KOLOID
Disusun Oleh :
Suti Susilawati
(13040046)
Yuni Widyastuti
(13040053)
Adha Oke
(13040051)
Rahmawati
(13040054)
Ummu Imaroh
(13040037)
Riki Dede Mulyadi
(13040048)
Rita Mahfudoh Zahro
(13040039)
Setyo Nur Arifin
(13040040)
Nurul Aini Wahidah
(13040062)
Mia Amaliya
(13040036)
Siska Purnama Sari
(13040063)
Murti Dwi Adiyati
(13040043)
Hanif Fajar R
(13040027)
Muhamad Ardiyanto
(13040015)
Reno Ardiansyah
(13040026)
(13040038)
Dosen Pembimbing :
Okpri Meyla, S.Farm, M.Sc, Apt.
2015
KATA PENGANTAR
bantuan
berbagai
macam
pihak
untuk
membantu
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..
DAFTAR ISI
..
BAB I PENDAHULUAN ..
1
A. Latar Belakang ..
B. Rumusan Masalah .
2
C. Tujuan Penulisan .
BAB II PEMBAHASAN
..
A. Pengertian Koloid
B. Sistem Koloid Dalam Pengelompokan Campuran
DAFTAR PUSTAKA
.
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gayagravitasi
atau gaya
adalah penerapan konsep sistem koloid. Dimana, dalam cat ini ada 2
(dua) fase zat yang bercampur menjadi satu. Partikel-partikel yang
bercampur tidak dapat diamati dengan mata telanjang, melainkan
harus menggunakan suatu alat bantu yang berupa mikroskop ultra.
Dalam hal ini, fase zat yang terdispersi adalah zat padat dan zat cair sebagai
medium pendispersinya.Pada pencampuran dua zat yang berbeda fase ini tidak
terjadi pengendapan.Sehingga konsep sistem koloid ini sangat
tepat
digunakan dalam industri cat. Lebih jauh, konsep sistem koloid yang
diterapkan dalam dunia industri tidak hanya sebatas zat padat yang
terdispersi dalam medium pendispersi yang berupa zat cair. Berbagai
jenis sistem koloid telah diterapkan di dunia industri dan hasilnya
terciptalah berbagai produk industri yang bisa dinikmati, seperti susu,
kerupuk, mentega, dan lain sebagainya. Jadi sistem koloid sangat
1
konsep
sistem
koloid
ini.Hal
ini
karena
koloid
sehingga
tidak
mengalami
sedimentasi
(pengendapan).
diaplikasikan
dalam
dunia
industri
sangat
diperlukan
untuk
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu koloid ?
2. Apa saja jenis-jenis koloid ?
3. Bagaimana penggunaan koloid ?
4. Apa saja sifat-sifat koloid ?
5. Bagaimana cara membuat koloid ?
6. Bagaimana cara memurnikan koloid
dari
partikel
yang
tidak
dibutuhkan ?
7. Apa saja contoh koloid dalam kehidupan sehri-hari ?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan apa itu koloid.
2. Menjelaskan macam-macam koloid.
3. Menjelaskan penggunaan koloid.
4. Menjelaskan sifat-sifat koloid.
5. Menjelaskan cara membuat koloid.
6. Menjelaskan cara memurnikan koloid dari partikel yang tidak
dibutuhkan.
7. Menjelaskan contoh-contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koloid
antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran
koloid (fase terdispersi atau yang dipecah) tersebar secara merata di
dalam zat lain (medium pendispersi atau pemecah).Ukuran partikel
koloid berkisar antara 1-100 nm.Ukuran yang dimaksud dapat berupa
diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain
dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk
warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak
sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.
larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua
yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel
terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran
partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut.
Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekul yang
sangat besar.Koloid emas terdiri atas partikel-partikel dengan bebagai
ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau
lebih.Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung
sekitar seribu molekul S8.Suatu contoh molekul yang sangat besar
(disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin.Berat molekul dari
molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x 10-7.
campuran
itu
sudah
menyatu
dan
sulit
dibedakan.Hanya
campuran
itu
tidak
dibentuk
oleh
sebaran-sebaran
saja
molekuler,
LARUTAN
KOLOID
SUSPENSI
Terdiri
satu fasa
Homogen
Jernih
Tidak
fasa
Homogen
Keruh
Tidak memisah
fasa
Heterogen
Keruh
Memisah
atas
memisah
jika didiamkan
jika
didiamkan
Tidak dapat
Dapat disaring
Dapat disaring
disaring
Tidak dapat
Dapat
Dapat
diamati
diamati
diamati
dengan
dengan
Diameter
mikroskop ultra
Diameter partikel
mikroskop biasa
Diameter partikel
partikel
didiamkan
jika
10-7 cm.
Penulisan
<
Penulisan A (s)
(aq)
Penulisan A (s)
Sistem koloid terdiri atas dua fase atau bentuk, yakni fase
terdispersi (fase dalam) dan fase pendispersi (fase luar, medium).Zat
yang fasenya tetap, disebut zat pendispensi.Sementara itu, zat yang
fasenya berubah merupakan zat terdispensi.
1. KOLOID SOL
2. KOLOID EMULSI
3. KOLOID BUIH
Fase
Fase
Nam
Terdis
Pendi
persi
spersi
Koloi
Cair
d
buih,
Gas
Contoh
buih
sabun,
deter
shampoo,
jen
busa
kocok
karet busa, batu
Gas
Padat
pada
Cair
Gas
t
aero
sol
cair
emul
Cair
Cair
Cair
Padat
apung
Kabut
susu,
minyak ikan, es
emul
krim
mutiara,
si
Padat
Gas
santan,
si
keju
pada
krim
t
aero
sol
pada
t
Asap
jeli,
larutan
agar-
agar
kaca berwarna,
Padat
sol
tinta,
Padat
Cair
cat,
Padat
sol
pada
campuran
t,
loga
m
baik di dalam
seperti
cairan,
sehingga
terbentuk
suatu
selubung
di
dibuat
langsung
dengan
mencampurkan
fase
solvasi/
hidrasi, yaitu
sama sekali
b) Sol liofob, dimana partikel-partikel padat tidak mengadsorpsi
molekul cairan. Liofib artinya takut cairan (phobia=takut). ).
Contoh koloid liofob adalah sol sulfida dan sol logam. Ciricirinya :
Tidak
dapat
dibuat
hanya
dengan
mencampur
fase
medium pendispersi
Mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit karena
mempunyai muatan
Irreversibel artinya sol liofob yang telah menggumpal tidak
3. Emulsi
Emulsi
adalah
suatu
system
koloid
di
mana
zat
dalam bentuk
E. Sifat-Sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya)
oleh partikel-partikel koloid.Hal ini disebabkan karena ukuran
molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini ditemukan oleh
John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu
sifat itu disebut efek tyndall.
Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan
terkena sinar. Pada saat larutan sejati (gambar kiri) disinari dengan
cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya,
sedangkan pada sistem koloid (gambar kanan), cahaya akan
dihamburkan.
mempunyai
hal
itu
terjadi
partikel-partikel
karena
yang
partikel-partikel
relatif
besar
untuk
koloid
dapat
2. Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang
senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak
beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita
akan
melihat
bahwa
partikel-partikel
tersebut
akan
bergerak
10
arah.Oleh
tumbukan
yang
karena
terjadi
ukuran
partikel
cenderung
tidak
cukup
kecil,
seimbang.
maka
Sehingga
dalam
zat
padat
(suspensi).
Gerak
Brown
juga
3. Absorpsi
Absorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau
senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh
luasnya permukaan partikel. (Catatan : Absorpsi harus dibedakan
dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam
suatu partikel). Contoh : (i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena
permukaannya menyerap ion H+. (ii) Koloid As2S3 bermuatan
negatif karena permukaannya menyerap ion S2.
4. Muatan koloid
Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid.Semua
partikel koloid memiliki muatan sejenis (positif dan negatif). Maka
terdapat gaya tolak menolak antar partikel koloid. Partikel koloid tidak
11
kation
dari
medium
pendisperinya
sehingga
Koloid
protein
adalah
jenis
koloid
sol
yang
mempunyai gugus yang bersifat asam (-COOH) dan biasa (NH2). Kedua gugus ini dapat terionisasi dan memberikan
muatan pada molekul protein. Pada pHrendah , gugus basa
NH2 akan menerima proton dan membentuk gugus NH 3. pH
tinggi,
gugus
COOH
akan
mendonorkan
proton
dan
12
2. Kestabilan Koloid
muatan
permukaan
koloid.Besarnya
muatan
pada
13
pendispersi.
Penambahan
kation
pada
permukaan
5. Koagulasi koloid
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid
membentuk
endapan.Dengan
terjadinya
koagulasi,
berarti
dan
zat
6. Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat
melindungi koloid lain dari proses koagulasi.
7. Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu
dengan cara ini disebut proses dialisis.
8. Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang
bermuatan dengan menggunakan arus listrik.
F. Kegunaan Koloid
Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari,
terutama
dalam
kehidupan
sehari-hari.Hal
ini
disebabkan
sifat
14
a. Penggumpalan Darah
Darah mengandung
sejumlah
koloid
protein
yang
15
c. Sebagai deodorant
atau
mengendapkan
protein
dalam
sabun/
detergen
berfungsi
sebagai
emulgator.
16
BAB III
PENUTUP
17
A. KESIMPULAN
18
farmasi
misalnya
system
perak
koloid
banyak
koloid/argentum
digunakan.
proteinum
Beberapa
dugunakan
darah
sehingga
obat
dapat
aktif.
Beberapa
bahan
alam
19
DAFTAR PUSTAKA
https://rwahyu46.wordpress.com/2014/01/14/penggunaan-sistem-
koloid-dalam-kehidupan-sehari-hari.
http://kimiafisikafarmasi.tumblr.com/
Sudarmo Unggul. 2005. Kimia untuk SMA kelas XI seri SMS.
Surakarta: Erlangga
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007