Neonatal Hiperbillirubinemia
Neonatal Hiperbillirubinemia
Neonatal Hiperbillirubinemia
Disusun oleh:
I Made Dhama Kanaka A (1115048)
Pembimbing:
dr. Christianus W. H., Msi, Med., SpA.
Identitas Pasien
Nama Pasien
: Bayi Ny. Rina
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur
: 11 hari
Tanggal mulai dirawat : 29 Maret 2016
Tanggal pemeriksaan : 31 Maret 2016
Anamnesis
Pemeriskaan Fisik
Tanda-tanda Vital
Nadi
: 128x/menit, reguler, equal, isi cukup
Pernafasan : 30 x/ menit, tipe abdominothorakal
Suhu
: 36,5o C
Keadaan Umum
Kesadaran
: compos mentis
Kesan sakit
: sakit sedang
Posisi serta aktifitas : terlihat lemas
Pengukuran
Usia
: 11 hari
BB
: 3250 gr
TB
: 50 cm
BMI
: 13
Status Gizi : cukup
Status Generalis
Kulit
: Anemis (-), sianosis (-), ikterik (+) turgor kembali
cepat, petechiae (-)
Rambut : hitam, lebat, tidak mudah dicabut, distribusi merata
Kuku
: CRT < 2 detik, anemis (-), sianosis ()
Kepala
: Bentuk normal, simetris, hematom (-)
Mata
: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik +/+, pupil
isokor
diameter 2mm, reflex cahaya +/+, palpebra cekung
-/ Hidung
: PCH -/-, sekret -/ Telinga
: bentuk telinga normal. Sekret -/ Mulut
: mukosa mulut basah
Leher
Thorax
Inspeksi
: akral hangat
Resume
Seorang bayi 11 hari dengan BB 3250 gr dan PB 50
cm, status gizi cukup (berdasarkan z-score WHO)
datang dengan keluhan kuning
Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan
Kuning sejak 5 hari sebelum masuk RS, kuning mulai dari
mata lalu menjalar keseluruh tubuh.
Follow Up
31/3/2016
Follow up
Hb : 21,3
MCV :Bilirubin
115
Total
Ht : 65
MCH Bilirubin
:36
Direk
Tc : 341.000
MCHC :Bilirubin
31
Indirek
Eri : 6,0 x 106
Terapi
Fototerapi
: 13,9
: 0,20
: 12,99
1/4/2016
Follow up
Bilirubin Total
: 10,73
Bilirubin Direk
: 0,27
Bilirubin Indirek : 10,46
Terapi
Fototerapi
Harga Normal
29/3/2016
Bilirubin Total
<5
19,7
Bilirubin Direct
0 0,3
0,42
0,3 1,1
18,75
Bilirubin Indirect
Pemeriksaan
Harga Normal
31/3/2016
Hb
15,0 24,0
21,3
Ht
44 - 70
65
9.100 34.000
9.870
84.000 - 478.000
341.000
3,8-6,1x106
6,0x106
MCV
99-115
115
MCH
33-39
36
MCHC
32-36
31
Leukosit
Trombosit
Eritrosit
Hitung Jenis
Harga Normal
31/3/2016
0 0.75
0,0
Eosinofil
1-3
5,0
Neutrofil staf
Neutrofil
3-5
1,0
54-62
19,0
25-33
68
3-7
5,0
Basofil
segmen
Limfosit
Monosit
Metameilosit
SADT (31/03/2016) :
Eritrosit : Polikromasi pada normokrom
anisositosis,
normoblast 1/100 leukosit,
retikulosit (+)
Leukosit : Jumlah cukup, masih ada
metamelanosit
Trombosit : Jumlah cukup, anisositosis, trombosit
Kesan : Anisositosis trombosit
Pemeriksaan
Bilirubin
Total
Bilirubin
Direct
Bilirubin
Indirect
Nilai
Normal
1/4/2016
<5
10,73
0 0,3
0,27
0,3 1,1
10,46
Usulan Pemeriksaan
Hematologi rutin
Serial total serum bilirubin, bilirubin direk & bilirubin
indirek
SADT
Uji Coombs
Diagnosis
Diagnosis kerja : Ikterus neonatorum patologis
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam :dubia ad bonam
Pembahasan
Definisi
Neonatal hiperbilirubinemia adalah keadaan klinis bayi
yang ditandai dengan warna kuning pada kulit dan
sclera akibat akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang
berlebih. Secara klinis akan tampak pada bayi batu
lahir bila kadar bilirubin serum 5-7 mg/dl.
Etiologi
Penyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri
sendiri ataupun dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Secara garis besar, ikterus neonatarum dapat dibagi:
a) Produksi yang berlebihan
b) Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar
c) Gangguan transportasi
d) Gangguan dalam eksresi
Klasifikasi
a) Ikterus Fisiologis
)Ikterus yang timbul pada hari ke-2 dan ke-3 yang tidak
mempunya dasar patologis.
)Tidak mempunyai potensi menjadi krenikterus, kadarnya
tidak melewati kadar yang membahayakan.
)Bilirubin indirek meningkat dengan kecepatan <
5mg/dl/hari
)Ikterus baru terlihat pada hari ke 2-3, mencapai puncak
hari ke 2-4 dengan kadar 5-6mg/dl, hari selanjutnya
biasanya hari ke 5-7 menurun sampai kadar <2mg/dl.
b) Ikterus Patologis
Ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar
bilirubinnya mencapai suatu nilai yang disebut
hiperbilirubinemia. Adapun tanda-tandanya sebagai berikut :
Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama.
Kadar bilirubin melebihi 10 mg/dl pada neonatus cukup
bulan atau melebihi 12,5mg/dl pada neonatus kurang
bulan.
Peningkatan bilirubin > 5 mg/dl/24jam.
Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama.
Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg/dl
Mempunyai hubungan dengan proses hemolitik.
Faktor Risiko
Gambar. Normogram
Penentuan Risiko
Hiperbilirubinemia pada
Bayi Sehat Usia 36
Minggu & BB 2000
gram atau Usia
Kehamilan 35 minggu
& BB 2500 gram
berdasarkan Jam
Observasi Kadar
Bilirubin Serum.
Patofisiologi
Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh :
Pembentukan bilirubin yang melebihi kemampuan hati
normal untuk ekskresikannya
Kegagalan hati (karena rusak) untuk mengekskresikan
bilirubin yang dihasilkan dalam jumlah normal.
Tanpa adanya kerusakan hati, obstruksi saluran ekskresi hati
juga akan menyebabkan hiperbilirubinemia.
Pada semua keadaan ini, bilirubin tertimbun di dalam darah
dan jika konsentrasinya mencapai nilai tertentu(sekitar 22,5mg/dl), senyawa ini akan berdifusi ke dalam jaringan yang
kemudian menjadi kuning.
Manifestasi Klinik
Bayi baru lahir (neonatus) tampak kuning apabila kadar
bilirubin serumnya 6mg/dl. Ikterus sebagai akibat
penimbunan bilirubin indirek pada kulit mempunyai
kecenderungan menimbulkan warna kuning muda atau
jingga. Sedangkan ikterus obstruksi (bilirubin direk)
memperlihatkan warna kuning-kehijauan atau kuning
kotor. Perbedaan ini hanya dapat ditemukan pada
ikterus yang berat.
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan, ibu DM,
gawat janin, malnutrisi intrauterine, infeksi intranatal)
Riwayat persalinan dengan tindakan/komplikasi
Riwayat ikterus/terapi sinar/transfusi tukar pada bayi
sebelumnya
Riwayat inkompatibilitas darah
Riwayat keluarga yang menderita anemia, pembesaran hepar
dan limpa
Pemeriksaan Fisik
Secara klinis, ikterus pada neonatus dapat dilihat segera
setelah lahir atau / setelah beberapa hari.
Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar yang
cukup. Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar
lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan yang
kurang, terutama pada neonatus yang berkulit gelap
Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila penderita
sedang mendapatkan terapi sinar.
Salah satu cara memeriksa derajat kuning pada neonatus
secara klinis, mudah dan sederhana adalah dengan
penilaian menurut Kramer (1969).
Zona
4-7 mg/dl
Pusat leher
5-9 mg/dl
Pusat paha
10-12 mg/dl
12-14 mg/dl
>15 mg/dl
Pemeriksaan Penunjang
Waktu
Diagnosis Banding
Hari ke-1
Hari ke-2
Anjuran Pemeriksaan
Kadar bilirubin, Hb, gol. Darah ibu
& bayi, uji Coombs, Ht, darah
perifer lengkap
Seperti hr pertama ditambah :
Lebih dari 5 hr
/ menetap >
10 hr
Penatalaksanaan
Prinsip : segera menurunkan bilirubin indirek untuk
mencegah bilirubin ensefalopati dengan fototerapi.
Beberapa terapi yang dapat diberikan, antara lain :
Terapi sinar dan transfusi tukar
Lanjutkan pemberian ASI pada bayi setiap 2-3 jam
pastikan ibu menyusui dengan metode yang benar
Lanjutkan pemberian ASI pada bayi setiap 2-3 jam
pastikan ibu menyusui dengan metode yang benar
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Pengelolaan Bayi Kuning pada Bayi Baru Lahir Cukup Bulan dan Sehat Menurut Usia dan Kadar Bilirubin
Usia
(jam)
Dipertimbangkan
Fototerapi*
Fototerapi
24
***
***
***
***
25-48
12
15
20
25
49-72
15
18
25
30
72
17
20
25
30
sinar pada kadar bilirubin darah ini bergantung pada keadaan klinis bayi kuning tsb
sinar seharusnya dapat menurunkan kadar bilirubin sehingga berada pada kadar dibawah untuk melakuka
sfuse ganti, tetapi jika tidak terjadi maka fototerapi dianggap gagal, sehingga dipertimbangkan untuk trans
aru lahir cukup bulan menunjukan keadaan kuning kurang dari 24 jam tidak dianggap sehat dan memerluk
antauan lebih lanjut
Terima Kasih