Anda di halaman 1dari 21

Balance

Edisi 001 l Januari - Mei 2013

Laporan Utama

Restrukturisasi
Menjawab
Tantangan Zaman
Wisata

Melongok Suku Asli


di Thailand Utara
Kolom: Nasionalisme versusVolume
Globalisasi
001 Tahun I
l

Pojok Redaksi

Menjadikan Balance
Sebagai Inspirasi

Susunan Redaksi

Pemimpin Redaksi

Aji Prayudi
VP Legal Relations

Wakil Pemimpin Redaksi

Agus Amperianto
Manager Humas

Redaktur Pelaksana

Arya Dwi Paramita


Legal Relation Aset IV Manager

Pandji Galih Anoraga


Media Relation Analist

Alamat Redaksi

Menara Standard Chartered


Lantai 21-29
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164
Jakarta Selatan
email: pep-redaksi@pertamina.com

Volume 001 l Tahun I

Media merupakan salah satu unsur penting untuk menyampaikan


informasi kepada publik. Melalui media, komunikasi antara institusi dengan
pembacanya bisa dilakukan. Bahkan melalui media pula opini publik bisa dibentuk.
Selain itu, media dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan citra, baik individu,
kelompok masyarakat, institusi pemerintah dan swasta. Dan, di tengah keterbukaan
informasi pada saat ini media semakin memiliki peran, baik sebagai sarana kontrol
sosial maupun sosialisasi program-program yang dimiliki oleh sebuah koorporasi.
Demikian juga kehadiran Majalah Balance Edisi I ini, menjadi bagian penting
untuk melakukan sosialisasi mengenai dinamika Pertamina EP. Sehingga, secara
internal maupun eksternal, Majalah Balance akan menjadi salah satu pilar komunikasi
yang lebih intensif. Tentu Majalah Balance tidak akan memanfaatkan kebebasan pers
dengan semena-mena. Majalah Balance tetap mengedepankan pemberitaan yang
memiliki titik berat untuk kepentingan meng-edukasi pembaca tentang percepatan,
transformasi, dan upaya pencapaian visi, serta prestasi PT Pertamina EP.
Majalah Balance akan memiliki tantangan yang besar. Pembaca pun memiliki
kecenderungan lebih menyukai berita-berita yang memiliki kontroversi ketimbang
tulisan yang mengungkap cerita sukses. Namun, kami akan tetap berusaha menyajikan
sebuah tulisan semenarik mungkin, yakni, dengan bahasa yang komunikatif, tidak
berbelit, memiliki analisis dan akurasi yang tinggi. Majalah Balance diharapkan menjadi
inspirasi pagi seluruh pembacanya, bahwa semangat entrepreneurship harus terus
dikembangkan bersamaan dengan mengembangkan kreativitas dalam berpikir dan
berkarya. Bukankah kita manusia dibekali kemampuan untuk terus mengembangkan
diri?
Pada Edisi I tahun 2013 ini, redaksi mengangkat cover story tentang arti sebuah
perubahan bagi perusahaan. Perubahan dibutuhkan agar perusahaan dapat melesat
menuju visi dan memenangkan pertarungan. Tanpa perubahan yang dikelola dengan
baik, perusahaan hanya akan bergerak di tempat, menghabiskan energi sia-sia, yang
pada akhirnya akan mengalami kerusakan permanen dan butuh waktu, tenaga, dan
biaya ekstra untuk memperbaikinya. Ibarat ban mobil melakukan burn-out -- yang
jika tidak dilakukan perubahan -- maka akan menunggu waktunya untuk meledak.
Dalam konteks perusahaan, Pertamina EP memiliki kekuatan dan potensi
untuk mencapai visinya. Transformasi dan upaya percepatan yang dilakukan saat ini
diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja PT Pertamina EP. Oleh karena itu,
perusahaan harus mampu mengelola perubahan secara serius.
Nah, kiranya apa yang kami sajikan melalui Majalah Balance memberikan manfaat
dan perspektif lain untuk para pembaca yang budiman. Semoga bisa menambah
pengetahuan dan wawasan, betapa pentingnya sebuah perusahaan melakukan
perubahan.
Redaksi menyadari bahwa membangun sebuah media baru tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Banyak penyesuaian dan peluang perbaikan, dan kami
berharap untuk bisa memberikan yang terbaik untuk pembaca. Redaksi selalu menanti
kritik dan saran untuk terus meningkatkan kualitas penerbitan. Selamat membaca
edisi perdana.
Redaksi

Volume 001 l Tahun I

Daftar Isi

Lensa Peristiwa

Bantuan
Kemanusiaan
Refleksi 7 tahun PT Pertamina EP

Volume 001 l Januari - Mei 2013

Lensa Peristiwa
- Bantuan Kemanusiaan
- Pertamina EP Borong Penghargaan
HUT ke-55 Pertamina
- Pertamina EP Launching Organisasi
Baru Tahun 2012-2015
Kaleidoskop
- Pertamina EP Tahun 2012

5
5

Tumbuh Bersama Lingkungan

6
7

21

Wisata
- Suku Asli di Thailand Utara

22

tatan agus rst

sahrul

Apa & Siapa


- Shireen Sungkar, Cinta Kucing dan Mobil Irit

Ronald Agusta

Mereka Bicara
- Marwan Batubara, Direktur Eksekutif
12
Indonesian Resources Studies (IRESS)
13
- Dr. Kasmir, Dosen Universitas Jayabaya
- Yanuar Rizki, Managing Partner Aspirasi
Indonesia Research Institute
- DR. M. Hendro Sumardjo, Pengamat Manajemen

Laporan Utama
- Restrukturisasi Menjawab Tantangan Zaman 14
- Berpacu Meningkatkan Produksi
18
- Rhenald Kasali, Tata Nilai 6C Bukan Sekadar
20
Hapalan!

Volume 001 l Tahun I

Kolom
- Nasionalisme Versus Globalisasi

27

Rana
- Balada Sukiran dan Surati

30

Sastra
- Gandamayu : Fantasi Panggung yang
Cenderung Tanggung

36

Resensi Buku
- Pak Harto : The Untold Stories. Rekaman
Keseharian Pak Harto

39

Pertamina EP
Borong
Penghargaan HUT
ke-55 Pertamina
Setiap tahun, Pertamina mem
berikan
penghargaan
kepada
perorangan maupun unit usaha
dan anak perusahaan berprestasi,
yang telah memberikan kontribusi
terbaik bagi perusahaan. Kontribusi
yang diberikan tidak semata-mata
memberikan tambahan pendapatan,
tetapi juga memberikan tempat
kepada berbagai pihak yang
menunjukkan kinerja terbaik, meraih
prestasi, serta tiada henti melakukan
perbaikan dan inovasi.
Sebanyak 22 penghargaan,
diserahkan
kepada
direktorat,
unit usaha dan anak perusahaan
berprestasi
saat
syukuran
HUT Pertamina ke-55. Dari 22
penghargaan tersebut, Pertamina
EP memboyong 7 penghargaan
mulai dari keberhasilan pencapaian
profit, peningkatan pengelolaan
lingkungan
yang
ditandai
meningkatkan perolehan proper
hijau, dll. Prestasi yang diraih
Pertamina EP diharapkan memacu
bagian lain untuk meraih prestasi
serupa di masa mendatang.

foto-foto: tatan agus rst

Pojok Redaksi

Dipuncak
acara
Refleksi
7
tahun PT Pertamina EP Tumbuh
Bersama
Lingkungan,
Pertamina
EP mengimplementasikan kegiatan
sosial dengan memberikan bantuan
kemanusiaan dan sosial kepada Yayasan
Kick Andy Rp. 200 juta dan Yayasan
Kanker Indonesia Rp. 200 juta.
Bantuan sosial tersebut diserahkan
oleh Presiden Direktur PT Pertamina
EP, Syamsu Alam kepada Andy F. Noya
selaku Ketua Kick Andy Foundation dan
Silvia Hari Purnomo selaku Wakil Ketua

Umum Yayasan Kanker Indonesia.


Apa yang dilakukan Pertamina
EP ini bisa memberikan Inspirasi bagi
perusahaan lainnya untuk melakukan
hal yang sama, ucap Andy F. Noya.
Andy menjelaskan, Kick Andy
Foundation
merupakan
yayasan
penjembatan
bagi
perusahaanperusahaan yang ingin memberikan
bantuan bagi pihak yang sangat
membutuhkannya, antara lain bantuan
di bidang kesehatan, modal usaha, biaya
perbaikan serkolah, dll.

Volume 001 l Tahun I

Kaleidoskop

Lensa Peristiwa

Pertamina EP Launching
Organisasi Baru Tahun
2012-2015
Dalam menggapai visi dan
misinya untuk menjadi perusahaan
berkelas dunia ditahun 2014, PT.
Pertamina EP terus melakukan
transformasi
kearah
perubahan
tersebut, salah satunya dengan
memperbaiki
system
organisasi,
efisiensi pemangku jabatan, dan bisnis
proses yang baru dalam tubuh PT.
Pertamina EP.
Upaya dalam menggapai impiannya
tersebut, akhirnya PT. Pertamina EP
meresmikan Organisasi barunya dan
sekaligus mengukuhkan seluruh
Vice President, General manager,
dan manager diseluruh fungsi
PT. Pertamina EP pada tanggal 28
Februari 2013 diruang serba guna
PT. Pertamina EP, Menara Standard
Chartered Jakarta.
Dinamika perusahaan tersebut
memang sungguh sangat tidak dapat
dihindarkan. Dengan menerapkan
system organisasi baru ini, PT. Pertamina
EP harus mencopot beberapa
pemangku jabatan dalam sistem
organisasi lamanya. Diantaranya
perubahan field menjadi asset,
dimana yang awalnya PT. Pertamina
EP memiliki 10 field dan UBEP, kini
dipangkas menjadi 5 Asset. Otomatis
dengan efisiensi ini yang awalnya PT.
Pertamina EP memiliki 10 General
Manager, kini hanya memiliki
5 General manager. Seluruh
perubahan yang dilakukan
ini memang sudah sangat
direncanakan
dalam
menggapai visi dan misinya
untuk menjadi perusahaan yang
berkelas dunia. Dalam perubahan

Volume 001 l Tahun I

ini General manager akan menjadi


pimpinan tertinggi dalam satu asset,
atau menjadi CEO, dan Field manager
akan menjadi COO dalam satu field.
Masalah
struktur
organisisasi
kemarin-kemarin kita masih sering
mengkotak-kotakkan organisasi karena
untuk penempatan seseorang, tapi
dalam organisasi yang baru ini adalah
memang kita buat benar-benar fit
untuk purpose perusahaan, kali ini
kita semua harus tahu bahwa benarbenar kita akan melakukan perubahan
yang besar-besaran, dan kita juga
akan memberikan otoritas yang
sesuai terhadap pemangku jabatan
agar dapat menjalankan tugasnya
dengan baik,kata Syamsu Alam dalam
sambutannya di Acara Launching
Organisasi baru Pertamina EP 20122015 Serta Pengukuhan Jabatan Vice
president dan

General Manager PT. Pertamina EP


Kemarin.
Presiden Direktur PT Pertamina EP,
Syamsu Alam juga mengatakan, bahwa
Pertamina EP yang saat ini memiliki
kontribusi terhadap Pertamina Persero
sebanyak 70 hingga 80 persen benefit,
dirinya berharap agar Pertamina EP
tetap mempertahankan kontribusi ini.
Dalam masa transisi organisasi yang
dihadapi Pertamina EP, tidak akan
mempengaruhi terhadap operasi dan
produksi migas Pertamina EP. Oleh
karena itu dalam peningkatan kinerja
harus mengacu pada bisnis proses yang
baru, integrated planning yang baik,
dan peningkatan kompetensi.
Dalam
re-strukturisasi
yang
dilakukan ini, kita sudah sosialisasikan
keseluruh fungsi dan field sebelumnya,
karena memang seharusnya sesuai
dengan keputusan BPMIGAS bahwa
organisasi baru ini
harus sudah diterapkan
di bulan Oktber 2012,
jadi tidak masalah
untuk
sosialisasi
terhadap
people
Pertamina EP, saya
juga sangat berharap
dengan organsasi yang
sudah
benar-benar
fit untuk perusahaan
ini
dapat
berjalan
sesuai dengan bisnis
proses dan strategi
yang sudah dibuat
untuk
meningkatkan
kinerja yang lebih baik
k e d e p a n n y a . h a r a p
Syamsu Alam. (eno)

Perjalanan PT. Pertamina EP ditahun 2012 dalam menuju visi dan misinya untuk menjadi
perusahaan berkelas dunia ditahun 2014 membuat perusahaan ini terus melakukan pembenahan
dalam ruang lingkup terkecil hingga ruang lingkup terbesar perusahaan.

atu demi satu perusahaan


melakukan
sertifikasi
yang tepat guna secara
internasional
diseluruh
unit, operasi produksi, dan sistem
management perusahaan. Terbukti
ditahun 2012 ini hampir seluruh
unit, operasi produksi, dan system
management Pertamina EP telah
tersertifikasi ISO 9001:2008, ISO
14001:2004, OHSAS 18001:2007,
ISRS 7 Level 5 dan ISRS Level 3.
Hingga langkah untuk menjadi
world class company ditahun 2014
semakin terang.
Dalam kegiatan Eksplorasi dan
Pengembangan, PT. Pertamina EP
ditahun 2012 lebih menggiatkan
kegiatan
eksplorasi
dalam
mewujudkan komitmennya untuk
meningkatkan cadangan migas.
Agresifnya kegiatan Eksplorasi
yang
dilakukan,
membuat
pencapaian Eksplorasi melebihi
target 100 persen perusahaan
ditambah
dengan
temuantemuan play baru dan cadangan
baru. Hal ini membuat Direktur
Eksplorasi dan Pengembangan
PT. Pertamina EP Doddy
Priambodo sangat mengapresiasi
para pekerja yang sudah bekerja

dengan maksimal.
Seiring meningkatnya temuantemuan cadangan migas, kegiatan
operasi dan produksi migas
Pertamina EP ditahun 2012-pun
meningkat menembus angka
127,3 BOPD. Namun demikian,
menghadapi tahun 2013 Pertamina
EP menerima tantangan baru yakni
target produksi yang ditetapkan
sebesar 137.181 BOPD, dan gas
menjadi 1.160 MMSCFD. Untuk
itu, seluruh fungsi yang terkait
diharapkan dapat berkolaborasi
dan mengimplementasikan strategi
yang direncanakan.
Kemajuan yang signifikan
diraih Pertamina EP ditahun 2012
salah satunya ditandai dengan
pencapaian laba bersih sebesar
1,946 dolar AS.
Sebagai
perusahaan
yang
tumbuh bersama lingkungan dan
sebagai perusahaan yang terus
berupaya untuk hemat dalam
penggunaan energy, Pertamina
EP sampai dengan tahun 2012
telah berhasil menanam sebanyak
199.128 pohon guna tetap menjaga
stabilitas alam, dan berhasil
merealisasikan
pemasangan
lampu tenaga surya atau solar

cell sebanyak 207 unit disekitar


lapangan-lapangan
operasi
yang juga berfungsi sebagai
penerangan jalan bagi masyarakat
sekitar.
Sebagai
perusahaan
yang bertanggung jawab dalam
kegiatan operasinya, Pertamina
EP secara pro-aktif menggalakkan
kegiatan CSR dengan memfasilitasi
lingkungan disekitar daerah operasi
sehingga dapat berkembang dan
mewujudkan kemajuan ekonomi
yang sebenarnya. Segala usaha
dan upaya tersebut membuat
PT. Pertamina EP ditahun 2012
berhasil memboyong sebanyak
32 Penghargaan yang diberikan
oleh corporat Pertamina (Persero)
dan pejabat pemerintah Republik
Indonesia.
Melihat segala peningkatan
pencapaian yang diraih PT.
Pertamina EP secara signifikan
ditahun 2012, Presiden Direktur
Pertamina EP, Syamsu Alam
mengatakan,
bahwa
secara
keseluruhan PT. Pertamina EP di
tahun 2012 telah melampaui hasilhasil yang diraih pada tahun 2011.
Menurutnya segala pencapaian
yang diraih merupakan hasil yang
cukup baik. (eno/adp)

Volume 001 l Tahun I

Januari 2012

April 2012

01 Pemboran
Sumur Kuang (KAG-DX)

18
15

25

Bumi sebagai wujud


komitmen Tumbuh
Bersama Lingkungan
Direksi menetapkan komitmen
terhadap lingkungan dalam
bentuk Deklarasi untuk Bumi
sebagai wujud komitmen Tumbuh
Bersama Lingkungan, baik sosial
dan lingkungan hidup.

Pertamina EP melakukan
pemboran eksplorasi awal tahun
di sumur Kuang (KAG-DX) di Desa
Bindu, Kecamatan Paninjuan,
Kabupaten Ogan Komering
Ulu, Sumatera Selatan. Hal ini
merupakan bagian dari komitmen
peningkatan penemuan cadangan
migas di Indonesia.

EP dan Bank
12 Pertamina
Mandiri menandatangani
kerjasama

Perjanjian jual beli


dengan PT Pupuk Kujang

Pertamina EP menyepakati
perjanjian jual beli gas sebesar
70.200 juta standar kaki kubik
(MMSCF) berdasarkan 360
hari operasi untuk PT Pupuk
Kujang dengan nilai 430,4 Juta
Dolar AS.

Pelestarian
Burung Maleo
Pertamina EP dan Bank Mandiri
menandatangani kerjasama
pengembangan mitra Pertamina
EP (vendor development).
Melalui kerjasama ini diharapkan
para penyedia barang dan jasa
mendapatkan pembiayaan dari
Bank dengan bunga kompetitif
dan pihak Bank juga mendapatkan
kepastian pembayaran pinjaman
dengan risiko minimal.

Pertamina EP menandatangani
kerjasama memproduksikan 34
sumur tua dengan dua Koperasi
Unit Desa (KUD) yaitu KUD Mitra
Sawit Mandiri, Kalimantan Timur
dan KUD Serba Usaha Pribumi
Mandiri Mineral dan Energi, Papua
Barat.

Pertamina EP temukan
cadangan gas bumi di area
PAFE Pagardewa, Sumatera
Selatan

Uji Kandungan Lapisan (UKL)


pada sumur eksplorasi Piretrium
(PRT)-1 telah menghasilkan total
gas dan kondensat sebesar 15,35
juta standar kaki kubik gas per
hari (MMSCFD) dan 577 barel
kondensat per hari yang berasal
dari Formasi Lahat dan Formasi
Air Benakat.

Pertamina EP kembali
menemukan cadangan gas
bumi di area PAFE Pagardewa,
Sumatera Selatan. Penemuan
tersebut dibuktikan melalui

Mei 2012

cadangan migas
01 Penemuan
pertama tahun 2012 pada
struktur Tiung Biru

15

cadangan gas
20 Penemuan
Sumur Lavatera-1

Penemuan cadangan migas


pertama tahun 2012 pada struktur
Tiung Biru sebesar 2.546 barel per
hari (BOPD) dan 2,75 juta standar
kaki kubik per hari 9 juta kaki kubik
per hari (MMSCFD)

Lapangan Prabumulih
berhasil mendapatkan
tambahan produksi

16

Pertamina EP menemukan
cadangan gas baru di sumur
eksplorasi Lavatera -1 sebesar
5,7 juta standar kaki kubik
per hari.

Sharing
07 Facility
Agreement Sukowati

Pertamina EP
implementasikan MySAP
Modul Plant Maintenance

Pertamina EP dan PHE Tuban East


Java sepakati Facility Sharing
Agreement Sukowati. Sinergi ini
merupakan dukungan terhadap
upaya peningkatan produksi
minyak dan gas bumi.

Pemboran sumur BN-25


di lapangan Bunyu
Pertamina EP Region KTI berhasil
melakukan pemboran sumur BN-25 di
lapangan Bunyu, Kalimantan Timur.
Keberhasilan tersebut dibuktikan melalui

dilantik
23 Lukitaningsih
sebagai Direktur Keuangan
PT Pertamina EP

uji produksi yang menghasilkan minyak


sebesar 3.180 BOPD dan gas sebesar 0,9
MMSCFD pada 16 Mei 2012

Pertamina EP lapangan Prabumulih berhasil


mendapatkan tambahan produksi sebesar
4.562 barel minyak per hari.

Juni 2012

Maret 2012
01

EP
12 Pertamina
menandatangani
kerjasama dengan dua

Koperasi Unit Desa (KUD

Pertamina EP dinobatkan sebagai


Bapak Angkat Pelestarian Satwa
Maleo oleh Gubernur Sulawesi
Tengah. Sebelumnya Pertamina
EP telah melakukan pelepasliaran
Maleo di Suaka Margasatwa
Bakiriang, Sulawesi Tengah.

Februari 2012

15

12

Produksi Lapangan Bunyu


Tembus 6.500 BOPD

18

Pencurian minyak di
Region Sumatera pada
2010 dan 2011

Survey seismic 3D Akasia


Bagus di Jawa Barat
dan keanekaragaman budaya telah berhasil
dilakukan dengan baik dan mencatat 3 juta
jam kerja tanpa kecelakaan.

produksi Pertamina EP Region KTI


menembus angka 10.000 barel
per hari.
Berhasil Bor BN-24, Produksi
Lapangan Bunyu Tembus 6.500
BOPD. Keberhasilan ini juga
berdampak pada peningkatan

Volume 001 l Tahun I

04

Cadangan gas di Struktur


Donggi Sulawesi Tengah
Pertamina EP berhasil buktikan
cadangan gas di Struktur Donggi
Sulawesi Tengah. Hasil Uji produksi
yang dilakukan di sumur Donggi-6

telah berhasil menembus angka


produksi di atas 17 juta standar
kaki kubik per hari (MMSCFD).

Pertamina EP mengalami kerugian


diperkirakan mencapai lebih dari
40 miliar rupiah akibat pencurian
minyak yang terjadi di Region

Sumatera pada 2010 dan 2011.


Angka tersebut berdasarkan
asumsi harga minyak antara 90
sampai lebih dari 100 dolar per
barel jumlah minyak hilang lebih
dari 48 ribu barel.

Pertamina EP berhasil menyelesaikan


kegiatan survey seismic 3D Akasia Bagus di
Jawa Barat. Survey yang mencapai 1.012
km persegi ini merupakan yang terluas
dalam sejarah survey seismic 3D Pertamina
EP. Wilayah survey yang padat penduduk

Volume 001 l Tahun I

Juli
Juli2012
2012

November 2012

Sama Operasi
26 Kerja
lapangan produksi
Sambidoyong

11

dengan
PT Rekayasa Industri
22 Kerjasama

Kerja Sama Operasi (KSO)


dengan PT Klasofo Energy
Resources

Presiden Direktur PT Pertamina EP Syamsu Alam dan Direktur PT


Axis Sambidoyong Energi Ade Sandra Matondang menandatangani
Kerja Sama Operasi lapangan produksi Sambidoyong. KSO antara
PT Pertamina EP dan PT Axis Sambidoyong Energi berlangsung
selama 15 tahun.

PT Pertamina EP melakukan
Kerja Sama Operasi (KSO) dengan
PT Klasofo Energy Resources
selama 15 tahun ke depan.

Pertamina EP bekerjasama dengan


PT Rekayasa Industri melakukan
pembangunan fasilitas produksi

berkapasitas prodksi 50 MMSCFD


pada kuartal IV tahun 2014 senilai
183 juta dolar AS.

Desember 2012

Agustus 2012
01

Penandatangan dihadiri oleh


Bupati Sorong, Dr. Stepanus
Malak, Direktur PT Klasofo Energy
Resources, Hendra Widjayanto,
Presiden Direktur Pertamina EP,
Syamsu Alam, dan jajaran direksi
PT Pertamina EP.

Join Study
01 Perjanjian
Agreement dalam rangka
penerapan CO2 Floading

Tambahan produksi migas


Sumur Deleniasi TASIM-4

EP dan
26 Pertamina
Pembangkit Jawa Bali
sepakati adendum jual

di Enhanced Oil Recovery


(EOR)

Sumur Deleniasi TASIM-4 telah


menghasilkan tambahan produksi
migas yang potensial sebesar
1.100 BOPD

10

Kandungan hidrokarbon
di Sumur Bambu Gunung
(BBU) -1
Pertamina EP berhasil
membuktikan kandungan
hidrokarbon di Sumur Bambu
Gunung (BBU) -1 sebesar 252
barel kondensat per hari (BCPD)
dan gas sebesar 5,3 juta standar
kaki kubik per hari (MMSCFD).

Selanjutnya Pertamina EP
juga membuktikan penemuan
Pertamina EP membuktikan
penemuan hidrokarbon di
struktur Akasia Besar melalui
pemboran sumur ASB-1.
Dalam Uji Kandungan Lapisan
sementara didapatkan

Pertamina EP, Direktorat Hulu


Pertamina, dan Hess Indonesia
menandatangani perjanjian Join
Study Agreement dalam rangka
penerapan CO2 Floading di Enhanced
Oil Recovery (EOR) dibeberapa
lapangan Pertamina EP.

beli gas

jual beli Bahan


07 Perjanjian
Bakar Minyak dan Pelumas
dengan PT Pertamina
(Persero)

Pertamina EP tandatangani surat


perjanjian jual beli Bahan Bakar
Minyak dan Pelumas dengan PT
Pertamina (Persero).

Pertamina EP dan Pembangkit


Jawa Bali sepakati adendum
jual beli gas Pondok Tengah
dan Tambun untuk keperluan
PLN Muara Tawar dengan PT
Pembangkit Jawa Bali.

di Sangatta
30 Tapah-1
Kalimantan Timur tembus
angka 1.000 barel minyak
per hari

Sumur eksplorasi Tapah-1 di Sangatta


Kalimantan Timur menghasilkan
minyak menembus angka 1.000 barel

minyak per hari (BOPD). Sedangkan


di Sumatera, sumur Benggala-1
di Binjai Sumatera Utara juga
menghasilkan 13,2 MMSCFD gas
dan kondensat sebesar 857,5 BCPD.
Seentara itu uji produksi di sumur
Hibiscus Selatan (HBS-1) mengalirkan
minyak sebesar 111,9 BOPD dan gas
0,2 MMSCFD

September 2012
EP dan
01 Pertamina
PT IEV Pabuaran KSO
menandatangani Kontrak
Kerjasama

kantor Pertamina EP di Jakarta itu


dilakukan antara Presiden Direktur
Pertamina EP Syamsu Alam dan
Presiden Direktur PT IEV Pabuaran,
Christopher Nghia Do.
Pertamina EP dan PT IEV Pabuaran
KSO menandatangani Kontrak
Kerjasama Operasi selama tiga
tahun. acara yang dilakukan di

10

Volume 001 l Tahun I

Volume 001 l Tahun I

11

Mereka Bicara

MARWAN
BATUBARA

DR. KASMIR

DOSEN UNIVERSITAS JAYABAYA

Harus Tetap Jadi Garda Terdepan


PT Pertamina EP memang menjadi tulang punggung dalam eksplorasi minyak dan gas di
Indonesia. Penyediaan bahan bakar minyak dan gas memang menjadi tantangan besar
bagi Indonesia. Ini wajar terjadi, lantaran ketersediaan BBM menyangkut hajat hidup orang
banyak. Sikap masyarakat yang tidak peduli dengan pola hidup hemat energi, juga menjadi
persoalan tersendiri bagi upaya pemerintah dalam menekan konsumsi pemakaian BBM.
Persoalan BBM seharusnya menjadi tanggung jawab kita semua,kata Marwan Batubara.

12

Volume 001 l Tahun I

tatan agus rst

endati
demikian,
sektor hulu Pertamina memang harus
tetap bekerja keras.
L angkah-langkah
strategis,
seperti
meningkatkan sumur-sumur yang
semula sudah tidak produktif kemudian menjai produktif lagi, harus
terus ditingkatkan. Kondisi saat
ini memang tidak seindah di era
1980-an. Dimana sumber minyak
masih melimpah. Belum lagi fluktuasi harga minyak mentah yang sangat dipengaruhi oleh geopolitik dan
kondisi regional di kawasan Timur
Tengah sebagai penghasil minyak
terbesar. Itu tantangan yang harus
dihadapi Pertamina dan anak-anak
perusahaannya, tegas Marwan.
Indonesia memang harus bersaing dengan negara-negara lain
dalam industri minyak. Keterbatasan pembiayaan dalam eksplorasi dan eksploitasi yang dimiliki
Pertamina, SKK Migas, memang
menjadi kendala dalam pencarian sumber-sumber minyak baru.
Walaupun, kata Marwan, sesungguhnya melalui teknologi pada
saat ini, sudah bisa diketahui daerah-daerah yang memiliki kandungan minyak. Hanya saja itu tetap

membutuhkan modal yang besar


untuk eksplorasi dan eksploitasi.
Masuknya korporasi multinasional
ke Indonesia menunjukkan, bahwa
Indonesia masih menjadi incaran
bagi investasi asing pada sektor energi.
Menurut Marwan Batubara, perubahan dan restrukturisasi di PT
Pertamina EP hendaknya dilakukan dalam kerangka meningkatkan
produksi minyak untuk konsumsi
dalam negeri. Jadi harus nasionalisme yang diutamakan. Selain itu,
harap dihindarkan pula masalahmasalah politik, apalagi sampai ada
kepentingan KKN. Kita harus memiliki komitmen yang sama untuk

menjadikan PT Pertamina EP menjadi korporasi yang berhasil, ujar


Marwan Batubara.
Yang pasti, Marwan menilai, apapun bentuk struktur organisasinya
harus dilandasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Profesionalitas, integritas, dan nasionalisme
yang dimiliki orang-orang yang berada di PT Pertamina EP. Masalah
minyak adalah masalah kepentingan
bangsa dan negara. Itu yang harus
diutamakan. Kalau semua dilakukan dengan baik, maka masyarakat
pasti akan mendukung langkahlangkah yang dilakukan, tutur Marwan Batubara. (Arya P, DWT, BKR)

Dengan adanya efisiensi maka akan berkurang


pula beban Pertamina EP. Kondisi demikian akan
sangat bermanfaat untuk mendukung ekspansi yang
dilakukan, misalnya, dengan menemukan sumursumur baru, yang memang sangat membutuhkan
modal. Untuk itu, restrukturisasi harus dilakukan
dengan alasan tersebut. Efisiensi dan peningkatan
kinerja Pertamina EP. (Arya P, DWT, BKR)

Yanuar Rizki

DR. M. Hendro
Sumardjo

Managing Partner Aspirasi


Indonesia Research Institute
Persoalan mendasar di BUMN
adalah marjin yang tidak efisien. Sehingga
laba ditahan (retained earning) untuk
reinvestasi pun menjadi kecil. Untuk BUMN
yang bersifat melayani kebutuhan barang
publik, struktur biaya yang efisien adalah
keharusan, agar beban subsidi menurun,
pasokan terjaga serta ujungnya harga beli
konsumen (rakyat) terlindungi. Inefisiensi
adalah cermin dari gerak organisasi tak fungsional maka yang dirugikan
masyarakat. Itulah sebabnya, reorganisasi harus dilakukan tanpa keraguan sedikit
pun, karena tujuan utama melindungi daya beli masyarakat.
Reorganisasi dilakukan tanpa ragu harus dilaksanakan agar struktur biaya
efisien, sehingga marjin juga efektif, tidak menyebabkan harga mahal di level
konsumen. Kalau efisiensi berhasil dilakukan, maka reinvestasi untuk membuka
ladang-ladang pengeboran baru bisa dilakukan. (Arya P, DWT, BKR)

Pengamat Manajemen

dok. balance

Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS)

Reorganisasi atau restrukturisasi harus


dilihat dari kebutuhan organisasi sebuah perusahaan.
Sebelum dilakukan perubahan, seharusnya sudah
melalui kajian yang mendalam. Hal demikian, tentunya
sudah dilakukan oleh manajemen PT Pertamina EP,
sebelum memutuskan melakukan reorganisasi. Yang
pasti, harus memiliki tujuan meningkatkan efisiensi
dan peningkatan kinerjanya. Perampingan organisasi
juga harus dilihat atas kebutuhan beban kerja.
Sebab, walaupun memiliki lokasi pengeboran yang
berdekatan, misalnya, apabila seseorang memiliki
beban kerja yang berat, maka tidak pas kalau dilakukan
penyatuan.
Lebih dari itu, reorganisasi ini harus jauh dari
kepentingan
politik.
Reorganisasi
dilakukan
berdasarkan tanggung jawab yang dimiliki PT
Pertamina EP, yakni, memaksimalkan produksi sumur
minyak yang ada dan penemuan sumur minyak baru.
Seperti kita ketahui, ketergantungan masyarakat
terhadap produksi yang dikuasai oleh Pertamina
masih sangat tinggi. Belum lagi menyangkut besaran
subsidi BBM yang harus ditanggung oleh negara
melalui APBN.

Organisasi sebuah korporasi memang


harus mampu menyesuaikan diri dengan
tantangan jaman. Artinya, selalu saja terjadi
dinamika sehingga sebuah organisasi perusahaan
harus ikut menyesuaikan diri. Yang pasti, akan
semakin baik apabila sebuah organisasi dibangun
dengan struktur yang efisien, namun memiliki
kekuatan untuk memenangkan persaingan di era
globalisasi pada saat ini. Hendaknya, Pertamina PE
pun selalu menjaga efektivitas dan efisiensi agar
pencapaian produksi bisa meningkat, namun
tetap efisien dalam pembiayaan. (Arya P, DWT, BKR)

Volume 001 l Tahun I

13

Laporan Utama

Restrukturisasi

Menjawab Tantangan Zaman

Adanya tantangan dan perubahan iklim usaha, wajar apabila sebuah perusahaan melakukan restrukstrurisasi.
Restrukturisasi bisa mengubah struktur organisasi dan penempatan personelnya untuk melakukan
penyegaran. Tujuan utamanya, tidak lain untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

engelolaan sebuah perusahaan


harus terus berkembang.
Tantangan dari waktu ke
waktu selalu berubah. Artinya
sebuah sistem manajemen yang
sudah dibangun dalam kurun waktu
sebelumnya, belum tentu cocok apabila
digunakan pada waktu yang berbeda.
Dengan demikian, apa pun jenis usaha/
produksi yang dilakukan harus selalu
dilakukan kajian, agar sistem yang
dipakai mampu menunjang kinerja
sebuah perusahaan. Bukankah tujuan
utama sebuah perusahaan dibangun
tidak lain untuk dapat memenangkan
persaingan dengan perusahaan sejenis,
atau mampu memenuhi target yang
sudah dicanangkan sebelumnya?
Perubahan atau penyesuaian sistem
manajemen dan organisasi perusahaan
juga dimanfaatkan untuk melakukan
penyegaran. Tujuannya, tidak terjadi
staganasi dalam iklim atau gairah
bekerjayang pada akhirnya akan
mempengaruhi kinerja perusahaan.
Sangat penting sistem dan sumber
daya manusia (SDM) selalu dalam
kondisi fresh(segar) sehingga mampu
berpikir kreatif dan inovatif. Tanadi
Santoso dalam bukunya Creativity
Inc:Building an Inventive Organization
menyebutkan, kreatif merupakan cara
berpikir yang selalu berkembang, dan
inovatif sesuai dengan kebutuhan
lingkungan
dan
perkembangan
zaman. Kreativitas yang dilengkapi
dengan semangat berinovasi akan

14

mampu melahirkan karya besar yang


mengagumkan.
Oleh karena itu, tidak ada
kata lain bagi sebuah perusahaan
selain harus menumbuhkan iklim
kreatif di
kalangan karyawannya.
Perusahaan harus memberi peluang
dan kesempatan yang seluas-luasnya
kepada karyawan untuk melahirkan
ide-ide kreatif dan mewujudkannya
dalam aktivitas sehari-hari pada
saat menjalankan tugas. Lihat saja
bagaimana
Microsoft,
Samsung,
Honda, Yamaha, Nissan Motor,
Pertamina, Bank-bank berlombalomba meningkatkan performance
perusahaan, sehingga dapat meraup
keuntungan yang sebesar-besarnya
dari produk dan jasa yang mereka
luncurkan. Kreativitas juga berperan

Volume 001 l Tahun I

sebagai tameng yang melindungi


perusahaan dari gempuran dan
serangan lawan. Kreativitas apabila
ditunjang oleh sistem manajemen yang
pas, akan menjadi senjata yang ampuh
untuk memenangkan pertarungan.
Ahli
manajemen
kerap
mengemukakan, untuk mengatasi
stagnasi pertumbuhan perusahaan,
bisa dilakukan dengan restrukturusi
organisasi
secara
komprehensif.
Restrukturisasi juga dapat dimanfaatkan
untuk menjawab perubahan tantangan
akibat perkembangan zaman dan
geografis di mana sebuah perusahaan
dibangun. Sebab itu, sesungguhnya
restrukturisasi, reorganisasi, dan
mutasi dalam sebuah korporasi
wajar dilakukan. Tentu kegiatan
perombakan organisasi tersebut, harus

dijauhkan dari unsur like dan dislike.


Apabila hal itu terjadi, bisa berdampak
buruk terhadap kinerja perusahaan.
Sebab, penilaian terhadap kebutuhan
restrukturisasi menjadi subyektif,
bukan berdasarkan kepada kepentingan
obyektif untuk peningkatan capaian
perusahaan. Jangan heran, apabila
restrukturisasi justru menyebabkan
kinerja perusahaan melorot. Artinya
sejauh mana restrukturisasi tersebut
dibutuhkan, apakah sekedar untuk
kepentingan sesaat atau jangka
panjang, kata DR. M. Hendro
Sumardjo, pengamat manajemen dari
Universitas Padjajaran.
Yang dimaksud dengan kepentingan
sesaat, misalnya, karena ada tekanan
dari eksternal perusahaan. Atau secara
internal, merupakan bagian dari strategi
manajemen untuk menempatkan
orang-orang yang lebih memiliki
kapabilitas
untuk
menjalankan
tugas-tugasnya. Parameter apakah

restrukturisasi harus dilakukan atau


tidak, sangat tergantung pada jenis
korporasinya. Namun, yang pasti
secara obyektif untuk peningkatan
performance perusahaan. Bisa untuk
peningkatkan hasil produksi dan
penjualan. Bisa juga dilakukan dalam
rangka sebagai bagian penyegaran
organisasi
sekaligus
penyesuaian
dengan tantangan kompetisi bisnis.
Harusnya setiap restrukturisasi untuk
meningkatkan kinerja koorporasi, ujar
M Hendro Sumardjo
Sebagai ilustrasi, krisis keuangan
yang dimulai adanya krisis sub prime
mortgage di Amerika, secara tak
langsung memberikan dampak yang
luar biasa ke berbagai negara. Walau
diharapkan krisis ini tak terlalu
banyak mempengaruhi perusahaan
di Indonesia, namun sedikit banyak
perusahaan yang produknya diekspor
ke luar negeri telah terkena dampaknya.
Oleh karena itu, perusahaan perlu

melakukan restrukturisasi untuk


memperbaiki kinerjanya, agar dapat
tetap tumbuh dan berkembang di
tengah kesulitan yang ada.
Restrukturisasi
perusahaan
sebetulnya tak harus menunggu
perusahaan
menurun,
namun
dapat dilakukan setiap kali, agar
perusahaan dapat bersaing dan
tumbuh berkembang. Dalam keadaan
normal, perusahaan perlu melakukan
pembenahan dan perbaikan supaya
dapat terus unggul dalam persaingan,
atau paling tidak dapat bertahan.
Perusahaan yang tidak melakukan
pembenahan dan penyesuaian, dalam
kondisi persaingan yang semakin
global, akan terlindas oleh para pesaing.
Restrukturisasi
perusahaan
bertujuan untuk memperbaiki dan
memaksimalisasi kinerja perusahaan.
Perusahaan melakukan pembenahan
supaya segera lepas dari krisis melalui
berbagai aspek.

Volume 001 l Tahun I

15

bergeser dan berlaku sebagai


supporting holding, yang hanya
mengambil keputusan-keputusan
penting dalam rangka mendukung
anak-anak perusahaan supaya
berkinerja
baik.
Semakin
besar ukuran korporasi, induk
harus rela bertindak sebagai
investment
holding,
yang
tidak ikut dalam aktifitas,
tetapi semata-mata bertindak
sebagai
pemilik
anak-anak
perusahaan, menyuntik ekuitas dan
pinzaman, dan pada akhir tahun
meminta anak-anak perusahaan
mempertanggungjawabkan hasil
kerjanya dan menyetor dividen.
Manajemen
seringkali
merestrukturisasi diri supaya cara
kerja lebih lincah, pengambilan
keputusan lebih cepat, perbaikan
bisa dilakukan lebih tepat guna.
Restrukturisasi
ini
biasanya
berkaitan
dengan
perubahan
job description, kewenangan tiap
tingkatan
manajemen
untuk
memutuskan
pengeluaran,
kewenangan dalam mengelola
sumber daya (temasuk SDM), dan
bentuk organisasi. Sebagai contoh
PT Kimia Farma melakukan
restrukturisasi organisasi, dengan

memisah unit apotik supaya


manajemen menjadi semakin
lincah dan fokus beroperasi.
Restrukturisasi manajemen dan
organisasi, merupakan penyusunan
ulang komposisi manajemen,
struktur organisasi, pembagian
kerja, sistem operasional, dan halhal lain yang berkaitan dengan
masalah managerial dan organisasi.
Dalam
hal
restrukturisasi
manajemen/organisasi, perbaikan
kinerja dapat diperoleh melalui
berbagai cara, antara lain dengan
pelaksanaan yang lebih efisien
dan efektif, pembagian wewenang
yang
lebih
baik
sehingga
keputusan tidak berbelit-belit,
dan kompetensi staf yang lebih
mampu menjawab permasalahan
di setiap unit kerja.
Pada
dasarnya
setiap
korporasi
dapat
menerapkan
salah satu jenis restrukturisasi
pada satu saat, namun bisa juga
melakukan restrukturisasi secara
keseluruhan, karena aktivitas
restrukturisasi saling terkait. Pada
umumnya sebelum melakukan
restrukturisasi,
manajemen
perusahaan perlu melakukan
penilaian secara komprehensif

atas semua permasalahan yang


dihadapi perusahaan, langkah
tersebut umum disebut sebagai due
diligence atau penilaian uji tuntas
perusahaan. Hasil penilaian ini
sangat berguna untuk melakukan
langkah restrukturisasi yang
perlu
dilakukan
berdasar
skala prioritasnya. Dari hasil
pengalaman,
pelaksanaan
restrukturisasi yang berhasil,
harus
melibatkan
dan
mendapatkan komitmen dari
semua pihak.
Secara
garis
besar
Restrukturisasi akan membuat
perusahaan lebih
ramping,
lincah
dalam
bergerak
makanya tidak heran ketika
restrukturisasi biasanya diikuti
PHK dan konsolidasi keuangan.
Sedangkan reenginering akan
membuat
perusahaan
akan
menjadi lebih baik dalam proses
dan gerakannya. yang menjadi
konsen kita adalah apakah proses
itu merupakan aksi atau reaksi.
kalau itu merupakan reaksi, maka
hal tersebut menunjukkan adanya
ketidakberesan dalam perusahaan
tersebut
sehingga
perlu
(DWT, BKR, ADP)
perbaikan.

Perbaikan-perbaikan tersebut
menyangkut berbagai aspek
perusahaan, mulai dari perbaikan
portofolio perusahaan, perbaikan
permodalan,
perampingan
manajemen, perbaikan sistem
pengelolaan perusahaan, sampai
perbaikan sumber daya manusia.
Dengan demikian, restrukturisasi
perusahaan
merupakan
kepentingan semua pihak. Bukan
saja pihak manajemen, namun
juga merupakan kepentingan
komisaris
yang
mewakili
kepentingan pemegang saham.
Restrukturisasi juga merupakan
kepentingan karyawan secara
keseluruhan karena tindakan
restrukturisasi akan berdampak
pada semua karyawan.
Dalam era perdagangan bebas,
produsen dari manapun boleh
ke Indonesia. Hal ini menuntut

16

korporasi
untuk
memenuhi
tuntutan konsumen, yang antara
lain menyangkut :1) kenyamanan
(convenience),
2)
kecepatan
pelayanan (speed), 3) ketersediaan
produk (conformity), dan 4) nilai
tambah yang dirasakan oleh
konsumen (added value). Tuntutan
tersebut bisa dipenuhi bila
perusahaan paling tidak mengubah
cara kerja, pembagian tugas, dan
sistem dalam perusahaan supaya
mendukung pemenuhan tuntutan
tersebut.
Korporasi yang melakukan
ekspansi
ke
daerah-daerah
sulit dijangkau, perlu memberi
wewenang
khusus
kepada
anak
perusahaan,
supaya
bisa beroperasi secara efektif.
Demikian juga jika melakukan
ekspansi ke luar negeri, korporasi
perlu mempertimbangkan sistem

Volume 001 l Tahun I

keorganisasian dan hubungan


induk-anak perusahaan supaya
anak perusahaan di manca negera
dapat bekerja baik
Perubahan kondisi korporasi
sering menuntut manajemen
untuk mengubah iklim supaya
perusahaan semakin inovatif
dan menciptakan produk atau
cara kerja yang baru. Iklim ini
bisa diciptakan bila perusahaan
memperbaiki manajemen dan
aspek-aspek
keorganisasian,
misalnya kondisi kerja, sistem
insentif,
dan
manajemen
kinerja.
Korporasi yang masih kecil
dapat
menerapkan
operating
holding system, dimana induk
dapat terjun ke dalam keputusankeputusan
operasional
anak
perusahaan.
Semakin
besar
ukuran korporasi, holding perlu

tatan agus rst

tatan agus rst

Volume 001 l Tahun I

17

Laporan Utama

Berpacu

Meningkatkan Produksi
Di tengah keterbatasan ladang sumber minyak, PT Pertamina EP mendapat tugas berat, terus
meningkatkan produksi minyak. Bagaimana siasat PT Pertamina EP?

18

Volume 001 l Tahun I

yang sebesar Rp137,4 triliun. Namun,


apabila dibandingkan dengan proyeksi
belanja subsidi BBM sampai akhir 2012
yang mencapai Rp216,7 triliun, pagu pada
2013 menyusut Rp22,9 triliun. Sementara
PT Pertamina (Persero) menyatakan kuota
Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis
premium akan under atau lebih rendah
sekitar 75.000 Kilo Liter (KL) sampai akhir
tahun 2012.
Selain itu, pagu subsidi BBM dalam
APBN 2013 disepakati sebesar Rp193,8
triliun. Pagu tersebut disusun dengan
parameter kuota BBM bersubsidi sebesar
46 juta kiloliter, harga jual premium dan
solar Rp4.500/liter, harga ICP US$100/
barel, dan kurs Rp9.300/US$.
Menurut
Presiden
Direktur
Pertamina EP Syamsu Alam Syamsu
untuk tahun 2012 ini memang harus
dilakukan revisi target produksi minyak,
dari 134-135 ribu barel menjadi hanya

tatan agus rst

mengakibatkan dana pembangunan


melalui APBN menjadi tidak produktif.
Seperti diketahui, biaya subsidi APBN
untuk memenuhi kebutuhan BBM
masih sangat tinggi.
Berdasarkan data BPH Migas yang
sudah diverifikasi, realisasi konsumsi
BBM subsidi dari Januari hingga akhir
September 2012 adalah sebesar 32,906
juta kiloliter dengan rata-rata sebesar
3,656 juta kiloliter per bulan. Terdiri dari
konsumsi premium sebesar 20,698 juta
kiloliter, minyak tanah 0,871 juta kiloliter
dan solar sebesar 11,337 juta kiloliter.
Total realisasi BBM subsidi JanuariSeptember 2012 sebesr 32,9 juta kiloliter.
Artinya konsumsi sudah 75 % dari kuota
yang disetujui dalam UU APBN-P 2012
yang sebesar 44,04 juta kiloliter. Subsidi
BBM 2013 meningkat 41% atau Rp56,4
triliun dibandingkan pagu subsidi BBM
yang dicantumkan dalam APBN-P 2012

tatan agus rst

barat pasukan tempur, PT Pertamina


EP merupakan pasukan elite,
yang memiliki tugas menaklukan
pertahanan musuh sebelum pasukan
dari kesatuan lain tiba di wilayah yang
ingin dikuasai. Tidak mengherankan,
jika pasang surut kondisi perminyakan
PT Pertamina dalam hal ini pemenuhan
kebutuhan minyak nasional sangat
tergantung dari kemampuan PT
Pertamina EPsebagai anak perusahaan
yang bergerak di sektor hulu minyak
dan gas. Sebagai garda terdepan PT
Pertamina, maka seluruh jajaran di PT
Pertamina EP memang harus bekerja
keras, jika tidak ingin mendapat sorotan
tajam dari pemerintah dan DPR RI.
Kondisi sumber-sumber minyak di
Tanah Air memang mulai berkurang.
Kondisi ini berbeda sama sekali
dibandingkan pada masa tahun 1980an,
dimana produksi eksplorasi minyak
masih sangat produktif dan didukung
pula oleh kenaikan harga minyak dunia.
Tidak mengherankan jika kemudian
Indonesia bisa masuk salah satu
pengekspor minyak mentah dan manjadi
anggota OPEC. Kejayaan Indonesia
itu sekarang sudah sirna, kata Marwan
Batubara.
Jawabannya, memang seluruh sektor
yang berkaitan dengan kebutuhan energi
di Indonesia harus bekerja keras. Jika
tidak, Indonesia sebagai negara besar
yang tentu saja membutuhkan BBM
sangat besar juga, akan sangat tergantung
kepada pasar minyak global. Selain itu,
negara tidak akan mampu menanggung
kebutuhan konsumsi BBM masyarakat
dan industri terus-menerus, yang

130 ribu barel perhari (bph). Target ini


tidak bisa terlalu jauh, mengingat kondisi
sumur-sumur minyak di Indonesia,kata
Syamsu Alam.
Seperti diketahui rata-rata produksi
Pertamina EP hanya 127,5 ribu barel per
hari. Menurut Syamsu target 130 ribu
bph sangat realistis dan masih lebih besar
dibandingkan tahun lalu yang hanya
125 ribu bph. Meski Juli lalu rata-rata
produksi sempat turun menjadi 125 ribu
bph, perseroan mampu menggenjotnya
menjadi 130,5 ribu bph pada bulan ini.
Langkah yang dilakukan untuk
meningkatkan produksi,
Pertamina
EP akan mempercepat eksplorasi
sumur-sumur yang mereka kelola. Pada
semester pertama 2012, Pertamina EP
telah menyelesaikan pengeboran 53
sumur pengembangan dan pengerjaan
ulang 34 sumur. Saat ini Pertamina EP
masih melakukan pengeboran 18 sumur
pengembangan baru. Tambahan
produksi diharapkan dihasilkan oleh
Lapangan Tiung Biru, Jawa Timur,
sebesar 1.500 bph dan dari Jawa Barat
sebesar 2.000 bph. Tambahan ini bisa
dimulai pada September atau Oktober,
ujar Syamsu.
Cakupan eksplorasi Pertamina EP
tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Antara lain, menguasai beberapa

wilayah kerja di Provinsi Nangroe Aceh


Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera
Selatan, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur,
Kalimantan Timur dan Papua Barat.
Data menunjukkan, target produksi
minyak dari Region Kawasan Timur
Indonesia (KTI) yaitu Kalimantan Timur
dan Papua mencapai 18 ribu bph pada
akhir 2012. Diharapkan, dari Region
Kawasan Timur Indonesia (KTI) bisa
mencapai 18.000 barel minyak per
hari (BOPD) pada akhir tahun ini.
Pada saat ini total produksi dari Region
KTI berkisar 13.200 BOPD hingga
13.400 BOPD, 64 persen di atas target
harian 8.008 BOPD. Produksi dari
Sangatta, Kalimantan Timur lebih dari
2.100 BOPD dan produksi dari Papua
1.100 BOPD. Total produksi Pertamina
EP pada Mei 2012 tercatat melampaui
130.000 BOPD.
Peningkatan terbesar berasal dari
Lapangan Bunyu, Kalimantan Timur
yang diperkirakan mencapai 15.000
BOPD mulai Oktober atau November
2012. Produksi di Lapangan Bunyu
sudah mencapai 10.000 BOPD. Pada
April 2012 produksi dari lapangan
ini baru sekitar 7.000 BOPD. Di sini
ditemukan banyak lapisan baru dengan
menggunakan grid based drillin.
Lapangan Bunyu pernah jaya pada

tahun 1959 dengan produksi 10.000


BOPD. Produksi di Bunyu sebelumnya
pernah merosot ke titik terendah
400 BOPD. Data menunjukkan,
dari 150 sumur di Bunyu pada
akhir 2011 hanya 34 sumur yang
berproduksi. Sedangkan, Pertamina
EP menargetkan mendapatkan 9
sumur baru dan sudah merealisasikan
pengeboran 4 sumur. Investasi US$ 5
juta harus digelontorkan untuk satu
buah sumur baru.
Tidak mudah memang mengelola
eksplorasi sumur-sumur minyak lama,
maupun mencari sumber-sumber sumur
minyak baru. Sebab itu, Kepala BP
Migas, R. Priyono tetap berupaya keras
mendorong peningkatan produksi
minyak secara nasional.
Priyono
menyebutkan, pencapaian produksi
minyak semester satu mencapai sekitar
906.000 barel per hari. Sedangkan
pada semester dua penerimaa dipatok
sama dengan semester satu. Memang
tantangannya dalam peningkatan
produksi minyak cukup banyak, baik
secara internal maupun eksternal.
Untuk itulah memang perlu dilakukan
penggantian pejabat penataan organisasi
kembali untuk meningkatkan kinerja
produksi minyak nasional, Priyono,
menegaskan. (DWT, BKR, ADP)

Volume 001 l Tahun I

19

Laporan Utama

Apa & Siapa

Tata Nilai 6C Bukan


Sekadar Hapalan!

Jakarta- Kira-kira begitulah bunyi pernyataan Guru Besar Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Rhenald
Kasali menekankan betapa pentingnya penerapan values atau tata nilai 6C Pertamina secara penuh dalam
sambutan singkatnya di acara puncak HUT Pertamina Days pada Senin (10/12) di lantai M, Kantor Pusat
Pertamina, Jakarta Pusat.
Values itu tidak hanya diucapkan,
values itu harus dipercayai dan harus
dilakukan, kalau suatu kalimat 6C itu
sudah kita pasang, mari jangan jadikan
itu pajangan, mari kita bangun, ini yang
menentukan masa depan Pertamina, ini
yang menentukan kebanggaan kita, ini
yang akan menentukan lahirnya dna baru
Indonesia, ujar Rhenald.
Betapa pentingnya penerapan tata nilai
yang baik dalam lingkungan Pertamina,
bahkan dalam kehidupan bermasyarakat
disadari Rhenald sebagai sesuatu yang
sangat mendasar dan diperlukan. Hal
tersebut membuat Rhenald berpikir untuk
menuangkan apa itu tata nilai dalam sebuah
buku yang berjudul Cracking Values.
Buku hasil diskusi dengan Pertamina,
cracking values, setelah saya pikirkan topik
yang paling penting adalah membangun
tata nilai, dan sesungguhnya kita harus
berbangga karena Pertamina dibangun
dengan tata nilai, lanjut Rhenald.
Lebih lanjut Rhenald menjelaskan, salah
satu sebab mengapa tata nilai ini sangat
penting dapat dilihat dari perusahaan
perusahaan berumur sangat panjang yang
ternyata memegang teguh sebuah tata nilai
dalam perusahaanya, hal ini menyebabkan
secara tidak langsung bahwa tata nilai
adalah sebuah rahasia besar yang paling
mendasar dari sebuah perusahaan untuk
berkembang dan panjang umur.
Agar lebih mudah dipahami, Rhenald
memberi contoh kisah singkat beberapa
perusahaan Jepang dan Eropa. Kalau
anda ke Jepang itu anda masih temukan
perusahaan atau hotel yang umurnya 600
tahun, kemudian anda pergi ke Eropa,
anda temukan perusahaan perusahaan
yang umurnya di atas 200 tahun, anda coba
lihat Sumitomo itu adanya tahun 1954,
Nokia itu sudah berapa abad? bahkan
sudah berubah itu berevolusi, tadinya

20

membuat sepatu boots, tadinya membuat


tv hitam putih, sekarang sudah berubah,
tapi umurnya panjang, dan yang mengikat
itu semua adalah tata nilai, jadi kalau
sekarang kita struggle saya kira ini adalah
kegeraman kita semua, kata Rhenald
semangat.
Rhenald juga kembali menjelaskan,
bahwa anak-anak sekolah setingkat TK
dan SD di Jepang tidak boleh belajar
matematika, mereka belajar tata nilai
secara mendalam, seperti diajarkan
origami dengan sangat detil, sehingga tata
nilai positif benar benar tertanam dalam
biologi positif.
Ajakan Rhenald untuk menyadari
betapa pentingnya tata nilai bukan tanpa
sebab, mengingat terdapat beberapa kasus di
negara lain bahkan di Indonesia ini sendiri
bagaimana akibat dari dikesampingkannya
tata nilai dalam suatu lingkungan. Ini di
Cina ada anak kecil ditabrak 14 kali tidak
ada yang menolong, ini valuesnya buruk
sekali, kemudian ada ibu yang dipaksa
aborsi karena bertentangan dengan aturan
negara, yaitu memunyai anak ke-2, tapi
ketika gambar beritanya dimuat, Cina
pun ribut karena ini melanggar HAM
dan rasa sebagai manusia, di kita pun
seorang anak SMP yang katanya diperkosa
kemudian diberhentikan dari sekolahnya,
malah kemudian diumumkan melalui
kepala sekolah didepan anak2 yang lain,

l Tahun 2012
Volume
Edisi
001
001
November
I

ini merusak nilai2, lembaga pendidikan


harusnya bisa mendidik, Terang Rhenald.
Sejak lahir kita dibedong, kemudian
di gendong, kemudian dituntun, di
negara tropis yang hangat ini kita berikan
kehangatan pada anak kita lebih dari
yang seharusnya, dikasih minyak telon
kemudian kita bungkus badannya,
sedangkan di barat tidak dibedong tidak
dituntun dilepas seperti anak tadi, sehingga
anak- anak ini belajar untuk bergerak
sendiri, selfnya dinamis, sedangkan kita
semua dihapal, sejarah dihapal, tata
nilai pun kita hapal, pancasila kita ingat
semua, tapai apa kita memahaminya? Ini
persoalan besar, maka 6C Pertamina ini
pun harus dimengerti tidak boleh dihapal,
bahkan melukis pun Indonesia menghapal,
anda masih ingat pelajaran menggambar
waktu SD ya, ada gunung dua dan
seterusnya, kreativitas dihapal tidak akan
menghasilkan kreativitas karena dihapal
semua. Maka 6C Pertamina tidak boleh
menjadi hapalan tetapi harus menjadi
tindakan yang dimengerti ini dasarnya,
pungkas Rhenald sembari mengingatkan
kembali betapa pentingnya tata nilai
khususnya 6C Pertamina.
Selain itu, Rhenald juga mengajak
segenap penduduk Pertamina untuk fokus
pada opportunity bukan pada constrain.
Pertamina tidak boleh berpikir pada dasardasar constrain karena setiap manusia itu
punya constrain atau kesulitan, hidup kita
semua ditentukan oleh bagaimana kita
melihat dan apakah kita mempercayai
sesuatu yang kita ucapkan, tegas Rhenald.
Saya
yakin
Pertamina
pasti
menghadapi banyak cobaan, Pertamina
pasti akan di uji terus, Pertamina tidak
mudah dikelola, tapi kalo kita bersatu
dengan tata nilai, pasti ibu Karen dan kawan
kawan bisa membawa kesjahteraan bagi
kita semua, tutup Rhenald.

Shireen
Sungkar

Mencintai Kucing dan Mobil Irit


Di tengah kesibukannya syuting sinetron, Shireen Sungkar masih saja menyempatkan diri untuk memelihara
kucing. Ia rutin membawa kucingnya ke salon dan dokter
hewan, sekadar untuk memandikan atau memeriksa
kesehataanya. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan aktris dan musisi Fenny Bauty dan Mark Sungkar ini
memiliki 11 kucing.
Keberadaan kucing-kucing rumahnya membuat ia
peduli dengan kesehatannya. Ia rela ke salon untuk
memandikan mereka dan ke dokter hewan jika mereka
terlihat sakit. Ia juga rela mengeluarkan biaya yang tak
sedikit untuk pemeliharaan kucing-kucingnya tersebut.
Kalau sudah hobi, gila ya. Sebelas kucing, jangan dipikirin harga. Kalau sudah kesukaan, susah, ya. Setiap bulan
ada tambahan, belum lagi ke salon dan mandi, sakit,
kata Shireen di Studio PS, Pengadegan, Jakarta Selatan,
kepada sejumlah wartawan.
Sukses di jagat seni peran tak membuatnya puas, model
wanita favorit Inbox Awards 2008 ini lalu merambah dunia tarik suara.Shireen yang bervokal serak-serak basah
itu kemudian berduet dengan kakaknya Zaskia Sungkar
dan membentuk grup vocal The Sisters. Pada 25 Juli
2008, album perdananya yang diberi titel The journey of
Love dengan single jagoan Keajaiban Cinta.
Selain itu, untuk urusan kendaraan Shireen memilih
mobil yang feminim. Selain feminim juga harus irit
bahan bakar. Pada masa yang akan datang, kan bahan
bakar akan semakin mahal, maka saya milih kendaraan
yang irit saja, kata Shireen.

Edisi
001 November
2012
Volume
001 l Tahun
I

21

Wisata

Suku Asli di

Thailand Utara
Teks: Retno Gita Erliana Foto: Ronald Agusta

Perjalanan dengan bis malam membuka perjalanan kami ke utara Thailand. Sejak awal kami berencana, bertualang ala backpacker menembus
hutan tropis negara yang tak pernah dijajah ini, menuju perkampungan
hill tribe. Ini bagi kami terasa melebihi sensasi city tour di Bangkok. Stasiun
bis Mochit di Bangkok, tempat bis malam menuju Chiang Rai yang akan
kami tuju, mudah dijangkau dari stasiun BTS dan MRT Mochit. Hanya 50
Baht bila menggunakan taksi. Jadual keberangkatan dan harga tiket bis ke
hampir seluruh propinsi Thailand pun relatif mudah diakses di 1stopbangkok.com. Begitulah petualangan kami dimulai dengan menapaki Paholyothin Road terus ke utara menjelang malam hari itu.

etelah 12 jam perjalanan, sampai


juga kami di terminal bus Chiang
Rai. Pagi buta yang sunyi. Tujuan
selanjutnya adalah Mae Sai. Kami
putuskan untuk beristirahat dan sarapan
di warung pojok terminal, sambil bertanya
tentang kendaraan menuju Mae Sai. Meski
bekal petunjuk sudah kami kantongi, cukup
sulit mengkonfirmasikannya ke warga
sekitar terminal karena hambatan bahasa.
Chiang Rai adalah ibu kota propinsi yang
jauh berbeda dengan Bangkok. Setidaknya,
bahasa Inggris sederhana mudah dipahami
penduduk Bangkok, jadi tak perlu
khawatir bila kehilangan arah di ibukota
Thailand tersebut. Namun Chiang Rai
bukan Bangkok, sampai akhirnya dengan
tidak sengaja kami dipertemukan dengan
seorang bule atau farang (bangsa kaukasoid
dalam bahasa Thai) yang fasih berbahasa
Thai, dan Inggris. Berkat bantuannya,
kami segera menaiki songthew seperti
angkot yang berbanjar dua berhadaphadapan, menuju stasiun bus lama yang
akan membawa kami ke Mae Sai. Setibanya
di sana, kami segera menaiki bus menuju

22

Volume 001 l Tahun I

Mae Sai. Saat itu sekitar pukul tujuh pagi.


Setiba di Mae Sai, sebuah terminal di
pinggir jalan di pertigaan ke Mae Salong dan
Thaton, kami menunggu songthew yang
akan membawa kami menuju Pasang,. Di
sini kami baru menyadari, semenjak tiba di
Chiang Rai, kami hanya tiga kali bertemu
turis farang. Tidak seperti daerah wisata
di Bangkok, Pataya, Phuket, atau bahkan
Chiang Mai, turis kaukasoid sulit ditemui
di Chiang Rai. Kota ini begitu senyap,
sementara Bangkok amat metropolis.
Bila Anda menyukai hiburan malam dan
dentuman musik, nampaknya Chiang Rai
bukan pilihan tepat. Di tengah lamunan
ini, tiba-tiba supir mengisyaratkan kami
untuk segera menaiki mobilnya, tanda
akan segera berangkat. Oya, songthew
hanya melaju bila isi penumpang sudah
memenuhi baris kursi, atau sesuai dengan
jumlah yang dikehendaki sang pengemudi.
Kami cukup beruntung pagi itu, meski
hanya beberapa orang di kursi penumpang,
pengemudi bersedia mengantarkan kami,
beserta sepasang turis farang, dan tiga
orang penduduk lokal menuju Pasang.
Volume 001 l Tahun I

23

Tiba di Pasang, segera kami mencari songthew ke


arah Thaton, dan berhenti di Ban Lorcha, miniatur
perkampungan Akha, salah satu kelompok etnis di
utara Thailand.
Dengan tiket seharga 80 baht, kami diizinkan
masuk wilayah perkampungan Akha dengan
ditemani seorang local guide yang memakai
pakaian khas lelaki Akha. Beberapa jenis jerat untuk
binatang buruan menjadi display pertama bagi
pengunjung. Etnis Akha bersama dengan kelompok
etnis minoritas lain seperti Karen, Lahu, Padong, dan
lainnya; mendiami dataran tinggi utara Thailand,
Burma, Laos, dan Vietnam sejak ratusan tahun
yang lalu. Etnis Akha dipercaya bermigrasi dari
Tibet, memasuki Propinsi Yunan di selatan China,
dan menyebar di wilayah Indocina. Di wilayah
Thai, sistem ekonomi ladang berpindah, berburu
dan meramu yang menjadi ciri khas orang Akha
berubah. Kebijakan pemerintah Thai lebih memilih
melokalisasi pemukiman Akha dan pelarangan
ladang opium yang sempat membanjiri Thailand
di sekitar tahun 1970 hingga 1980an, meskipun hill
tribe di sini bertanam opium untuk kepentingan
medis dan hanya digunakan dalam kelompoknya
saja. Sejak saat itu, etnis Akha dan etnis minoritas

24

Volume 001 l Tahun I

lain di Thailand hanya bisa bercocok tanam


sesuai dengan jenis tanaman yang diperbolehkan
pemerintah Thai, seperti tanaman buah dan teh di
daerah Mae Salong.
Setelah kami sempat dipertontonkan tentang
cara kerja penjerat binatang, guide memandu
kami menuju kumpulan ibu-ibu paruh baya dalam
kemasan pakaian tradisional Akha yang siap menari
setiap kali ada pengunjung yang hadir di sana.
Sementara beberapa orang lelaki berkaos t-shirt
dan celana katun mengiringi tarian dengan perkusi
diatonic. Selain tarian tradisional Akha, seorang
perempuan yang masih berpakaian tradisional,
bertenun kain di rumah beratap dedaunan. Selintas
tampak jelas ia beraksi dan siap tersenyum di
hadapan jepretan kamera kami. Sehabis hill walking
mengitari perkampungan Ban Lorcha, kami kembali
ke gerbang utama. Bagi yang berniat membeli oleholeh untuk kembali pulang ke tanah air, pengunjung
bisa membeli beragam buah tangan kerajinan Akha,
seperti tas, gelang, manik, pakaian, kain tenun, dsb.
Tapi jangan heran kalau harganya selangit. Sebagai
bangsa yang sangat bergantung dengan wisata,
semua bisa jadi komersil di negara ini.
Puas berkeliling Ban Lorcha, kami memutuskan

Guide memandu kami menuju kumpulan ibu-ibu paruh baya


dalam kemasan pakaian tradisional Akha yang siap menari setiap
kali ada pengunjung yang hadir di sana.

Kumpulan ibu-ibu
paruh baya dalam
kemasan pakaian
tradisional Akha
yang siap menari
setiap kali ada
pengunjung yang
hadir di Ban Lorcha.

Setelah penanaman
opium dilarang,
kegiatan perempuan
Suku Padong saat
ini adalah menjaga
dan menata kios
cinderamata.

berangkat ke Ban Yapa, satu lagi perkampungan hill


tribe yang dikelola khusus untuk wisatawan. Tetapi
karena saat itu hampir tengah hari, kami memutuskan
berangkat menuju Thaton terlebih dahulu untuk makan
siang, dan mencari penginapan, untuk nantinya kembali
ke Ban Yapa Maka berangkat lah kami dengan songthaw,
sekitar satu jam lamanya ke Thaton. Sepanjang
perjalanan ini banyak kami temui perkampungan adat
lain yang merambah bebukitan, juga warna-warni
pakaian khas penduduk etnis minoritas yang menarik
perhatian mata walau dari kejauhan. Tiba di Thaton,
kami segera makan siang. Harganya cukup murah,
rata-rata 30 baht per porsi. Penginapan tempat kami
beristirahat berkisar 500 baht, dengan kamar AC
dan pemandangan menghadap sungai Ban Makong
yang membelah kota Thaton. Masih banyak lagi
penginapan disana yang lebih murah mulai dari
harga 150 Baht.
Setelah istirahat sejenak di penginapan, kami
kembali ke Ban Yapa kembali menggunakan
songthaw disambung dengan berjalan kaki menaiki

bukit. Setiba di sana, beberapa penjaja cinderamata


Akha langsung mengerubuti kami. Pendagang Akha
memang terkenal agresif menjual dagangannya.
Maka, jangan terkaget bila begitu ada kontak mata,
mereka tak sungkan menarik tangan kita untuk
menghampiri kiosnya. Terkadang beragam souvenir
mereka pasangi ke tubuh kita, seperti gelang dan tas
kecil. Tidak perlu takut, cukup tegas saja menolak
bila tak tertarik, atau karena harga yang tak sesuai.
Namun sore itu kami cukup tertarik untuk tinggal
sejenak bersama tiga orang nenek-nenek pemilik
kios cinderamata. Dengan bahasa ala kadarnya,
duduk bersama mereka terasa menyenangkan. Selain
berpakaian tradisional lengkap, ketiganya sama-sama
menghisap tembakau dari cangklong. Kebiasaan
ini sudah ditinggalkan generasi muda Akha, yang
memilih berpakaian modern seperti penduduk
Thailand lainnya. Selain karena tutup kepala yang
dirasa berat, sekitar 5 kilo, muda mudi Akha bercitacita hidup mapan dan terbuka dengan dunia luar,
berumah semi permanen, mengendara motor
Volume 001 l Tahun I

25

Kolom
Nenek, ibu dan
anak Suku Padong
mempertahankan
tradisi berleher
panjang

bebek, dan merawat rambut ala pemain


sinetron Korea.
Semua ini langsung dan tidak,
terpengaruh dari kebijakan pemerintah
Thai sendiri. Persoalan etnis minoritas,
seperti halnya di daerah lain, tentu
berhubungan dengan situasi politis
dan kondisi sosial negara modern
yang membawahinya. Kepercayaan
lamanya pun banyak ditinggalkan,
karena dianggap bukan agama. Itu lah
sebabnya, banyak penetrasi misionaris
dan mengalihkan kepercayaan lokal ke
agama yang dianggap lebih modern.
Termasuk Ban Yapa Village, yang pengelolaannya di bawah
kontrol sebuah yayasan misionaris. Karena perkampungan
ini cukup luas, sedangkan matahari sudah condong ke
barat, kami segera kembali ke Thaton, karena kendaraan
umum di daerah ini hanya sampai pukul enam sore.
Keesokan harinya, pagi-pagi benar, kami kembali ke
Ban Yapa. Setelah melewati kios pedagang cendera mata,
kami memasuki sebuah lembah dengan terlebih dahulu
membayar harga tiket sebesar 250 Baht, atau sekitar
75,000 rupiah. Kami bebas memasuki lembah dan bebas
mengabadikan gambar pemukiman dan masyarakat yang
didiami empat etnis, Akha, Lahu, Padong, dan Karen.
Di dalam lembah lagi-lagi seperti daerah wisata pada
umumnya, pemandangan pertama yang kami jumpai
adalah kios cindera mata yang berjajar sampai ke tengah
pemukiman, ditunggui kaum perempuan yang juga
berpakaian lengkap tradisional, sambil menunggui
anak usia balita. Ada yang menenun, bergitar, dan siap
tersenyum ke arah kamera kami. Kecuali etnis Padong
yang kaum perempuannya menumpukan kalung logam
dilehernya, anak-anak dari etnis lain tampak tak jauh
berbeda dengan anak-anak di daerah lain. Cukup berkaos
dan bercelana pendek, mereka tampak asyik bermain
bola atau bermain-main di parit.
Di antara semua kelompok etnis, orang Padong atau
sering disebut juga Hmong masih kuat menjalani adat
untuk anak perempuan, seperti masih tidak diperbolehkan
bersekolah, dan wajib menggunakan beberapa kalung
logam di leher sejak usia empat tahun. Menurut adatnya,
kewajiban ini merupakan hukuman bagi perempuan
untuk mematuhi aturan adat. Bila terjadi pelanggaran,
tumpukan kalung logam di leher harus dilepas. Artinya si
perempuan akan kehilangan nyawanya karena otot leher
yang tidak lagi kuat menyangga kepala. Kebanyakan etnis
minoritas ini kini beragama Kristen dan Katolik, walau

26

Volume 001 l Tahun I

NASIONALISME
VERSUS GLOBALISASI

sempat juga kami temui makam bersimbol salib tetapi


dilengkapi seserahan sajen dan hio, sesuai kebiasaan
agama lama mereka.
Pemukiman asli penduduk Ban Yapa, terletak
mengelilingi warung-warung souvenir. Rumah
panggung beratap rumbia, dilengkapi televisi dan alat
elektronik lain didalamnya, sekilas membuat saya tidak
merasa asing ada di tempat ini. Kloset porselen dengan
tembok dan atap tertutup juga terdapat di salah satu
pojokan kampung.
Tugas laki-laki kini berladang dan menjaga rumah,
sementara kaum perempuan, biasanya ibu muda, dan
perempuan separuh baya menunggu kios souvenir.
Lokasi ladang lebih jauh menjorok ke dalam lembahan.
Itu lah sebabnya agak sulit menemukan kaum lelaki di
Ban Yapa. Membuat cinderamata kini menjadi tambahan
income bagi keluarga. Anak-anak usia sekolah pun jarang
ditemui, kecuali setelah mereka pulang bersekolah. Di
bukit puncak tempat satu perkampungan Lahu, diantara
rumah panggung dan sederet jemuran seragam sekolah,
kami memandang jajaran pegunungan di kejauhan sana.
Di baliknya, itu lah Burma, atau kini Myanmar setelah
namanya dirubah oleh pemerintahan junta militer.
Di sinilah kami berdiri, selangkah lagi menuju Burma,
seakan terpaku oleh pikiran seperti apa kehidupan hill
tribe di sana. Apakah disana lebih asli? Lebih mempunyai
kebebasan mempertahankan tradisi dan kearifan lokal
mereka sendiri? Tidak teracuni racun industri pariwisata
demi keuntungan devisa? Sambil terus memandang ke arah
kanan jalan, dalam truk kontainer tumpangan karena
tak juga menemukan songthaw menuju Thaton kami
menetapkan hati, next backpacking trip must be Burma!
Sore itu, bis malam kami melaju meninggalkan kenangan
sisa jalur perdagangan opium dan eksotisme masyarakat
adat di perbatasan Burma dan Thailand.

Era
kemajuan
teknologi informasi yang memborbardir
seluruh
pelosok dunia, tidak
bisa dihindari oleh
negara mana pun,
termasuk Republik
Indonesia. Untuk mendapatkan sebuah
data penting, negara-negara maju tidak
perlu mengirim agen rahasia secanggih
James Bond atau mengirim tim secerdik Mission Impossible, cukup dengan mengirimkan satelit mata-mata
ke suatu wilayah negara yang menjadi
sasaran.
Pengaruhnya tidak hanya pada pemanfaatan teknologi informasi untuk
kepentingan kemajuan bangsa dan negara, namun berdampak pula kondisi
sosial dan budaya masyarakat kita.
Pada saat ini, betapa kita bisa dengan
mudah mengakses informasi-informasibaik yang berupa tulisan maupun
visualyang bersifat positif maupun
negatif. Seluruh informasi tersebut akhirnya merasuk kepada pikiran, bahkan
mempengaruhi hati dan alam bawah
sadar masyarakat, sehingga kita seolah
sebagai bangsa telah kehilangan jatidirinya. Apalagi kemudian, serbuan informasi tersebut dibarengi dengan membanjirnya produk-produk di pasar, yang
kemudian menggerus secara lambat
dan cepatapa yang disebut produk
nasional/tradisional. Kondisi demikian,
tidak hanya melanda kota-kota besar
di seantero Indonesia, juga merangsek
sampai ke pedesaan.
Indonesia sesungguhnya memiliki
keindonesiaan yang luar biasa. Dengan
mata telanjang kita bisa menyaksikan
kekayaan alam, kekayaan sumber daya
manusia, dan kondisi geografis yang

membuat ngiler bangsa-bangsa lain.


Itulah sebabnya, mengapa bangsabangsa Eropa (Portugis dan Belanda)
berjibaku menjajah Indonesia dan dilanjutkan oleh Jepang dalam beberapa
kurun waktu. Itu semua dilakukan tidak
lain untuk mengeruk kekayaan sumber
daya alam untuk kepentingan ekonomi dan kesejahteraan bangsa-bangsa
penjajah itu. Celakanya, sejarah kenusantaraan memang mencatat, betapa
lemah pertahanan komitmen warga
negaranya, untuk bersatu padu mela-

Pengaruh kemajuan
teknologi informasi tidak
hanya pada pemanfaatan
teknologi informasi untuk
kepentingan kemajuan
bangsa dan negara,
namun berdampak pula
kondisi sosial dan budaya
masyarakat kita.
wan serbuan asing. Sebut saja taktik
pecah belah kolonial Belandalah yang
menyebabkan mereka bisa bertahan
sampai 350 tahun di Indonesia.
Masalalu yang kelam di era penjajahan, seharusnya menjadi pengalaman
yang berharga bagi penerus eksistensi
keindonesiaan pada saat ini. Di tengah belum berhasilnya pembangunan
ekonomi dalam arti yang sesungguhnya, yakni, kesejahteraan dan keadilan
sosial bagi seluruh Indonesia, era global
sudah melanda dunia dan Indonesia.
Ditambah lagi, banyak pihak menilai
pemegang tampuk kekuasaan tidak
memiliki komitmen yang cukup kokoh
dalam mengawal visi jatidiri keindone-

siaan. Akibatnya serbuan warna-warna


globalisasi, dalam hal ini Amerika dan
Eropa, bahkan belakangan Cina, menyingkirkan kekuatan keindonesiaan,
tidak ada dari sektor ekonomi juga
budaya. Kita seolah kehilangan jatidiri,
akibat ketidaksiapan menghadapi pertempuran global.
Kita tentu tidak akan membiarkan, arus global melenyapkan keindonesiaan yang berwarna-warna ini.
Tidak hanya dari sektor kehidupan
budaya, seni, dan hubungan sosial kemasyarakatan, tetapi juga pada sektor
kehidupan lain seperti ekonomi, politik, hukum, pertahanan dan keamanan,
harus benar-benar berada dalam bingkai keindonesiaan. Itulah sebabnya, kekokohan dalam memegang komitmen
kebangsaan dalam hal ini nasionalisme,
cinta terhadap bangsa dan negaranya,
harus terus di pupuk, sehingga menjadi subur melekat pada hati nurani dan
pikiran seluruh komponen bangsa.
Dibutuhkan kejernihan jiwa dan
pikiran untuk kembali menghayani
nilai-nilai adiluhung yang dimiliki
bangsa Indonesia, yang seharusnya dapat diwarisi oleh kita sepanjang hidup.
Cibiran bawah para elite kekuasaan
lebih memilih bangsa lain ketimbang
kepentingan bangsa lain, pada akhirnya menjadi sebuah kecurigaan yang
menjadi sebuah realitas. Sebab itu, arus
nasionalisme ini harus terus digelontorkan kepada seluruh komponen
bangsa, baik pemegang kekuasaan,
elite politik-masyarakat, praktisi
ekonomi-bisnis, dan seterusnya sampai ke masyarakat pedesaan di seluruh pesolok Nusantara.
Bakarudin
Pemerhati masalah sosial dan budaya

Volume 001 l Tahun I

27

Rana

Balada
Sukiran dan
Surati
Teks & Foto : Tatan Agus RST.

edol desalah yang membawanya


menjadi
warga
Kambitin,
Tanjung, Kalimantan Selatan,
Sukiran dan Surati masihlah
kanak-kanak saat itu, bersama orang
tuanya bahu membahu membuka hutan
untuk bisa ditinami.
Para warga transmigrasi ini memiliki
semangat dari buruh tani menjadi petani
di tanah sendiri, modal tekad ini lah modal
mereka merubah nasib.
Kini Sukiran dan Surati yang
dipertemukan di lokasi transmigrasi
mejadi pasangan suami istri, modal
semangat yang ditanamkan kedua orang
tuanya membekas pada mereka.
Kayu bakar serta minyak tanah yang
selama ini menjadi teman dapurnya dan
sekaligus pembuat jelaga perapiannya,
berangsur hilang, tak ada lagi asap putih

28

Volume 001 l Tahun I

mengepul, tak pula membuat mata perih


saat memasak.
Mereka bersama kelompok taninya
yang diketuai Jiman (55) berkenalan
dengan CSR Pertamina Eksplorasi dan
Produksi (PEP), dan menggeser kayu
bakar dengan kotoran sapi yang selama
ini hanya menjadi pupuk semata, berubah
menjadi bio gas.
Setiap
sore
secara
bersama
mereka mengangkut kotoran sapi dan
mengaduknya untuk diisi ke tabung
instalasi bio gas yang telah dibangun PEP,
Dan si api biru pun keluar dari komporkompor mereka.
Senyum ibu-ibu pun merebak di
dapur, tak ada perih di mata, tak
ada jelaga yang mengotori dapur
mereka yang ada kini senyum
mengembang.

Volume 001 l Tahun I

29

30

Volume 001 l Tahun I

Volume 001 l Tahun I

31

32

Volume 001 l Tahun I

Volume 001 l Tahun I

33

34

Volume 001 l Tahun I

Volume 001 l Tahun I

35

Sastra

Gandamayu :

Fantasi Panggung yang


CenderungTanggung

uang dialog berkreativitas


dalam penggarapan karya
seni itu membentang
luas. Setiap bentuk karya
baik itu karya baru, dekonstruksi
maupun adaptasi tentu akan
disambut dengan penuh gairah oleh
para seniman.
Kali ini Teater Garasi yang bekerja
sama dengan Arcana Foundation,
mencoba untuk menjawab tantangan
membangitkan narasi novel berjudul
Gandamayu karya Putu Fajar
Arcana menjadi suatu peristiwa
dialog dan gerak. Lewat lakon
bertajuk Gandamayu, Persembahan
Bagi Ibu Sejati Langit dan Bumi ,
kelompok teater asal kota Gede ini

36

Volume 001 l Tahun I

menyodorkan saripati kisah kidung


tadisional Sudamala di hadapan
penonton yang memadati ruang
pertunjukan Gedung Kesenian
Jakarta, pada Selasa 4 September
2012.
Adegan dimulai dengan kisah
yang membenturkan situasi masa
kini dengan kisah Gandamayu kala
itu. Diceritakan dengan perjalanan
seorang ayah dan anak menuju
desa Kaliakah, Bali. Sang ayah
yang diperankan oleh Landung
Simatupang
bercerita
tentang
Gandamayu kepada seorang anak
(Arsita Iswardhani). Saat bercerita
di panggung, nampak bagaimana
tokoh ayah dan anak bisa bebas

melenggang dan mengamati tingkah


laku tokoh cerita diantara babak
dalam pementasan ini.
Cerita dimulai kala Dewi Uma
yang diperankan oleh Rachel
Saraswati, tengah diuji kesetiaanya
oleh suaminya, yaitu Dewa Shiwa
(Whanny Darmawan). Suatu kali
Shiwa sang penguasa Jagat berpurapura sakit. Ia menggigil siang dan
malam yang hanya bisa disembuhkan
dengan segelas air susu yang keluar
dari sapi putih di bumi.
Karena rasa cinta yang besar
kepada sang suami, Uma turun ke
bumi demi mencari obat untuk
menyembuhkan sang suaminya.
Saat diperjalanan, ketika tengah

foto-foto: sahrul

Menghidupkan Narasi Gandamayu dari novel karya Putu Fajar Arcana ke atas
panggung, Teater Garasi memilih gaya bertutur yang tidak melulu tradisional.
Fantasi panggung terlihat berdiri di atas kebingungan.
kesusahan mencari air susu sapi putih,
Dewi Uma bertemu dengan seorang
peternak yang memiliki sapi putih.
Dengan baik Uma meminta air susu
sapi itu, namun si peternak sapi itu
meminta syarat, yaitu Uma boleh
mengambil susu sapi miliknya jika ia
mau bersetubuh dengannya.
SontakUma menolak dan marah
besar, tapi tapi karena rasa cintanya,
dan ingin menyembuhkan suaminya,
Uma pun bersedia. Tak disangkasangka, ternyata sang peternak itu
adalah Shiwa yang menyamar, ia
bersandiwara untuk menguji kesetiaan
Uma. Shiwa kemudian mengutuk Uma
menjadi Durga Durga (Inne Febrianti)
yang dibuang dan tinggal di Hutan

Belantara yang dipenuhi kuburan yang


menyeramkan, Sentra Gandamayu
selama 12 tahun.
Satu-satunya cara Durga untuk
bisa menghilangkan kutukan itu, dan
kembali ke khayangan adalah diruwat
oleh putra bungsu Pandawa, Sahadewa
(Theodorus Christanto). Saat menjalani
hukumanya di Sentra Gandamayu,
secara Kebetulan ibunda pada
Pandawa, Kunti (Habrani Setyowati
Wibowo), memohon bantuan kepada
Dewi Durga, agar anak-anaknya tidak
binasa dalam perang Bharata Yudha.
Kesempatan itu dimanfaatkan Durga
untuk meminta Sahadewa dijadikan
tumbal.
Raga Kunti kemudian dirasuki

oleh sang abdi Durga yaitu Kalika


(Dewi Laksmi) yang menyeret sadewa
untuk dijadikan tumbal ke Sentra
Gandamayu. Dialog-dialog berupa
renungan gugatan terhadap perang
Bharata Yudha terjadi disini seperti
diskriminasi terhadap perempuan,
serta nilai-nilai keikhlasan untuk
berkorban. Durga kemudian berhasil
diruwat menjadi Uma kembali. Tetapi
ia meninggalkan raganya di Kahyangan
untuk menemani kahlika yang
menjalani sisa hukumanya selama 34
tahun di Sentra Gandamayu. Peristiwa
ruwatan ini kemudian melahirkan
tradisi ruwatan di Jawa dan Bali.
Sedianya Novel Karya Putu Fajar
Arcana, berjudul Gandamayu ini
Volume 001 l Tahun I

37

Resensi

terinspirasi dari Sudamala yang


merupakan mitologi hidup di
pulau Jawa. Kisah ini ada dan
tertanam di relief-relief Candi
Sukuh yang terletak di Desa
Berjo, Ngargoyoso esa Berjo, Kec.
Ngargoyoso dan Candi Tegawangi di
Desa Tegowangi, Kediri, Jawa timur.
Dalam pertujukan Gandamayu yang
dibawakan Teater Garasi kali ini,
mitos itu berpusat di Dewi Uma.
Mengangkat kisah mitologi
pewayangan yang lekat dengan
tradisi lewat pangayaan baru
bukanlah hal baru bagi Teater
Garasi dan beberapa teater di
Indonesia. Sebelumnya di tahun
2010, Teater Garasi ipernah
mengangkat mitologi yang sama
yaitu Sudamala, Nurwakala dan
Watu Untung.
Saat pementasan Gandamayu,
Yudi menjadi sutradara pentas
ini bersama Gunawan Maryanto
menyajikan
kemasan
yang
modern, dan pop. Semisal dengan
pilihan pemilihan kostum gaun,
disana ditampilkan busana yang
cukup mencolok, dimana Durga
mengenakan gaun bergelembung
panjang dengan merah menyala.
Ada ranjang rumah sakit lengkap
dengan infus, serta tampilan sapi
yang dibuat dari kerangka dua
dimensi.
Mereka
mencoba
untuk
menyajikanya dengan bentuk
modern, agar mudah di mengerti
penonton, seperti yang diakui oleh
Yufi Ahmad Tadjudi, Direktur

38

Volume 001 l Tahun I

Rekaman Keseharian

Pak Harto

Judul : Pak Harto : The Untold Stories Penulis : Anita Dewai Ambarsari, Bakarudin, Dwitri Waluyo, Dona Sita Indria, dan Mahpudi Editor : Arissetyanto Nugroho Tebal : 603 Halaman Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2011

Artistik Teater Garasi. Namun


sayangnya, dipanggung, karakter
dan nuansa drama kurang terasa,
karena dialog para tokohnya tidak
mendukung, ada kecenderungan
pembawaan yang sama di setiap
tokoh.
Seakan
ingin
menjelma
menjadi drama musikan, berbagai
bebunyian elektronik dihadirkan
disana lewat lagu yang diiringi
dengan
tari-tarian.
Namun
kesan yang dirasarakan saat itu
adalah nampak kurang adanya
kesatupaduan antara satu sama lain,

antara musik dan lakon. Terlebih


saat ada pemotongan adegan yang
tiba-tiba disusupi oleh lagu. Selain
itu gerak penari yang hadir dengan
kostum kemeja bertumpuk motif
kotak-kotak dan berdasi itu kurang
greget dan cenderung biasa-biasa
saja. Pun, dengan kurangnya energi
yang seharusnya bisa ditularkan
kepada emosi penonton lewat gerak
gestural di salah satu adegan vital
dalam kisah Gandamayu ini. Hal ini
membuat pementasan Gandamayu
terasa berdiri di atas fantasi
panggung yang tanggung.
Namun terlepas dari itu usaha
yang dilakukan oleh kelompok
teater yang berdiri sejak tahun
1993 ini patut diapresiasi. Dalam
pementasan
yang
menjadi
bagian dari perayaan Festival
Schouwburg X, Gedung Kesenian
Jakarta yang berlangsung pada
tanggal 31 Agustus sampai 29
September 2012 ini, mereka berani
meramu sajian yang sejatinya
kerap kaku menjadi sesuatu yang
memiliki nilai komersil. SHA

Banyak sisi perjalanan hidup


Presiden HM Soeharto berhenti
menjadi Presiden dimana kehidupan
Negara dan bangsa Indonesia diwarnai
oleh era reformasi, banyak buku-buku
diterbitkan. Buku-buku tersebut menjadi khazanah pustaka. Buku ini menjadi
salah satu buku yang menarik mengenai
sosok Pak Harto. Seperti apakah sosok
keseharian Pak Harto tersebut?
Penulis mengenai tokoh besar dalam
kehidupan sebuah bangsa memang menarik disimak. Bertepatan dengan hari lahir
Pak Harto, 8 Juni 2011 lalu telah diluncurkan buku berjudul Pak Harto : The Untold
Stories. Ditulis keroyokan lima orang penulis terdiri dari Anita Dewai Ambarsari,
Bakarudin, Dwitri Waluyo, Dona Sita Indria,
dan Mahpudi, buku ini merupakan hasil
wawancara dengan 113 narasumber yang
pernah berinterakasi/berhubungan secara langsung dengan Pak Harto baik
sebelum menjadi Presiden, sebagai
Presiden dan setelah berhenti sebagai
Presiden. Penuturan narasumber merupakan pengalaman pribadi dan sangat
individual pada saat bertatap muka
langsung dengan Pak Harto.
Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka
Utama buku dengan ketebalan sekitar
600 halaman, jauh dari masalah politik,.
Buku ini lebih banyak menampilakan
sisi-sisi kemanusiaan Pak Harto, yang
berupa kegemaran makan, olahraga,
memancing dan banyak kisah yang
dialami para narasumbernya sekaligus
bagaimana sikap dan penuturannya.
Soal makanan, misalnya, bagaimana
diungkap beberapa narasumber mengenai kegemaran Pak Harto makan-makanan asli Indonesia, termasuk makan
ikan bilihyang terkenal guruh dari Danau Singkarak Sumatera Barat (Penuturan

Azwar Anas dan Kunarto).


Ada pula kisah perjalanan incoqnito pada tahun 1970-an ke berbagai
desa di Jawa Barat, Jawa Tengah dan
Jawa Timur, yang dituturkan oleh Try
Sutrisno dan Subianto. Perjalanan incoqnito dilakukan tanpa pengawalan
sebagai seorang Presiden merupakan
upaya Pak Harto untukmenyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
Ilustrasi perjalanan incoqnito tersebut
berhasil diperlihatkan oleh tim penulis melalui foto yang dipilih sebagai
cover buku ini. Disitu terlihat Pak Harto
duduk bersandar di pagar di tepi jalan
sambil menikmati suasana desa. Sungguh sebuah kondisi yang sangat unik
bagi seorang presiden pada saat itu.
Buku Pak Harto : The Untold Stories juga berhasil menyajikan foto-foto
yang memiliki human interest yang
tinggi. Pak Harto ternyata tidak saja
fotogenic tapi juga dengan ekspresi natural dalam suasana yang
akrab dengan orang-orang yang
berada di sekitarnya. Pak Harto

tidak tampak kikuk pada saat harus


makan tanpa menggunakan sendok di sebuah gubug atau bangunan reyot. Pak Harto tampak begitu
ceria menikmati seuasana yang
tengah dialaminya. Pak Harto
juga tidak memilih hotel atau
penginapan pada saat bermalam,
melainkan memilih tidur dirumah
warga desa atau pejabat desa. Padahal, kalau mau tentu Pak Harto
bisa meminta disediakan tenda
khusus yang dilengkapi kasur empuk dengan lampu penerangan dari
generator. Tapi, Pak Harto tidak melakukan hal tersebut, karena menurut
Try Sutrisno, lebih nyaman membaur
dengan masyarakat desa.
Apa pun isi buku ini, tentu memiliki manfaat untuk pendokumentasian
para pemimpin Indonesia. Dengan
adanya penerbitan buku-buku sejenis, maka generasi muda akan bisa
memetik manfaatnya, kelebihan dan
kekurangan seorang pemimpinnya.
(Tatan Agus RST.)

Volume 001 l Tahun I

39

Aroma Terasi

Tambaksari
Saat aromanya menyerbak dari balik-balik pintu, apalagi pas tengah hari, bisa
membuat perut bersenandung irama dengan lirik rasa lapar. Dia lebih banyak diketahui dari aroma
baunya,
dan kelejatannya di lidah, tapi hanya sedkit yang tahu peroses pembuatannya,
itulah tersasi, nama yang tidak asing di telinga kita.
Tepatnya di Tambaksari, Tirtajaya, Karawang, di pinggiran hamparan tambak,
terpampang sebuah nama Pengolahan Terasi Jembret, tempat
pengrajin penyedap sambal.
Ada lebih dari lima orang yang menggantungkan dapurnya dari usaha ini, dan produksinya sudah
menyebar ke berbagai wilayah, terlebih ketika CSR Pertamina EP turut aktif membantu pengrajin
terasi yang terletak tak jauh dari salah satu sumur
pengeboran minyak ini.

40

Volume 001 l Tahun I

Anda mungkin juga menyukai