PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia
memiliki
panjang
garis pantai
mencapai 106.000 km dengan potensi luas
lahan 1.060.000 ha, secara umum termasuk
lahan marginal. Lahan marjinal merupakan lahan
yang bermasalah dan mempunyai faktor
pembatas tinggi untuk tanaman.
PENDAHULUAN
Tujuan
1. Mengetahui proses terbentuknya endapan
pasir di pesisir Kulonprogo khususnya Pantai
Bugel.
2. Mengetahui kondisi lahan pasir Bugel.
3. Mengetahui manipulasi lahan agar dapat
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
PEMBAHASAN
Proses Terbentuknya Endapan
Pasir
PEMBAHASAN
Proses Terbentuknya Endapan
Pasir
Fisik
Kimiaw
i
PEMBAHASAN
Lahan Marginal Pantai Bugel
Tanah
pasir
pantai
merupakan tanah muda
(baru)
yang
dalam
klasifikasi USDA termasuk
subordo Psamment dan
grup Udipsamment (Soil
Survey, 1998).
PEMBAHASAN
Lahan Marginal Kawasan Pesisir
Bugel
Tabel 1.
Hasil analisis sifat kimia tanah pasir
pantai Bugel, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta.
No
Sifat-sifat tanah
Nilai besaran/harkat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
> 95
9.
<3
<3
Pasir
PEMBAHASAN
Lahan Marginal Kawasan Pesisir
Bugel
Tabel 2.
No
Sifat-sifat tanah
Nilai besaran/harkat
1.
Tekstur
Pasir
2.
Struktur
Butiran
3.
Konsistensi
4.
Permeabilitas
5.
Berat Volume
6.
Kapasitas Lapangan
2,3 4,10%
7.
0,75 1,05%
8.
Lengas Tersedia
1,55 3,05%
9.
Pori Makro
20,32%
Lepas-lepas
150 cm/jam (sangat
cepat)
1,58 mg/m3
2,04%
PEMBAHASAN
Permasalahan Pantai Bugel Untuk
Pertanian
Kendala utama dalam
pemanfaatan
tanah
pasir yaitu sedikitnya
lempung
&
bahan
organik dan tekstur
yang kasar. Tekstur
yang
kasar
dan
struktur
berbutir
tunggal menyebabkan
tanah
ini
bersifat
porus,
aerasinya
besar, dan kecepatan
infiltrasinya tinggi.
PEMBAHASAN
Pengembangan Kawasan Pesisir
Bugel
1. Penggunaan
Mulsa
Penggunaan
mulsa
pada
permukaan
tanah
bertujuan
untuk
mengurangi
kehilangan air
dari tanah.
PEMBAHASAN
Pengembangan Kawasan Pesisir
Bugel
Pemberian bahan
2. Pemberian Bahan
Organik
organik bertujuan
untuk
mengurangi
pelindian,
sehingga
dekomposisi
bahan
organik
mengalami
pelepasan hara
sehingga
memenuhi
kebutuhan hara
bagi tanaman
PEMBAHASAN
Pengembangan Kawasan Pesisir
Bugel
3. Penggunaan Bahan
Halus
Penggunaan
bahan
halus
bertujuan
untuk meningkatkan
jumlah
koloid
dalam
tanah,
khususnya
penambahan fraksi
lempung.
PEMBAHASAN
Pengembangan Kawasan Pesisir
Bugel
4. Penggunaan Pemecah
Angin
Pemecah angin
sementara
Pemecah angin
permanen
PEMBAHASAN
Pengembangan Kawasan Pesisir
Bugel
5. Penggunaan Pembenah
Tanah
Bahan pembenah dapat berupa kapur pertanian,
blotong,
dan zeolit, tanah lempung, lumpur
sungai. Tujuan penggunaan bahan pembenah
tanah adalah :
a.
Memperbaiki agregat tanah,
b.
Meningkatkan kapasitas tanah menahan air
(water holding capacity),
c.
Meningkatkan kapasitas pertukaran kation
(KPK) tanah,
d.
Memperbaiki ketersediaan unsur hara
tertentu.
PEMBAHASAN
Pengembangan Kawasan Pesisir
Bugel
5. Penggunaan Pembenah
Tanah
PEMBAHASAN
Pengembangan Kawasan Pesisir
Bugel
6. Penggunaan Sistem
Lorong
PEMBAHASAN
Pengembangan Kawasan Pesisir
Bugel
7. Pengaturan
Irigasi
PEMBAHASAN
Hasil Budidaya Tanaman Hortikultura di Pantai
Bugel
PEMBAHASAN
Dampak Negatif Pertanian di
Lahan Pasir
1. Berkurangnya Peran Gumuk
Pasir
Gumuk pasir memiliki fungsi ekologis yang penting,
misalnya untuk mencegah intrusi atau peresapan air
laut ke lapisan air tanah. Selain itu, dapat
memperlambat/melenyapkan laju air bah karena air
tersebut terserap oleh pasir bila terjadi air laut
pasang atau tsunami.
PEMBAHASAN
Dampak Negatif Pertanian di
Lahan Pasir
2. Terjadinya Residu Pupuk
Anorganik
Residu pupuk kimia anorganik di dalam tanah ini
mengakibatkan terhambatnya proses dekomposisi
secara alami oleh mikrobia di dalam tanah.
Terbatasnya penyebaran akar dan terhambatnya
suplai oksigen ke akar mengakibatkan fungsi akar
tidak optimal, yang pada gilirannya menurunkan
produktivitas tanaman.
KESIMPULAN
1. Lahan pasir pantai merupakan lahan yang mempunyai
tanah bertekstur pasir, struktur berbutir tunggal, daya
simpan lengasnya rendah, status kesuburannya rendah,
evaporasi tinggi, dan tiupan angin laut kencang.
2. Proses yang menyebabkan endapan pasir besi di Kulon
Progo yang tersebar di sepanjang pantai berasal dari
endapan vulkanik gunung berapi yang terbawa aliran
sungai dan terhempas oleh gelombang dari Samudra
Hindia yang kuat.
3. Manipulasi lahan yang dapat dilakukan antara lain
penggunaan mulsa,
pemberian bahan organik,
penggunaan bahan-bahan halus, penggunaan pemecah
angin, penggunaan pembenah tanah, penggunaan
sistem lorong, serta pengaturan irigasi.
4. Dampak negatif pertanian dilahan pasir pantai yaitu
berkurangnya peran gumuk pasir dan terjadinya residu
pupuk anorganik.
SEKIAN
DISKUSI