Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN

Bronchitis kronik adalah batu berulang dan berdahak selama lebih dari 3 bulan
setiap tahun dalam periode paling sedikit 3 tahun. Sebab utamanya adalah
merokok, berbagai penyakit akibat pekerjaan, polusi udara, dan usia tua, terutama
pada laki-laki. Hipersekresi dan tanda-tanda adanya penyumbatan saluran napas
yang kronik merupakan tanda dari penyakit ini.
Berdasarkan ada tidaknya penyempitan bronkus maka penyakit ini dapat dibagi
menjadi 2, yaitu:
-

Yang tidak disertai dengan penyempitan bronkus diamana dasar penyakitnya


hanya semata-mata oleh karena hipersekresi dari kelenjar mucus bronkus
tanpa atau dengan adanya infeksi bronkus.
Yang disertai dengan penyempitan bronkus,batuk,produksi sputum, disertai
dengan dispne dan wheezing (mengi). Prognosisnya lebih buruk dari yang
tanpa disertai penyempitan bronkus.

PATOLOGI
Pada bronchitis kronnik terjadi hipertrofi kelenjar mucus dari trakeobronkial, yang
dapat menyebabkan penyempitan pada saluran bronkus, sehingga diameter
bronkus menebal lebih dari 30-40% dari tebal dinding bronkus yang normal. Sekresi
dari sel globet bukan saja bertambah dalam jumlahnya akan tetapi juga lebih kental
sehingga menghasilkan substansi yang mukopurulen. Keadaan ini disertai juga
dengan bronkiektasis dan atelektasi yang diakibatkan oleh penyumbatan.
Permukaan bronkus terinfeksi karena mekanisme untuk membersihkan bronkus
melalui silia maupun dengan mekanisme sekresi menjadi hilang, sehingga paru
selalu diinfeksi oleh kuman haemopilus influenza dan streptococcus pneumonia
yang menghasilkan mucus yang purulent pada setiap eksaserbasi.
Pada stadium akhir bronchitis kronik dapat terjadi hipoksemia dan hipertrofi
ventrikel kanan yang disertai dengan penebalan pembuluh darah pulmonal dan
arteriole, cabang dari arteri pulmonal.
KLINIK
Pada tingkat permulaan hanya cabang bronkus yang berdiameter kurang dari 2mm
saja yang terkena. Namun, pada fase lanjut bronkus dengan cabang besar juga
terkena yang dibuktikan dengan pemeriksaan faal paru dimana terjadi penurunan
dari fungsi obstruktif.
Gejala klinis yang didapatkan :
-

Batuk terutama dipagi hari pada perokok.

Sputum kental dan mungkin juga purulent, terutama bila terinfeksi oleh
Haemophilus influenza. Pada tingkat permulaan didapatkan adanya dispne
yang sesaat.
Dispne makin lama makin berat dan sehari penuh, terutama pada musim
dimana udara dingin dan berkabut. Selanjutnya sesak napas terjadi bila
bergerak sedikit saja dan lama-kelamaan dapat terjadi sesak napas yang
berat, sekalipun dalam keadaan istirahat.
Pada sebagian pasien sesak justru datangnya pada malam hari, terutama
pada pasien yang berusia tua sehingga menyebabkan tidur pasien menjadi
terganggu. Keadaan ini sama seperti pada gambaran dekompensasi kordis
kiri. Tanda yang paling dominan pada usia lanjut adalah sesak napas pada
waktu bekerja ringan dan sesak napas ini bersifat progresif.
Pink puffer dan blue blotter.
Baik bronchitis maupun emfisema dapat dibagi menjadi pink puffer dan blue
blotter. Pada pink puffer, ditandai dengan sesak yang sangat berat dan
terdapatnya hiperinflasi paru dan sianosis, sehingga muka pasien terlihat
berwarna merah biru (pink) dan bengkak (puffer). Analisis darah, baik PaO 2
maupun PaCO2, relatif normal. Hiperinflasi paru ini dapat menyebabkan
terjadinya gejala dekompensasi jantung kanan, yakni berupa edema dan
asites, tekanan vena jugularis yang meningkat dan berdilatasi. Pada tipe pink
puffer tanda utamanya adalah kor pulmonale, berbeda dengan blue blotter
yang menjadi masalah adalah hipoksemia dan bila kronik didapat pula
hiperkapnia. Kadar O2 dalam darah menurun terutama ketika tidur malam
dan kadang penurunan O2 darah yang sangat tinggi ini dapat tidak terlihat
pada pink puffer
KOMPLIKASI BRONKITIS KRONIK
Empisema
Kor pulmonale
Kegagalan pernafasan
Polisitemia

Terdapat batuk, sputum dan tanda-tanda hipoksemia pada blue blotter. Eksaserbasi
akut disebabkan oleh infeksi. Pada auskultasi terdapat ronki basah, baik pada
ekspirasi maupun inspirasi. Sesak napas dan wheezing (mengi) merupakan tanda
utama pada bronchitis. Bila sudah terdapat komplikasi kor pulmonale, maka
prognosis dari penyakit ini sudah buruk.

Komplikasi

Komplikasi bronchitis dengan kondisi kesehatan yang jelek menurut Behrman


(1999), antara lain :
1. Otitis media akut .

Yaitu keadaan terdapatnya cairan di dalam telinga tengah dengan tanda dan gejala
infeksi dan dapat disebabkan berbagai patogen termasuk Sterptococcus
pneumoniae dan Haemophilus influenzae. Mikroorganisme patogen penyebab
bronkhtis menebar dan masuk ke dalam saluran telinga tengah dan menimbulkan
peradangan sehingga terjadi infeksi.
2. Sinusitis maksilaris
Yaitu radang sinus yang ada di sekitar hidung yang disebabkan oleh komplikasi
peradangan jalan nafas bagian atas dibantu oleh adanya faktor predisposisi. Infeksi
pada sinus dapat menyebabkan bronkhospasme, edema dan hipersekresi sehingga
mengakibatkan bronchitis.
3. Pneumonia
Pneumonia adalah radang paru yang disebabkan oleh bermacammacam etiologi
seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing. Jika bronchitis tidak ditangani dengan
baik secara tuntas atau jika daya tahan tubuh jelek, maka proses peradangan akan
terus berlanjut disebut bronchopneumoniae. Gejala yang muncul umumnya berupa
nafas yang memburu atau cepat dan sesak nafas karena paru-paru mengalami
peradangan. Pneumonia berat ditandai adanya batuk atau kesukaran bernafas,
sesak nafas ataupun penarik dinding dada sebelah bawah ke dalam.

Anda mungkin juga menyukai