Oleh :
Kelompok 12
Kelas A
Rahmat Ardiansyah
200110120198
Muhammad Yunus
200110130055
Yudi Rusmana
200110130157
Etya Nurrimas G
200110130333
Witono Brotoseno
200110130371
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2016
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Produktifitas seekor ternak dapat ditingkatkan dengan memperbaiki sisi
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana pembentukan strain pada unggas
1.3
II
PEMBAHASAN
2.1.
ternak
atau
dari
dalam
bahasa
genetika
dalam
Inggris
upaya
disebut Animal
meningkatkan
Meningkatkan produksi
Memperbaiki reproduksi
Meningkatkan populasi
2.2
Keterangan:
1)
P = Fenotip
Fenotip merupakan ampilan luar atau sifat yang muncul sebagai hasil
ekspresi suatu gen. Tampilan produksi merupakan kerja bersama (interaksi) antara
faktor genetik dan lingkungan. Jika potensi gen (mutu genetik) ternak baik dan
didukung oleh lingkungan yang sesuai, maka produksi optimal. Fenotip tidak
pernah melampaui potensi maksimal genotip.
2)
G = Genotip / Genetik
Genotip merupakan susunan genetik yang ada pada individu. Susunan gen
ini ada dalam setiap sel individu. Gen ada yang mudah dipengaruhi oleh
lingkungan
dan
ada
pula
yang
sedikit
dipengaruhi
linkungan
dalam
E = Environment (Lingkungan)
Lingkungan meliputi semua faktor luar tubuh yang menentukan ekspresi
2.3
1)
Seleksi
Seleksi adalah istilah dalam pemilihan ternak yang menggambarkan proses
Kekerabatan
performans kerabat-kerabatnya.
(Family
Selection) seleksi
atas
dasar
Seleksi keluarga biasa dilakukan apabila nilai heritabilitas rendah, ternak betina
banyak menghasilkan keturunan, dan ternak diberi perlakuan khusus sehingga
tidak bisa dipakai sebagai ternak pengganti.
(3) Uji Zuriat (Uji Keturunan/Progeny Test)
Uji zuriat adalah suatu uji terhadap seekor atau sekelompok ternak berdasarkan
performan atau penampilan dari anak-anaknya. Uji ini lazimnya dilakukan untuk
evaluasi pejantan (Okariyadi, 2010).
Dugaan Kemajuan seleksi dapat diduga dengan rumus sebagai berikut :
R = Sxh2
R = Dugaan kemajuan seleksi per generasi
S
= Seleksi diferensial
Sistem Perkawinan
Sistem perkawinan yang paling banyak digunakan dalam penerapan
Inbreeding juga akan meningkatkan abnormalitas dan kematian untuk sifat yang
dalam keadaan homozigot bersifat letal.
b) Persilangan antar individu yang tidak berkerabat (Out Crossing)
(1) Biak Silang (Cross Breeding)
Cross breeding adalah persilangan antar ternak yang tidak sebangsa Jenis
persilangan
ini
memegang
dengan kegunaan-kegunaan
peranan
saling
penting
substitusi
dalam
sifat
pemuliaan
yang
ternak,
diinginkan
dan
2.4
Breeding unggas
1)
Breeding Primer
Pembibitan yang mengembangkan dan menyeleksi strain ayam yang dapat
b)
2)
Breeding layer
1. Petelur dengan kerabang telur coklat
2. Petelur dengan kerabang telur putih
b)
2.5
Semakin tinggi nilai heritabilitas suatu sifat yang diseleksi, maka semakin tinggi
peningkatan sifat yang diperoleh setelah seleksi. Tingginya nilai heritabiltas suatu
sifat menunjukkan tingginya korelasi ragam fenotipik dan ragam genetik. Pada
kondisi ini seleksi fenotipik individu sangat efektif, sedangkan jika nilai
III
KESIMPULAN
Breeding pada unggas meliputi proses seleksi dan sistem perkawinan yang
meliputi pembentukan :
1. Breeding primer
2. Breeding sekunder
3. Final stock.
DAFTAR PUSTAKA