Anda di halaman 1dari 8

PROFIL KALIMANTAN SELATAN

Batas wilayah :
Utara : Malaysia
Barat : Kalimantan Tengah
Timur : Selat Makassar & Laut Sulawesi
Selatan
Beribu

: Laut Jawa
kota

Banjarmasin,

Km2 (Kalimantan

Selatan

dengan
dalam

luas

Angka

kabupaten dan 2 kota, yaitu:


1.

Kabupaten Tabalong

2.

Kabupaten Balangan

3.

Kabupaten Banjar

4.

Kabupaten Barito Kuala

5.

Kabupaten Hulu Sungai Selatan

wilayah
2012)

37.530,52

memiliki

11

6.

Kabupaten Hulu Sungai Tengah

7.

Kabupaten Hulu Sungai Utara

8.

Kabupaten Kotabaru

9.

Kabupaten Tanah Laut

10.

Kabupaten Tanah Bumbu

11.

Kabupaten Tapin

12.

Kota Madya Banjarbaru

13.

Kota Banjarmasin

Kalimantan Selatan terletak antara 102149 401014 LS

dan 11401913 11603328 BT.


Penduduk Kalimantan Selatan tercatat 695.124 jiwa pada
tahun 2011 (Kalimantan Selatan dalam Angka 2012). Bagian
Timur seluas 2,1 juta hektar merupakan daerah berbukit dan
bergunung terdiri dari kawasan hutan primer, hutan sekunder
dan padang alang-alang. Bagian Barat merupakan daerah
rawa-rawa seluas 1 (satu) juta hektar. Antara kedua wilayah
tersebut terdapat dataran tanah alluvial seluas 200.000 hektar

yang relatif subur.


Temperatur maksimum berkisar antara 32,80 C 350 C dan
temperatur minimum

berkisar

antara

19,40 C

22,60 C,

kelembaban udara rata-rata tiap bulan berkisar antara 74,7 %

sampai dengan 89,6 %.


Besarnya curah hujan rata-rata 903,5 mm/tahun.

PROFIL BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN II


1. Visi dan Misi
Sebagai salah satu Balai Wilayah Sungai di lingkungan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yang bertanggung jawab untuk
menjabarkan visi dan misi Ditjen SDA, maka Balai Wilayah
Sungai Kalimantan II dalam menjalankan institusi menetapkan
visi:

Terwujudnya

kemanfaatan

sumber

daya

air

yang

berkelanjutan untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat.


Untuk

mewujudkan

visi

tersebut,

Balai

Wilayah

Sungai

Kalimantan II menetapkan misi sebagai berikut :


1.

Mengkonservasi Sumber Daya Air secara berkelanjutan.

2.

Mendayagunakan Sumber Daya Air secara adil serta


memenuhi

persyaratan

kualitas

berbagai kebutuhan masyarakat.


3.

Mengendalikan daya rusak air.

dan

kuantitas

untuk

4.

Memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat dan


pemerintah dalam pengelolaan Sumber Daya Air.

5.

Meningkatkan keterbukaan serta ketersediaan data dan


informasi dalam pengelolaan Sumber Daya Air.

2. Struktur organisasi

3. Fungsi
Mengacu pada peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor
21/PRT/M/2010

tentang

Organisasi

dan

Tata

Kerja

Unit

Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum adalah :


1.

Melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi


perencanaan,

pelaksanaan

konstruksi,

operasi

dan

pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air,


pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya
rusak air pada wilayah sungai.
2.

Melaksanakan usaha koordinasi dan kerjasama dengan


instansi lain yang berkaitan dengan tugas-tugasnya.

3.

Menyelenggarakan

administrasi

untuk

tercapainya

penanganan lingkup tugas dalam upaya pengembangan


tatalaksana satuan kerja.
Adapun fungsi Balai Wilayah Sungai Kalimantan II sesuai
peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2010
adalah :
1. Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya
air pada wilayah sungai.
2. Penyusunan rencana dan program, studi kelayakan dan
perencanaan teknis/desain/pengembangan sumber daya
air.
3. Persiapan, penyusunan rencana dan dokumen pengadaan
barang dan jasa.
4. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta penetapan
pemenang selaku Unit Layanan Pengadaan (ULP).
5. Pengendalian dan pengawasan konstruksi pelaksanaan
pembangunan sumber daya air, penyusunan rencana dan
pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung sumber air pada
wilayah sungai.
6. Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi dan
pendayagunaan sumber daya air serta pengendalian daya
rusak air pada wilayah sungai.
7. Pengelolaan sistem hidrologi.
8. Pengelolaan sistem informasi sumber daya air.

9. Pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sumber daya air


pada wilayah sungai.
10.
daya

Pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan sumber


air

yang

menjadi

kewenangan

provinsi

dan

kabupaten/kota.
11.
atas

Penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin


penyediaan,

peruntukan,

penggunaan

dan

pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai.


12.

Fasilitasi

kegiatan

Tim

Koordinasi

Pengelolaan

Sumber Daya Air pada wilayah sungai.


13.

Pemberdayaan

masyarakat

dalam

pengelolaan

sumber daya air.


14.

Pelaksanaan

penyusunan

laporan

akuntansi

keuangan dan akuntansi barang milik negara selaku Unit


Akuntansi Wilayah.
15.

Pelaksanaan

pemungutan,

penerimaan

dan

penggunaan biaya jasa pengelolaan sumber daya air


(BJPSDA) sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
16.

Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

balai serta koordinasi dengan instansi terkait.


17.

Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga

balai serta koordinasi dengan instansi terkait.

Daerah

provinsi

Kalimantan

Selatan

memiliki

sebuah

pengelolaan sumber daya air yang bekerja sama dengan daerah


provinsi Kalimantan Tengah yang biasa disebut dengan Balai
Wilayah Sungai Kalimantan II. Di daerah Kalimantan Selatan itu
sendiri memiliki program pengelolaan sumber daya air, yaitu
sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan konservasi sumber daya air
Dalam penyelenggaraan konservasi sumber

daya

air,

Kalimantan Selatan melakukan konservasi dengan membangun


Waduk Tapin dan membangun Embung di 3 kawasan, yaitu Tala,
Tanbu dan Riam Kiwa. Di Kalimantan Selatan terdapat kawasan
sumber air yang dilindungi, yaitu konservasi sipil Daerah Aliran
Sungai (DAS) di 6 kawasan, seperti Riam Kiwa, Tapin, Amandit,
Batang Alai, Pitap dan Batulicin. Dan juga terdapat konservasi
pengendalian sedimen Sungai Negara, serta studi aboretum
sungai yang terdapat di 5 kawasan DAS, seperti

DAS Negara,

DAS Tapin, DAS Riam Kanan, DAS Riam Kiwa, dan DAS Amandit.
2. Pendayagunaan sumber daya air
Kalimantan Selatan melakukan pembangunan air baku (intake
dan jaringan pipa)

di 6 lokasi dalam 5 kabupaten, termasuk

pembangunan air baku Banjar Bakula. Kalimantan Selatan juga


memiliki beberapa program kegiatan, yaitu sebagai berikut :
a. Jaringan irigasi
Kalimantan Selatan semakin meningkatkan jaringan irigasi di
daerah irigasi (DI) Batulicin Tanah Bumbu dan juga melanjutkan
pembangunan jaringan irigasi di 3 daerah irigasi (DI), seperti DI.
Batang Alai, DI. Amandit dan DI. Pitap. Di provinsi Kalimantan
Selatan juga menerapkan pemeliharaan rutin bendungan di 5
kawasan, yaitu Riam Kanan, Tapin, Telaga Langsat, Amandit dan
Batang Alai.
b. Jaringan reklamasi rawa
Daerah provinsi Kalimantan Selatan membangun jaringan
reklamasi rawa di 14 daerah rawa, tambak Sungai Loban dan
Polder Bakar. Daerah ini juga merehabilitasi 9 daerah rawa,

jaringan tersier daerah irigasi Alabio, dan daerah irigasi Tapin.


Jaringan reklamasi rawa yang dioperasikan, yaitu Polder Alabio,
dan 4 daerah rawa, serta pemeliharaan rutin Polder Alabio,
pemeliharaan berkala Polder Alabio dan pemeliharaan rutin
secara berkala di 9 daerah rawa.
c. Jaringan tata air tambak
Pada jaringan tata air tambak,

Kalimantan

Selatan

membangun di 3 daerah rawa serta pembangunan rutin di


kawasan rawa tambak.
3. Pengendalian daya rusak air
Di provinsi Kalimantan Selatan terdapat pengendalian banjir
sungai di 7 sungai dalam 7 kabupaten, masterplan pengendalian
banjir kabupaten Balangan, Tabalong dan Hulu Sungai Utara,
pembuatan database Sungai Negara, pembangunan tanggul
banjir

sungai

di

kawasan

sungai

dalam

kabupaten,

pemeliharaan rutin di 3 kawasan rawa tambak, konservasi


daerah aliran Sungai Negara, normalisasi Sungai Kandang Jaya
dan studi potensi pemanfaatan lahan di sepanjang saluran
Kandang Jaya.

Anda mungkin juga menyukai