah mufakat apabila secara musyawarah
tidak berhasil memecahkan masalah akan disesesaikan deangan
prosedur hukum yang berlaku.
ATURAN LAIN DAN PENUTUP
Pasal 16
1. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini, akan
dibicarakan secara musyawarah dan mufakat antara kedua belah pihak
dan akan dituangkan dalam suatu aturan tersendiri yang tidak terpisah
dengan Perjanjian kerjasama ini.
2. Dalam rangka pengendalian, setiap tahun diadakan evaluasi mengenai
pelaksanaan Perjanjian kerjasama ini.

Pasal 17
Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
pada hari dan tanggal tersebut diatas, dibuat dalam rangka 4 (empat), 2
(dua) diantaranya bermaterai cukup dan sisanya tidak bermaterai serta
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Pasal 18
Perjanjian Kerjasama ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh
kedua belah pihak dan berakhir pada tanggal Oktober 2014.
Jakarta, 17 Oktober
2009
PIHAK KEDUA
FAKULTAS KEDOKTERAN
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
INDONESIA TIMUR

............................................
............................................

PIHAK KESATU
FAKULTAS
UNIVERSITAS

Anda mungkin juga menyukai