A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum acara II adalah
a. Mempelajari gaya gesek dan koefisien gesek yang timbul pada roda
kendaraan yang menggelinding pada permukaan horizontal
b. Mempelajari daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan
sebuah
kendaraan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Gaya adalah suatu pengaruh yang bertindak pada sebuah benda yang
menyebabkannya mengubah keadaan geraknya. Kita mengalami gaya bila
kita mendorong atau menarik sebuah benda. Meskipun dimungkinkan
mendefinisikan gaya secara operasional dengan menyatakan operasi operasi
yang diperlukan untuk mengukurnya, ini akan mengaburkan sifat sifat gaya
yang ingin kita tekankan (Cromer,1994).
Definisi dari gaya dapat kita temukan dalam hukum newton yang
pertama dan kedua. Menurut hukum newton gaya adalah suatu pengaruh
pada sebuah benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya,
artinya, dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan yang disebabkannya
jika gaya itu adalah satu satunya gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Besarnya gaya adalah hasil kali massa benda dan besarnya percepatan yang
dihasilkan gaya. Definisi ini sesuai dengan intuitif kita tentang gaya sebagai
suatu dorongan atau tarikan seperti yang dilakukan otot kita. Secara
eksperimen telah ditemukan gaya tunggal yang sama dengan penjumlahan
vektor gaya gaya itu sendiri (Tippler,1991).
Di samping mengemukakan hukum inersial yang dikemukakan
menjadi hukum Newton I dan II, Newton juga mengemukakan hukum
interaksi dalam mekanika yang menyatakan bahnya gaya bersifat interaktif;
maksudnya saling mengenakan, entah tarik menarik, entah tolak-menolak,
dengan besar gaya yang sama namun arahnya berlawanan. Misalnya,
seandainya A mengeenakan gaya pada B dengan gaya sebesar FAB, maka B
yang lazim
benda bergerak. Sekali benda bergerak, gaya-gaya gesekan yang bekerja akan
berkurang besarnya, sehingga untuk mempertahankan gesekan lurus
beraturan diperlukan gaya yang relatif lebih kecil. Gaya-gaya gesekan selalu
melawan gerak dan gerakan relatif antara dua benda yang bersinggungan
gaya gesekan dapat juga terjadi (Rusmardi, 2008).
Kerja atau usaha adalah bentuk energi yang ditranfer antara sistem
dengan lingkungannya karena ada interaksi gaya antara sistem dan
lingkungannya. Kerja, dengan simbol w, juga bukan besaran intrinsik
sistem; bisa masuk ataupun keluar dari sistem. Dalam menuliskan
formula thermodinamik, w diberi tanda positif jika ia masuk ke sistem
karena lingkungan melakukan kerja terhadap sistem. Sebaliknya wdiberi
tanda negatif jika ia keluar dari sistem karena sistem melakukan kerja
terhadap lingkungannya (Sudirham, 2012).
Dalam pelajaran fisika industri, konsep energi adalah konsep yang
paling sering diperkenalkan mengenai teorema usaha-energi. Sebagai
awalnya adalah hukum newton yang kedua
adalah perpindahan jarak dari partikel. Hasilnya menjadi bentuk lebih umum
..(Arons, 1999).
Analisis dinamika kendaraan dan perancangan kontroler dinamika
kendaraan memerlukan sebuah model kendaraan. Model kendaraan ini
biasanya
sangat kompleks
karena
meliputi
model
penggerak mula,
transmisi, gaya traksi longitudinal, gaya normal dan gaya yaw. Model
ini terbentuk dari model dinamika yang didalamnya mengandung model
statik. Salah satu komponen model statik yang berperan sangat penting
adalah gaya gesek antara rodakendaraan
dengan
permukaan
jalan.
kedua parameteryang
digunakan
sehingga
diperlukan identifikasi
Gambar 5.1
Konsep gaya, massa, dan energi dapat diterapkan oleh peneliti di
Antartica untuk mengukur es itu. Untuk menentukan gaya, massa, dan energi
dari es, sangat penting untuk mengukur ketebalan, kecepatan, dan tingkat
ketegangan di sekitar es.perhitungan ini dapat di tunjukan dengan gambaran
kontur. Penelitian ini sangat bermanfaat, sebagai contoh dalam penelitian
mengenai evolusi dari es di Antartika barat (Macayeal, 1987).
Konsep lain mengenai gaya gesek ada pada bantalan geser. Di dalam
bantalan geser terdapat gaya gesek dan koefisien gesek yang merupakan
sebuah tolak ukur penting dalam bantalan geser. Gaya gesek dan koefisien
gesek pada bantalan geser tergantung pada seberapa proporsi panas. Dengan
semakin panas akan mempengaruhi besar gaya gesek dan koefisien gesek
(Frycz, 2011).
C. METODE PENELITIAN
1. Alat
a. Beban tambahan
b. Landasan kasan dan licin
c. Sebuah unit kendaraan
d. Tali ringan
2. Cara Kerja
a. Persiapan rangkaian percobaan.
b. Penentuan landasan yang telah ditentukan untuk meluncur.
DAFTAR PUSTAKA
Bueche, Frederick J. and Eugene Hecht. 2006. Teori dan Soal-Soal Fisika
Universitas Edisi Kesepuluh. Jakarta. Erlangga.
Carufel, Louis H. 1980. Construction and Use of a Velocity Head Rod for Measuring
Stream Velocity and Flow. Blm/AK Technical Report Volume 5 June
1980.
Giancoli, D. C. 1997. Fisika Jilid 1 Edisi Empat. Jakarta. Erlangga.
Kulish, V. V. And J. L. Lage. 2002. On the Relationship between Fluid Velocity and
de BrogliesWave Function and the Implications to the Navier Stokes
Equation. International Journal of Fluid Mechanics Research, Vol. 29,
No. 1, 2002.
Leier, Andre and Tatiana T. Marquez-Lago. 2011. Correction Factors for Boundary
Diffusion in Reacton Diffusion Master Equation. The Journal of
Chemical Pgysics 135.
Nuraeni, Yeni. 2011. Metode Memperkirakan Debit Air yang Masuk ke Waduk
dengan Metode Stokastik Chain Markov. Vol. 18 No. Jurnal Teknik Sipil
2 Agustus 2011.
Rohman, Fathor. 2009. Prototype Alat Pengukur Kecepatan Aliran dan Debit Air
(Flowmeter) dengan Tampilan Digital. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknologi industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya Oktober
2009.
Siregar, Simon Sadok dkk. 2010. Analisa Pola dan Sifar Aliran Fluida dengan
Pemodelan Fisis dan Metodi Automata Gas Kisi. Jurnal Fisika FLUX,
Vol. 7 No. 1, Pebruari 2010 (83 90).
Streeter, Victor L. and E. Benjamin Wyle. 1991. Mekanika Fluida Edisi Delapan
Jilid 2. Jakarta. Erlangga.
Streeter, Victor L. and E. Benjamin Wyle. 1993. Mekanika Fluida Edisi Delapan
Jilid 1. Jakarta. Erlangga.
Tippler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta.
Erlangga.
TSI. 2013. Experimental Determination of Correction Factors for Use with Capture
Hoods. New York: TSI Incorporated.