MANAJEMEN SEKOLAH
(AMPC 2804)
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH
(MPMBS)
Dosen Pengasuh :
Dr. H. M. Zaini, M.Pd
Oleh :
Kelompok VIII
Adelita Indria Putri
(A1C213024)
Fitria Wulandari
(A1C213024)
Khairunnida Rahma
(A1C213022)
Lily Eliyani
(A1C213235)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................
Daftar Isi..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................
1.4 Metode Penulisan................................................................................
............................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS)............................................................................................
2.2 Tujuan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
............................................................................................................
2.3 Konsep Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS)
............................................................................................................
2.4 Perbedaan Pola Manajemen Lama dan Baru......................................
2.5 Karakteristik Manajemen Peningkatan Mutu berbasis sekolah
(MPMBS) ...........................................................................................
2.6 Tahap-tahap Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah (MPMBS)..............................................................................
2.7 Monitoring dan Evaluasi dalam Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah (MPMBS)...............................................................
............................................................................................................
15
2.8 Penyusunan Program dan Pelaporan Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah (MPMBS)...............................................................
............................................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia
adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,
khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional, misalnya pengembangan kurikulum
nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, pengadaan
buku dan alat pelajaran, pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan, dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian,
berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang berarti.
Sebagian sekolah, terutama di kota-kota, menunjukan peningkatan mutu
pendidikan yang cukup
memprihatinkan.
Fenomena di atas diantaranya disebabkan, pertama: karena selama ini
penyelenggaraan pendidikan terlalu memusatkan pada input pendidikan dan
kurang memperhatikan pada proses pendidikan. Padahal, proses pendidikan
sangat menentukan output pendidikan.
mereka
kehilangan
kemandirian,
keluwesan,
motivasi,
mutu
pendidikan
sebagai
salah
satu
tujuan
pendidikan
nasional. Ketiga: peran serta warga sekolah khususnya guru dan peran serta
masyarakat khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama
ini sangat minim. Partisipasi guru dalam pengambilan keputusan sering diabaikan,
partisipasi masyarakat selama ini pada umumnya sebatas pada dukungan
dana. Sekolah tidak mempunyai beban untuk mempertanggung jawabkan hasil
pelaksananaan pendidikan kepada masyarakat, khususnya orang tua siswa,
sebagai salah satu
(stakeholder).
Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut diatas, tentu saja perlu
dilakukan upaya-upaya perbaikan, salah satunya adalah melakukan reorientasi
penyelenggaraan pendidikan, yaitu dari manajemen peningkatan mutu berbasis
pusat menuju manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
(MPMBS)?
2. Apa tujuan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS)?
3. Apa saja konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS)?
4. Bagaimana perbedaan pola manajemen lama dan baru ?
5. Apa saja karakteristik manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
(MPMBS)?
6. Bagaimana tahap-tahap pelaksanaan manajemen peningkatan mutu
berbasis sekolah (MPMBS)?
7. Bagaimana monitoring dan evaluasi dalam manajemen peningkatan mutu
berbasis sekolah (MPMBS)?
8. Bagaimana penyusunan program dan pelaporan manajemen peningkatan
mutu berbasis sekolah (MPMBS)?
1.3 Tujuan
Tujuan pembelajaran berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah:
1. Untuk menjelaskan latar belakang manajemen peningkatan mutu berbasis
sekolah (MPMBS).
2. Untuk menjelaskan tujuan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
(MPMBS).
3. Untuk menjelaskan konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
(MPMBS).
4. Untuk menjelaskan perbedaan pola manajemen lama dan baru.
dan
evaluasi
dalam
manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
mencapai
tujuan
mutu
sekolah
dalam
kerangka
pendidikan
nasional. Oleh karena itu, esensi MPMBS adalah otonomi sekolah dan
pengambilan keputusan partisipasif untuk mencapai sasaran mutu sekolah.
Secara operasional MPMBS dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses
pendayagunaan keseluruhan komponen pendidikan dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan yang diupayakan sendiri oleh kepala sekolah bersama semua
pihak yang terkait atau berkepentingan dengan mutu pendidikan.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (2001:3)
mendefinisikan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah sebagai
sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada
sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan
secara langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah,
karyawan, orang tua siswa dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu
sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.
Definisi MPMBS yang dikemukakan oleh Direktorat Pendidikan Dasar
dan Menengah memberikan pemahaman bahwa inti dari MPMBS adalah
pemberian otonomi yang lebih besar kepada sekolah dan mendorong
dini,
pendidikan
dasar,
dan
pendidikan
menengah
bertanggung jawab.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 pasal (3) Badan Hukum Pendidikan
menyatakan bahwa Badan Hukum Pendidikan bertujuan memajukan
pendidikan
nasional
dengan
menerapkan
Manajemen
Berbasis
dalam
dapat
sekolahsekolahlain
melakukan
untuk
persaingan
meningkatkan
yang
mutu
sehat
pendidikan
dengan
melalui
pendekatan
profesionalisme
lebih
diutamakan
daripada
(efficiency-based
informasi
terbagi
ke
budgeting),
semua
lebih
warga
mengutamakan
sekolah,
lebih
teamwork,
mengutamakan
2.5 Karakteristik
Manajemen
Peningkatan
Mutu
berbasis
sekolah
(MPMBS)
MPMBS memiliki karakteristik yang harus dipahami oleh sekolah yang
menerapkan. Jika sekolah ingin sukses, maka sekolah harus memiliki
karakteristik MPMBS yang diharapkan. Berbicara karakteristik MPMBS
tidak terlepas dari karakteristik sekolah yang efektif. Jika MPMBS
merupakan wadahnya, maka karakteristik MPMBS merupakan isinya.
Dengan
memandang
karakteristik
MPMBS
sebagai
sistem,
uraian
tinggi
bila
sekolah
menghasilkan
prestasi
akademik
dan
Prestasi akademik siswa berupa nilai ulangan umum, Nilai Ujian Akhir
Nasional (NUAN), Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), lomba
karya ilmiah remaja, lomba Bahasa Inggris, Lomba Fisika, Lomba
Matematika;
(2)
sayang,
keingintahuan,
solidaritas,
toleransi,
kedisiplinan,
(proses)
yaitu
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
pengawasan; dan
(3)
secara singkat mengenai perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah
(tujuan situasional sekolah).
a. Visi
Setiap sekolah harus memiliki visi. Visi adalah wawasan yang menjadi
sumber arahan bagi sekolah dan digunakan untuk memandu perumusan misi
sekolah. Dengan kata lain, visi adalah pandangan jauh ke depan kemana
sekolah akan dibawa. Visi adalah gambaran masa depan yang diinginkan oleh
sekolah, agar sekolah yang bersangkutan dapat menjamin kelangsungan hidup
dan perkembangannya.
Contoh visi sekolah: Unggul dalam prestasi berdasarkan imtaq.
Indikator visi:
(1) unggul dalam NEM
(2) unggul dalam persaingan ke pendidikan di atasnya
(3) unggul dalam lomba karya ilmiah remaja
(4) unggul dalam lomba kreativitas
(5) unggul dalam lomba kesenian
(6) unggul dalam lomba olahraga
(7) unggul dalam disiplin
(8) unggul dalam aktivitas keagamaan, dan
(9) unggul dalam kepedulian sosial.
b. Misi
Misi adalah tindakan mewujudkan visi. Dalam merumuskan misi, harus
dipertimbangkan tugas pokok sekolah dan kepentingan stakeholders. Contoh
misi:
(1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
(2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
(3) Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya.
(4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga
budaya bangsa.
c. Tujuan
Tujuan ialah sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan sekolah. Jika misi
berjangka waktu lebih dari 5 tahun, maka tujuan berjangka waktu 3-5
tahun.Contoh, sebuah sekolah telah menetapkan 9 indikator visi, tetapi
tujuannya sampai 2005 baru mencakup 5 indikator visi sehingga tujuannya
menjadi sebagai berikut.
(1) Tahun 2008 nilai peningkatan prestasi meningkat 0,1
(2) Tahun 2008 proporsi lulusan melanjutkan ke sekolah unggul minimal 30%
(3) Tahun 2008 memiliki kelompok KIR dan mampu menjadi finalis LKIR
Nasional
(4) Tahun 2008 memiliki tim olah raga mampu menjadi finalis tingkat
propinsi minimal 2 cabang olah raga.
(5) Tahun 2008 memiliki tim kesenian yang mampu tampil di tingkat propinsi
minimal 5 kali tampil.
d. Sasaran (Tujuan Situasional)
Sasaran
ialah
penjabaran
tujuan.
Sasaran
harus
mengandung
sasaran
yang
mana
dan
berapa
besarnya
harus
tetap
Setelah
sasaran
ditetapkan
maka
langkah
berikutnya
adalah
5.
stakeholders;
(2)
mendayagunakan
sumberdaya
pendidikan
sebagai
bentuk
pertangungjawaban
(akuntabilitas)
yang
perkembangan dan
kemajuan,
identifikasi
dan
permasalahan
serta
antisipasinya/upaya
pemecahannya.
Definisi
Evaluasi
menurut
OECD,
disebutkan
bahwa
Evaluasi
pelaksanaan
MPMBS:
pembuatan
keputusan,
pengelolaan
sehingga perlu dibuat skala prioritas untuk jangka pendek, menengah, dan
panjang. Rencana yang dibuat harus menjelaskan secara detail dan lugas
tentang: aspek-aspek mutu yang ingin dicapai, kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan, siapa yang harus melaksanakan, kapan dan dimana dilaksanakan,
dan berapa biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
tersebut. Hal ini diperlukan untuk memudahkan sekolah dalam menjelaskan
dan memperoleh dukungan dari pemerintah maupun dari orangtua siswa, baik
dukungan pemikiran, moral, material maupun finansial untuk melaksanakan
rencana peningkatan mutu pendidikan tersebut. Rencana yang dimaksud
harus juga memuat rencana anggaran biaya (rencana biaya) yang diperlukan
untuk merealisasikan rencana sekolah. Hal pokok yang perlu diperhatikan
oleh sekolah dalam penyusunan rencana adalah keterbukaan kepada semua
pihak yang menjadi stakeholder pendidikan, khususnya orangtua siswa dan
masyarakat (BP3/Komite Sekolah) pada umumnya. Dengan cara demikian
akan diperoleh kejelasan, berapa kemampuan sekolah dan pemerintah untuk
menanggung biaya rencana ini, dan berapa sisanya yang harus ditanggung
oleh orangtua peserta didik dan masyarakat sekitar. Dengan keterbukaan
rencana ini, maka kemungkinan kesulitan memperoleh sumber dana untuk
melaksanakan rencana ini bisa dihindari. Dengan kata lain, program adalah
bentuk dokumen untuk menggambarkan langkah mewujudkan sinkronisasi
dalam ketatalaksanaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) MPMBS ialah model manajemen pendidikan yang otonomi lebih besar
kepada sekolah, memberikan fleksibilitas (keluwesan) kepada sekolah, dan
mendorong partisipasi secara langsung stakeholder untuk meningkatkan
mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2) Tujuan umum MPMBS adalah untuk memandirikan atau memberdayakan
sekolah.
3) Konsep dasar dari Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS) adalah otonomi sekolah, fleksibelitas dan partisipasi untuk
mencapai sasaran mutu sekolah.
4) Pada pola lama manajemen pendidikan, tugas dan fungsi sekolah lebih
DAFTAR PUSTAKA