Anda di halaman 1dari 21

5/1/2012

Jaringan Produksi Strategis


TI3206 Sistem Produksi

Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan materi ini mahasiswa
diharapkan mampu:
Memahami pengertian jaringan produksi strategis dan
latar belakang pengembangannya
Mengenal contoh dan pemakaian jaringan produksi
strategis
Memahami persoalan-persoalan dalam jaringan
produksi strategis khususnya persoalan perencanaan
dan pengendalian produksi

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

5/1/2012

Pendahuluan
Kompetisi yang semakin ketat membuat sistem
manufaktur memerlukan cara-cara lain untuk
berkompetisi
Alternatif yang dinilai tepat untuk situasi
tersebut adalah membangun jaringan (network)
dengan perusahaan-perusahaan lain.
Membentuk kerjasama jangka panjang
(strategis)
Contoh: sistem Keiretsu di Jepang

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

Latar belakang

Perlunya
jaringan
produksi
strategis

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

5/1/2012

Pembentukan jaringan
Selama ini jaringan dalam bentuk supply material dan
komponen sudah biasa dilakukan
Integrasi vertikal juga sering dipakai namun sekarang
sudah tidak menguntungkan
Jaringan baru ini lebih dari itu; jaringan dibentuk untuk
melakukan produksi itu sendiri
Dalam hal-hal tertentu, perusahaan manufaktur yang
membentuk jaringan tidak melakukan produksi sama
sekali tetapi hanya melakukan aktivitas perancangan dan
pemasaran saja.

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

Ilustrasi
Focal
Firm

OBM= Original Brand


Name Manufacturer

Partner for
Component 1
OEM= Original Equipment
Manufacturer
Partner for SubAssy 1

TI3206 Sistem Produksi

Partner for
Component 2

Jaringan Produksi Strategis

5/1/2012

Pengertian Jaringan Produksi Strategis (1)


Strategic production network is a new form of

cooperation
It consists of economic dependent but legal
independent partners that collaborate on the
basis of common strategic aims (Zheng &
Dolken, 2002)
Pada situasi persaingan saat ini sulit perusahaan
bekerja sendiri
Kerjasama dengan perusahaan lain diperlukan
TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

Pengertian Jaringan Produksi Strategis (2)

Jaringan
Produksi
Strategis

COOPERATION

TI3206 Sistem Produksi

COLABORATION

Jaringan Produksi Strategis

5/1/2012

Cooperation or co-operation is the process of working or acting


together, which can be accomplished by both intentional and nonintentional agents. In its simplest form it involves things working in
harmony, side by side, while in its more complicated forms, it can
involve something as complex as the inner workings of a human being
or even the social patterns of a nation. It is the alternative to working
separately in competition. Cooperation can also be accomplished by
computers, which can handle shared resources simultaneously, while
sharing processor time.

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

Collaboration is a recursive process where two or more people or


organizations work together in an intersection of common goals for
example, an intellectual endeavor[1][2] that is creative in nature[3]by
sharing knowledge, learning and building consensus. Most collaboration
requires leadership, although the form of leadership can be social within a
decentralized and egalitarian group.[4] In particular, teams that work
collaboratively can obtain greater resources, recognition and reward when
facing competition for finite resources.[5] Collaboration is also present in
opposing goals exhibiting the notion of adversarial collaboration, though
this is not a common case for using the term.
Structured methods of collaboration encourage introspection of behavior
and communication.[4] These methods specifically aim to increase the
success of teams as they engage in collaborative problem solving. Forms,
rubrics, charts and graphs are useful in these situations to objectively
document personal traits with the goal of improving performance in current
and future projects.

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

10

5/1/2012

Pengertian Jaringan Produksi Strategis (3)


Pengertian cooperation membutuhkan:
Communication: transmisi informasi dari dan ke
pihak-pihak yang bekerjasama
Coordination: pengaturan pelaksanaan aktivitas agar
tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan
pekerjaan

Merupakan struktur dan infrastruktur yang harus


disiapkan dalam jaringan produksi strategis

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

11

Pengertian Jaringan Produksi Strategis (4)


Collaboration memberikan pengertian
pengaturan sistem manufaktur kolaboratif yang
didefinisikan sebagai berikut:
Collaborative manufacturing can be defined as

sharing information between business processes


across internal or external partners in the supply
chain network (McClellan, 2003)
A strategy by which all appropriate individuals and

organizations both internal and external to the legal


enterprise work together (MESA, 2004)
TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

12

5/1/2012

Tujuan
Kerjasama yang dilakukan dalam jaringan
produksi strategis adalah untuk meningkatkan

competitiveness:
Mengurangi resiko karena tidak semua komponen
dibuat sendiri
Economies of scope: ragam produk dapat dibuat pada
biaya murah melalui kerjasama
Economies of scale: kerjasama memungkinkan
pemakaian fasilitas partner sehingga skala ekonomi
bisa tercapai
Kecepatan memenuhi permintaan pasar
Fokus dan sharing kemampuan partner
TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

13

Bentuk-bentuk jaringan

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

14

5/1/2012

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

15

Siklus kerjasama dalam jaringan


Core
competency
planning

Cooperation
monitoring
and
development

The cycle
of
cooperation

Cooperation
planning

Cooperation
negotiation

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

16

5/1/2012

Requirements for Collaboration

REAL TIME
INFORMATION

SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT

ENTERPRISE
PLANNING

COLLABORATION

(McClellan, 2003)

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

17

Isu-isu dalam Jaringan Produksi Strategis

Pemilihan partner
Perencanaan produksi terdistribusi
Pengendalian produksi
Sistem informasi
Pengelolaan kerjasama

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

18

5/1/2012

Pemilihan partner (1)


Pencarian partner dengan core competency yang
diperlukan
Setelah itu, pencarian partner dengan
kesesuaian faktor-faktor:

Kualitas

Delivery performance
Biaya produksi
Kompatibilitas manajemen

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

19

Pemilihan partner (2)


Pada tingkat strategis banyak dikembangkan
penyelesaian dengan metode-metode
pengambilan keputusan banyak kriteria
Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dan
lain-lain
Crucial point adalah pada mekanisme penilaian
pada faktor-faktor yang dipakai

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

20

10

5/1/2012

Pemilihan partner (2)


Pada tingkatan operasional, persoalan yang
dihadapi adalah penentuan siapa saja partner
yang dilibatkan dalam menyelesaikan pesanan
(order) dari sekumpulan partner yang ada.
Membagi lot pesanan menjadi alokasi pesanan pada
partner-partner terpilih
Dengan kriteria biaya pengerjaan pesanan termurah
Alokasi harus dapat memenuhi aktu dan jumlah
pesanan dengan memanfaatkan kapasitas produksi
yang tersedia pada setiap partner
Persoalan ini terkait dengan persoalan perencanaan
produksi
TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

21

Perencanaan Produksi Terdistribusi (1)


Berbeda dengan perencanaan produksi pada

single company
Masing-masing partner merupakan entitas
independen dan memiliki tujuan masing-masing
Perencanaan harus dilakukan terintegrasi untuk
memberikan pencapaian tujuan masing-masing
partner dan tujuan jaringan secara sekaligus

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

22

11

5/1/2012

Perencanaan Produksi Terdistribusi (2)


Perencanaan produksi juga dilakukan secara
bertingkat
Tingkat paling atas (top level) membuat rencana
jangka panjang (1 tahun) yang kemudian dirinci
untuk periode yang lebih pendek pada tingkat di
bawahnya.

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

23

Perencanaan Produksi Terdistribusi (3)

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

24

12

5/1/2012

Perencanaan Produksi Terdistribusi (4)


Planning
level

Planning
Horizon

Top

1 year

High

Planning
Objective

Makers

Information/ issues in the


bargaining mechanism

Assign capacity
ownership to
group

Corporate
agent and
group agent

Long-term demand
forecasting and product
strategic positioning

3 months

Remodulate
ownerships
among group

Group agent

Unbalancing level among


medium-term forecasting plus
backorder and assigned
ownership

Medium

3 months

Assign plants to
group

Group
agents and
plants agent

Plants skills in producing a


given part family, geographical
posistion of the plants

Low

Real time

Allocate orders to
plant

Order agents Plant skills in processing the


and plants
order and geographical
agent
position of the plants

Shop Floor

Real time

Allocate jobs to
production
resources

Job agent
Resource skills in processing
and resource job, reconfiguration time
agent
required to process the job

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

25

Persoalan-persoalan Spesifik pada


Perencanaan Produksi Terdistribusi
Persoalan yang lebih spesifik pada
perencanaan produksi terdistribusi antara
lain adalah:
Alokasi kapasitas medium term planning
Multi-plant scheduling
Joint Lot-Sizing Problem

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

26

13

5/1/2012

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

27

Alokasi Kapasitas Medium Term (1)


Tujuan utama dari alokasi kapasitas adalah bagaimana
menyeimbangkan pemanfaatan kapasitas setiap partner
Misalkan pada suatu horison perencanaan T = 1, 2..n
periode
Sepanjang horison kapasitas setiap partner tetap
misalkan Cp (p= 1, 2, 3.. i partner)
Setiap partner mendapatkan beban kerja (work load)
yang tertentu (WLp)
Maka dapat dihitung sisa kapasitas setiap partner
Sp= Cp-WLp
Partner akan overload jika Sp<0 dan underload jika Sp>0
TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

28

14

5/1/2012

Alokasi Kapasitas Medium Term (2)


Kondisi underload dan overload menimbulkan
konsekuensi biaya
Mekanisme pengalokasian secara terpusat bisa
dilakukan
Dibuat alokasi baru dengan fungsi tujuan untuk
meminimasi jumlah partner yang overload
Mekanisme ini bisa saja tidak memuaskan
semua pihak

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

29

Alokasi Kapasitas Medium Term (3)


Dalam kerjasama harus ada sharing
Penyeimbangan dilakukan dan mekanisme
negosiasi.
Negosiasi berarti mencari solusi yang
memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi
semua pihak
Bisa dimodelkan secara matematis
Teori permainan
Multi agent system

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

30

15

5/1/2012

Multi-plant Production Scheduling (1)

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

31

Multi-Plant Production Scheduling (2)


Persoalan yang dihadapi adalah:
Menentukan alokasi pekerjaan (job) pada setiap plant
Mengalokasikan job pada resource yang sesuai dalam
plant
Menentukan urutan (sequence) pengerjaan pada
resource dalam plant

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

32

16

5/1/2012

Joint Lot-Sizing Problem (3)


Ada manufacturer bekerjasama dengan partner
Manufacturer akan memesan part dari supplier
dalam jumlah lot tertentu
Supplier akan mengirimkan pesanan tersebut
dalam batch
Dalam kerjasama pada jaringan kedua belah
pihak harus bekerjasama untuk men-sinkron-kan
permintaan konsumen dengan supply

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

33

Joint Lot-Sizing Problem (3)


Pada kasus ini lebih ekonomis jika jumlah dan jadwal
pengiriman mempertimbangkan biaya keseluruhan
dalam sistem
Tujuannya adalah mencari jumlah dan jadwal pengiriman
sehingga biaya keseluruhan ini minimal
Jadi menghindari penyelesaian masing-masing
Biaya keseluruhan adalah:

Biaya
Biaya
Biaya
Biaya

set-up produksi di supplier


set-up pemesanan di manufacturer
simpan di supplier
simpan di manufacturer

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

34

17

5/1/2012

Sistem Informasi
The main factor for realizing collaborative manufacturing
Software systems infrastructure to support Collaborative
Manufacturing must combine supply chain, enterprise,
plant floor, design engineering, product lifecycle, and
customer relationship investments
Partners will need to pull information from, feed
information to, or correlate information between these
types of systems.
The main issue is to integrate distributed manufacturing
system.
Utilization of web-based, agent technology, intelligent
system, etc.
TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

35

Infrastruktur Sistem Informasi

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

36

18

5/1/2012

Kunci Keberhasilan (1)


Soft factors:
Berkaitan dengan sumber daya manusia

Hard factors:
Berkaitan dengan organisasi dan teknologi

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

37

Kunci Keberhasilan (2)


Human resources-related
Unclear cooperation objectives
Different incompatible cooperation objectives of the
partners of a future or existing strategic network
Missing relationship management
Different business culture
Taking without giving mentality
Fear of a damage to the companys reputation
Insufficient technical knowledge and understanding

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

38

19

5/1/2012

Kunci Keberhasilan (3)


Organization related
During the phase of the cooperation planning, the
participating people do not spend enough time for the
design and the organization of the cooperation
Insufficient core competency analysis
Insufficient specification of structures, processes and
cooperatrion rules
Unclear definition of performance parameters and
controlling measures
Speed of the information flow too slow

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

39

Kunci Keberhasilan (4)


Technology related:
Insufficient technology standarization
Poor support of the business processes by information
technology
Insufficient flexibility of the technology

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

40

20

5/1/2012

Penutup (1)
Kecenderungan terbentuknya jaringan produksi
strategis akan semakin membesar di masa
depan
Persaingan tidak lagi antar perusahaan namun
antar jaringan perusahaan
Jaringan-jaringan ini dapat mempengaruhi
terbentuknya jaringan-jaringan dalam daerah
(regional) yang sama sehingga membentuk
kluster industri sebagai berikut

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

41

TI3206 Sistem Produksi

Jaringan Produksi Strategis

42

21

Anda mungkin juga menyukai