FEBRIS (DEMAM)
Bidang Studi
: Keperawatan Anak
Topik
: Febris (Demam)
Sasaran
: Keluarga An. E
: 08:00- Selesai
Waktu
: 30 Menit
Tempat
A. Latar Belakang
Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya
tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin
dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti: abses, pneumonia,
infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan
segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam
yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti
influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus
tetap waspada terhadap infeksi bakterial.
B.
Tujuan
a. Tujuan Umum
-
b. Tujuan Khusus
1) Menjelaskan tentang pengertian febris
2) Menjelaskan tentang penyebab febris
3) Menjelaskan tanda dan gejala febris
4) Menjelaskan penatalaksanaan febris
c.
Materi
1. Pengertian dari febris
2. Penyebab dari febris
3. Tanda dan gejala dari febris
4. Pencegahan dan penanggulangan dari febris
C. Jenis Kegiatan
Memberikan Pendidikan Kesehatan atau Penyuluhan tentang febris
D. Pengorganisasian
1. Waktu
: 30 Menit
2. Alat
3. Metode
4. Tempat
E. Peserta
1. Penyuluh/ Pemateri : Ni Kadek Sri Kartika Putri
2. Pasien
: An. E
WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN
3 menit
Pembukaan :
a.
KEGIATAN PESERTA
a. Menjawab Salam
b. Mendengarkan dan
mengucapkan salam
Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri
c.
d. Menyebutkan
materi
yang
diberikan
e.
akan
10 menit
Pelaksanaan :
a. Mendengarkan dan
menyimak materi
ceramah
Menjelaskan
kemungkinan
terjadinya
a.
b. Menjelaskan
tentang
pengertian
tentang
penyebab/
febris
c.
Menjelaskan
faktor febris
d. Menyebutkan
tentang tanda
dan
gejala febris
e.
4 menit
Evaluasi :
a. Bertanya &Menjawab
pertanyaan
kesempatan
kepada
3 menit
Penutup
1. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih atas
waktunya yang telah diberikan oleh
peserta atau pasien
3. Mengucapkan salam
a.
Menjawab salam
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a.
2. Evaluasi Proses
c.
d.
Kriteria Hasil
Keluarga dan Klien dapat menyebutkan dan mengerti tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, akibat lanjut, pencegahan penyakit febris .
MATERI PENYULUHAN
FEBRIS (DEMAM)
A. Pengertian
Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah
terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau
merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi (Noer,
Sjaifoellah,2004).
Demam (febris) adalah suatu reaksifisiologis tubuh yang kompleks terhadap penyakit yang
ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh diatas nilai normal akibat rangsangan zat pirogen
terhadap pengatur suhu tubuh di hipotalamus (Smeltzer, Suzanna C.2001)
Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36.5-37.2 C. Suhu subnormal yaitu <36.5 C,
hipotermia merupakan suhu <35 C. Demam terjadi jika suhu >37.2 C. hiperpireksia merupakan
suhu 41.2 C. Terdapat perbedaan pengukuran suhu di oral, aksila, dan rectal sekitar 0.5 C; suhu
rectal > suhu oral > suhu aksila.
Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya
tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin
dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti: abses, pneumonia,
infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan
segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan
demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang selflimiting seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti
kita tidak harus tetap waspada terhadap infeksi bakterial.
Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :
1. Demam septik
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun
kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan
berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan
juga demam hektik.
2. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal.
Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar
perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
3. Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila
demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari
terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.
4. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang
terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
5. Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode
bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti
semula.
B. Etiologi
Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan
atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga gangguan pada pusat regulasi suhu sentral
(misalnya : perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai diagnosis penyebab
demam diperlukan antara lain: ketelitian pengambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan
pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit, dan evaluasi pemeriksaan laboratorium serta
penunjang lain secara tepat dan holistik.
Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama
demam, sifat harian demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lain yang menyertai
demam.Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami
demam terus menerus selama 3 minggu dengan suhu badan diatas 38,3 C dan tetap belum
ditemukan penyebabnya walaupun telah diteliti ssatu minggu secara intensif dengan
menggunakan sarana laboratorium dan penunjang lainnya.
Kulit kemerahan
Menggigil
D. Komplikasi
Dehidrasi
Gagal jantung
Kematian
E. Penatalaksaan Medik
1. Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan
2. Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan
3. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang
dapat berupa air putih, susu, air buah atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh
yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.
5. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang
6. Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. Tujuannya untuk menurunkan suhu
tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh dipermukaan tubuh ini dapat terjadi
karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres. Jangan
menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas
tidak dapat keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi dan intoksikasi
(keracunan).
7. Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku. Kompres
air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh akan
menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan
menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan pengatur suhu
tubuh lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat pembuluh darah
tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan membuat pori-pori kulit
terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari tubuh.
8. Obat-obatan Antipiretik
DAFTAR PUSTAKA
OLEH :