Anda di halaman 1dari 6

Sistem Kendali Pemakaian Air untuk Penghematan Air

berbasis Mikrokontroler ATMega16


Kuat Rahardjo T.S 1), Ferrianto Gozali 2), Sunarto 3), Richard A Rambung 4)
kuatrts@trisakti.ac.id
Jurusan Teknik Elektro FTI USAKTI.
Abstrak.
Penghematan pemakaian air, banyak diserukan oleh berbagai pihak, antara lain oleh: instansi
pemerintah yang secara resmi menganjurkan penghematan air, oleh pemerhati lingkungan baik nasional
maupun internasional.
Metode penghematan air dilakukan dengan membatasi waktu pengeluaran air sesuai dengan
kebutuhan penggunaan. Pembatasan waktu bukan untuk menghentikan keluarnya air walaupun belum
mencukupi kebutuhan, melainkan untuk menghindarkan dari kelalaian manusia.
Untuk merealisasikan peralatan penghemat pemakaian air, dipergunakan mikrokontroler sebagai
kontroler utama, yang membatasi waktu lamanya keluar air dari suatu keran. Jumlah keran yang dapat
dikendalikan sebanyak 8 buah.
Penghentian dan pengeluaran air dilakukan oleh solenoid Valve yang dikemudikan oleh
photothyristor, solenoid Valve terbuka akibat penekanan tombol permintaan yang diletakkan didekat keran
untuk mengeluarkan air sesuai dengan lamanya waktu yang ditentukan.
Penentuan lamanya keluar air dari setiap (1s/d8) solenoid, dilakukan melalui keypad dan tampilan
LCD2x16 yang menampilkan angka-angka dengan pola dan tanda yang diprogramkan akibat penekanan dari
keypad.
Implementasi peralatan sistem kendali pemakaian air telah diuji cobakan pada pemakaian air PAM
untuk sebuah rumah dengan 3 penghuni dengan pemakaian untuk mandi dan memasak dengan asumsi per
orang menggunakan 90 liter/hari, selama 2 bulan pada bukti penagihan menunjukkan angka 8 m3/bulan. Hal
ini menunjukkan bahwa peralatan ini berfungsi dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
Kata kunci: Penghematan air, Mikrokontroler, Keypad, LCD, Solenoid valve.

Latar Belakang.
Penghematan pemakaian air, saat sekarang ini banyak diserukan oleh berbagai pihak,
antara lain oleh instansi pemerintah yang secara resmi menganjurkan penghematan air maupun
oleh pemerhati lingkungan baik nasional maupun internasional.
Berbagai metode penghematan pemakaian air telah banyak di temukan, telah diproduksi
untuk berbagai kebutuhan dan telah dipasarkan. Produk penghemat air tersebut umumnya
diterapkan pada pencuci tangan ditempat-tempat umum seperti misalnya supermarket, mal, hotel,
terminal bus, stasiun kereta dan tempat lain-lain nya. Selain menggunakan peralatan penghemat air,
pada tempat-tempat umum juga ditambah dengan adanya petugas kebersihan yang bertugas pula
menjaga agar air tidak terbuang sia-sia.
Berbeda dengan tempat-tempat umum tersebut, pemborosan air seringkali terjadi tanpa
disadari oleh pengguna yang berasal dari kalangan rumah tangga, yang disebabkan oleh karena
kelalaian mematikan keran air. Jika kelalaian terjadi pada tempat cuci tangan / piring, akan segera
ditanggulangi karena mudah dilihat oleh penghuni lain yang akan segera mematikan keran air.
Berbeda halnya jika kelalaian menutup keran terjadi pada tempat-tempat yang tertutup seperti
misalnya kamar mandi atau kakus yang tidak dapat diketahui kalau tidak ada yang masuk ke
tempat tersebut.
Oleh karena itu, pada seminar ini akan disampaikan hasil penelitian Sistem Kendali
Pemakaian Air untuk Penghematan Air.
Tinjauan Pustaka
Penghematan pemakaian air saat ini menjadi perhatian diseluruh dunia, termasuk
pemerintah Indonesia. Kiat-kiat melakukan penghematan pemakaian air, disebarluaskan oleh
berbagai media massa (http://sains.kompas.com, 2 Oktober 2012), untuk mengurangi pemakaian
jumlah air didalam melakukan seluruh aktifitas baik pada rumah tangga, tempat kerja maupun pada

tempat-tempat umum. Seluruh kiat-kiat tersebut harus dilakukan dengan penuh rasa sadar dari
pelaku pengguna air.
Banyak industri yang memproduksi peralatan penghemat air yang sesuai kegunaannya
seperti misalnya peralatan penyiram air pada WC, tempat cuci tangan memiliki keran air yang
dilengkapi solenoide dan sensor tangan, sehingga air akan mengalir apabila tangan diposisi cuci,
dan air akan langsung berhenti saat tangan ditarik, sehingga lebih nyaman bagi pengguna.
Sedangkan pengendali air pada pengisian bak kamar mandi umum, sampai saat ini hanya
menggunakan pelampung, yang menutup keran air saat air telah penuh, sehingga tidak luber.
Berdasarkan pengamatan, apabila air pada bak kotor, maka untuk mencuci bak harus membuang
air terlebih dahulu, yang merupakan pemborosan. Keadaan inilah yang sering terjadi pada kamar
mandi umum yang menggunakan bak penampung air, sehingga perlu perubahan sistem
pengeluaran air yang dapat menghemat penggunaan air.
Untuk penghematan air, pada kamar mandi umum sebaiknya menggunakan penampung air
relatif kecil, seperti misalnya menggunakan ember/kontainer dengan kapasitas 30 sampai dengan
40 liter sehingga habis untuk sekali mandi. Oleh karena itu pengisian air pada kontainer
membutuhkan waktu relatif singkat tergantung pada kapasitas pompa dan jumlah keran air yang
dibuka (debit air). Sedangkan pembukaan keran air dibatasi oleh waktu, sehingga kontainer tidak
luber saat diisi air. Jika pengguna berikut ingin mencuci kontainer maka jumlah air yang
dipergunakan tidak sebanyak membuang air pada bak penampung.
Pada penelitian ini dirancang rangkaian pewaktu yang membatasi selang waktu
pengeluaran air pada keran air untuk beberapa kamar mandi sekaligus, sehingga tepat untuk
dipergunakan pada rumah yang memiliki banyak kamar mandi yang merupakan kecenderungan
saat ini yaitu setiap kamar tidur dilengkapi dengan kamar mandi, atau pada rumah kos yang
memiliki banyak kamar mandi.
Pengguna yang ingin menggunakan air, harus menekan tombol yang diletakkan pada
kamar mandi, sehingga air keluar pada keran kamar mandi tersebut. Jika ternyata pengisian air
berlebih sehingga luber, maka pengguna dapat mematikan keran air atau dengan menekan tombol
yang sama maka air akan berhenti mengalir, sehingga air tidak terbuang sia-sia. Jika pengguna
tidak mematikan air yang telah luber, maka air yang terbuang sia-sia tidak terlalu banyak seperti
halnya pada keran air yang dibuka maupun ditutup secara manual yang ditinggal dalam keadaan
terbuka.
Perancangan rangkaian dalam penelitian ini, menggunakan mikrokontroler ATMega16
yang dipilih sebagai komponen kontrol karena mudah diperoleh di Indonesia, memiliki teknologi
yang terbuka secara luas dari segi pustaka, bahasa pemrograman serta peralatan pemrogram-nya
relatif murah sehingga cocok untuk dipergunakan dalam penelitian ini.
Perancangan Sistem
Perancangan prototype rangkaian pengendali dilakukan dengan menganalisis kapasitas dari
mikrokontroler ATMega16, khususnya pada jumlah I/O yang dimilikinya. Pada peralatan,
ditambahkan keypad yang membutuhkan 7 jalur I/O, dan tampilan LCD yang membutuhkan 7 jalur
I/O. Sehingga tersisa sebanyak 18 jalur I/O. Oleh karena untuk pasangan tombol dan solenoide
pembuka air hanya dapat ditambahkan 8 pasang saja, karena 1 buah jalur dipergunakan sebagai
output untuk menggerakkan pompa yang dibutuhkan seperti halnya pada pemakaian yang umum
dilakukan didalam menyalurkan air dari penampungan air ataupun pada pemakaian air sumur. Pada
gambar berikut, dijelaskan hubungan antara mikrokontroler dengan masing-masing blok, dan
rangkaian driver untuk mengaktifkan solenoid vale.

Gambar.1. Diagram Blok Rangkaian Sistem Kendali Pemakaian Air untuk Penghematan Air
berbasis Mikrokontroler ATMega16 dan Rangkaian kendali Penggerak solenoide
Berdasarkan perancangan rangkaian, maka dirancang PCB yang dapat diintall dengan
mudah dan hemat tempat sehingga dapat disusun sebagai berikut:

Gambar.2. Layout PCB Sistem Kendali Pemakaian Air untuk Penghematan Air berbasis
Mikrokontroler ATMega16
Dengan perancangan ini, rangkaian driver solenoid (Virendra Kumar, 2006) diletakkan
dibawah dan rangkaian kontroler yang terdiri dari mikrokontroler, LCD dan Keypad berada diatas
seperti pada gambar berikut:

Gambar.3. Prototype Sistem Kendali Pemakaian Air untuk Penghematan Air berbasis
Mikrokontroler ATMega16

Agar dapat menunjukkan bahwa perancangan ini bekerja dengan baik, maka dibuat model
peraga sehingga dapat memperagakan kinerjanya sebagai berikut:

Gambar.4. Model alat peraga tampak depan dan tampak belakang Sistem Kendali Pemakaian Air
untuk Penghematan Air berbasis Mikrokontroler ATMega16
Sistem Kendali Pemakaian Air untuk Penghematan Air berbasis Mikrokontroler
ATMega16 (Atmel Corporation, 2003) didukung oleh program (Pavel Haiduc and HP InfoTech
S.R.L, Copyright 1998-2008) yang digambarkan dalam flowchart sebagai berikut:
Start
Wellcome
note
Tampilan awal.
Data awal timer dari
EEPROM untuk solenoid
Menu Button?

Yes

Seting
waktu?

No

Seting
pompa?

No

Lihat
Seting?

No

No
No

Button

Yes
Baca no solenoid
Catat data waktu

Yes
Catat kaitan pompa
dengan solenoid

Yes
Tampilkan data
setting diminta

Yes
Tampilkan waktu
on solenoid

Gambar.5. Flowchart Sistem Kendali Pemakaian Air untuk Penghematan Air berbasis Mikrokontroler
ATMega16

Dengan dukungan dari program, sistem mampu bekerja sesuai dengan kebutuhan masingmasing pengguna, dan dapat dengan leluasa diubah sesuai dengan perkembangan kebutuhan.
Dari flowchart tersebut, maka cara pengoperasian Sistem Kendali Pemakaian Air untuk
Penghematan Air berbasis Mikrokontroler ATMega16 sebagai berikut:
Cara setting waktu setiap kamar mandi:
1. Tekan tombol * pada keypad
2. Tekan angka Nomor Kamar Mandi melalui keypad
3. Masukkan Setting Selang Waktu yang diinginkan melalui keypad
4. Akhiri dengan menekan tombol # pada keypad
Untuk memeriksa hasil setting yang telah dilakukan, dengan prosedur berikut:
1. Tekan tombol # pada keypad
2. Tekan angka Nomor Kamar Mandi melalui keypad untuk melihat setting waktu
3. Akhiri dengan menekan tombol # pada keypad

CARA ME-NONAKTIF-KAN POMPA JIKA KAMAR MANDI TIDAK DIPERGUNAKAN.


1. Tekan tombol 9 pada keypad
2. Masukkan nomor-nomor kamar mandi yang dipergunakan saja. Maka nomor kamar mandi
yang tidak dipergunakan tidak menyalakan pompa air
3. Akhiri dengan menekan tombol # pada keypad

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Hasil dan Pembahasan


Hasil pengujian dari pengoperasian Rangkaian Kendali Penghemat Air
Rangkaian Kendali dirancang untuk 8 kamar mandi, yang diberi nama dengan angka 1
sampai dengan angka 8 untuk memudahkan pemakai.
Fungsi Rangkaian kendali adalah menghindarkan pengguna dari ke-alpa-an menutup keran
air.
Dapat disesuaikan dengan jumlah kamar mandi kurang dari 8 buah dengan menonaktifkan-nya.
Dapat diatur lamanya pembukaan air sesuai dengan kebutuhan waktu untuk kebutuhan air.
Untuk mengeluarkan air cukup dilakukan dengan menekan dan melepas tombol didalam
kamar mandi.
Tombol tidak membahayakan pengguna kamar mandi karena bertegangan 5 Volt dc.
Jika kekurangan air dapat melakukan penekanan tombol berikutnya setelah air tidak keluar
Jika air berlebih, dapat dihentikan dengan menekan tombol dalam keadaan air masih
mengalir maupun mematikan keran air sesaat sampai waktu habis.
Penekan tombol harus melepaskan tombol agar air mengalir atau berhenti
Menghemat pemakaian listrik pada pompa air karena pompa bekerja tanpa tekanan tinggi
dan hanya menyala saat dipergunakan
Dalam pengujian lapangan, diuji coba untuk pemakaian air PAM pada rumah seorang
peneliti yang dihuni oleh 3 orang, dengan assumsi pemakaian per orang per hari sekitar 90
liter, maka jumlah pemakaian pada bulan juni dan juli 2013 sebesar 8 m3.

Gambar 6. Tagihan PAM bulan Juni dan Juli 2013


Pembahasan
Untuk memasangkan peralatan ini membutuhkan perombakan instalasi pipa air untuk memasang
solenoid pada setiap keran air. Pemasangan akan lebih baik jika dilakukan saat merenovasi /
membangun rumah. Peralatan ini sangat fleksibel karena waktu pengeluaran air dapat di set ulang.

Faktor keamanan pengguna terhadap bahaya listrik sangat diutamakan dengan menggunakan
tegangan 5 voltdc pada tombol pengeluaran air.
Pemakaian air pada saat bersamaan menurunkan jumlah air setiap keran, oleh karena itu, jumlah
penekanan tombol untuk memperoleh air tidak dibatasi.
Dari hasil penerapan, tagihan PAM adalah mendekati kesesuaian perhitungan, sedang pada bulan
lain, angka tagihan berkisar antara 7 sampai dengan 10 m3 karena sesuai dengan aktifitas dan
perubahan jumlah penghuni karena berpergian maupun kedatangan tamu.
Kesimpulan
Penelitian terapan dalam bentuk pengembangan prototype Sistem Kendali Pemakaian
Air untuk Penghematan Air Berbasis Mikrokontroller ATMega 16 telah berhasil dilakukan
dengan baik sebagaimana telah dituliskan pada bagian sebelumnya dari laporan penelitian ini.
Pemakaian konsep sistem yang sama didalam dunia nyata khususnya dalam rumah tangga sangat
mungkin untuk dilakukan dengan berbagai catatan yang perlu dilakukan antara lain:
1. Unjuk kerja sistem akan sangat dipengaruhi oleh besarnya tekanan air didalam pipa
penyaluran yang secara tidak langsung akan mempengaruhi unjuk kerja sistem
pengendalian pemakaian air tersebut. Hal ini berarti, semakin banyak pemakaian pada saat
yang bersamaan untuk satu aliran pipa air yang sama akan menurunkan nilai tekanan air
pada tiap katup selenoide valve yang digunakan.
2. Pemakaian pompa air yang berbeda type mempengaruhi debit air, sehingga penentuan
waktu kerja selenoide dilakukan setelah perangkat sistem pengendalian dipasang pada
instalasi air dan dengan membebaskan pemakai untuk menekan tombol pembuka solenoid
jika kekurangan air.
3. Prototype yang dikembangkan menggunakan 1 (satu) solenoide valve untuk 1 (satu) katup
pemakaian air. Rangkaian digital dari sistem kendali yag dikembangkan dengan
menggunakan Mikrokontroller AtMega 16 ini mampu untuk mengendalikan 8 buah katup
pemakaian air dengan pengaturan waktu yang dapat diatur secara individual dan berbedabeda tanpa tergantung pada lokasi katup tersebut didalam instalasi pipa air yang
digunakan.
4. Untuk meningkatkan keterbatasan jumlah katup yang dapat dikendalikan serta menurunkan
biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan solenoide valve maka perlu dilakukan
pengelompokan katup pemakaian yang berarti mengubah sistem instalasi pipa air yang ada.
Saran
1. Kesadaran akan penghematan pemakaian air harus dimiliki oleh seluruh anggota
masyarakat saat ini dan sudah harus diterapkan secara nyata didalam kehidupan seharihari.
2. Sistem pengendalian yang telah dikembangkan dapat digunakan untuk pemakaian pada
tempat-tempat isi ulang air minum dengan pengaturan waktu yang lebih mudah dilakukan
mengingat ukuran galon air minum yang sama besar.
Daftar Pustaka
1. Atmel Corporation, ATmega8535, 8-bit Microcontroller with 8K Bytes In-System
Programmable Flash, Atmel Corporation, 2003.
2. http://sains.kompas.com/read/2012/05/02/17424871/Mahasiswa.Ciptakan.Keran.Hemat
.Air.Wudu 2 Oktober 2012.
3. Pavel Haiduc and HP InfoTech S.R.L, CodeVisionAVR C cross-compiler, Integrated
Development Environment for the Atmel AVR family of microcontrollers. Copyright 19982008
4. Virendra Kumar, Digital Electronics, Theory and Experiments, , New Age International
Publisher, 2006 New Delhi, India.

Anda mungkin juga menyukai