PENDAHULUAN
tanaman. Hama Plutella xylostella (ulat daun) paling banyak menyerang tanaman
sayur-sayuran dan menyebabkan kerusakan sekitar 12,5 %.
Untuk menekan populasi hama ini berbagai cara pengendalian telah ditempuh
baik secara kultur teknis, mekanis, biologis maupun dengan insektisida sintetik
(Pracaya, 2005). Perlindungan tanaman mempunyai peranan penting dalam
penetapan produksi pangan. Dengan teknik perlindungan tanaman tang efektif,
efisien dan tepat maka populasi hama dan penyakit dapat dikendalikan sehingga tidak
mengakibatkan kerugian bagi petani dan menjamin potensi hasil yang optimal.
Penggunaan pestisida nabati merupakan salah satu cara dalam menggantikan peran
pestisida kimia (Hastuti dewi dkk, 2014).
Oleh karena itu, insektisida nabati merupakan alternatif untuk menggantikan
insektisida sintetik, karena insektisida nabati tidak mengakibatkan efek negatif bagi
manusia, ternak maupun lingkungan. Secara umum insektisida nabati diartikan
sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan yang mudah
dibuat. Jenis insektisida ini bersifat mudah mudah terurai dialam sehingga tidak
mencemari lingkungan karena residu mudah hilang (Dinas Pertanian dan Kehutanan,
2002).
Tanaman sirsak (Annona muricata) mengandung zat toksik
bagi serangga hama. Serangga yang menjadi hama di lapangan
maupun pada bahan simpan mengalami kelainan tingkah laku
akibat bahan efektif yang terkandung pada daun sirsak. Disamping
itu dapat juga menyebabkan pertumbuhan serangga terhambat,
mengurangi produksi telur dan sebagai repellen (penolak). Daun
daun
sirsak
ditambahkan
daun
mengendalikan
ditambahkan
efektif
mengendalikan
tembakau
dan
belalang
dan
hama
jeringau
dan
bawang
hama
sirsak
ulat.
trips.
akan
efektif
Sedangkan
putih
Jika
akan
jika
efektif
Bagaimana
pengaruh
ekstrak
daun
sirsak
(Annona
rumusan
masalah
penelitian,
maka
yang
pangan
dan
berbagai
serangan
hama
yang
umumnya dihadapi.
2. Diharapkan dapat membangkitkan perhatian pihak-pihak
terkait terutama penyuluh pertanian dalam kaitannya dengan
penggunaan ekstrak daun sirsak sebagai pestisida alami.
3. Menjadi
bahan
masukan
bagi
akademisi
yang
akan
Bab II
Bab III Membahas tentang metode penelitian yang menyangkut pendekatan dan
jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, prosedur
penelitian dan teknik pengolahan data.
Bab IV Sebagai hasil penelitian dan pembahasan.
Bab V Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Divisi
: Spermatophyta
: Dicotyledonae
Ordo
: Polycarpiceae
Familia
: Annonaceae
Genus
: Annona
Spesies
aktivasi
jalur
apoptosis
: Insecta
Ordo
: Lepidoptera
Famili
: Plutellidae
Genus
: Plutella
10
keluarga
Tanaman
cruciferae
yang
mempunyai
ekonomis
tinggi.
lintas
perdagangan
jenis
sayuran
subtropis
lainya
11
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Rhoeadales
Famili
: Cruciferae
Genus
: Brassica
Spesies
: Brassica juncea L.
Di Indonesia dikenal tiga jenis sawi yaitu: sawi putih atau sawi
jabung, sawi hijau dan sawi huma. Sawi putih (B. Juncea L.)
memiliki batang pendek, tegap dan daun lebar berwarna hijau tua,
tangkai daun panjang dan bersayap melengkung ke bawah. Sawi
hijau, memiliki ciri-ciri batang pendek, daun berwarna hijau keputihputihan, serta rasanya agak pahit, sedangkan sawi huma memiliki
ciri batang kecil-panjang dan langsing, daun panjang-sempit
berwarna hijau keputih-putihan, serta tangkai daun panjang dan
bersayap (Rukmana, dalam Fahrudin fuat, 2009).
Tanaman sawi (Brassica
juncea
L.) termasuk
golongan
12
13
(misalnya
mimba),
Annonaceae
(misalnya
sirsak),
14
hama
tanaman
adalah
daun
sirsak,
yang
daun
sirsak
ditambahkan
daun
mengendalikan
ditambahkan
efektif
hama
jeringau
mengendalikan
tembakau
dan
belalang
dan
dan
bawang
hama
sirsak
ulat.
putih
trips.
akan
efektif
Sedangkan
akan
Jika
jika
efektif
15
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan
konsentrasi
ekstrak
daun
sirsak
(Annona
16
Bahan
Daun Sirsak
Ulat Daun
Air
Fungsi
Sebagai bahan ekstraksi pestisida nabati
Sebagai objek penelitian
Sebagai pembersih, pelarut, dan pengencer
Alat
Alat Tulis
Gunting
Buku
Blender
Saringan
Kain Kasa
Kertas Saring
Jerigen
Pisau
Gelas Ukur
Timbangan
Handsprayer
Cawan Petri
Camera
Fungsi
Sebagai alat untuk mencatat
Sebagai alat untuk menggunting kain kasa
Sebagai tempat untuk mencatat
Sebagai penghancur dalam pembuatan ekstrak
Sebagai alat untuk penyaring pertama
Sebagai alat untuk menutup kurungan ulat
Sebagai alat untuk penyaring kedua
Sebagai wadah larutan ekstraksi dan air
Sebagai alat pemotong
Sebagai alat untuk mengukur larutan ekstraksi
Sebagai alat untuk pengukur berat
Sebagai alat penyemprot
Sebagai wadah tempat menyimpan ulat
Sebagai alat dokumentasi
17
sebagai
sampel
yang
menyerang
tanaman
sawi
dan
penyemprotan
ekstrak
daun
sirsak
18
Adapun
langkah-langkah
atau
prosedur
pelaksanaan
19
P =
a
x 100%
b
Keterangan:
P = Persentase mortalitas ulat daun
a = Banyaknya ulat yang mati
b = Jumlah ulat yang diamati.
3.8. Teknik Pengolahan Data
Data
mentah
hasil
pencatatan
yang
telah
terkumpul
pembuktian
hipotesis
yang
menyatakan
bahwa
20
DAFTAR PUSTAKA
21